Naruto : Seventh player ( 第七プレーヤー)
chapter 2
Naruto © Masashi Kishimoto
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Rated : T
Genre : Frendship, Fantasy, sport
Warning : OOC. typo(s), semi-canon, no Yaoi

-+++++-

A/N : *Khem* Tes 1. 2. 3. Sebelum masuk kedalam cerita Author akan mengingatkan jika ada yang ga suka fanfic ini silahkan tekan tombol back. Jangan memaksakan diri buat baca dan berakhir nge-Review dengan bahasa yang ga enak dilihat. Oke cuma gitu aja selamat menikamati ^_^

-AkashiIcha present-

"Baiklah karna semuanya sudah berkumpul. Ayo Kita berangkat." ujar Riko di halaman penginapan tempat diadakannya training camp.

"Ahhh... Rasanya hidup kembali." ujar Koga meregangkan tangannya yang kaku.

"Kukira Aku akan mati." ujar Anggota tahun pertama -Furihata-

"Ramen.. Ramen.. Oh.. Ramen..." gumam Naruto semangatnya.

'Dia bahkan di camp hanya malas-malasan, dan melihat Kami berlatih, pantas masih memilik banyak energi.' batin para Anggota.

"Tunggu, Kalian Mau Kemana?" tanya Riko saat melihat para Anggota Seirin berjalan berlawanan arah dengannya.

"Eh? Tentu saja ke Stasiun." jawab Hyuuga.

"Kalian fikir mengapa Kita training camp disini?" tanya Riko berkacak pinggang.

"Tahun ini Turnamen inter-high diadakan disini." lanjutnya.

"Oh ya. hari ini ada pertandingan babak perempat final. pertandingan antara... Kaijou vs. Touou." ujar Izuki kaget saat melihat jadwal pertandingan di handphonenya.

"Yosh. Kita akan melihat pertandingan Inter-high." ujar Riko semangat.

"Eiitt... Mau kemana N-A-R-U-T-O-K-U-N?" tanya Kiyoshi menggenggam kerah jaket Naruto.

"Etto..." ujar Naruto menggaruk pipinya tak gatal mencari sebuah alasan.

Terdiam. Naruto melirik kekanan dan kekiri kemudian dengan cepat memutar tubuhnya menghadap Kiyoshi akibatnya gengaman tangan Kiyoshi pada kerah jaket Naruto terlepas.

"Jaa nee." ujar Naruto tersenyum lima jari dan berlari menjauh dari Mereka.

'BRUUK'

Sayang seribu sayang tanpa diduga Kuroko yang berjalan paling belakang merentangkan salah satu kakinya mengakibatkan jatuhnya Naruto akibat tersandung kaki Kuroko.

"K.U.R.O.K.O..." teriak Naruto menatap Kuroko kesal, Sedangkan Kuroko berpura-pura tak melihat dan tetap memakai poker face-nya.

"Tangkap dia!" perintah Kiyoshi.

"Sayang sekali harus melihat pertandingan kali ini." ujar Kiyoshi dengan senyum 'Ramah'nya.

Berakhir sudah acara kaburnya yang gagal total akibat si pemain bayangan.

-+++++-

"Huah.. Sugoi, jadi ini Inter-high." ujar Koga kagum.

"Senpai, bisakah Kau lepaskan ikatan tali ini dari tanganku, Aku janji tidak akan mencoba Kabur lagi." pinta Naruto memelas.

"Baiklah. Kupegang janjimu." ujar Kiyoshi melepaskan ikatannya.

"Kaijou vs. Touou, berarti pertandingan antara anggota Kiseki no Sedai, Kise Ryouta dan Aomine Daiki." ujar Kagami.

"Kuroko. Menurutmu siapa yang akan menang?" tanya Kagami menatap Kuroko.

"Entahlah. Tapi saat di Teiko Kise-kun sering bertanding one on one dengan Aomine-kun. dan berakhir dengan kekalahan Kise. namun mungkin sekarang Kise-kun sudah berlatih keras agar dapat mengalahkan Aomine-kun." jawab Kuroko.

"Ahh. Aku mengantuk," ujar Naruto kemudian mencari tempat duduk untuk tidur.

'Bahkan Dia tak peduli temannya akan bertanding? dan memilih tidur di tempat seramai ini? Pemalas' batin Anggota Seirin entah untuk keberapa kalinya Sweardrop dengan tingkah si kepala pirang pecinta ramen itu.

"Dengan ini. Pertandingan babak perempat final Kedua antara Kaijou vs. Touou dimulai."

