My Future Prince
Disclaimer : All cast not mine. I just borrowed their names. But, this fic is mine.
Rate : T-M
Length : Chapter
A/N : Ada yang suka baca komik? Pernah baca komik 'Love Spell' karya Moe Tsuzuki? Nah, fic yang Lulu buat ini terinspirasi dari komik itu, entah disebut nge-remake atau engga, tapi Lulu ubah beberapa bagian dari komik itu, dan Lulu buat fic ini. Semoga kalian suka ^^
Happy Reading
oo**oo
"Luhan-ah..." Luhan benar-benar terpojok sekarang, ia ketakutan. "Kumohon..berhenti! Hiks..." Sentuhan tangan Sehun yang membelai pipi Luhan begitu lembut, makin turun ke dagu Luhan, lalu ke leher Luhan, dan—
CLING
Luhan tak merasakan apapun lagi. Ia tak merasakan tangan Sehun menyentuhnya. Ia sedikit membuka matanya, dan Luhan benar-benar tak mengerti dengan semua ini "Apa yang terjadi? Se–Sehun? Ka–kau?" Luhan tak percaya dengan matanya, tubuh Sehun kembali berubah. Kembali seperti semula, kembali menjadi seorang anak kecil tanpa ekspresi. Ia benar-benar bingung sekarang, apa yang terjadi dengan tubuh Sehun?
CLEK
Pintu terbuka, seekor kucing datang mendekat ke arah Luhan yang masih dengan wajah bingung dan kaget. "Oh, aku lupa bilang jika hal seperti tadi bisa terjadi hanya beberapa detik dalam sehari. Itu dinamakan Service Time. Wujud itulah yang akan menjadi targetmu!" Luhan hanya bisa cengo. Ia tak mengerti, sebenarnya teori apa yang digunakan di masa depan? Apa orang masa depan itu terlalu pintar? Atau terlalu bodoh dan berbelit-belit? "Ketika dia benar-benar sudah tumbuh, maka Service Time-nya akan semakin panjang" Oh, tuhan apa otak-nya benar-benar lamban? Ia bahkan tak mengerti dengan teori orang masa depan yang membuat otaknya pusing.
oo**oo
–Luhan Pov–
"Kalian baik-baiklah di rumah, aku pergi sekolah dulu!" aku agak khawatir meninggalkan mereka di rumah. Tapi, tak mungkin juga aku harus membawa mereka ke sekolah. Ah, aku sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Sehun dan Kai. Aku jadi merasa tak sendiri lagi. Yah, setidaknya walau Sehun masih jarang berbicara, tapi Kai bisa di ajak bicara juga. Yah, tak ada salahnya juga kucing hitam itu bisa bicara, setidaknya ia agak mengerti dengan dunia jaman sekarang.
"Kau terlihat cantik hari ini!?" ah, itu... Kris sanbae. Huh, sudah kuduga.. dia sudah pindah kelain hati. Benar dugaanku dia tipikal orang yang mudah bosan. Bahkan, baru kemarin dia mengungkapkan perasaanya padaku. "Luhan, kau sakit? Kau terlihat pucat?" Eh? Suara itu— "SEHUN?!" kenapa dia ada di sini? dia bahkan masih memakai piyama-nya. "Apa yang kau lakukan disini? Pulanglah! Aku akan pergi sekolah!" oh, dan semua ucapanku tak ada gunanya, dia bahkan tak merespon sama sekali sekarang. oh, ayolah. Bahkan tadi dia berbicara seolah menghawatirkanku. Baiklah sepertinya hari ini aku tak bisa masuk sekolah, lagi pula aku sedang dalam keadaan mood yang buruk untuk pergi sekolah. "Naiklah ke punggungku! Aku akan menggendongmu!" ternyata dia agak berat juga. "Luhan.. apa kau sakit?" Hm, aku suka dia yang seperti ini. Wajahnya yang polos saat bertanya, dan dia sudah mulai merespon ucapan dan tindakanku. Sepertinya metode penagajaranku tak sia-sia. "Tidak, tapi hatiku agak sedikit sakit" . "Apa karena orang tadi?" Yup, benar. "Dia adalah temanku saat Junior High School dulu. Dan dia adalah orang yang banyak membantuku saat di Junior High School." Dan, dia adalah orang yang pernah aku sukai. Tapi, semuanya sudah berubah. Dia bukan Kris sanbae yang ku kenal lagi, dia sudah menjadi pribadi yang berbeda sekarang. "Aku ingin bertemu dengan orang yang sungguh-sungguh mencintaiku dan menganggapku berharga... untuknya. Dan aku juga bisa mencintainya dan menganggapnya berharga untukku... Aku selalu menunggu orang seperti itu... Suatu saat nanti"
oo**oo
Kali ini aku sudah memperingatkan mereka berdua dengan tegas untuk tetap dirumah. Aku tak mau terjadi suatu hal yang tak terduga, aku sangat khawatir. "Saya mau shortcake dan mont blanc-nya. Terima kasih banyak" aku harus pulang cepat, aku takut papa pulang cepat.
