[FROZEN]

Disclaimer © Tuhan YME , diri mereka sendiri

Author : Jong Kyudo

rated : K+ - T

Warning : Yaoi! BoyxBoy, OOC, Geje, Abal, Ide pasaran, Typo(s), maybe OC

Aneh, alur kecepetan, geje, humor gagal, romance ngga mutu,

BUKAN PLAGIAT!

Cast : EXO and many more

genre : Romance, Fantasy, Friendship, Family

Main Pair : HUNHAN!

With official Pair

Once again, If you don't like this story especially with the pair, please don't read this story

.

.

.

.

.

.

Luhan, seorang namja berwajah imut, cantik dan tampan sekaligus itu kini tengah duduk termenung di sebuah kursi lingkaran yang menempel pada tembok. Kakinya ia tekuk dan mengangkatnya di atas kursi. Kedua tangan ia gunakan sebagai bantal kepala dengan mata menatap kosong kayu berwarna merah di atasnya.

Sesekali ia menghembuskan nafasnya kasar. Terlihat bahwa dirinya sedang kesal saat ini.

"Ya! Hyung! Sampai kapan kau berwajah suntuk seperti itu?" Protes Chanyeol yang tak kuasa melihat ekspresi sahabatnya saat ini yang terlihat mirip orang sedang putus asa.

"Yeollie, jangan ganggu Luhan Hyung, dia sedang bad mood!" sergah Baekhyun, namja berwajah sadis namun manis ketika berhadapan dengan Chanyeol. Kekasih sekaligus sahabat dari Chanyeol itu sendiri.

Chanyeol hanya mendengus. Lalu memeluk tubuh Baekhyun di pangkuannya dari belakang.

"Aku kan hanya bertanya padanya!"Dengus Chanyeol sembari menggesek-gesekkan dagu ke bahu Baekhyun, membuat Si empu bahu terkikik geli lalu mengelus-ngelus rambut Chanyeol sayang.

Sedangkan Luhan sendiri masih terdiam. Memikirkan gejolak panas hati dan pikirannya karena masalah tadi di sekolah yang menghantuinya.

Aissh! Kenapa dia harus melihat Xiumin lagi? Belum lagi sudah ada 2 anak baru yang sudah berani melawannya. Ck! Luhan benar-benar akan membuat perhitungan dengan dua anak baru itu.

"Ya! Kyungie! Sampai kapan kau bermain PSP itu!" Sungut Baekhyun karena makin jengah melihat Kyungsoo, namja imut berekspresi (sok) cool itu terus saja memainkan PSPnya. Belum lagi suara dari PSP itu sendiri sangat berisik. Dengan suara-suara efek orang yang tengah melakukan pertarungan sengit membuat Baekhyun terganggu untuk melakukan hal-hal mesra bersama Chanyeol.

"Bilang saja kau terganggu dengan suara PSP ku" jawab Kyungsoo cuek namun tetap melanjutkan permainannya.

"Aissh! Kau ini benar-benar!" Rutuk Baekhyun jengkel namun Chanyeol yang tanggap dengan kekasihnya yang sedang ngambek tersebut langsung memeluknya makin erat dan mencium pipi namja bereyeliner itu. Hal tersebut rupanya sangat ampuh membuat bibir Baekhyun yang cemberut kembali tersenyum.

Kyungsoo kemudian sedikit mengalihkan pandangan dari PSP ke arah pasangan Chanbaek yang duduk di sofa sebelah kanan depannya.

"Cih! Kalian menjijikan!" Ucap Kyungsoo tajam ke arah pasangan di sebelahnya.

"Ya! Suatu hari kau pasti akan merasakan hal-hal seperti ini kalau punya kekasih!" Sambar Baekhyun yang tak terima dengan perkataan Kyungsoo barusan. Namun namja bermata bulat itu hanya tersenyum mengejek sembari kembali berkonsentrasi dengan game-nya, hingga tiba-tiba saja Luhan bergerak dari kursi lalu berdiri.

"Kyungsoo-ya, bisa antarkan aku ke suatu tempat?" Tanya Luhan kepada Kyungsoo tanpa memandang lawan bicaranya. Malah asyik membenahi rambutnya.

"Kemana?" Tanya Kyungsoo masih berkutat dengan PSPnya.

"Membelikan kado perkenelan untuk anak baru!"

Mendengar jawaban dari Luhan, Kyungsoo akhirnya mendongakkan kepala lalu memandang Luhan dengan tatapan bingung. Namun namja bermata bulat itu hanya diam, mematikan PSP nya lalu mengikuti Luhan tanpa banyak bicara lalu keluar dari ruangan pribadi keempat sekawan tersebut. Menyisakan Chanyeol dan Baekhyun yang kebingungan melihat aksi 2 orang sahabatnya itu.

Baekhyun hanya mendesah tanpa arti ketika tak melihat 2 sahabatnya yang pergi setelah pintu tertutup.

"Mumpung mereka sedang pergi dan ku pastikan pulang terlambat, bagaimana kalau kita bermain?" Usul Chanyeol tiba-tiba kepada Baekhyun dengan seringai mesum, tak luput dengan tangannya yang mulai menggranyangi kulit dalam perut Baekhyun yang tertutup kemeja seragam. Hell! Sejak kapan tangan nakal Chanyeol menyusup di kemeja Baekhyun?

"Ya! Dasar Tiang Listrik Mesum!" Teriak Baekhyun jengkel kemudian memukul-mukul tangan kekasihnya dari perutnya berharap namja tiang listrik itu menghentikan aktivitasnya sebelum sesuatu dari tubuh namja manis itu bergejolak untuk meminta lebih dari di sentuh dari Chanyeol. Yah bisa diartikan sebelum tubuh Baekhyun tidak bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri dan menikmati permainan Chanyeol.

