LOVE and WAR SERIES © HoMin EL

4th Story

Oneshoot

(Fanfic ini terinspirasi dari penggalan manga – his word- by Akane ABE. )

Dia adalah orang yang tidak bisa menolak orang yang meminta bantuanya.

"Yunho-yah tolong bawakan ini ke ruang seni yah~ pada pak Haejun, dan tolong ucapkan terima kasihku padanya" Ucap dosen perempuan kami yang kelewatan seksi namun sangat malas tersebut. Bu Hera memberikan cengiran genitnya dan memberikan setumpuk map pada Yunho.

"Boleh"

Huh! Lihat saja sekarang, bahkan ia tidak menunjukan wajah menolak sama sekali. Orang yang terlalu baik dan sangat bodoh ini. Entah kenapa aku selalu memperhatikanya. Sejak dari dulu. Entah sejak kapan. Yunho hyung yang seperti itu selalu ku perhatikan.

.

Aku menunggu di depan ruang seni, menunggu hyung bodoh selesai dengan bakti sosialnya, aku bersandar pada dinding yang dingin, sebal juga melihat Yunho yang selalu menerima permintaan orang. Memangnya dia apa? Pembantu? Hell dia itu salah satu mahasiswa tertampan di kampsus ini tahu!

Duk!

"Aw…" saking kesalnya aku tidak sadar sudah memukul dinding beton di belakangku. Rasanya sakit sekali. Ku elus tanganku yang kini memerah.

Saat aku melihat Yunho hyung yang baru saja keluar dari ruang seni aku menghampirinya dengan wajahku yang masih cemberut.

"Hyung" panggilku. Ia berhenti karena menyadari keberadaanku. Lalu memamerkan senyum menawannya yang bisa membuat semua yang meilihatnya meleleh. Aku sih sudah biasa dengan senyum Yunho dari kecil.

"Changminah..." ucapnya sambil mengelus surai maduku pelan. Memang aku Mandongie apa? Di elus begitu kayak anak anjing. Aku sebal dengan aksinya ini. Tapi suka sih… aishhh tapi mana mau aku mengakuinya, mana ada cowok yang senang di elus kepalanya sama cowok lain. Aku mengusir tangan besar Yunho dari kepalaku. Sedikit tidak rela sih sebenarnya. Dia hanya tersenyum melihat tingkah ku dan kita mulai berjalan pulang.

"Lagi-lagi kamu membawakan barang orang lagi, kenapa tidak menolak saja sih?!" aku bertanya, namun lebih terdengar seperti omelan. Oke mungkin aku memang mengomel. Urghh.. habis siapa yang tidak sebal cobak? Kalo kau melihat orang terdekatmu selalu bertindak bodoh. Aku sampai heran, dia gak tau kalau lagi di manfaatin atau emang bodoh sih.

"Sudahlah Changminie… aku juga sedang senggang kan?" jawabnya enteng. Seperti membicarakan sucaca hari ini yang sedang cerah. Sialan.

"Tapi kalau lama-lama kan gak baik hyung!" aku makin marah mendengrakan jawabanya. Yunho hanya tersenyum . apa sih! Gak tahu kalau aku lagi marah apa?

"Gimana kalau selanjutnya kamu disuruh bersihin toilet huh?!" ucapku kasar. Kan bisa aja itu terjadi melihat betapa nurutnya Yunho sama orang yang minta bantuannya.

"Hmm… mungkin akan ku lakukan" jawabnya polos. Seperti anka TK yang suka bilang kalau es krim itu rasanya enak. Urgh! ORANG INI!

"Hyung! Kamu itu sejak dulu selalu saja bodoh! Kamu ngerti gak sih? Kalau kamu tuh dimanfaatin sama mereka. Enak aja maen suruh. Emang kamu pembantu apa? Apalagi bu Hera Yang genit itu. Udah jelas banget dia naksir kamu. Ungg.. sok nyuruh-nyuruh segala modus banget. Trus kamu! Kapan sih kamu mau berubah hyung! Huh! Sebel!" aku terlalu sebal sama orang satu ini. Tidak sadar aku sudah berteriak teriak seperti orang kebakaran jenggot. Cih yang di marahin malah cuman senyum senyum doang! Hyung apasih yang ada dalam otak mu itu?! Kamu kan mahasiswa yang lumayan pinter. Harusya kamu sadar dong kalau di manfaatin.

