What The Hell...?

March 2014

Author: Baby Tao Lovers

Main Cast: KrisTao, Huang Zi Tao (Tao) & Wu Yifan (Kris)

Other Cast: All EXO member (EXO Official Couple), other Artist SM, etc.

Rated : T (Teen)

Warning: Yaoi, Gaze,Typo, Humor Gagal, OOC, etc.

Sumary : Kris dan Tao tidak pernah akur, bahkan sejak pertama kali mereka bertemu. Tapi bagaimana jika seseorang ingin menyatukan hubungan mereka, dan yang menarik orang itu adalah mentalis

So, Hope Enjoy Read This Fict.

Don't Like +++++ Don't Read +++++ No Plagiat +++++ Dosa Tanggung Sendiri ++++ OK!

:

Check it out

.


.

Chapter 5... It's Hurt,,,,

.

Author POV

.

Panasnya terik matahari siang itu, ditambah kungkungan teori bahkan rumus yang menguras kinerja otak juga tenaga, yang melanda para siswa SM High School selama jam pelajaran. Membuat mereka merasa perlu untuk mencari penawar kelelahan itu, dan kantin hadir sebagai solusi terbaiknya. Terbukti, saat istirahat kantin sudah dipenuhi para siswa, yang maaf dengan ganasnya melahap makanan yang tersedia dimenu. Jangan heran dengan pemandangan aneh ini, disini tempat paling lumrah menemukan berbagai manusia dengan yang karakteristik berbeda itu terlihat menghiraukan image mereka (Translate: Rakus)

Tapi tidak demikian dengan 5 namja yang duduk dimeja paling pojok, mereka sama sekali tidak menyentuh makanan yang telah mereka pesan. Mereka lebih tertarik memandangi satu namja mirip panda yang tak memesan makanan dan kondisinya saat ini, terllihat sedikit menyedihkan.

Mata mereka begitu fokus menatap namja itu, berniat memberikan tatapan laser yang memiliki arti Angry Mode. Tapi niatan agung itu berakhir sia-sia dan mereka sama sekali tak menyadari bahwa itu tindakan bodoh, karena sosok namja yang mereka pandangi terlalu intens itu, sejak tadi menyembunyikan wajah tampannnya diantara lipatan tangannya yang berada diatas meja. Yang sudah jelas tak melihat mereka, bukan?

Namja manis bermuka baby face Baekhyun namanya, geram sekali sehingga melemparkan sedotan plastik dari minuman jus strobery yang tadi dipesannya tepat ke atas kepala namja yang mendapat glare gagalnya tadi. Siempu yang dilempari langsung merespon balik, dengan menatap bingung. Ia sama sekali tak mengetahui siapa pelaku pelemparan itu.

"Jadiiiii, hanya demi mengerjai Kris_Kau bahkan rela mengorbankan bibir perawanmu itu?" tanya baekhyun cepat, lalu diakhiri dengan dengusan. " ck ck ck benar-benar TOTAL dan FRONTAL, Huang Zi Tao" ,

Saat mendengar kalimat yang cukup pedas itu, Tao hanya bereaksi biasa. Hanya memperlihatkan wajah lelahnya karena semalaman matanya tak bisa terpejam. Berusaha mengabaikan kemarahan Baekhyun dengan kembali keposisinya tadi, menyembunyikan wajah diantara lipatan tangannya.

Baekhyun yang melihat respon lambat itu semakin kesal hingga dengan reflek berdiri kemudian berkacak pinggang. " itu terlalu berlebihan, MORONNNN"

Brakkkk,,,

Tangan Tao memukul meja kantin itu cukup keras, ia rasa kalimat terakhir Baekhyun sudah sangat keterlaluan, hingga membuat suasana kantin menjadi hening sesaat. Tapi setelahnya suasana kantin kembali ribut begitu Tao sadar dengan kecerobohannya lalu dengan reflek berdiri, membungkukkan badannya dan mengucapkan maaf berulang kali. Setelahnya, ia kembali duduk ditempatnya semula, dihadapan para hyung yang masih menatap tajam kearahnya. Marah, masih tergambar jelas diekspresi mereka.

