Chapter 1

Kyumin story

Sungmin pergi liburan ke vila milik keluarganya. Tidak sengaja menemukan seorang namja yang sedang sekarat di tepi pantai sungmin pun membawa namja tersebut ke vilanya tanpa khawatir atau pun curiga namja tersebut akan menyakitinya.

"sungmin yah, nama yang manis"

"menarik mungkin sedikit bermain-main tidak ada salahnya"

Tidak taukah sungmin bahwa namja yang ditolongnya adalah iblis yang akan mengacaukan hari-harinya terutama liburan indahnya.

Cast :

lee sungmin (yeoja)

Cho kyuhyun (namja)

Lee donghae (namja)

Tan hangeng a.k.a cho hangeng (namja)

Kim heechul a.k.a cho heechul (yeoja)

Cast akan bertambah seiring cerita

Rated: T

Warning :

typo (s) bertebaran, tidak sesuai EYD, genderswitch (GS)

fanfic ini murni hasil menguras otak dan hasil ketikan ala sebelas jari dari Qq. Hehee maklum Qq belum lancer ngetik

NO BASH NO PLAGIAT, DON'T LIKE DON'T READ

Qqifannie

Matahari telah menghilang dan bulah telah kembali menempati singga sananya, sejak beberapa waktu lalu tapi tampaknya hal ini tidak mebuat seorang yeoja beranjak dari tempatnya.

Sungmin – yeoja itu nampak menikmati angin malam yang menurutnya sangat menyejukan membuat rambut halusnya dengan warna hitam kelam tertiup angin. Ia hanya mengenakan kaos berwarna pink dipadukan dengan celana olah raga berwarna hitam sehingga ia tidak akan cemas celananya akan kotor ketika ia duduk di singgana beralaskan pasir laut tersebut. matanya menatap kerah laut entah apa yang dipikirkan olehnya, keindahan laut bertabur bintang dilangit mungkin? Entahlah

Drrrrrt drrrt

Getaran ponsel membuyarkan lamunannya, ia merogoh sakunya dan mengambil handphone pink miliknya dengan hiasan gantungan yang sangat manis

From : eomma

Apa kau sudah makan chagi? Ingat jangan telat makan nanti magmu bisah kambuh. Kau tahu Minnie eomma sangat merindukanmu, rumah ini sangat sepi karena tidak ada Minnie eomma yang ceria dan cerewet sedangkan eonniemu menginap dirumah temannya begitu pula dengan adikmu itu.

kau harus jaga kesehatan dan cepat pulang arra

Setelah membaca pesan sang eomma tampak senyum manis menghiasi wajah sungmin. Bibir itu sungguh melengkung dengan indahnya bagaimana tidak pesan eommanya yang tidak bisa di katakana pendek itu sangan lucu menurtnya. tampa menuggu lama ia segera membalas pesan eommanya.

To : eomma

Ne, arraso eomma

Nado bogoshipo

Jika ia tidak segera membalasnya pasti eommanya akan lebih khawatir dan lebih parahnya lagi, eommanya akan menyuruh appanya untuk menjemputnya kembali kerumah. Berlebihan memang tapi begitulah eommanya dan sungmin tidak mau mengambil resiko ia bahkan baru meninggalkan rumah menuju tempat tujuan ia berlibur jam 12.00 siang dan sekarang jam 07.00 malam itu artinya ia meninggalkan rumah baru 7 jam. Mana ada orang pergi liburan jauh-jauh kevila hanya untuk menikmati 7 jam waktunya saja.

Yah benar, sekarang sungmin sedang berlibur selama 2 minggu di vila kecil milik keluarganya, vila yang sangat sederhana dengan gaya minimalis dipadukan dengan warna yang cerah serta berlatarkan pemandangan alam yang indah sehingga dapat memberikan ketenangan bagi penghuninya, memisahkan diri dari segala aktivitas duniawi yang menguras energy dan pikirannya.

Setelah membalas pesan sang eomma, sungmin segera beranjak dari duduknya dan bermaksud melangkahkan kaki mungilnya untuk segera kembali ke vila namun langkahnya terhenti setelah dia melihat sesosok tubuh manusia yang tidak berdaya di tepi pantai. Tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Dengan langkah tergesah-gesah sungmin pun menghampiri orang tersebut, entahlah yang dipikirannya sekarang adalah menyelematkan orang tersebut karena sepertinya orang tersebut tidak sadarkan diri, mungkin karena mabuk atau apalah sungmin tidak pedulih perasaan untuk menolong orang itu membuat sunngmin menepis semua ketakutannya.

