Uri ( Yunjae )

.

.

.

Disclamer : Mereka milik Tuhan, hmm... Changmin oppa milik Cho ne?

Pairing ChangKyu, YunJae, Yoosu

YAOI, MPREG, alur lambat, membosankan dan pastinya typos bertebaran

Rating T

.

.

.

.

.

~ EPILOG ~

.

.

.

.

.

Aku manatap wajahku dan penampilanku pada cermin dalam kamarku.

" Ya! Jung Changmin kau memang tampan! Pantas saja kau mendapat julukan prince disekolah! Hahahahahaha~" Ucapku bernarsis ria didepan cermin

Aku membetulkan dasiku yang sedikit miring kemudian berjalan keluar kamar.

Tap

Tap

Tap

" Eoh?"

Langkahku terhenti saat melihat dongsaeng kesayangku yang tengah duduk pada tangga sembari memangku dagunya menggunakan kedua tangannya. Aku duduk disampingnya.

" Binnie Waeyo?" Tanyaku

Moonbin, Jung Moonbin namanya. Dia menoleh dan menunjukkan wajah cemberutnya.

" Tuh hyung lihat sendiri kelakukan appa dan eomma" Tunjuk Binnie dengan bibirnya

Aigo…

Tangga kami memang bisa melihat kesegala arah. Termasuk dapur rumah kami. Terlihat appa tengah mendekap eomma yang sedang memasak dari belakang. Dan sesekali menciumi leher eomma, ck… Haalloowww… kami masih dibawah umur!

" Kau lihat hyung ne? nanti kau bisa praktekkan"

" Ne hyung" Ucap Binnie kemudian mengangguk

Aku tersenyum kemudian mengacak rambutnya pelan.

Ck…

Aku berjalan menuju dapur mengendap – endap. Terlihat appa dan eomma sudah berdiri berhadapan namun memejamkan matanya. Seperti akan saling berciuman.

CUP

Aku tersenyum lebar, aku melihat Binnie terkekeh karena ulahku. Appa dan eomma menciumku yang tiba – tiba masuk ketengah – tengah kemesraan mereka.

" Terima kasih morning kissnya appa eomma" Ucapku santai

" YA!" Appa yang baru sadar tidak mencium eomma membuka matanya dan menjauhkan tubuhnya

" Minnie… Aigooo" Eomma menggelengkan kepalanya " Mianhae baby"

" Gwaenchana eomma…"

" Mengganggu" Gerutu appa namun masih terdengar olehku

" Eommaaaa~~~~" Aku langsung mendekap eomma dari belakang membuat appa membulatkan matanya tidak percaya

" Heh? Waeyo? Kenapa manja sekali kau hmm?" Tanya eomma

Tangannya menuju rambutku dan mengelusnya pelan.

" Apa eomma berniat memberikanku dongsaeng lagi hmm?" Tanyaku menatap tajam appa yang mencibir seperti anak kecil

" Waeyo?"

" Eomma… Aku ini terlahir tanpa kasih sayang seorang appa… Tidak seperti Binnie yang lahir dengan appa disampingnya. Apa eomma tega membiarkanku yang haus kasih sayang ini berbagi kasih sayang kembali?" Aku membuat raut wajahku menjadi sedih

" Aigo…" Eomma melepaskan pelukannya dan berdiri menghadapku " Mianhae baby ah… Eomma akan mencoba mengerti perasaanmu ne?" Eomma mengusap pipiku

" Ne… Bahkan dari tadi Binnie tidak berani turun saat melihat kalian berlovey dovey di dapur. Padahal kami harus berangkat pagi hari ini" Ucapku dengan mata berkaca – kaca

" Eh? Mianhae… Binnie ah.. Kemari baby.. Maafkan eomma"

TAP
TAP
TAP

Aku menoleh, Binnie berjalan mendekat menuju meja makan. Aku menggerakkan bibirku dan sepertinya Binnie mengerti dengan baik apa yang aku bisikkan.

" Binnie lapar eomma…" Lirihnya

" Aish! Kajja kita sarapan. Maafkan eomma ne?" Eomma segera mengangkat sebuah piring dari counter dapur " Jangan harap kau mendapat jatah setelah melakukannya hal seperti tadi di depan anak – anak" Bisik eomma yang masih bisa ku dengar

Aku terkekeh pelan. Rasakan kau beruang mesum! Appa berjalan kearahku.