"Kamu juga sama Changminah… sejak dulu selalu saja suka ngomel dan marah-marah. Gak berubah"

Aku mendengus kesal mendengar ucapanya. Yang berbau fakta tersebut.

"Itu kan karena kamu- "

"Mau makan Ramyun?" potongnya dengan cepat .

"Ramyun? Hyuung~~ Aku sedang diet tau!"

"Eh? Bukankah akhir-akhir ini kamu lagi ngidam Ramyun?" ngidam? Emangnya aku lagi hamil apa? Enak aja. Dan kenapa dia tahu sih! Sial, pasti Yunho ngebaca buku diaryku lagi.

"Terserah deh" akhirnya aku tak menolak. Aku memalingkan wajahku darinya, namun aku tak bisa menyembunyikan senyum kecil di bibirku. Menjadi teman dari kecil ini sungguh menyenangkan.

Flasback

Kawasan SD Myun Dong

Bocah dengan mata rusa yang besar dan indah itu tengah ternganga melihat Bakpau daging yang mengepul panas dari dalam dandang pemanas tersebut. Bocah itu Shim Changmin, menguluarkan tangan munggilnya untuk menarik seragam temanya yang 2 tahun lebih tua darinya.

"Hyung! Aku mau bakpau daging itu, belikan!" mintanya sangat lucu, namun siapa tahu? Bahwa tuturnya yang lucu itu sama sekali tidak terdengar seperti permintaan. Namun lebih terdengar seperti perintah.

"Eh?! Tidak boleh Jajan sembarangkan? Nanti di marahin sama mamamu" ucap yang lebih tua memperingatkan. Kedua tangan bocah yang lebih tua tersebut di masukan pada saku celananya. Sialan, masih kecil sudah sangat keren.

"Berisik! Cepat belikan!" kini changmin marah dan menggembungkan pipinya. Dari pada terlihat marah Changmin malah terlihat sangat inmut. Dan Yunho bocah yang lebih Tua itu menutup wajahnya dengan sebelah tangan. Bocah itu merasa malu karena wajahnya memanas saat melihat ekspresi changmin yang sangat imut.

"Hyung! Tunggu apa lagi cepat belikan! Hiks.. mau.. hiks.. minie mau bakpau daging .. hiks.." dan kini changmin yang marah sudah berubah dengan changmin yang menangis. Airmata yang bening itu deras membasahi pipi gemilnya dan tanganya tak lepas mencengkeram seragam hyungnya dengan sangat erat, sedangkan yang satunya di pakainya untuk mengucek matanya yang masih meneteskan bulir bulir bening itu. Isakan changmin membuat Yunho panik.

"Changmin.. Minnie-ah, shhh aduh, sudah jangan menangis, iya hyung belikan. Akan hyung belikan berapapun yang minie mau" Yunho kecil yang panik mencoba menenangkan changmin kecil yang menangis. Namun sesaat setelah mendengar tutur kata Yunho, bocah kecil yang nakal itu mengembangkan senyumnya. Matanya berbinar terang walau masih di hiasi air mata.

"Yeyyy! Ayo hyung!" dan Changmin berlari sambil menarik tangan Yunho kearah pedagang bakpau yang sudah tersenyum lebar sejak tadi. Melihat interaksi kedua bocah manis itu membuat sang pedagang tersentuh.

End Flasback.

"Hyung… kenapa sih kamu jadi sebaik ini? Kamu cuman mau disukai banyak orang atau gimana sih?" kini Changmin bertanya sambil menyelaraskan langkah kaki mereka.