Sorak penonton memenuhi arena pertandingannamun Naruto yang tengah tertidur sama sekali tidak merasa terganggu.

-Ditengah lapangan-

"Aku tak akan kalah Aominecchi." ujar Kise berjalan menghampiri Aomnie.

"Memangnya Kau pernah menang saat bertanding melawanku?" tanya Aomine dengan gaya Angkuhnya.

"Hari ini. Aku benar-benar merasa tak mau kalah melawanmu." balas Kise.

-++++++-

Bola dilempar oleh wasit, Kedua tim mencoba untuk merebutnya.

Pertandingan dimulai

Kasamatsu Sang Kapen Kaijou mendribble bola namun dijaga oleh Imayoshi Soichi Kapten dari Touou.

"Aku percaya pada Ace tim Kami, Kise.." ujarnya sambil mengoper bola pada Kise.

'Greep'

Bola ditangkap oleh Kise, Kini dilapangam terlihat Kise berhadapan dengan Aomine.

"Dari dulu Kau terlalu naif Kise." ujar Aomine saat Kise berhasil lolos dari penjagaan Aomine namun bola kemudian lepas dari Kise karna dorongan Aomine, dan akibatnya bola dicuri oleh Imayoshi.

"Steal. Touou menyerang balik."

Imayoshi mengoper bola kearah Wakamatsu. 'Sial, penjagaannya telihat lemah namun susah untuk ditembus.' batin Wakamatsu saat dirinya dijaga oleh Kasamatsu.

"Kalau begitu... Sakurai." ujar Wakamatsu mengoper pada pemain No.9 dan langsung melakukan shoot three point,

"Sumimasen." ujar Sakurai sambil melakukan Shooting.

Moriyama mencoba mem-block bola namun karna Sakurai melakukan shooting dengan cepat Dia akhirnya tak sempat.

"Rebound.." teriak pemain no.10 -Matsuhiro Hayakawa- dengan semangat yang berlebihan namun sudah pasti bola tak dapat dikejar.

'Priiittt'

3 angka pertama milik Touou.

'Grep'

Bola dioper kembali pada Kise, dan langsung melakukan shoot three point.

"Eh..?" ujar Sakurai kaget.

'Itu quick shoot milik Sakurai.' batin Wakamatsu tak kalah Kaget.

"Heh... sepertinya Kau masih Jago dalam menirukan gaya permainan orang ya. Tapi itu tak cukup untuk menghentikanku." ujar Aomine dan melakukan loncatan untuk mem-block bola, meski loncatannya terlambat namun ujung jarinya menyentuh bola.

'Braaak' bola gagal dimasukan.

'Dug. dug. dug.'

Bola didribble oleh Imayoshi, "Dengan begini aliran permainan akan Kami kuasai." ujar Imayoshi pede.

'Dug.' Kasamatsu berlari dan berhasil mencuri bola.

"Na-nani?!" ujar Imayoshi kaget.

"Kami tak sebaik itu sampai membiarkan kalian menguasai permainan semudah itu." ujar Kasamatsu lalu melakukan Shoot three point.

'Priittt'

Seri. Kaijou akhirnya berhasil menyamakan kedudukan.

"Hoh..? Lumayan, mencuri bola lalu melakukan Shoot dengan waktu singkat." celetuk Naruto berkomentar yang ternyata sedari tadi menonton pertandingan.

'Lumayan? Itu adalah shoot yang sempurna.' batin Hyuuga.

'Ternyata Dia melihat pertandingan ini juga.' batin Kiyoshi menatap Naruto yang tengah memasang wajah bosan.

"Aaa..aahh. Mereka terlalu berlebihan hanya sekedar bermain basket. buang-buang energi." celetuk Naruto berkomentar saat melihat Kise dan Aomine bertanding one on one.

'Kau yang terlalu pemalas untuk bermain basket.' batin Anggota Seirin.

'Teeeeeeeet'

Pertandingan usai. denan hasil 110 - 98 (kalau ngga salah :p) Touou meraih kemenangan, Pertandingan yang sangat menarik. Kaijou atau lebih tepatnya Kise Ryouta tak dapat berdiri akibat memaksakan diri meng-copy gaya permainan Aomine Daiki.

"Hah.. Ry-chan tetap tak bisa mengalahkan Dai-chan ya? Kukira Dia akan menang tadi." celetuk Naruto melihat ke arah Kise yang tengah mencoba berdiri dengan tatapan tak dapat diartikan.

