CAN I ... ?
Main Cast : Byun Baekhyun (GS), Park Chanyeol
Other Cast : Park Yoora, Kim Jongin, Oh Thehunku(?)
Lenght : belum terprediksi *tergantung review
Genre : drama *mungkin* fluff *kayaknya* humor *emangada?*
Desc : semua cast adalah milik tuhan yang maha esa sementara cerita ini murni berasal dari sang penulis cerita *nuguya?*
Wah.. selamat membaca.. ^^
Baekhyun POV
Sekarang waktu sudah mendekati tengah malam, suasana rumah Park ajumma semakin senyap meski sesekali terdengar bunyi ribut kendaraan di luar sana. Seharusnya ini waktu mengistirahatkan diri tapi tetap saja aku tak bisa terlelap meski jelas-jelas ranjang Park Yura eonni sangat nyaman. Aku masih bergerak-gerik gelisah karena sedari tadi tak berhasil melelapkan mataku. Sepertinya aku insomnia lagi, dan aku tak mau mengambil resiko meminum pil tidur yang akan membuatku di tinggal pergi Yura eonni besok. Aku menarik diri sehalus mungkin keluar dari selimut nyaman yang sedang aku gunakan bersama Yura eonni. Bisa gawat jika ia terbangun dan salah-salah yang terbangun adalah jiwa evilnya bisa-bisa aku akan di paksa memakai high heels super tinggi dan baju super sexy besok pagi. Shireo! Aku tak mau.
Aku memutuskan membunuh waktu dan memaksa mata untuk tertidur dengan menonton TV, siapa tahu ada tontonan menarik atau tontonan yang bisa membuatku terlelap. Aku menyetel volume sekecil mungkin agar tak menganggu namun masih tertangkap oleh telingaku. Drama, film india, berita olahraga, berita luar negeri dan liputan otomotif bergantian-gantian muncul di layar TV sesuai keinginanku.
Brrrmmmm brrmmmm.. (suara motor)
Suara motor terdengar sangat dekat namun kemudian berganti dengan suara langkah seseorang menyeret motor ke dalam bagasi, membuka dan menutup pintu dengan sangat hati-hati dan masuk melalui pintu belakang menuju sebuah kamar. Aku menggelengkan kepala prihatin itu pasti Chenyeol oppa, dia pasti bermain hingga larut lagi dan harap-harap cemas Park ajussi atau ajumma tak mengetahuinya. Aigoo, kebiasaan buruk oppa. Ia memasuki kamarnya dan sekarang langkahnya semakin dekat ke arahku , ia mematikan TV mencari saklar untuk menghidupkan lampu tanpa melihat aku yang sedang duduk di kursi beberapa meter dari TV. Dan Ta-da!
Chanyeol oppa membelalakan matanya kaget melihatku, mengelus-ngelus dadanya karena benar-benar kaget. Untung saja umpatan atau pun teriakan dapat di tahannya. Aku hanya bisa mengulum senyum menahan kekehan, melihat tampang bodohnya itu. Chanyeol oppa mencharger handphone tepat di dekat TV, dan aku menghidupkan kembali TV yang tadi dengan seenaknya di matikannya.
"kapan datang?"tanyanya sepelan mungkin.
"tadi sore"jawabku dan kembali duduk di kursi sofa panjang hampir seperti kasur itu.
"kenapa belum tidur huh?"tanyanya lagi.
Aku benar-benar senang inilah sifat oppa Chanyeolku yang paling aku sukai 'perhatian'. Akku mengerucutkan bibir manja sementara mataku fokus pada TV demi mencari channel yang bagus "aku juga tak tau oppa, mungkin aku insomnia"kataku cuek.
Tak ada tanggapan apa-apa membuatku heran dan ternyata ia tengah menatapku dengan pandangan yang aneh menurutku, memancarkan sesuatu yang tak aku mengerti dan sangat lama. Apa ada yang aneh denganku? Aku memastikan rasanya tidak.
"waeyo oppa?"tanyaku penasaran . Ia hanya menggeleng dan menuju kamarnya mungkin.
Manusia aneh. Dasar Chanyeol oppa.
