Hallo Minna... Bagaimana kabar kalian ? Baik ? Semoga semuanya sehat aja deh. Ini chapter 2 dari Fanfic terbaru aku. Untuk sementara, Azhu ngga buat fanfic baru dulu. Mau fokus selesaikan fanfic-fanfic ku yang udah berdebu dan jarang di update.

Oya, azhu Cuma kasih info kalau fanfic azhu yang My Fate itu mungkin updatenya rada lama. Masalahnya azhu lupa cerita dikomik selanjutnya gimana. Trus chapter yang seharusnya aku update dari dulu, malah ngga bisa di buka T_T jadi azhu harus buat baru lagi.

Sekian sekilas info dari azhu. Selamat membaca minna~ :3

.

.

Meine Liebe

Disclaimer : Tokoh-tokohnya milik Pak Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru, SasuSaku, GaaFemNaru

Rated : T

Warnings : Typo dimana-mana, Gender bender, sedikit OOC, alur kecepatan, gaje, membosankan, pasaran, garing banget, dan lainnya.

By : Azhura Moe

.

.

.

(Perusahaan Uchiha)

.

"Saya Uchiha Sasuke. Selaku manager dan penanggung jawab dari perusahaan Uchiha. Jika selama meeting pada hari ini penyampaian saya yang salah dan terlalu cepat mohon di maafkan, saya ucapkan Terimakasih."

'Prok prok prok prok prok'

Suara tepuk tangan dari para petinggi di perusahaan masing-masing itu memberi tepuk tangan kepada Putra bungsu dari Fugaku itu. Meeting yang sangat mengesankan. Dan meeting pun berakhir. Satu persatu para petinggi itu menghampiri Sasuke dan saling berjabat tangan.

"Hey, Pak Uchiha. Saya sangat bangga padamu. Kau yang baru berumur 21 tahun ini sudah memegang tanggung jawab yang sangat besar. Saya salut kepadamu, Pak Uchiha"

Sekarang Sasuke sudah dapat merasakan kesuksesannya bekerja keras dari hasil jerih payahnya selama 4 tahun ini. Di hatinya merasa lega dan puas dengan hasil meeting ini. Lalu dilihatnya salah satu sahabatnya sejak kecil sedang berjalan menghampirinya.

"Selamat Sasuke, atas kesuksesanmu selama 4 tahun ini." Ucap sahabat baik Sasuke yang langsung bersalaman.

"Terimakasih Gaara, ini juga berkat kerja sama dengan perusahaanmu yang sudah membantu perusahan Uchiha sampai terkenal seperti ini."

"Hei kita harus sukses bersama-sama, dan bahagia bersama-sama. Benarkan, Sobat ?" Kata Gaara sambil merangkul sahabatnya dan Sasuke hanya bisa tersenyum mendengar tuturan Gaara tadi.

"Betul. Oh iya, bagaimana masalah percintaanmu dengan seorang model itu, Gaara ?"

Mendengar pertanyaan Sasuke sukses membuat Gaara kaget. Wajahnya pun mulai berkeringat dan dia takut jika dia mengatakan sebenarnya ke orang lain apalagi pada Sasuke.

"Da-darimana kau tahu ?" Tanya Gaara.

"Oh ayolah. Aku kan sahabatmu. Semenjak kau pulang dari New York, kau menjadi berubah."

'Be-berubah apa ?"

"Seperti…"

'Trrrrrttttt…. Ttrrrrrrrttttt…' Tiba-tiba, Suara getar dari handphonenya Gaara. Dengan segera, Gaara langsung mengambil handphonenya lalu dilihatnya layar handphonenya.

"Maaf Sas, aku permisi keluar sebentar." Gaara pun berpamitan sebentar dengan Sasuke dan langsung meninggalkan ruangan meeting itu.

.

.

Dijam yang bersamaan, wanita berambut blonde yang tergerai dengan indahnya sedang duduk di depan bandara. Tampaknya, wanita itu sedang menelpon seseorang.

"Huh… Angkat telpon saja lama sekali"

Tiba-tiba, berapa menit kemudian, panggilan telpon wanita itu akhirnya di jawab juga.

"Ho-Honey… Kau su-sudah sampai ?"

"Tentu saja sudah, Baka ! Cepatlah, aku sudah menunggumu hampir 1 jam. Huh !"

"Gomen, Honey. Aku sedang ikut meeting tentang perusahaan sahabatku."

"Baiklah, cepat jemput. Aku sangat kelelahan."

"10 menit lagi aku akan menjemputmu, aku pamit sebentar dengan sahabatku dulu."

"Iya.. Jangan terlalu lama. Aku merindukanmu." Ucap wanita itu sambil malu-malu.

"Okay, I Love You, My Honey…"

"I Love You Too, My Lovely"

Dan panggilan itu pun berakhir juga. Tampak gadis itu melihat wallpaper di handphonenya. Wallpaper dirinya bersama dengan pria berambut merah marun bertato 'Ai' yang sedang memeluk dan mencium pipi wanita itu, dan terlihat jelas senyuman indah milik wanita itu di wallpapernya.

"Haaahh…"

.

.

"Sas, aku permisi dulu." Ujar Gaara langsung menghampiri Sasuke.

"Kau ingin menjemput kekasihmu ?"

"Baiklah. Memang salah aku harus menyembunyikan sesuatu darimu."

"Hahaha… Baiklah." Ucap Sasuke sambil menepuk pundak Gaara.

Di ruang meeting itu, tinggal Sasuke yang belum beranjak dari ruangan itu. Tiba-tiba dia mengambil dompetnya lalu diambilnya sebuah foto berukuran kecil. Terlihat di foto itu seorang Sasuke kecil sedang merangkul seorang wanita tomboy berambut cepak berwarna blonde. Tentu saja itu foto Sasuke dan Naruko saat SMA kelas 1. Terlihat jelas mereka berdua sangat gembira dan bahagia. Sesekali Sasuke menyentuh foto itu tepat di wajah Naruko lalu di ciumnya perlahan foto itu.

"Aku merindukanmu. Apakah kau juga merindukanku disana ?"

