EMPAT CHAPTER SEKALIAN UPDATE. EMPAT CHAPTER TERAKHIR.
.
.
.
Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
High School DxD © Ichiei Ishibumi
Guest star: Gremory Rias
.
.
.
PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN
By Hikari Syarahmia
Pairing: Naruto x Hinata
Jumat, 21 Agustus 2015
.
.
.
PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN
Chapter 24: Believe and Happiness
CHAPTER TERAKHIR
.
.
.
Hinata meninggal dunia. Yang benar saja? Siapa sebenarnya yang telah mengacaukan waktu? Orang terdekatmu yang telah mengacaukan waktu. Kamulah yang telah mengacaukan waktu.
Oke, selamat membaca di chapter terakhir cerita ini.
.
.
.
CHAPTER SEBELUMNYA:
PAAAATS!
Ternyata Kyuubi juga mempunyai Time Broce yang sama dengan Naruto. Naruto juga kaget melihatnya.
'Eh, dia juga mempunyai Time Broce?'
.
.
.
Lantas Naruto menyipitkan kedua matanya. Ia bersiap sambil memegang Time Broce-nya.
Jam tangan milik Kyuubi bercahaya merah. Dari slot bawah jam tangan tersebut keluarlah sebuah cahaya merah yang memanjang dan membentuk sebuah pedang panjang.
Naruto semakin menyipitkan kedua matanya.
"Kau pasti penasaran kenapa aku juga memiliki jam tangan yang sama denganmu, Naruto," Kyuubi memasang wajah datar."Itu karena dahulunya aku juga adalah anggota Rahasia Junior Anbu Konoha Cyber City. Aku dan kamu adalah teman yang sangat dekat."
Naruto terperanjat mendengarnya. Apa lagi ini?
"Apa maksudmu, hah? Aku tidak mengerti?" Naruto mengerutkan keningnya.
Kyuubi terus berwajah datar.
"Ya, kita adalah teman dekat saat sama-sama menjadi ilmuwan di umur dua puluh tahun di abad 22 nanti. Kita adalah teman yang saling percaya dan saling membantu. Kau menciptakan sebuah penemuan yang sangat canggih dan sangat terkenal. Sementara aku, penemuanku tidak terkenal dan tidak dihargai sama sekali oleh orang-orang. Lalu aku dilupakan begitu saja dari dunia. Kemudian kaulah yang menjadi seorang ilmuwan yang paling terkenal di dunia dan semua penemuanmu dihargai oleh semua orang."
Naruto terdiam dan sedikit membulatkan matanya setelah mendengar cerita dari Kyuubi.
"Itulah masa depan yang akan terjadi, Naruto. Kau menjadi seorang ilmuwan yang sangat terkenal lewat energi tanpa batas itu yaitu Blue Crystal Ball. Lalu kau melupakan aku begitu saja yang terpuruk dalam kenistaan karena teknologi ciptaanku tidak pernah terpakai dan tidak dihargai dengan baik. Sehingga membuatku sangat iri dan membenci kesuksesanmu. Lalu aku sangat membenci semua orang yang tidak pernah bisa menghargai semua penemuan yang aku ciptakan. Semuanya menganggapku sampah. Aku sangat kesal dengan semua ini."
Raut wajah Kyuubi berubah drastis. Menjadi wajah seperti monster yang sedang marah.
"Lalu aku menyusun sebuah rencana untuk membangun sesuatu. Sesuatu untuk menghentikan kesombongan orang-orang terhadap teknologi. Maka aku mencari bantuan dan mengumpulkan beberapa orang yang senasib denganku. Kemudian kami membentuk organisasi yang bernama Time Traveler Hunter Agent ini dan mulai menculik banyak bayi yang akan menjadi ilmuwan di masa depan. Salah satu bayi itu adalah kamu, Naruto."
Sekali lagi Naruto terperanjat. Matanya membulat sempurna.
"Aku menyuruh Obito untuk menculikmu yang lahir pada tahun 2098 dan dibawa ke tahun 2024 untuk dibesarkan oleh Obito. Hingga kelaknya di tahun 2040, kau berhasil menciptakan Blue Crystal Ball. Di masa itu, kau juga terkenal sebagai ilmuwan muda yang sangat jenius. Lalu ketika saatnya tiba, kau akan terbunuh oleh Obito. Tapi, ada seseorang yang mengacaukan rencanaku. Kau tidak terbunuh. Malah Obito yang terbunuh."
Kyuubi terus bercerita dengan muka yang sangat menyeramkan. Naruto tetap waspada dan tetap memegang Time Broce.
"Tapi, semua cerita sudah lain sekarang. Kau kembali ke masamu yang sebenarnya. Kisah ini kembali. Aku tidak berhasil membunuhmu. Karena itulah aku pun bergerak untuk melakukannya sendiri. Aku yang sudah tumbuh menjadi pria yang dewasa di kala itu, memutuskan untuk menjadi bayi lagi di tahun 1998. Lalu aku ditemukan oleh Tsunade pada saat aku tergeletak di depan pintu rumahnya. Waktu itu juga Hinata juga masih bayi hingga pada akhirnya aku dan Hinata tumbuh bersama-sama. Ketika dewasanya, aku pun mulai jatuh cinta pada Hinata."
Wajah Kyuubi mendadak sayu. Wajahnya berubah drastis lagi.