" Sudah kubilang bukan begitu kejadiannya" Kata Tao sewoot. Tapi ia kemudian memijat pelipisnya pelan, berusaha meredakan amarahnya, lalu menghela napas panjang. 'sepertinya, aku berlebihan lagi' pikirnya. " Demi tuhan. kalian pikir aku sudi menciumnya?,,, Apa kalian pikir untuk apa aku mengorbankan kenormalanku untuk menjadi seorang gay, hanya untuk memberikan salah satu moment terpenting dalam hidupku (translate: First Kiss) pada namja gila sepertinya?,,, Kalian bercanda?" kata Tao, matanya sedikit melotot tapi suaranya cukup tenang sambil balik menatap tajam kepada para hyungnya.

" alasan konyol, Tao. Lalu kau pikir kami bertiga berhalusinasi disaat bersamaan, begitu? ,,,,, dan apa kau pikir sekarang aku sedang mengigau? ,,,,,,,Apa kau tidak punya alasan lain yang lebih realistis, panda?" Baekhyun, semakin tersulut saat mendengar pernyataan yang terkesan sungguh-sungguh tapi jelas berbeda dengan fakta yang ada.

"heiiii,, sudah kubilang itu salah. A-aku tak ingat apa yang terjadi. Da-dan tiba-tiba semua itu terjadi. I- Ini begitu membingungkan." Kata Tao, intonasi suaranya yang semula tinggi semakin memelan. Berusaha membela diri, namun ia akhiri dengan kalimat menyatakan bahwa dirinya juga ragu. " kau sama sekali tidak membantu, Baekhyun."

" omong kosong!,,,, huh ternyata selama ini, kau tak sepolos yang kukira" kata Baekhyun masih berdiri ia kemudian melipat kedua tangan didadanya.

" ughhhh,,, apa katamu! Ehhhh tunggu dulu, Kenapa kau semarah ini?" Tao reflek berdiri saat lagi-lagi Baekhyun mengeluarkan kalimat yang kelewatan.

" kenapa kau perlu bertanya hal yang sudah jelas, Pabb_"

" sudah cukupppp,,, kalian berduaaaa. Baekhyun berhentilah menyalahkan Tao, aku tau kau melampiaskan kekesalanmu gara-gara handycampmu rusak kan? Dewasalah! itu salahmu sendiri yang menjatuhkannya." Potong Luhan menggelegar, berusaha melerai pertengkaran tadi. D.O dan Xiumin hanya terdiam, tidak berani ikut campur, jika sudah seperti ini kondisinya.

" ha-ah" Baekhyun menghela napas panjang, ia menyerah, kata-kata ini sangat menohoknya. Bagaimana bisa Luhan berpikiran sempit dengan menuduhnya marah besar hanya karena benda miliknya rusak. meski apa yang dikatakan Luhan tidak sepenuhnya salah, tapi selebihnya ia benar-benar tak suka dongsaeng yang ia sayangi bertindak gegabah seperti kemarin. Tapi ini cukup membuatnya sadar bahwa ia sudah cukup kelewatan pada Tao.

" mungkin ada benarnya kata-katamu Luhan Hyung. pikiranku sedikit kurang jernih, gara-gara handycamp baruku lecet" elaknya, berusaha tidak terlihat cemas pada pemikiran awalnya. " tapi ingat lain kali tidak kuampuni. Handycampku itu sangat mahallllll, kau perlu tau itu!" Baekhyun mengeluarkan kalimat minta maaf dan kalimat memaafkan secara tak langsung, tapi langsung dipahami Tao.

" baiklah-baiklah aku tahu. Maafkan aku juga", kata Tao pasrah, ia mulai malas untuk meladeni hyung bermuka baby face itu. ia memang munafik jika tak jengkel karena Baekhyun, tapi ia juga tahu posisinya saai ini. cukup tahu bahwa itu juga termasuk kesalahannya. Baekhyun menghela napas panjang, yang berarti ia setuju dengan permintaan maaf Tao.

"Ngomong-ngomong dimana Lay hyung?" tanya D.O yang baru angkat bicara, dan mencairkan suasana tadi yang sedikit tegang.

