Sehun menatap bayangan Luhan yang sedang sibuk menyikat gigi disampingnya lewat cermin dihadapan mereka.

Luhan terlihat begitu cute menurut Sehun meskipun rambutnya sedikit berantakan karna Luhan gunakan untuk tiduran tadi.

Ahh, tapi bukankah menurut Sehun bagaimanapun dan seperti apapun kondisi Luhan, namja cantik itu akan selalu terlihat cute ,cantik dan sempurna dimata Sehun. -_-

Selesai menyikat gigi Sehun pun menyampingkan tubuhnya menjadi menatap Luhan yang masih sibuk menyikat giginya.

Merasa diperhatikan Luhan pun menoleh kearah Sehun dengan tatapan ada apanya.

Sehun hanya enggeleng pelan. Melihat jawaban Sehun, Luhan pun kembali meneruskan acara menyikat giginya.

Selesai berkumur Luhan pun segera kembali menatap Sehun. Namja albino itu terkekeh pelan melihat sedikit busa yang masih tersisa diujung bibir Luhan.

Ia menggerakkan tangannya untuk membersihkan sisa busa yang ada diujung bibir Luhan.

Luhan terdiam ketika tangan Sehun menyentuh ujung bibirnya.

Luhan dapat merasakan dengan jelas jantungnnya yang mulai tak berdetak dengan normal ketika Sehun menyentuhnya.

Kenapa jantungku berdetak dengan tidak normal? Tanya Luhan dalam hati.

"nah, selesai!" seru Sehun.

Namja albino itu pun segera menarik Luhan keluar dari kamar mandi menuju kamar.

Sehun segera menidurkan tubuhnya ketika mereka telah sampai dikasur, Luhan hanya mengikuti apa yang Sehun lakukan dalam diam.

Melihat Luhan yang sudah dalam posisi tiduran Sehun pun tak membuang-buang waktu. Namja albino itu segera memeluk pinggang Luhan, membawa tubuh namja cantik itu mendekat kearahnya.

Namun Sehun merasakan ada yang aneh dengan Luhan.

Tidak biasanya Luhan akan diam saja ketika Sehun mulai memelukknya seperti ini. Biasanya namja cantik itu akan menggumamkan beberapa kata atau hanya sekedar bergerak-gerak kecil.

Namun kali ini Luhan sama sekali tidak melakukannya. Namja cantik itu hanya diam seribu bahasa dan tanpa pergerakan selain bernapas.

Sejujurnya Sehun ingin bertanya kenapa, tapi melihat Luhan yang semakin menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Sehun, akhirnya Sehun pun mengurungkan niatnya.

Mungkin Luhan sudah sangat mengantuk. Pikir Sehun.

Namun pada kenyataannya tak seperti itu. Alasan Luhan meneggelamkan wajahnya kedada bidang Sehun adalah untuk menyembungikan ekspresi wajahnya yang sebenarnya.

Setelah merasakan detak jantung yang aneh tadi Luhan merasa takut.

Takut jika ternyata setelah ini ia akan jatuh cinta kepada Sehun.

Luhan tau bahwa Sehun adalah adik dari Yifan.

Beberapa hari yang lalu ketika ia pertama kali mengajak Sehun bertemu dengan teman-temannya dan Kai, Suho memberitahunya.

Awalnya Luhan tak percaya, namun melihat sikap Sehun yang terkadang mirip dengan Yifan akhirnya Luhan pun percaya, ditambah lagi dengan marga 'Oh' didepan namja Sehun.

Luhan menggigit bibir bawahnya pelan.

Jika Yifan tau tentang dirinya yang tinggal dengan Sehun dan semua hal yang pernah Sehun lakukan kepada Luhan ,namja tampan dengan mata setajam elang itu pasti akan marah besar.

Luhan sangat amat tau seberapa besar Yifan menyukai namja cantik itu.

Luhan juga sangat tau bagaimana sikap Yifan ketika seseorang mendekati Luhan. terlebih lagi orang ini adalah Sehun, adik yang sejak 2 tahun terakhir ini tak berhubungan baik dengan Yifan.

Luhan menghela napas frustasi.

.

.

.

Derap langkah kaki mungil seorang namja cantik terdengar menggema dilorong XOXOHS.

Luhan ,namja cantik itu bersenandung pelan seirama dengar lagu yang kini ia dengarkan lewat aerphone yang kini terpasang ditelinganya.

Beberapa orang menatap Luhan dengaan berbagai ekspresi wajah.

Ada yang kagum.

Ada juga yang tidak suka, kebanyakan dari mereka yang menatap Luhan dengan tatapan tidak suka adalah para yeoja dan namja uke.