"Kisah yang sangat menyedihkan bagiku. Karena kau malah muncul di kehidupan Hinata dan menjalin hubungan dengannya. Kau telah merebut Hinata dari tanganku. Kau mengacaukan kisah cintaku. Lalu ketika pertama kali bertemu denganmu saat di toko buku itu, aku baru teringat bahwa kau adalah temanku yang berasal dari abad 22. Aku baru mengingat rencanaku untuk membangun mesin penyedot waktu yang terbengkalai di tahun 2098. Karena itu aku baru mengingat bahwa aku adalah Kurama Kyuubi, seorang ilmuwan yang mempunyai cita-cita untuk menghancurkan kesombongan dunia ini. Lalu aku melanjutkan proyek yang terbengkalai ini dan menemui semua orang yang berada di tahun 2098 itu dengan mesin waktu. Kini proyek yang dikerjakan sejumlah ilmuwan-ilmuwan muda itu sudah selesai. Mesin penyedot waktu yang mempunyai kekuatan massa penghisap seperti black hole akan segera kuaktifkan. Maka dunia ini akan segera hancur dalam sekejap mata," Kyuubi menunjukkan kalung kristal biru batangan itu kepada Naruto."Dengan kekuatan inti tengah Blue Crystal Ball ini, mesin itu akan aktif sebentar lagi. Aku yang selama ini telah mengacaukan waktu dan mempermainkan waktu agar semuanya berjalan sesuai keinginanku. Tapi, keinginanku tidak tercapai. Aku tidak berhasil membunuh teman yang kubenci dan semua orang yang sangat kubenci. Kalian akan merasakan dampaknya dengan teknologi terbesar dan terkuat hasil rancanganku ini."
Kyuubi memasang wajah psikopat yang menyeramkan dengan seringaian jahatnya. Naruto menggeram kesal.
"Berarti semua kekacauan waktu selama ini terjadi adalah ulahmu."
Kyuubi menyeringai lebar.
"Ya, benar sekali. Akulah dalang dari semua kekacauan waktu selama ini. Termasuk menghancurkan kota Konoha Cyber di tahun 2114, akulah yang membuatnya kacau dengan menggunakan Time Broce. Aku yang telah membuat Ayah dan Ibumu sengsara, Naruto. Juga semua orang di tahun itu. Zaman yang sangat kubenci. Hahaha..."
Kyuubi tertawa psikopat. Naruto semakin menggeram. Wajahnya menegang. Ia semakin emosi dan emosi.
"SIALAAAAN, KAUUUUU!" teriak Naruto sambil menekan Time Broce-nya. Terbentuklah cahaya jingga menguar dari slot bawah Time Broce dan membentuk sebuah pedang panjang.
HIAAAAAAT!
Naruto melompat ke arah Kyuubi sambil melayangkan pedang lasernya.
TRAAAANG!
Kyuubi menahannya dengan pedang laser merahnya. Kyuubi berwajah datar saat melawan Naruto. Naruto berwajah garang dengan emosi yang sudah meluap-luap.
Mereka saling beradu pedang. Sementara Kyuubi menyempatkan dirinya untuk menjatuhkan sesuatu dari dalam lengan bajunya.
PLUK!
Sesuatu itu adalah seekor laba-laba mekanis. Laba-laba itu membawa kalung Blue Crystal Ball itu ke arah generator yang berdiri tak jauh darinya. Naruto tidak mengetahui itu.
Naruto sibuk melawan Kyuubi. Mereka masih saja beradu pedang. Hingga suhu Time Broce milik Naruto terus meningkat drastis. Menjadi bercahaya semakin menyilaukan.
PIIIIP!
Kekuatan pedang Naruto semakin bertambah panas dan menguat. Sehingga membuat Naruto menekan pedangnya ke depan dengan cepat.
DASH!
Kyuubi pun tertolak ke belakang akibat dihantam keras dengan pedang laser Naruto.
BRAAAAK!
Kyuubi menabrak tumpukan drum-drum minyak yang kosong. Sehingga tumpukan drum itu tumbang dan berserakan di lantai.
Naruto datang sambil melayangkan pedang ke arah Kyuubi. Kyuubi menghindarinya dengan cara berguling ke arah samping kanan.
Lalu Kyuubi melayangkan tendangan memutar ke arah Naruto.
DUAAAK!
Naruto terkena tendangan Kyuubi dari samping.
SRAAAT!
Naruto jatuh terseret beberapa meter.
Kyuubi bangkit dan berlari ke arah Naruto. Ia menekan Time Broce-nya menjadi sebuah senapan energi.
PIP!
Kyuubi menembaki Naruto dengan senapan energinya yang melepaskan tembakan seperti meriam.
BWOOOSH!
Naruto kaget dan segera menekan Time Broce-nya lagi.
PIP!
Terbentuklah kubah pelindung jingga di sekitar Naruto. Serangan Kyuubi terserap oleh kubah pelindung itu.
Sementara laba-laba mekanis itu sudah sampai di puncak generator. Blue Crystal Ball dimasukkan ke dalam slot. Kemudian muncul proyektor udara di bawah slot itu.
PIP! PIP! PIP!
Laba-laba mekanis itu mengetik pada layar proyektor untuk mengaktifkan grafik tekanan kekuatan penuh energi generator dengan enam kaki mekanisnya.
Muncul layar yang menggambarkan grafik kekuatan penuh generator yang dimulai dengan level 0.
TIT! TIT! TIT!
Mesin berbentuk generator itu mulai berbunyi. Membuat Naruto kaget setengah mati. Kyuubi tersenyum senang.
"Apa itu?" Naruto melihat mesin setinggi 2 meter berbentuk generator itu mulai mengeluarkan bunyi yang bising dengan layar proyektor grafik di puncak menunjukkan level 2.