"Oh, dia sedang membantu petugas perpustakaan membereskan buku, selama dua minggu, kawan! Karena dikelas ia tadi lupa membawa tugas mingguan, dan beruntungnya ia lupa pada tugas Fisika yang diberikan Cho Seongsaengnim"

" ha-aah" semua kompak menghela napas panjang, minus Xiumin. Mereka terlalu tahu sifat teman satunya itu, pikun diusia yang sangat muda.

" anu,, kawan, sebenarnya aku tak paham apa yang sedang kalian bicarakan tadi. Bisakah diantara kalian ada yang mau menceritakannya padaku?" tanya Xiumin setengah berharap pada empat namja yang ada didepannya, ia memang tak tahu apa-apa peristiwa kemarin. ' Swear, i'm blank' innernya.

" Sebenarnya Handycampku tidak apa-apa. Jatuh sekali tak akan membuatnya rusak. Nih Hyung, jika kau ingin tau, lihat saja dari vedeo ini, perbuatan bodoh bocah panda itu." kata Baekhyun membuka percakapan lagi sambil menyodorkan sebuah benda yang disebut-sebut sumber amukannya. Tao langsung memberikan glare supernya pada Baekhyun karena membiarkan kasus memalukannya dilihat salah satu hyung tertua tapi terlihat awet muda. Xiumin tersenyum jahil menerimanya, lalu mengutak-atik benda padat itu tak sabaran, ingin segera menontonnya. Tapi kemudian alisnya berkerut saat tak menemukan video yang ia cari.

" mana? Disini tak ada apapun. Bukankah kau baru menggunakannya pas merekam kejadian itu kan? Tak ada satupun video disini" tanya Xiumin masih mengutak atik benda itu. Baekhyun langsung menatap tajam Tao, seram sekali. Tao dibuat merinding dibuatnya. Dan yang jelas Tao tahu kalau hyungnya itu lagi-lagi menuduhnya merusak benda mahal itu. 'Glekk', susah payah Tao menelan ludahnya, ia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, padanya .

" bocah PANDA, aku tak akan pernah mengampunimu lagiiiiiiiiii" amuk Baekhyun sambil menguncang bahu Tao berulang kali plus glarenya hingga si korban benar-benar merasa pusing, karena kepalanya bergerak beraturan kedepan dan kebelakang. Mereka minus Baekhyun dan Tao menatap jengah adegan itu.

" aww hentikan Hyuuuuuuuuung! pusing!" teriak Tao menderita.

",,, tidak akan!"

" waaa,,,,,,"

.

" Aku merasa heran padamu, Tao" Entah dasar D.O yang tak paham situasi, tiba-tiba saja ia membuka pembicaraan. " bagaimana bisa kau tak ingat apa yang kau lakukan." Katanya sekali lagi sambil menopang dagu, terkesan biasa melihat tingkah absurd dua namja itu. " dan anehnya. Aku rasanya mendengar jentrikan jari. Padahal disana tidak ada orang lain selain kita" .

"a-astaga. Aku baru sadar mungkin saja waktu ituuu Tao_" kata Luhan yang tiba tiba memotong pembicaraan D.O dengan ekspresi horor.

" _kerasukan hantu,~"

semua terdiam, bahkan kegiatan Baekhyun berhenti setelah mendengar kalimat itu. mereka saling tatap hingga.

",,,, waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" mereka semua menjerit bersamaan lalu berhamburan, berlarian tanpa arah, meninggalkan sang tertuduh terjatuh dilantai dengan tidak elit akibat ulah Baekhyun yang membuatnya pusing luar biasa.

" te-tega sekali, kalian" umpatnya.

...

...

Other side,,,

Seorang namja berkulit tan, terlihat tengah berdiri di balik salah satu tiang penyangga lantai satu yang posisinya tidak telalu jauh dari kantin sekolahnya. mata namja itu menatap lurus meja kantin yang terletak di paling pojok. Jika dilihat dari posisinya saat ini, namja itu terlihat sedang mengintip kegiatan absurd sekelompok namja manis, atau mungkin hanya namja mirip panda yang menjadi fokus utamannya.