Lalu Sasuke pun menyimpan kembali foto itu ke dompetnya dan saat dia ingin memasukkan dompetnya ke kantong, terasa ada sebuah getaran di saku celananya. Dengan cepat, Sasuke pun menjawab panggilan itu.

"Moshi-moshi"

"Sas, aku sudah di jepang, kau bisa jemput aku sekarang ? Supir taksi disini tidak menerima uang dolar"

"Kau selalu menyusahkanku, Itachi nii"

"Ayolah… Perusahaan Uchiha kan lumayan dekat dengan bandara. Kau tidak takut kalau kakakmu ini tiba-tiba di culik oleh penjahat, lalu di perkosa, lalu dijadikan simpanan tante-tante, lalu di jual keluar negeri dengan harga yang fantastic, lalu…"

"Sudahlah, aku akan menjemputmu. Lagi pula mana ada tante-tante mau menyulikmu sampai memperkosamu. Kau kan keriput."

"Heeeii !"

Segera Sasuke langsung mematikan panggilannya dan memasukkan handphonenya ke saku celananya lagi. Dengan segera, Sasuke keluar dari ruang meeting itu dan menuju ke parkiran tempat mobilnya di parkir. Saat sudah menyalakan mesin mobilnya, Sasuke langsung melesat pergi dari perusahaannya.

.

.

Dibandara tampak seorang wanita berambut blonde itu masih setia menunggu seseorang. Merasa tenggorokannya kering, akhirnya dia pun bangkit dan melangkah ke mesin persegi panjang yang menjual minuman kaleng. Saat wanita itu ingin memasukkan uang ke mesin, tiba-tiba dia merasakan ada seseorang di sampingnya.

"Nona, boleh aku meminjam uangmu untuk membeli minuman kaleng juga ?"

Naruko pun langsung menghadap ke sampingnya.

"Ii-Itachi san"

"Eeh… Naruko chan !"

Dengan segera, wanita yang bernama Naruko itu langsung menutup mulut Itachi dengan kedua tangannya. Lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Itachi.

"Baka ! Jangan panggil aku dengan nama asli dong!" bisik Naruko lalu merasa anggukan Itachi yang berarti 'iya', Naruko pun melepaskan kedua tangannya yang tadi menutupi mulut Itachi.

"Hahahahaha… I'm Sorry, Mey. Hahaha…" bilang Itachi sambil menggarukkan kepalanya dan Naruko hanya bisa memandang Itachi dengan wajah ke anehan.

Ternyata wanita itu bernama Uzumaki Naruko yang baru pulang dari New York. Dia pulang ke Jepang karena tuntutan pekerjaannya yang sebagai Model Internasional. Naruko ternyata terkenal di sana dan di Negara-negara lainnya. Tapi dia dikenal dengan nama Mey, nama samarannya. Tidak Naruko kira dia bisa bertemu dengan rekan kerjanya nanti, si Itachi sekaligus kakak angkatnya saat Naruko tinggal di New York. Itachi adalah sahabat kakaknya, Kyuubi. Naruko suka menyebut mereka berdua pasangan Yaoi. Karena dimana saja kapan saja, Kyuubi dan Itachi seperti amplop dan perangko saja, tidak bisa dilepaskan. Respon mereka berdua, Itachi hanya bisa tertawa, sedangkan Kyuubi tentu saja tidak terima.

"Loh, kau tidak dengan Kyuu chan ?" Tanya Itachi sambil membuka penutup kaleng minumannya.

"Kyuu nii sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi aku sendiri saja ke jepang." Jawab Naruko sambil meminum minuman kaleng miliknya.

"Aku tidak menyangka, kau akan menjadi modelku nanti. Aku kira si Kyuu chan. Haaaahh!" Kata Itachi yang sedikit sedih bahwa modelnya bukan Kyuubi.

"Hei sadarlah, Itachi san. Kakakku kan laki-laki. Mana mungkin dia memakai bikini wanita. Ada-ada saja" bilang Naruko.

"Hahaha… Biar saja. Hahahaha…"jawab Itachi sambil tertawa.

Naruko yang melihatnya hanya bisa merasa kasihan dengan kakaknya dan merasa takut dengan sifat Itachi yang begitu ke'yaoi-yaoi'an dengan kakaknya. Naruko hanya bisa menghelakan napasnya. Lalu mereka berdua pun duduk di depan Bandara.

"Mey sedang menunggu jemputan ya ?" Tanya Itachi ke Mey a.k.a Naruko

"Iya.. Tapi sepertinya dia agak telat beberapa menit, pasti jalanan sedang macet." Jawab Naruko sambil meminum minumannya.

"Aaahh pasti Tuan Sabaku itu ya ?" kata Itachi, dan Naruko hanya membalasnya dengan anggukan kecil.

"Kalian memang pasangan serasi ya. Kapan kalian akan menikah." Pertanyaan Itachi itu sukses membuat Mey (Naruko) menjadi Blushing.

"Ii-itu masih belum terlintas dipikiran kami. Hehehe…" jawab Naruko sambil tersenyum.

"Saranku, lebih baik secepatnya kalian menikah. Kalian kan sudah menjalin hubungan sampai 5 tahun."

"Aku ingin menikmati pekerjaanku ini dulu, Itachi san. Gaara juga demikian." Itachi yang mendengarnya hanya bisa mengangguk pelan.

'Seandainya kau adalah calon adik iparku, pasti Mansion Uchiha akan lebih berwarna.' Pikir Itachi yang melirik kearah Naruko. Tahu sedang dilirik, Naruko pun menghadap kearah Itachi yang masih memandanginya.

"Ada apa, Itachi san ?" Tanya Naruko.

"Tidak ada apa-apa. Aku berpikir, seandainya kau adalah calon adik iparku, pasti keluarga ku akan lebih berwarna."

"Itachi san punya adik ?"

"Iya. Dia seumuran denganmu. Eh, mungkin dia sedikit lebih tua darimu."

"Kakaknya saja sudah setampan ini, apalagi adiknya, pasti lebih tampan dari kakaknya. Benarkan ?"

"Hei. Aku lebih tampan darinya." Kata Itachi dengan pedenya. Naruko hanya bisa tersenyum.