CLEK
"Aku Pul— apa yang kalian lakukan?" oh, tuhan. Apa yang terjadi? Dapurku? Kenapa semuanya berantakan? Terigu? Telur? Cream? Dan dia.. apa yang dia lakukan? Kenapa dia melumuri dirinya dengan terigu? Oh, tuhan. Padahal hari ini aku ingin merayakan ulang tahunku bersama papa, tapi ini— "Lebih baik kalian kembali saja ke masa depan!" aku benar-benar kesal. Aku harus membereskan semua ini, dan aku tidak bisa merayakan ulang tahunku dengan papa.. "Apa kau yakin menyuruh kami kembali ke masa depan? Manusia tiruan yang tidak dibutuhkan pemiliknya akan dihakimi, dan diproses menjadi benda yang dapat dimakan.. apa kau tak masalah dengan itu?" Eoh? Apa maksudnya? "Cake buatan Luhan enak.. Sehun juga enak... Sehun mau Luhan makan dan merasa senang.." wajah itu? Senyum ceria yang penuh kebahagiaan. Jangan-jangan Sehun melakukannya demi aku.. dia ingin menjadikan dirinya 'Hot Cake'? dia ingin aku memakannya!?
KRING KRING
"Ah, telpon dari papa"
"Yeoboseo?"
"..."
"Ne, terima kasih"
"..."
"Begitu yah.. baiklah, tak apa... dah!"
Papa tak pulang minggu ini. Jadi, yah terpaksa, aku harus merayakan ulang tahunku sendiri. "Sebenarnya hari ini... ulang tahunku yang ke-16. Aku membeli cakenya kebanyakan, nih.. aku sedikit kecewa.. padahal ini ulang tahunku. Tapi.. papa terus bekerja demi aku" jadi aku ngak boleh berkata sesuatu yang egois pada papa.. ia juga melakukan itu demi aku, demi menghidupuku. Pasti bukan hanya aku yang merasa kesepian, papa juga pasti merasakan hal yang sama.. "Kenapa ya.. selalu saja begini.. selalu, dan selalu tak ada orang yang menemaniku.. di hari ulang tahunku.." tidak, aku tidak cengeng, wajarkan jika aku menangis!?
GEP
A–apa ini? Apa yang dia lalukan? Menjilat air mataku? "Se–Sehun?" dia berubah. Service Time. "Apa aku.. tidak cukup? Aku.. akan berada di sisi.. Luhan" kalau dia melakukan ini.. aku jadi merasa orang yang di lindungi. Yah, benar aku memang tidak sendiri. Masih ada Sehun di sini..
CLING
Dia telah berubah kembali. Menjadi Sehun kecil. "Sehun.. akan berada di sisi Luhan.." yah, aku merasa terlindungi "Haha.. iya. Terima kasih.. Sehun.." benar-benar seperti seorang pangeran yang melindungiku "Ayo kita makan cake-nya Luhan" Pangeran yang datang dari masa depan, kucing yang bisa bicara, kelihatannya mulai sekarang aku akan terus mengalami hal-hal yang tidak terduga.. kau benar-benar membuat berantakan.. masa depanku, membuatku berdebar. "Tapi, sebelum makan cake, mandi dulu yah!"
oo**oo
"Nghh.."
"Luhan-ah.. selamat pagi!"
"Engh? HWAAAA!"
.
"Sehun kan hanya ingin memeluk Luhan— ah, bukan. Sehun ingin memeluk erat tubuh Luhan" Aku Xi Luhan.. seharusnya aku ini hanyalah seorang siswi SMA biasa, tapi... sekarang aku tinggal bersama Sehun dan seekor kucing hitam, bernama Kai yang berasal dari masa depan.. emm, yah, begitulah.. "Habisnya, kau tiba-tiba jadi dewasa, aku kan kaget! Mau dipikir gimanapun, ya tetap saja aneh! Kenapa Sehun bisa tiba-tiba jadi dewasa, lalu tiba-tiba jadi anak kecil.." Yah, kedua orang ini dikirim oleh keturunanku dari masa depan, karena dia khawatir dengan khayalanku tentang cinta. Aku harus membesarkan Sehun sampai dia dewasa dan aku sendiri memang ingin dia tumbuh dewasa.. "Lho, kok rasanya... Sehun lebih besar daripada kemarinya?!"