" Ya! Dasar anak eomma!" Desisnya pelan, aku menyeringai

" Eommaaa~~~~ Appa memarahiku karena mengganggu acara kalian tadi" Teriakku

Appa membulatkan matanya.

" YUNNIIEE! Berhenti membully Minnie!" Teriak eomma

Appa menggerutu dan memukul pelan lenganku, aku tertawa dan akhirnya berjalan menuju meja makan dan kami akhirnya bisa sarapan dengan tenang.

" Hyung" Panggil Binnie

" Ne?"

" Bisa antarkan Binnie ke toko buku? Ada buku yang ingin Binnie beli"

" Ne… Nanti tunggu hyung ne? Hyung tidak ada kegiatan sampai sore hari ini. Atau kau mau menunggu dikantin sekolah hyung saja?"

" Boleh?" Tanya Binnie dengan wajah berbinar

" Kau kan sering menunggu hyung disana! Baek ahjumma menanyakanmu tuh"

" Ne hyung" Binnie tersenyum menanggapi jawabanku

Setelah sarapan, aku dan Binnie pamit ke sekolah. Karena sekolah dekat aku dan Binnie memutuskan untuk berjalan kaki. Lagipula sekolah Binnie hanya beberapa blok dari sekolahku. Sebenarnya appa sudah menawarkan jassa antarnya namun aku menolak dan lebih memilih berjalan kaki bersama Binnie.

" Eomma aku berangkat ne?" Pamitku pada eomma didepan pintu

" hati – hati. Jaga Binnie ne?"

" Ne…"

Aku mengecup pipi kanan dan kiri eomma. Kegiatan yang tidak pernah menghilang sejak duu. Appa juga berpamitan pada eomma. Aku dan Binnie mulai berjalan keluar komplek perumahan kami sembari mendengarkan kegiatan yang Binnie lakukan kemarin.

Dia sungguh dekat denganku bahkan selalu menceritakan semua hal yang dia alami di sekolah termasuk bercerita tentang yeoja – yeoja disekolah yang berusaha mendekatinya. Aigo… Binnie menyukai yeoja?

Saat aku melewati TK dimana dulu aku bersekolah, aku berhenti dan memandang ayunan tempat biasa aku menghabiskan waktu bersama Kyu.

Hah…

Aku menghela nafas. Kyu…

" Hyung waeyo? Teringat Kyuhyun hyung?"

" Eh?" Aku menoleh pada Binnie dan mengangguk

" Binnie harap Binnie bisa melihatnya langsung hyung" Ucap Binnie membuatku tersenyum dan kami pun melanjutkan perjalanan

.

Aku melambaikan tangan saat Binnie masuk kedalam gerbang sekolahnya. Dia kemudian berjalan menuju kelasnya dan aku melanjutkan perjalananku ke tempat aku bersekolah. Toho High School.

Ya, sekolahan milik Jung Haraboji juga tempat dulu appa dan eomma bersekolah. Aku sudah mengetahui masalalu eomma dari Yoochun ahjusshi. Aku sempat kesal namun appa sudah membayar semua kesalahannya dan eomma bahagia. Jadi aku memaafkannya.

Aku melangkahkan kakiku menuju belakang sekolah. Masih terlalu pagi untuk masuk kedalam kelas. Appa bilang dia selalu kebelakang sekolah saat perasaannya tidak tenang. Dan aku mengikuti sarannya, dan benar saja disini terdapat sebuah pohon maple yang membuatku bisa berteduh dibawahnya.

Aku mendudukkan tubuhku diatas rumput. Dan bernostalgia dengan ingatanku. Pagi ini sudah berapa kali aku mengingatnya.

Kyu…

" Kyunie ah… Kau baik – baik saja kan disana?" Lirihku menatap langit

Kyu…

Dia pergi dua hari setelah pernikahan appa dan eomma. Bukan… dia bukan pergi menuju Tuhan kok! Aku mengantarnya ke bandara. Saat itu aku yang masih kecil berpikiran kalau dia akan berlibur bersama keluarganya.