"Kalau dia tampan, pasti dia sudah memiliki kekasih, betul kan ?"

Tiba-tiba raut wajah Itachi berubah menjadi sedih. Naruko melihat yang melihat ekspresi Itachi itu hanya bisa menatap heran.

"Ya, awalnya dia sudah memiliki kekasih sejak SMA, tapi setelah 2 tahun bersama, kekasihnya sudah sekarat dan meninggal karena penyakit kanker otak." Tutur Itachi, Naruko yang mendengarnya menjadi sedih dan kasihan dengan adik Itachi itu.

"Adikku begitu amat mencintainya, tapi takdir berkata lain. Selain adikku, ternyata Tuhan lebih menyayanginya. Awalnya adikku begitu tidak terima dengan kenyataan itu. Tapi setelah sebulan dia tinggal bersama nenek kami di kampung, otaknya kembali jernih kembali dan dia juga sudah dapat menerima kenyataan memilukan itu." Ujar Itachi dengan ekspresi kesedihannya terhadap adiknya.

"Aku turut berduka dan prihatin dengan kejadian yang telah adikmu alami, Itachi san." Ucap Naruko sambil menepuk pundak Itachi dengan pelan.

"Yah… tidak apa-apa. Namanya juga takdir."

"Apa aku mengganggu ?"

Tiba-tiba suara baritone yang berasal dari samping Naruko itu terdengar, otomatis Itachi dan Naruko langsung menghadap ke sumber suara itu.

"Aah,Gaara kun."

"Hai Gaa chan !"

"Cih, jangan panggil aku seperti itu terus, Itachi san." Kata Gaara sedikit risih dengan panggilan namanya itu.

Akhirnya Naruko dan Gaara berpamitan untuk pulang duluan dengan Itachi. Saat mereka berdua berjalan menuju parkiran, tiba-tiba Naruko melupakan sesuatu. Lalu dilihatnya di tas tangannya dan mengeluarkan kotak yang di bungkus rapi dengan kertas kado yang berwarna orange.

"Aahh… Aku lupa memberikan ini dengan Itachi san." Kata Naruko.

"Ooh… Kita kembali lagi ?"

"Kamu disini saja, biar aku yang menemui Itachi san sendirian, aku akan kembali lagi. Tunggu sebentar ya, Gaara kun." Lalu Naruko pun pergi meninggalkan Gaara di dalam mobil.

Saat ini, bandara begitu ramai. Karena banyak yang pulang dari luar negeri atau mau pergi ke luar negeri saat itu. Tidak butuh waktu lama, Naruko pun akhirnya bertemu Itachi yang masih setia duduk disana. Segera Naruko menghampirinya dan memberikan kotak titipan dari Kyuubi untuk Itachi. Sedangkan si Itachi tiba-tiba berseri-seri tidak jelas. Sebenarnya Naruko penasaran, isi kotak itu apa tapi Kyuubi malah bilang itu adalah rahasia laki-laki.

'Haaahh dasar pasangan Yaoi tidak bisa di mengerti' batin Naruko

Saat yang bersamaan, Mobil Aston Martin One 77 berwarna perak yang termewah dan termahal didunia itu, hanya dimiliki oleh 77 orang sedunia dan salah satunya adalah Uchiha Sasuke sedang memakirkan mobilnya di tempat parkiran bandara Konohagakure. Saat Sasuke keluar, tiba-tiba orang-orang yang berlalu lalang melihatnya dengan tatapan menganggumkan, terpesona, iri dan para wanita (termasuk yang muda sampai yang tua) pun tiba-tiba teriak histeris saking terpesonanya. Lalu Sasuke melihat di bandara begitu ramai, sebenarnya dia sangat malas ketempat yang begitu ramai, tapi ini demi kakak bawelnya itu.

"Mochi Mochi Saa Chan ?"

"Kau dimana, Baka ?"

"Masuk saja ke bandara, aku berada di luar sedang duduk. Oh iya, akan aku perkenalkan dengan seorang model. Saat kau melihatnya, kau pasti akan langsung jatuh cinta dan…"

Segera Sasuke langsung mematikan ponselnya. Itachi adalah kakak yang begitu bawel dan terlalu banyak omongan. Tidak salah jika Sasuke selalu pergi meninggalkan Itachi jika dia bercerita panjang lebar lagi.

"Haiiss… Saa Chan selalu saja seperti ini !" Kata Itachi

"Itachi San, aku mau pamit dulu ya."

"Eeh Mey Chan jangan pergi dulu, aku akan memperkenalkanmu dengan adikku." Kata Itachi sambil menarik tangan Naruko.

"Go-gomen, Tachi San. Gaara sudah menungguku terlalu lama. Lain kali saja ya." Naruko pun langsung membungkukkan badannya dan Itachi hanya bisa membuang napasnya panjang.

"Haaaahh… Baiklah kalau begitu." Kata Itachi dengan wajah murungnya.

"Aku permisi dulu ya." Naruko pun pergi meninggalkan Itachi tapi sebelum itu tidak lupa Naruko melampaikan tangannya dan dibalas oleh Itachi dengan lambaian juga.

Saat Naruko ingin keluar, tiba-tiba di dekat pintu keluar bandara lumayan padat dan begitu ramai. Banyak orang yang keluar masuk ke bandara. Saat Naruko ingin melewati pintu itu, disaat bersamaan pula, Sasuke pun masuk ke pintu itu dan akhirnya tanpa mereka berdua sadari, Naruko dan Sasuke pun berselisi. Tiba-tiba penciuman Sasuke mencium aroma jeruk yang begitu dia kenal. Begitu pula dengan Naruko, tiba-tiba dia mencium bau mint yang begitu khas di indera penciumannya. Saat Naruko sudah keluar dari pintu dan Sasuke yang sudah berada di dalam bandara itu tiba-tiba secara bersamaan, mereka membalikkan badan mereka dan menghadap ke pintu tempat keluar-masuk mereka tadi. Tapi pandangan mereka terhalang dengan keramaian orang-orang yang sedang berlalu lalang dan keluar masuk dari pintu besar itu.

