Baby, I love you [catch me sequel]
Author : rubikluhan
Cast : suho, luhan, kris, sehun
Rated : M
Summary : [KRISHO/HUNHAN] Suho dan luhan sudah ditangkap oleh kris dan sehun. Kini tinggal bagaimana mereka saling menjaga satu sama lain. Kira-kira bagaimana hidup duo mantan penari erotis ini setelah berhasil ditangkap cintanya oleh kris dan sehun?
Annyeong! Rubikluhan back~~~~ *tebar bunga
Banyak yang minta sequel, ya udah aku bikin. Sedangkan ff krisho yg lain akan aku urus nanti aja xD. Buat yang baru baca ff ini, disarankan baca ff CATCH ME biar ngerti asal usul ff ini. kan lucu baca-baca nggak ngerti, karena aku nggak akan flashback lagi ke cerita sebelumnya.
Mianhe ya hunhan shipper, hunhannya dikit. Author berusahaaaaaa buat bikin hunhan. Rubikluhan ampe baca ff hunhan segala rated di ffn buat dapet feel. Juga nyari hunhan video dan pict hunhan biar feelnya ada.
Terus yang buat readers yg minta yaoi BoyXBoy, author juga udah terjun ke tumblr buat liat krisho biar feel yaoi dapet. Hehehehehe…
Banyak bacot banget nih rubikluhan, happy reading guys~
Aku sudah ditangkap oleh seorang namja. Iya seorang namja. Sangat tampan, baik, senyumnya indah dan ia mencintaiku. Kami saling mencintai dan kami saling membutuhkan.
Tapi….
Apa ini disebut happy end? Apa yang terjadi setelah kami bersama?
Catch me sequel….
Seoul, south korea.
"tolong kau urus jongkook, dia rewel sekali!" pekik yoonjoo sambil melerai 2 orang bocah laki-laki yang masih berkelahi gara-gara memperebutkan sebuah apel.
"sebentar-sebentar, aku harus mengganti celana junhong, dia pipis di celana lagi" ujar luhan sambil menenangkan junhong yang menangis karena celananya basah sehabis mengompol.
Taman kanak-kanak sedikit melelahkan hari ini. yaa~ bisa dilihat dari luhan dan yoonjoo yang kewalahan menangani bocah-bocah kecil itu.
Luhan membawa junhong ke toilet dan membantu bocah imut itu mengganti bawahannya yg basah karena pipis. Luhan tak kesal sedikitpun saat celana junhong diganti bocah itu masih menangis rewel.
Luhan mengusap air mata junhong sayang setelah celana ganti sudah terpakai di badan junhong. Luhan terus mengusap air mata yg terus mengalir itu dan mengucapkan kata-kata sayang pada junhong. Perlahan isakan itu terhenti dan junhong terdiam. Menatap luhan yg tersenyum lembut ke arahnya. Junhong merentangkan tangannya dan luhan tertawa kecil.
Bocah ini ingin dipeluk
Begitulah junhong. Ia memang yg paling kecil tapi juga yg paling tinggi. Namun ia juga cukup cengeng, sehabis menangis ia akan minta dipeluk. Kata mamanya sih, artinya junhong sudah lebih baik.
Luhan menggandeng tangan mungil junhong untuk mengajak namja mungil itu kembali ke ruang bermain.
Tiba-tiba pintu ruang music terbuka dan hampir mengenai wajah junhong. Untunglah luhan lansung menarik tangan mungil itu mundur. Luhan memeriksa keadaan junhong untuk memastikan ia tak menabrak pintu itu. luhan menolehkan wajahnya .
Sehun berdiri dan menatapnya heran. "kenapa? " Tanya sehun, tak merasa kalau dirinya hampir saja akan membuat junhong terluka atau menangis.
"kau hampir menabrak junhong tau!" bentak luhan, yeoja rusa itu kini menggendong junhong membawanya ke kelas. Meninggalkan sehun yang memandangnya bengong.
