A KyuMin FanFiction

.

The Memory

.

Cast: KyuMin

.

Rated: T

.

Summary: Kyuhyun mengalami kecelakan parah yang menyebabkan namja itu kehilangan ingatannya, termasuk ingatannya pada gadis bernama Sungmin. Gadis yang sebenarnya adalah istri Kyuhyun.

Warning: GS for Sungmin, Typo(s), tidak sesuai EYD, membosankan, abal, DLDR!

.

.

.

EnJOY…

.

Sedih. Itulah yang dirasakan gadis bersurai kecoklatan itu, melihat Kyuhyun yang tengah tertidur pulas di ranjangnya, dengan nafas teratur dan dan wajah yang tampan, Sungmin begitu mengagumi sosok tampan itu, sosok namja yang membuatnya jatuh hati. andai kecelakaan itu tak terjadi mungkin sekarang mereka akan tidur dalam satu kamar yang sama, saling berpelukan, berbagi ciuman mesra seperti kebiasaan mereka dulu. Menikmati masa-masa pengantin baru mereka dengan penuh ke romantisan.

Namun Sungmin harus menerima kenyataan pahit ini, baru saja satu bulan yang lalu ia menikah dan sekarang ia harus berada dalam keadaan sulit dimana Kyuhyun kehilangan memori ingatannya, dan bodohnya lagi Sungmin mengatakan kalau ia adalah noona Kyuhyun.

Flashback

Kembali saat kejadian dimana Kyuhyun mengalami kontraksi di kepala pada waktu itu, saat itu dokter Qian datang dia mencoba menenangkan Kyuhyun dengan menyuntikan semacam obat yang entah apa, Sungmin sendiri tak tahu, yang jelas ketika itu Kyuhyun tak kembali berteriak kesakitan lagi, namja itu tertidur.

Rasa cemas, takut dan khawatir itulah yang di rasakan Sungmin sekarang, dia sangat menyesal atas perbuatannya karena mencoba membuat Kyuhyun mengingatnya padahal kondisi Kyuhyun lemah. Dan Qian begitu marah pada Sungmin, karena dia sudah pernah mengatakan untuk tidak terlalu memaksa Kyuhyun mengingat memorinya.

Dan tiga puluh menit kemudian Kyuhyun akhirnya tersadar, dia membuka kedua matanya namun masih dalam kondisi yang sangat lemah. Bahkan jejak-jejak air mata masih terlihat di pipi Kyuhyun ketika ia berusaha menahan rasa sakit tadi.

"Qian.." suara lemah Kyuhyun membuat dokter dan juga Sungmin menoleh secara bersamaan.

"Kyu apa sekarang masih terasa sakit?" tanya Qian.

Kyuhyun mengangguk, "Sedikit."

"Jangan mencoba untuk mengingat apa pun tentang masalalumu untuk sekarang ini Kyu, kondisimu sangat lemah," nasihat Qian, gadis berdarah Cina itu hanya ingin fisik Kyuhyun sembuh terlebih dulu, dan luka di kepala Kyuhyun juga belum sepenuhnya kering, kalau Kyuhyun terus menekannya mungkin akan membuat luka itu semakin lama sembuh.

"Aku hanya ingin tahu siapa dia," Tangan Kyuhyun menunjuk Sungmin, rasa penasaran Kyuhyun menarik dirinya untuk mencari tahu siapa Sungmin.

Qian menghela nafasnya, "Dia noonamu Kyu, ia'kan Sungmin-ssi?"

Qian menatap Sungmin dengan tatapan memohon, meski Qian sendiri belum tahu pasti kalau Sungmin memiliki hubungan apa dengan Kyuhyun, namun di lihat dari ke khawatiran dan tak adanya pihak keluarga yang datang kemari selain Sungmin membuat Qian berspekulasi kalau Sungmin lah anggota keluarga Kyuhyun.

"Kau noonaku?" Tanya Kyuhyun dengan suara lemahnya.

Matanya tak lepas dari gerak-gerik tubuh Sungmin, memastikan kebenaran itu.

"Ne.. maaf sudah membuatmu sakit Kyu."

Sungmin tak pikir panjang ia mengaggukan kepalanya mengiringi jawabannya itu, karena terlalu khawatir dan membuat ia tak sadar dengan apa yang ia ucapkan.