.

- FLASHBACK –

.

" Kyu ingat yaaa! Bawa oleh – oleh buat Minnie!" Ucapku dengan ceria

" Ne Minnie ah! Kyu akan ingat"

" Kyunie ah… Kajja baby" Cho ahjumma memanggil Kyu aku cemberut tidak senang

" Jangan seperti itu Minnie ah" eomma berjongkok disampingku

" Abic Kyu pelgi libulan ga ajak Minnie"

" Kyu nanti akan pulang cepat ne?"

" Yakcok?"

" Yaksok"

Aku dan Kyu mengaitkan jari kelingking dan menyegel janji kami.

" Kyunie ah"

" Ne eomma" Kyunie memandangku

CUP

" Tunggu Kyu ne? Bye Minnie"

" Dadaahhhh Kyu"

.

- FLASHBACK OFF –

.

Aku menyentuh bibirku dan mengelusnya, itu adalah ciuman pertama kami. Namun, Kyu tidak juga kembali setelah tiga hari. Membuatku merengek pada halmoni agar bisa ke rumah Kyu. Saat itu eomma dan appa sedang berbulan madu.

Namun Kim halmoni saat itu menjelaskan bahwa Kyu pindah rumah dan tidak akan kembali dalam waktu dekat. Membuatku menangis dan meraung – raung bahkan melemparkan mainanku.

Sampai malam aku tidak menghentikan tangisanku dan tanpa sengaja melemparkan robot gundam pemberian appa dan mengenai kening Jung haraboji yang aku sayangi.

Semua berusaha menenangkanku sampai Yoochun ahjusshi dan Junsu ahjusshi datang dan merayuku dengan segala macam makanan dan mainan namun aku tetap meraung – raung dan bahkan melempat boneka gajah eomma ke kening Yoochun ahjusshi.

Akhirnya haraboji menelepon eomma dan eomma langsung pulang setelah mendengar aku tidak berhenti menangis. Besoknya aku mendapati tubuhku sangat lelah dan panas. Ternyata aku demam karena tidak ada makanan yang masuk kedalam perutku sejak kemarinnya.

Aku bahkan kembali masuk rumah sakit dan Min Ho ahjusshi merawatku kembali. Kata eomma aku terus menyebutkan Kyunie dalam tidurku.

Setelah akhirnya eomma memberikan penjelasan bahwa Kyunie akan pulang dan akan sedih melihatku yang cengeng seperti ini, aku akhirnya mengangguk mengerti dan mulai menuruti semua omongan eomma.

Tapi, aku sudah menunggumu sepuluh tahun ini dan kenapa kau belum juga kembali. Haruskah aku menunggumu terus tanpa kepastian? Aku menyadarinya Kyu, hanya dirimu yang aku tunggu sepuluh tahun ini.

KRRRIIIINNNGGGG

Ah, bel sekolah berbunyi. Aku bangkit dan berjalan menuju kelasku sampai…

BRRUUKK

Seseorang menabrakku dan membuat kami berdua jatuh terduduk.

" Ah, mianhae… Mianhae" Ucapnya membungkukkan tubuh

" Gwaenchana"

" Mian, dimana ruang gurunya ya?"

Aku sibuk membersihkan debu dari seragamku dan menyeringai.

" Kau lurus saja belok kanan tak jau dari sana ruang guru"

" Kamsahamnida"

" Eh?"

Aku mengangkat kepalaku namun namja yang menabrakku itu sudah berlari meninggalkanku. Ya sudahlah… Sebenarnya tadi aku menunjuk kearah toilet guru bukan ruang guru… Hehehehehe..

" Opppaaaa~~~!"

Ck… terkenalkan diriku!

" Oppa! Ini untukmu" Ucap seorang yeoja mendekatiku dan memebrikan sebuah kotak. Coklat? Aku menerimanya

" Gomawo, dan…." Aku menatap lekat yeoja yang wajahnya bersemu merah itu " Kau bahkan lebih tua dariku, jadi tidak usah memanggilku oppa, Noona…" Ucapku kemudian meninggalkannya

Hahahahhaha…. Jung Changmin, cucu pemilik Toho School. Ck, jangan harap bisa mendepatkan hatiku ne? Hatiku sudah ada yang memiliki walaupun dia tidak ada disampingku sekarang.