Namja tan itu, entah kenapa tiba-tiba menyunggingkan senyumnya yang terkesan mengejek, begitu melihat kegiatan rusuh yang diperbuat sekelompok namja tadi. Meski hanya melihat dari kejauhan kondisi itu, ia masih cukup tahu, bahwa salah satu faktor penyebab kerusuhan itu adalah dirinya.

Cukup lama ia dengan kegiatan tak berbudinya itu, hingga ia melepaskan pandangannya dari objeknya, ketika sekelompok namja manis tadi membubarkan diri dengan cara yang tidak biasa. Ia tidak ambil pusing dengan tindakan aneh namja-namja itu, yang ada dipikirannya saat ini adalah kegiatannya harus ia sudahi. memantau kegiatan namja panda itu, ia rasa cukup dilakukan itu saat istirahat berlangsung dan mungkin sisanya bisa dilakukan saat pulang sekolah. Ia pun membalik tubuhnya kemudian berjalan perlahan dikoridor sekolahnya, berniat kembali ke kelasnya.

" ada apa dengan mereka?" gumam namja tan. Entah kenapa ia baru berminat mengungkitnya, setelah ia melihat satu namja bermuka gembil yang terlihat terlibat dengan kelompok namja tadi berlari melewatinya, dengan ekspresi takut yang kentara. Kali ini ia tak bisa menerka-nerka, apa yang membuat mereka demikian. Namun langkah kedua kakinya tiba-tiba berhenti setelah tiba-tiba seseorang menepuk kasar bahu kanannya, dan membuyarkan lamunannya.

" Yo, Kai" sapa namja tampan berkulit albino. Lagi-lagi, dengan wajah datarnya.

" Sehun. Ada apa?" tanya Kai biasa.

" aku mencarimu sejak tadi. Tadinya aku mau mengajakmu bolos, tapi_"

" kenapa,,,,?"

" secara kebetulan aku melihatmu disini _sejak 10 menit lalu. Dan terus memandangi kantin" Jawabnya enteng tapi sukses membuat Kai tegang. Kai lupa, ada banyak mata disekolah ini, Ceroboh sekali pikirnya karena tidak memikirkan kemungkinan ini.

" sebenarnya aku lapar tapi tak punya Uang" potong Kai cepat dan beralasan. ia berusaha bersikap biasa, meski jujur saja ia cukup malu dengan apa yang barusan diucapkannya,.

" kurasa bukan itu... aku tahu kau bukan Orang Biasa, Kai" kata Sehun dengan tekanan diakhir kalimat bahkan sorotan matanya menajam. " tidak akan kuijinkan kau berbuat hal yang tak pantas, pada dia" kata Sehun mengancam.

Kai tidak bisa lagi menyembunyikan wajah pucatnya. Jika seandainya ia boleh berharap, sebagai seorang mentalis, semoga saja bisa memiliki kemampuan untuk menghapuskan ingatan seseorang. Tapi itu sangat mustahil. Dan kenyataannya ia tak mungkin melakukannya. meski sebenarnya ia bisa dengan menghinotisnya, membuat Sehun lupa sementara. tapi ia masih memiliki etika, untuk tidak menggunakan hal demikian pada seseorang yang ia cap sebagai temannya. # awww ,,,You so cool Kamjongg,,, greget#

...

...


Senja itu terlihat indah, tapi tak berarti bagi Tao. sebelumnya Ia bersama dengan Baekhyun, teman dekat sekaligus teman bertengkarnya. yang dengan kejamnya meninggalkannya sendirian demi mengikuti seorang namja bertubuh bak tiang yang berjalan tidak terlalu jauh dari mereka tadi. Tapi positivenya, tao memang butuh waktu untuk sendiri sekarang.

Dengan langkah gontai, tak tentu arah bahkan tujuan awalnya untuk pulang ke arah asrama Tao urungkan kembali. Ia benar-benar sedang ingin sendiri sekarang. hari ini yang berputar dikepalanya hanya tentang keberadaan sebuah tempat yang mungkin bisa mengurangi sedikit pikiran penatnya.