Namun na'as, Chanyeol sepertinya tidak akan pernah berhenti kalau menyangkut menikmati tubuh Baekhyun, namja yang resmi menjadi kekasihnya sebulan lalu.

XXXX

Terlihat kini Sehun tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. Hal tersebut juga menandakan bahwa sosok Oh Sehun tersebut baru saja melakukan ritual mandi segar di malam hari yang dingin. Mungkin semua orang akan sangat malas bila harus mandi bila suhu malam ini sangat dingin. Atau paling tidak mereka akan menggunakan air hangat untuk membasuh tubuh mereka yang kotor karena aktivitas seharian ini.

Namun tidak untuk Sehun. Namja berkulit pucat ini malah menyukai air dingin. Ia lebih suka mandi dengan air dingin. Kalau perlu ia bisa membuat air di kamar mandi seperti es.

Omong-omong tentang es, kini Sehun tengah menatap tangannya tanpa ekspresi. Ah! Pantas saja dia merasa ada yang mengganjal melihat tangannya itu. Ia kan sedang tidak memakai gelang yang biasanya menahan kekuatannya agar tak keluar tanpa ia kendalikan.

Tapi bagaimana kalau ia sedikit bermain dengan kekuatannya sekarang? Mumpung si hitam yang selalu protes kalau ia menggunakan kekuatannya tengah pergi membeli makanan diluar.

Perlahan dengan pasti, Sehun berdiri dari ranjangnya. Melangkahkan kakinya menuju candela besar yang menghubungkan dengan balkon apartemen.

Ia geser perlahan pintu candela kaca tersebut dan melangkahkan kaki keluar. Lalu ia pandangi langit malam yang begitu penuh cahaya bintang diantara kegelapan.

Senyuman terukir di bibir. Kemudian ia siapkan telapak tangannya terbuka megadah sejajar dengan perutnya. Dan tak beberapa lama ia melihat tangannya bercahaya, mengeluarkan sinar biru berputar-putar indah diatas tangannya. Lalu ia lemparkan tangannya ke atas bersamaan dengan cahayanya yang berubah menjadi kupu-kupu cantik bercahaya. Tak hanya satu kupu-kupu, begitu banyak kupu-kupu yang ia buat dari es berterbangan keatas namun langsung menghilang 10 detik kemudian.

Tak puas dengan kupu-kupu, Sehun mengangkat kedua tangannya lalu membuat kembang api kecil di atas langit dengan cahaya biru es nya. Menerangi di tengah-tengah kegelapan yang ada di atas.

Setelah itu ia membuat seperti patung es berbentuk abstrak melingkar di sisi-sisi balkon. Lalu membuatnya bersinar terang.

"Ya! Oh Sehun! Apa yang kau lakukan?!" Pekik suara seorang namja tepat di belakang Sehun, membuat Sehun hampir berjingkat kaget dan langsung menghancurkan semua es nya. Seketika kepalanya dengan cepat menoleh ke arah belakang. Dan tanpa sengaja, tangannya bergerak reflek memutar dengan masih ada bundaran cahaya es melayang di sekitar tangannya. Tanpa di duga, cahaya es di tangannya terlempar ke arah Kai dengan cepat.

Jelas hal itu membuat mata Sehun terbelalak. Apalagi Kai yang kini melotot lebar saat es tersebut akan mengenai wajahnya. Dengan cepat kilat Kai langsung menuduk jongkok sambil memegangi kepalanya, dibarengi suara dentuman cukup keras ditembok.

"Kai!" Pekik Sehun khawatir setengah mati bercampur rasa bersalah ketika melihat Kai yang berjongkok dengan wajah ketakutan. Namja berkulit sangat putih langsung mendekati sepupunya.

"Gwenchana?"

Namja hitam itu kemudian memandang Sehun dengan sorot mata tak percaya. Astaga! Bagaimana bisa sepupunya itu hampir merenggut nyawanya eoh?. Dan oh! Lihatlah tembok belakang yang menjadi korban keganasan Sehun. Meskipun tak berlubang tetap saja membekas besar membentuk lingkaran juga retak di sana-sini. Setelah kejadian ini pasti banyak tetangga yang menggedor-gedor pintu apartemen mereka karena suara dentuman keras dan jangan lupa sedikit getaran yang terjedi ketika tembok tersebut bertabrakan langsung dengan kekuatan Sehun.

"Aissh! Bisakah kau hati-hati dan kendalikan kekuatanmu? Aku hampir mati, kau tahu?" Sungut Kai kemudian berdiri dengan dibantu Sehun yang kini tengah tersenyum-senyum tanpa dosa.

"Mianhae" Ucap Sehun sambil cengengesan dan memegang lengan Kai.

Dan nyesss!

"Ya! Pakai gelangmu! Tanganmu dingin bodoh!" Rutuk Kai jengkel sambil menarik kembali lengannya dari tangan Sehun yang terasa sangat dingin.

"Ups! Mian!" setelah itu cepat –cepat Sehun mengambil gelangnya dan memakainya sebelum sepupunya yang sangat cerewet itu mengomel terus-menerus.

XXXX

Lagi. Lagi-lagi kesialan datang pada sosok tinggi tampan berkulit putih hampir menjurus ke albino yang kini tengah berdiri di depan loker yang dipinjamkan sekolah beberapa hari yang lalu. Ya, sial. Oh astaga. Wajahnya kini nampak gelap karena menahan kesal setelah mendapatkan kesialan. Bagus! Siapa yang berani-beraninya mengobrak-abrik loker barunya? Buku-buku pelajaran yang kemarin terakhir ia lihat tampak rapi nan indah kini tampak lecek dan sobek-sobek? Bau sampah pula. Dan oh! Jangan lupakan bahwa lokernya berisi tulisan-tulisan tak penting yang ditulis dengan pilox? Dan tulisan itu terdiri dari "Dasar pecundang", "Kau tak pantas sekolah disini", "dasar tidak tahu sopan-santun", "Anak kurang ajar", "F*ck you", "Go to hell" dan masih banyak lagi tulisan-tulisan kotor nan tidak penting yang membuat mata Sehun sakit untuk sekedar membacanya.