"Akhirnya mesin penyedot waktu itu bekerja," Kyuubi menatap ke arah penemuannya itu dengan bangga."Dengan begini, dunia akan kiamat dalam waktu delapan menit lagi. WUAHAHAHAHA!"
Kyuubi tertawa terbahak-bahak dengan wajah yang sangat stres. Ia sudah kehilangan akal sehatnya. Ia sudah gila karena dirinya tertekan akibat penemuan yang ia ciptakan tidak berguna sama sekali dan beberapa orang menghina hasil penemuannya itu.
Akhirnya dia berhasil membuat penemuan yang sangat canggih yaitu mesin penyedot waktu berkekuatan seperti black hole. Mesin setinggi 2 meter yang diciptakan oleh sekitar 30 ilmuwan yang diculik oleh Kyuubi. Salah satunya adalah Inuzuka Kiba dan Hyuga Neji.
Akhirnya mesin itu sudah aktif. Maka delapan menit lagi, dunia akan hancur karena akan dihisap ke dimensi lain oleh mesin waktu itu.
Melihat kenyataan ini, Naruto harus menghentikan niat jahat Kyuubi ini. Dia harus melakukan sesuatu.
'Apa yang harus kulakukan?' batin Naruto. Lantas ia melihat ke arah Hinata. Hinata yang telah terkapar dan dada kirinya yang sudah bersimbah darah.
"Hinata... "
Seketika itu juga, emosi Naruto meluap-luap lagi. Time Broce miliknya berkilat-kilat seperti petir. Suhunya meningkat dengan tajam.
Kubah pelindung menghilang. Naruto bangkit dengan tubuh yang penuh dengan kobaran cahaya jingga kemerah-merahan. Wajah Naruto menegang.
"KYUUUBI! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!" seru Naruto dengan sangat keras sambil melompat ke arah Kyuubi."RASAKAN INIIIII!"
BUAAAAK!
Dagu Kyuubi sukses ditendang oleh Naruto. Kyuubi jatuh terpelanting ke belakang.
BRAAAK!
Tubuh Kyuubi menabrak dinding. Darah pun muncrat dari mulutnya. Ia terkapar dengan lemas.
Naruto datang lagi. Lalu berusaha menendang Kyuubi lagi.
DAP!
Kyuubi menahan tendangan Naruto dengan tangan kanannya. Time Broce yang berada di pergelangan tangan kanannya menjadi hancur akibat tendangan Naruto tadi.
BLAAAR!
Jam tangan itu meledak kecil di tangan kanan Kyuubi. Sehingga membuat Kyuubi berteriak kesakitan.
"WUAAAAAAH!"
Timbullah luka bakar yang melepuh di tangan kanan Kyuubi. Tangannya mendidih seperti daging panggang.
Naruto menekan Time Broce-nya untuk membentuk pistol laser dan mengarahkannya tepat ke arah Kyuubi.
BIIIP! BIIIP! BIIIIP!
Naruto menembaki Kyuubi sebanyak tiga kali. Hingga sampai Kyuubi mati terkapar dengan mengenaskan.
Dalang utama kekacauan waktu sudah tewas. Tinggal menyelesaikan satu masalah yaitu menghentikan mesin penyedot waktu itu.
Dengan cepat, Naruto berlari menuju mesin itu. Menembak laba-laba mekanis yang menghalangi jalannya sampai hancur. Lalu Naruto berusaha menghentikan laju grafik peningkatan kekuatan penuh energi mesin itu yang telah mencapai level 90. Lima menit lagi mesin itu akan aktif secara penuh.
Dengan cekatan, Naruto menaiki puncak mesin itu. Untuk menonaktifkan mesin itu pada layar grafik kekuatan penuh energi yang mengambang di bawah slot di mana Blue Crystal Ball di dalamnya. Naruto menghubungkan mesin itu dengan kabel jaringan Time Broce agar bisa dikembalikan dalam keadaan semula melalui program "Time Machine Stop". Program yang digunakan untuk menghentikan mesin waktu yang aktif secara darurat.
Dengan sepuluh jari yang terampil, Naruto mengetik pada layar proyektor di bawah slot mesin itu. Keringat dingin mengucur dari balik rambut pirangnya. Jantung yang berdebar-debar. Langkah demi langkah ditempuh untuk menghentikan mesin itu.
Satu menit lagi, kekuatan energi mesin mencapai level 100. Naruto terus mengetik dengan kecerdasan otak yang dimilikinya. Semoga slot itu terbuka, Blue Crystal Ball dapat diambil kembali.
PIP!
Sebelum batas energi mencapai level seratus, laju grafik peningkatan kekuatan penuh energi berhasil dihentikan. Slot di atas proyektor itu berhasil terbuka. Memperlihatkan Blue Crystal Ball berbentuk batangan itu.
Naruto menghembuskan napas leganya. Ia menundukkan kepalanya.
"A-aku berhasil," Naruto tersenyum simpul lalu mengambil Blue Crystal Ball itu dari dalam slot mesin. Kemudian ia turun dari puncak mesin yang tingginya mencapai 2 meter itu.
Ketika sudah turun, ia memperhatikan Blue Crystal Ball batangan itu yang tergeletak manis di telapak tangan kanannya. Sesaat wajahnya menjadi muram.
Ia teringat dengan Hinata. Gadis itu telah terkapar tak berdaya tak jauh darinya. Naruto menoleh ke arah Hinata.
Ia memandang Hinata yang tergeletak dalam keadaan miring ke kanan. Darah sudah berceceran di sekitar dada kirinya. Kedua mata Hinata menutup rapat. Ia sudah tiada.
