Cast: Luhan, Sehun, and others

Main pair : HunHan

Genre: Romance

Rate: T

Warning: ini FF yaoi / BoyXBoy / OOC! / TYPO! / DON'T LIKE DON'T READ

Semua cast yang ada disini milik TUHAN YME dan orang tua mereka masing2. NO BASHER! Ini fiktif.

A/N

Maaf jika saya membuat kalian semua menunggu lama, tapi keadaan saya benar2 tidak dalam keadaan baik. Maaf mengecewakan

Happy Reading

.

.

.

.

Malam harinya Luhan bertemu dengan Yixing, yeah karna besok hari libur jadi asrama membolehkannya pergi.

"Luhan!" panggil Yixing dari arah belakang yang berlari mendekati Luhan.

"Eoh? Hai Xing" sapa Luhan.

Yixing menarik nafas sebentar untuk menetralkan jantungnya. "Maafkan aku telah membuatmu menunggu lama".

"Gwenchana Xing. Ayo kita pergi, hari sudah semakin malam" Luhan berjalan duluan mendahului Yixing.

Ternyata Luhan di ajak di ke sungai Han, Yixing tahu pada malam hari akan ada acara menarik di sungai Han dan itu membuat Luhan sangat senang serta sangat menikmatinya.

Mereka sangat bersenang-senang, ternyata semakin malam sungai Han malah semakin ramai dan menarik untuk di lihat. Dan Luhan tentu saja sangat senang karena dari pertama kali menginjakkan kakinya di Korea Selatan ini baru pertama kalinya Luhan keluar dari asrama dan menikmati pemandangan malam di Negara ini.

Jam terus memutar namun mereka enggan untuk meninggalkan tempat ini.

"Luhan" saat ini mereka berada di taman yang lumayan jauh dari sungai Han, mereka ingin pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 01:00 tapi tiba-tiba saja Yixing mengajak Luhan berhenti sebentar ke taman ini. Disini hanya ada mereka berdua.

"Ne, Wae?" tanya Luhan

Yixing menggenggam tangan Luhan "Luhan, mungkin ini salah dan sedikit gila-" Yixing menatap mata Luhan dengan serius "-tapi kegilaan ini semakin bertambah gila setiap harinya Luhan".

Luhan sebenarnya bingung dan ingin bertanya namun ia memberikan kesempatan untuk Yixing menyelesaikan kata-katanya dulu.

"Aku menyukaimu Luhan, sebagai Zhang Yixing. Sebagai seorang laki-laki yang menyukai seorang perempuan walau pada kenyataannya kau adalah laki-laki, aku menyukaimu! Maafkan aku Luhan, tolong jangan membenciku. Aku mohon ini pertama dan terakhir kalinya aku mengungkapkan ini. Sungguh Luhan, aku tidak memintaku membalas perasaanku. Aku hanya ingin kau tahu" Genggaman tangan Yixing di tangan Luhan mulai bergetar. Luhan tau Yixing sangat ketakutan sekarang, takut dijauhi oleh orang yang kita sukai? Tentu saja itu sangat menyakitkan. Namun Luhan bukanlah orang yang seperti itu.

Luhan melepaskan tangannya dari genggama Yixing dan tersenyum kecil, "Tentu aku tidak akan marah. Terima kasih telah menyukaiku Yixing" Luhan memeluk Yixing yang di balas keterkejutan Yixing

"Luhan?"

"Maafkan aku, aku tidak bisa membalas perasaanmu Yixing. Tapi kita bisa menjadi teman yang baik untuk selamanya, aku janji" Luhan melepaskan pelukannya dan menatap Yixing. Yixing tentu saja kecewa namun dia tetap tidak boleh memaksa jika Luhan memang tidak menyukainya.

"Baiklah, tapi bolehkah aku meminta satu permintaan darimu?"

"Apa?"

"Bolehkah aku menciummu? Hanya di kening Luhan, aku janji" ucap Yixing dengan cemas, takut Luhan menolak dan marah padanya

"Tentu saja boleh, hanya kening kan?" jawab Luhan dengan senyum manisnya lagi

Yixing memgang kedua pipi Luhan, mengarahkan bibirnya pada kening Luha lalu

Cup~

Yixing mengecup kening Luhan sedikit lama, menyalurkan rasa sayang dan tidak terbalaskan pada Luhan

Klik

Tak tahukah mereka bahwa ada seseorang selain dua anak adam itu yang ada di taman, dan mengabadikan moment tersebut.