Tak lama dengan keterguncangannya, Sehun menghela nafas lemah. Tak ada gunanya juga ia marah 'kan? pelakunya saja siapa ia tak tahu. Dan ia pun mulai berfikir sekarang, siapa yang melakukan hal bodoh semacam ini padanya? Apakah orang jahat itu ada masalah dengannya? Setidaknya kalau ada masalah harus diselesaikan secara jantan. Tidak seperti pecundang begini. Hingga tiba-tiba sebuah teriakan memanggil namanya lantang dan membuyarkan pikiran-pikiran Sehun tentang "Siapa-dalang-dari-semua-ini".

"Sehun!" ternyata suara itu berasal dari Kai yang kini tengah berlari menghampiri Sehun dengan raut wajah seperti sedang kesal. Ah! Tidak seperti lagi, Kai memang tengah kesal setengah mati sekarang. Kemudian Sehun dengan santainya menoleh ke arah Kai. Dengan tampang datarnya ia menghadap ke arah Kai.

Sedangkan Kai terdiam setelah melihat loker Sehun. Ekspresinya melongo tak percaya melihat loker Sehun yang mirip kapal pecah.

"Wah! Lokermu sama parahnya denganku!" Ucap Kai dengan wajah tak percaya, mirip anak kecil yang baru saja melihat pertunjukan sulap.

Sehun kemudian memutar bola matanya bosan. Ayolah! Di saat begini Kai masih bisa membandingkan mana yang lebih parah lokernya?

"Tak salah lagi, pelakunya pasti keempat namja sok berkuasa itu!" rutuk Kai setelah memandangi loker Sehun dengan rahang mengeras menahan amarahnya, "Cih! Mereka lah yang pecundang!"

Sehun yang mendengar itu hanya hela nafas pelan.

"Sudahlah, nanti kita bisa beli barang-barang yang rusak lagi. Sekarang kita masuk kelas saja. Sebentar lagi bel" Usul Sehun dengan nada cuek dan datar. Kemudian mengambil beberapa buku yang masih bisa digunakan lalu memakai tas ranselnya dan berjalan menuju kelas. Sedangkan Kai hanya memandangi Sehun dengan pandangan lebih tak percaya lagi.

"Omo! Bagaimana ia masih bisa bersantai seperti itu. Ya Tuhan!" Kata Kai entah pada siapa dengan wajah masih menampakan raut ketakpercayaan.

"Oh! Dia datang, dia datang!" bisik-bisik para siswa di kelas 2-B ketika Sehun memasuki kelasnya. Namun Sehun terlihat cuek-cuek saja ketika merasakan para siswa di sana memandanginya. Dan pandangan mereka ada yang bermacam-macam. Ada yang kasihan, ada yang sinis, ada yang datar, dan ada juga yang terkikik geli memandang Sehun.

Apalagi sosok yang kini tengah duduk di sebelah candela. Ia hanya memandang sinis sosok Sehun. Wajahnya yang tampan namun terlihat imut bersamaan itu menyorotkan rasa kepuasan tersendiri. Ditambah ketika melihat sosok Sehun yang menghampiri bangkunya. Em…sepertinya tidak bisa dianggap bangku. Karena tempat duduk mejanya kini sudah tak berbentuk. Kaki meja yang hilang 2. Kursi yang terbalik dan 1 kakinya tak ada. Belum lagi tulisan-tulisan yang ditulis dengan pilox, coretan-coretan dimana-mana. Astaga! Ini benar-benar membuat Sehun makin kesal saja. Namun meskipun marah begitu yang yang ada hanya raut wajah datar yang tercetak di wajahnya. Hingga akhirnya Lee Seonsangnim masuk dan melihat sosok Sehun yang hendak keluar.

"Anda mau kemana Tuan Oh?" Tanya Lee Seosangnim mengriyitkan dahinya ketika melihat Sehun hendak keluar kelasnya.

"Cari tempat duduk yang layak." Jawab Sehun cuek kemudian berlalu meninggalkan Lee Seosangnim saat setelah menundukkan kepalanya untuk menjaga sedikit kesopanan.

Sedangkan seosangnim tersebut memandang Sehun yang berlalu kemudian memandang bangku salah satu murid barunya.

"Astaga! Pasti ini ulahnya!" Gumam Lee Seosangnim sambil menghela nafas panjang dan melirik sosok Luhan yang kini tengah menidurkan kepalanya di atas meja. Menikmati tidur paginya yang tertunda.

XXXX

Tak disangka-sangka, ketika Sehun hendak ke gudang mencari bangku yang masih bisa dipakai di daerah sekitar hutan belakang sekolah, ia melihat sesosok orang yang sangat dikenalnya. Kulitnya yang gelap dan tubuh tak kalah tinggi dengannya sedang mengangkat bangku-bangku keluar dari gudang. Tunggu! Bukankah itu Kai? Kenapa ia ada disini? Sedang mencari bangku? Oh! Jangan-jangan nasibnya sama seperti Sehun?

Lalu tanpa banyak piker Sehun langsung menghampiri Kai dan menepuk bahunya.

"Ya Tuhan! Kau mengagetkanku!" Pekik Kai setelah terlonjak kaget ketika merasa ada tangan dingin yang menepuk bahunya tadi. Kai kira tadi adalah Hantu. Karena sentuhannya sedingin es!

"Kenapa kau disini?" Tanya Sehun sembari memandangi Kai lalu melihat-lihat isi gudang tempat bangku-bangku tersimpan.