Sulit sekali, mungkin kata itu yang tepat menggambarkan kondisi Tao saat ini. Sejak ia sukses mempermalukan Kris bahkan dirinya sendiri, berhari-hari ia sulit sekali untuk tidur, bahkan jika dihitung ini sudah seminggu sejak kejadian itu tapi masih saja ia masih belum lupa. Kantung matanya bahkan semakin terlihat. usaha awalnya dengan menemui teman-temannya, agar mereka menghiburnya, berharap mengusir pikiran yang ia nilai mengerikan itu tapi berahir gagal total, karena justru ia mendapat ocehan teman-temannya, belum lagi tuduhan horor tentang dirinya masih melekat padanya (translate: kerasukan), yang malah semakin mengintimidasinya. Yang jelas ia masih belum menerima kenyataan bahwa kini first kissnya sudah terebut seseorang yang notabene musuhnya, dan ia masih menampik bahwa dirinya yang melakukan aksi itu duluan. Sampai dengan sikap pesimisnya itu, ia sering menghindari tempat-tempat yang mungkin bisa membuatnya menemui rivalnya itu.

Setelah lama termenung dengan pikirannya dipinggir jalan, Tao kembali berbalik arah untuk pergi ketempat yang akhirnya muncul dipikirannya. Tempat yang tak terlalu disukainya, tapi ia yakin bisa membuat perasaannya sedikit tenang, Perpustakaan.

Dan disinilah sekarang, Tao berada di perpustakaan sekolahnya, yang selama beberapa hari dalam seminggu buka hingga pukul 8 malam. Ia memilah-milah buku dibagian rak berisi novel-novel terjemahan, kesukaannya. Mengambil salah satu novel yang ia rasa menarik. Membuka lembaran demi lembaran, hingga ia masuk dalam cerita itu. lumayan ini bisa membuatnya melupakan masalahnya sebentar. sampai tiba-tiba novel yang tadi dibacanya tak lagi bekerja begitu telinganya secara kebetulan menangkap sebuah suara yang ia yakini suara Lay, juga sebuah suara yang ia sangat hapal. Rasa penasaran tiba-tiba menderanya, membuat Tao mengabaikan novelnya. Dan lebih memilih mengintip dari celah-celah buku, kegiatan Lay dengan seseorang itu.

" biar kubantu, Lay". Tao terkejut mendengarnya, ternyata dugaanya memang tepat. suara itu, suara yang selalu membuat reaksi berarti pada tubuhnya.

" tidak perlu Suho Hyung, ini hukumanku. Jadi kau tak perlu membantuku, aku tak ingin merepotkanmu. Lagipula, kau bisa dapat masalah jika ketahuan Cho Seongsaengnim. Dia bisa menghukummu juga!" alis Tao berkerut. Ia baru ingat bahwa Lay masih dihukum, dan ia menyadari bahwa dirinya kejam karena tak membantu temannya.

" lupakan itu. aku tak peduli meski dia menghukumku. Dan berhentilah bersikap seperti itu padaku, aku pernah mengatakan kau orang yang berharga untukku, jadi ini sama sekali tak merepotkanku. Sini kemarikan!" kata Suho sambil tersenyum lembut. merebut tumpukan buku yang dibawa Lay, lalu mulai menyusunnya dirak-rak buku.

" keras kepala. Tapi aku tak akan bertanggug jawab jika hyung nanti dihukum"

" Bukan masalah, cantik" katanya lagi-lagi sambil tersenyum, membuat Lay tersenyum malu-malu.

Tao memandang tajam adegan dua namja itu. Demi Tuhan, masalah yang menghantuinya seminggu ini belum selesai, tapi sekarang ada hal yang lebih menghimpit dadanya. Jika kemarin rasa bingung dan malu yang menderanya dan sekarang sesuatu rasanya sakit sekali didadanya. Interaksi dua orang itu jelas bukan hubungan saudara maupun teman, ia paham betul apa yang terjadi. Ia bukan anak kecil. ia sadar bahwa selama ini dirinya mengharapkan seseorang yang hatinya sudah berlabuh pada orang lain. Dan yang menyebalkan, kenapa harus teman dekatnya.