….*….

Hari-hari selanjutnya Luhan jalani dengan biasanya, tetap menjadi primadona sekolah. Namja pertukaran pelajar yang di kenal kecantikannya dan keahliannya bermain sepak bola sungguh sangat popular. Tidak sedikit fans Luhan di sekolah ini, yeoja banyak yang mengidolakan Luhan bahkan diam-dam banyak juga namja yang berstatus seme tertarik padanya.

Luhan sedang duduk sendirian di kelas, meskipun Luhan cukup popular namun dia tidak benar-benar dekat dengan seseorang disini.

"Luhan, kau di panggil Lee Songsaenim ke lapangan sekarang!" ucap namja yang menghampiri Luhan di kelasnya.

"Ne, gomawo" Luhan setelahnya langsung bergegas kea rah lapangan.

Saat Luhan sampai ternyata buka hanya dirinya yang berada di lapangan namun beberapa anggota futsal sekolahnya juga datang.

"Luhan duduklah!" perintah Lee Songsaenim.

Luhan memposisikan dirinya duduk di samping teman-teman satu clubnya

Lee Songsaenim memulai pembicaraannya. "Bukankah dua minggu lagi adalah final pertandingan kejuaraan futsal antar sekolah? Kalian tahu bukan kalau sekolah kita masuk final itu?"

"Ne, Saem"

"Saem ingin membicarakan hal penting pada kalian. Kapten futsal sekolah kita mengalami cidera di bagian engkelnya saat berlatih kemarin dan itu tentu saja hal buruk untuk tim kita. Jadi saya sudah memilih pengganti yang cocok untuk menggantikannya posisi Kibum sebagai kapten futsal sekolah kita untuk sementara waktu adalah Luhan. Kau bersedia kan Luhan?" ucap Lee Saem pada Luhan

"Mwo? Kenapa harus dia Saem?" protes salah satu anggota sepak bola itu dengan wajah memerah menahan amarah. "bukankah banyak yang lebih bagus lagipula dia hanya anak baru yang belum lama bergabung di tim futsal kita!" ucap namja berpipi tembem itu

"Tidak ada bantahan Minseok! Luhan adalah kapten kita, dan kau? Jika kau tidak suka, kau bisa keluar dari tim dan aku akan menggantikannya dengan yang lain. Aku permisi" ucap Lee Saem dan langsung meninggalkan semua orang anggota futsal SMA SOPA itu.

Luhan yang tidak bicara apa-apa dari tadi hanya bingung dan segera meninggalka lapangan dan diikuti anggota lainnya menyisakan satu anggota yang menahan amarah.

"Awas saja kau Luhan, aku akan membalas semuanya" desis namja yang bernama Minseok itu

…*…

Luhan baru saja keluar dari kamar mandi di kamar asramanya, teman sekamarnya –Hyukjae- sudah pergi keluar sejak tadi pagi karna hari ini adalah hari minggu tapi Luhan malah latihan untuk pertandingan futsal yang 3 hari lagi akan di laksanakan. Luhan duduk di pinggir kamarnya sambil meregangkan otot-ototnya yang merasa lelah.

Toktoktok

"Eh. Siapa yang datang?" Luhan bergumam sebentar lalu beranjak menuju pintu kamar asramanya

Cklek

Luhan membuka pintu kamar asramanya dan dia sangat terkejut saat melihat siapa yang datang hari minggu ini

"Tao!"

"Gegeee~"

Tao yang melihat Gege kesayangannya membuka pintu langsung memeluk Gegenya itu dengan sangat erat, Tao sangat merindukan Gegenya ini

"Tao, kenapa bisa ada disini?" tanya Luhan setelah Tao melepaskan pelukannya

Tao yang di tanya seperti itu langsung mempoutkan bibirnya, "Jadi Gege tidak suka jika Tao ada disini? Baiklah Tao pergi" namun sebelum Tao membalikkan badannya Luhan sudah menahannya "Gege hanya bercanda Tao, jangan ngambek seperti itu" Luhan hanya terkekeh kecil melihat adik kesayangannya yang sangat manja

Luhan melirik seseorang yang berada di belakang Tao dan langsung memperlihatkan senyuman manisnya pada seseorang itu.