Aku sibuk pada TV lagi tapi ada sesuatu yang lain menarik perhatianku, berada dekat dengan TV, berbentuk persegi panjang dan sedang terhubung pada stop kontak. Yup, itu handphone Chanyeol oppa. Aku mengambil handphone itu dari dekat TV dengan charger yang masih terhubung menariknya hingga sampai ke tempat aku duduk. Mengambil beberapa lagu bagus itu bukan hal tidak baik,kan? Oppa juga tak pernah marah jika aku yang memakai handphonenya bahkan menitipkannya padaku biasanya. Passwordnya aku tak perlu khawatir, aku sangat kenal dengan Chanyeol oppa dia orang sederhana dan statis. Jadi pasti paswordnya adalah sesuatu yang sederhana dan dari pertama di pakai hingga sekarang itulah passwordnya. Jika aku tidak salah x-x-x-x-x-x (password) dan welcome to Chanyeol's room tertera message sambutan dari handphone itu. lalayeye.. batinku bersorak senang ternyata benar oppa tidak berubah sama sekali. Oke, sekarang mencari manager filenya.
Dddrrrttttt... (getar handphone)
Aku panik handphone oppa bergetar dan tanpa sengaja aku membuka message yang barusan masuk.
From : Kim Yejin
Oppa, ciuman yang tadi itu yang pertama kali bagi kita. Aku tak bisa melupakannya. Jaljayo oppa :*
Aku tak tau apa yang terjadi padaku, nafasku tercekat membacanya. Aku tak habis pikir kenapa rasa sakit mengerayangi dadaku, tanganku bergetar. Aku tak percaya dengan yang aku baca. Mataku memanas seolah siap menurunkan air mata. Hey, kenapa denganku? Aku marah. Kenapa? Aku kecewa? Oh, tuhan. Apa yang terjadi padaku?
"apa yang kau lakukan?"suara bass khas Chanyeol oppa semakin meruntuhkanku.
Aku mencoba mengontrol emosiku yang aku tak aku mengerti kenapa. "ah, aku hanya memindahkan beberapa lagu dan sepertinya ada pesan untukmu"jawabku senormal mungkin dengan kekehan kaku yang ku harap bisa menetralkan hatiku.
Aku menyerahkan handphonenya, ia hanya menanggapi "ohh.. araeso" dan memindahkan chargerannya mungkin ke dalam kamar.
Aku kesal sendiri sekarang, siapa si jalang Kim Yejin itu? siapa dia dan seenaknya saja mengatakan berciuman? Aku tak mengerti air mata mengalir dai pipiku. Aku marah, aku kecewa atau mungkin cemburu. Ah, mungkin aku takut oppaku di ambil orang. Aku membiarkan saja air mata itu jatuh sambil menahan isakan.
Sepuluh menit berlalu, aku merasa konyol sekarang. Kenapa aku begitu cengeng seperti ini? Aku bisa di tertawakan kalau ketahuan menangis tanpa alasan jelas. Aku menghapus air mata, menuju kamar mandi di kamar Yura eonni membersihkan jejak air mata dan menuju dapur mencari air menetralkan tenggorokanku yang terasa kering. Efek menangis sepertinya. Aku sedikit bersenandung menuju dapur, membuka lemari es, menuangkan air dan ...
Chanyeol oppa baru saja keluar dari kamar mandi yang berada di dapur. Ia hanyabertelanjang dada, menggunakan handuk menutupi bagian pribadinya dan sebuah handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang sedari tadi membuat tangannya sibuk mengusap-usap kepalanya. Aku hanya bisa terpana, tatapanku terkunci padanya. Chanyeol oppa terlihat bersinar di mataku. Tubuh tingginya begitu menggoda, Wajah tampan sempurnanya di aliri air yang berasal dari kepalanya, tanganya yang sibuk mengusap kepala dengan handuk, perhatikan tangan itu berotot yang membuat gemas untuk memegangnya, bahu lebar khas namja miliknya, dada bidangnya, kulit mulus yang di paparkannya. Aku merasa tak rela mengalihkan pandanganya darinya. Jantungku berdetak lebih keras dan lebih kencang dari biasanya. Pipiku mulai memanas seolah darah mengalir deras disana. Hey, ada apa denganku?