"apa?...apa salahku?" gumam sehun.
"apa sudah selesai bertengkarnya?" Tanya luhan pada yoonjoo. Suasana kelas sedikit baik-baik saja dan terkesan tenang. Saat ini anak-anak sedang belajar menggambar.
"sudah… oh iya, junhong sudah baik?" Tanya yoonjoo, luhan mengangguk tersenyum. Tapi yoonjoo masih memandang luhan. Sedangkan yang dipandang mengernyit heran.
"wae?"
"kau yakin junhong baik-baik saja? Dia terus dibelakangmu" kata yoonjoo menunjuk junhong yang terdiam di belakang luhan.
"junhong… ayo sana main sama teman-temanmu" ajak yoonjoo. Tapi junhong menolak dan bersembunyi di kaki luhan.
"ok! Dia menyukaimu… ajaklah dia" kata yoonjoo
"boleh?"
"tentu saja, ajak dia ke ruang music, mainkan lagu dari piano, buat pikirannya rileks" saran yoonjoo, luhan mengangguk dan mengajak junhong pergi.
Luhan membawa junhong ke ruang music, ruangan itu sepi. Luhan duduk di kursi piano sedangkan junhong duduk di lantai memandang luhan.
Alunan piano lagu miracle in December mengalun merdu di telinga junhong. Namja mungil itu menutup matanya dan membayangkan dia sedang bersama keluarganya, tertawa dan bersenang-senang bersama.
Junhong memang anak yang kurang mendapat perhatian keluarganya. Hidup sederhana dan kadang ekonomi memburuk membuat kedua orang tua junhong harus kerja ektra sampai malam untuk mencari uang. Itulah mengapa junhong kurang mendapat perhatian orang tuanya.
Perlahan junhong bangkit dan memeluk luhan dari samping, membuat yeoja itu terkejut dan berhenti bermain.
Luhan duduk di lantai dan memeluk junhong yang tertidur di pangkuannya. Luhan sedikit berdendang kecil, menyanyikan lagu tidur untuk mengiringi junhong yang sudah ke alam mimpi.
Pintu ruang music terbuka dan muncul sehun yang kini masuk ke dalam ruangan menghampiri luhan dan junhong.
"anak-anak sudah bersiap pulang. Orang tua junhong menelpon, katanya datang menjemput sedikit terlambat." Ujar sehun dan duduk di samping luhan. Menyenderkan kepalanya di bahu luhan. Sepertinya sehun ingin bermanja-manja dengan luhan.
"sehun…junhong sedang tidur jangan seperti ini" pinta luhan. Sehun mencium leher jenjang luhan dan menghisapnya pelan. Luhan menggigit bibirnya menahan desahan yang akan lolos dari bibir mungilnya.
"eeungh~"
Luhan menoleh mendapati junhong yang mengerjap-ngerjapkan matanya yang sayu. Masih dalam keadaan mengantuk. Junhong merentangkan tangannya memeluk leher luhan, junhong menjitak wajah sehun untuk menjauh dari leher luhan. Memeluk leher itu possessive.
Sehun terkejut saat kepalan tangan junhong memukul wajahnya. Bocah ini cari masalah rupanya. Pikir sehun. Junhong bergumam di telingan luhan tapi masih dapat didengar oleh dua orang dewasa itu.
"hong…mau susu…" ujar junhong
"susu? Susu apa?" Tanya luhan, junhong menjatuhkan kepalanya di belahan dada luhan yang sintal. Ia pikir dada luhan yang besar menyimpan banyak susu yang enak seperti milik ibunya.
Sehun dan luhan membelalakkan matanya, namun luhan terenyuh saat junhong memandangnya dengan tatapan anak anjing yg imut. Luhan melepas kancing kemejanya hingga memperlihatkan dadanya yang terbungkus bra. Perlahan luhan menurunkan branya dan menyodorkan dadanya untuk junhong.