"Yah lumayanlah untuk mengusir kebosanan. Nah waktunya pulang, Ramen... ramen..." lanjut Naruto berjalan pergi meninggalkan anggota Seirin yang lain.

"Mengusir kebosanan? Apa menurutnya Basket itu se-membosankan itu?" ujar Kagami kesal.

"Yang terpenting Dia melihat pertandingan ini." ujar Kiyoshi mentap pungung Naruto yang semakin menjauh.

-++++++-

-Pagi hari di kediaman Namikaze-

"Ukh. badanku sakit semua." keluh Naruto memijat-mijat telungkuknya.

"Bagaimana Campnya Naru-kun?" tanya Sang Ayah bergabung di meja makan.

"Otou-sama. kenapa wajahmu terlihat senang? Anakmu ini baru saja terkena kutukan." teriak pemuda pirang pada pria yang identik dengannya -Namikaze Minato-

"Kutukan? Memang kutukan seperti apa?" tanya Sang Ayah, tersenyum ramah.

"Kiyoshi-senpai. Dia memasukanku ke klub basket itu Kutukan Otou-sama." ujarnya mengadu namun hanya ditanggapi dengan kikikan geli sang Ayah.

"Itu bagus bukan? Kau itu terlalu malas berolahraga. Otou-sama setuju dengan Teppei-kun." tanggap Sang Ayah. Melanjutkan sarapannya yang tertunda akibat curhatan Sang putra.

Sedangkan putranya hanya cemberut karna tak dibela. Hari-harinya yang damai kini akan disibukan oleh Senpainya Sang Iron heart.

-++++++-

"Ohayou Minna." sapa Naruto dengan senyum ramah yang tak lepas dari bibirnya.

"Yo. Ohayou Naruto." balas seorang pemuda yang kini tengah duduk di bangku Naruto.

'Jgeerrr'

Bagai disambar petir di siang bolong, Naruto langsung menekuk kepalanya tak semangat, "Kenapa?" gumamnya lesu.

"Kenapa Senpai ada dikelasku?!" lanjut Naruto berteriak sambil menunjuk pemuda yang masih duduk santai, yang ternyata adalah Kiyoshi Teppei Sang pembawa kutukan. begitulah julukan yang disematkan Naruto untuk Senpainya.

"Menyapa sesama anggota klub sekaligus junior yangku banggakan. tak salahkan?" ujar Kiyoshi mrmasang wajah tak bersalah.

"K-kau... Kau memang menyebalkan Senpai" teriak Naruto melemparkan tasnya ke arah Kiyoshi namun dapat dihindari dengan mudah.

-++++-

"Ukkkhh... Sepertinya Aku akan cepat tua jika setiap hari bertemu Kiyoshi-senpai." gumam Naruto. memijat keningnya.

"Karna itu Naruto-kun harus bermain basket." seru seseorang dari arah samping.

"Basket ya? itu menyebalkan." ujar Naruto. terdiam, Dia baru sadar tadi saat sampai di atap rasanya Dia tengah sendirian. Narutopun melirik kearah samping.

"Huaaa... Kuroko!" teriak Naruto kaget saat melihat Sang pemain bayangan berdiri tepat disampingnya.

"Hm? Nani?" tanyanya polos.

"Tidak. hanya belum terbiasa dengan kemunculanmu yang selalu tiba-tiba." jawab Naruto.

'Aku akan mati muda jika begini terus' batin Naruto nelangsa.

Memang sedari dulu Naruto adalah orang yang selalu bisa menditeksi hawa keberadaan Kuroko yang tipis, entah semacam insting atau apa, namun karna sudah lama tak bertemu Dia terkadang masih kaget dengan kemunculan Kuroko.

-++++-

"Kenapa setiap hari baka-senpai selalu merecoki hidupku. dan sekarang tiba-tiba dipanggil untuk bermain street basketball. Kalau bukan karna Ramenku dalam bahaya sudah pasti Aku tolak. Otou-sama juga sama saja. tak mau menolong anaknya yang tengah kesusahan." gumam Naruto yang kini tengah berjalan menuju tempat diadakannya basket jalanan.

(Beberapa menit kemudian)

"Ah itu Mereka." ujar Naruto melihat ke tempat para anggota Seirin kelas 1 dan juga Baka-Senpainya itu.

'tes. tes. tes. jrassss...'

Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Bukannya Dia berlindung justru Dia berlari ke tempat teman-temannya karna dilihat ada sesuatu yang menarik.