Trrrrtttt Trrrrrtttt…

Naruko pun tersadar, ternyata ada seseorang yang sedang memanggilnya dan itu ternyata Gaara, kekasih nya. Segera Naruko langsung menjawab telpon itu.

"Kau lama sekali, Honey. Aku duluan ya. Bye"

"Ee-eeh ! Tu-tunggu dulu, ini aku sudah berjalan menuju parkiran." Naruko pun langsung mematikan telponya dan membalikkan badannya lalu pergi dari bandara itu.

Sedangkan Sasuke tiba-tiba teringat dengan Naruko, Sahabat masa kecilnya itu. Masih dengan posisi yang memandang pintu besar itu, dari kejauhan, Sasuke melihat ujung kepala dengan rambutnya yang panjang bersurai blonde itu sedang membelakangi keramaian dan pergi begitu saja. Warna rambut yang sama dengan warna rambut milik sahabatnya dulu, aroma jeruk yang begitu menenangkan itu sama dengan aroma milik sahabatnya dulu.

'ITU NARUKO'

Dengan segera, Sasuke langsung berlari dan ingin keluar dari pintu tapi sayangnya, kepadatan orang membuatnya kehilangan bayangan wanita itu. Akhirnya Sasuke pun keluar dari bandara dan dilihatnya ke kiri dan ke kanan, tidak ada lagi wambut berwarna blonde itu. Sasuke pun terdiam sejenak.

'Mungkin hanya orang lain saja, lagipula Naruko kan rambutnya cepak'

Sambil garuk-garuk kepalanya, Sasuke pun kembali masuk ke bandara dan tak perlu susah payah, ternyata Sasuke sudah bertemu dengan Itachi sedang melambaikan kedua tangannya. Lalu Sasuke menghampiri kakaknya itu.

"Saa Chan lama sekali. Aku jadi berlumut menunggumu." Lebay Itachi sambil memeluk Sasuke

"Gomen, diperjalanan tiba-tiba saja macet."

Itachi pun hanya membalasnya dengan senyuman. Lalu Itachi pun menarik tangkai kopernya yang lumayan besar, lalu di bantu oleh Sasuke yang membawa koper yang kecil milik kakaknya. Saat keluar dari bandara, mereka berdua pun ke tempat parkiran dan saat bertemu dengan mobil Sasuke, segera Itachi langsung masuk duluan di susul oleh Sasuke yang tadi sedang memasukkan koper-koper milik kakaknya di bagasi dan mobil itu melesat pergi.

.

.

(Apartemen Naruko)

Sekarang jam 7.30 malam. Naruko dan Gaara pun akhirnya sampai di apartemen milik Naruko yang baru saja dibelinya saat itu juga dan mereka berdua pun masuk sambil membawa barang-barang milik Naruko. Saat Naruko masuk ke kamar, Naruko langsung membantingkan tubuhnya ke ranjang king size . Sedangkan Gaara hanya bisa tersenyum menanggapinya lalu menghampiri Naruko yang sedang berbaring di ranjang itu. Dan posisi mereka pun kepala Gaara berada di atas kepala Naruko. Sambil menyentuh wajah Naruko dengan lembut dan sesekali mengecup pipi dengan sayangnya.

"Kau lelah ? Mau makan sesuatu, sayang ?" tawar Gaara dan dibalas oleh Naruko dengan menggelengkan kepalanya.

"Aku merindukanmu, Gaara kun." Naruko langsung memeluk tubuh Gaara yang berada di sampingnya dan dibalas oleh Gaara.

"Me Too, My Honey" Gaara pun menganggkat dagu Naruko dan sekilas mengecup bibir Naruko dengan sayangnya. Naruko langsung mengembungkan kedua pipinya.

"Huh. Hanya kecupan sayang ?" kata Naruko ngambek

"Kau ingin lebih ? Dengan senang hati, sayang." Gaara langsung melesat menaiki tubuh Naruko dan sekarang posisi mereka, Naruko berada di bawah dan Gaara di atasnya. Lalu Gaara langsung melepaskan jas abu-abunya dan membuangnya kesembarang tempat, sedangkan Naruko hanya bisa tersenyum sambil menggelangkan tangannya di leher putih milik kekasihnya itu. Gaara segera melesat menciumnya dan sambil membuka baju Naruko.

Kita sudah dapat menebak, sepasang insan itu akan melakukan apa selanjutnya. Ya, mereka kembali bergulat di kamar itu dan saling menyalurkan kerinduan mereka yang luar biasa. Mereka bermain terus dan terus sampai Gaara pun kelelahan dan ambruk di samping Naruko yang sudah terlelap tidur mendahului Gaara. Dan keduanya pun terlelap tidur, Gaara pun sambil memeluk tubuh polos milik Naruko dan mengecup kening kekasihnya dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang.

"Good night, My Honey"

.

.

(Mansion Uchiha)

Di kamar yang bercat berwarna dark white yang bermotif itu begitu elegant, tentu saja kamar elegant itu milik Uchiha Sasuke. Tampak Sasuke sedang berbaring sambil memikirkan kejadian di bandara tadi.

'Jika benar itu Naruko… Tapi tidak mungkin, aku tahu persis bagaimana Naruko itu. Dia kan tidak bisa mengatur penampilannya dan rambutnya saja cepak berantakan. Tapi gadis itu… Kenapa rambutnya sama, warna rambutnya juga sama, dan aroma jeruk yang sangat khas itu…'

Tok tok tok

"Masuk" kata Sasuke dan pintu itu terbuka

"Hai Saa Chan !"

Tiba-tiba Sasuke langsung meleparkan bantalnya kearah Itachi dan tepat di wajah Itachi. Itachi pun langsung melempar balik bantal itu ke Sasuke dengan wajah yang cemberut.

"Saa Chan jahat" Itachi segera melesat masuk ke kamar Sasuke dan langsung memeluknya. Sedangkan Sasuke begitu kaget dan pasrah saja.

"Onii… Le-Lepaskan !" kata Sasuke sambil mendorong dan berusaha menjauhi wajah Itachi yang ingin menciumnya.