Dengan langkah gontai, Naruto menghampiri Hinata. Lalu memasang Blue Crystal Ball pada tali kalung yang melingkari leher Hinata. Naruto berlutut dan memeluk pundak Hinata dengan erat.
Betapa terpukul hatinya melihat sang kekasih meninggal di depan matanya. Kisahnya terulang kembali di tahun 2040 itu. Di mana dua gadis kembar yang dicintainya harus mengalami kejadian yang serupa. Kejadian yang menyebabkan kedua gadis itu harus mati.
Takdir cinta Naruto terhadap dua gadis kembar ini sudah berujung dengan kesedihan. Kisah cintanya yang pilu telah terulang sebanyak dua kali. Akibat kekacauan waktu yang ditimbulkan oleh Kyuubi itu sendiri.
Semuanya sudah selesai. Semua kekacauan waktu telah dihentikan. Sejarah tidak akan berubah lagi. Semua anggota Time Traveler Hunter Agent telah diringkus oleh polisi waktu dan dibawa ke masa depan.
Kini Naruto mengalami kesedihan yang dalam. Ia menangis sambil terus memeluk Hinata yang sudah tidak bernyawa. Hatinya bergetar hebat dan terguncang dalam situasi ini.
"Hinata, maafkan aku. Aku telah terlambat menolongmu. Hinata, aku mencintaimu," tangis Naruto yang sangat menyayat hati bersamaan pintu ruangan itu dibuka oleh seseorang. Naruto tidak menyadarinya.
Beberapa orang berpakaian seragam biru putih memasuki ruangan itu. Di antaranya adalah Sasuke, Rias, Kakashi, Shikamaru dan Pain. Mereka menghampiri Naruto yang tengah terpuruk sambil memeluk Hinata. Mereka kaget dengan keadaan yang terjadi pada Hinata.
"Hinata, oh tidak," Rias menutup mulutnya dengan tangannya. Ekspresi wajahnya sangat syok.
"Kita sudah terlambat," kata Sasuke berwajah sayu."Sudah kuduga sejak dulu, Hinata akan mengalami kejadian seperti ini. Akhirnya benar-benar terjadi. Hinata benar-benar mati."
"Hinata, hiks. Naru-chan pasti terguncang sekali sekarang, hiks. Huhuhu, kasihan Naru-chan," mendadak Pain menangis tersedu-sedu begitu.
"Naruto, aku turut berduka cita atas kematian Hinata. Aku tidak menduga kejadiannya menjadi seperti ini," kata Shikamaru yang berwajah sayu.
Kakashi menatap Naruto dengan lirih.
"Naruto, kenapa kisah cintamu menjadi seperti di tahun 2040 itu? Gadis yang mirip dengan Haruka itu harus mengalami yang sama dengan Haruka. Aku turut bersimpati padamu," gumam Kakashi.
Mereka berlima pun terpaku di tempat sambil menyaksikan pemandangan sedih seperti ini. Di tengah para polisi waktu yang sibuk membereskan tempat kejadian perkara itu.
Hari yang menyedihkan buat Naruto. Hinata, gadis yang dicintainya telah pergi untuk selamanya.
.
.
.
KONOHA CYBER CITY, 2114 YEAR, 10.00 A.M
Hari-hari pun berlalu. Sudah lima bulan berjalan di tahun 2114, di kota Cyber City.
Di tengah siang yang teduh, matahari bersembunyi di balik awan yang berarak tak beraturan. Terlihat burung-burung yang bermain di tepi danau biru. Danau yang indah dengan pemandangan taman bunga beranekaragam warnanya. Tak jauh dari danau tersebut, terdapat pohon besar dengan bangku baja di bawahnya. Angin berdesir dengan lembut dan menerpa rambut pirang seorang laki-laki.
Laki-laki itu sedang duduk di tepi danau. Dengan raut muka yang sangat suram. Pandangannya menerawang kosong ke depan sana. Ia mematung dengan pikiran yang tidak menentu.
Dia adalah Naruto. Kini Naruto sudah kembali ke masa depan bersama teman-temannya setelah menghadiri acara pemakaman Hinata di tahun 2014 itu.
Hinata sudah meninggal. Dia sudah pergi untuk selamanya. Dia tidak akan pernah bisa hidup lagi. Dia tidak akan pernah kembali. Dia sudah berada di alam lain sekarang.
Tiada lagi gadis yang ia cintai. Gadis yang telah membuat hidupnya lebih berarti dan membuatnya lebih dewasa. Gadis yang membuatnya bahagia, tertawa dan tersenyum. Tiada lagi gadis yang ia lindungi sepenuh hati. Tiada lagi gadis yang ia sayangi. Semuanya telah hilang dimakan masa.
Segala cara dilakukannya agar gadis itu tetap hidup. Menjaga jantungnya tetap berdetak. Menjaga hatinya tetap tersenyum. Menjaga dirinya agar tidak mengalami bahaya. Menjaga semuanya agar tidak ada yang menyakitinya.
Tapi, semua janjinya itu tidak berhasil ditepati. Ia tidak bisa menjaga Hinata dengan baik. Hinata terlambat untuk diselamatkan. Hinata sudah pergi. Dia sangat menyesali dirinya yang telah membuat Hinata pergi.
Ingin rasanya ia kembali ke masa itu dengan mesin waktu agar bisa menghentikan tindakan Kyuubi yang membunuh Hinata. Tapi, Sasuke melarangnya untuk kembali ke masa lalu karena akan mengubah sejarah yang telah terjadi. Waktu harus berjalan dengan mulus. Takdir Kami-sama tidak dapat ditentang.