Dan alasan mereka tidak suka dengan Luhan adalah, karena semenjak kedatangan Luhan para namja seme banyak yangmenyukai namja cantik itu.

Padahal Luhan sendiri tak memberi respon sama sekali untuk para penggemarnya itu -_-

Namun seolah tak peduli dengan tatapan tak suka itu Luhan terus berjaalan kedepan dengan acuh.

.

.

Sesampainya dikelas Luhan dibuat heran dengan salah satu teman sekelasnya yang selalu bersikap aneh ketika berada didekat Luhan.

Namanya Lee Jingki.

Luhan selalu bingung dengan namja yang posisi duduknya tepat berada didepan tempat duduk Luhan itu.

Namja itu selalu bersikap aneh kepada Luhan.

Ia selalu mencuri pandang kepada Luhan, namun ketika Luhan menatapnya balik ia akan langsung berlari atau melakukan hal-hal lain.

Saat kemarin Luhan mengambil pensilnya yang tak sengaja terjatuh didekat kaki Jinki, namja itu juga terlihat seperti orang yang kaget setengah mati setelah melihat Luhan berada dekat dengan kakinya.

Jangan lupakan keringat dingin yang keluar didahinya.

Luhan berpikir apa mungkin Jinki takut kepadanya karna ia selalu bersikap angkuh?

Mungkin ia memang harus sedikit mengubah imagenya seperti apa kata Sehun.

Sehun melirik Luhan yang kini sedang sibuk dengan ponselnya dikursi penumpang disampingnya.

"aku tak melihatmu seharian ini disekolah. Tadi aku lewat kelasmu saat istirahat tapi kau tak ada. Kau pergi kemana?" Sehun memulai pembicaraan

Luhan mengalihkan pandangannya dari ponselnya sejanak.

"oh, tadi Kyungsoo membawakanku bekal jadi aku makan bersamanya diatap!" jawab Luhan sambil tersenyum lebar mengingat betapa nikmatnya masakan Kyungsoo.

"bersama Kai dan yang lain juga?" tanya Sehun lagi.

"Yup!" Luhan mengangguk-anggukkan kepalanya dengan lucu.

Lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

Sehun mendesah pelan melihat Luhan yang begitu sibuk dengan ponselnya sejak tadi.

Seharusnya Sehun sudah biasa karna sejak mereka memulai rutinitas mereka untuk pulang bersama pun Luhan sudah seperti ini.

Tapi tetap saja Sehun tidak suka.

Apalagi ia tau siapa yang sekarang sibuk berkirim pesan dengan Luhan.

Kris dan Kai.

"kau sudah mendapat undangan ultah chanyeol kan?" tanya Sehun ketika mengingat pesta chanyeol nanti malam.

Luhan mengangguk.

"ne, Baekhyun yang memberinya tadi pagi. Kau sudah membeli hadiah untuk chanyeol?"

Sehun menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Luhan.

"bagaimana jika kita membelinya sekarang?" tanya Sehun.

Luhan mengangguk pelan.

"oke!" jawab Luhan singkat.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, baik luhan maupun Sehun sudah sama sama siap dengan penampilan mereka.

"ayo berangkat!" ajak Sehun.

Luhan pun mengangguk dan segera mengikuti langkah Sehun.

Mereka terdiam selama perjalanan, sampai suara dering ponsel memecah keheningan.

'ddddrtddddrt'

Luhan melirik kearah Sehun yang sedang membaca sebuah pesan.

"dari siapa?" tanya Luhan penasaran, karna Sehun menutupi ponselnya tadi.

"bukan siapa-siapa!" jawab Sehun pelan tanpa menatap Luhan lalu kembali menjalankan mobilnya.

.

.

Sesampainya ditempat pesta mereka kembali seperti biasa.

Luhan dan Sehun akan terlihat tak terlalu dekat.

Dimana Luhan akan menempel dengan Kris dan Sehun akan bergabung dengan Tao.

"aku mengirim pesan tadi, kau sudah membacanya kan?" tanya Tao sedikit keras agar Sehun bisa mendengarnya.

Suasanya memang bising karena musik diputar dengan keras.

Sehun mengangguk sembari menghadap Tao.

"kenapa tidak membalas? Aku kan ingin kau menjemputku!" ujar Tao dengan nada sedikit kesal.

"aku sedang mengendarai tadi, jadi aku tidak bisa membalasnya!" jawab Sehun seadanya.

"oh!" balas Tao singkat.

Tao mengedarkan matanya keseluruh penjuru ruangan.

Tanpa sengaja matanya melihat Kris dan Luhan yang sedang bercengkarama berdua disebuah sofa.