"Kris!" panggil Luhan dan langsung menghambur ke peluka sahabatnya itu

"Apa kabar Xiao Lu? Apakah kau merindukanku?" Kris membalas pelukan Luhan

Luhan melepaskan pelukannya dari Kris "Tentu saja aku merindukanmu dan adikku yang manja ini" Luhan menoel dagu Tao yang masih mempoutkan bibirnya

"Sebaiknya kita keluar dan mencari caffe dekat sini untuk berbicara melepaskan rindu, tidak mungkin kan kita terus-terusan di depan pintu asramamu ini Lu?" usul Kris

"Baiklah, ayo" Luhan mengajak Tao dan Kris ke caffe XOXO yang berada dekat dengan asramanya

Luhan sangat merindukan Tao dan Kris, mereka berbincang cukup lama hingga matahari mulai tenggelam dan Luhan tentu sangat ingin tetap berbincang melepas rindu kepada dua orang itu jika dia tidak mengingat bahwa besok dia harus sekolah terlebih lagi Tao yang kelihatannya sudah sangat lelah karena memang hari itu juga Kris dan Tao mendaratkan kakinya di Korea.

Akhirnya Luhan memutuskan kembali ke asramanya dan Tao serta Kris pulang ke apartemen milik Kris, tua Wu Yifan sangat kaya bukan? Hehe

…*…

Hari ini adalah hari pertandingan Luhan dan tim futsal sekolahnya. Tentu banyak banner yang membawa nama Luhan untuk menyemangatinya dan ada Tao dan Kris di tengah kerumunan itu. Iya, Tao yang sudah sangat merindukan Gegenya memaksa Kris membiarkannya pergi ke Korea menemui Luhan namun tentu saja Kris tidak akan membiarkan Tao sendirian. Dan disinilah mereka –Tao dan Kris- izin 2 minggu di sekolahnya dan terbang ke korea untuk menemui Luhan.

"LUHAN GE! HWAITING!" Teriak Tao di bangku penonton untuk menyemangati Gegenya tersebut dan sampingnya tentu saja ada Kris yang haya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Tao

Pertandingan terus berjalan dan Luhan sangat bekerja keras untuk timnya agar bisa memenangkan pertandingan karna ini adalah babak final yang menentukan siapa yang menjadi juaranya. Teriakan di gedung itu mendominasi nama Luhan hingga

Priiitttt~

"YEEEEYYY!"

"LUHAAANNNN"

"SOPAAA, YOU ARE THE WINNER"

Peluit yang di tiup itu langsung membuat suasana gedung menjadi makin meriah. Pertandingan di menangkan oleh SMA SOPA yang artinya Luhan dan tim nya memenangkan pertandingan futsal ini

Tao langsung turun dari bangku penonton dan lari menghampiri Luhan

"Luhan Ge!" panggil Tao dan langsung memeluk Gege tercintanya

"Kau hebat Luhan Ge, sangat hebat!" ucap Tao dengan penuh antusias. Luhan hanya tersenyum senang dan beralih memeluk Kris setelahnya

Dari jauh terlihat seseorang yang sedang mengeluarka smirk menyeramkannya

"Tunggu sebentar lagi Luhan!" ucapnya sinis dan segera pergi meninggalkan lapangan itu

….*….

Pagi ini SMA SOPA di gemparkan oleh berita yang ada di madding, Luhan yang melewati koridor sekolahpun merasa aneh dengan semua tatapan siswa-siswi di sekitarnya. Luhan penasaran apa yang di kerumuni oleh banyak murid itu

Luhan mendekatinya, dan disaat dia berhasil melewati kerumunan Luhan sangat terkejut dengan semuanya. Sangat sangat terkejut

"Aku tidak menyangka, ah aku kecewa"

"Kenapa dia tidak denganku saja, jelas-jelas aku lebih tampan dari namja itu"

"Cih, menjijikan!"

Berbagai tanggapan di berikan orang-orang di sekitar Luhan. Luhan langsung berlari ke atap sekolahnya, Luhan hanya ingin sendiri sekarang.

Apa yang ada di madding sekolahnya?

Cerita kehidupan Luhan dan beberapa foto dia serta keluarganya sampai foto Yixing yang memeluk serta mencium keningnya.