"Tidak tidak tidak… Aku kangen kamu, Saa Chan !"

Itachi pun mengelus-elus pipinya dengan pipi Sasuke. Itachi begitu menyayangi adik semata wayangnya. Saat Itachi membuka matanya, dia melihat ekspresi wajah Sasuke yang sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa Saa Chan ? Wajahmu terlihat murung." Kata Itachi yang masih memeluk adiknya.

"…"

"Haaah… kau selalu diam saja, bagaimana aku bisa membantumu." Lalu Itachi melepaskan pelukannya.

"…"

Sekarang Itachi menyerah, Adiknya memang seorang pemuda yang pendiam, ada saatnya saja kalau dia berbicara panjang lebar. Itachi hanya bisa membuang napasnya panjang.

"Jika ada apa-apa, bilang saja denganku, Saa Chan. Aku akan terus membantumu." Bilang Itachi sambil tersenyum dan membuka pintu kamar Sasuke lalu Itachi pun keluar dari kamar itu dan menutupnya.

Sedangkan Sasuke hanya bisa melamun dan menatap kearah lampu-lampu besar di kamarnya. Lalu di ambilnya sebuah foto berbingkai bunga Sakura berwarna pinky. Lalu dilihatnya, foto dirinya bersama Sakura saat sedang dibawah pohon Sakura. Tampak Sasuke dan Sakura sedang berpiknik berdua. Difoto itu Sasuke begitu bahagia dan tersenyum dengan tulusnya, sedangkan Sakura juga tersenyum dengan manisnya, walaupun wajahnya begitu pucat dan rambut yang dulunya panjang berwarna pink itu tidak lagi tergerai, Sakura memakai topi berwarna putih, dan ternyata kepalanya sudah tidak ada sehelai pun rambut akibat kanker otak yang dialaminya.

.

.

(flashback)

Disaat hari terakhir, Haruno Sakura meminta kepada Sasuke untuk berpiknik di bawah pohon Sakura. Sebenarnya, orang tua Sakura dan Sasuke tidak mengizinkannya.

"Ayah, Ibu… Permintaan Sakura… Sakura ingin… untuk terakhir kalinya berpiknik dengan Sasuke. Boleh ?" kata Sakura dengan suara yang begitu lemah.

Ibu dan Ayah Sakura tidak bisa berkata apa-apa dan mereka hanya bisa menangis lalu menganggukan kepala mereka yang menandakan iya. Lalu dibalas senyuman manis dari Sakura, atau bisa dibilang, senyuman untuk terakhir kalinya kepada orang tuanya.

Sedangkan Sasuke hanya bisa menurut dengan permintaan kekasihnya itu dan akhirnya mereka berdua pun pergi menuju taman dimana pohon-pohon Sakura bermekaran. Dan beberapa menit kemudian, mereka pun sampai, betapa bahagianya Sakura melihat bunga Sakura yang berguguran dengan indahnya. Sakura hanya mengenakan dress bermotif bunga Sakura yang panjangnya sebetisnya lalu dipadukan dengan blazer berwarna putih dan mengenakan topi berwarna putih.

Sasuke pun keluar dari mobilnya bersama Sakura yang sedang digendongnya dengan ala bridal. Sakura menatap ke atas, melihat bunga-bunga Sakura yang berguguran dan sangat cantik. Tangan Sakura pun berusaha menggapai kearah bunga-bunga Sakura yang sedang berguguran dan Sakura akhirnya mendapat satu bunga Sakura dan dia pun tersenyum dengan indahnya. Sedangkan Sasuke, hanya bisa tersenyum tulus melihatnya. Lalu mereka pun sampai di salah satu pohon Sakura yang begitu besar diantara pohon-pohon Sakura lainnya. Sasuke pun mendudukkan Sakura yang awalnya berada dilengannya.

"Sasuke kun, terimakasih…" ucap Sakura sambil memasang senyuman terindahnya. Sedangkan Sasuke hanya bisa tersenyum lirih.

Mereka berdua pun menghabiskan waktu mereka dengan tertawa bersama dan saling menyalurkan kasih sayang mereka dengan sentuhan-sentuhan . Dan saat dilihatnya Sakura mulai merasa kelelahan dan kepalanya pusing, Sasuke pun menyenderkan tubuh Sakura ke samping tubuhnya dan merangkulnya. Sesekali Sasuke mencium kening wanitanya dengan penuh kasih sayang.

"Sasuke kun… Aku sangat sangat… Sangat bahagia… Bersamamu…" ucap Sakura dengan suaranya yang begitu lemah.

"Aku tidak keberatan… Jika Tuhan mengambil nyawaku sekarang juga." Kata Sakura sambil tersenyum begitu tulus.

"Aku juga, Sakura. Aku sangat mencintaimu. Aku akan selalu berada disisimu selamanya." Kata Sasuke yang berusaha menahan kesedihannya yang amat mendalam.

"Sasuke kun. Kau masih ingat Sahabatmu yang bernama Uzumaki Naruko kan ?" Tanya Sakura dan dibalas oleh Sasuke dengan anggukan.

"Dia mencintaimu"

"Hn, aku tahu. Tapi cintaku padamu lebih besar Sakura." kata Sasuke sambil membelai seberang pipi Sakura.

"Aku tahu itu, Sasuke. Tapi… Bisakah kau mencintainya sama seperti kau mencintaiku, Sasuke kun ?" Pertanyaan Sakura sukses membuat Sasuke kaget dan tangannya yang sedang membelai pipi sakura tiba-tiba berhenti.

"Aku tidak yakin"

"Sasuke kun, aku tahu kau menyukainya dari dulu. Jangan membohongi perasaanmu sendiri, Sasuke kun."

Sedangkan Sasuke hanya bisa mendengar dan terdiam tanpa kata. Sebenarnya apa yang dijelaskan Sakura tadi memang ada benarnya. Dia dari dulu menyukai Naruko tapi cintanya kepada Sakura begitu besar.

"Sasuke kun… Jika… Aku kembali kepadaNya… Aku mohon… Kembalilah kepada Naruko… dan… Nyatakan perasaanmu… Yang sesungguhnya…" Kata Sakura dengan suaranya yang begitu lemah. Sedangkan Sasuke hanya bisa terdiam mendengarnya, tidak bisa berkata apa-apa.

