I LOVE YOU, MY HYUNG
[ CHAPTER 4 ]
AUTHOR : HADI EKO SISWANTO PUTRO (Prince Hadhi ESP)
PAIRING : BAEKYEOL / CHANBAEK
GENRE : FAMILY, INCEST, PEDOPHILE, ROMANCE, YAOI, BOY X BOY
RATE : T menuju M(esum-mesum dikit) ^^
LENGTH : CHAPTERED
DISCLAIMER :
Member EXO milik keluarga mereka masing-masing, SM entertainment dan tuhan, Fanfiction ini murni milik saya pribadi dari hasil pemikiran otak saya yang terbatas dan imajinasi liar saya ini, CERITA INI PUNYAKU BUKAN PUNYAMU. SO, DIHARAMKAN UNTUK COPAS atau PLAGIAT MILIKKU...
maaf ya kalo alur ceritanya kecepetan.
Oiya, banyak banget TYPO disini... harap maklum ya, Karena saya bukanlah manusia yang sempurna. Jadi maaf, jika kalian membacanya tidak begitu nyaman !
NOTE : Karena banyak permintaan agar umur Chanyeol diubah, jadi saya ubah umur Chanyeol menjadi umur 12 tahun kelas 2 SMP.
#
#
#
WARNING : Mohon Jangan jadi SILENT READERS !
NC 18+
Disini Banyak DIRTY TALK !
YANG DIBAWAH UMUR DIMOHON JANGAN BACA !
I TOLD YOU
IF YOU DON'T LIKE THIS FANFIC, PLEASE DON'T READ
AND GET OUT!
#
#
#
*** HAPPY READING ***
#
#
#
"Hyung ... "
"Eum."
"Saranghae ... Jeongmal Saranghae Baekhyun Hyung."
"Yeolli..."
"Hyung ..."
"Ada yang bisa menjelaskan pada Eomma semua ini? Baekhyun-ah? Chanyeol-ah?"
"EOMMA ?!" pekik Chanyeol dan Baekhyun bersamaan saat suara eomma mereka, Heechul menginterupsi kegitan mereka—berciuman.
"Kenapa kalian berdua berciuman seperti itu, eoh?"
#
#
~ I LOVE YOU, MY HYUNG [ Chapter 4 ] ~
#
#
"Ti—tidak Eomma, Kami tidak berciuman." Elah Baekhyun bohong.
Heechul menyipitkan matanya, dia sangat tahu kalau anak sulungnya itu sedang berbohong saat ini. "Kau jangan berbohong pada eomma, Baekki. Dengan sangat jelas kalian berdua berciuman tadi."
"Hanya ciuman antara adik dan kakak saja Eomma, iya kan Baekki Hyung?" Chanyeol mencoba meyakinkan eomma-nya itu.
Heechul mengalihkan pandangn dari Baekhyun ke Chanyeol, dari Chanyeol ke Baekhyun. "Benarkah begitu? Tidak lebih dari itu kan?"
Kedua kakak dan adik itu menggeleng bersamaan sambil membuat tanda silang didepan dada mereka, "Tentu saja tidak Eomma."
"Eomma percayalah pada kami, kami tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma."
—Bohong.
"Iya, Eomma, Yeolli dan Baekki Hyung tidak pernah melakukan apa pun kok."
—Dusta.
"Kami kan anak baik Eomma, kami hanya saling mencintai sebagai kakak dan adik saja kok, Eomma."
—Tipu.
Heechul tersenyum, dia mendekati kedua buah hatinya lalu memeluk mereka sekaligus, "Oke, Eomma percaya pada kalian, kalian anak-anak Eomma yang paling Eomma sayang."
"Kami juga sayang Eomma." Sahut keduanya bersamaan.
.
.
.
"Namja jangkung tadi siapa Yeolli?" tanya Baekhyun ketus, sangat jelas terdengar dari nada bicaranya Baekhyun sangat cemburu.
Chanyeol yang ingin beranjak masuk kekamar mandi menghentikan niatnya, dia menghampiri Hyung kesayangannya itu dan duduk disampinya. Ditatapnya dalam netra lembut itu. "Baekki Hyung."
"Mwo?"
CHUP~
Chanyeol menangkup kedua pipi Hyung-nya itu, memberi kecupan lembut disana. Hanya sebuah kecupan namun bisa membuat Baekhyun tenang. "Sudahlah, Kris Hyung itu hanya teman Yeolli saja. kami tidak ada hubungan apa-apa, Baekki Hyung."
Baekhyun membalas tatapan Chanyeol, "Tapi kenapa dia mencium Yeolli?"
Chanyeol kembali mendekatkan wajahnya kewajah Baekhyun, kembali dikecup bibir kakaknya itu. kini bukan kecupan saja, karena kecupan itu sudah berubah menjadi lumatan-lumatan menuntut. Baekhyun terbuai, dipejamkan matanya, refleks kedua tangannya melingkar di leher Chanyeol. Makin memperdalam ciuman sedarah itu.
Perlahan Chanyeol melepas ciumannya, "Baekki Hyung, percaya kan dengan Yeolli?"