Di madding itu menjelaskan bahwa keluarga Luhan hancur karena Papa Luhan yang seorang gay dan meninggalkan Luhan dan keluarganya, ada foto saat keluarganya tersenyum ber empat dan foto Papanya yang bergandengan tangan dengan kekasihnya –Heechul- dan juga menjelaskan bahwa Luhan juga ikut-ikutan menjadi seorang gay dan menampilkan fotonya bersama Yixing saat di taman malam itu. Luhan tentu saja sedih namun tidak menangis, hanya kecewa dan penasaran siapa orang jahat yang sudah menyebarkan berita buruk itu.

Drrtt..drrtt..

From Tao:

Luhan Ge? Bisa temui aku di taman belakang sekolahmu sekarang juga? Aku tunggu.

Setelah membaca pesan singkat dari adik kesayangannya itu, Luhan segera beranjak dari tempatnya untuk menemui Tao. Namun saat ingin membuka pintu, seseorang telah membukanya dan

"Luhan tolong dengarkan aku sebentar. Sumpah bukan aku yang menyebarkannya, Luhan tolong jagan benci aku. Luha tolong maafkan atas kecerobohanku malam itu! Aku tidak tahu jika ada orang selain kita disitu. Luhan aku mohon Luhan maafkan aku haah.. haah" Jelas panjang lebar seseorang yang kita tau itu adalah Yixing, sepertinya dia berlari kea rah atap mencari Luhan hingga ngos-ngosan seperti itu.

"Tenang saja, aku tidak akan membencimu. Kau tidak perlu khawatir Xing" Luhan tersenyum pada Yixing "Aku harus pergi, adikku menungguku. Annyeong" pamit Luhan pada Yixing

Yixing hanya mematung di tempatnya, Luhan sungguh seperti malaikat tanpa sayap menurutnya. Luhan sangat baik tapi kenapa masih ada yang jahat padanya? Setidaknya Yixing sudah bernapas lega karna Luhan tidak membencinya. Yixing memang tidak terlihat di foto itu karena seseorang yang mengambilnya tepat pada Luhan bukan Yixing.

Luhan menuju taman belakang dan dia melihat siluet Tao, Luhan segera menghampirinya namun

Bugh

Luhan kaget karna Tao melemparkan amplop coklat tepat pada mukanya, adiknya yang manja ini tidka pernah memperlakukan Luhan seperti tadi

"Apa-apaan ini Ge?" Tao segera pergi dari tempat itu

Luhan bingung dengan apa yang terjadi beberapa saat lalu, Luhan memungut amplopnya dan membukanya. Sungguh sangat terkejut Luhan atas apa yang ada dalam amplop tersebut. Di dalamnya ada beberapa foto Luhan dan Yixing yang di ambil pas seperti Luhan sedang berkencan dengan kekasihnya,

"Tao" lirih Luhan melihat kepergian adik kesayangannya itu.

….*….

Sudah seminggu sejak kejadian itu, Luhan tidak pernah lagi melihat Tao maupun Kris, Luhan yakin Tao melarang Kris menemuinya karna Tao sangat membenci Luhan sekarang. Keidupannya di sekolah juga berubah, tidak ada lagi fans-fans Luhan yang begitu banyak. Bahkan semua yeoja di sekolahnya –hampir semuanya- memandang Luhan dengan tatapan jijik. Untuk jaman sekarang, hal berbau gay memang masih tabu di lingkungan sekitar.

Luhan tidak memperdulikan lagi siapa yang menyebarkannya, lagipula pihak sekolah sudah berjanji akan mencari tahu siapa yang menyebarkan berita buruk itu. Kenapa? Tentu saja karena semua prestasi Luhan yang membagakan sekolah itu walaupun Luhan hanya murid pertukaran pelajar tapi sekolah sangat bangga dengan Luhan. Luhan juga tidak menyalahkan Yixng, dia tahu Yixing adalah orang baik dan tidak mungkin menyakiti Luhan. Tapi hal yang terus mengganggu pikiranya selama seminggu ini adalah Tao. Adiknya yang Luhan yakini sudah sangat membencinya sekarang.

Tao sangat membenci gay karena kesalahpahaman Papanya dengan Tao, Luhan tidak berani memberitahukan keadaan dan kenyataan yang sebenarnya pada Tao. Hanya Kris yang mengetahui semua masalah ini.