"Yup, benar. Pertumbuhannya bagus.." rasanya baru kemarin dia datang kedalam kehidupanku sebagai seorang anak kecil polos, tapi sekarang dia sudah mulai tumbuh besar. "Sehun ingin cepat besar, agar berguna untuk Luhan.." E–eh? Di–dia.. wah, imutnya. Tapi.. aku lebih suka saat ia menjadi dewasa. 'Service Time'. Setelah Sehun kuajari rasa cinta dan emosi manusia lainnya, dia semakin keren! Ah, aku membesarkan lelaki ideal impianku sendiri. "Semua terserah padaku.." ternyata membesarkan Sehun tak sesulit yang aku bayangkan. Tapi.. "Jika dia semakin besar dan tidur di tempat tidur yang sama denganku, akan.." terjadi 'sesuatu' yang tak seharusnya. Ah, TIDAK! "Luhan.. membenciku? Luhan tak mau tidur dengan Sehun?" Eh? Dia salah paham "Bu–bukan itu maksudku.. Ak— Wahh.. aku terlambat sekolah.." aduh bagaimana ini? Aduh dimana sepatuku? Ah, aku benar-benar terlambat "Papa yang sedang bekerja, dan mama yang ada di surga, aku berangkat sekolah dulu.. Baiklah, aku pergi sekolah dulu. Tetaplah berada di rumah!"
.
Kenapa saat berada di dekatnya aku merasa tenang. Saat dia melakukan sesuatu demi untuk ku perasaan aneh selalu muncul di hatiku?! Saat senyum polosnya yang membuat hatiku hangat, dia terlihat seperti.. seorang pangeran. Ah, bukan saatnya untuk berdebar Luhan! Ugh, dasar berandar kecil. Kalau terus begini aku jadi tidak tenang, apa aku bisa membesarkan Sehun menjadi laki-laki idamanku atau tidak.. bisa saja terjadi sesuatu yang tak kuinginkan! Ini berbeda dengan game di hp, kalau aku melakukan kesalahan, aku tak bisa mengulanginya lagi.. ah, tidak. Aku harus tetap tenang! Jenis manusia baru, yang lahir dari bakteri.. Kenapa yah, Sehun terlalu terusterang akan perasaanya. Seakan sudah terperogram.. apapun yang aku ajarkan, dia selalu bisa melakukannya.. Ketika berhadapan denganku pun dia bersikap seperti yang aku mau. Seperti sedang mengingat-ingat sistem manual saja, ya? Seperti halnya komputer, begitu membaca program, komputer bisa langsung memprosesnya.. Sehun benar-benar seperti.. sebuah mesin! Apakah Sehun punya 'HATI'? kalau sekedar perasaan dan emosi, aku tahu dia memilikinya, tapi.. entah mengapa, rasanya aku ingin debaran jantung.. dari jantung yang sesungguhnya. "Ugh.."
TUK
"Bekalmu tertinggal" Eh? Suara ini? "E–eh? Ka–kau?" . "Kau tak mengenalku?" oh, tuhan apa yang terjadi sebenarnya "Kai? Apa yang terjadi denganmu? Ka–kau.. kucing? Engh.." oh, tuhan bukannya Kai itu seekor kucing hitam. Tapi ini... dia berubah menjadi laki-laki dewasa yang terlihat tampan. Aduh, sebenarnya dia itu seekor kucing atau laki-laki dewasa? "Ck, kau terlalu berisik. Untuk Cyborg super canggih sepertiku, berubah ke bentuk manusia itu hal yang mudah.. aku datang bersama Sehun" SEHUN? "Sehun? Dimana dia? Aduh, kenapa kau meninggalkannya? Kalau dia melakukan sesuatu yang aneh bisa gawat. Ayo pergi!" . "Kau duluan saja!" aku hanya menyentuhnya sedikit, tangan Kai sedingin besi. Walaupun berpenampilan seperti manusia, tetap saja dia itu Cyborg... ah, sekarang aku harus menemukan Sehun!.. ah, itu dia "Hei Sehu— Hwaaa! Akhh!"
BRUK
"Lain kali jangan berlari di tangga, untung aku menangkapmu.." Dia berubah dewasa... "Aku.. lahir ke dunia ini, untuk Luhan.. aku akan selalu menjaga Luhan.." hangat. Lenganya terasa hangat, berarti masih ada darah yang mengalir dalam tubuhnya.. aku hanya belum yakin dengan 'HATI' Sehun..
oo**oo
TBC
oo**oo
Hai! Lulu balik lagi. Ini, Lulu kasih lanjutannya. Makasih yang udah mau review, fav, follow. Dan, oh ya. Lulu cuma mau bilang, jika fic ini hanya sampai 4/5 chap aja, gak bakal panjang-panjang kok.
Silahkan review! ^^
Maaf, jika ada kesalahan Lulu males ngedit lagi. Sampai bertemu di chap depan ^^