Tiba-tiba Sakura menguap dan dia pun mengusap kedua matanya. Mata Sakura hampir menutup. Sasuke menyadari itu. Lalu Sakura pun menyenderkan kepalanya di bahu bindang milik Sasuke.

"Hoaam… Sasuke kun… Aku ngantuk sekali…"

Kemudian Sasuke pun menggenggam tangan Sakura lalu sasuke pun memindahkan posisinya yang awalnya sedang bersender di pohon Sakura. Lalu Sasuke dan Sakura berhadapan sambil terduduk. Dan wajah Sasuke pun mendekati wajah Sakura. Menyadari Sasuke akan menciumnya, Sakura pun hanya bisa memejamkan matanya dan akhirnya mereka berdua berciuman dengan lembut dan Sakura pun mengakhirinya lalu disenderkannya kepalanya ke dada Sasuke. Sedangkan Sasuke pun memeluk Sakura.

"Tidurlah, Sakura... Tidurlah dengan nyenyak." Tiba-tiba Sasuke tidak dapat menahan airmatanya dan keluar begitu saja sambil memeluk Sakura begitu erat.

"Iya… Selamat siang, Sasuke kun… Dan, terimakasih atas semuanya… Aku… Aku akan selalu mencintaimu… Selamat tinggal…Sayang." Kata Sakura sambil membalas pelukan Sasuke dan dia pun menutup matanya secara perlahan dan air mata Sakura pun keluar sambil tersenyum untuk terakhir kalinya.

Dan beberapa detik pun, tangan Sakura yang sedang memeluk Sasuke tiba-tiba terjatuh begitu saja. Sasuke semakin mengeratkan pelukannya dan menangis sambil terisak. Akhirnya, Kekasih yang amat sangat dia cintai, tertidur dengan tenang selamanya. Sasuke terus menangis, menangis dan menangis dalam pelukan sang kekasihnya.

(flashback END)

.

.

Tiba-tiba, air mata Sasuke pun keluar juga. Jika teringat dengan Sakura dan kenangan-kenangan terindahnya, Sasuke selalu saja menangis. Sampai tangisan itu semakin menjadi. Untung saja kamar Sasuke kedap suara Sasuke dapat menangis sekeras-kerasnya tanpa ada orang lain yang mendengarkannya. Sangat sakit dan hampa di hatinya. Separuh jiwanya pergi meninggalkannya selamanya. Padahal Sasuke berencana untuk menikahi Sakura, tapi Sakura selalu menolak tawarannya. Sasuke sangat rindu, rindu sekali kepadanya.

Dilain tempat, diapartemen Naruko. Tiba-tiba Naruko terbangun dan dirasakannya air yang keluar dari matanya. Untung saja Gaara sudah pulang. Lalu dia pun langsung bangkit dan pergi ke toilet. Dilihatnya di pantulan cermin itu, menampakan air mata Naruko begitu derasnya keluar begitu saja. Lalu dirasakan hatinya begitu nyeri dan akhirnya Naruko terisak sambil menangis. Dia bingung, ada apa dengannya, tiba-tiba menangis begini. Sepertinya, dia merasakan kesedihan yang amat sangat di dalam hatinya. Sepuasnya Naruko terus menangis tanpa sebab di toilet itu.

.

.

(Dipagi hari)

Mentari mulai menyinari bumi dengan begitu hangatnya. Dikamar yang luas itu, tampak Sasuke sedang tertidur. Lalu diliriknya jam dinding yang lumayan besar. Waktu menunjukkan jam 9.20 pagi. Segera Sasuke bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke toilet. Dilihatnya wajahnya yang begitu lemas dan matanya sembab akibat tangisannya kemaren. Dan beberapa menit kemudian Sasuke keluar dari toilet, dan dia pun segera mengenakan kemeja putihnya dan memakai jas beserta celana abu-abu miliknya yang sudah disiapkan oleh para pelayannya. Setelah selesai , Sasuke pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Tujuan Sasuke keruang makan keluarga Uchiha. Di pandu oleh pelayan pribadinya yang bernama Iruka. Iruka pun mengantarkan Sasuke ke ruang makan.

Sampailah Sasuke ke ruang makan keluarga yang luas itu. Terlihat sudah duduk Uchiha Itachi sedang meminum kopi hitamnya.

"Saa Chan… Good morning !" Kata Itachi sambil melambaikan tangannya dengan senyuman cerianya.

"Good morning too, Itachi nii" Sapa Sasuke.

Sasuke pun menghampiri meja makan yang begitu panjang dan dia pun duduk berhadapan dengan Itachi. Lalu para pelayan pun datang membawa makanan khusus untuk kedua putra Uchiha itu. Ternyata menu hari ini adalah roti tawar dan susu segar.

"Hei… Siapa yang mengubah menu nya ?" Tanya Sasuke.

"Aku !" segera dijawab oleh Itachi sambil mengangkat tangan kanannya dengan wajah begitu ceria.

"Iruka, Bawakan menu makananku seperti biasa." Kata Sasuke menyuruh pelayannya.

"Jangan mau, Iruka san." Kata Itachi

"Aku ingin makan makanan normal, Itachi nii" ujar Sasuke sambil menatap kakaknya yang berada di depannya.

"Ini makanan normal juga. Makan saja lah." Suruh Itachi.

Mau tidak mau, Sasuke pun memakan roti itu. Sedangkan Itachi yang melihat ekspresi sebal Sasuke itu hanya bisa tersenyum dan melanjutkan makannya lagi. Setelah selesai, Sasuke pun segera bangkit dari kursi nya dan bersiap pergi ke tempat perusahaannya.

"Saa Chan, nanti bisa kau jemput aku distudio ?" kata Itachi.

"Hn, jam berapa ?"

"Malam nanti, aku tidak tahu sampai jam berapa. Yang jelas, jika pekerjaanku kelar, aku segera menelponmu. Mau kan ?" Itachi memelas di hadapan Sasuke. Sedangkan Sasuke hanya menatap Itachi dengan tatapan menjijikan. Dan dia pun menghelakan napasnya.