Bibir mungil itu menyusu pada dada luhan. Junhong memang tak mendapat susu dari dada luhan. Karena luhan memang belum memproduksi asi. Tapi junhong menutup matanya membayangkan ini dada ibunya yang mengeluarkan asi lezat. Junhong hanya mengemut nipple dada luhan dan kembali tertidur.
Kebiasaan lain selain menyusu tentu tangan junhong yang meremas dada luhan yang lainnya. Ok guys jangan bilang junhong kecil-kecil mesum. Ini hal yang wajar saat anak kecil menyusu. Salahkan orang tua junhong yg minim memberikan junhong asi.
"engh~" luhan mendesah pelan karena junhong mengemut nipplenya keras. Tapi luhan merasa seperti seorang ibu. Menganggap junhong anakanya yang sedang menikmati asi miliknya. Luhan jadi berfantasi sendiri.l
Sehun memandang pemandangan di hadapannya dengan tatapan cengo. Bagaimana mungkin luhan begitu menikmati bibir junhong yang mengemut dadanya. Oh ya ampuun~ sehun iri sekali pada junhong. Ingin sekali ia mengganti junhong dengan bibir miliknya.
Hisapan bibir junhong berhenti, digantikan dengan dengkuran kecil milik junhong, tangannya juga terdiam di atas dada luhan yg satunya. Kali ini junhong benar-benar tertidur.
Cklek
"kalian disini, orang tua junhong datang" ujar yoonjoo menyembulkan kepalanya. sehun bersorak dalam hatinya. Ia sudah memiliki suatu rencana untuk luhan.
Luhan menggendong junhong yg tertidur dan memberikannya ke yoonjoo. Yeoja mirip Jessica SNSD itu menatap luhan dengan tatapan heran. Menatap dada luhan yg terlihat jelas, serta sehun yg duduk di lantai menatap mereka.
"kalian sedang bercinta?" Tanya yoonjoo.
"enak saja! Junhong menyusu tau!" pekik luhan tak terima dirinya dikatai berbuat mesum dengan sehun, apalagi masih ada junhong.
"tapi…. Memang kau punya asi?" Tanya yoonjoo masih mode herannya. Luhan memutar matanya lelah.
"dia hanya mengemut nipple ku"
"ooh~…. Aku akan membawa junhong ke keluarganya, kerja bagus luhan! Tapi cepat kancing kemejamu, namja disana kelaparan nampaknya" ujar yoonjoo sambil menunjuk sehun yang menatap mereka, luhan mengangguk dan memperbaiki pakaiannya. Yoonjoo lalu menggendong junhong dan meninggalkan pasangan itu.
"kenapa di tutup ada yg mau minta susu juga" ujar sehun. Luhan tidak bodoh. Ia tau maksud sehun dan kini berbalik mengancing kemejanya tapi tangan sehun sudah menahannya. Luhan menatap sehun jengkel, tapi pemuda yg lebih muda darinya itu hanya tersenyum miring. Senyum mesum ke luhan.
"ooh~ jangan lakukan sehun-ah" pinta luhan menjauh, tapi sehun memeluk luhan possessive dan menelusupkan kepalanya diantara payudara luhan yg menggiurkan karena ukurannya yg lumayan besar.
Sehun menggigit puncak payudara luhan sebelah kanan yg masih tertutupi kemeja. Luhan meremas rambut sehun pelan. Mengatakan kalau perlakuan sehun tadi cukup membuatnya menggelinjang.
Jar-jari sehun merayap ke dua bokong seksi yeoja rusa itu, meremasnya seduktif. Tentu saja sentuhan sehun membuat kakinya bergerak. Luhan menumpukan kaki kananya diantara selangkangan sehun agar namja itu tak menggodanya dengan menggesek-gesekkan juniornya. Luhan dapat membaca pikiran sehun yg itu.
