A little things slide story I

- Jika kau mencintai seseorang, maka kau harus mampu menjaganya dengan segenap hatimu. -

*Note all JAE POV

nine month later...

Beberapa bulan sejak saat itu, kehidupanku berubah drastis. Yunho memperlakukanku dengan amat sangat spesial. Aku seakan-akan adalah berlian, harta yang paling berharga untuknya. Dia menjagaku dengan amat sangat hati-hati, lembut dan yang paling penting dia sudah menunjukkan bahwa dia benar-benar mencintaiku tulus. Meskipun kita menikah disaat umurku 16 tahun, yunho memintaku untuk melanjutkan sekolahku tapi home schooling. Dia takut jika aku bersekolah pada umumnya, takut bahwa aku akan jatuh cinta kepada yang lain. Bukankah itu hal yang konyol tapi mengingat sikap yunho yang posesif kepadaku, maka itu bukanlah sesuatu hal yang baru untukku. Aku sudah terbiasa dengan sikapnya yang posesifnya. Aku bahkan sudah terbiasa dengan kepribadian yunho yang lain, tahu kan itu apa.

Pagi ini seperti pagi umumnya, sinar matahari pagi sudah menyapaku dibalik celah-celah jendela. Sinar matahari yang lembut mencoba membangunkanku dari hangat dan nyamannya pelukkan seorang yunho. Perlahan aku membuka mataku dan melihat yunho yang masih tertidur dengan mulut terbuka. Segeralah aku mengecup bibir dan pipinya lembut. Segeralah aku bangun dan duduk diranjang sambil memperhatikan keadaan kamar kami yang berantakan. Baju yang aku dan yunho kenakan semalam sudah entah kemana, dan bahkan aku melihat sebelah sepatu kantor yunho di dekat pintu dan pasangannya di dekat pintu kamar mandi. Iya, kami semalam habis melakukan'nya' dan kalian tahu bagaimana ganasnya yunho kemarin. Begitu pulang kantor, dia langsung 'menerkam'ku dan menyerangku dengan ganas, seakan-akan tidak ada hari esok. Aku tidak tahu apa yang merasukinya tapi sungguh aku menyukainya.

"Selamat pagi, sayangku sunshineku. Semoga harimu menyenangkan. Aku mencintaimu hari ini, esok dan selamanya." Bisikku lembut pada telinganya.

Begitulah rutinitasku setiap pagi, mencium bibir dan pipinya lembut sambil mengucapkan kalimat selamat pagi untuknya. Aku menyukai rutinitas ini, seperti menandakan bahwa yunho adalah milikku dan aku miliknya.

Melihat kaos yang kugunakan kemarin berada disisi dekat ranjang kemarin, bergegaslah aku mengambilnya dan memakai celana santaiku. Segeralah aku beranjak bangun dan membuatnya sarapan.

Pagi ini aku membuatkan omelet dan khusus untuk yunho aku harus membuatkannya banyak mengingat yunho semalam belum makan. Aku khawatir bagaimana jika nanti dia sakit, bagaimana nanti jika dia tidak ada disisiku. Aku sungguh tidak mampu membayangkannya.

Greppp...

"Selamat pagi honey..." Ucap yunho lembut sambil memelukku dari belakang saat aku sudah selesai memasak dan tinggal memindahkannya ke meja makan.

"Pagi, sayang. Mandilah dulu atau kau mau sarapan dulu" Ucapku lembut sambil menikmati pelukkannya lembut

"Aku mandilah dulu" Ucapnya lembut sambil mengecup lembut bahuku.

Segeralah yunho melepaskan pelukkannya dipinggangku dan beranjak menjauh meninggalkanku.

'Kau tahukan yunho aku mencintaimu, percayalah padaku' Kataku dalam hati sambil menatap kepergiannya ke toilet. Segeralah aku menyiapkan sarapan untuk kami di pagi ini.

