Annyeong! Blackrystal is back, hehe. Bawa new chapter lagi nih, semoga reader suka. Blackrystal seneng banget ada yang nge-review cerita ini *bow. Terima kasih sudah mengapresiasi karya saya, saya akan berusaha lebih keras untuk membuat reader puas.

Dan juga disini akù mau ngejelasin sedikit :

1. Mereka ber-4 saudara sedarah alias saudara kandung, Kris yang sulung, lalu Luhan, Lay baru Tao.

2. Kalimat 'kau adikku' di chap 2 itu maksudnya adalah Luhan dan Yixing peduli pada Tao dan seharusnya Tao tidak sungkan bercerita dengan kedua gegenya itu

3. Ada rahasia yang disembunyiiñ Kris dan Luhan dari adik-adiknya *tapi entar kebongkar kok hehe ^^

Readers : Author banyak omong -_-

Oke, silahkan langsung baca, review juseyo ^^

.

.

.

"Gege,apa yang mereka bicarakan ? Meninggal ?"

"Kau tidak perlu mencemaskannya Tao"

"Apakah meninggal itu menakutkan ge ?"

"Entahlah,Tao"

"Tapi mereka bilang Yifan gege sudah meninggal"

"Benarkah"

0o.o0

Blackrystal

PRESENT

0o.o0

Different

0o.o0

Disclaimers

Plot,dan ide cerita ini milik saya. Saya hanya meminjam tokoh

.

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Dokter bilang aku sudah boleh pulang ke rumah, Luhan gege dan Yixing gege sedang membereskan semua perlengkapanku. Hanya saja, Luhan ge dia... Berbeda. Yifan gege duduk di sampingku dan menatap lurus ke depan

"Ayo kita pulang Zitao, Yifan ge" ajak Luhan gege

Yixing gege menunjukkan ekspresi terkejut dengan ucapan Luhan gege. Ini yang kumaksud dengan Luhan gege berbeda...

"GE! " bentak Yixing gege keras

"Hm ? "

"Kenapa kau bertingkah seperti itu !"

"Seperti apa ? Apa aku berbuat salah, Yifan ge ? " tanya Luhan gege merentangkan tangannya

"Ge! Hentikan ! Kita sudah sepakat bahwa Zitao berhalusinasi! Kenapa kau jadi begini?"

"Yifan memang ada disini, bukankah begitu Tao ? "

"U-um..." ucapku ragu

Aku menoleh menatap Yifan gege yang duduk disampingku. Apakah benar, Luhan gege bisa melihat Yifan ge sama sepertiku ? Lalu kenapa Yixing gege tidak bisa ?

"memangnya Yixing ge tidak melihat ? Bukankah sejak tadi Yifan gege duduk di sampingku ?"

Yixing ge, menatapku dengan mata nanar. Kepalanya tertunduk, seakan-akan mengejek betapa sempit pemikiran kami.

"Dia sudah pergi Tao !"

"Yifan gege sudah kembali ! "

"Aku tidak mau berdebat lagi denganmu, ayo kita pulang "ucap Yixing gege

Sesampainya di rumah kami, Yixing ge dan Luhan ge membawaku ke kamarku lalu meninggalkanku disana bersama Yifan gege.

" Ge" ucapku

Aku memandangi wajah gege yang kusayangi itu, aku tidak mau dia pergi lagi. Dia, dia gege yang kusayangi.

"Hm ?"

"Gege tidak akan pergi lagi kan ?"

Yifan gege tersenyum lalu mengelus kepalaku

" Mau gege beri tau satu rahasia ?"

" Um! Rahasia apa ge ?"

Yifan gege mendekatkan mulutnya ke telingaku

" Gege, tidak pernah pergi..."

.

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Apa maksudnya ? Yifan gege tidak pernah pergi ? Lalu kalau dia tidak pernah pergi, apa mungkin... Ah! Tidak mungkin ! Aku memandang wajah Yifan ge bingung. Dia lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamarku. Aku mengikutinya hingga kedepan ruang makan dimana Yixing ge dan Luhan ge sedang berbicara.

"Dia tidak sakit Xing"

"Lalu kenapa kau bertingkah seperti itu ge ! Hentikan! Aku tau dia tidak nyata !"

" Yang kau sebut 'dia' itu juga gegemu Yixing"

"Huft, baiklah ! Aku tau Yifan gege yang dilihat Tao itu tidak nyata ! "

Aku menggigit bibirku keras, apa maksudnya !

"Lalu ? "

"Lalu kau harus berhenti bertingkah seakan-akan kau melihatnya juga !"

"Kalau Yifan ge tidak nyata, jelaskan itu pada Tao! "

"Bagaimana aku bisa ! Dia, dia pasti tidak akan menerima penjelasan ku!"

"JELASKAN PADANYA YIXING, JELASKAN BAHWA WU YI FAN SUDAH MATI !"