"Baiklah"

"Horaaayy ! Aku sayang Saa Chan !" kata Itachi sambil memeluk dan mencium pipi Sasuke.

"Astaga ! Jangan lakukan lagi, kak !" Usaha Sasuke untuk menjauhi Itachi darinya akhirnya berhasil.

Tiba di pintu utama Mansion Uchiha, didepannya sudah siap mobil Aston Martin One 77 milik Sasuke. Dnegan segera, Iruka sang pelayan pribadi Sasuke membukakan pintu mobilnya dan Sasuke pun masuk ke dalam mobil itu dan duduk dengan manisnya. Lalu disusul Iruka yang akan menyupir mobil tuannya itu. Akhirnya mobil Sasuke pun pergi menuju ke perusahaannya.

.

.

(Apartemen Naruko)

Tampak Naruko sedang menyediakan makanan untuknya. Menu Naruko dipagi hari hanya roti tawar dan segelas susu coklat hangat. Naruko begitu mengikuti aturan makan yang sehat tapi tubuhnya tetap langsing. Dia masih memikirkan kejadian tadi malam. Kenapa dia langsung menangis begitu saja. Seperti ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya.

Trrrttt trrrttt trrrrttt…

Segera Naruko mengambil handphonenya yang bergetar, ternyata ada 2 pesan dari Itachi san dan Gaara

From : Itachi san

"Naruko a.k.a Mey Chan, jangan lupa jam 2 siang ada pemotretan khusus untukmu. Kita akan mulai bekerja. Jadi jangan sampai terlambat ya. Bye ^^"

From : Gaara kun (My Sweety)

"Good Morning, My Honey… Aku berangkat bekerja dulu ya."

Naruko pun mengetik balasan untuk Gaara

From : Naruko (My Honey)

"Good morning too My Sweety… Baiklah, bekerja yang tekun ya. Malam ini bisakah kau menjemputku ? Jam 2 siang nanti aka nada pemotretan untukku oleh Itachi san. Mungkin kelarnya sampai malam."

Di perusahaan milik Sabaku, terlihat Gaara yang sebenarnya sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya menyempatkan dirinya untuk membaca dan membalas pesan dari Naruko.

From : Gaara kun (My Sweety)

"Baiklah. Beritahu aku kalau kau sudah selesai pemotretannya. Aku akan segera menjemputmu. Maaf Honey, nanti lagi kita chat ya, pekerjaanku banyak sekali."

Lalu dengan cepat Naruko langsung membalas dan mengetik pesan untuk sambil meminum habis susu coklatnya.

From : Naruko (My Honey)

"Oke Gaara kun. I Love You So Much :* "

Gaara pun tersenyum saat membaca pesan dari Naruko. Dengan senyuman yang masih terukir setia di bibirnya, Gaara pun membalas pesan Naruko

From : Gaara (My Sweety)

"I Love You Too My Sweet Heart :* "

Naruko hanya bisa tersenyum membacanya. Naruko begitu mencintai calon suaminya kelak. Tidak ada niat untuk menduai Gaara ataupun mengkhianatinya. Karena mereka saling mencintai dan saling percaya satu sama lain. Tanpa terasa hubungan mereka berjalan sampai 5 tahun.

Naruko pun bangkit dari tempat duduknya dan mengambil baju handuknya. Rencananya hari ini dia akan berbelanja ke mall untuk membeli macam-macam kebutuhannya sehari-hari.

.

.

(Jam 02.00 siang)

Cuaca saat itu begitu berangin dan dingin mengibaskan rambut panjang Naruko yang sudah berdiri di depan studio foto. Lalu diliriknya pesan dari Itachi yang isi pesannya adalah alamat dari studionya dan ternyata alamatnya sudah benar. Akhirnya Naruko pun melangkah masuk ke studio itu.

Staff-staff dan para-para model yang sedang berlalu lalang itu tiba-tiba pandangan mereka tertuju ke satu arah. Yaitu kearah Uzumaki Naruko atau dikenal dengan nama Mey. Saat ini Naruko mengenakan rompi berwarna coklat tua yang tebal panjangnya se lututnya, syal berwarna hitam lumayan tebal sedang melingkari leher putihnya, lalu dalamannya mengenakan kaus oblong berwarna putih yang sedikit longgar ditubuhnya, celana jeans yang panjang dan sepatu boot berhak 10cm berwarna hitam. Penampilan Naruko begitu casual. Orang yang melihatnya hanya terpana dengan aura dan pesona milik Naruko.

"Aah Mey chan !" tiba-tiba seorang wanita berambut blonde itu menyapanya dan menghampirinya.

"Ino san… Apa kabarmu ? Sudah lama kita tidak bertemu. " kata Naruko sambil memeluk temannya itu yang bernama Ino.

"Terakhir kali, aku jadi patner mu di New York. Kau semakin bersinar saja ya.." Kata Ino sambil melepaskan pelukannya.

Ino adalah teman serta partner di New York sejak Naruko baru saja menginjakkan kakinya di kursus modeling disana. Dibantu oleh Ino yang mengajarinya berjalan yang benar, berdandan dan lainnya. Naruko mengganggap Ino sudah seperti saudara sendiri.

"Ino san akan mendandaniku ?" Tanya Naruko.

"Iya, Mey. Aku sangat bangga bisa mendadanimu lagi seperti dulu." Kata Ino sambil tersenyum dengan bahagianya.

Tiba-tiba room yang khusus untuk para model bermake up terbuka, ternyata Itachi yang sedang mengabsen dan memanggil nama mereka satu persatu apakah model-modelnya hadir atau tidak.

"Mey"

"Hadir pak" ucap Naruko yang sedang berdadan dibantu oleh Ino

"Baiklah, setengah jam lagi aka nada sesi pemotretan dan model utamanya yaitu kau, Mey. Jadi cepatlah bersiap-siapnya. Bye" Itachi pun langsung menutup pintu kamar itu.

"Terkadang Itachi san kalau sedang serius tampak menakutkan ya, Ino san." Kata Naruko sambil membedaki dirinya.