Tak berapa lama kemudian, begitu yunho sudah tampak rapi dengan balutan jas dan kemeja yang mahal ditambah dengan aksesoris yang digunakan menambah ketampanannya dan inilah yang kusuka dari yunho. Dia akan selalu tampak bersinar dan berkharisma. Segeralah aku menghampirinya dan memakaikan dasi untuknya. Karena ini adalah bagian kesukaanku, bukan karena ini adalah kewajibanku tapi karena tiap melakukan ini aku dapat merasakan kokoh dan gagahnya bidang dada yunho. Itu nembuatku nerasa beruntung mendapatkannya.

"Sudah selesai, ayo kita makan..." Ucapku lembut

Yunho hanya mengangguk kepalanya lembut sambil merangkulku lembut.

"Baiklah, sarapan apa kita hari ini?" Ucap yunho tidak sabar saat baru duduk di bangku tempatnya akan makan.

"Kita sarapan omelet dan kau harus memakan yang banyak. Aku takut kau sakit, semalam kau belum makan" Ucapku lembut

Segeralah aku meletakkan omelet ke tempat yunho dengan jumlah yang banyak.

"Kau juga harus minum susu agar kau sehat" Ucapku lembut sambil menyerahkan segelas susu untuknya.

Ku lihat sedari tadi yunho hanya tersenyum bahagia. Entahlah, mungkin dia bahagia karena aku perhatian dengannya.

"Oww iaa jae, nanti siang kau tidak perlu membuatkan aku makan siang. Aku ada meeting saat jam makan siang" Ucap yunho lembut

Aku hanya menganggukkan kepalaku lembut.

Dan seperti yang sudah-sudah kami akan makan dalam keadaan hening.

Tak berapa lama...

Ting... Tong... Ting... Tong...

Bunyi bel saat aku akan masih menikmati sarapan bersama yunho sebelum dia berangkat kekantor.

"Siapa yang datang sepagi ini?" Tanya yunho heran melihat sekarang pukul 07.00 jarang ada orang bertamu jam segini.

Aku hanya menganggukkan bahu seraya mengungkapkan tidak tahu.

Ting... Tong... Ting... Tong...

"Tunggu yun, biarkan aku membukakan pintu dahulu" Ucapku lembut seraya meninggalkan yunho dan membukakan pintu.

Begitu aku sampai didepan pintu, dan membukanya tampaklah seorang wanita yang dapat kukatakan sangat cantik. Dia sangat elegan, indah, dan menawan ditambah senyumannya yang indah membuatnya terkesan manis dan cantik.

"Kau siapa?" Tanyaku penasaran

Karena jujur aku tidak pernah melihat wanita ini sebelumnya.

"Maaf, apa disini tempat tinggal yunho? Katakan bahwa jessica ingin menemuinya" Ucapnya lembut dan ramah

Belum sempat aku mengatakannya kepada yunho, yunho langsung berteriak pelan

"Siapa yang datang?" Teriak yunho pelan

Segeralah yunho datang menghampiriku dan melihat wanita ini.

"Yunnie..." Ucap jessica manja dan langsung memeluk yunho erat

"Aku merindukanmu... Amat sangat merindukanmu..." Bisik wanita ini lembut pada yunho dan aku sungguh tidak tahu apa-apa jadi, kuputuskan aku hanya memperhatikannya dan mereka tampak serasi.

"Kau kembali, nunna?" Tanya yunho kaget sambil jesica dan tampaklah mereka saling memeluk satu sama lain.

Entah mengapa aku seperti boneka disana. Jadi, kuputuskan untuk pamit masuk kedalam dan membereskan sisa-sisa sarapan. Tanpa mau memikirkan apa kini yang sedang terjadi diantara yunho dan jessica.

.

.

