Tas Kuroko, Kise, dan Aomine tidak ada! Bagaimana ini bisa terjadi? Di mana tas mereka? Siapa yang melakukannya? Ayo bantu mereka memecahkan kode dari yang mudah sampai rumit dari sang pelaku untuk menjawab semuanya!
##########
####Tasku Hilang!####
##########
Disclaimer : Kuroko no Basuke milik Fujimaki Tadatoshi
WARNING! 1000% OOC, TYPO, GaJe, bahasa tidak baku, bikin mules di kepala & pusing di kaki, dan hal-hal nistaaaa lainnya!
Jangan dibaca kalo dirasa nggak menarik, tapi kalo penasaran & tahan sama kenistaannya, ya monggo! /dilemparbolabasket
##########
####Tasku Hilang!####
##########
Jam menunjukkan pukul 13.00, tepat saat itu bel pulang sekolah berbunyi. Murid-murid SMP Teikō segera ke luar kelas untuk pulang dan beristirahat. Terlihat kelas 2-B hampir ditinggalkan semua penghuninya, tetapi ternyata masih ada tiga orang di sana. Mereka adalah Kuroko, Kise, dan Aomine yang mendapat jadwal piket kelas hari ini. Mau tidak mau mereka harus membersihkan kelas mereka.
Suasana di kelas dan koridor mulai sepi, hanya suara langkah kaki pelan dan gesekan dari meja dan kursi yang sedang dirapikan.
"Hah, males banget ah bersihin nih kelas.." keluh Aomine yang mendudukkan diri di kursi yang ditariknya di dekat jendela.
"Aominecchi.. udah berapa kali kamu ngomong gitu-ssu?" balas Kise yang sedang menyapu bagian depan kelas.
"Haah, pengen pulang ah, makan, tidur.." Aomine menguap lalu diangkatnya kedua kakinya ke atas meja.
"Aominecchi nggak dengerin-ssu!" teriak Kise kesal.
"Haah, kenapa Kise? Ngapain ngitung aku ngomong? Kurang kerjaan?" Aomine berkata dengan nada tidak peduli sambil memejamkan matanya.
"A-Aominecchi!" sudah diremasnya gagang sapu yang dipegangnya itu.
"Udahlah, cepetan selesaikan. Biar bisa pulang cepet.." Aomine kembali menguap.
"Ck.. Ahominecchi...!" tak peduli tangannya sakit atau apa, Kise justru semakin meremas gagang sapunya. Perempatan pun muncul di kepalanya.
"Haah, panas banget sih hari ini, mana AC kelas nggak bisa dinyalain lagi.." Aomine mengoceh lagi.
"Ahominecchi––!"
"I-ittai.." Kise segera menghempaskan sapunya ke arah Aomine, tetapi justru sapu lain yang mendarat di kepala Kise dengan mulus, yang seketika membuat gerakannya terhenti.
"Maaf, Kise-kun, tetapi bisakah kamu sedikit tenang? Suaramu terlalu keras.." ujar Kuroko yang sudah berada di sampingnya.
"Eh!? Maaf, Kurokocchi..." ujar Kise merasa bersalah.
"Lagipula, kelas ini sudah bersih sejak kalian berdua mulai berdebat sepuluh menit yang lalu." lanjut Kuroko yang membuat Kise tercengang, sementara Aomine masih terpejam matanya.
"Hee!? Benarkah Kurokocchi? Jadi sejak tadi..." Kise lagi-lagi merasa tidak enak dengan Kuroko.
"Aku yang membersihkannya, sendirian. Kalian jahat sekali..." ujar Kuroko dengan nada sedikit kesal.
"M-maafkan aku Kurokocchi! Aominecchi, kamu juga harus minta maaf-ssu!" teriak Kise.
"Maaf, Tetsu.." Aomine berkata malas.
"Aominecchi, kalo minta maaf yang tulus-ssu.." ujar Kise pelan.
"Tidak apa-apa, Kise-kun. Ano.. bagaimana jika sekarang kita ke kantin? Aku lapar.." ajak Kuroko, yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Kise. Aomine pun langsung bangkit dari tidurnya.
"Ih, Aominecchi kalo mau makan aja semangat-ssu.." ujar Kise, tapi Aomine tidak mempedulikannya.
Mereka bertiga pun berjalan ke kantin yang cukup jauh dari kelas mereka.
##########
####skip time####
##########
"Permisi-ssu!" Kise berseru di depan kantin. Suasana kantin kali ini sedikit berbeda, karena entah ada acara apa, makanan yang dijual semuanya seperti di kantin sekolah author––oke, lupakan. Dan mereka juga menyukainya.
"Nasi goreng sama es teh satu-ssu!" teriak Kise yang memesan.
"Kupat tahu sama es teh satu.." Aomine juga memesan.
"Ano.. mie ayam sama air putih satu." Kuroko tidak ketinggalan.
Mereka lalu mencari tempat duduk yang nyaman, dan perhatian mereka tertuju pada kursi di pinggir lapangan sepak bola. Mereka segera ke sana, dan tak lama kemudian pesanan mereka sudah diantarkan.
"Terima kasih." ujar Kuroko pada pelayan yang tersenyum sambil membungkuk lalu pergi.
"Jaa, ittadakimassu!" seru Kise.
"Meskipun bukan teriyaki burger, entah mengapa aku tidak bosan dengan yang satu ini." Aomine berkata sambil terkekeh.
"Bener-ssu!" Kise ikut menanggapi, dan Kuroko hanya memasang senyum tipis.