"Sebaiknya sekarang Kyuhyun harus minum obat, apa Sungmin-ssi bisa membantunya, aku harus kembali ke ruangan pasien yang lain." Ucap Qian, karena posisi Qian disini sebenarnya adalah dokter relawan yang datang dari salah satu rumah sakit di negara asalnya Cina, membuat Qian sangat sibuk menemui pasien pasien nya yang lain.

Yeah, sebelumnya Qian juga sudah pernah tinggal di Seoul untuk mengikuti pertukaran pelajar beberapa tahun silam, dan selain itu Qian juga memiliki kerabat di Korea, jadi kemampuan berbahasa Koreanya sangat bagus.

"Baik, serahkan saja padaku."

"Baguslah aku akan menyuruh suster membawakan bubur untuk Kyuhyun, kalau begitu aku permisi." Pamit Qian.

Setelah Qian pergi tak beberapa lama seorang suster datang membawakan semangkuk bubur untuk Kyuhyun.

Dengan telaten Sungmin mencoba menyuapi Kyuhyun meski ada beberapa penolakan kecil dari namja itu.

"Aaa buka mulutmu." Sungmin mengarahkan sendok berisi bubur ke depan mulut Kyuhyun, namja itu menerima dengan baik satu suapan dari Sungmin tersebut.

Namun untuk sendokan kedua nya Kyuhyun menggelengkan kepalanya, ia sudah tidak nafsu makan.

"Kau harus memakannya setelah ini kau harus minum obat Kyu." Bujuk Sungmin.

"Aku tidak mau!" Tolak Kyuhyun dingin, ia sudah bosan memakan bubur semacam itu, kalau bukan Qian yang menyuapinya ia tidak mau menghabiskan bubur itu.

"Tapi kau harus memakannya setidaknya beberapa sendok agar lambungmu nanti tak sakit." Pinta Sungmin, matanya memancarkan serat akan permohonan pada namja itu.

"Tapi aku bosan memakan bubur tanpa rasa itu."

"Kau harus melawan rasa bosanmu Kyu, setelah kau sembuh pun kau bisa makan makanan yang kau mau lagi."

"Sudah lah lebih baik aku langsung minum obat, aku ingin istirahat kepalaku pusing." Dengan nada dingin Kyuhyun meminta obat itu pada Sungmin. Dan Sungmin bisa apa? Ia hanya menuruti kemauan Kyuhyun tersebut meski sebenarnya Sungmin sangat ingin menasihati namja itu.

Flashback End

Sungmin tersadar dari ingatannya, gadis dengan mata kelinci itu menatap wajah Kyuhyun yang masih terlelap, sesekali ia tersenyum menatap wajah itu, ia senang sekarang Kyuhyun mulai bersikap terbuka padanya, mulai bisa tersenyum padanya, mulai mau berbicara banyak padanya, dan yang paling membuat Sungmin senang adalah dia menyuruh Sungmin menunggunya sampai ia terlelap.

Itu adalah kemajuan yang cukup besar bagi Sungmin.

"Hoamm.."

Sungmin mengerjap-ngerjapkan matanya, rasa kantuk sepertinya mulai menguasai gadis itu, "Jaljayo Kyu," ucap Sungmin sebelum ia keluar dari kamar namja itu.

.

~o~ The Memory ~o~

.

Sungmin tengah bersiap-siap, pagi ini dia akan bertemu dengan Hyukjae untuk membicarakan tentang pekerjaan di kantornya.

Namun sebelum itu Sungmin harus menyiapkan sarapan untuk Kyuhyun, Sungmin juga sudah menyuruh para pelayan untuk datang lebih awal ke kediaman nya, Karena Sungmin akan pergi sebelum jam makan siang, dan ia takut Kyuhyun akan membutuhkan sesuatu nanti sementara ia tak ada dan para pelayan belum datang karena biasanya pada hari libur mereka hanya akan datang setelah jam makan siang.

"Harum sekali." Kyuhyun duduk di kursi meja makan, ia begitu tertarik dengan masakan yang tertata rapih di meja makan.

"Makanlah lima belas menit lagi waktunya Kyunie minum obat." Sungmin melepas apron merah mudanya, ia meletakan air minum di sebelah piring nasi goreng Kyuhyun.

"Aku bosan harus terus meminum obat, apa tidak apa-apa sehari saja aku tidak minum obat?" Ucapnya, Kyuhyun sudah bosan menelan obat obat itu.

"Aissh tak boleh begitu Kyu, kalau kau ingin cepat sembuh, kau harus meminum obat itu."

