Operation : Fumizuki Gakuen (Hieee!?)

Chapter 1 : Shocking News?

Hajimemashita, minna-san! Boku wa Miyucchi desu, yoroshiku onegaishimasu~ Haha, mungkin beberapa dari readers langsung menyadari keanehan pada judul fanfic saia. Yep! Ini crossover dengan anime Baka to Test Shoukanjuu~!

Untuk alasan kenapa saia memilih langsung apdet di fandom KHR, akan saia jelaskan nanti. Intinya, selamat membaca~

Disclaimer : Katekyoushi Hitman Reborn bukan punya saia. Terima kasih, otak saia nggak seliar dan sejauh itu idenya. T^T

Warning(s) : OOC, OOT, Slight Badass!Tuna-maksudku Tsuna, typo(s), plot bunnies, DLL. Ingat, authornya masih pure newbie.

Don't like? Don't read!


Author POV

Hari ini hari libur, ditambah cuaca lagi cerah-cerahnya pula. Pagi yang menyenangkan bukan?

Tapi tidak untuk makhluk satu ini.

Bzzzzttttt!

"ITTTAIIIII! Baiklahbaiklahbaiklah, aku bangun Reborn!"

Seekor tuna-maksudku manusia berambut brunette yang melawan gravitasi tapi oh-so-pluppy langsung meraba bagian tubuhnya yang kesetrum. Hebat, nggak gosong.

"Seorang boss harus selalu bangun pagi walaupun itu hari libur, Dame-Tsuna." Terdengar suara dari imut samping sang lagi kalau bukan spartanbaby tutor a.k.a. Reborn?

Sang brunette–yang kita kenal sebagai Tsuna- menggembungkan pipinya kesal. "Sudah kubilang, aku tidak mau jadi boss mafia!"

Oh, Tsuna… kau memang tidak pernah belajar dari pengalaman.

Duaakkk! Boro-boro menjawab, Reborn malah menendang kepala Tsuna. Yah, typical Reborn...

"Sudah kubilang ratusan kali Dame-Tsuna, kau akan menjadi Boss kesepuluh Vongola. Sekarang, turun. Maman sudah membuatkan sarapan."

Tanpa banyak omong, Tsuna langsung berlari turun kebawah. Tentu saja dengan 'selingan' jatuh dari tangga, atau kesandung kaki sendiri.

Poor tuna-cwan...


"Reborn! Jangan curi telurku!"

"He? Memangnya aku mengambil punyamu?"

"Gyahahahaha! Dame-Tsuna payah!"

"Lambo! Tidak baik!"

"Tsuna-nii, ambil saja punyaku, aku sudah kenyang."

"Terimakasih, Fuuta. Tapi benar tidak apa-apa?"

"Un!"

Setelah menghabiskan sarapannya, Reborn memberikan suatu kertas kepada Tsuna. "Dame-Tsuna, baca ini."

Tsuna mengamati kertas tersebut. "Ini... Fumizuki Gakuen kan? Kalau tidak salah, sekolah itu terkenal dengan progam summonnya. Memangnya kenapa Reborn?"

"Akan kubicarakan nanti. Sekarang, kumpulkan guardianmu. Sekarang. Juga."

"Hieee! Ba-baik!"


( ^w^)/!KumpulkanGuardian!\(^w^ )


"Ada apa memanggil, omnivore?"

"KYOKUGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNN!"

"Gyahahaha! Beri Lambo-sama permen!"

"Berisik, lawn head! Aho-ushi!"

"Maa, maa, Gokudera, tenanglah, haha~"

"Tenang gundulmu, baseball-freak!"

"Bo-bossu..."

"Kufufu, kukira kau hanya memanggiku, Tsunayoshi-chan. Kenapa kau harus memanggil dia juga?"

"Nanas mesum... menjauh dari omnivore atau kamikorosu."

"Oya, kau cemburu, skylark-kun?"

"...Kamikorosu."

Sebelum terjadi perang antara ayam dan nanas untuk ke-100000000000 kalinya, Tsuna langsung melerai mereka berdua.

"Hibari-san! Mukuro! Jangan berantem dulu! Ini kan kamarku, bukan diluar!"

Hening.

Apabila diperhatikan baik-baik, smirk Mukuro sudah berubah menjadi senyum ala pidofil.

"Kufufu… Ternyata kau nakal juga, Tsunayoshi-chan~"

Seperti sebuah sensor, para guardian (minus Ryohei yang daritadi ngiterin rumah sambil teriak 'Kyokugen' dan Lambo–yang nggak sengaja kebawa sama Ryohei-) langsung menggenggam erat senjata mereka.

"Maksudmu?"

"Kufufufufu… Tsunayoshi-chan~ Sudah kuduga, kau ingin melaku-" Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Mukuro sudah dihadiahi sebuah sebatan pedang, selusin dinamit, dan ribuan nanas mateng. Tentu saja setelah ditendang lewat jendela.

KABOOOOMMM!

Tsuna sweatdrop. 'Catatan hari ini;Jangan pernah mengumpulkan mereka. Di. Kamarku. Jangan. Pernah.'

"Ngomong-ngomong, Tsuna, ada apa? Tumben-tumbennya kamu ngumpulin kita semua. Lengkap pula." Tanya Yamamoto heran.

Sebenarnya, tidak hanya Yamamoto yang heran, tapi semuanya. Biasanya, Tsuna lebih memilih untuk ngirim sms kepada semuanya daripada ngumpulin guardiannya lengkap.

