To : Minna-san
Mohon maaf jika ada berbagai macam kesalahan seperti typos, EYD, dll. Aku bukanlah penulis yang berpengalaman jadi tolong dimaklumi. Satu lagi, sebenarnya aku sudah pernah me-post-kan fic ini tetapi aku hapus lagi karena ada kesalahan. Maklum author baru jadi aku baru coba-coba. Maaf banget,ya. T-T
Please enjoy *bow*
Disclaimer : I DON'T OWN VOCALOID
Prolog
The Surprise
Miku POV
"Ugh, bosan." Kataku untuk yang kelima kalinya hari ini. Hari ini aku benar-benar bosan. Semua tugasku sudah ku selesaikan dan sekarang aku tidak ada kerjaan. Aku hanya memandangi langit-langit kamarku yang berwarna putih sambil tiduran di kasur ber-cover teal.
*Knock*Knock*Knock*
"Masuk." Dan terihatlah pemuda dengan rambut abu-abu.
"Nona muda, tuan ingin bertemu dengan Anda di ruang kerjanya." Kata butler Kakakku, Dell. Akhirnya ada hal yang bisa aku lakukan.
"Baiklah" Aku pun bergegas ke luar dari kamarku dan mengikuti Dell yang sudah berjalan di depanku menuju ruang kerja kakakku. Dell adalah butler yang handal, tetapi dia terlalu serius dan sikapnya agak dingin membuatku kadang merasa canggung di dekatnya. Aku selalu ingin tahu bagaimana kakakku tahan berada lama-lama dengan Dell mengingat sikap kakakku yang selalu ceria, sangat berlawanan dengan Dell.
Semenjak orang tuaku tewas dalam kejadian tragis beberapa tahun lalu, kakaklah yang menjadi kepala keluarga. Mau tidak mau, kakakku yang baru berusia 11 tahun pada waktu itu pun harus menggantikan posisi ayahku sebagai CEO dari Hatsune Group. Aku masih berumur 8 tahun saat itu terjadi. Walaupun kakakku masih anak-anak pada waktu itu, tetapi ia berhasil membawa nama Hatsune Group menjadi salah satu perusahaan multi-nasional terbaik di dunia.
Kakakku, Mikuo, mungkin terlihat ceria dan bodoh, tetapi sesungguhnya dia sangatlah pandai, karismatik, dan juga pekerja keras. Awalnya, banyak orang yang meragukan kemampuan kemampuan kakakku ,tapi sekarang tidak ada lagi yang meragukan kemampuannya. Melihat kemampuan kakakku yang hebat, aku juga tak mau kalah dengannya. Terkadang, Aku ikut membantunya dalam menangani perusahaan.
"Nona muda, kita sudah sampai." Dell berkata kepadaku sesampainya di depan ruang kerja kakakku. Aku pun bangun dari lamunan. Segeralah aku masuk ke dalam setelah Dell membukakannya untukku.
Di dalam ruangan, aku melihat kakakku berdiri di belakang meja kerjanya. Kedua telapak tangannya bersandar di atas meja menopang tubuhnya. Di depan meja kerjanya, berdiri juga 2 orang strangers. Mereka semua menatapku. Kakak mungkin menatapku dengan wajah datar, tetapi matanya berkata lain.
'Ada apa?' Pikirku.
"Selamat siang, Nona. Anda pasti Miku Hatsune, bukan?" Tanya salah satu orang asing yang berambut platinum blonde dan mata sapphire blue sambil tersenyum ku dengan ramah. Dilihat dari wajahnya, aku memperkirakan di berusia antara 30-40 tahun.
"Ya, nama saya Miku Hatsune. Dan tuan adalah..."
"Ah, maaf. Saya lupa memperkenalkan diri. Saya adalah Alex Kagamine" Senyum ramah masih menghiasi wajahnya "Dan ini adalah anak saya, Len." Ia menunjuk ke arah anak laki-laki seumuranku dengan warna rambut dan mata yang sama dengannya.
"Senang bertemu dengan anda, Kagamine-san." aku menunduk 90 derajat.
"Senang bertemu denganmu juga. Benar – benar gadis yang cantik dan santun." Komentar Kagamine-san.
"Terima kasih." Jawabku dengan senyuman.
"Baiklah, sepertinya saya akan pergi sekarang. Saya tidak ingin mengganggu pembicaraan penting antar saudara, bukan?" Setelah itu, Kagamine-san dan anaknya pergi ke luar ruangan. Meninggalkan aku dan kakakku sendirian.
"Ada apa, Onii-chan?" tanyaku dengan khawatir.
"Maafkan aku, Miku." Kata kakak dengan lembut sambil menundukkan teal-nya menutupi kedua matanya .
"A-apa yang terjadi sebenarnya?" oke, aku mulai khawatir dan raut wajah kakakku yang tak terdeteksi membuatku semakin khawatir.
"Kau akan ..." Mikuo-nii tidak menyelesaikan kalimatnya dan malah menggigit bibir bagian bawahnya.
"Aku akan apa?" Tanyaku dengan nada penasaran. Walaupun aku juga penasaran, aku juga merasa khawatir. Firasatku berkata bahwa hal buruk akan terjadi padaku.
1 menit ... 2 menit ... 3 menit ...
"Mi-"
"Kau akan menikah."
"H-huh ?"
.
.
.
"Eeeeeeeehhhh?!"
Selesai.
Aku sungguh frustasi membuat fanfic. aku sudah beberapa kali membuat fic, tetapi selalu aku hapus karena selalu terjadi Error. Aku pun sebentar lagi mau UN yang membuatku tambah frustasi. Ya tuhan, apa salahku ?! T3T
Anyway, terima kasih sudah membaca*bow*
Please tell me what you think ^^