Tao tak sanggup lagi dengan pemandangan itu. ia berlari keluar dari perpustakaan. Berlari di sepanjang koridor tanpa arah tujuan hingga tubuh ringkihnya_

BRUUKK,,,

_menabrak seseorang bertubuh sangat tinggi, dengan punggung yang mendarat diteras keras dan dingin itu. tao sendiri terjatuh dengan bagian depan tubuhnya, bahkan mukanya mencium lantai kotor itu.

" wwaww" ringis seseorang yang ada didepannya. Tao langsung berdiri dan membungkukan badannya tanpa melihat korban penubrukannya.

" Mianhae. Jeongmal mian_" kata Tao reflek, tapi ia menghentikan ucapan maafnya begitu matanya melihat namja yang ia hindari selama seminggu ini.

" kau bocah Panda sial. Punggungku sakit sekali" umpat namja itu. bukannya merasa bersalah Tao malah dengan sengaja tertawa mengejek, menunjukan kepuasannya saat namja itu terlihat menderita.

" siapa suruh berdiri ditengah koridor, naga mesum. Menyingkirlah, aku sedang tidak mood untuk bertengkar denganmu" ucap Tao sungguh-sungguh.

" tentu saja tidak bisa begitu PANDA. Tunggu dulu, kenapa mukamu terlihat menyedihkan sekali haha,,."

" itu bukan urusanmu. Sekarang, kau harus minta maaf" kata Tao sewoot.

" hahaha." Kris tertawa mengejek "heh dengar ini, kau melakukan dua kali kesalahan yang sama. Kutegaskan, Aku, yang jadi korban disini. Kenapa justru kau yang terlihat rugi"

" kapan aku pernah berbuat salah padamu heh" tanya Tao dengan nada mengejek. Rencana awal untuk tidak terjebak percakapan yang berahir dengan pertengkaran itu, lagi-lagi tak bisa dihindarinya.

" saat seminggu yang lalu di gedung olahraga" tubuh Tao menegang, ia tak suka topik ini dijadikan pembicaraan. "ku beritahu satu fakta penting untukmu, waktu itu kau yang menyerangku disini! jelas aku korban tapi kau justru menamparku. Apa kau gila?" dengan penekanan kata disini juga tepat dengan tunjuknya yang mengarah pada bibir seksinya.

" heit jangan menuduhku melakukan perbuatan sinting itu. nggggg,,,, lagipula aku yakin kau menikmati keduannya~ kan? Bahkan tamparan itu hahaha"

" tentu saja tidak, dasar Gila". Sial, rutuk Kris pada permukaan wajahnya yang menghangat dan warnanya sedikit berubah, menjadi sedikit merah hanya karena mendengar kalimat usil itu. Ia memalingkan mukanya agar Tao tak melihat ekspresi memalukan itu. Ia benar-benar malu sekali, karena jika ia boleh jujur, kalimat itu memang benar tapi coret dengan tamparan kerasnya. Bahkan selama seminggu ini, setelah kejadian itu, Kris selalu merasa ada euforia yang membuat segala hal yang dilakukannya menjadi lebih menyenangkan, tentunya jika membayangkan adegan awal itu. tapi sekali lagi tidak dengan akhir adegannya. Ia kebingunan mencari balasan yang pantas untuk kalimat tadi, yang tepat sekali menunjukan kondisi hatinya. Sampai sebuah sebuah fakta penting tiba-tiba ia ingat.

" kau bahkan gila karena berani menyukai Suho heh" seketika Tao yang tertawa nista langsung terdiam mendengarnya. bagaimana bisa perasaannya itu bisa tertebak dengan mudah oleh rivalnya. Ia memandangi horor Kris yang menyeringai kearahnya.

Kris benar-benar bangga karena ia berhasil membuat rivalnya kalah telak dengan ucapannya barusan. Ia sadar bahwa kelemahan Tao terletak pada topik cinta. Tapi kenyataan bahwa Tao menyukai namja berwajah angel itu bukan lagi sebuah rahasia. Semua mungkin sudah menduganya, jika melihat gelagat Tao yang berbeda. Ia biasanya over PD, tapi selalu salah tingkah jika sudah ada dihadapan Sunbaenya itu.