Aku menyapa beberapa temanku didalam kelas dan duduk ditempatku, pojok kelas. Tempat favoritku karena aku bisa melihat keluar jendela.

" Selamat pagi semua. Hari ini kita kedatangan murid baru silahkan kenalkan dirimu"

Hah… Murid baru? Dipertengahan tahun? Aku tidak peduli dan terus menatap keluar jendela.

" Annyeonghasseo"

Eoh? Suara namja yang tadi menabrakku? Aku menoleh kedepan kelas. Di depan sana, seorang namja berkuit putih sedang membungkukkan kepalanya, rambutnya sedikit ikal seperti…

" Cho Kyuhyun imnida. Mohon bantuannya semua"

BRRAAAKKKK

Siku yang menyangga wajahku terpeleset dan wajahku dengan tidak elit terbentur dimeja. Siapa dia bilang? Kyu… Hyun?

" Changmin ah wae?" Tanya Lee saenim

" Eh? Gwaenchana saenim" Ucapku pelan kemudian menatap namja yang ada didepan kelas

Terlihat dia membulatkan matanya.

" YA! KAU YANG TADI BUKAN?" Teriaknya menunjukku membuat saenim kaget dan menjadi bahan tontonan teman – teman sekelas

" Kyuhyun, wae?"

" Dia saenim! Gara – gara petunjuk jalan yang dia berikan aku malah tersesat ke toilet guru!" Adunya

" Changmin?" Lee saenim menatapku kemudian menggelengkan kepalanya. Sepertinya dia sudah sangat paham dengan kelakuanku " Ne Kyuhyun ah, kau harus membiasakan diri dengan Changmin ne? Nah… Karena tempat duduk yang kosong hanya disebelahnya, kau duduk disana ne?"

" MWO?"

" Jja, kita mulai pelajarannya"

Aku menyeringai saat dia berjalan kearahku dengan bibir dimajukan. Dia… Benar – benar Kyuhyunku? Benarkan?!

" Annyeong Kyu" Sapaku saat Kyu duduk disampingku

" Jangan sok akrab denganku!" Sinisnya " Aku juga tidak mengenalmu!"

" Eii… Aku Jung Changmin! Masa kau lupa?"

Dia menatapku kemudian memutar bola matanya.

" Changmin yang ku kenal tidak sepertimu. Lagi pula namanya KIM CHANGMIN" Ucapnya kemudian menatap depan kelas

MWO?

Dia lupa aku sekarang bermarga Jung eoh?

.

.

Saat jam istirahat, aku mengeluarkan bekalku dan terlihat Kyu mengeluarkan bekalnya dan membuka kotak itu. Aku meliriknya dengan tertarik.

" Whhooaaaa…. Wookie ahjumma memasakkanmu tempura. Aku mau!" Aku hendak menyumpit bekal Kyu dengan sumpitku namun Kyu menjauhkan bekalnya

" YA! Sebenarnya siapa dirimu eoh? Kenapa mengenal eommaku juga!" Ucapnya

" Kyunie ah… Ini aku.. Minnie…"

" Minnie? Tapi, dia bermarga Kim"

Aku menepuk jidatku.

" Kau lupa eoh eomma menikah dengan appa yang bermarga Jung. Tentu saja kami bermarga Jung sekarang"

" Eh?"

Kyu terlihat berpikir kemudian membulatkan matanya.

" Chang… Minnie…" Lirihnya

" Ne Kyu! Ini aku! Minnie! Minniemu" Ucapku senang dan tersenyum lebar

" Minnie ah…"

Tangan Kyu terulur padaku dengan perlahan…

PLAAKK

" Appoohh! Kenapa menamparku Kyu?" Tanyaku bingung. Tadi aku mengharapkan dia untuk mengelus pipiku kemudian menciumku. Kenapa malah menamparku eoh?

" Kau! Bagaimana bisa membuatku tersesat tadi?"

" Eh?"

Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

" Mianhae? Tadi… Hmm… aku kira kau hanya anak baru yang tidak ku kenal Kyu"

" Jadi? Kau tidak mengenaliku? Kau melupakanku?!"