Ketika sungmin telah berhasil sampai ditempat orang itu sungmin segera membalikan tubuh orang tersebut yang ternyata adalah sorang namja, nampaknya namja tersebut terluka parahhal ini dapat terlihat di beberapa bagian tubuhnya bahkan baju yang dikenakannya sudah tidak mirip seperti baju lagi * ya! Jadi dia yang mencuri kain lap di dapurku ? plak berisik* namun sesaat sungmin terpana

Tampan

Satu kata yang dapat sungmin keluarkan untuk namja tersebut, walaupun suasana gelap tapi sungmin dapat melihat wajah namja tersebut dengan bantuan sinar sang rembulan, tapi dengan cepat sungmin tersadar dari keterpenaanya pada namja tersebut dan tampa membuang wakktu dengan langkah terseok mengingat tubuh namja ini yang tentu saja lebih besar dan berat dibandingkan dengan tubuh mungilnya sungmin pun langsung membawa namja tersebut kevilanya.

Dengan perlahan sungmin membaringkan namja tersebut di tempat tidurnya, mengeluarkan kotak P3K dan mengambil beberapa keperluan lainnya untuk mengobait namja tersebut, dengan telaten sungmin membersihkan darah namja tersebut.

Deg

Deg

Kaget dan gemetar itu yang sungmin rasakan ketika melihat luka tersebut, sungmin bukanlah orang bodoh dia cukup tau banyak tentang ini mengingat kakanya adalah seorang polisi rahasia dan juga banyak buku-buku dan film action yang sering ditontonnya bersama sang kakak, jelas ini adalah luka karena tembakan dan parahnya lagi peluruhnya sepertinya sangat dalam. Tapi sungmin agak bernafas lega dari sekian banyak luka yang dialami oleh namja ini hanya terdapat satu luka tembakan. Hei satu luka tembakan saja sudah pasti sangat menyakitkan apalagi banyak? Oh god.

Walau gemetar tangan mungil sungmin tetap melakukan aktivitasnya,keringat halus tidak sungmin hiraukan hanya satu yang ada dipikirannya, segera keluarkan peluru yang bersarang ditubuhnya dan menyelamatkan pemuda tersebut.

Skip

Onyx mata sungmin memandang dengan teliti di sepanjang jalan yang dilaluinya berharap menemukan tanaman obat yang bisa membantunya untuk menyembuhkan namja yang ditolongnya semalan. Tampak senyum bahagia membingkai wajah manisnya ketika sungmin telah menemukan apa yang di carinya,dengan langkah cepat sungmin kembali kevilanya.

Tidak butuh waktu lama bagi sungmin untuk sampai divilanya, karena tempat sungmin mencari tanaman obat merupakan kebun yang ada dibelakang patut bersyukur pada kedua orang tuanya yang memiliki hoby menanam bunga dan tanaman obat sehingga ia tidak harus berkalan jauh untuk mencari tanaman obat. Segera ia meramu tanaman obat tersebut dan kemudian ia taru tepat diluka-luka namja tersebut dan setelahnya luka itu dibalutnya dengan kain kasa yang telah disiapkannya.

"aku harap kau cepat sembuh dan membuka matamu entah mengapa setiap aku memandang wajahmu aku merasa terperosot kedalam jurang yang dalam dan mata itu, aku sangat ingin melihat pancaran dari bola mata itu" batin sunngmin

.

.

"pelakunya sudah kami tangkap dan kami sekap tuan. Tapi mianhae tuan, aku dan anak buahku tidak bias menemukan tuan muda. Tuan muda jatuh dilaut bersma mobil yang dikendarainya dan terbawa arus sehingga menyulitkan kami untuk mencarinya, selain itu_" lapor sang bawahan sambil menjeda kalimatnya.

Ia memandang tuannya dengan prihatin, Nampak jelas raut kekawatiran pada wajahnya untuk melanjutkan kalimatnya yang sempat terputus.

"katakanlah, aku tahu kau juga pasti sangat khawatir padanya Hae " lanjut sang tuan

"selain itu tuan muda tertembak tuan" lanjut namja tersebut – Donghae dengan ekpresi yang tidak dapat dikatakan baik-baik saja.

"MWO! ANDWAE ANAKKU, TOLONG TEMUKAN ANAKKU YEOBO!

"tenanglah chulie kita akan menemukannya, aku berjanji akan membawanya pulang" ucap hangeng - sang tuan sambil menenangkan istrinya. Direngkuh dan dipeluknya dengan erat berharap dapat memberikan ketenangan bagi istrinya tersebut.

Perasaan khawatir? Sedih? Tentu saja ia tau akan hal itu, sangat tau malah. Ibu mana yang tidak akan sedih jika anaknya yang mengalami kecelakaan mobil, jatuh dilaut, tenggelam terbawa arus dan kemudian tidak ditemukan. Entah bagaimana keadaannya apakan masih hidup atau sudah mati. Mengingat opsi yang terkhir itu sungguh menyakitkan dan hanggeng tidak berani untuk memikirkan opsi terakhir itu. Dengan penuh kepastian hanggeng mengeluarkan suaranya.