"Bocah Bodoh. harapanmu terlalu tinggi jika menginginkan sepupuku itu hehhh."

Tao sekali lagi terbelalak, ia benar-benar malu saat ini hingga wajahnya memerah.

" cih memangnya kau pikir dia sudi berpacaran dengan bocah aneh sepertimu" ucap Kris puas. " kau perlu tahu jika dia sudah menyukai seseorang yang lebih baik daripada namja gay aneh seper_"

Bughhh,,,

" aww,,,"

" tutup mulut busukmu itu" kata Tao setelah memukul tepat diperut Kris, dan keras sekali. semua tenaga serta emosinya ia pusatkan ditinjuannya itu. " siapa yang kau panggil bocah. Kau tak sadar bahwa kau sendiri bocah, karena kau, tidak punya hak untuk ikut campur dengan privasi orang lain. hahhhh" kata Tao benar-benar emosi bahkan jari telunjuknya mengarah ke wajah Kris.

" dasar namja sial. Selalu menggunakan cara ini untuk bersaing,,,ukhh" ringis Kris sakit, saat perutnya tertekan.

" berbicara dengan orang bodoh sepertimu. sama sekali tak berguna" kata Tao tenang karena emosinya sudah sedikit mereda.

" Kau tidak akan pernah memahaminya, jadi diamlah sebelum aku memukulmu lagi" katanya dengan nada datar.

" Tak bisakah kau menghilang dari muka bumi ini, KRIS". Tao menatap Kris dengan lelah lalu dengan cepat ia memutar tubuhnya dan berlari meninggalkan Kris yang masih terduduk dilantai sambil memegangi perutnya.

Kris terkejut karena secara tak sengaja melihat Tao menitikan air mata saat berbalik tadi. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba bercampur aduk setelah mendengar kalimat terahir itu, antara kesal dan menyesal. Tapi seketika ekspresinya berubah, ia menyunggingkan senyum meremehkan, lalu memperbaiki posisinya tadi yang kurang elit. Kaki kirinya ia selonjorkan dan kaki kanannya ia tekuk dengan tangan kanannya ia letakan diatas lutut kanannya (#reader bisa membayangkannya, bukan?#)

" kau yang bodoh. PANDA." Umpatnya cukup kencang pada sosok yang tadi sudah pergi " kau selalu menganggap dia segalanya. tapi untukku, kau bahkan selalu menganggapnya tak pernah ada".

.

.

~TBC~


Yo, ketemu lagi dengan author yang selalu selalu mencintai KrisTao Couple *,,,,bosenn,,kalimat author yang selalu sama tiap Chap*

Updateny lumayan cepet kann? Oh mungkin kemarin malah ngeduluin ff Ti'el yang lain ya? haha...mianhae

Ohhh Gimana-gimana, ceritanya makin gaze ajja,, ya?

Mmmhh,,,, sudah Ti'el duga *pundung di pojokan*.

Oh,,,Gomawo buat semua Reader yang membaca ff Ti'el. Ti'el sangat senang karena semua responnya positive, dan jujur ajja gak berharap ada yang merespon negative lho. Soalnya suka bikin mood author jadi melempem.

Oh sekali lagi makasih buat yang mem- Review, Favourite, Follow, juga Silent Reader, yang tak segan baca ff abal ini hehe. Ti'el belum cantumin, tapi bukan berarti Ti'el tidak menghargainya. nanti pas ff ini beres, Ti'el bakal cantumin kok. Ti'el selalu ingat siapa yang memberi respon untuk ff ini. Dan jelas ini sangat membantu sekali Ti'el lho.

Mungkin untuk sekedar info, Ti'el gak janji bakalan update cepet, soalnya lagi-lagi karena kesibukan studi, eum. Sangat sulit meluangkan waktu dengan tugas yang tak kunjung habis dan malah bertambah tiap hari.

Yak cukup sekian,,,,Trim's For Everybody.

I love EXO and Wu Yi Fan So much, and I Love You Too.

Bye-bye,,, See you next chap...^^