"Yah, ulah si penguasa sekolah, siapa lagi?" Jawab Kai sambil mengendikkan bahu kemudian melanjutkan pencariannya memilih-milih bangku yang masih bagus untuk didudukinya.

"Lihat saja, aku akan membuat perhitungan dengan mereka!" Sungut Kai sembari masuk ke dalam gudang kembali.

Sehun masih terdiam. Memandang sosok Kai yang kini tengah berusaha mengangkat-angkat bangku di dalam gudang penyimpanan. Entah kenapa melihat Kai seperti ini jadi membuatnya sedikit merasa….sakit?

Aisssh…kenapa Kai juga ikut di bully begini? Memang sih dulu yang menyahuti pertengkaran dengan penguasa sekolah adalah Kai. Hanya saja Sehun serasa tidak ikhlas kalau sepupunya juga mengalami masa sulit seperti ini di sekolah. Belum lagi Kai dulu juga sangat menginginkan sekolah disini untuk mengimbangi Hyungya, Kim Joonmyeon. Baiklah, Kai adalah sosok yang sangat mengagumi hyungnya itu. Bagaimana tidak kagum? Kim Joonmyeon adalah seorang ketua OSIS, juara olimpiade Kimia internasional? Disegani guru-guru disana, baik, ramah, bijaksana, dewasa pula. Keluarga Kai juga sangat membanggakan sosok Kim Joonmyeon. Dan semua sifat dari Joonmyeon a.k.a Suho itu sangat kontras dengan Kai yang berandalan, suka menghabiskan uang dan susah diatur. Namun jangan salah, Kai ini adalah sosok yang jenius. Berbeda dengan Suho yang hanya pintar dan rajin. Kai itu benar-benar jenius. Hanya saja sifat negative Kai yang lebih mendominasi. Pernah waktu SMP Kai masuk dalam kelas olimpiade Fisika, namun ia tak ingin melanjutkan lomba olimpiade lebih dari tingkat seluruh Korea Selatan. Wajar saja karena ia tak suka membaca buku. Dan kini Kai ingin mengejar hyungnya karena sebuah janji. Dan Sehun sendiri juga tak paham dengan janji tersebut. Yang jelas Kai ingin melampaui kakaknya suatu hari nanti. Ia juga berusaha tidak menyusahkan orang tua dan hyungnya. Jadi ia memutuskan untuk tinggal dengan Sehun saja. Yah, meskipun sama artinya menyusahkan Sehun sendiri.

Walaupun begitu keluarga Kai juga masih membiayai anak bungsunya itu. Berlebih malah uang yang dikirim. Namun Kai hanya menggunakan sebagian saja. Lainnya Kai tabung saja untuk kebetuhan lain yang mendesak dan sangat penting saja.

"Ya! Jangan melamun! Bisakah kau bantu aku membawa bangku-bangku ini?" Teriak Kai di dalam gudang yang langsung membuyarkan lamunan Sehun tentang sosok Kai.

"Ah ne!" Jawab Sehun cepat kemudian menyusul Kai yang tengah kerepotan membenahi bangkunya.

"geser itu kesana!" Tunjuk Kai pada salah satu bangku. Sehun hanya mengangguk lalu tersenyum sambil menggeser bangkunya sesuai perintah Kai.

Ah…ada untungnya juga kalau Kai ada di dekatnya saat ini. Setidaknya ia masih memiliki seorang teman dan membuatnya nyaman dan senang, meskipun Kai terkadang menyusahkan.

XXXX

"Aku dengar Luhan sudah keterlaluan pada kalian? Benarkah?" Tanya Xiumin pada Kai dan Sehun ketika mereka tengah menikmati jam-jam istirahatnya.

Kai dan Sehun hanya saling pandang kemudian menjawab pertanyaan Xiumin sambil menghela nafas.

"Sifatnya benar-benar tak berubah" celetuk Lay kemudian menyendokkan makanan dari piring lalu melahapnya nikmat.

"Aku rasa kalian harus bersabar menghadapinya." Chen namja yang duduk di depan Sehun pun angkat bicara.

"Kami sudah terlalu bersabar. Mereka itu benar-benar iblis berbadan manusia!" Umpat Kai kesal setengah mati sembari menyendok makanannya kasar.

Xiumin kemudian memandang Sehun dan Kai bergantian, "Kalau ada apa-apa aku bisa membantu kalian."

"Tidak perlu, kami tidak ingin merepotkanmu." Jawab Kai kemudian menaruh sendoknya di atas nasi yang masih tersisa di piring.

Sedangkan Sehun hanya berdiam diri, menekuni sendoknya yang beradu dengan piring berisi nasi dan lauk.

"Oya, aku dengar kita mendapatkan guru baru." Celetuk Lay mengalihkan pembicaraan sebelumnya, "Mereka guru pengganti sementara. Kalau tidak salah guru Kimia dan Fisika!"

"Eoh? Kau tahu dari mana?" Tanya Chen sedikit heran pada Lay. Bukankah Lay itu kadang sedikit ketinggalan zaman mengenai informasi baru di sekolahnya?

"Aku dengar kabar dari teman-teman lain. Mereka adalah guru-guru muda. Mereka juga seorang professor dan ilmuwan. Kalau tidak salah namanya Kris dan Tao"

"Uhuk!" tepat ketika Lay menyebut dua nama dari guru baru pengganti tersebut langsung membuat Sehun terkejut dan merasa ada lauk yang tiba-tiba menyangkut di kerongkongannya. Tak hanya Sehun yang terkejut, Kai pun juga begitu. Hampir saja namja berkulit gelap tersebut menyemburkan air mineralnya ke muka Lay karena saking kagetnya.

"Omo! Kalian kenapa?" Kaget Xiumin kemudian langsung menyodorkan air mineralnya ke arah Sehun yang masih setia batuk-batuk karena tersedak.