Omona!

Kenapa Kyu jadi galak begini? Kemana Kyu yang selalu tersenyum lembut padaku?

" Ng… Kau juga tidak mengenaliku tadi Kyu…" Lirihku

" Aku tadi sudah mengira itu kau makanya aku bertanya padamu. Namun kau! Aish! Sudahlah"

" Kyuuu~~~" Rengekku memegangi lengan seragamnya

" YA! Aku mau makan! Awas"

" Ck.. Galak…" Gerutu pelan

" APA KATAMU?"

" An-aniya" Aku segera menggeleng dan memakan bekalku dengan cepat

.

.

.

Pulang sekolah aku segera berjalan menuju kantin. Binnie menungguku disana bukan? Tadi, Kyu bahkan tidak bicara padaku saat aku mencoba berbicara padanya. Hah…

Kenapa Kyu seperti itu eoh? Padahal sudah sepuluh tahun terpisah apa dia tidak merindukanku? Apa dia sudah melupakanku dan sekarang memiliki yeojachingu atau namjachingu? Andweee!

Binnie terlihat melambaikan tangannya saat melihatku masuk kedalam kantin. Dia disana bersama Inhwan, anak dari Yoochun ahjusshi, dia berumur delapan tahun sekarang dan Binnie berumur Sembilan tahun. Dia sedang memakan tteobokki. Aku duduk disampingnya dan ikut makan tteobokki miliknya.

Setelahnya kami pergi menuju toko buku dan aku membelikan buku yang Binnie mau lalu mampir ke minimarket untuk membeli beberapa snackku yang sudah habis.

BRRAAKKK

Aku menoleh kesumber suara. Seorang yeoja paruh baya menjatuhkan beberapa barang belanjaannya, dia kesulitan untuk membawa belanjaannya. Langsung saja aku, Binnie dan Hwannie (panggilanku untuk Inhwan) menghampirinya dan membantu ahjumma itu.

" Gomawo ne?"

" Eh?" Aku menatap lekat wajahnya " Wo-wookie ahjumma?" Tanyaku ragu

" Nugu?"

" Ini aku… Changmin"

" Changmin? Minnie ah?"

" Ne ahjumma!"

" Aigoo.. Kau tambah tampan dan tinggi ne?" Ucapnya menyentuh pipiku kemudian mencubitnya

" Ah-ahjumma appoooohh" Rengekku

" Aigo… Kyu pasti senang melihatmu"

" Tadi kami bertemu disekolah ahjumma, tapi Kyu galak sekali"

" Aigo… dia tidak galak kok. Mungkin hanya gugup bertemu denganmu yang dirindukannya sepuluh tahun ini"

" Mwo?"

" Aigo, anak itu selalu menanyakan kapan pulang ke Korea Minnie ah"

" Ternnyata… Ahjumma, kami teman sebangku sekarang. Tapi Kyu sungguh galak padaku. Hanya padaku sih" Aduku

" Yah.. Mungkin dia terlalu malu bertemu denganmu Minnie ah… Ya sudah, Kyu sudah menunggu ahjumma. Kajja kita ke kasir. Eh? Mereka siapa?" Tanya Wookie ahjumma saat melihat Binnie dan Hwannie

" Oh… Moonbin adikku dan Inhwan anak dari Yoochun ahjusshi"

" OMO! Binnie? Kau sudah besar ne? dan kau Inhwannie, mirip sekali dengan Junsu"

Binnie dan Hwannie tersenyum mendengar penuturan Wookie ahjumma. Akhirnya kami berpisah didepan mini market. Aku meminta Wookie ahjumma untuk merahasiakan pertemuan kami dari Kyu.

" Kami pulang"

Ucapku kemudian masuk. Eomma sedang diruang tamu menonton drama kesukaannya.

" Eoh? Kalian sudah pulang? Hwannie... Bogoshippo"

" Ne, nado ahjumma" Hwannie maju dan memeluk eomma

" Ya sudah, Binnie main dengan Hwannie ne? Tapi, jangan sampai kelelahan. Appa Hwannie nanti malam menjemput bersama eomma Hwannie"

" Ne eomma"

Binnie dan Hwannie beranjak menuju kamar Binnie sedangkan aku memanjakan diri dengan tidur diatas pangkuan eomma.