"Tapi obat itu pahit."

"Obat memang pahit."

"Tapi ada yang manis." Ucap Kyuhyun tak mau kalah.

"Kau pikir kau ini anak kecil, minum sirup obat untuk balita?"

Dengan cepat Kyuhyun menggelengkan kepalanya, "Tidak terima kasih." Jawabnya.

"Kau memang aneh."

"Oh ya aku ingin bertanya dimana appa dan eomma kita? Apa mereka tidak tahu kalau aku baru saja kecelakaan."

Sungmin tertegun mendengar pertanyaan Kyuhyun, "Aku sudah menghubungi appa dan eomma tapi mereka masih sibuk." Sungmin memang pernah menghubungi mertuanya itu, namun teleponnya selalu saja tak di angkat membuat Sungmin frustasi. Apalagi mereka tinggal jauh, appa dan eomma Kyuhyun tinggal di London semenjak beberapa tahun yang lalau dimana appa Kyuhyun sibuk dengan perusahaan bidang arsitekturnya, sementara sang eomma memilih bidang fashion sebagai bisnis yang di geluti saat ini.

"Mereka tak peduli padaku?"

Bukankah semenjak ia di rawat di rumah sakit sampai sekarang keadaan Kyuhyun berangsur-angsur membaik, ia tak melihat kedua orang tuanya itu.

Ketika itu Kyuhyun sempat berpikir ia mungkin sudah tak memiliki orang tua.

"Tak begitu Kyu, eomma dan appa peduli padamu," ucap Sungmin, Heechul eomma dan Hangeng appa hanya tengah sibuk dengan perkerjaan mereka di luar negeri. Sungmin yakin jika mereka tahu kalau Kyuhyun mengalami kecelakaan mungkin mereka akan pulang.

"Lupakan saja aku tak peduli yang terpenting sekarang aku masih punya kau noona." Kata Kyuhyun santai namun beda halnya dengan Sungmin, pipi cubbynya merona mendengar perkataan Kyuhyun.

"Tapi kau jangan pernah kesal apalagi membenci appa dan eomma."

"Tidak, percayalah aku bukan anak durhaka yang membenci orangtuaku sendiri."

"Bagus." Seru Sungmin dengan wajah bangga, "Kyuhyunie aku akan pergi menemui temanku, tak apa aku meninggalkanmu? Bibi dan paman Jang dan juga pelayan yang lain akan menemanimu disini."

"Pergilah, jangan terlalu mengkhawatirkanku lagi pula kondisiku juga sudah lebih baik noona."

"Maaf tak bisa menemanimu sarapan." Ucap Sungmin.

"Tak apa lagi pula sarapanku sudah hampir habis."

"Ah baguslah, jangan lupa meminum obatmu,"

"Siap!"

"Bibi Jang aku titip Kyuhyun kalau ada sesuatu tolong hubungi aku," pinta Sungmin.

Ia mulai keluar dari rumahnya menuju mobilnya yang sudah berada di luar bagasi. ia masuk kedalam mobilnya itu dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju tempat janjiannya dengan Hyukjae.

.

~o~ The Memory ~o~

.

Sungmin memasuki sebuh cafè yang terletak di kawasan Cheongdam-dong tersebut, Hyukjae sudah terlihat duduk di salah satu kursi di pojok sana, Sungmin melambaikan tangannya begitu pun dengan Hyukjae.

"Maaf aku terlambat."

"Tak apa Minnie-ya aku juga baru sampai." Hyukjae tersenyum dengan gummy smilenya yang cantik.

"Syukurlah, aku pikir kau sudah menunggu lama,"

"Ah iya sebaiknya kita pesan makanan dulu," saran Hyukjae, perutnya yang terasa lapar membuat gadis yang terkenal mudah berteman itu tak sabar. Ia memanggil seorang waitress. Mereka pun memesan makanan masing-masing.

"Apa Eunhae tak ikut?" Tanya Sungmin biasanya setiap Sungmin dan Hyukjae bertemu dia pasti akan membawa putra kecilnya ikut serta, tapi kali ini dia tak melihat adanya tanda-tanda namja kecil berusia empat tahun itu.

"Semalam ayahnya baru saja pulang dari Beijing, jadi dia tidak mau kuajak pergi, dia ingin pergi dengan ayahnya ke game center."

"Pasti sangat seru."