"Kami tidak apa-apa." Ucap Kai lalu mengusap bibirnya.

"Gomawo" Ucap Sehun lalu mengembalikan air meniralnya ke arah Xiumin. Setelah itu Kai dan Sehun kembali berpandangan. Mereka seperti sedang membaca pikiran lawan pandang masing-masing. Ekspresi wajah keduanya juga sangat sulit diartikan.

"Hei kalian berdua!" kemudian sebuah suara seseorang yang ditakuti sekaligus di kagumi di SM International High School menyapa gedang telinga Kai dan Sehun bahkan seluruh orang yang berada di cafeteria. Sontak Kai yang sangat mengenali suara tersebut dan sangat membenci suara yang tak lain dan tak bukan adalah milik Luhan langsung memandang ke arah penguasa sekolah itu sarkastik.

"Mau apa lagi? Belum puas mengerjai kami?" Todong Kai dengan suara lantang dan tak lupa dengan gerakannya yang berdiri tiba-tiba makin membuat orang-orang yang duduk satu meja dengannya terkejut-kejut.

Sedangkan Luhan masih dengan senyum sinisnya memandang Kai dengan tatapan mengejek. Kemudian menatap Sehun yang masih asyik merapikan piringnya.

"Lihat teman-teman! tuan putri sedang membersihkan makanannya!" Ejek Luhan terhadap Sehun lalu diikuti senyum sinis dari 3 kawannya. Baekhyun, D.O dan Chanyeol.

"Perlu ku bantu membersihkan?" Luhan kemudian mendekati Sehun, hendak mengambil piringnya.

Xiumin yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini langsung menahan tangan Luhan sebelum menumpahkan sisa kuah dari makanan ke arah Sehun.

"Hentikan Luhan!" Sergah Xiumin dengan nada tajam. Luhan kemudian memandang Xiumin. Pandangan yang sebelumnya mengejek kini berubah menjadi sorotan kebencian. Setelahnya dihempaskan tangan Xiumin kasar agar lepas dari tangannya.

"Lepas kan aku!" Ucap Luhan lalu memandang tangan yang baru saja di sentuh Xiumin dengan jijik kemudian memandang Sehun dan menarik kerahnya kasar.

"Ya! Lepaskan Sehun!" Teriak Kai hendak mendekati Luhan dan melepaskan cengkramannya dari kerah Sehun namun ditahan oleh Chanyeol yang lebih besar dan tinggi dari Kai.

Sehun sendiri hanya mampu berdiri dan menatap Luhan datar, sedatar-datarnya.

"Oh! Kau menantangku eoh?" Ledek Luhan kemudian tertawa sinis. Namun Sehun tetap pada posisi dan ekspresinya. Datar, dingin dan menantang. Hal itu ternyata membuat emosi Luhan tersulut. Bagi namja panguasa sekolah itu rasanya seperti diinjak-injak harga dirinya. Entah kenapa sorot mata Sehun yang datar membuat dirinya terasa tertusuk. Bahkan membuat hatinya hilang kendali.

"Kau!" Teriak Luhan marah ke arah Sehun, tangannya mengepal kuat hingga membuat buku-buku jarinya memutih. Dan tak lama kemudian, Luhan mulai mengayunkan tangannya yang mengepal itu ke wajah Sehun.

"Ya!" Pekik Kai tak terima ketika melihat sepupunya akan dipukul. Ia sudah mencoba memberontak namun tenaganya kalah dengan pertahanan Chanyeol.

Hendak Xiumin, Lay dan Chen ingin menolong, namun terlambat. Tangan Luhan yang mengepal hendak memukul wajah Sehun itu telah di tahan oleh tangan Sehun itu sendiri. Tunggu? Ditahan?

Luhan begitu terkejut ketika tangannya telah ditahan apalagi kini tanganya diputar oleh Sehun ke arah punggung Luhan sendiri. Dan setelah itu Sehun mendorong tubuh Luhan yang sedikit lebih pendek darinya ke arah candela besar di cafeteria tersebut dan menyudutkannya di sana. Tak hanya itu, Sehun juga menahan kaki Luhan dengan kakinya yang berada di tengah-tengah kedua kaki Luhan. Tubuh mereka juga hampir menempal satu sama lain. Tak ayal hal itu membuat siswa-siswi di cafeteria terkejut. Beberapa siswa di luar cafeteria yang tahu akan kejadian ini langsung berhamburan masuk dan melihat aksi nekad Sehun menyudutkan sang Raja Sekolah, Luhan.

Tak hanya siswa-siswi disana yang terkejut Luhan tambah terkejut lagi ketika menyadari bila wajahnya hanya berjarak kurang dari 3 cm dari wajah dingin dan datar dari Sehun dan mampu menahannya. Ia juga mampu merasakan hembusan nafas Sehun yang terasa….dingin?

Namun tak lama Luhan kemudian tersenyum sinis kembali. Salah satu tangannya menahan bahu Sehun.

"Kau….benar-benar berani kawan" ucap Luhan sambil menepuk-nepuk bahu Sehun seperti sedang membersihkan bahu Sehun dari kotoran.

"Kau tahu, ini hanya permulaan penyiksaan dariku untukmu dari temanmu. Aku tak main-main untuk segera menendang kalian dari sekolah ini. Dan ah! Juga hyung dari temanmu itu. Siapa namanya? Ah ya! Kim Joonmyeon si ketua OSIS. Aku juga bisa menendangnya dari sekolah ini. Kau ingat, aku pemilik dan kepala sekolah di sekolah ini." Tutur Luhan sinis dengan nada sok manis yang membuat Sehun terkejut juga makin terseulut amarahnya. Ah! Dia sudah tidak tahan dengan tingkah namja di depannya. Ini benar-benar keterlaluan. Suho tak pernah mencari masalah dengan Luhan. Kenapa ia dibawa-bawa? Lalu Kai? Dikeluarkan. Tidak! Ini tidak bisa dibiarkan! Luhan tak boleh mngeluarkan 2 orang itu. Sungguh! Jika hal tersebut dilakukan Luhan, pasti keluarga Kim akan sangat kecewa. Kecewa berat malah. Apalagi keluarga Kim sudah dianggap keluarga Sehun sendiri. Dan bila mereka kecewa itu akan membuat Sehun lebih kecewa dan menyesal lagi karena tak bisa menjaga Kim bersaudara.