Netra Baekhyun memandang teduh kedua Netra Chanyeol, dia menangkap sebuah kejujuran disana. "Iya, Hyung percaya pada Yeolli."
Chanyeol tersenyum dan langsung menerjang tubuh Baekhyun, "Aku sayang Baekki Hyung."
Baekhyun memepererat pelukan adiknya itu, "Hyung juga sayang Yeolli."
.
.
.
"Pagi Yeolli." Sapa Namja blonde bertubuh tinggi yang tiba-tiba muncul dan duduk disamping Chanyeol yang sedang sibuk berkutat dengan catatan-catatatn miliknya.
Chanyeol menghentikan kegiatan mencatatnya, "Ada apa Kris?"
"Hmmm, hari ini kau ada acara tidak?"
Chanyeol sejenak berpikir, dia menggeleng. "Tidak, hari ini Yeolli tidak ada acara Kris, ada apa?"
Kris mendekatkan dirinya kearah Chanyeol, "Aku ingin mengajak kau kencan." Bisik Kris seduktif ditelinga Chanyeol.
"Eungg... Ke—kencan?" Chanyeol menggeliat geli saat Kris meniup telinganya.
Kris menyeringai, "Iya kencan, kenapa? Yeolli tidak mau kencan denganku?"
"Hmmm, bagaimana ya Kris?"
Kris mengerutkan dahinya, menunjukkan wajah kecewanya—Mencoba menipu—pada Chanyeol. "Yeolli tidak suka ya pergi denganku?"
Chanyeol berubah panik, "Bu—bukan begitu Kris, hanya saja kencan kan untuk orang yang pacaran saja."
Kris terbahak mendengarnya, "Jadi kau mau bagaimana Yeolli?"
Chanyeol menaruh jari telunjuknya didagu, pose berpikir. "Bagaimana ya? Yeolli juga bingung, Kris."
Kris menangkup kedua pipi Chanyeol, ditatapnya tajam netra lembut itu. "Bagaimana kalau Yeolli jadi pacarku, dengan begitu kita berdua bisa berkencan hari ini. Bagaimana?"
Chanyeol memiringkan kepalanya, dia sedikit berpikir dengan tawaran yang diajukan Kris padanya. Posisi seperti itu sangat menggemaskan untuk Kris, karena Kris pikir Chanyeol sangat imut jika seperti itu. ingin rasanya Kris memakan anak polos didepannya ini hidup-hidup, saking gemasnya.
"Bagaimana Yeolli? Kalau Yeolli tidak mau juga tidak apa-apa kok."
Chanyeol menggeleng cepat, "Tidak, Yeolli mau kok jadi pacar Kris dan kencan dengan Kris."
—Gotcha.
Ah, dasar anak polos!
"Oke, kalau begitu nanti sore kita kencan. Dah, Yeolli." Kris keluar dari kelas Chanyeol, dengan meninggalkan Chanyeol yang diam mematung disana. Ya, sebelum Kris keluar dia mengecup lembut bibir Chanyeol terlebih dahulu.
Chanyeol memegang bibirnya yang basah karena kecupn Kris yang begitu lembut itu, "Kris."
.
.
.
"Yeolli mau kemana?" tanya Kris, saat ini mereka sedang berada di parkiran sekolahan. Chanyeol baru saja mengakhiri telponnya pada Hyung-nya—Baekhyun—dia izin pada kakaknya itu untuk pulang agak larut dengan alasan belajar kelompok.
Chanyeol memasukkan ponselnya kedalam ransel, "Aku ikut Kris saja."
"Oke." Kris mengambil sebuah helm yang ada di jok belakang motor sport miliknya, memakaikannya dikepala Chanyeol, Chanyeol hanya diam saja. "Biar kau aman, aku tidak mau kekasihku terluka."
Oh My God,
Berani bersumpah demi terong nan perkasa, dada Chanyeol saat ini berdebar tak karuan dan oh, jangan lupakan warna merah muda yang kini menghiasi kedua pipinya itu.
"Chagi, kau kenapa, hmmm? Sakit? Kalau iya, kita batalkan saja kencan kita." Ucap Kris yang khawatir, karena tiba-tiba wajah Chanyeol bersemu merah.
Chanyeol menggeleng perlahan, "Tidak Kris, aku tidak sakit. Ayo kita pergi."
Chanyeol mencubit pipi Chanyeol gemas, "Oke, ayo naik."
Chanyeol menaiki motor sport berwarna merah milik Kris, "Yeolli baru lihat motormu yang ini Kris, motor baru ya?"
Kris memasang helm dikepalanya, "Sudah lama, hanaya saja aku jarang memakainya, pegangan Yeolli, aku takut kau jatuh."
Dengan refleks Chanyeol memeluk pinggang Kris, membuat si empunya tersenyum senang. "Oke, kita berangkat."
.
.
.
"Telpon dari siapa, Baekki?" tanya Heechul, pada anaknya.
"Dari Yeolli, eomma. Katanya dia pulang terlambat karena ingin belajar kelompok dirumah temannya." Jelas Baekhyun.