Apa yang harus dilakukannya sekarang? Naruto benar-benar terpuruk dalam kesepian. Baru kali ini ia merasakan sebuah kesedihan yang sangat menusuk batinnya. Ia merasa rapuh sekarang. Kering kerontang di padang pasir yang panas. Seperti itulah keadaannya sekarang.
"Hinata ...," Naruto menundukkan kepalanya."Maafkan aku jika aku terlambat menolongmu waktu itu. Aku terlambat untuk menolongmu hingga kamu harus mengalami kejadian itu. Aku telah mengingkari janjiku itu. Aku telah melanggar janji yang aku ikrarkan bersamamu lewat perjanjian kelingking itu. Aku telah membuatmu pergi untuk selamanya."
Naruto teringat dengan perjanjian kelingking saat di UKS itu, di mana Hinata dan dia saling berjanji untuk selalu bersama. Lalu Naruto akan tinggal di tahun 2014 itu bersama Hinata. Namun, kenyataannya Hinata sudah meninggal. Kini perjanjian itu tinggal kenangan masa lalu yang pahit. Menimbulkan luka iris pilu di hati Naruto sekarang.
"Hinata...," tanpa sadar Naruto menitikkan air matanya yang memaksa keluar. Bola mata birunya memanas. Ia benar-benar sedih sekarang.
Di tempat ini, dirinya bertahan. Di tempat ini, ia menyendiri. Di tempat ini, ia merenungkan diri. Di tempat ini, ia menghabiskan kesehariannya di hari minggu cerah ini.
Ya, sejak pulang dari tahun 2014, Naruto sering uring-uringan dan tidak semangat saat menjalani sekolah di Technology High School. Technology High School sudah dibuka kembali dan proses mengajar pun berlanjut seperti biasanya. Tapi, Naruto tidak pernah serius lagi belajar di jurusan teknologi robot itu. Ia menjadi laki-laki yang sangat pemurung dan pendiam sekarang.
Sehingga membuat teman-temannya sangat sedih melihatnya. Semua temannya kini berdiri tak jauh dari Naruto sekarang. Mereka menyaksikan Naruto yang tengah terpekur di tepi danau.
"Kasihan Naru-chan, Sasuke-sama," kata Pain yang memasang wajah yang sangat suram. Ia turut sedih dengan apa yang menimpa Naruto.
"Ya, itu sudah takdir, Pain," ucap Sasuke dengan wajah yang datar."Sejak dulu aku ingin mengatakan semua ini pada Naruto bahwa kelaknya di masa depan, Hinata akan mati. Aku melihatnya sendiri melalui penjelajahan waktu. Tapi, saat aku ingin memberitahukan semua kebenaran itu. Rasanya aku tidak tega memberitahukannya setelah melihat Naruto amat serius dengan gadis yang bernama Hinata itu. Aku membiarkannya dan berharap Naruto dapat mengubah semua takdir itu. Tapi, takdir itu tetap berjalan dengan apa yang kulihat. Hinata benar-benar meninggal dunia."
Pain terdiam sesaat mendengar cerita Sasuke itu. Lalu Sasuke memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana panjangnya.
"Ini sudah lima bulan berlalu. Berarti sudah lima bulan, Hinata meninggalkannya. Mungkin ini sudah saatnya."
Pain mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti dengan maksud Sasuke.
"Maksudmu, Sasuke."
Sasuke hanya tersenyum simpul.
"Sebentar lagi, dia akan datang," Sasuke menarik leher baju Pain."Ayo, pergi dari sini. Nanti kau mengacaukan semuanya."
"Eh, kita akan kemana, Sasuke?" tanya Pain yang terseret oleh langkah Sasuke.
"Temani aku untuk menemui Sakura di tahun 2014," jawab Sasuke menyeret Pain begitu saja.
Mereka berdua pergi dari tempat itu. Meninggalkan Naruto yang sedang meratapi dirinya.
Ya, sejak peristiwa di acara kompetisi karya ilmiah dan teknologi robot sedunia, Sasuke dekat dengan Sakura. Mereka pun akhirnya berpacaran. Lalu Sasuke selalu mengunjungi Sakura di tahun 2014 itu ketika liburan sekolah tiba.
Sasuke dan Pain menghilang dari tempat itu. Mereka sudah naik mesin waktu untuk menuju ke tahun 2014. Sasuke ingin mengajak Sakura kencan.
Kini tempat itu sunyi kembali. Hanya terdengar angin yang terus berdesir dan menggoyang-goyangkan semua tanaman di tempat itu.
Naruto masih saja menangis. Ia menundukkan kepalanya. Membiarkan air bening jatuh menimpa rumput-rumput di bawahnya. Dia benar-benar merasa terguncang. Hatinya benar-benar terpukul.
Hingga tanpa disadari dan diduganya, ada suara gadis yang lembut menyapanya.
"Naruto..."
DEG!
Jantung Naruto berdetak kaget. Kedua matanya membulat sempurna setelah mendengar suara itu.
"Eh, itu?"
Suara yang amat dikenalnya. Suara yang amat familiar. Naruto pun menoleh ke arah sebuah suara langkah kaki yang berjalan tepat ke arahnya.
Tampak seorang gadis berambut panjang indigo tergerai yang melambai-lambai karena ditiup angin. Matanya yang berhiaskan lavender yang indah. Mengenakan pakaian berdesain futuristik. Ia berdiri di dekat Naruto dengan menampilkan senyuman manisnya.
Kembali kedua mata Naruto membulat sempurna. Mulutnya ternganga lebar. Ia terpana. Tangisannya mendadak berhenti.
