Title : All Rattle Up

Disclaimer : Naruto and co owner is Masashi Kishimoto, Original plot line by Swirlheart.

Summary : Sasuke dan Neji terkena sebuah jutsu aneh yang mengakibatkan keduanya berubah menjadi bayi. Bagaimana cara mereka berjuang untuk kembali ke ukuran normal? Apa yang akan terjadi? Dan mengapa para gadis tak bisa berhenti memeluk dan mencubit mereka? Temukan jawabannya di dalam and don't worry is Safe, not Yaoi. Sebuah saduran komedi dari Swirlheart. Canon with AU.

.

.

.

A Strange Jutsu

.

.

.

"Naruto hentikan!"

"Hehehehe ini sangat lucu."

"Kau hanya membuatnya kesal."

"Emangnya kenapa? Toh dia selalu kesal."

"Hmm, sudah hentikan."

"Coba saja."

Plak

"Ow sakit!"

"Ya sudah seharusnya."

"Sakura, mengapa kau selalu tega denganku?"

"Berhenti merengek. Ayo kita segera selesaikan masalah ini, betulkan Kakashi sensei?"

"Ya Sakura benar. Dengar kalian berdua, ini masalah yang sangat serius dan seperti yang kita ketahui Hokage sama bukanlah orang yang paling sabar di dunia dan dia juga sibuk. Jadi mari kita langsung ke pokok permasalahan dan biarkan aku yang bicara, setuju?" Ucapan Kakashi membuat kedua genin itu menganggukkan kepala.

Secara bersama-sama mereka mendorong pintu masuk kantor sang Godaime tersebut dan mendapati Tsunade sedang duduk di atas kursinya. Sang Hokage itu mendongakkan kepalanya ke arah mereka dan sebelum dapat berkata apa-apa Kakashi telah menyelanya.

"Maaf karena telah menerobos masuk seperti ini Hokage sama. Saya tahu betapa sibuknya anda tapi tolong luangkan sedikit waktu untuk mendengarkan saya." Tsunade memberikan isyarat kepada Kakashi untuk berbicara.

"Terima kasih ahem, seperti yang telah anda ketahui kami baru saja kembali dari menjalani misi yang hasil akhirnya sukses. Namun kami mengalami sedikit kesulitan karena sebuah jutsu yang, uhh jutsu tersebut semacam mengenai Sasuke dan-"

"Dan apa?"

"Dan ini." Kakashi mengangkat sebuah bundelan yang berada di pelukannya. Bundelan kecil tersebut sedikit bergesar dan di dalamnya ternyata merupakan versi yang sangat kecil dari seorang Uchiha Sasuke. Bola mata hitam pualam itu menyipit tipis dan ia memalingkan wajahnya jauh-jauh sembari melipat kedua tangan mungil gemuknya.

Tsunade hanya bisa mengedipkan kedua bola matanya.

"Tampaknya jutsu ini sejenis teknik pembalik waktu tetapi sekalipun tubuhnya mengecil seperti ini pikiran yang Sasuke miliki masih normal. Ia masih bisa mengenali kami semua dan tahu akan kondisi yang terjadi. Saya belum pernah melihat hal yang seperti ini sebelumnya, oleh karena itu saya berharap anda mempunyai solusi untuk masalah ini Tsunade sama." Ujar Kakashi.

Tsunade mengerluarkan suara yang seperti gabungan antara helaan nafas dan erangan.

"Kalian juga huh?"

Seluruh anggota tim 7 mengerjapkan mata. "Juga? Apa yang anda maksud dengan kata itu Hokage sama?" Ujar Kakashi.

"Seperti yang kukatakan, kalian juga? Mereka mempunyai masalah yang sama dengan kalian." Tunjuk sang Godaime itu ke arah pojok tempat Tenten dan Lee berdiri dan terdapat bundelan kecilnya yang merupakan versi kecilnya Hyuuga Neji, ia memiliki ekspresi yang sama dengan yang Sasuke pasang. Rasa dipermalukan, amarah serta rasa kesal. Mengapa mereka tak menyadari keberadaan dari tim Guy tersebut sebelumnya?

"Mereka datang beberapa menit sebelumnya dengan masalah yang sama. Aku memang mengetahui jutsu ini. Jutsu yang jarang digunakan sehingga jarang sekali orang yang mengetahui jutsu ini terlebih lagi berhasil melakukannya. Jutsu itu memang bertujuan untuk mengubah target menjadi anak kecil. Dan sekarang keduanya telah menjadi bayi."

"Tapi aku tahu pasti apa yang sedang terjadi saat ini." Teriak Sasuke dengan suara kecilnya membuat ia melebarkan kedua bola matanya karena suara yang ia miliki sangat tinggi dan sangat memalukan baginya.

"Aku tahu itu, jutsu ini memang mengubah kondisi fisik seseorang bukan kondisi mental. Jangan khawatir aku bisa menyembuhkan jutsu ini." Ucapan dari Tsunade membuat mereka semua yang ada di ruangan itu menghela nafas dengan lega.

"Tapi itu akan membutuhkan waktu."

"Huh?"

"Aku memang pernah mendengar jutsu ini, tapi belum pernah melihat jutsu ini digunakan sebelumnya terlebih menemukan obatnya. Aku harus melakukan penelitian sebelum dapat melakukan sesuatu. Karena jika kita terburu-buru bisa berakibat fatal. Entah apakah kalian berdua akan terjebak selamanya pada tubuh bayi, atau secara berangsur-angsur tumbuh dewasa, atau kalian akan berakhir dengan memiliki fisik dan mental seorang bayi. Jalan terbaik adalah dengan melakukan penyelidikan akan jutsu ini."