Ia mendekat padaku meski masih sibuk mengusap-usap kepalanya, semakin dekat "kau masih belum tidur,Baekki?"tanyanya padaku yang masih mematung. Aku berteriak dalam hati "Byun Baekhyun,sadarlah. Yak! Byun Baekhyun" berharap otakku cepat menanggapinya. "ah, ya.." dua kata itu meluncur sedikit telat dan tergagap. Aku mengalihan pandangan darinya karena masih harus menetralkan jantungku yang berdetak tak karuan. Aku reflek meminum minuman pada gelas yang sedari tadi aku pegang, untung gelas ini tak pecah karena ulahku.
uhuuukk.. uhukkkk (suara batuk)
"pabbo.. paboo" rutukku dalam hati. Bagaimana bisa aku tersedak minuman dengan konyolnya di depan Chanyeol oppa. Jantungku semakin tak terkontrol merasakan tangan besarnya mengusap-usap pundakku lembut. Ya tuhan, hentikan ini jantungku benar sangat kacau sekarang. Ia juga mengusap tengkukku memberi rasa geli yang menenangkan bagiku. "Baekki, gwenchana?"tanyanya padaku. "ah gwenchana gwenchana"jawabku panik dalam sela batuk-batukku dan tanpa sengaja menepis tangannya kasar yang tadinya akan menyentuh pipiku. Aku benar-benar tak tau harus bagaimana. Aku tak cukup paham. Aku menatap punggungnya yang menjauh menuju kamarnya. Aku masih bisa melihat garis panjang hampir 20 cm yang membekas di punggungnya, ya itu bekas luka yang akulah penyebabnya.
Sudah hampir jam 2 harusnya sekarang aku tidur saja tapi sungguh mataku keras kepala dan TV masih menjadi korban untuk menemaniku. Lagi-lagi suara langkah khas itu menuju tempatku, mendengar langkahnya saja sudah membuatku berdebar tak jelas. Yap, Chanyeol oppa datang dan mengambil posisi duduk di sampingku. Suasana menjadi canggung, Chanyeol oppa hanya diam dan aku tak tau harus apa kecuali memaksa mataku menatap TV mengabaikan makhluk hidup di sampingku.
Chanyeol oppa benar-benar hanya diam membuatku penasaran kenapa bisa, biasanya dia akan sangat berisik dengan memberi pertanyaan pernyataan ataupun lelucon. Aku mencuri pandang ragu-ragu meliriknya, memanfaatkan cahaya dari TV yang merupakan satu-satunya sumber cahaya yang menerangi kami.
"oppa, gwenchana?" aku melihatnya memegang kepalanya, menahan sakit.
"gwenchana"katanya melihat padaku memaksa senyumnya.
"jeongmal?" reflek aku mendekat padanya.
"ne.."jawabnya sambil mnyergitkan dahinya menahan sakit.
"oppa jangan bohong padaku"tuntutku sambil mempoutkan bibir.
"araeso, baekki. Kepala oppa sedikit sakit"jelasnya dengan senyum hambar karena menahan sakit.
Pasti karena kebiasaan begadang dan mandi malamnya ini. Dasar bodoh, sekarang musim dingin dan dia benar-benar menghabiskan waktu di luar jelas-jelas sore tadi juga hujan.
Aku menggeser kembali dudukku ke tempat tadi dan meletakan bantal di pangkuanku.
"oppa.. sinikan kepalamu"kataku sambil menepuk bantal yang ada di pangkuanku.
Ia menyeringitkan dahinya seolah berkata kau-yakin, dan sepertinya ia ragu atau tidak enak. "oppa percayalah, nanti sakitnya akan berkurang. Kesinikan kepalamu"
Aku benar-benar yakin bisa melakukannya karena beberapa kali eomma sakit kepalanya aku membantunya dengan cara ini, merebahkan kepalanya di pangkuanku lalu memijat searah kepalanya. Eomma bilang pijatanku bagus dan sakit kepalanya jadi berkurang. Chanyeol oppa merebahkan tubuhnya dan meletakan kepalanya di pangkuanku.
"ini terlalu tinggi"katanya lalu membuang bantal di pangkuanku, dengan seenak jidatnya menyamankan kepala di pangkuanku.
Demi apa, jantungku berdebar-debar tak karuan lagi. Ini kali pertama namja meletakan kepalanya di pangkuanku. Aku merasa perutku di gelitik, jangan lupa dengan kakiku yang sedikit bergetar. Ayo bernafas Baekhyun. Semua baik-baik saja. Entah keberanian darimana yang aku mulai memijit kepalanya lembut, mengirimkan kenyamanan-kenyaman dari setiap sentuhan tanganku. Ia memejamkan matanya menikmati perlakuanku. Aku tersenyum senang, aku merasa berguna baginya. Ya, aku bisa di andalkan oleh Chanyeol oppa. Sepupu kesayanganku.