"Hi-Hinata?" kata Naruto yang mengedipkan matanya berkali-kali."Ka-kamu benar-benar Hinata, kan? Ataukah Haruka?"
Gadis itu tetap tersenyum. Rambut panjangnya tetap berkibar-kibar dimainkan angin. Naruto memperhatikannya dengan lama.
"Naruto, aku adalah Hinata."
DEG!
Darah Naruto berdesir ketika mendengarnya. Tubuhnya bergetar. Perlahan-lahan ia bangkit dari duduknya.
"Hinata, apakah aku bermimpi? Apa itu benar-benar dirimu?"
Hinata mengangguk pelan sambil memegang bagian atas dada kirinya.
"Aku benar-benar Hinata. Kamu tidak bermimpi, Naruto," tubuh Hinata menguarkan cahaya energi biru."Aku hidup kembali setelah jantungku dipulihkan oleh Blue Crystal Ball yang dimasukkan ke dalam jantungku oleh Haruka pada saat sebelum aku dikremasi. Aku hidup lagi. Blue Crystal Ball telah berada di dalam jantungku sekarang. Jantungku berdetak lagi. Aku kembali untuk dirimu, Naruto."
Hinata terus tersenyum sambil memegang bagian atas dada kirinya. Di mana di dalam jantungnya, telah bersarang sebuah kristal biru batangan yang memberikan energi kekuatan ke seluruh tubuhnya. Hinata menjadi manusia yang tidak biasa sekarang.
Hinata melanjutkan perkataannya lagi.
"Karena itu aku datang ke sini untuk menemuimu. Mendengar dirimu sangat menderita setelah pulang ke masa depan. Kamu menyesali dirimu yang terlambat menolongku. Itu tidak benar, Naruto. Kamu tidak terlambat. Kamu sudah melakukan sebuah tindakan yang besar untuk menyelamatkan dunia. Kamu telah menyelamatkan aku. Kamu menyelamatkan semua orang. Kamu telah menjagaku. Kamu telah menjaga hatiku dan jantungku untuk berdetak untukmu. Kamu telah menjaga semuanya. Kamu adalah penjagaku, Naruto. Kamu penjaga hati dari masa depan yang kutunggu selama ini."
Naruto terpana kembali dibuatnya. Seketika Time Broce yang tersemat di pergelangan tangan kanannya bercahaya jingga dengan lampu merah berkedip-kedip.
Tubuh Hinata semakin menguarkan energi biru. Ia semakin tersenyum.
WHUUUUSH!
Angin bertiup semakin kencang tatkala senyuman Naruto mengembang. Kedua matanya berkaca-kaca.
GREP!
Naruto segera memeluk pundak Hinata. Hinata membalas pelukan Naruto itu.
Mereka berpelukan di tengah haru membiru dengan tawa yang mengembang. Angin ikut menemani kebersamaan mereka.
Naruto kembali meneteskan air matanya sambil memeluk pundak Hinata dengan erat. Hinata juga merasakan kesedihan Naruto itu. Ia juga ikut menangis.
Di sela pelukan yang menyatu, Naruto membisikkan sebuah kalimat untuk Hinata.
"Aku tidak menyangka kamu hidup lagi, Hinata. Aku tidak percaya kalau dirimu adalah Hinata. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi untuk mengutarakan semua ini. Aku benar-benar merindukanmu. Aku benar-benar merasa sangat kehilanganmu. Karena aku sangat mencintaimu, Hinata."
Hinata tersenyum sambil menitikkan air matanya.
"Ya, aku benar-benar hidup, Naruto. Aku hidup. Aku nyata. Aku bukan arwah. Aku manusia. Aku hidup hanya untukmu," Hinata memeluk pinggang Naruto dengan erat."Aku juga merindukanmu. Aku sangat mencintaimu."
Naruto tersenyum simpul di antara kesedihan yang terjadi pada dirinya. Ia benar-benar senang sekali mendengarnya.
Kepercayaan untuk membuat orang yang dicintainya hidup, segala pengorbanan dan usaha yang dilakukannya telah memberikan kisah yang bahagia. Seseorang telah memperbaiki kisah ini. Kisah cinta Naruto berakhir bahagia. Tiada lagi duka dan kesedihan. Keceriaan, warna-warni cinta dan senyuman menghiasi hati Naruto sekarang.
Seseorang yang telah membuat kisah ini menjadi bahagia. Kini dia berdiri bersama Kakashi di jalan setapak di atas bukit kecil, di mana di bawahnya terdapat danau dengan taman yang indah. Tempat Naruto dan Hinata berada.
Dia adalah Haruka. Haruka berdiri bersama Kakashi. Haruka menyaksikan sang adik sedang berpelukan dengan mantan kekasihnya saat masih hidup di tahun 2040. Ia tersenyum dengan bahagianya.
"Syukurlah Naruto bisa bertemu lagi dengan Hinata. Aku turut senang melihat mereka, Haruka," kata Kakashi sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana panjangnya."Tapi, aku tidak menyangka kalau Blue Crystal Ball itu bisa menyembuhkan jantung yang sudah rusak. Benar-benar bola energi yang sangat hebat. Aku benar-benar tidak menduga kegunaan bola energi itu dapat digunakan untuk menggantikan fungsi jantung yang rusak."
Haruka melirik ke arah Kakashi.
"Ya, aku mengetahuinya dari Naruto pada saat masih hidup dulu di tahun 2040 dulu. Blue Crystal Ball bukan hanya digunakan sebagai sumber energi, mempunyai kekuatan penolak energi negatif dan mempunyai fungsi seperti kerja jantung. Bola energi itu bisa digunakan untuk menggantikan organ yang rusak. Ya, membuat fungsi jantung kembali normal kembali sedia kala."
