Hallo... :3 Rei dateng bawa epep gajeh bin ngambang lagi nih

Ga tau kenapa tiba-tiba Rei ngidam (?) buat bikin ni epep

.

warn! Yaoi, BDSM (kaga yakin), Ga ada happy ending, ga ada Bahagia sama Romancenya, Ga sesuai EYD, Ancur bin ngambang dah pokonya

.

Dislike, don't read! simple? Okk

.

Typo(s) merupakan hal yang manusiawi :3

.

Tubuhnya terbaring diatas ranjang rumah sakit, berbagai peralatan medis satu persatu dilepas dari tubuhnya. Derit nyaring alat pendeteksi jantung beberapa menit yang lalu menandakan bahwa tubuh mungil itu telah kehilangan jiwanya. Hanya ada selembar kain yang menutupi tubuh polosnya, sedang beberapa orang berpakaian medis tengah membereskan peralatan yang sempat mereka pakai untuk mempertahankan nyawa yang ada pada tubuh mungil itu.

Diluar sana suara sepatu yang bergesekan dengan lantai menggema di seluruh koridor rumah sakit, seorang namja dengan setelan jas mewah tampak berlari menuju kamar dimana tubuh mungil itu berada, mengabaikan pandangan aneh dan kesal dari beberapa orang yang merasa terganggu dengan kegaduhan yang dibuat oleh namja itu. Tujuannya hanya satu, kamar yang berjarak beberapa meter di depannya. Ruang operasi.

CKLEKK

Namja itu menatap kosong pada sosok yang kini telah tertutup sempurna oleh selembar kain putih. Langkahnya terasa berat untuk melangkah, seolah ada jangkar besar yang memasung kedua kakinya. Perasaan menyesal tiba-tiba saja menyeruak saat tangannya menyingkap kain yang menutupi wajah sosok mungil yang tengah terbaring itu.

Namja itu menatap dalam wajah sosok itu. Pucat. Wajahnya terlalu pucat, seperti tidak ada suplai darah di daerah wajahnya. Jangan lupakan juga heart lips yang dulu seperti cherry kini mulai membiru. Kelopak matanya tertutup rapat, menyembunyikan doe eyes yang memiliki tatapan teduh dan menenangkan.

Tangan namja itu menyingkirkan kain yang menutupi tubuh mungil itu, memperlihatkan tubuh kurus yang benar-benar tidak terawat. Matanya menyusuri tiap jengkal tubuh yang kini tidak bergerak lagi, berusaha menikmati pemandangan indah yang diciptakan Tuhan untuk yang terakhir kalinya.

Satu hal yang baru dia sadari. Wajah sosok itu begitu polos, sosok itu terlihat seperti orang yang sedang tertidur pulas. Begitu damai. Ini adalah kali pertamanya namja itu melihat sosok mungil yang begitu sempurna, seperti seorang malaikat tak bersayap yang memang sengaja Tuhan kirimkan untuk bersamanya.

Terlambat! Mengapa rasa cinta itu datang disaat Tuhan telah mengambil malaikatnya? Mengapa dia baru menyadari jika sosok itu benar-benar berharga? Mengapa dia baru menyadari jika hanya sosok itulah yang selama ini menjadi sandarannya saat dia dalam keadaan terpuruk? Mengapa Tuhan menyadarkannya saat sosok itu telah pergi jauh untuk selama-lamanya? Mengapa?

Dendam dan amarah terkadang membutakan mata hati seseorang, membuang jauh-jauh rasa kemanusiaan karena ego yang terlampau tinggi. Hingga penyesalan yang selalu terakhir, menghancurkan semua mimpi yang seharusnya menjadi indah. Dan kini namja itu menyesal telah menyianyiakan orang yang benar-benar tulus mencintainya. Walaupun mereka memulainya dengan awal yang tidak bisa dikatakan baik.


Ok segini dulu ne. Ini baru prolog hehe...

Delete or Next?

Tergantung dari ripiu... #modus emang.. hehe...