Dan semua berubah sejak datangnya jessica atau lebih tepatnya kakak tiri yunho. Yunho lebih banyak menghabiskan waktunya dengan jessica. Aku paham dan sadar mengingat mereka jarang bertemu sejak kepindahan jessica ke new york. Aku tidak mempermasalahkannya sungguh, asal kalian menyadari juga bahwa disini ada aku. Ada aku yang terus memperhatikan kalian, tidakkah kalian tahu bahwa aku cemburu. Kalian seperti punya dunia kalian yang aku tidak bisa masuki meskipun aku mencoba. Aku cemburu karena kedekatan sudah melebihi batas, menurutku. Bagaimana tidak yunho selalu memperhatikan apapun yang dilakukan oleh jessica, begitu juga sebaliknya.

Seperti hari ini, waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 malam. Biasanya yunho akan lembur dan pulang jam 08.00 malam tapi kini semenjak jessica datang kesini, yunho selalu pulang pukul 04.00 sore, entah apa maksudnya. Aku masih tidak mempermasalahkan hal itu. Mungkin dikantor kerjaan yunho sudah selesai.

Kini kami akan segera makan malam, aku hanya memasak sup mengingat udara di malam hari sangat dingin cocoknya memakan sup yang hangat. Tapi berbeda dengan jessica, dia memasak berbagai jenis sayur katanya akan sangat mengundang untuk dicicipi jika dimeja makan terdapat berbagai macam makanan. Jadilah kini dimeja makanan terdapat berbagai macam sayur dan lauk pauk.

"Woah masakannya banyak" Ucap yunho yang menghampiri aku dengan jessica di meja makan

"Yunnie ayoo, kita makan. Aku sudah memasak berbagai macam sayur dan lauk" Ucap jessica manja pada yunho

Segeralah yunho duduk didekat jessica dan jessica dengan telaten mengambilkan berbagai jenis macam sayur untuk yunho.

"Kau harus mencoba ini, ini, ini, dan ini... Pokoknya semua" Ucap jessica lembut

Tanpa aba-aba segeralah yunho mencicipi semua masakkan jessica kecuali sup buatanku. Entah, apa alasannya dan bahkan yunho sama sekali tidak menyentuhnya dan itu sungguh melukaiku.

'Apa kau sudah lupa denganku yunho? Apa kau sudah menemukan pengganti diriku? Kau harusnya sadar jaejoong sedari dulu, mereka sangatlah cocok. Kau tidak akan mampu menandinginya sampai kapanpun' Kataku dalam hati

Segeralah aku meninggalkan mereka di meja makan dengan perasaan campur aduk.

Apa yang kini harus ku lakukan? Apa aku harus meninggalkan yunho?

Aku terus berjalan tanpa menyadari kini aku sudah berada di taman belakang. Segeralah aku duduk di bangku taman sambil menatap langit yang hitam pekat.

Langit yang di temani sang bulan yang memancarkan cahaya lembutnya dan tentu berbeda dengan cahaya matahari yang terik. Ditambah dengan sang bintang di sisi-sisi sang bulan yang memancarkan kilau-kilau cahaya yang indah tambah memancarkan keindahan di langit pada malam hari.

'Apa yang harus kulakukan? Apa aku sanggup bertahan disini? Apa sebaiknya aku pergi dari sini? Kenapa mencintaimu terasa begitu berat yunho... Kenapa?' Kataku dalam hati sambil terus menatap kearah langit malam hari.

Tak lama kemudian, air mataku menetes dengan sendirinya entah apa yang ku pikirkan.

'Bahkan langit di malam hari pun tidak menjawabnya...' Kataku dalam hati

.

.

Beberapa hari semenjak saat itu hubungan dengan yunho menjadi merenggang dan mendingin bahkan menjadi jauh. Entah mengapa aku merasa seperti ada tembok penghalang diantara aku dengan yunho dan tembok itu jessica. Sejak kedatangan kakak tiri yunho itu, yunho perlahan menjauh dariku tapi meskipun seperti itu aku mencoba bertahan.