You-know-what-i-mind, readers.

Tsuna mendesah pelan. "Disuruh sama Reborn. Nggak tahu tuh apa-"

"KYOKUGEEEEN!"

Ryohei main dobrak masuk sambil 'ngegendong' Lambo. Sedangkan Lambo? Pingsan duluan. Soalnya Ryohei 'kan nggak bisa bedain yang namanya 'ngegendong' sama 'bawa karung semen'.

"-…yang direncanakannya…"

Reborn masuk ke kamar Tsuna. "Ciaossu, Dame-Tsuna. Sepertinya kau berhasil mengumpulkan para guardianmu."

Tsuna mengangguk pelan.

"Alasan kenapa aku menyuruh Dame-Tsuna mengumpul kalian karena ada suatu masalah. Ini berhubungan dengan famiglia musuh."

Suasana menjadi serius saat mendengar kalimat 'Fagmilia musuh'. Tsuna mulai memasuki 'Boss mode'. "Siapa?"

"Forissmo Famiglia. Selama ini, mereka bekerja secara diam-diam agar tidak menarik perhatian. Sepertinya mereka sedang mengincar sesuatu." Reborn menaruh kertas-kertas berisi data tentang Forissmo Famiglia. Tsuna membacanya satu per satu.

"Hm… mereka sudah membunuh sepertiga penduduk di sebuah kota di Itali tanpa sebab, menghapus famiglia-famiglia tidak bersalah, dan sering mengkhianati fagmilia yang menjalin kerja sama dengannya. Boss mereka, Ottavo Forissmo, berumur 18 tahun dan berasal dari Jepang? Menyedihkan."

"Itulah masalahnya."

Tsuna dan para guardian menatap Reborn penasaran. "Masalahnya apa?"

"Kalian tahu Fumizuki Gakuen?" Semuanya mengangguk.

"Sekolah itu mempunyai sistem yang unik, yaitu 'Shoukanjuu Summoning System'. Sistem itu tebentuk dari gabungan teknologi canggih dan kekuatan supernatural–mereka menyebutnya itu. Setiap murid bisa memunculkan avatar mereka dengan kekuatan dari nilai mata pelajaran mereka. Semakin pintar anak itu, semakin kuat avatarnya. Intinya, itu tergantung dengan nilai dari hasil ulangan mereka."

"Woah, keren sekali! Mungkin kalau Gokudera-kun masuk sekolah itu, kau mungkin yang terkuat ya." Kata Tsuna.

Gokudera menggaruk kepalanya malu. "Kau bisa saja, Jyuudaime. Tapi tetap saja, saya tidak ada tandingannnya dengan Jyuudaime!"

"Ehem," Mereka kembali fokus ke Reborn. "Kabarnya, avatar itu juga bisa menyentuh objek–bahkan bisa menghancurkannya. Dan itulah letak masalahnya."

"Disitu?"

"Sepertinya Forissmo Famiglia mengincar teknologi tersebut untuk memperkuat famiglia mereka."

Kalimat terakhir Reborn membuat semuanya terperanjat, termasuk Ryohei. "Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mencegah hal itu!?" Tanya Tsuna.

Reborn menaruh kopinya. "Hanya ada satu. Dame-Tsuna, kau masih memegang kertas tentang Fumizuki Gakuen kan?"

Tsuna merogoh sakunya. "Ah, ya. Masih ada."

Reborn tersenyum membuat Tsuna merinding ketakutan. Ya, dear readers, Reborn tersenyum, merupakan pertanda SANGAT. TIDAK. BAIK.

'Oh, kamisama… Bahkan gue belum bikin surat wasiat!'

"Dame-Tsuna,"

"Mulai nanti hari Senin… Kau akan sekolah di Fumizuki Gakuen."

Krikrik.

Hening lagi.

"NAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNNNNIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!"

…Untuk kali ini, saia bersyukur mengetahui kamarnya Tuna-fish itu soundproof

"Aku sudah mengurushi pindahannya. Sekarang tinggal seragamnya saja." Terang Reborn masih memasang senyumnya itu.

"Demo, Rebo-"

"Nggak ada tapi-tapian. Kau tetap di kelas 2. Dan… Sejak kelas 1, mereka sudah ada summoning battle[1]."

"…Reborn… Aku memang masih kelas 2, tapi,"

"GUE TUH KELAS 2 SMP! BUKAN KELAS 2 SMA! MANA MUNGKIN GUE BISA MASUK HAH!?" Seru Tsuna keceplosan pake bahasa gaul saking marahnya.

Reborn menurunkan fedoranya, smirk. "Pelajaran pertama, Dame-Tsuna. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini."


[1] : Menurut canon, mereka baru bisa Summoner Test War waktu di kelas 2. Tapi demi kelangsungan fanfic ini, anggap aja di canon itu waktu mereka kelas 1. Nah, di fanfic ini, mereka sudah naik kelas.

Ah~ Selesai juga~

Yah… Makhluk disebelah saia-*dibanjiri glare*-menyarankan ane untuk apdet di fandom KHR biar ada yang baca + review. Karena saia gatelbangetpengenbikinnipenpik, jadinya…

Begitulah. *dodge tomatoes*

Berhubung saia masih newbie, jadi ane kagak nerima plem. Terimakasih, ane lagi gak mau ada kebakaran.

P.S. : …Untuk pertama kali, ane ngetik crossover + pendek banget, cuman 5,5 halaman. Kurang sreg…

Saa, readers-tachi

REVIEW, ONEGAI?