"Ya begitulah, Mey. Itachi tampak sangat serius jika sedang bekerja. Dia hampir sama seperti kakakmu yang merepotkan itu. Oh iya, bagaimana kabar Kyuubi ? Apakah dia masih dibidang modeling ?" Tanya Ino sambil mencatok rambut Naruko agar manjadi lurus rapi.

"Kyuu nii lebih focus dengan perusahaan nya disana. Modeling hanya sebagai hobbynya saja." Kata Naruko sambil memakai lipstick berwarna peach.

"Wah sayang sekali ya, Mey. Padahal kakakmu itu sangat berbakat di bidang model dan photoshot. Gara-gara itu, Itachi jadi jatuh cinta padanya ya. Hahahaha… Jika aku melihat kemesraan mereka berdua membuatku hampir ketawa setengah mati. Hahahahaha" ucap Ino sambil tertawa lepas.

"Itulah pasangan Yaoi paling aneh. Haaaahh~" Naruko hanya bisa menghelakan napasnya.

Selesai bermake up, Naruko segera keluar dari room itu dan menghampiri tempat sesi pemotretan dilakukan. Ternyata yang memotonya adalah Itachi.

Naruko mengenakan bikini berwarna hitam bermanik-manik. Dengan pede nya, Naruko bergaya dan memasang ekspresi wajah dengan tatapan tajam dan wajah yang datar. Sangat nyata terlihat di penglihatan Itachi. Tidak salah Itachi memilih model seperti Naruko. Dan pemotretan itu pun berakhir pada jam 9 malam.

.

.

(Jam 09.00 malam)

Saat malam saja, angin terus saja meniupi kota jepang. Untung saja tidak badai, hanya angin biasa. Di lobby studio, sudah duduk Naruko yang sedang menelpon seseorang.

"Moshi-moshi"

"Moshi-moshi… Honey, sepertinya aku akan lembur di kantor, kau duluan saja atau minta tolong Itachi san untuk mengantarmu. Jangan sampai kau pulang sendiri, kau mengerti ?"

"Baiklah Gaara kun. Aku akan ikut bersama Itachi san. Untukmu, jangan terlalu terjaga sampai larut malam ya."

"Baiklah My Honey. Sudah dulu ya. Aku mau mengerjakan laporan-laporan untuk meetingku nanti. Jika ada apa-apa, hubungi aku ya. Good Night My Honey :* "

"Iya Gaara kun , tenang saja, aku akan pulang dengan keadaan baik-baik saja. Good Night Too My Sweety :* "

Akhirnya panggilan Naruko pun terputus. Sedangkan di waktu bersamaan, Itachi tampak sedang menelpon seseorang yang tak lain adalah Sasuke.

"Saa Chan… Aku sudah pulang, jemput aku ya." Kata Itachi sedikit merayu

"Baiklah, 10 menit lagi aku akan menjemputmu."

"Jangan lama ya, aku lagi kelelahan nih. Kamu ngga kasihan kalau kakakmu ini …."

'Tuuut tuuut tuuut'

Seperti biasa Sasuke langsung memutuskan telponnya. Itachi pun hanya menghelakan napasnya.

"Itachi san…"

Lalu Itachi menghadap ke sumber suara yang sedang memanggil namanya, ternyata Naruko a.k.a Mey yang memanggilnya dan menghampirinya.

"Itachi san, aku boleh pulang bersama denganmu ? Gaara kun sedang lembur, jadi dia menyuruhku pulang bersama-sama dengan Itachi san" bilang Naruko lalu dibalas oleh Itachi dengan senyuman

"Tentu saja boleh, Mey chan. Adikku akan menjemput kita berdua." Kata Itachi sambil mengusap pelan kepala blonde itu.

Beberapa menit kemudian, mobil mewah milik Sasuke sudah terparkir didepan studio. Segera Sasuke menghubungi Itachi bahwa dia sudah menunggu di depan.

"Mey, adikku sudah diluar, kita keluar yuk." Kata Itachi

"Se-sebentar, Itachi san… Aku kebelet… Sebentar, aku ke toilet." Kata Naruko sambil berlari menuju kke toilet di studio.

Lalu Itachi pun keluar dari studio dan dilihatnya Sasuke sudah bersender di depan mobilnya. Melihat itu Itachi kembali tersenyum.

"Saa chan, modelku akan menumpang pulang dengan kita, jadi kau mengantarkannya ya." Bilang Itachi

"Haah ? Kenapa tak jalan kaki saja modelmu." Bilang Sasuke merasa keberatan ada yang menumpang meminta diantarkan pulang.

"Bersikaplah gentleman, Saa chan. Dia seorang wanita, akan berbahaya baginya kalau berjalan pada malam hari dan di tengah angin kencang ini." Tutur Itachi, dan Sasuke pun hanya menghelakan napasnya. Mau tidak mau, dia harus mengantarkan model Itachi itu.

Sasuke pun menghampiri Itachi dan membantu kakaknya menganggkat tas-tas peralatan kameranya dan memasukkannya ke bagasi.

"Gomen, Itachi san. Ditoilet sedikit mengantri." Ucap Naruko kepalanya menunduk sambil mengetik pesan di handphonenya.

"Tidak apa-apa, Mey chan. Oh ini aku perkenalkan dengan adik kesayanganku. Saa chan, kemari…"

Saat Sasuke menghampiri mereka berdua, Sasuke dikagetkan dengan wanita berambut blonde panjang, penampilannya begitu casual dan aroma jeruk ini.

Lalu Naruko langsung mengangkat kepalanya dan menghadap Sasuke dan Itachi. Tiba-tiba mata Naruko membulat dengan sempurnanya, sedangkan Sasuke ekspresinya juga tak kalah kagetnya. Sasuke tahu, rambut blonde itu, aroma jeruk itu, dan mata indah berwarrna biru langit itu. Sedangkan Naruko pun sudah pasti tahu siapa yang berada dihadapannya.

"Na-Naruko…"

"Sa-Sasuke…"

.

.

.

TBC ~

Rnr ? Mau dilanjutkan lagi ?