Sehun menubrukkan tubuh luhan ke atas piano membuat tuts putih dan hitam itu berbunyi nada asal. Sehun menatap luhan begitu juga sebaliknya. Kepala mereka miring berlawanan arah dan lansung saling melumat bibir. Sehun melumat bibir mungil luhan kasar. Sebaliknya luhan membuka mulutnya untuk menelusupkan lidahnya ke rongga mulut sehun.
Tangan luhan bergerak untuk melepas kemeja sehun, meraba tubuh putih albino itu. sehun masih fokus menarungkan lidahnya dengan lidah luhan. Jari telunjuknya masuk diantara kemeja luhan dan menusuk dada luhan yg masih tertutup bra.
Ruang music itu semakin panas saat luhan mulai mengangkangkan kakinya, membuat rok mininya tersingkap hingga menampakkan paha bagian dalamnya. Sehun tersenyum membuat matanya menyipit imut. Sehun membuka zipper celananya serta menurunkan underwearnya. Menuntun junior besarnya ke lubang kenikmatan milik luhan yang masih tertutup underwear.
"tunggu….lepas itu dulu" ujar luhan menunjuk underwear hitamnya. Sehun tersenyum dan melepas underwearnya nya saja. Urusan rok, sehun memilih mendiamkannya. Lagi pula itu tak mengganggunya.
Sehun memajukan juniornya lagi tapi ia berhenti saat ujung juniornya bertemu dengan lubang milik luhan. Sehun menggesekkan juniornya tapi tak memasukkannya. Membuat luhan gatal di area vaginanya.
"aaah, sehun…masukkan aah" desah luhan. Sehun seperti menulikan indra pendengarannya. Ia tetap melakukan hal itu membuat luhan tak tahan.
Tangan mungil luhan bertengger di bahu bidang sehun dan mencoba bangkit. Lidahnya bergerak menjilat tubuh sehun seduktif, menjilat nipple sehun membuat namja itu merinding.
"aah, baby ~" desah sehun nikmat. Rusa mungil itu meninggalkan jejak salivanya di nipple sehun, meraba tubuh itu pelan dan mengecup kemudian menghisap meninggalkan tanda kepemilikkan.
"sehun, luhan aku pulang du…YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" yoonjoo berteriak kaget saat melihat pemandangan panas didepannya. Bayangkan saja luhan yg menikmati tubuh sehun yg toples sedangkan sehun fokus dengan area bawah mereka.
BRUK
Sehun dan luhan membelalakkan matanya saat yoonjoo jatuh pingsan karena melihat apa yang tak ingin dilihat. Bayangkan wajah panik luhan dan sehun yg kerepotan merapikan pakaiannya hanya untuk membantu luhan mengangkat tubuh yoonjoo yg pingsan.
Ini konyol….
###
Beijing, china
Suho baru saja selesai mandi dan kini berada di hadapan cermin untuk memoles wajah cantiknya dengan make up.
Selesai dengan foundation dan bedak, suho memakai mascara dan memoleskan bibir indahnya dengan lipstick pink yg menawan.
"tanpa kau poles pun, wajahmu sudah cantik" goda kris yang kini tengah memakai dasinya. Ini adalah pagi. Saat-saat serius untuk melakukan aktivitas ke kantor dan bekerja.
"aku kan harus tampil professional untuk bekerja juga tuan wu" ujar suho membantu kris untuk memasang dasinya. Tapi memang mesum si kris wu kita. Dengan cepat mendekap tubuh suho dan menghirip feromon suho dari leher putih yeoja itu.
"YA! Jangan begini, kita akan ke kantor!" pekik suho, namun namja tiang itu tak mengidahkan perkataannya. Alhasil suho menarik dasi kris kuat-kuat hingga namja itu kesakitan karena tercekik.
"YA!, sakit tau" pekik kris melepas dasinya dengan kesal. Suhonya ini benar-benar tidak manis kalau digoda pagi-pagi.