Yixing gege menangis di pelukan Luhan gege.

"Aku tidak sanggup mengatakannya Yixing, aku tidak sanggup menjelaskan pada Tao tentang apa itu Kematian"

"Seharusnya Baba dan mama yang menjelaskannya,hiks... Kenapa mereka tidak pulang ke china ge ! Bahkan ketika anak sulung mereka meninggal?"

"Yifan gege sudah mati ya ge ? "ucapku

Aku berdiri tegap di depan kedua gegeku, mereka memandangku sedih. Aku berbalik dan mengunci diriku di dalam kamar, entah sampai kapan

.

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Setelah kejadian aku mendengar percakapan kedua gegeku iu, Yifan gege tiba-tiba menghilang, entah kemana. Dia bilang dia tidak pernah pergi, tapi mereka bilang dia mati. Dia bilang dia sayang padaku, nyatanya dia pergi. Ge, kau berbohong padaku.

"Zitao? Ayo makan" ucap Yixing gege

"Yifan gege dimana ?"

"Dia, d-dia..."

Yixing gege tidak menjawab pertanyaanku, dia terdiam dengan tangan memegang erat sendok yang seharusnya dia suapkan kepadaku.

"Mati ya ?" ucapku memecah keheningan

Yixing gege hanya mengangguk

"T-tapi, gege yakin Yifan gege pasti udah tenang disana !"

" Mati..."

"Zitao..."

"Boleh aku mati juga ge ?"

PRANG, Yixing gege melepas piring yang di pegangnya

"Jangan bicara yang bukan-bukan!"

"Kenapa?"

"Kalau kau melakukannya, aku akan sangat marah padamu Zitao"

Yixing gege membawa nampan makanan lalu bergegas keluar dari kamarku

"Ge" ucap ku

Yixing gege menghentikan langkahnya

"Zitao sayang Yixing gege"

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Dia muncul, setelah berbulan-bulan aku mengunci diri di kamar. Dia akhirnya datang.

"Kau kembali ge ?"

"Aku tidak pernah pergi panda"

"Biarkan aku ikut denganmu ge"

Yifan gege menunjukkan senyumnya

"Tidak ada tempat untuk kau disana"

"Meninggal"

"Benar..."

"Apakah meninggal itu mengerikan ?"

"Kau tidak perlu mencemaskannya Zitao, ketika moment itu datang jangan menolaknya"

"Apakah menakutkan ?"

"Entahlah, mungkin lebih nyaman dari pada tidur"

"Mereka bilang gege meninggal"

"Benarkah? Bagaimana menurutmu ?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Yifan gege. Aku tau aku masih anak-anak tapi ini semua terlihat tidak adil ketika kedua saudaraku itu menyembunyikan kematian saudaranya sendiri dari saudaranya yang lain.

"Kapan momen mu datang ge ? "

Yifan gege mengelus kepalaku.

" Maaf tidak pernah memberitahumu, panda."

"Memberitahuku tentang apa ? Apa maksud gege ?"

"Aku sakit."

"Apakah hanya aku ? "

"Apa ?"

"Apakah hanya akuyang tidak kau beritahu?"

" Tidak, kalian semua... "

Aku memandangi langit-langit kamarku lalu mendesah pelan.

"Kau mulai dewasa Zitao" Yifan gege tersenyum

"Aku benci padamu ge, kau pergi terlalu cepat... "

"Aku tidak pernah pergi Zitao, aku selalu ada di sini. Bahkan ketika kau tidak menyadarinya... Aku selalu berada di sekitar saudaraku."

"Lalu kenapa hanya aku yang bisa melihatmu ?"

"Mereka sebenarnya bisa melihatku seperti kau,hanya saja mereka melihatnya terlalu jauh. Dan tidak menyadari apa yang ada didekat mereka"

Yifan gege menggenggam tanganku.

" Tanganmu dingin ge"

" Panda kau harus kembali seperti dulu"

" Aku kehilanganmu ge, apa salah bila aku terpukul ?"

"Lalu apakah dengan terpukul selama berbulan-bulan seperti ini, bisa mengembalikanku?"

Yifan gege tersenyum getir

"Jangan seperti ini panda"

.

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Luhan gege menuntunku turun dari mobil bersama Yixing gege. Yixing gege menarik tanganku lembut menyuruhku mengikutinya. Kami menyusuri komplek pemakaman itu dalam diam, tidak ada lagi yang perlu kami bicarakan, karena mereka sudah tau apa yang kupikirkan meskipun aku tidak mengatakannya. Karena mereka gegeku, dan aku adik mereka

" Ayo Zitao" ucap Luhan gege

Aku tersenyum kecil. Aku menggenggam sebuket bunga lili putih di tangan langkah kami terhenti di depan sebuah makam bertuliskan Terbaring damai, Ayah dan Ibu kami, Wu Hangeng dan Song Qian.