"oppa.. "panggilku demi memecah kesunyian.
"oppa.. "panggilku lagi tapi hanya berbalas deru nafas teraturnya yang berarti dia sudah terlelap.
Aku memandangi wajah sempurna yang sedari tadi aku hindari untuk menatapnya. Aku memandangi setiap inci wajahnya, dahi sempitnya, pipi tirus dengan bekas jerawat yang memudar, hidung mancung bibir kissable dagu runcing semuanya sempurna. Tanganku yang tadinya memijit dahinya tanpa koordinasi dan konfirmasi dari otakku mulai menelusuri pipi tirus itu, mengelusnya lembut, membuat garis iseng di hidungnya aku begitu menikmatinya, pipiku memanas karena kekonyolanku dan hampir saja aku menyentuh bibir kissablenya . mata hitamnya terbuka menatap seolah menghakimiku.
Ia terus menatapku, tanpa ampun. Aku salah tingkah menghindari pandangan mematikannya itu. aku ingin kabur saja. Sungguh ijinkan aku kabur sekarang. Aku bergerak-gerak gelisah.
"Baekki , afsdfggdjjk"ucap Chanyeol oppa yang masih di pangkuanku.
"ne?"jawabku. aku mendekatkan telingaku ke bibirnya.
"Baekki.. asdffghjkl"ulangnya. Aku benar-benar tidak mengerti dengan telingaku apa karena jantungmu berdebar terlalu cepat dan mungkin keras bisa membuat kemampuan mendengarmu berkurang. Aku bersumpah aku tak bisa menangkap apa yang di katakannya kecuali namaku. Apa dia tengah mengingau? Ah, benar juga. Bisa jadi,kan? Aku mendekatkan wajahku padanya demi memastikan dia tengah mengingau atau tidak, jujur cahaya dari TV tidak terlalu terang membuatku harus sedikit lebih mendekat untuk memastikannya.
"oppa, apa kau ..?" aku bermaksud menanyakan apa dia tengah sadar atau mengingau tapi aku mengutuk cahaya TV yang bersinar terang di saat tidak tepat. Aku hanya berjarak beberapa cm dengan wajah Chanyeol oppa. Jangan tanya lagi apa yang terjadi aku benar-benar malu. Aku hanya berpikir menjauh darinya secepatnya, jantungku benar-benar dalam keadaan tidak baik. Aku menarik tubuhku pelan-pelan menjauh. Di dalam hati aku memohon ijinkan aku mempunyai kekuatan teleportasi sekali ini atau menghentikan waktu barang beberapa menit untukku meninggalkan tempat itu. ayolahh, seorang ibu peri bisa muncul mungkin.
Aku semakin tak terkontrol ketika menyadari tangan besar Chanyeol oppa dengan seenak jidatnya berada di tengkukku dan menarik kepalaku mendekat. Hey.. hey seseorang tolong aku. Apa ini? Apa yang terjadi? Dia semakin menekan kepalaku mendekat padanya. Aku tak bisa apa-apa, aku tak bisa melawannya. Tanpa sadar aku meneguk ludahku kasar. Ini sudah terlalu dekat- benar-benar telalu dekat.
"o..o..op..pppa.."kataku tak tahan. Aku bersumpah aku bisa merasakan hembusan nafasnya tepat di depan bibirku. Eommaa, Baekki harus bagaimana? Baiklah, jantungku akan meledak sebentar lagi. Meledak? Artinya tak berfungsi lagi. Aku mati. Aku akan mati segera. Ya, hidupmu tamat Baekki. Selamat tinggal eomma, appa. Aku sayang kalian.
Aku merutuki segala kemungkinan yangbisa jadi terjadi. Aku tak bisa apa-apa lagi tubuhku benar-benar tak berdaya. Hidung kami bersentuhan. Aku menutup mataku. Dan ...
Tao Baek Chan (TBC)
.
.
.
.
.