"Apa maumu?" Tanya Sehun dengan nada dingin dan menatap mata Luhan tajam.

Entah kenapa sorot mata Sehun lagi-lagi membuat hati Luhan tertusuk lebih dalam. Sempat pula Luhan membatu sebentar. Namun perasaan itu langsung terhapuskan dengan sifat angkuh dari Luhan sendiri.

Segeralah senyum sinis Luhan tercetak jelas di bibirnya kembali.

"Bagaimana kalau kita bertanding basket? Jika aku kalah, kalian bertiga tidak akan keluar dari sekolah ini dan aku akan menuruti semua kemauanmu. Tapi-" Sehun terdiam menyimak seluruh perkataan Luhan dengan jelas juga menunggunya untuk melanjutkan, "-Bila aku menang, aku ingin Kau menuruti semua perintahku, dan temanmu juga hyungnya tidak akan aku keluarkan. Bagaimana?"

Sehun terpaku mendengar tantangan dari Luhan. Apa? Bila dia kalah dia akan menjadi pembantu? Atau malah akan jadi budak? Yang benar saja!

Tapi…kalau dia tak ikut tantangan Luhan maka kedua orang yang ia anggap penting dalam hidupnya akan dikeluarkan dari sekolah. Tidak! Ini tidak boleh terjadi!

Dan setelah itu Sehun melepas pertahanannya dari Luhan lalu melangkahkan kakinya mundur sedikit.

"Baiklah, aku terima tantanganmu!" ucap Sehun dengan nada masih sama dinginnya seperti sebelumnya namun ada tambahan nada percaya diri yang cukup kuat dalam kata-katanya.

Sedangkan Luhan hanya tersenyum sinis setelah mendengar tantangannya di terima oleh Sehun. Hahahaha. Apakah namja albino di depannya ini tak tahu bahwa dia adalah kapten basket di sekolah?

"Ya! Oh Sehun! Apa kau gila eoh? Jangan diterima!" Pekik Kai yang masih setia ditahan Chanyeol dan masih setia memberontak. Oh, rupanya namja berkulit tan itu juga mendengar tantangan dari Luhan untuk Sehun. Ah! Tidak hanya Kai saja, namun semua yang berkumpul di cafeteria itu mendengarnya. Sebagian besar siswa-siswi disana sudah memandang pandangan putus asa ke arah Sehun. Ayolah, Luhan itu kapten basket. Ia juga ahli hampir semua olah raga terutama basket dan sepak bola. Menantang Luhan tanding basket itu sama saja menantang maut!

Namun sedikit dari mereka juga masih ada yang mendukung Sehun. Siapa tahu bila Sehun juga ahli dalam olah raga basket dan mendapat keberuntungan begitu?

Akan tetapi sepertinya Sehun tak mempermasalahkan penglihatan-penglihatan dari siswa-siswi disana. Yang jelas dalam otaknya sudah tertanam kalau dia harus memenangkan pertandingan ini. Sedangkan Luhan masih tersenyum sinis sambil membenahi seragamnya yang sedikit kusut karena Sehun.

XXXX

Terlihat kini lapangan basket SM International High School sedang ramai-ramainya karena sebentar lagi ada pertandingan fenomenal antara Raja Sekolah dengan Pangeran Es (sebutan untuk Sehun dari fans-fans barunya di sekolah). Padahal saat ini bel masuk sudah berbunyi 15 menit lalu. Tapi para siswa nampaknya tak peduli dan memilih menonton pertandingan Luhan dan Sehun.

"Sehun-ah, jangan paksakan dirimu!" Ucap Kai khawatir sambil menerima Blazer hitam alamameter sekolah dari Sehun.

Sedangkan Sehun tidak menjawab perkataan Kai. Ia malah sibuk merenggangkan dasinya dan mengeluarkan bajunya dari dalam celana seragam. Setelah itu ia melakukan sedikit pemanasan sebelum bertanding dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Kai.

"Ya! Kau ini, jangan sok cool begitu! Aissh!" Umpat Kai kesal karena di diamkan oleh Sehun sejak tadi.

Lalu tak lama kemudian bunyi peluit terdengar menggema di lapangan terbuka tersebut. Anak-anak yang masih berdiri langsung segera mengambil tempat untuk melihat pertandingan.

Terlihat di seberang Sehun ada Luhan yang sudah melepas dasinya. Tak lupa kemeja seragam ada yang keluar ada yang sebagian masih terlihat di dalam celana seragam.

Park Chanyeol, yang kini berperan sebagai wasit sudah berdiri di tengah-tengah lapangan sambil membawa bola basket.

Luhan dan Sehun kemudian berjalan dengan rileks ke arah Chanyeol. Wajah mereka terlihat penuh keyakinan. Hal itu terlihat dari Luhan yang terus tersenyum sedangkan Sehun yang hanya menampakkan ekspresi datar.

Mereka bedua juga tepat berhenti bersamaan di kanan kiri Chanyeol. Sedangkan Chanyeol sudah menempelkan bibirnya dengan peluit dan tangannya sudah ancang-ancang untuk melemparkan bola.

Mata Chanyeol bergantian memandang Luhan dan Sehun. Lalu sedetik kemudian ia melemparkan bola lalu meniup peluit menandakan pertandingan sudah dimulai.