Mereka terlihat begitu dekat. Baik Kris dan Luhan terlihat begitu nyaman dengan kehadiran satu sama lain.

Tao melirik Sehun yang ternyata juga sedang menatap mereka.

Kini Tao menatap lekat kearah Sehun yang sedang menatap tak suka pada kedekatan Kris dan Luhan.

Tanpa sadar namja dengan mata panda itu berdecih pelan, pertanda ketidak sukaan.

.

.

.

Malam semakin larut, satu persatu tamu mulai pulang.

Suasana gedung pun menjadi sepi.

Luhan mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru gedung guna mencari keberadaan Sehun.

Ia menghela napas pelan saat melihat Sehun masih siuk berbincang-bincang dengan Tao.

Kris sudah pulang sejak tadi karna mama nya memintanya untuk segera pulang, Kris harus datang keacara makan malam dirumahnya kerana ayah tirinya sedang berkunjung ke korea.

Ia sudah menawarkan Luhan untuk pulang bersama, tapi Luhan menolaknnya.

Dan disini lah Luhan sekarang, duduk sendirian disofa yang tadi ia gunakan untuk berbincang dengan Kris sambil memainkan ponselnya.

Rasa bosan mulai menggerogoti hati Luhan. namja cantik itu kembali menatap kearah Sehun yang masih saja sibuk.

Karena rasa bosan itu sudah tak dapat lagi dibendung akhirnya Luhan memutuskan keluar dari gedung.

Namja cantik itu berjalan menuju moobil Sehun lalu segera masuk kesana.

Ia bosan jika harus melihat Sehun yang terlalu sibuk dengan Tao sampai-sampai namja albino itu mengacuhkannya.

"hish!" desis Luhan pelan.

45 menit kemudian Luhan melihat Tao berjalan keluar sendirian.

Namja dengan mata panda itu segera menaiki mobil yang sudah sedari tadi menunggunya.

Luhan mengangkat sebelah alisnya.

Jika Tao sudah keluar, lalu dimana Sehun? Pikir Luhan dalam hati.

Namja cantik itu segera memukul dahinya pelan saat menyadari bahwa ia sudah berada didalam mobil sekarang.

Ck, Sehun pasti mencariku!

Dengan cekatan namja cantik itu pun segera mengirim pesan kepada Sehun bahwa ia sudah menunggu dimobil.

Sekitar 5 menit kemudian Sehun keluar dari gedung sambil berlari menghampiri mobilnya.

Namja tampan itu segera membuka mobilnya dan bernapas lega ketika melihat Luhan yang sudah duduk manis dikursi sebelah kemudi.

Jangan lupakan tatapan Luhan yang begitu menggemaskan.

"aku mencarimu sejak tadi, ternyata kau disini!" ujar Sehun sambil mendudukan tubuhnya.

"maafkan aku, tadi aku benar-benar lupa untuk memberitahumu" yang sedang terlalu sibuk dengan Tao.imbuh Luhan dalam hati.

Sehun menghela napas sejenak, lalu menatap keluar yang sekarang mulai dituruni hujan.

"kita pulang sekarang ,sepertinya hujan akan semakin cepat deras." Ucap Sehun yang hanya dibalas dengan anggukan pelan olah Luhan.

Sehun mulai menghidupkan mobil sport miliknya, tapi sebuah kendala terjadi.

Sehun kembali mencobanya tapi mobil itu tetap tidak mau menyala.

Ia melirik Luhan yang juga sedang meliriknya.

Tidak mungkin kan mobil mahalnya ini mogok, apalagi dengan kondisi diluar hujan seperti ini.

Sehun kembali mencobanya, namun ia kembali gagal.

Ia memukul setir yang ada dihadapannya dengan keras.

Tidak mungkin kan Sehun keluar untuk mengecek kondisi mesin, bisa-bisa ia basah kuyup jika ia melakukan itu.

"apa yang harus kita lakukan?" tanya Sehun.

"mungkin kita harus menunggu hujan reda, lalu memeriksa bagian mesinnya." Jawab Luhan bijak.

Sehun menghela napas, namun akhirnya ia menurut.

Lama mereka menanti namun hujan tak kunjung reda.

Sehun melirik Luhan yang sedang memeluk tubuhnya sendiri, sepertinya namja cantik itu sedang kedingninan.

"ayo pindah kebelakang!" ujar Sehun tiba-tiba.

Luhan menatap Sehun dengan bingung.

"kau terlihat kedingninan, ayo pindah kebelakang!" Luhan masih bingung dengan apa yang Sehun maksud sehingga ia hanya menatap Sehun dengan tatapan 'apa?'nya.

Sehun menghela napas sejenak lalu tanpa babibu langsung menarik tubuh Luhan kekursi belakang.

