Ujian telah dimulai sejak 50 menit yang lalu, menyisakan waktu sepuluh menit bagi para siswa untuk mengerjakan dua puluh soal matematika yang diujikan. Kondisi Konoha High School sangat sepi. Seluruh murid memutar otak mereka dengan keras karena soal yang sulit.

Beberapa yang jenius sudah tidur, beberapa memainkan pensil dengan bosan sambil mengoreksi jawaban, beberapa masih mengerjakan, dan sisanya melirik kesana-kemari mencari sontekan.

Namikaze Naruto melirik Uchiha bungsu yang nampak tenang. Posisi duduk Naruto yang bersebelahan dengan Sasuke membuatnya sedikit lega, karena ia bisa mencotek pria jenius itu dengan mudah. Naruto menyobek seberkas kertas dan menulis sesuatu. Lalu, ia melemparnya pada meja Sasuke yang berjarak 60 senti dari bangkunya.

.

.

DO-BE

.

characters owned by Masashi Kishimoto

story owned by Fuu Tachibana

.

.

Pluk!

Perhatian Uchiha Sasuke teralih pada remasan kertas yang terjatuh tepat di atas lembaran soalnya. Ia melirik sekilas pacar pirangnya yang sedang nyengir sebelum membukanya.

18 & 19, beb. Muach! :*

By: ur gf.

Sasuke menghela napas. Padahal kemarin mereka berdua sudah belajar bersama, tapi mengapa Dobe-nya masih belum bisa mengerjakan soal semudah ini?

Apa jangan-jangan Naruto bukan memerhatikan materi, melainkan aku?

Ujung bibir Sasuke naik ketika memikirkan kemungkinan itu. Ia menoleh untuk mengeja pilihan jawaban yang ditanyakan Naruto.

Kedua mata Naruto mulai berbinar penuh semangat melihat bibir tipis Sasuke mulai terbuka. Ia segera memasang mata & telinga baik-baik.

"Do-be."

Twich!

Namikaze sulung memandang Sasuke dengan tatapan membunuh. "Aku memang dobe, tapi bukan berarti kau bisa mengejekku sesukamu, Teme!" bisiknya keras.

Kedua alis Sasuke bertaut mendengar bisikan Naruto.

Dia… salah paham.

Jawaban nomor 18 adalah D yang dieja menjadi Do agar pelafalannya berbeda dengan B yang menjadi jawaban nomor 19. Akhirnya, kertas jawaban yang ingin Sasuke koreksi terabaikan sepenuhnya. Ia lebih memilih memerhatikan Naruto yang bertanya jawaban kepada anak lain.

"Kiba, jawaban nomer 18 dan 19 apa?"

"Do-be."

"Fuck." Naruto berpaling pada Gaara.

"Panda, jawaban nomer 18 dan 19 apa?"

"Do-be."

"Hell ya!"

Dengan muka merah menahan marah. Naruto memanggil Sakura yang dua bangku di depannya. "Pinky! Jawaban nomer 18 dan 19!"

"Do-be."

Naruto bangkit dari tempat duduknya dan berteriak marah, "DAFUQ! AKU TAHU KALAU AKU MEMANG DOBE! TAPI BUKAN BERARTI KALIAN BISA MENGHINAKU BEGITU SAJA―"

"NAMIKAZE NARUTO, KELUAR DARI KELAS!" seru Tsunade-sensei keras.

Dengan menggerutu kesal Naruto keluar kelas.

Uchiha Sasuke menggelengkan kepala tanpa bisa menahan senyuman langka miliknya yang hanya bisa dimunculkan oleh Naruto.

Dia benar-benar Dobe…

Naruto membanting pintu kelas dengan kasar.

Tapi…

Justru itulah yang kusuka darinya.

Owari

.

.

.

Mind to give some idea for the next SasuNaru?