Sontak hal itu langsung membuat Sehun dan Luhan langsung melompat dan memukul bola ke daerah lawan. Dan tangan yang sudah memukul bola duluan adalah Sehun dan langsung mendribble ke arah ring Luhan.

Namun Luhan sendiri dengan cepat memutar kakinya dan menyusul Sehun. Tangannya hampir menyentuh bola sebelum akhirnya dengan cepat Sehun menghindar, lalu mendribble bolanya tepat di ring Luhan dan melakukan under ring.

Tepat saat itu bola benar-benar masuk ring dan Sehun mendapatkan 2 point! Luhan masih 0.

Hal itu ternyata membuat para penonton berteriak. Sebagian juga kaget. Rupa-rupanya Sehun bisa melakukan olah raga basket? Sepertinya akan menarik.

Luhan kemudian memandang ringnya. Kemudian tersenyum sinis. Mereka kembali bertanding dengan Sehun yang masih memegang bola dan mendribblenya. Namun Luhan telah menghadangnya. Dan ketika ada sedikit kesempatan Luhan langsung merebut bola basket dari Sehun dengan gerakan cepat lalu berlari gesit menuju ring Sehun dan langsung memasukannya dengan under ring dan mendapatkan point yang sama dengan Sehun.

Kai yang melihat pertandingan di depan matanya mendadak merasa gugup. Apalagi Sehun dan Luhan saling kejar-mengejar point. Skill mereka bermain basket rupanya sangat imbang. Belum lagi gerakan mereka sangat gesit. Kini point Sehun adalah 49 dan Luhan 47. Terlihat waktu kurang 2 menit lagi.

Kai makin gusar. Sebaiknya Sehun pertahankan pointnya. Semakin lama Luhan semakin kuat mempertahankan ringnya dan semakin gesit. Kai tahu, Sehun bukanlah sosok seperti Luhan si kapten basket. Sehun hanyalah seseorang yang bisa melakukan basket tanpa pernah melakukan pertandingan-pertandingan besar.

Apalagi terlihat Sehun yang terus menghindar dari Luhan yang mencoba mengambil bolanya. Dan ia selalu gagal untuk memasukkan bola ke ring Luhan.

Namun Sehun tetap bertahan untuk mendribble bola. Waktu terus berjalan dan kurang 30 detik lagi. Peluh mulai bercucuran di tubuh Sehun maupun Luhan. Akan tetapi Sehun tak menyerah, ia kemudian berlari mendribble bola menuju ring Luhan. Sedikit ia melirik Luhan yang terdiam di tempatnya tiba-tiba namja penguasa sekolah itu mengeluarkan seringai mengerikan. Hampir! Hampir dia melewati tubuh Luhan, ternyata dengan gesit tangan Luhan mengambil bola dari Sehun. Entah bagaimana Luhan mengambil bola, Sehun benar-benar tidak tahu, yang ia rasakan tiba-tiba bolanya menghilang begitu saja dan sudah berada di tangan Luhan. Secepat kilat ia berbalik arah dan menghadang Luhan sebisa ia mampu.

9…

8…

7…

Sehun terus menghadang Luhan, hingga membuat luhan kebingungan.

6…

5…

Tidak ada waktu lagi. Luhan berfikir cepat. Ia pun menghadap ring Sehun. Ia harus melakukan three point shoot untuk memenangkan pertandingan.

Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk melompat.

4…

Lalu melemparkan bola ke atas menuju ring Sehun. Dan seperti pergerakan Slow motion, Sehun berusaha melompat untuk meraih bolanya. Nafasnya beradu dengan waktu tangannya juga beradu dengan udara untuk meraih bola lemparan Luhan.

3…

Hampir..hampir sampai tangannya mengenai bola.

Kai yang ada di bangku cadangan langsung berdiri. Tak hanya dia, semua penoton disana semua berdiri untuk melihat apakah bola yang dilempar Luhan masuk atau tidak. Dan….

Akhirnya..

TBC

A/N :

Anyeong yeorobon! Mian aku baru update sekarang,

Jangan bunuh saya kalau fic ini telat banget update.

Dan jangan cincang saya karena saya mengingkari janji.

Seharusnya dulu update sebelum UAN tapi tiba-tiba lepi rusak.

Terus sama orang tua laptop ga dibenahin sampai UAN berakhir ya jadinya update sekarang.

Dan saya juga perlu minggu-minggu tenang dulu setelah UAN.

Dan tau gak UAN-nya benar-benar gila!

Kenapa Pak bilang soalnya standar internasional saat UAN dilangsungkan?

Oke maaf jadi curhat.

Sekarang saya ga peduli nilai saya. Yang penting saya lulus.

Mohon doanya ya readersnim T.T

Oya kemarin yang baca chap 2 banyak typonya udah aku benahin lagi.

Masih ada typo ga?

Dan kini saatnya bales review satu-satu

Meriska-Lim: hihihi. Masa'? oke. Ini udah lanjut. Mian telat banget :3

sehunnoona: hahaha. Sehun niatnya udah gitu kok sayangnya ga boleh XD. Beneran? Ini udah lanjut, mian telat banget :3

HunHan Shipper 31: ini udah lanjut, mian telat banget :3

RZHH 261220: hahaha. Biar lebih greget cari katak aja XD

Guest : oke ini udah lanjut bro. mian telat banget :3

ohseheol: ini Hunhan beb. Tenang aja. xD. Ini udah lanjut, mian telat banget :3

HyunRa: iya, padahal kemarin udah aku edit-edit. Padahal di lepiku ga ada typo sama sekali, apa doc nya ga bisa diterima sama FFn? Haha. Oke ini udah lanjut beb :3

kyungexo: mianhae updateku lama banget ya? Mian banget. Ini ak panjangin lagi. Makasih semangatnya yaa :D

HHHHHHHHHHHHHHH: iya Luhannya aku jadiin cowok (?) hahaha. Scene nya dapet kekuatan biar greget XD, ini udah lanjut mian telat banget ya :3

hunhanminute: udah belajar tapi soalnya setan -_-. Tenang aja chingu. Ini fic kayaknya fluff deh hahaha. Bisa pindah genre sih xD. Tapi tetep ini HUNHAN dan OFFICIAL PAIR. Oke? Oke ini udah lanjut. Mian telat banget :3

lisnana1 : oke ini udah lanjut. Mianhae telat banget update u,u

WinterHeaven: anyeong juga! Seharusnya angina sih tapi aku ngambil kekuatannya xiumin hohoho. Oke tenang aja ini Hunhan oke? Rileks broo XD. Ini udah lanjut maaf telat banget ne?