Luhan benar-benar seperti orang gila, hidupnya sangat kacau bahkan Hyukjae teman sekamar Luhan sudah tidak tahu lagi cara menenangkan Luhan. Dia terus menangis dan menyebut nama Tao.

Luhan benar-benar kacau, di dunia ini hanya Tao yang dimilikinya sebagai keluarga meskipun ada Papa angkatnya namun Tao adalah orang terdekatnya sejak kecil.

Malam ini kota Seoul mengalami hujan yang sangat lebat namun Luhan tetap berjalan sendirian di pinggir jalan yang sepi itu. Matanya terlihat bengkak dengan air hujan yang terus mengalir deras, tubuhnya semakin kurus, pandangannya kosong, dan baju yang begitu kusut terlihat sangat basah sekarang. Luhan terus berjalan sampai dia melihat ada sinar terang seperti lampu dari arah depannya.

Tidak tahu dapat pikiran gila dari mana, Luhan malah berjalan ke tengah-tengah jalan dan menghampiri arah lampu itu, arah lampu itu semakin dekat.

Lama kelamaan lampu itu semakin besar cahayanya, Luhan memejamkan matanya "jika kau membenci Gege. Maka Gege akan pergi Tao, Maafkan Gege tapi Gege sangat menyayangimu" gumam Luhan.

Cahaya itu semakin dekat hingga "Luhan!"

Luhan terhempas ke pinggir jalan setelah seperti ada seseorang yang mendorongnya dan

BRAAK

Luhan langsung jatuh pingsan, suara terakhir yang ia dengan adalah suara teriakan Kris yang memanggil namanya.

….*….

Kamar 204 di salah satu rumah sakit yang ada di Korea Selatan terlihat seorang namja manis yang masih terlelap dalam tidurnya

"eunghh" namja itu mulai membuka matanya perlahan, orang yang ada di sampingnya langsung menghampirinya

"Luhan kau sudah bangun?" terdengar suara Kris yang begitu cemas

"Kris?" panggil Luhan

"Ne, Luhan ini aku. Kau masih pusing? Kingin apa biar aku ambilkan" tanya Kris

"Tao mana Kris" Bukannya menjawab semua pertanyaan Kris, Luhan malah mencari Tao

"Tao ada di kamar sebelah, kau mau melihatnya?" Luhan hanya menganggukan kepalanya

Kris segera mengamnil kursi roda yang ada di ruangan itu dan membantu Luhan duduk di kuris rodanya. Meskipun Luhan masih sangat pusing namun dia tetap ingin menemui Tao

Kris mendorong Luhan hingga di ruangan Tao dan Luhan dapat melihat wajah adiknya dengan beberapa alat bantu rumah sakit di tubuhnya. Luhan sangat sedih melihatnya, melihat adik satu-satunya yang sangat ia sayangi dalam keadaan seperti ini

"Luhan" Kris berjongkok di depan Luhan

Wajah Kris begitu sangat sedih "Maafkan aku Luhan, aku gagal menjaga Tao. Saat itu Tao sangat marah dan kecewa padamu dan dia terus menyalahkanmu sampai aku kehilangan akal lalu bertengkar dengannya hingga aku menceritakan semuanya pada Tao. Semua tentang masalahmu, Mamamu, dan Papamu" Kris berhenti sejenak, matanya sudah memerah menahan tangis. Dia menggenggam tangan Luhan "maafkan aku tidak bisa menjaga amanatmu, aku tidak bisa melihat Tao yang terus-terusan menyalahkanmu. Maafkan aku Luhan, dan setelah Tao tau dia ingin segera bertanya padamu hingga malam tadi dia berlari ke asramamu dalam keadaan hujan yang begitu deras dan memaksa penjaga asrama agar bisa bertemu denganmu tapi setelah mengetuk pintu kamarmu, seseorang bernama Hyukjae bilang kau sangat kacau dan terus menangis lalu keluar dengan pandangan kosong. Aku yang berada di belakang Tao pun panik panik dan-"