Kakashi manggut-manggut. Lantas ia tersenyum kecil ke arah Haruka.
"Pengorbananmu begitu besar, Haruka. Kamu telah merelakan Naruto untuk adikmu. Kamu benar-benar kakak yang sangat baik."
"Inilah yang bisa kulakukan untuk Naruto, guru Kakashi. Aku ingin melihat Naruto berbahagia dengan gadis yang mirip denganku. Lalu Hinata-lah gadis yang tepat buat Naruto. Kini mereka telah bersatu. Dengan begini, kisah cinta Naruto berakhir bahagia. Aku senang melihatnya."
Sekali lagi Haruka menatap kedua insan yang saling berpelukan di tepi danau itu. Di mana angin terus bertiup menambah suasana semakin semarak.
Kedua mata Haruka menyipit lembut. Ia tersenyum untuk terakhir kalinya.
Seketika tubuh Haruka perlahan-lahan mengalami perubahan yang sangat bercahaya. Lantas ia menoleh ke arah Kakashi.
"Guru Kakashi."
"Ya, Haruka?"
"Terima kasih atas bantuan guru selama ini karena guru telah membuatku kembali ke dunia ini walaupun dalam bentuk manusia digital. Jiwaku sudah tenang sekarang. Waktuku sudah habis sekarang. Aku harus kembali ke alamku yang sebenarnya."
Kakashi mengangguk. Kedua matanya menunjukkan bahwa ia sedang tersenyum.
"Sama-sama Haruka. Itu sudah tugasku."
"Tolong jaga Naruto dan Hinata di sini ya, guru. Aku titip Hinata pada guru."
"Ya, Haruka," sekali lagi Kakashi mengangguk."Hinata akan aman tinggal bersamaku di zaman ini karena aku telah menganggap Hinata sebagai anakku sendiri."
Haruka senang mendengarnya. Lalu tubuh Haruka pun mulai menipis dan menghilang begitu saja dari hadapan Kakashi. Kakashi terpaku di tempat di mana ia berpijak.
"Selamat jalan, Haruka!" ucap Kakashi menatap langit yang begitu cerah."Kamu telah membuat kisah ini begitu bahagia. Walaupun saat ini Naruto tidak mengingat lagi tentangmu. Naruto sudah melupakan kisah cintanya di tahun 2040 itu. Kini Naruto sudah berbahagia dengan gadis yang mirip denganmu. Hinata, gadis yang dicintai oleh Naruto sekarang."
Kembali Kakashi memandang ke bawah. Di mana Naruto mencium kening Hinata dengan lembut. Lalu Naruto dan Hinata saling tersenyum bersama.
"Aku sangat bahagia sekarang, Hinata. Karena ada kamu bersamaku. Jadi, jangan tinggalkan aku lagi ya."
Hinata mengangguk sambil memegang pipi Naruto.
"Iya, aku tidak akan meninggalkan kamu lagi. Sekarang aku tinggal di zaman ini bersama guru Kakashi."
"Benarkah?"
"Hm, karena Ayah dan Kak Neji sudah meninggal karena terlibat dalam organisasi Time Traveler Hunter Agent itu, aku diajak oleh guru Kakashi untuk tinggal bersamanya di abad 22 ini. Bahkan aku sekarang sudah masuk sekolah di Technology High School lho."
"Oh ya? Itukan sekolahku. Jurusan apa?"
"Jurusan teknologi robot. Aku ingin menjadi ilmuwan sepertimu, Naruto-kun."
Wajah Naruto memerah ketika Hinata memanggilnya "kun" lagi. Hinata tertawa kecil.
"Wajahmu memerah, Naruto-kun," Hinata menarik kedua pipi Naruto dengan pelan."Kamu jadi lucu seperti musang, tahu."
"Apa? Lucu seperti musang?" Naruto sweatdrop.
Hinata berlari menjauh dari Naruto. Naruto tersentak.
"Hinata-chan, kamu mau kemana?"
"AYO, KEJAR AKU KALAU KAMU BISA, NARUTO-KUN!" teriak Hinata yang sudah berlari jauh.
Naruto menyengir lebar. Ia pun segera mengejar Hinata.
"DASAR, HINATA!" seru Naruto yang tertawa lepas."JIKA AKU BERHASIL MENANGKAPMU, KAMU HARUS MEMBUAT BENTO UNTUK MAKAN SIANGKU BESOK DI SEKOLAH. BAGAIMANA?"
"BAIKLAH, AKU SETUJU!"
Naruto semakin tertawa. Hinata juga tertawa. Mereka saling mengejar di sekitar danau itu. Mereka sungguh berbahagia dan menikmati suasana hari yang begitu indah.
Kakashi yang berada di atas bukit kecil sana, turut senang menyaksikan sepasang kekasih yang berbeda masa itu. Naruto dan Hinata. Mereka telah bersatu untuk selamanya. Tiada lagi yang akan memisahkan mereka.
Penjaga hati dari masa depan sudah berakhir bahagia. Kisah yang sama telah berbalik menjadi akhir yang mengesankan. Kisah Naruto yang diputar ulang akibat kekacauan waktu. Kini telah menemukan titik akhirnya. Kisah cinta yang bahagia dengan Hinata untuk selamanya. Kisah yang indah di antara ruang dan waktu.
.
.
.
PENUTUP
.
.
.
Di sekitar danau di mana Hinata dan Naruto saling berkejar-kejaran. Ada Gaara dan Shion yang duduk di sebuah bangku baja yang terletak di bawah pohon rindang. Mereka berdua menyaksikan Naruto dan Hinata yang sedang saling berkejar-kejaran. Mereka turut senang melihatnya.