'Bagaimana jika aku membuat kejutan?' Kataku dalam hati

Segeralah aku membuatkan kopi dan beberapa cemilan mengingat yunho kini berada diruang kerjanya di rumah kami.

Begitu aku memasukki ruangan kerja yunho, terkejutlah aku mendapati yunho dan jessica sedang berdekatan dan tampak seperti sedang berciuman.

Prang...

Segeralah secangkir kopi dan sepiring kue yang kugunakan terjatuh begitu saja dilantai. Mereka tampaknya masih asyik dan tidak peduli ada aku disini.

"Maaf, aku menganggu" Ucapku agak keras pergi meninggalkan ruangan kerja itu yunho.

'Sungguh, aku tidak kuat lagi menahan semua ini.' Kataku dalam hati

Aku pergi melangkah keluar rumah kami untuk pertama kalinya karena biasanya aku ditemani kini tidak ditemani dan aku tidak tahu harus kemana.

Aku terus berjalan di pinggir jalan tanpa tahu harus kemana.

'Aku harus kemana? Aku takut... Aku juga tidak mungkin kembali ke rumah yunho...' Kataku dalam hati

Aku terus berjalan menyusuri jalan panjang ini sambil memikirkan aku harus kemana.

.

.

Kini malam sudah menyambutku dan aku kini duduk dibangku taman yang aku tidak tahu dimana. Sedari tadi aku terus menangis dan ketakutan. Jujur karena aku tidak tahu harus kemana dan aku takut bagaimana jika nanti ada jahat denganku, bagaimana jika nanti aku diperkosa. Apa yunho masih mau denganku. Memikirkan semua ini membuatku lelah. Aku tidak menyadari bahwa sedari tadi yunho memperhatikanku dan mengikutiku.

"Kau tidak apa-apa?" Ucapnya lembut penuh khawatir

Mendengar suara lembut itu segeralah aku menoleh dan mendapati tatapan khawatir.

"Aku baik-baik saja. Kau tidak usah pedulikan aku, pedulikan saja jessica. Kalian tampak serasi" Ucapku agak takut dan sesak

Jujur mengatakan itu agak membuatku sesak dan menyesakkan diriku.

"Jessica itu kakak tiriku bagaimana bisa kau katakan aku dengannya cocok?" Ucap yunho lembut penuh tawa

"Tapi kalian saling memperhatikan satu sama lain dan dia membuatku iri. Kau tahu aku bahkan dibuat cemburu olehnya" Ucapku kesal

Segeralah yunho mengenggam tanganku lembut

"Aku tahu aku salah. Aku hanya ingin tahu perasaanmu padaku yang sesungguhnya" Ucap yunho lembut sambil melepaskan gengamannya dan mengelus kepalaku lembut

"Apa maksudmu?! Kau tahukan aku mencintaimu, kau tidak mempercayaiku, begitu?!" Ucapku marah

Aku kecewa, ternyata usahaku selama ini meyakinkannya sia-sia saja. Aku merasa seperti orang bodoh yang berusaha menjadi yang terbaik untuknya disaat dia tidak mempercayaiku.

"Bukan seperti itu, kau salah paham" Ucap yunho lembut

"Aku tidak mau mendengar kebohongan lagi darimu yun, cukup. Kita berpisah saja, aku tidak kuat jika harus bersama orang yang tidak mempercayaiku" Ucapku sedih beranjak bangun dibangku taman.

Meskipun aku tidak tahu harus kemana, tapi aku tidak mau bersama dengannya. Itu akan menyakitiku.

Yunho yang melihat aku akan beranjak bangun, menahan tanganku hingga aku terjatuh dan kini posisiku seperti tengah memeluknya.

Posisi ini memang membuatku nyaman namun juga membuatku terluka. Mengingatkan akan ketidak percayaan yunho kepadaku.