"hahahaha… maaf maaf~ sini kupasangkan lagi" tawar suho, tapi kris sudah terlanjur ngambek dan menjauh. Memilih memasangkan dasinya sendiri. Selesai dengan dasinya, kris mengambil jas nya dan meninggalkan suho.
"haah~ ngambek lagi dia" gumam suho. Yeoja itu mengambil blazernya dan memakainya kemudian menyemprotkan parfum. Tersenyum kea rah cermin "kau bisa suho-ya, fighting!"
Asal tau saja, suho kini akan bekerja di perusahaan milik kris. Kris menawarkan suho untuk jadi manajernya tapi suho menolak, dia sudah melamar kerja dan diterima di perusahaan wu menjadi pegawai biasa di bidang pengecekkan. Suho ingin mencoba mandiri.
Menjadi wanita yg lebih baik. Menutup kisahnya yang menjadi penari erotis dan membuka lembaran baru menjadi pegawai kantoran muda biasa. Impian kecilnya terwujud sekarang.
Dua insan yg saling mencintai itu terdiam di dalam mobil, perjalanan menuju kantor bersama. Suho melihat pemandangan jalanan Beijing dari kaca jendela. Suasana hening tak ada yg bicara. Kris masih ngambek dan kesal dengan suho perihal kejadian tadi pagi.
Mobil hitam itu berhenti. Sudah sampai di kantor perusahaan kris. Suho menunggu kris membuka sabuk pengamannya. Tapi yang ada kris malah sudah membuka pintu dan berada di luar. Suho masih bengong menatap kris yg diluar.
Kris membuka pintu dan menyembulkan kepalanya. "kau tak keluar? Aku mau mengunci pintu!"
Suho buru-buru membuka sabuk pengamanya dan keluar dari mobil itu. kris mengunci mobilnya dan berjalan masuk meninggalkan suho. Oke, suho memanyunkan bibirnya kesal.
"awas kau nanti kris wu!" gumam suho, memikirkan kejahatan apa yang akan ia lakukan nanti sepulanganya mereka dari kantor.
Ini adalah hari pertama ia bekerja. Suho memang cantik bagai malaikat, kecantikannyalah yang menarik para pegawai yang berada satu ruanagan dengannya tertarik untuk berteman. Baik pria maupun wanita. Bersikap ramah ke suho dan membantu suho jika yeoja itu kesulitan.
Rekan yang lansung akrab dengannya adalah kim himchan. *bentar, selingan dulu. Buat babys yg baca ff gue, mian gue buat himchan jadi cewe*
"kau, baru hari pertama sudah membuat kantor heboh" ujar himchan. Mengajak suho mengobrol. Saat ini jam istirahat. Suho dan himchan makan bersama di kantin kantor.
"maksudmu?" Tanya suho. Himchan tersenyum dan menunjuk sekeliling mereka. Semua orang menatap suho dengan wajah cerah. Suho memang secantik malaikat!
"ah! Aku ini hanya gadis biasa" ujar suho mengerti maksud pembicaraan himchan.
"serius! Kau itu cantik juga kulitmu putih pucat. Padahal make up mu tak begitu tebal, tapi kau cantik luar biasa!" puji himchan sambil menunjuk dengan gerak mencapit-capit dengan sumpitnya. Suho tertawa mendengar pujian himchan. Jujur saja, suho sedikit bangga dibilang begitu.
"…..apa kau punya pacar?"
Suho berhenti menyendokkan makanannya dan menatap bengong himchan. Suho terdiam dan kepalanya mulai bekerja. Ia harus jawab apa dengan pertanyaan ini. ia dan kris belum sempat membicarakan ini.
"aku…"
"presdir wu datang,!"
Pekikan pegawai bernama qian itu membuat pegawai yang lain merapatkan duduk mereka. Jelas saja. Semua pegawai bersikap halnya pegawai baik karena atasan tertinggi mereka datang untuk makan.
Di dampingi rekan-rekannya kris duduk di sebuah meja yang khusus disiapkan untuknya.