Heechul mengangguk mengerti. Namun, kemudian alisnya ditautkan."Kau kenapa, Baekki? Seperti kesal begitu?"
Aekhyun menggeleng cepat, "Tidak eomma, Baekki agak kesal sedikit."
Heechul mendekati anak sulungnya itu, duduk disampinya mengelus lembut surai coklat milik anaknya itu. "Kesal kenapa sayang, emmm? Cerita pada Eomma, siapa tau Eomma bisa membantu."
"Seseorang lupa Eomma."
"Lupa? Tentang?"
Baekhyun menghela nafas berat, "Dia lupa kalau hari ini ingin mengajakku kencan."
Heechul tersenyum lebar, "Baekki sudah punya kekasih? Kenapa tidak pernah cerita pada Eomma?"
—MATI.
Baekhyun merutuki dirinya sendiri karena kelepasan bicara, namun dengan cepat dia menetralkan ekspresi dan perasaannya. "Aku baru jadian dengannya Eomma."
Heechul tertarik, dia merubah posisi duduknya. "Siapa dia, sayang? Tampan? Tinggi? Pintar? Anak dari keluarga mana?"
"Eomma, Baekki bukan penjahat jangan todong Baekki dengan pertanyaan-pertanyaan sebanyak itu."
Heechul tertawa sambil mengusap rambut anak sulungnya itu, "Oke, Baekki kapan membawanya kemari?"
Baekhyun terdiam, Eomma-nya tidak tahu kalau kekasih yang Baekhyun maksud itu adalah adiknya sendiri, Chanyeol, yang notabene adalah anak Heechul juga. Kalau Heechul tahu kalau kedua putra-nya berpacaran, entahlah apa yang nanti akan terjadi. Baekhyun tidak mau memikirkannya, dia sangat takut untuk memikirkannya.
"Aku tidak tahu Eomma."
"Loh, memangnya dia tidak mau diajak kemari, sayang?"
Baekhyun menggeleng, "Bukan, tapi aku yang belum siap mengenalkannya pada Eomma."
"Memangnya kenapa, emmm?"
Baekhyun menatap kedua netra lembut ibunya, "Baekki takut eomma tidak suka, Baekki takut eomma marah, Baekki takut."
Heechul memeluk putra sulungnya itu, "Yasudah, kalau Baekki belum siap memperkenalkannya. Tapi, kau janji harus membawanya kerumah ini, Eoh?"
Baekhyun menyamankan dirinya dipelukan ibunya, "Iya, eomma."
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 22.00 KST, kris sudah mengantar pulang Chanyeol kerumah.
"Terima kasih, Kris, kencannya menyenangkan." Ucap Chanyeol malu-malu.
Kris mendekati Chanyeol lalu mengusap rambutnya lembut, "Sama-sama, kau kan kekasihku jadi kau akan aku buat senang, Chagi."
Chanyeol menunduk malu dipanggil Chagi seperti itu, oh god, ada apa denganmu Chanyeol ?
"Terima kasih Kris."
Kris mengangkat wajah Chanyeol suapaya dia bisa menatap mata Chanyeol dalam, "Jangan berterima kasih terus begitu, kau itu kekasihku Yeolli, jadi jangan malu begitu padaku."
Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Chanyeol, nafas mereka berdua saling memburu satu sama lainnya.
"STOPPPPP, BERHENTIIIIII." Pekik Baekhyun, entah sejak kapan dia ada disana. Dan, otomatis teriakannya itu menghentikan kegiatan Kris.
"Kau yang bernama Kris itu kan? Apa yang akan kau lakukan pada adikku, eoh?"
"Tentu saja ingin menciumnya, kenapa?"
"Isshh, dasar gila, jangan nodai adikku." Baekhyun menarik lengan Chanyeol dan menyembunyikan adiknya itu dibalik punggungnya.
Kris mendelik tak suka, "Dia itu kekasihku, jadi wajar saja kalau aku ingin menciumnya."
"Kau—"
"Ada apa ini ribut-ribut?" heechul menginterupsi. "Kau siapa?"
Kris memberi hormat, "Annyeonghaseyo, eommoni perkenalkan saya—."
"—Kekasihku, Eomma."
Semua pasang mata melihat kearah Baekhyun,
Baekhyun berlari kearah Kris, merangkul lengan kekar Kris manja, "Eomma, dia ini Kris, kekasih Baekki."
"MWO?"
#
#
#
*** TO BE CONTINUED ***
*** © Prince Hadhi ESP ***
#
#
#
HAI READERSSSS ...
Doohhh maaf ya saya Update-nya lama ...
Hohhohohoh
Jadi sekali lagi maaf ya kalau membuat kalian menunggu ... #BOW
Bagaimana dengan Chapter ini ?
Apakah kurang memuaskan?
Maaf ya kalo kurang memuaskan para Readers semua ...
Semoga memuaskan,, hohhohoho
Oke, saya mohon maaf ya kalau ada Riview yang tidak bisa saya balas.. sekali lagi maaf ...
Tunggu kelanjutan cerita ini ya Guys ...
Annyeong ...