"Aku takut jae, aku takut jika kau hanya pura-pura mencintaiku. Aku takut kau hanya berbohong padaku saat kau mengatakan mencintaiku. Kau tahu kita bahkan bertemu belum begitu lama. Jadi, aku mencoba mempercayaimu. Tapi kau bertemu dengan cinta pertamamu dan itu merubahku. Aku takut kau akan memilihnya, aku takut kau akan mencintainya. Biar bagaimanapun dia pernah ada dalam hatimu dan aku takut kau akan mencintainya dan berpaling dariku. Ditambah kau bukan kondisiku yang seperti ini, membuatku makin tidak yakin." Ucap yunho lemah

Aku paham akan kondisinya yang memiliki sisi sadis, dimana setiap bercinta akan lebih menyenangkan baginya untuk sambil 'bermain'.

Segeralah aku memeluknya erat sambil berbisik "Aku mencintainya..."

.

.

Kini aku dan yunho tiba disebuah hotel yang paling dekat dari tempat kami. Begitu kami masuk kamar hotel tersebut, langsung saja aku mencium bibir yunho ganas dan seolah menyalurkan hasratku kepadanya.

"Mmmcckkkpp" Eranganku tertahan saat yunho dengan lihai mulai mengecup, menjilati bibirku. Aku yang merasa kehabisan oksigen membuka mulutku kecil dan kesempatan itu yunho gunakan untuk memperdalam ciumannya. Yunho membelit lidahnya dengan lidahku.

"Yunnnn... Mppphhhhh ahhhh" Erangku tertahan.

Segeralah aku mendorong bahunya pelan.

"Kau harus dihukum yun, karena sudah tidak mempercayaiku yang jelas-jelas mencintaimu" Ucapku nakal dan menggoda

"Kalau begitu hukumlah aku" Ucap yunho lembut sambil memainkan surai rambutku.

Segeralah aku mendorongnya terjatuh dibawah dekat kursi dekat ranjang. Begitu yunho terjatuh, segeralah aku mengikat tangannya satu ke ujung dekat meja tersebut dan tangan yang satu lagi kubiarkan saja agar bisa menjelajahi tubuhku.

Tanpa aba-aba aku membuka seluruh pakaianku dan pakaian yunho. Kalau pakaian yunho hanya sebatas sampai aku bisa memainkan nipple. Tidak lupa juga celananya yang hanya kupeloroti sampai sebatas pantat saja agar bisa memuaskanku.

Segeralah aku menyelusuri lekuk-lekuk tubuh yang membuatku kehilangan kendali.

Mengecupi, menjilati dan menggigitnya secara lembut namun meninggalkan bekas-bekas yang menyatakan kepemilikkanku.

Tanpa aba-aba, langsung saja aku memasukkan juniornya yang besar, keras, dan panjang itu kedalam lubangku.

"Arghhh yunnie..." Desisku sakit

"Urghhh jaee... Kauu memasukkannya disaat dia masi layu..." Ucap yunho menahan deru nafas akibat tindakanku.

Yunho berharap setelah ini aku akan menggerakkan juniornya yang bersarang di tubuhku. Tapi sayang sekali itu salah yunho aku hanya memasukkannya saja tanpa mencoba melakukan pergerakkan apapun.

"Shit! Bergeraklah jaejoong" Ucapnya kesal karena aku hanya mendiamkannya sambil menikmati memainkan nipple yunho.

"Aku sudah bergerak, tidakkah kau tahu" Ucapku sambil menyeringai

Ya, aku bergerak menyelusuri lekuk tubuh yunho dan bukannya menggerakkan holeku.

"Holemu ahhh movee" Ucap yunho menahan deru nafas.

Aku hanya bermaksud memasukkannya dan menyempitkan holeku, dan melihat reaksinya.

Begitu aku merasa yunho keenakkan akan jepitanku, segeralah aku melepaskan tautan diantara kamu dan aku langsung memasukkan juniornya kedalam mulutku.