"kalian, aku tidak mau tau bagaimanapun caranya kalian harus menemukan orang yang mengakibatkan kecelakaan ini aku yang akan membereskannya" ucapnya tegas

"baik tuan" balas beberapa bawahan lainnya sambail membalikan tubuh mereka dan berjalan meninggalkan ruangan sang pimpinan meninggalkan ruangan tersebut

"dan kau Hae ah, aku ingin kau menyelidiki seseorang"

"ne ajjushi tenang saja aku pasti akan mendapat dalang dari semua ini aku pergi dulu"

.

.

Sungmin vila

"hei, apakah kau tidak bosan tertidur terus ini bahkan sudah tiga hari sejak aku menemukanmu? atau karena kasurku yang begitu empuk dan nyaman sehingga kau enggan untuk membuka matamu ?" monolog sungmin sambil berjongkok dan menaruh kedua tangannya diatas tempat tindur sembari menopang dagunya. Tangannya bergerak menyusuri lekuk wajah namja tersebut sembari mengagumi keindahan ciptaan Tuhan.

"mata ini, aku ingin melihat mata ini terbuka menampakan sinarnya, dan bibir ini aku ingin ada kata yang terucap dengan sunggingan senyum yang menawan. Aku bahkan tidak mengenalmu tapi kau mambuatku nyaman di dekatmu yang hanya tertidur tanpa menunjukan reaksi apapun"

Setelah mengoceh panjang lebar sungmin segera berdiri dari duduknya, memperbaiki letak selimut namja tersebut dan berlalu meninggalkan kamar tersebut menuju dapur untuk menunaikan kewajiban orang yang lagi lapar mengingat waktu telah menunjukan pukul 07.15 malam. *yah apalagi kalo bukan masak trus makan! Plak di getok sungmin oppa *.

tidak butuh waktu yang lama bagi sungmin untuk menyelesaikan masakannya mengingat ia sudah terbiasa dengan urusan dapur dan memasak juga merupakan keahliannya, dengan bermodalkan beberapa bahan makanan yang ada di kulkasnya, jadilah sekarang ia disini duduk manis dan menyantap makan malamnya dimeja makan yang menyatu dengan dapur

Stelah selesai makan dan mencuci piring sungmin kembali mengunjungi penghuni bagai putrid tidur itu

"haah kau benar-benar betah dengan tidurmu yah?" ucapnya lirih

"jalja" sambungnya kemudian berjalan keluar menuju ke salah satu kamar yang merupakan kamar dongsaengnya

Awalnya sungmin menggunakan kamarnya yang ditempati berdua dengan eonninya tapi karena namja tersebut ia harus menggunakan kamar dongsaengnya yang seperti kapal pecah. Baju berserakan dan barang-barang tidak jelas yang diletakan di sudut-sudut ruangan belum lagi dengan beberpa benda lainnya. Sungguh sungmin sampai heran pada adik laki-laki satu-satunya itu. Bukankah vila ini hanya digunakan ketika berlibur saja tapi kenapa kamar adiknya ini seperti orang yang akan tinggal selamanya disini? Haaah entahlah terkadang adiknya itu memang aneh dan susah ditebak jalan pikirannya.

Sementara itu

Tanpa sungmin sadari namja yang telah menghuni kamarnya lebih tepatnya lagi tempat tidurnya membuka matanya sambil menyunggingkan senyum, ah ani lebih tepatnya sebuah seringai terkesan mengerikan memang namun tidak menghilangkan kadar ketampanan namja tersebut *dari sananya sudah tampan mau diapain juga ma tetap tampan*.

"ah! Tidur terus selama beberapa hari ternyata sungguh melelahkan bahkan badanku pegal semua dan aku juga sangat lapar" ucapnya sambil merenggagkan otot-ototnya

Setelah mengucapkan hal tersebut ia memposisikan dirinya sehingga terduduk di ranjang dan kaki panjangnya menapaki lantai yang terbuat dari kayu ia sedikit mengernyit ketika hawa dingin menyammbut telapak kakinya, pandangannya beralih menatap pintu yang belum lama ditutup oleh sungmin. Bukan… tentu saja bukan karena ukiran berwarna emas yang terdapat pada pintu yang menarik perhatiannya. Tapi karena pintu itu baru saja ditutp oleh seseorang yang telah menarik perh atiannya.

"sungmin yah, nama yang manis" gumamnya nyaris tak terdengar.

"menarik mungkin sedikit bermain-main tidak ada salahnya" lanjutnya dengan seringai iblisnya

Tbc or Delete

Mianhae jika typo bertebaran ya chingu, cerita dan alur yang gak jelas maklum aja aku orang baru dalam dunia tulis menulis *yah walaupun aku sering baca ff disini juga sih*. Tapi tetap saja menuangkan sebuah cerita dalam bentuk tulisan sunggu susah untukku. Tapi karena banyak ide yang berkeliaran di kepalaku ini jadi deh aku baraniin untuk buat ff. aku akan berusaha yang terbaik untuk chingudeul, jadi tolong dukungannya

Aku menerima kritik dan saran dari chingudeul dengan senag hati but no bash ok

Akhir kata mohon repiunya yah

Qqifannie