Guest : cieeee ada yang sukaa *plak* gomawo ne? iyap ini Hunhan beb. Auranya sekaixiuhan dikit kok santai aja. Soalnya aku belum bisa bikin fic crack pair. Oke ini udah lanjut . mian telat banget :3

Ice prince : 2 minggu jadi dua bulan. Aaaa! Mianhae *sembah sujud* karena saya ngga bisa bully orang, biasanya Cuma korban bully an, jadi saya nulis pembulian kaihun dikit disini. Mianhae. *pudung*. No! ini Hunhan XD. Mian ini baru lanjut. Mian T.T

AlmiraAzhari : anyeooong juga eaaaaa. Iya kemarin sebenernya udah aku coba edit ulang bahasanya tetep kepotong. Oya gomawo udah langsung review 2 chap. Hahaha. Kai itu lagi irit bensin XD. Ditunggu aja Hunhan jatuh cinta. Masih luamaaaaa XD *plak* bercanda kok. Oke ini udah lanjut bro. mian telat banget :3

fuawaliyaah : weh ini angsty nih. Angsty XD. Ntar coba aku nulis gitu XD.

park eun soo : wohooo. Soalnya aku baca fic Luhan pasti terbully lah, tersakiti lah, imut lah. Sekali-sekali bikin dia manly tapi unyu (?). Sehunnya kayak elsa? Wkwkwkwk. oke ini udah lanjut. Mian telat banget ne? :3

Guest : oke. Mungkin kisahnya Xiuhan di chap depan. Kalau nggak chap depannya. Ntar juga diceritain kok. Hihihi. Sebentar lagi cintrong kok. Wkwkwk. Hihihi. Gomawo juga ya :D

Guest : soalnya lagi pengen buat Luhan nya itu bener2 uke yang manly (?). nyari kodok ketimpuk meteor biar greget XD. Ini Hunhan oke? Santaiii. Ini udah lanjut. Mian telat banget.

Lu-ie : hihihihi. Simpulannya benar-benar bagus. Terkadang orang juga butuh pelampiasan karena kesepian. Tenang saja ne? meskipun suka, tetap Hunhan. Jayalah Hunhan ku XD. Bisa dibilang simpati kyungsoo itu sebagai teman bisa dibilang simpati karena suka. Iya ini cintanya segi-segi juga -_-

irnaaa90 : yang punya Cuma Sehun aja. Kan yang ketimpuk meteor Sehun XD. Semenya Luhan tapi kalau sama Sehun yang semenya Sehun XD. Suka ngga ya kyungsoonya. Hayoo? *plak*. Oke gomawo semangatnya XD

BaekLuluDeer : gampang. Tunggu aja chap depan. Ini udah lanjut. Mian telat banget updatenya u,u

May Angelf : iya gomawo ne :D. Mianhae. Padahal di laptop itu ngga kepotong-potong. Semoga chap ini ngga -_-

Hunforhan : iya iya iya XD. Itu kris sama Tao udah muncul. Nama doing tapi XD. Oke. Mian kayaknya doc nya ga masuk sempurna di FFn. Ini udah lanjut. Mian telat banget ne?

wonkyuhae : beneran? Gomawo banget yaaa? Ini udah lanjut. Mian telat banget ya? u.u

hunhan hunhan 3 : huwaaa…makasih makasih XD. Yap. Semenya atu aja wkwkwk. Oke semangat juga buat kamu. Ini udah lanjut maaf telat banget. Love you too :D

Oh Xiaolu: oke. Gomawo XD. Iya ada dikit doang kok tenang aja. D.O ada apa yaaa? *plak* sebagian Hunhan udah muncul kok. Dikit tapi.

LayChen Love Love 2 : wkwkwkwk. Bener tuh XD. Uke jahat ya mereka bertiga XD.

crimsonRED96: yaaap! Hahaha. Cewek-cewek jahat suka bully orang XD. Hunhan moment tuh ada dikit. wkwkwk

Xiaolu whirlwinds telekinetics : Luhan? Kalau Kaihun emang pada dasarnya itu deket, ya, Cuma gitu ya..gitu *plak* liat aja ntar kelanjutanya. Wkwkwkwk.

apakah ada yang ketinggalan review nya yang belum aku bales? protes diterima XD

Gomawo banget bagi temen-temen yang udah sempetin review. Review kalian bener-bener bikin saya semangat lanjutin ini fi cabal-abal. Makasih juga yang masih setia nunggu fic ini, fav fic ini, follow fic ini. Tanpa kalian fic ini mungkin ga bakal berlanjut sampai kapan pun.

Satu review dari kalian sangat berharga bagi saya.

Makasiiiih banget buat kalian juga yang udah baca fic ini *cium jauh*

Semoga chap ini bisa memuaskan kalian.

Bila ada kesempatan lain pasti kita kembali bertemu kembali.

Saya akan berusaha update secepat yang saya bisa.

Sekian dari saya.

Terima kasih banyak

*bow*

Mind to review?

*puppy eyes*