"Molla, mereka sudah kecanduan game karena suamimu. Ah omong-omong bagaimana keadaan Kyuhyun?" Tanya Hyukjae.

"Keadaannya sudah mulai membaik tapi ingatannya masih belum pulih." Jawab Sungmin tersenyum miris.

"Aku dan Donghae akan menjenguk Kyuhyun nanti." Ucap Hyukjae, ia memang belum menjenguk Kyuhyun karena dia di rawat di Busan, dan karena tuntutan pekerjaannya membuat Hyukjae tidak mungkin bisa pergi keluar kota.

"Kalau begitu aku akan menunggu kedatangan kalian."

Pesanan mereka pun datang, Hyukjae tampak antusias, sementara Sungmin hanya memandang geli pada gadis itu.

"Bagaimana dengan pekerjaan di Kantor?" Tanya Sungmin.

"Kau harus datang kesana langsung Min, lihat kinerja para karyawan-karyawanmu mereka bekerja seenak hati, bahkan ada di antara mereka yang datang telat, aku sudah menegur bahkan mengancam akan memecatnya tapi mereka tetap saja tak mau mendengarku." Keluh Hyukjae dengan raut wajah kesal dan frustasi setengah mati.

Gadis itu menghela nafasnya panjang, "Bahkan kami gagal mengambil tender penting hanya karena bahan presentasi yang seharusnya sudah selesai hari itu tak juga selesai dan semuanya kacau kurasa mereka sudah bosan hidup!"

"Mwo separah itu? Ya Tuhan! Aku benar-benar harus turun tangan!" Sungmin melebarkan matanya saat mendengar ucapan Hyukjae, ia pikir selama ini baik-baik saja, pantas saja Hyukjae mengeluh dan menyuruhnya untuk bekerja sementara waktu sebelum Kyuhyun pulih sepenuhnya.

"Itu yang harus kau lakukan, kalau perlu kau pecat para karyawan yang selalu membantah, mentang-mentang tak ada Kyuhyun mereka berbuat seenaknya."

Ya, semua karyawan yang bekerja di perusahaan Cho Group pasti tahu kalau Kyuhyun itu seorang presdir muda yang dingin, dan juga kejam terhadap karyawan yang tak patuh padanya, dia tidak akan segan-segan memecat mereka dan bisa di pastikan mereka yang telah di pecatnya akan kesulitan mendapat pekerjaan di Korea.

Apalagi kalau mantan pekerjanya itu memiliki image yang buruk selama bekerja disana.

Dan itu lah yang membuat sebagian dari mereka tertekan.

Lalu kenapa mereka tak memilih untuk keluar?

Jawabannya adalah begitu susahnya masuk kedalam Cho Group, dan begitu besarnya gaji yang mereka terima membuat mereka enggan meninggalkan perusahaan tersebut.

"Aish ini tidak bisa di biarkan Hyuk."

"Tentu saja, karena teguranku tak memapan sepertinya teguranmu akan lebih manjur Min."

"Aku akan berusaha sebisa mungkin menggantikan Kyuhyunie, mereka sudah sangat keterlaluan." Kata Sungmin kesal.

.

~o~ The Memory ~o~

.

Sungmin masuk kedalam rumahnya yang tampak sepi. Tak ada tanda-tanda kegiatan disini, Sungmin melirik jam tangan nya yang menunjukan pukul empat sore, ya ampun karena terlalu asyik bersama dengan Hyukjae dia jadi lupa waktu, setelah makan di cafè dan membicarakan tentang pekerjaan kantor, keduanya langsung pergi berbelanja.

Dan lihat lah sekarang Sungmin membawa beberapa paper bag berisi pakaian untuk Kyuhyun, yang ia beli bersama Hyukjae tadi.

Karena merasa tak sabar Sungmin berjalan menuju kamar Kyuhyun, membawa pakaian itu, ia akan memberikannya pada Kyuhyun sekarang, Sungmin pun menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai kamar itu.

Tok Tok Tok

"Kyunie.." panggil Sungmin mengetuk pintu kamar Kyuhyun yang tertutup rapat dengan suara riangnya.

Sungmin terdiam beberapa beberapa detik di depan pintu itu, masih menunggu Kyuhyun membukakan pintu untuknya, meski rasa tak sabaran terus menyuruh Sungmin membuka pintu itu sendiri.

Karena Kyuhyun tak kunjung membuka pintu, membuat Sungmin penasaran sedang apa Kyuhyun disana. Apa dia tengah tidur?