"Akhirnya Naruto bisa bersatu lagi dengan Hinata. Aku senang melihat Hinata hidup lagi berkat bantuan kakaknya," sahut Shion yang tersenyum.
"Darimana kamu tahu itu, Shion?" tanya Gaara.
Shion melirik ke arah Gaara.
"Dari Sasuke."
"Oh."
Gaara hanya berwajah datar untuk menanggapinya. Shion tersenyum simpul melihat Gaara.
"Kamu tidak pernah berubah ya. Tetap dingin seperti biasa."
"Lalu?"
Gaara menoleh ke arah Shion. Shion memegang pipi Gaara.
"Aku sadar kalau aku mencintaimu sekarang, Gaara."
Gaara membulatkan kedua matanya. Rona merah hinggap di wajah datarnya.
"Benarkah?"
Gaara mematung. Ia membeku di kutub utara sekarang. Shion tertawa kecil melihatnya.
"Hahaha, Gaara-kun, kamu lucu sekali," Shion memeluk pinggang Gaara dengan erat."Tentu saja itu benar. Aku memang mencintaimu."
Sedetik kemudian, senyuman simpul terukir di wajah tampan Gaara. Ia membalas pelukan Shion.
"Aku juga mencintaimu, Shion."
Mereka berpelukan erat di tengah terpaan angin sepoi-sepoi. Cinta mereka bersemi kembali. Gaara dan Shion bersatu lagi.
Itulah satu kisah cinta yang terakhir. Cinta yang telah bersatu di antara Gaara dan Shion untuk penutup kisah penjaga hati dari masa depan ini.
Kisah yang terjalin di balik kekacauan dan permainan waktu.
.
.
.
-TAMAT -
.
.
.
A/N:
YEAAAH, PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN UDAH SELESAI PADA CHAPTER 24 INI!
Akhirnya sudah di penghujung cerita. Saya sangat senang karena telah menyelesaikan cerita ini. Saya akui inilah fic terpanjang selama saya aktif di FFN dan sudah setahun lebih fic ini sudah berlangsung. Ceritanya sangat membingungkan sih, saya akui itu. Pasti bagi yang baru membacanya pasti akan pusing dengan ceritanya. Makanya saya buat agar lebih mudah dipahami dan semoga semuanya merasa terhibur dengan endingnya.
Suer, membuat saya pusing lho saat menyelesaikannya. Soalnya bergenre scifi tentang mesin waktu dan teknologi. Karena itu kadang-kadang membuat otak saya berputar-putar untuk mencari sesuatu yang berhubungan dengan cerita ini. Tentang teori ilmiahnya itu sungguh membuat saya berpikir keras. Soalnya cerita ini tergolong berat ya mengutarakan antara sebab, akibat, keterhubungan dan alur yang dibuat berputar-putar.
Hehehe, pasti akan membingungkanmu. Ya, begitulah keadaan cerita yang saya buat ini. Berkisar tentang waktu dan masa depan. Akhirnya bahagia, kan? Hinata nggak mati dan bisa bersama dengan Naruto. Seperti pada canonnya.
Kenapa ada tokoh High School DxD di fic naruto ini yaitu Rias? Ya, Rias aja yang ditampilkan karena dia adalah bintang tamu yang menjadi peran pendukung bagi cerita ini. Rias adalah polisi waktu dari kota Kuoh, dari tahun yang sama dengan Naruto. Dia juga telah membantu mengungkapkan siapa dalang utama dalam kekacauan waktu. Ya, dalang utamanya atau pelaku utamanya adalah Kyuubi. Hahaha, Kyuubi dibuat jahat di sini.
Lalu mengenai teknologi penghisap waktu itu yang diciptakan Kyuubi, kini teknologi itu telah dihancurkan oleh polisi waktu setelah meringkus semua anggota Time Traveler Hunter Agent. Nah, sudah jelas, kan? Nggak ngegantung, kan?
Cerita ini dahulunya terinspirasi dari sebuah lagu yang berjudul "MENJAGA HATI" yang dinyanyikan oleh Yopie and Nuno. Ditambah dengan inspirasi dari lagu Believe by Arashi. Nah, dari dua lagu tersebut, cerita bergenre scifi/romance ini tercipta. Akhirnya setelah lewat dari tahun 2014, kini cerita ini tamat juga di tahun 2015. Inilah fic pertama multichapter pairing naruhina yang pernah saya buat.
Apakah kamu puas dengan endingnya? Karena sekalian empat chapter ini, saya update sehari itu. Rasanya ada yang kurang? Apa ya? Apa kalian tahu?
Oke, sampai di sini kesan saya untuk chapter terakhir PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN INI. Chapter terakhir yang berakhir bahagia.
Terima kasih buat yang udah membaca fic ini.
Terima kasih buat yang udah baca secara silent reader.
Terima kasih buat yang udah mereview.
Terima kasih buat udah yang fav dan fol.
Terima kasih sudah membaca dari awal sampai akhir.
Terima kasih semuanya. ^^
Arigatou gozaimasu.
Thank you for attention.
Sampai jumpa di karya baru berikutnya tentang Naruhina lagi. Semoga saya mendapat kesempatan lagi untuk membuat cerita baru.
Saya akan melanjutkan cerita yang sempat tertunda dan akan segera menyelesaikan semuanya.
From Hikari Syarahmia
Sabtu, 22 Agustus 2015. Pada pukul 22.22 WIB.
PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN
SUDAH DITAMATKAN!