"Mu-chan." panggil Naruto ramah pada pemuda tinggi besar berambut unggu a.k.a Murasakibara Atsushi.

"Hn? Na-naruchin." ujar Murasakibara kaget saat melihat pemuda berkepala pirang.

"Lama tak berjumpa Mu-chan. Senang melihatmu." sapa Naruto masih dengan nada ramah.

"Hm'em Aku merindukan pie buatan Naruchin yang biasa dibawa saat latihan." ujar Murasakibara semangat.

"Oii Kuroko. Mereka itu, apa sedekat itu?" bisik Kagami pada Kuroko yang sedari tadi melihat ke arah 2 orang yang tengah berbincang akrab.

"Mereka sangat dekat. Bisa dibilang Naruto-kun itu sudah seperti Kakak bagi Murasakibara-kun. Karna hobi Mereka sama yaitu bermalas-malasan dan juga mencicipi berbagai makanan yang menurut Mereka menarik." jawab Kuroko.

"Jadi Kau hanya merindukan pie buatanku? Mu-chan jahat." ujar Naruto dengan wajah dibuat-buat terluka.

"Tidak. Aku juga merindukan Naruchin." sangakal Murasakibara cepat.

"Atsushi. Siapa dia?" tanya pemuda bertahi lalat di dekat matanya a.k.a Himuro Tatsuya.

"Dia Naruchin. Aku belum pernah menceritakannya padamu. Naruchin dia ini teman se-timku namanya Himuro Tatsuya." ujar Murasakibara memperkenalkan.

"Namikaze Naruto. Yoroshiku." ujar Naruto ramah.

"Yoroshiku. Baiklah, hujan semakin deras lebih baik Kita sudahi saja pertandingan ini karna berbahaya jika bermain saat hujan." ujar Himuro.

"Lagipula Kau tidak inginkan Senpaimu cidera lagi." lanjut Himuro.

Kiyoshi dan Naruto menatap Himuro tak suka,

"Tapi, karna akhirnya Aku bertemu denganmu Aku akan memberikan hadiah. Ini adalah teknik yang belum kau diketahui." ujar Himuro.

"Tolong ambil posisi bertahan." lanjut Himuro.

Kagami mengikuti intruksi dari Himuro mengambil posisi bertahan. Himuro kemudian melakukan jump shoot biasa kagamipun mencoba memblock bola.

'Blush'

Bola dengan mudahnya melewati Kagami dan Masuk.

'A-apa yang terjadi? kupikir timingnya pas hanya untuk memblock jump shoot biasa.' batin Kagami kaget. Anggota Seirinpun dibuat tercengang namun tidak dengan Naruto, Dia malah tersenyum dan mengambil bola.

"Heh.. Aku juga bisa seperti itu." celetuk Naruto membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Kagami ambil posisi bertahan." perintah Naruto.

"A-apa?! Kau memerintahku?!" tanya Kagami yang baru pulih dari Syoknya.

"Cepat ambil posisi bertahan." ujar Naruto untuk kedua kalinya, nada bicaranya sedikit berat. Kagami hanya mengangguk dan mengambil posisi bertahan.

"Lihat." ujar Naruto. Dia melakukan jump shoot serupa dengan Himuro dan...

'Blush'

Sempura. Bola masuk kedalam ring. Kembali Kagami dibuat syok namun Kali ini bukan hanya Kagami namun Himuro juga, terkecuali Kuroko, Mirasakibara dan Kiyoshi yang sudah mengetahui sedikit kemampuan Naruto.

"Aku mengakui gaya permainanmu. Mungkin hampir menyamai Kami. Namun diwaktu bersamaanpun Kau masih jauh dibawah Kami." ujar Naruto. Matanya menatap Himuro dingin membuat Himuro, Kagami, Kuroko, Murasakibara, Kiyoshi, dan anggota Seirin lainnya kaget dengan tatapan mata yang seolah membekukan waktu.

'Kami?' batin Himuro tak mengerti.

"Aah.. Lelahnya, Aku ingin berendam dan memakan beberapa mangkuk Ramen." ujar Naruto memasuki Mode malasnya lagi dan beranjak pergi.

"Jaa nee Naruchin. Jika bertemu lagi Jangan lupa bawakan Aku pie buatanmu." seru Murasakibara dan melambaikan tangannya malas.

"Ya." jawab Naruto membalas lambaian Murasakibara.

"Baiklah Taiga. Kita akan bertemu..."

"Dimusim dingin Nanti." ujar Kiyoshi memotong perkataan Himuro.