"Lalu apa yang harus kita lakukan dengan ini?" Tunjuk Naruto pada perut bayi bunyit Sasuke membuat Sasuke memandang tajam ke arahnya dan menampik tangan Naruto.

"Hingga aku menemukan obatnya-" Tsunade menghentikan ucapannya, ia mencoba untuk memilih kata selanjutnya. " Kalian harus menjaga mereka."

"Apa?"
"Kau adalah rekan satu timnya bukan? Kalian harus tetap saling bersama. Jadi Naruto dan Sakura kalian berdua harus mengasuh Sasuke. Tenten dan Lee kalian yang mengasuh Neji sampai aku selesai menemukan obat untuk menyembuhkan mereka berdua." Putus Tsunade.

"Apa?" Neji langsung berhenti saat mendengar teriakkan anak kecilnya dan segera menutupi mulutnya dengan tangan mungilnya. Ini sungguh memalukan.

"Kau telah mendengarku. Dengan keadaanmu yang sekarang , sekalipun pikiran masih normal kalian tetaplah seorang bayi. Kalian tidak dapat melakukan aktifitas normal karena kalian kecil dan tak berdaya."

"Tak berdaya?" Sasuke mendekapkan tangan ke mulutnya sebelum ia lebih membuat malu dirinya sendiri. Dia membenci nada tinggi anak kecil miliknya tersebut.

"Ya tak berdaya, kau tidak bisa memasak, menjaga diri kalian sendiri, berlatih. Kalian bahkan tak bisa menaiki tangga seorang diri. Kalian terlalu kecil."

"Kau bilang berlatih?"

"Ya selama kalian masih dalam sosok bayi, maka aku melarang kalian melakukan kegiatan berlatih, dan karena cakra yang dimiliki bayi sangat rendah maka kalian tidak akan bisa melakukan jutsu apapun, dan aku tidak ingin kalian membantahku dengan mencoba melakukan sebuah jutsu hanya untuk membuktikan aku salah."

Kedua bayi mungil itu memberikan tatapan tajam ke sang Hokage.

"Begini peraturannya, setidaknya harus ada seseorang yang berada disamping mereka setiap saat. Yang akan mengasuhmu seperti layaknya seorang baby sitter, yang bertugas memberikanmu makan, mengajakmu jalan-jalan, membuatmu tertidur dan segala sesuatu yang akan dilakukan orang tua terhadap anaknya. Hingga jutsu ini berhasil di patahkan, mereka berdua adalah tanggung jawab kalian, mengerti?"

Lee menjawab dengan lantang. "Ya Hokage sama."

Tenten menganggukkan kepalanya dan masih menggendong Neji di dalam pelukannya. "Baik Hokage sama."

Sakura juga menganggukkan kepalanya. "Tidak masalah Hokage sama."

Naruto mengerang. "Aww, apa kita harus melakukan itu?"

Kakashi melangkah maju. "Bagaimana denganku Hokage sama?"

"Kau adalah seorang Jounin yang kuat dan berkemampuan Kakashi. Aku tak bisa membuatmu mengasuh Sasuke di saat ada Sakura dan Naruto yang bisa melakukannya. Jika aku memerlukanmu menjalani sebuah misi penting, akan lebih menguntungkan untuk mengirim seorang Jounin daripada dua orang Genin, lagipula ini termasuk misi ringan tingkat D, aku tak bisa membuat seorang Jounin mengasuh seorang bayi. Kau akan menjalani misi seperti biasa dan mereka berdua yang akan mengasuh Sasuke."

Kakashi pun menganggukkan kepalanya. "Saya mengerti Hokage sama."

Sasuke sedikit bergerak di dalam pelukan Kakashi. "Pst Kakashi sensei."

"Hmm?" Sasuke membisikkan sesuatu ke telingannya.

"Oh." Kakashi melihat ke arah Tsunade sama. "Uhm Hokage sama."

"Ya?"

"Tampaknya saat mereka berubah ukuran, hanya tubuh mereka yang berubah sedangkan pakaian yang mereka kenakan tidak."

Tsunade melihat ke arah Sasuke dan Neji yang memang memakai kaos kebesaran dan baru ia sadari keduanya telanjang. "Oh uhmm kalau begitu hal pertama yang harus kalian lakukan adalah menemukan pakaian untuk mereka."

Sakura melompat dengan riang. "Oh maksud anda sejak kami yang akan mengasuh mereka maka kami bisa memilih pakaian untuk mereka juga?" Jika dilihat baik-baik maka kedua bola mata Sakura seperti bersinar-sinar.

Tsunade menggangguk.

"Yay hore! Aku bisa mengajak Sasuke kun belanja! Apakah toko-toko masih buka? Aku melihat sebuah jumper kecil di toko bayi beberapa hari yang lalu. Semoga saja masih ada." Sakura merebut paksa Sasuke dari tangan Kakashi. "Ayo kita segera belanja Sasuke kun dan jangan khawatir aku akan menjaga baik-baik dirimu." Pekik Sakura dengan girang. Kedua bola mata Sasuke membulat dengan sempurna saat Sakura menggendong erat dirinya untuk keluar dari ruangan Hokage. 'Oh Kami sama apa yang akan terjadi kepadaku ini?'

.

.

.

To be continued

.

.

.

Hey All

Kali ini saya menyadur sebuah cerita komedi dari Swirlheart. Fortunately or Unfortunately depend how you see it, it's not Yaoi. Although I wish it is.

I hope you find this fiction is hilarious and still want me to continued it.

Bagi yang ingin membaca originalnya silahkan klik favorite stories ku.

Nah Minna san, please don't forget to give me a review to make me a happy author

Until next time

xoxoxoxo