"HEY!" pekik Luhan saat Sehun tiba-tiba menariknya.

Ia menoleh kearah Sehun sambil melotot.

"apa?" tanya sehun dengan nada tak bersalahnya.

Luhan mendengus kesal lalu mencibir Sehun dengan memaju-majukan bibir mungilnya.

Sehun terkekeh melihat Luhan yang sedang merajuk.

"kau marah?" ucap Sehun berusaha menggoda Luhan.

"tidak!" jawab Luhan sambil menggeser duduknya menjauh dari Sehun.

"yang benar?" Sehun menggeser duduknya mendekat kearah Luhan.

"hmmm~" Luhan kembali menggeser duduknya menjadi lebih jauh dari Sehun.

'dug'

Luhan terkejut saat punggunya membentur pintu mobil.

Sehun menyeringai saat melihat Luhan terpojokkan.

"kau yakin?" bisik Sehun.

Luhan mulai panik ketika Sehun mendekatkan tubuh mereka tanpa menyadari tangan jahil Sehun yang sudah siap menggelitik Luhan.

"yahahahahahaha" Luhan tertawa kegelian ketika Sehun mulai menggelitikknya.

"Sehun hentikan! Hahahahahahaha" seru Luhan disela-sela tawanya.

Sehun menggeleng.

"tidak sebelum kau berhenti merajuk!" ucap Sehun sambil terus menggelitik luhan.

"hahaha. Baik! Aku tidak akan marah lagi!" seru Luhan sedikit keras karna ia harus menahan tawanya.

Sehun mengangguk , ia pun menghentikan gerakan tangannya untuk menggelitik luhan.

Luhan menelusupkan kepalanya keleher Sehun sambil sedikit tertawa.

"kau sangat cute jika merajuk seperti tadi!" gurau Sehun sambil memeluk Luhan.

Luhan berdecak pelan sambil mencubit pinggang Sehun pelan.

"aww, aku serius!" pekik Sehun.

Luhan tak merespon. Sejujurnya ia sangat lelah hari ini, ia ingin segera pulang dan tidur dengan nyenyak.

Tapi sepertinya dewi fortuna tak memihak padanya terbukti dengan mobil Sehun yang mogok.

Tapi itu tak terlalu buruk karna sehun ada disisnya.

.

.

Chanyeol dan Baekhyun berjalan pelan menuju gedung rumah Chanyeol.

Mereka saling mendekatkan tubuh satu sama lain untuk mendapatkan sedikit kehangatan dari dinginnya suhu diluar.

Mereka baru saja mengambil ponsel Baekhyun yang tertinggal dimobil namja pecinta eyeliner itu.

Ia baru menyadari ponselnya tertinggal saat ia akan menggunakan ponsel itu untuk menghubungi orang tua bahwa ia akan menginap dirumah Chanyeol malam ini.

Chanyeol menyipitkan matanya saat melihat sebuah mobil sport yang sangat mereka kenali masih terparkir tak jauh dari mereka.

"Chan, bukannya Sehun sudah pulang sejak tadi?" tanya Baekhyun sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Chanyeol.

Chanyeol menganggukkan kepalanya.

"tidak mungkin kan Sehun masih disitu." Ujar Chanyeol.

"tapi lampunya masih menyala!" balas Baekhyun.

Akhirnya mereka memilih untuk menghampiri mobil Sehun, jika Sehun benar-benar masih disana mereka akan menyuruh Sehun unuk menginap dulu dirumah Chanyeol.

Mereka samikin mendekat.

Baekhyun mengerutkan dahinya saat tak melihat seorang pun dikursi depan.

Namun saat mereka tiba tepat disamping mobil.

mereka terkejut saat mendapati Sehun yang tengah memeluk seseorang dengan begitu erat dikursi belakang.

Baekhyun dan Chanyeol saling berpandangan.

"Bukankah itu "Luhan!" seru Baekhyun keras.

.

.

.

TBC

Thank buat Maple fujoshi2309 , , XiaoLuhan , HunHanina , Lu-ie , Pcy , micel , Guest , RZHH 261220 II , Oh SeRa Land , HyunRa , .58 , overdosebcsexo , .96 , 71088wolf , kim heeki , , LuluHD , younlaycious88 , cupcupcuphie12 , DeerIAM , Sanshaini Hikari

Mian baru bias update sekarang, soalnnya aku harus UKK sama ngerjain tugas-tugas yang belum selesai.

Oh iya, aku mau nanya yang dimaksud rpf (real person fiction) itu apa ya? Aku ga mudeng..

Tolong yang tau dijelasin neeee..

Mian kalo kurang memuaskan!*bow bareng Luhan