"Oh ya. Musim dingin." ujar Himiro dan beranjak pergi bersama Mirasakibara.

"Jaa nee Kurochin." ujar Murasakibara.

"Murasakibara-kun. Apa menurutmu bermain basket masih membosankan?" tanya Kuroko

"Hah?! Jika Kau bertanya seperti itu lagi, Maka aku tak akan segan-segan menghancurkanmu Kurochin." jawab Murasakibara menatap Kuroko tak suka.

"Tapi.. Jika ada hal lain yang ingin Kau tanyakan Kau boleh bertanya di Winter-cup nanti." lanjut Murasakibara dan berjalan menjauh diikuti Himuro.

"Atsushi. pemuda bernama Naruto. Apa maksudnya dengan Kami?" tanya Himuro penasaran.

"Oh. Itu maksudnya Kiseki no Sedai." jawab Murasakibara.

"Kiseki no Sedai? Maksudmu pemida itu anggota Kiseki nk Sedai? Bukannya hanya ada 5 orang dan 1 bayangan?" tanya Himuro tak mengerti.

"Souka? Tapi menurut Kami Kiseki no Sedai itu ada 7 orang. Kalian saja yang tak perhatian pada Naruchin." jawab Murasakibara.

"Dan sepertinya gaya bermainmu tadi ditiru Naruchin. Kau beruntung dapat melihatnya melakukan shoot meski sekali." lanjut Murasakibara.

"Eh beruntung? Maksudnya apa?" tanya Himuro namun tak dijawab karna Murasakibara telah berjalan jauh di depannya.

"Oii Atsushi tunggu.." Seru Himuro berlari mendekati Murasakibara.

-+++++++-

"Are.. Pelatih menyuruh Kita ke tempat latihan." ujar Kagami melihat pesan di handphonenya.

"Aku pulang duluan." ujar Naruto yang ternyata berteduh di tempat yang sama seperti anggota Seirin.

"Kau akan ikut." ujar Kiyoshi tersenyum ramah.

"Tidak Mau. Aku cape." ujar Naruto membantah.

"Cape? Memangnya Kau habis darimana?" tanya Kiyoshi masih tetap menggengam kerah jaket Naruto.

"Tadi Aku bermain basket. Tenagaku terkuras habis." jawab Naruto dan berakting seperti orang yang telah lari berkilo-kilo meter.

'Hanya melakukan Jump shoot sekali. Kenapa wajahnya seperti orang melakukan basket berhari-hari tanpa henti.' batin Anggota Seirin Minus Kuroko dan Kiyoshi.

"Oh ya. Bagaimana Kau melakukan jump shoot seperti Tatsuya tadi?" tanya Kagami penasaran.

"Oh itu. Hanya kebetulan." jawab Naruto asal.

"Na-nani?! Aku bertanya dengan benar, jawabpun yang benar pirang." ujar Kagami kesal.

"Hoam. Aku mengantuk, Cepat Kereta akan berangkat." ujar Naruto tak mempedulikan Kagami yang tengaj dilanda kekesalan akibat dirinya.

"Tapi. Tadi itu pertemuan tak terduga." ujar Kiyoshi membuka percakapan.

"Ya. dan juga beruntungnya kita dapat menyaksikan sedikit aksi Naruto-kun. tapi Ternyata Dia bisa sekesal itu." ujar Kuroko menatap Naruto yang tertidur di dalam kereta.

"Tapi, Murasakibara itu, benar-benar Kuat." komentar Kagami.

"Kuroko. Apa Kau tak akrab dengan Murasakibara itu?" tanya Kagami mengalihkan pandangannya ke arah Kuroko.

"Tidak. Aku menyukainya saat Kami tak bermain basket. Namun sesama atlet Kami tak bisa Akrab. Murasakibara meski tak menyukai Basket namun bakatnya di bidang basket sangat mengagumkan. dan menganggap basket itu membosankan. Aku tak menerima pemikiran seperti itu karna Aku sangat menyukai basket. Karnanya Aku sangat senang bisa bermain basket bersama tim Seirin." ujar Kuroko.

"Berarti Kau juga tak Suka dengan Naruto. Karna Dia juga mempunyai sifat seperti Murasakibara?" tanya Furihata.

"Tidak. Menurutku Naruto-kun sebenarnya menyukai basket atau bahkan mencintai basket. Namun entah alasannya apa Dia menekan perasaannya kuat-kuat dan menjadi seperti sekarang ini." jawab Kuroko.