"Kyuhyunie."

Sungmin membuka pintu kamar itu, sedikit menarik nafasnya sebelum ia memasuki kamar itu, Sungmin menatap ke sekeliling ruangan yang terlihat sepi, tak ada tanda-tanda Kyuhyun disana.

CKLEK!

Sungmin membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci, ia berharap Kyuhyun berada disana namun hasil nya nihil, tak ada Kyuhyun di ruangan itu.

'Aish kenapa tidak ada, kemana dia?' gumam Sungmin ia pun menutuskan untuk keluar dari kamar Kyuhyun kemudian ia berlari menuju ke bawah.

Siapa tahu saja Kyuhyun ada disana. Beberapa kali Sungmin memanggil nama Kyuhyun tetapi hasilnya sama saja, tak ada sahutan dari namja itu membuat Sungmin terlihat ketakutan, dan merasa khawatir pada Kyuhyunnya.

Sungmin berlari ke halaman belakang, ia melihat Paman Jang disana.

"Diaman Kyuhyun?" Tanya Sungmin ketika ia berhasil menghampiri lelaki tua itu.

"Tuan Cho pergi nona."

"Mwo? Apa yang kau katakan? Bagaimana bisa Kyuhyun pergi!" Teriak Sungmin menahan marahnya.

"Maaf nona saya tidak bisa mencegah tuan Cho pergi, dia bersama seseorang."

Sungmin menatap pelayan itu penuh tanda tanya, "Siapa?"

"Saya tidak tahu nona, dia seorang wanita."

DEG!

Kyuhyun bersama seorang wanita? Yang benar saja demi apa pun Sungmin tidak percaya, di kondisi Kyuhyun yang tengah sakit pergi dengan seorang wanita? Siapa wanita itu?

Sungmin menggigit bibir bawahnya, ia ingin mencari Kyuhyun tapi kemana?

.

~o~ The Memory ~o~

.

Sungmin mondar mandir di ruangan tamu rumahnya, para pelayan pun ikut khawatir mereka belum memutuskan untuk pulang sebelum tuan mereka yaitu Kyuhyun pulang karena mereka yang telah menyebabkan Kyuhyun pergi.

Bodohnya mereka tidak bisa mencegah Kyuhyun untuk pergi.

"Kalian pulang lah,"

"Tapi nona-"

"Aku bilang pulang lah! Biar aku yang menunggu Kyuhyun sendiri, lagi pula esok kalian harus kembali bekerja."

Suara Sungmin mengeras membuat para pelayan itu semakin menundukan kepala mereka takut. Pasalnya Sungmin tak pernah marah seperti itu pada mereka, sekali pun dia marah gadis itu hanya akan menegurnya dengan baik-baik tetapi kali ini berbeda.

Sungmin sangat lah marah, satu persatu pelayan itu pun meninggalkan kediaman Sungmin. Mereka sangat mencemaskan Sungmin yang tampak kacau karena Kyuhyun tak kunjung pulang.

Hening.

Sungmin menggigit bibir bawahnya, matanya indahnya tak lepas menatap pintu utama, dia berharap Kyuhyun cepat pulang. Karena Sungmin begitu mengkhawatirkan nya. Ini hampir malam dan Sungmin sudah tidak bisa berpikir jernih, ia takut sesuatu terjadi pada Kyuhyun di luaran sana apalagi ingatan nya belum pulih.

Bagaimana jika ada orang yang melakuakan hal jahat pada namja itu. Ya Sungmin tahu Kyuhyun namja kuat, dia bisa menjaga dirinya sendiri tapi sekarang keadaannya berbeda Kyuhyun tengah sakit!

Sungmin juga ingin sekali mengutuk siapa wanita yang berani masuk kedalam rumahnya dan mengajak Kyuhyun pergi.

Setahu Sungmin dia tak memiliki teman wanita selain Hyukjae.

Dan Sungmin bahkan baru beberapa jam yang lalu bertemu dengan gadis itu.

Bahkan semua pelayan rumahnya mengenal dengan baik sosok Hyukjae, semntara tadi mereka mengatakan tak mengenal wanita yang membawa Kyuhyun pergi.

Membuat Sungmin semakin gelisah.

.

~o~ The Memory ~o~

.

Sungmin terbangun, kepalanya terasa pusing gadis itu rupanya tertidur di sofa karena menunggu Kyuhyun, ia melirik jam tangannya, 'pukul delapan malam' itu lah yang di tunjukan oleh penunjuk waktu yang di pakainya.