Mereka pun makan dengan lahapnya (kecuali Kuroko), sampai sang pemilik kantin geleng-geleng tak karuan––maaf, itu karena dia sedang mendengarkan lagu Fantastic Tune––dan tiba-tiba saja Kuroko bersin. Masih selamatlah muka Kise dan Aomine karena Kuroko bersin menghadap ke samping bawah.
"M-maaf, Kise-kun, Aomine-kun.." ujar Kuroko sambil mengelap mulutnya dengan tisu yang diambil dari meja makan, samar-samar ada semburat merah di wajahnya. Aomine hanya sedikit terkekeh, sementara Kise memandang dengan tatapan aneh.
"K-Kurokocchi kawaii-ssu! Baru kali ini aku melihat Kurokocchi bersin!" Kise tertawa terpingkal. Wajahnya pun sedikit memerah.
"Ternyata kau bisa juga bersin ya, Tetsu." ujar Aomine ikutan.
"...tidak boleh kah?" Kuroko sedikit kesal dan malu. Tapi itu justru membuat Kise dan Aomine makin terbahak. Kuroko lagi-lagi hanya tersenyum tipis melihat kedua teman setimnya ini.
"Aominecchi, minta sedikit dong kupat tahunya-ssu.." Kise berkata.
"Nggak, nanti kamu abisin semuanya lagi.." balas Aomine.
"Aominecchi! Cuma sedikit kok––" tanpa basa-basi Kise langsung mengambil tahu di piring Aomine dan memakannya. "Hmm, enak juga-ssu!" lanjut Kise.
"Oi Kise! Ya udah, aku juga mau––" Aomine ikutan mengambil sesendok nasi soto Kise. "Ini lumayan juga." lanjut Aomine.
"Kalian berdua makannya sangat lahap ya.." ujar Kuroko sambil sedikit tersenyum geli. Kise dan Aomine hanya tertawa.
##########
####skip time####
##########
"Haah, kenyang sekali-ssu.." Kise berkata sambil kembali menuju kelasnya, bersama Kuroko yang hanya diam dan Aomine yang menguap untuk kesekian kalinya.
Mereka pun sampai di depan pintu kelas mereka, dan tanpa berlama-lama lagi mereka masuk. Tetapi di saat mereka masuk, mereka menyadari ada sesuatu yang janggal di sana. Mata mereka bertiga pun membulat.
"Tasku hilang-ssu!" teriak Kise sambil menuju ke kursi di mana dirinya terakhir kali meletakkan tasnya.
"O-oi, di mana tasku!?" Aomine ikut berseru sambil menggeledah laci mejanya.
"Tasku menghilang.." ujar Kuroko datar.
"Bukan menghilang juga Kurokocchi..." Kise sweatdrop lalu ikut mencari tasnya. Kuroko juga mencari tasnya.
"Sial, siapa yang menyembunyikannya?" Aomine berkata dengan nada sedikit kesal.
"Entahlah, tapi sejak pagi tidak ada orang yang bermasalah dengan kita-ssu.." jawab Kise.
"A-ano, Kise-kun, Aomine-kun, tunggu sebentar.." tiba-tiba Kuroko menyela pembicaraan Aomine dan Kise.
"Ada apa, Kurokocchi?" tanya Kise. Aomine hanya ikut memandang Kuroko dengan tatapan bertanya.
"Aku tidak menemukan apapun.. selain kertas ini." jawab Kuroko sambil menyodorkan sebuah kertas kecil yang sudah diremas-remas sebelumnya.
"Itu karena seseorang membuang sampah di sini-ssu.." Kise sweatdrop. Aomine tepuk jidat.
"T-tapi, aku yakin aku sudah membersihkan semuanya. Aku belum pernah melihat kertas ini sebelumnya.." Kuroko berkata.
"Jadi, kamu pikir mungkin saja itu bisa jadi petunjuk ke mana tas kita disembunyikan, Tetsu?" giliran Aomine bertanya.
"Mungkin saja, karena..." Kuroko membuka kertas itu, dan di sana tertulis sebuah kalimat yang disusun seperti sebuah teka-teki.
"Maaf saja, tetapi aku ingin sedikit bermain dengan kalian. Carilah maksud dari kalimat ini, maka kalian akan menemukan apa yang kalian cari."
"Semakin lebat rambutku dan tua umurku di setiap awal kemunculan sang raja, dan disaksikan oleh dua persegi panjang tak sempurna dan berlubang di bagian pentingnya."
26 | 19
"Hee!? Apa ini-ssu!?" teriak Kise yang sama sekali tidak mengerti.
"Ck, seseorang ingin berurusan dengan kita." ujar Aomine.
"Kita harus mencari maksud kalimat ini." ujar Kuroko
"Ya! Ayo kita temukan tas kita dan si pelaku-ssu!" Kise berseru, sementara Aomine yang mulai serius hanya mengangguk.
Bantu Kuroko, Kise, dan Aomine mencari maksud kalimat itu!
##########
To be continued...
##########
Halo minna-san, aku kembali dengan fic multichapter pertamaku! /siapelu
Maaf ya kalo nanti updatenya lama (banget), soalnya lagi berurusan dengan ujian-ujian di sekolah..
Makasih yang mau baca fic aneh ini, dan kalo berminat bisa meninggalkan kritik & saran berupa review. Jangan flame lohh..
Fic ini dibuat karena aku pengen buat fic yang ada kodenya gitu, tapi malah jadi gini.. /dihajar
Oh iya, Kurobas udah mau selesai nih season 2 nya /nangis/ yah semoga season 3 nya nggak lama-lama ya..!
Mohon maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan, dan sekali lagi terima kasih!