Memainkannya hingga sampai hard dan sampai aku puas. Begitu melihat junior yunho yang sudah sangat hard segeralah aku melepaskan kulumanku dan hanya mengecupnya lembut.

"Jae..." Ucapnya dengan tatapan memelas

Aku paham keadaan yunho yang sudah sangat-sangat hard. Bermaksud menggodanya, memasukkan junior itu kembali kedalam lubangku.

"Urghhh yunnie..." Desisku sakit biar bagaimanapun lubangku belum dilakukan pemanasan (?) hanya tadi saat memasukkannya 'dia' masi 'layu'.

"Arghhh jaee... Hangatt... Movee ahhh" Desah yunho keenakkan.

Aku tahu yunho keenakkan karena juniornya dijepit di holeku.

Sejujurnya aku ingin bergerak namun kedua nipple yunho yang didepanku tampaklah menggodaku. Segeralah aku meraup nipple yunho

"Arghh jaee ahhh... Nikmatt ahhh..." Desah yunho keenakkan.

Tujuanku adalah menghukum yunho mengapa jadi yunho yang keenakkan seperti ini.

Setelah puas menikmati nipple yunho, tanpa aba-aba aku mulai menggerakkan tubuhku naik-turun naik-turun.

"Ahhhh.. Yunnieee ahhhhh..." Desahku nikmat saat junior yunho mengenai titik ternikmat didalam holeku.

"Jaee... Ahhhh..." Desah yunho nikmat

Tangan yunho yang satu yang tidak ku ikat mulai memainkan nippleku.

Perlahan tetapi pasti yunho mulai bisa mengimbangi gerakkanku dan

"Moreeee ahhh yunn... Fasterrr... Ahhh... Deepperrr... Ahhhh" Desahku nikmat

Tanpa ku sadari, aku melepaskan tali yang kugunakan untuk mengikat satu tangan yunho.

Yunho yang merasa ini adalah lampu hijau segeralah membalikkan keadaan.

Dan ruangan kamar hotel tersebut penulah dengan erangan dan desahan yang bersautan-sautan dari dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Kamar itu pulalah yang menjadi saksi bisu antara penyatuan tubuh dua insan yang sesunguhnya saling mencintai, saling membutuhkan satu sama lain.

-Cinta dan kepercayaan adalah satu hal yang melekat satu sama lain. Jika kau mencintai seseorang maka belajarlah mempercayainya. Karena dengan kepercayaan itu akan membuat pasanganmu merasa nyaman dan bahagia bersamamu tanpa perlu dikhawatirkan.-

-Cintailah orang dengan segala kelebihan dan kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.-

-Mungkin terkadang didepanmu tampaklah jalan yang tidak mulus. Jalan yang berliku-liku. Mungkin nanti dijalan kau akan terjatuh dan terluka. Percayalah saat kau terjatuh dan terluka maka hal itu akan mendewasakan dirimu karena dari situlah kau akan belajar menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.-

Slide story I kelar ,:D

aku kembali, merindukanku :-D

Kemarin kan ada yang minta sekali-sekali jae nya ngehukum yunho ini kubawakan, semoga suka yaa :-)

Makasih yaaa yg udah ngereview, ngefav sama ngefollow ff abal-abalku ini. Aku masih dalam tahap belajar jadi kalau ada kesalahan apapun itu, maafin yaaa.

Makasih juga sama kalian yg sempet-sempetin ngereview, ngefav, ngefollow ff abal-abalku ini.

Kalo kalian ada ide atau pengen ff ini ada slide story nya tentang ff ini, bilang ya. Nanti kuusahakan untuk buatnya.

Terus yang minta bdsm versi yunho masih nyari ide aku buatnya.

Makasih yaa buat iche. Cassiopeaijaejoong, shinjiwoo920202, cminsa, exindira, guest, jongmax, yunjae24 and also silent readers.

Mind to review?