Other story
Park Yoora POV
Aku baru saja terbangun dan ketika aku melihat ke sampingku, aku sendirian. Ini menyebalkan menurutku kemana gadis itu, dia melarikan diri dariku. Jangan pikir itu bisa kau lakukan, Baekhyun ah. Atau jangan-jangan Chanyeol. Ah, tak mungkin bocah itu mana berani. Baekhyunku juga terlalu suci untuk merayunya. Sepertinya aku harus memberikanmu sedikit hukuman Baekhyun, bagaimana kau berani meninggalkanku dan membuatku terbangun *kapan? Kok bisa*.
Oke, kali ini high heel 15cm dengan pakaian gaun berala gotik lalu kita akan berkeliling pantai sepertinya tidak buruk. Ah, Baekhyunku pasti terlihat seperti boneka ah bukan bangsawan. Daebak! Membayangkannya sudah membuatku senang. Atau gaun pengantin dan kami akan berkeliling mall. Wah, aku seperti membawa seorang putri jalan-jalan. Atau mungkin menggunakan kemeja putih milik Chanyeol selama di rumah. Aigoo, Chanyeol bisa mimisan melihatnya. Atau mungkin kehilangan nyawanya karena terlalu sering mimisan.. ah suara apa itu? TV? Ah jadi kau disana Baekhyun ah.
"tadi sore"
"kenapa belum tidur huh?"
Dengan siapa Baekhyun bicara? Aku melirik dari balik pintu kamarku.
"aku juga tak tau oppa, mungkin aku insomnia"
Aku hampir tak bisa menahan kekehanku. Lihatlah betapa tak berdayanya dongsaengku pada Baekhyunku. Hahhah.. mati kau Chanyeol. Anak itu benar-benar bodoh dan aku percaya dia tak akan berani menyentuh Baekhyunku. Bayangkan dari tadi pagi dia heboh sendiri mendengar Baekhyun akan datang. Bertanya pada eomma beberapa kali untuk mengkonfirmasi hal itu. bodoh. Selanjutnya ke kamarku menunjukan tampang bodohnya dengan senyuman lebar mengerikan "noona, Baekhyunnie ku datang hari ini. Baekki akan datang" ah aku tau lebih dulu dari dia dan itu basi. Dan lagi Baekhyun yang imut di patenkan sebagai Baekhyunku. Selanjutnya ia berganti-ganti pakaian seperti orang bodoh. Aku bisa gila, untung si Jongin dan Sehun datang merehabilitasinya ke suatu tempat. Dan lihatlah sekarang tak ada yang bisa dia lakukan jangankan lakukan ucapkan di hadapan Baekhyun saja tidak bisa. Pabbo Saeng!
Aku malas dan sepertinya aku masih mengantuk. Untuk Baekhyunku yang imut-imut bersiap-siaplah untuk hukumanmu. ^^
Te Be Ce~
Otte chingu? Aneh ya? Cuma bisa minta maaf aja nih kalao emang gitu baru belajar bikin yang fluff fluff macam gini. Dan lagi kebanyak typo ya? Maklumi ne? The Ra kan juga manusia biasa lagi tak sempurna dan penuh salah #plak kenapa sih nih orang? -_-
The Ra sebenarnya mau tanya nih, pacaran ama sepupu itu boleh gak sih? Sepupu itu sama kayak saudara ya? Tapi,kan beda marga kitanya? Nah, jadi The Ra bikin FF Incest donK? *shock* mencintai seseorang yang dekat dengan kita biasa terjadi,kan? Nah,ottoke? Aduh, kasih The Ra jawaban ne? The Ra nungguin max 7 review deh baru The Ra lanjutin nih FF. Bukan apa-apa The Ra mau nunggu dan pengen tau dulu pendapat chingu gimana. The Ra gak tau tuh hukum pacaran ama sepupu itu gimana? Restui gak nih kalo Chanyeol yang notabene sepupunya Baekhyun jatuh cinta gitu ama Baekhyun? Di bilang saudara tapi bukan di bilang keluarga katanya iya. Aduh rumit -_-
Eh, pada udah lihat foto Chanyeol ama noona dan eommanya itu? yang latarnya pohon-pohon gitu, masa ga tau? Ah, tinggi banget ya Chanyeol. Wah kata temenku sebenarnya itu fotonya berempat ama dia tapi dia ketutupan tubuh tinggi Chanyeol #plak aigoo ngayalnya emang gak tanggung2 ya.. heehehhe :D
So, tinggalin jawaban plus review ya^^
Gumawo chingu, tharanghae #buingbuintbarengLuhan