"Tapi.. tadi benar-benar tidak diduga Dia melakukan jump shoot Himuro semudah itu dan tatapan matanya mirip seperti anggota Kiseki no Sedai saat dilapangan." komentar Kagami sambil mengingat kembali tatapan dingin milik Naruto.

"Ah Mungkin Dia kesal dengan sikap Himuro yang terlihat sombong." ujar Kiyoshi.

"Tapi kenapa Dia belum pernah menampilkan tatapan itu saat Senpai membuatnya kesal setiap hari?!" tanya Kagami tak terima.

"Ma~ ma~ Akupun tak tahu." jawab Kiyoshi dengan senyum ramahnya.

'Tapi Aku juga Kaget melihat tatapan itu.' batin Kiyoshi menatap Naruto yang tertidur dengan damai.

"Tetsu-kun..." seru gadis berambut pink panjang berlari menghampiri Kuroko -Momoi Satsuki-

'Momo-chan. Ga-gawat.' batin Naruto panik.

"Senpai Aku tak peduli jika ramenku terancam karna kali ini Nyawaku lebih penting dan tengah terancam. Jadi selamat tinggal." ujar Naruto berlari keluar dari tempat latihan.

"Hah? Dia kenapa?" tanya Kiyoshi tak mengerti.

"Are? tadi rasanya Aku mendengar suara Na-chan? Apa disini ada Na-chan?" tanya Momoi melorok kesana kemari.

"Na-chan?" tanya Amggota Seirin berbarengan.

"Ha'i. Namikaze Naruto-chan. Mainanku." ujar Momoi semangat.

'Ma-mainan? pantas Dia mengorbankan ramennya.'

"Mungkin itu perasanmu saja Momoi-san. Lalu ada apa mencariku?" tanya Kuroko.

'Kuroko melindungi Naruto.' batin Anggota Seirin.

"Dai-chan. Sepertinya Dia membenciku." ujar Momoi sedih.

(Kejadiannya sama seperti di Canon)

-++++-

Disisi lain Naruto menghentikan acara berlarinya dan mengambil nafas. "Kenapa harus bertemu Momo-chan." gumamnya. Dia kemudian menyeka keringat yang ada didahinya. Masih segar diingatannya saat Dia ada di tim inti Teiko

(Flashback on)

"Latihan kali ini selesai." ujar pelatih. Para anggota Kiseki no Sedaipun beristirahat dipinggir lapangan.

"Na-chan.. Oii Na-chan.." panggil Momoi pada pemuda berambut pirang jabrik.

"Mo-momo-chan." ujar Naruto Kaget dan menjauh dari Momoi.

"Kyaaa... meski Kau atlet entah kenapa Kau seperti boneka. Lihat pipimu chubi. Mulai sekarang Kau adalah Mainanku." ujar Momoi masih tetap mencubiti pipi Naruto. (Disini Naruto saat SMP itu pipinya chubi karna masih masa pertumbuhan :v)

Sejak saat itu jika Naruto bertemu Momoi pipinya akan menjadi korban, dan oleh karna itu Dia mempunyi 'Sinyal' anti Momoi. Dia akan berlari menjauh saat melihat Momoi dengan jarak 5 meter dari dirinya.

(flashback off)

"Kali ini Aku selamat." gumamnya menghela nafas.

"Oh ya. Kalau tidak salah besok itu pertandingan kualifikasi. Ah Aku tak peduli, Ya yang terpenting Mereka tak menyuruhku bermain tak apa." ujar Naruto tak peduli dan berjalan menuju Kediamannya.

TBC.

A/N : Akhirnya bisa update juga *menghela nafas* Arigatou yang udah review dan buat sepupuku yang manis, fanfic buatanmu yang ada di Akunmu nanti Aku lanjut tenang aja. Makasih juga yang udah ngasih saran. Oh kalau masalah update paling cepet 3 atau 4 hari. Kalau paling lama mungkin 1 minggu. tergantung kesibukan di duta, Kalau bener-bener sibuk mungkin bisa sampai haitus. tapi akan diusahakan selalu update ^_^ Oh ya kenapa Author buat fanfic ini? jawabannya dari dulu pengen banget baca NarutoxKnB dan Narutonya jadi anggota GoM tapi ga ada Author yang mau buat T.T dengan berbekal nekat Author membuat fanfic ini karna saking keselnya :D Jadi jangan heran Kalau ceritanya amburadul :p dan untuk masalah word itu udah mentok ga bisa dipanjangin lagi yang entar otak Author langsung berasap :3 Sampai jumpa di chapter depan See you :)
Minat Review?