" I-ini... "

"A-aku dan Yifan gege sangat ingin menjelaskan ini pada kalian, saat kalian dewasa. Tapi dia malah menyembunyikan hal yang lebih besar dariku"

"Yifan gege sakit, benar kan ge ?" ucap Yixing gege

"Leukimia, stadium akhir ketika aku baru saja mengetahuinya"

Aku menyentuh lembut nisa kedua orang tuaku itu. Pantas saja, Yifan gege dan Luhan gege tidak pernah mengungkit mereka lagi.

" K-kapan, mereka meninggal?" tanya Yixing gege

" 1 tahun yang lalu, ketika mereka memutuskan untuk bulan madu ke Hawai. Pesawatnya dibajak teroris dan mereka terbunuh."

"Baba, Mama... " ucapku

"M-maaf, m-maaf gege menyembunyikan semuanya dari kalian... "

Setelah berdoa, kami pun bangkit menuju sebuah makam di komplek sebelahnya. Akhirnya kami sampai di depan sebuah makam dengan nisan dari batu marmer putih Terbaring damai, kakak kami. Wu Yifan.

"Yifan gege..." aku berjongkok menyentuh nisan dingin makam gege ku itu

"Ge... " ucap Yixing gege

Luhan gege berjongkok di sampingku. Dia meremas lembut bahuku,

" Sekarang Zitao paham bukan ? "

" Apa aku boleh mengunjungi Yifan gege lagì ?" tanyaku

"Tentu saja, " Ucap Yixing gege tersenyum

Aku menaruh buket bunga yang kubawa lalu berpaling ke arah Luhan gege, yang menghela nafas berat

" Gege, tidak perlu merasa bersalah. Zitao tau, gege sudah berusaha menanggung semuanya sendiri, tapi Zitao mohon lain kali gege harus berbagi. Kami ada disini ge..."

"Tanggung jawab keluarga bukan beban untuk satu orang, Tao benar... "

"Xie xie" Ucap Luhan gege tersenyum

.

.

.

.

Aku hanya seorang anak yang normal,awalnya. Namaku Zitao, Wu Zitao. Gegeku bernama Wu Yifan, aku cenderung lebih dekat dengannya dibanding dengan saudaraku yang lain. Dia yang membimbingku, dia yang melindungiku, dia juga yang selalu ada untukku. Umurku 7 tahun ketika mereka bilang dia pergi. Pergi kemana ? Tidak ada satupun yang menjawabku, aku anak paling terakhir sehingga mereka tidak menghiraukanku ketika aku bertanya. Kemana Yifan ge ku pergi ?

Sebelas tahun, bukan waktu yang singkat bagiku. Dalam waktu sebelas tahun itu, kami bertiga berusaha membangkitkan lagi perusahaan Baba dan Mama yang sempat krisis karena kematian Yifan gege. Perusahaan sekarang masih dipegang oleh Luhan gege, Yixing gege sebenarnya ikut membantu tapi tidak dalam porsi yang besar. Yixing gege mulai merintis karirnya sebagai penulis lagu dan penyanyi. Sedangkan aku ? Aku sekarang berstatus sebagai seorang mahasiswa di Universitas Cambrige jurusan Management.

"Hm, iya ge... Nanti aku telpon lagi. Aku ada kelas setelah ini, " ucapku pada Luhan gege yang menelponku sejak tadi

"Zitao, kau harus makan teratur disana, oke ? Gege tidak mau kau sakit"

"Iya, aku sudah makan. Kau juga sering lupa makan, jangan bekerja terlalu keras ge, carilah istri. Jadi ada yang mengurusmu"

"Ya! Sudah sana, cepat masuk kelasmu."

" Hehe, iya-iya. Tapi aku serius ge, kau harus cepat-cepat melamar Jia jie-jie "

"Tut... Tut... Tut..."

Sambungan telepon diputuskan secara sepihak oleh Luhan gege, mungkin dia sedang kesal. Aku berjalan menyusuri lorong -lorong kampus menuju kelasku. Beberapa temanku sudah berkumpul disana menunggu dosen datang.

"Hi, Tao. Katanya kita kedatangan dosen baru dari daerah utara benua amerika" ucap Henry salah satu temanku dari China

Seorang entahlah sulit menjabarkannya, dia terlihat tinggi seperti orang Eropa tapi wajahnya tampak seperti orang Asia, tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. Aku mematung sesaat, dia tinggi. Maksudku, aku tau banyak orang eropa yang tubuhnya tinggi menjulang, tapi...

"Open your book, page numb..."

"Wait, sir! We don't know your name " ucap salah seorang mahasiswi dengan nada menggoda

"You can call me Mr. Walker."

"I mean your complete name, "

" Kris, Kris Walker"

THE END.

HUAAA T_T maaf endingnya seperti ini.

Big thanks to all reader *bow