"Berbuat baik dan menolong orang karena aku mau Changmin. Tidak ada alasan khusus di baliknya"

Dan Yunho itu orang yang paling pintar dalam berbohong. Yunho tersenyum kecil dan pikiranya lari ke beberapa tahun yang lalu

Flashback

Dua bocah laki-laki itu memakan bakpaunya khitmat. Bakpau yang ternyata di beri gratis oleh sang penjual. Sebagai gantinya sang penjual meminta Yunho berjanji agar selalu menjaga adik kecilnya dan tidak membuatnya menagis. Yunho hanya mengangguk dengan tegas dan menjawab 'sudah pasti paman' . Yunho yang sudah sangat keren di umurnya yang baru 8 tahun itu melihat Changmin yang dengan sangat lucu memekan bakpaunya dengan sangat khitman dan menghayati. Changmin bilang mereka harus memakanya pelan-pelan agar rasanya tahan lama. Yunho hanya tersenyum geli mendegarnya.

"Hyung… aku suka sekali sama Yunho hyung" ucap Changmin dengan polosnya. Yunho yang sudah 8 tahun tentu tak sepolos Changmin yang baru saja lulus TK dan masuk kelas 1 SD.

"Oh... hyung juga suka Changmin kok" ucap Yunho sangat gentle. Kecil-kecil udah sangat gentle. Dasar jung Yunho satu ini.

"Enggg" changmin menggelengkan kepalanya

"Aku cuman suka sama Yunho hyung yang baik hati, dan sering jajanin aku. Kalau Yunho hyung mau selalu menjadi orang baik.. changmin mau nikah sama Yunho hyung aja" ucap changmin yang kurang bimbingan orang tua saat melihat drama – drama percintaan di TV.

Dan Yunho tak kuasa menahan semburat merah yang menjalar kesuluruh wajahnya. Yunho berdiri dan membelakangi changmin.

"Hyung! Mau kemana?" Tanya changmin yang melihat Yunho seakan akan pergi meninggalkanya.

"Hyung mau… membelikan minie minum, minie disini aja dulu yah?" ucap Yunho tanpa menoleh pada Changmin. Terlihat daun telinganya yang sudah sangat merah seperti bibir changmin yang kni membentuk senyum.

"Yey! Hyung baik sekali, minie akan tunggu disini"

Dan dengan itu Yunho mengangguk lalu berlari kencang menuju mesin minuman. Sesampainya di tempat mesim minuman yang besar tersebut, Yunho kecil menyenderkan dahinya pada dinding mesin yang dingin. Ia masih tak percaya... dengan ucapan changmin.

"Orang baik ya?... orang yang benar-benar baik"

Dan saat itulah Yunho yang berumur 8 tahun mulai terobsesi menjadi orang baik.

Atau? Terobsesi menikah dengan changmin?

entahlah

Semuanya sangat Tak diduga…

End flashback

"…tapi kan aku gak suka hyung, lihat kamu dimanfaatin sama orang-orang itu?" ucap changmin lirih.

Dan Yunho mengusap kepala changmin dan mendekatkan tubuh Changmin pada nya.

"Tenang saja, walau aku baik pada semua orang. Kamu tetap menjadi prioritasku minie…"

Dan itu tidak akan berubah.

Changmin hanya tersenyum manis lalu mencium pipi Yunho kilat sebelum berlari.

Seperti anak gadis saja . Batin Yunho heran namun senang.

Ah… sudahlah dasar

Love and War couple.

END

#TohoTreeTour 1st day at Yokohama stadium berjalan sangat sukses.

Mari beri cinta pada TVXQ bersama-sama. Perjalanan mereka berudua untuk menjadi seperti sekarang adalah demi kita semua. Mereka tetap bersama kita. Mereka tetap memberi kita cinta.

Waktu berjalan dan semua orang berubah. Berubah menjadi yang lebih baik. Dan menjalani jalan yang dipilih oleh masing-masing. Fan war dan sebagainya Semua itu tidak ada gunanya. Cintailah siapaun yang kalian cintai. Selagi mencintai bukanlah hal yang di haramkan. Lets make our life easy oke?!

TVXQ Yunho dan Changmin

WE are T…!

Ps: bagi author lainya. Mari kita ramaikan fanfic HoMin Lagi! Mari berjuang bersama-sama. Kalian boleh berbeda fandom dan warna. Namun saat menjadi homin shipper tidak peduli kalian. Kalian adalah keluarga kita! Mari berjuang bersama-sama!