"sombong sekali" gumam suho, ingin sekali ia tertawa kencang saat ini. membandingkan kris di kantor dan kris di rumah. Jika di rumah namja itu akan bermanja-manja seperti kucing, ngambekkan dan mesum tentu saja. Sedangkan di kantor namja itu sok berkuasa, angkuh dan sok penting.
Lucu sekali tuan wu ini.
"itu kris wu, presdir kita. Kautahu dia sangat tampan dan cukup digilai di kalangan angkatan kita" ujar himchan. Suho mengangguk paham dan menyuap makanan ke mulutnya.
Suho menatap yeoja cantik dan seksi di samping kris. Siapa yeoja itu? kenapa sok dekat sekali dengan calon suaminya itu? darah suho berdesir. Ini bukan rencana akal-akalan kris untuk membuatnya cemburu bukan?
"himchan!"
"eum?"
"yeoja di samping kris ah! Maksudku presdir itu siapa?" Tanya suho penasaran.
Himchan menoleh untuk melihat yeoja yang dimaksud suho. Rupanya yang dibicarakan adalah lisa kim, sekretaris serta juru bicara kris.
"sekretaris presdir wu. Jangan punya urusan dengannya. Dengar-dengar ia akan menghancurkan siapapun yang dekat dengan presdir."
"dari mana kau tau?" tanta suho heran.
"…..ada pegawai bernama rin mei, dia sangat telaten dan rajin. Presdir suka kerja rin mei. Tak suka dengan rin mei yg dkat dengan presdir rin mei dijebak hingga dipecat dengan tidak hormat." Cerita himchan dengan nada pelan, suho mendengarnya dengan serius.
"memangnya dijebak bagimana?"
"menggelapkan uang perusahaan. Itu cerita lama, sekitar setahun yang lalu. "
"kau tahu itu dijebak, kenapa tak membelanya?" ujar suho tak terima mendengar ketidak adilan itu.
"yang membela juga ikut dipecat, siapa yang mau. Perusahaan ini gajinya lumayan. Mendengar kata dipecat saja sudah seperti alergi. Maka itulah tak ada yang mengusiknya. Biarkan saja…"
"lalu rin mei bagaimana?" Tanya suho. Yeoja itu jadi peduli dengan rin mei, meski ia juga tak kenal dengan rin mei
"dia bekerja di toko roti milik pacarku, begini-begini aku peduli juga padanya"
"hemmm…ah! Aku duluan ya, aku harus cek dokumen yang lain" kata suho membereskan nampan makanannya. Himchan hanya mengangguk mengerti.
Suho pamit dan berjalan menuju ruangannya, melewati meja-meja yang diduduki para pegawai di berbagai bidang.
"aaah~ cantik sekali suho kim itu"
"iya, tubuhnya juga indah"
"apalagi dia ramah dan senyumnya secantik malaikat!"
Para pegawai laki-laki heboh membicarakan suho, tak tahu kalau telinga tajam kris dapat mendengar mereka memuji calon istrinya tersebut.
"cih" umpat kris pelan, kalau bukan permintaan suho yg menyuruhnya bersikap layaknya atasan dan bawahan di kantor. Kris pasti dari tadi mengumumkan di papan pengumuman, suho itu miliknya.
"tuan wu? Kenapa mendadak berwajah kesal begitu?" Tanya lisa, sedangkan jongdae yang berada di depan mereka menampilkan pose muntah.
"tidak, tidak ada apa-apa" jawab kris kemudian melanjutkan makannya. Sepertinya dia perlu bicara dengan suho nanti.
Suho berjalan sambil membawa berkas-berkas dokumen yang harus dia cek. Pegawai kelas atas yang berada satu bidang dengan kris berjalan dari arah depan dengan kris yang tepat memimpin di depan. Tentu saja suho dan kris tak dapat menghindari kontak mata satu sama lain.