" Aigo… Minnie manja eoh?"

" Eomma…"

" Hmm?" Eomma mengelus rambutku walaupun wajahnya menghadap kearah televisi

" Tadi…."

" EOH? Kalian sedang apa?"

Sebuah suara menginterupsi kami. Ck.. Suara appa..

" Appa mengganggu sesi curhatku" Ucapku duduk dan mengerucutkan bibirnya

" Aigo… Kau hanya bercerita pada eomma? Dasar anak eomma"

" Memang" Ucapku membenarkannya

" Joongie… Minnie"

Aku menoleh dan mendapati halmoni dan harabojiku datang. Aku langsung memeluk mereka terutama haraboji yang entah mengapa aku sangat dekat dengannya.

" Ck.. anak haraboji"

" Ya! Appa hanya iri saja!" Ucapku

" Kalian ini kalau bertemu selalu saja! Yunie, Minnie itu anakmu kenapa seperti itu eoh?" Ucap eoma membelaku

" Menyebalkan"

Makan malam hari ini sangat ramai karena kedatangan halmoni, haraboji juga Yoosu ahjusshi.

" Minnie bagaiamana sekolahmu hari ini?" Tanya haraboji setelah menanyakan hal yang sama pada Binnie dan Inhwan

" Baik dan buruk" Ucapku lalu melahap telur gulung didepanku

" Wae?" Tanya Kim halmoni

" Kabar baiknya aku bertemu dengan Kyu dan kabar buruknya Kyu menamparku karena dia kesal"

" MWO?" teriak eomma, para halmoni juga Binnie dan Hwannie

Aku memicingkan mata pada appa dan haraboji. Mereka tidak kaget. Wae?

" Appa dan haraboji tahu semua ini?" Tanyaku menyelidik membuat haraboji terkekeh pelan

" Kau sukakan satu kelas dengan Kyuniemu itu?" Tanya haraboji

" Jadi, ini perbuatan haraboji? Bahkan menempatkan Kyu dikelasku?"

" Ne…"

Aku langsung berdiri dan memeluk haraboji.

" Gomawo haraboji"

" Ne… Haraboji hanya tidak tahan suara tangisanmu dulu saat kehilangan Kyuniemu itu"

" Heheehehe.."

" Hanya harabojimu saja yang mendapatkan terima kasih?"

Eoh?

Aku menoleh kearah sumber suara. Aku tersenyum kemudian memeluk appa dari belakang.

" Gomawo appa bear…"

" YA!"

" Hahahaha… aku benar – benar senang"

" Lalu? Kenapa Kyu menamparmu?" Kali ini eomma yang bertanya

Akhirnya aku menceritakan kejadian disekolah dan mereka sedikit menyalahkan keisenganku yang berujung pada tamparan Kyu.

Binnie dan Hwannie tampak antusias mendengarkan ceritaku tentang Kyu. Dari dulu aku memang sering bercerita pada mereka tentang Kyu tersayangku itu.

.

.

Saat ini aku tengah berbaring dalam pangkuan eomma. Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan para tamu itu sudah pulang dan Binnie sudah tidur. Appa juga duduk pada sofa single disamping sofa yang aku dan eomma tempati.

" Eomma, apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku pada eomma

" Hmm? Lakukan dengan baik Minnie, eomma tidak mau kau salah mengambil jalan dan berujung penyesalan" Ucap eomma memandangku dengan teduh

" Ne Minnie, jangan seperti appa yang akhirnya menyesal meninggalkan eommamu" Ucap appa memandang eomma

" Tentu, aku akan menjadi namja yang bertanggung jawab tidak seperti appa. Aku akan menjadi orangtua yang baik seperti eomma"

" Dasar anak eomma!"

" Biar saja"

Aku menghadapkan wajahku kearah perut eomma dan memeluknya erat.

" YA! Apa yang kau lakukan?" Pekik appa tidak terima

" Memeluk eommaku tentu saja"

Eomma terdengar terkekeh lalu mengusap kepalaku pelan. Tak lama akhirnya aku beranjak ke kamar dan mengambil sebuah bingkai foto dimeja nakasku. Foto terakhir yang diambil saat pernikahan appa dan eomma. Disana aku dan Kyu tersenyum senang menghadap ke arah kamera.