Sungmin baru teringat, gadis itu sedikit terkesiap, 'Kyuhyun belum juga pulang?' Gumam bibir mungil berbentuk shap M dengan warna merah muda itu.

"Ya tuhan bagaimana ini!" Sungmin menegakkan tubuhnya ia meraih ponselnya yang berada di meja.

Ingin menghubungi siapa hah?

Apa kau lupa kalau Kyuhyun tak memiliki ponsel?

Sungmin menghela nafasnya, 'Bodoh bodoh bodoh' Sungmin mengutuk dirinya sendiri kenapa ia sebegitu bodohnya! Kyuhyun bahkan tak memiliki ponsel karena ponsel miliknya rusak saat kecelakaan itu, Sungmin juga tak membelikan nya yang baru padahal benda itu sangat penting di keadaan seperti sekarang ini.

Sungmin memejamkan kedua kelopak matanya, kepalanya menyandar di kepala sofa, gadis itu memijat pelipisnya pelan, berharap rasa pusing di kepalanya cepat hilang.

Sungmin menempelkan telapak tangan di keningnya, 'Panas'

"Kenapa panas begini," Sungmin panik tiba-tiba perutnya juga terasa mual. "Akh kenapa harus pusing begini!" Sungmin bangkit dari tempat duduknya sepertinya Sungmin harus minum obat, karena biasanya ia akan langsung sembuh setelah meminum obat.

CKLEK!

Baru saja Sungmin akan meninggalkan ruangan tamu, pintu rumahnya terbuka gadis itu terkaget, saat melihat sosok Kyuhyun membuka pintu.

Perasaan senang jelas terpancar dari mata Sungmin, ia bersyukur ternyata Kyuhyun pulang dengan keadaan baik baik saja seperti apa yang ia harapkan.

"Kyuhyunie kau kemana saja?" Sungmin menghampiri Kyuhyun, ia hampir menangis senang karena akhirnya Kyuhyun kembali. "Kau kemana saja huh? Kau membuatku cemas!"

"Maaf, sudah membuat noona cemas." Kyuhyun memegang kedua bahu Sungmin saat gadis itu mulai mengeluarkan caira bening dari matanya.

"Jangan membuatku cemas lagi, kau tahu aku ketakutan! Aku takut terjadi apa-apa padamu Kyu."

Sungmin memeluk tubuh Kyuhyun, hagat! Sungmin sangat merindukan pelukan hangat suaminy.

"Aku benar benar minta maaf noona aku baru saja pergi jalan-jalan dengan Qian."

DEG!

Sungmin terdiam ia melepaskan pelukannya kemudian menatap Kyuhyun mencari kebenaran dari perkataan Kyuhyun itu. 'Apa maksud namja itu? Qian? Bagaimana dokter itu bisa mengajaknya jalan-jalan, bukankah dia ada di Busan'

Kyuhyun menggeser tubuhnya, Sungmin sedikit melangkah mundur. Saat melihat dokter bernama Qian muncul dari belakang punggung Kyuhyun, dia tersenyum pada Sungmin

"Annyeong."

Sungmin hanya membalasnya dengan senyuman, ia tidak tahu apakah ia harus sedih atau senang menyambut kedatangan dokter itu.

"Apa Qian boleh masuk?" Tanya Kyuhyun.

"Ah.. tentu saja, silahkan masuk dokter Song." Kata Sungmin mempersilahkan dokter itu masuk meski ada sedikit keraguan dari ucapa nya.

Kyuhyun tersenyum kemudian menggandeng tangan Qian masuk kedalam rumah, sementara Sungmin hanya bisa menatap mereka dengan perasaan sakit yang mendomiasi dadanya.

TBC

Sebelum nya mau mengucapkan terima kasih untuk readers semua yang sudah review ff abal ini di chapter sebelumnya, tanpa review kalian saya gak mungkin bisa publish ff ini sekarang, dan maaf karena update nya lama. Sebisa mungkin saya akan update kilat. Tapi yah saya masih harus menyesuaikan dengan kehidupan nyata saya, kalau saya gak sibuk saya akan update kilat.

Terus kalau chap ini berantakan, feelnya gak dapet atau masih ada typo tolong kasih tahu, saya akan berusaha memperbaikinya, kalian juga bisa kasih kritik dan saran nya, oke deh segitu aja. See you

.

Review?

.