Suho menunduk memberi hormat dan berjalan melewati kris dan pegawainya. Suho mempercepat langkah kakinya untuk meninggalkan tempat itu. kris yang memandangnya hanya menggeram kesal karena merasa dicuekin suho.
"fiuh~ hampir saja" ucap suho pelan lalu duduk di kursinya, himchan yang melihat suho keringatan memandangnya heran.
"kau kenapa?" Tanya himchan, suho menggeleng dan menampilkan senyum malaikat yang sukses membuat semua pegawai ruangan itu memegang jantung. Lama suho disini mungkin bisa berakibat fatal untuk kesehatan, mungkin saja.
Jam pulang kantor. Semua pegawai bersiap dan merapikan barang-barang mereka, sedankan yang lembur memilih ke kantin untuk memesan kopi. Terus terang saja, kalau kantor ini jam pulangnya sekitar pukul 8 malam.
"aku pulang duluan ya ho, aku mau kencan sama pacarku" kata himchan yang membereskan mejanya asl karena cepat-cepat. Suho mengangguk tersenyum dan melambaikan tangan saat himchan sudah keluar ruangan.
Suho fokus dengan komputernya. Setelah dirasa semua dokumen ke email atasannya, suho menshut down komputernya dan merapikan mejanya. Tiba-tiba iphonenya berdering menampilkan panggilan masuk dari jongdae.
"ne…yoboseyo, waeyo jongdae~ssi?"
"nona kim, ah! Maksudku wu… tuan wu menunggu anda di mobil"
"ooh~ iya, aku sedang beres-beres, ini sudah akan selesai. "
"baiklah, tuan wu menunggu"
"ne.."
Suho menutup telponnya dan berdecak sebal. "dasar naga bego! Awas saja kau dirumah ya"
Suho masuk ke mobil mewah hitam yang terparkir sendiri di tempat parkir. Kris menghela nafas dan menghidupkan mesin mobilnya. Tak ada percakapan selama perjalanan pulang.
Sesampainya dirumah, suho membuka pintu mobilnya sendiri, sudah yakin kalau kris masih ngambek dan mengacuhkannya. Buktinya kris sudah masuk duluan ke kamar apartemen mewah miliknya.
"kau kenapa?" Tanya suho pada kris yang sudah merebahkan diri dikasur, yang ditanya hanya menghela nafas dan memunggungi suho. Yeoja mungil itu mencubit pinggang kris hingga namja tampan itu meringis.
"sakit ho! 2 kali kau membuatku kesakitan" pekik kris, suho menindih tubuh kris dan menarik kerah piyama namja itu hingga bibir mereka bertemu. Suho yang memulai melumat bibir namja dihadapannya itu. menjilat bibir bawah kris sensual dan melumatnya.
"jangan marah lagi. Itu mengganggu pikiranku" ujar suho membelai pipi kris lembut. Kris terdiam dan lansung merubah bibirnya dengan seringaian.
"baiklah baby, tapi malam ini 3 ronde ya?" ujar kris menelusupkan tangannya kedalam piyama suho, cepat-cepat yeoja itu turun dari tubuh kris dan menutup tubuhnya dengan selimut.
"sireo! Besok kerja kris!" pekik suho sambil bergulat dengan tangan kris yang masih bermain-main dengan tubuhnya. Tapi kris tak mau kalah, ia masuk ke selimut dan menyerang suho disana.
Doakan saja suho besok bisa berjalan dengan benar ke kantor. Dan jangan lupakan suho untuk memakai pakaian sampai menutupi lehernya yang mungkin masih meninggalkan kissmark.
TBC dulu ya…
Bagaimana? Gaje? Typo bertebaran ya… kalo banyak yang komen, nie ff lanjutnya fast. Kalo dikit ya mikir-mikir, hahahahaha. Oh iya lisa kim itu ngarang ya, dia Cuma tokoh yg dibuat-buat. Silahkan saran dan komentarnya. Karena kita sama-sama manusia yang tak luput dari kesalahan. Review please~~ :*