Aku membuka dompetku, disana terpampang juga foto saat aku mencium pipi Kyu dihalaman sekolah. Wookie ahjumma memberikannya saat dibandara.

.

.

.

Dengan semangat aku melangkahkan kaki menuju taman belakang sekolah, setelah mendapatkan bisikan iblis dari appa aku akhirnya berniat melakukan sesuatu terhadap Kyu.

Setelah menguatkan imanku aku menunggu Kyu masuk ke gerbang sekolah. AH! Itu dia. Dia berjalan menatap kedepan dengan headset berada dikedua telinganya.

Aku berjalan menghampirinya yang sudah tiba tepat ditengah lapangan, aku menghalangin jalannya. Kyu mendongak dan melepaskan headsetnya.

" Apa maumu?"

Sepertinya kami menjadi pusat tontonan sekarang.

" Aku akan mengatakannya sekali. Jadi kau harus mendengarkannya"

" Apa?"

" Aku mencintaimu. Walaupun aku masih lima belas tahun tapi aku tahu aku benar – benar jatuh dalam pesonamu sejak kita TK. Saranghae… entah apa jawabanmu, kau tetap harus ada disampingku menjadi pendampingku seperti janji kita dulu" Ucapku cepat dalam satu tarikan nafas

" Mw-Mwo? Apa makss…. NNGHHH!"

Omongannya terhenti saat aku maraup bibirnya yang menggoda itu. Dia sempat mendorongku namun aku mengunci tangannya sehingga dia tidak bisa kabur dari ciumanku.

" KKYYAAAA!"

" OMMOOOONNAA!"

" AANNNDDWWEEEE!"

" MINNNIIIEEE OOPPPAAA, ANNDWEEE!"

Aku melepaskan ciumanku saat dirasa Kyu sudah tenang dan tidak mendorongku. Aku mengusap pipinya yang terlihat memerah. Sangat merah padam malah.

" Aku tak kan membiarkanmu jauh dariku untuk kedua kalinya Kyunie ah" Bisikku kemudian memeluknya erat

" Minn.."

" Saranghae Kyu.. Maafkan sikapku kemarin. Saranghae saranghae saranghae"

" Ku kira kau melupakanku Min makanya aku marah kemarin" Ucapnya pelan

" Mana mungkin, kau cinta pertamaku Kyu!" Aku menyelundupkan wajahku pada lehernya

GREP

Perlahan Kyu membalas pelukanku. Aku tersenyum senang.

" Saranghae…" Lirihku

" Na-nado"

Satu kata itu membuatku makin mendekapnya erat namun dia tidak juga melepaskan pelukanku. Aku sungguh bahagia, akhirnya aku bisa bersatu dengan namja yang menjadi cinta pertamaku bukan?

.

.

.

.

~~ EPILOG END ~~

.

.

.

.

Kabbuuurrrrr...

hhahaha...

akhirnya Cho bisa update epilognya Uri...

Aigoo..

mianhae kalo membosankan ne?

Cho juga udah update sequel nerdy yunie, hmm... yang changkyu na dua chap trus sama Uri ^^

Ga bosen - bosennya Cho ucapin makasih buat semua yang udah mengdukung Cho selama di ffn ini ^^ #bow

Special Thanks to :

Boo Bear Love Chwang, Ega, cminsa, nanajunsu, joongmax, wiendzbica, Ria, yunjaejins, Rly. C. JaeKyu, ChientzNimea2Wind, chepyuniebear, yunjae heart, Narita Putri, nin nina, jaena, vampireyunjae, leeChunnie, cho im lezitia, Vic89, rinayunjaerina, Sweet-Morning, ryukey, diahmiftachulningtyas, yoon HyunWoon, JungJaemma, Clein cassie, iche. cassiopeiajeajoong, YunHolic, Dhea Kim, lovgravanime14, ilma, hoshi. dissy, littlecupcake noona,Guest dan pada SiDer

.

Makasih buat nyempetin diri baca ff abal nan gaje Cho ^o^

Jja... See u next ff ne?