Kris menjatuhkan air matanya "-Aku mencarimu keluar, saat itu aku melihatmu yang ingin menabrakkan diri. Aku memanggilmu tapi belum sempat aku berlari sudah ada seseorang yang mendorongmu. Setelah itu mobil yang pengemudinya dalam keadaan mabuk itu menabrak seseorang, seseorang tapi bukan kau Luhan. Seseorang itu Tao yang sudah mendorongmu. Kau jatuh pingsan dan Tao mengalami pendarahan hebat tapi setelah masa kritis Tao berakhir dokter bilang bahwa ada penyumbatan pembuluh darah di otak Tao sehingga dia harus segera oprasi setelah ini. Luhan maafkan aku" Kris langsung memeluk Luhan, tubuhnya bergetar menandakan Kris begitu sangat sedih

Bukan hanya Kris, Luhan juga menangis tanpa suara. Dia sudah tidak tahu apa yang harus di lakukannya sekarang. Adik kesayangannya menderita, dan itu karena dirinya sendiri

"Luhan Ge" lirih seseorang yang ternyata itu adalah Tao

Kris langsung melepaskan pelukannya dari Luhan dan mendorong kursi roda Luhan mendekati ranjang Tao.

Tao sudah sadar dan menatap kedua Gegenya itu

"Apa-apaan ini Ge?" Tao menatap Luhan di sampingnya

"Aku membencimu Ge" Luhan terkejut dengar perkataan Tao

"Aku membenci Gege yang telah merahasiakan semuanya dariku, mengapa Gege tidak memberitahuku semua kebenarannya? Mengapa Gege merasaakan sakitnya sendiri dan tidak memberitahuku? Bukannya aku adik Gege?" ucap Tao dengan senyumannya

Luhan merasa senang karena Tao tidak marah tapi juga merasa bersalah karena telah menyembunyikan semuanya dari Tao

"Tao sudah mendengar semuanya, Jika nanti Tao tidak selamat saat di oprasi tolong sampaikan maaf Tao pada Papa. Maafkan Tao, Tao sangat menyayangi Papa"

Luhan menggelengkan kepalanya menahan isak tangis yang sebentar lagi akan keluar "Tidak hiks Tao jangan bilang seperti itu" air mata Luhan kembali mengalir

"Tao sayang Gege, Tao sayang Papa, Tao juga sayang Kris Gege. Terima kasih sudah merawat Tao, maafkan semua kesalah pahaman Tao Ge. Tao sayang kalian. Berbahagialah Ge." dan itu adalah kata terakhir yang terucap dari Tao bahkan Tao belum sempat menuju ruang oprasi tapi ternyata Tuhan terlebih dahulu memanggilnya.

Luhan dan Kris hanya bisa menangis dalam diam, menahan rasa sakit kehilangan orang yang di sayang. Kris yang diam-diam menyukai Tao hanya dapat menangisi orang tersayangnya pergi dan Luhan adalah orang yang paling terpukul atas kejadian ini.

Setelah hari itu, Luhan kembali ke China karna masanya menjadi murid pertukaran pelajar telah selesai. Orang yang menempelkan berita itu di mading dan mengirimi foto-foto itu pada Tao sudah di tangkap. Ternyata seseorang itu adalah Minseok yang hanya iri pada diri Luhan yang ternyata Minseok adalah anak dari sahabat Heechul –kekasih Hangeng- yang tentu saja membuatnya dengan mudah mengetahui semua tentang Luhan.

Namun Luhan tidak mau ambil pusing, bairkan sekolahnya yang mengurus tentang Minseok dan Kris yang menghajar habis-habisan Minseok.

Makam Tao berada di Korea karena Luhan berniat setelah lulus SMA, dia akan mendaftar di Universitas Korea.

Flashback end

….*….

Luhan duduk di bangku dekat jendela kamar apartemennya, hujan juga mulai berhenti turun dan menyisakan rintik-rintiknya. Sehun mendekati Luhan dan berjongkok di depan Luhan, menghapus air mata yang mengalir sejak Luhan menceritakan masa lalunya tadi.

Sehun menatap manic mata Luhan dan tersenyum lembut. "Mulai sekarang bukan hanya Kris Hyung, Baekhyun Hyung, dan Chanyeol Hyung yang ada di hidupmu Hyung. Aku akan menjagamu, membuatmu bahagia kembali. Aku janji Hyung" Sehun membawa Luhan dalam pelukannya. Pelukan hangat yang membuat hati Luhan begitu merasa nyaman.

.

.

.

.

.

TBC..

FLahback END dan kembali ke cerita awal tapi masih ada gak sih yang nungguin FF ini? Kalo udah gak ada aku berentiin sampe sini aja deh T.T