Wasurenaide 10- Final
"Aku mau es krim vanila."
"Tidak."
"Aku mau es krim vanila!"
"Tidak."
"Ayolah Yunnie... aku mau es krim..."
"Tidak. Demi apapun Jung Jaejoong, ini sudah malam."
Tes
Oh God.. Kalau namja bermata musang itu boleh memilih, mungkin lebih baik dia terjun dari gedung berlantai sebelas dari pada melihat dan mendengarkan istrinya menangis.
"Arraseo arraseo. Kang Ahjumma, bawakan es krim vanila ke sini," ucap sang putra mahkota kepada kepala pelayan mereka.
Sang pangeran menyunggingkan senyuman manisnya. Akhirnya dia dapat mendapatkan apa yang dia mau.
"Aish Boo, ingat pesan dokter, kamu harus tetap makan nasi. Hari ini kamu hanya makan eskrim terus," ucap Jung Yunho, sang putra mahkota kepada istrinya yang sudah hamil selama 5 bulan.
Jelas di dalam benaknya saat ulang tahunnya 3 bulan lalu dia mendapatkan kabar gembira kalau istrinya sedang mengandung buah cinta mereka walaupun sebelumnya Jung Jaejoong sudah menggunakan testpack dan hasilnya negatif.
Flash back
"12% dari keseluruhan testpack yang beredar di pasaran biasanya rusak sehingga saat pangeran mengetes apalagi hanya sekali tes, hasilnya tidak akan akurat. Selain itu karena pangeran sekarang sedang mengandung, pangeran menjadi lebih sensitif," ucap seorang dokter kerajaan setelah memeriksa kandungan Jaejoong pada ulang tahun Yunho.
Mata musang Yunho berbinar. Dia benar-benar sangat menginginkan seorang anak dan mimpi akan terwujud.
"Boo, terima kasih," ucap Yunho sambil memeluk Jaejoong dengan erat dan menciumi kening Jaejoong bertubi tubi dengan bibir hatinya.
"Hehehe sama-sama Yunnie," ucap Jaejoong ikut memeluk suaminya erat. Masa sulit sudah dia lewati dan mereka ingin memiliki anak saat ini.
Flash back end
.
"Uh Yun," ucap Jaejoong sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan seputih susu miliknya.
"Ada apa Boo?" tanya Yunho penasaran dengan yang terjadi pada Jaejoong.
"Uhh-," rintih Jaejoong yang merasakan mual pada perutnya.
"Yu-," Jaejoong langsung berlari ke kamar mandi karena rasa mualnya semakin menjadi.
Hoek
Keluar sudah eskrim yang dia makan hari ini.
Lemas. Tubuhnya menjadi lemas karena tidak makan nasi dan hanya makan es krim.
"Kamu tidak mau mendengarkanku makanya jadi seperti ini," ucap Yunho sambil memijat leher Jaejoong dengan lembut.
Jaejoong tidak menyahut, dia sibuk membersihkan mulutnya dengan air bersih yang mengalir dari washtafel putih bergaya klasik di rumah dia dan Yunho.
Setelah membersihkan mulutnya, Yunho memapah Jaejoong menuju kamar mereka. Sepertinya mereka hendak istirahat.
"Boo," ucap Yunho sambil membelai rambut Jaejoong dengan lembut saat dia sudah membaringkan Jaejoong di ranjang mereka.
"Hmm Yun..," ucap Jaejoong sambil mengelus tangan Yunho yang bebas.
"Tidurlah Boo..," Jaejoong menganggukkan kepalanya yang cukup pusing dan tidur di pelukan Yunho.
.
.
"mma..mmmaaa...euunnn," ucap seorang batita mungil berwajah musang dengan pipi yang chubby sedang menggapai sendok yang dipegang seorang namja cantik.
"Sebentar ya sayang," ucap namja cantik itu.
"mmmaaa.. aaaa aaaa," ucap seorang batita mungil berwajah imut dengan pipi yang sama-sama chubby dan mencoba menarik perhatian namja cantik yang sedang menyuapi kembaran satunya.
Jung Gami dan Jung Jaeyoon.
Yeoja kecil bermata doe dan berambut hitam dengan kulit tan ini pemilik nama Jung Gami. Hidungnya yang mancung seperti Jaejoong dan bibir hatinya membuat balita ini tampak imut.
Namja kecil bermata musang, berambut hitam, berkulit putih, hidung yang mancung, dan bibir penuh miliknya membuat namja kecil ini disukai siapapun dan ingin menggendongnya. Jung Jaeyoon.
"Aigoo Gami sayang biarkan oppamu makan dulu ne?"
Gami langsung mempoutkan bibirnya lucu, seolah kesal dengan oppanya yang sudah mengambil alih perhatian eommanya.
"Aigoo anak Appa yang manis kenapa hmm?" ucap seorang namja bermata musang ketika melihat air mata sudah mengenang di kedua kelopak mata doe anaknya.
"Eunnn hiks hiks euunn," ucap Gami sambil menunjuk-nunjuk ke arah sendok yang Jaejoong pegang. Batita belum genap berumur setahun ini mulai menangis keras membuat Jaejoong dengan cepat menyuapkan sesuap bubur bayi ke mulut Gami.
Dengan cepat Gami menelannya dan langsung membuka mulutnya lagi sementara Jaeyoon sudah menarik-narik tangan Jaejoong.
Yunho langsung mengambil sendok bayi yang lainnya agar bisa menyuapi Gami.
Yeoja kecil itu terlihat senang dan langsung membuka mulutnya sementara Jaeyoon ternyata juga ingin disuapi appanya karena sang appa menggunakan sendok dengan ujung berbentuk pesawat terbang. Terlihat menarik di mata Jaeyoon.
Jaeyoon menarik tangan Yunho dan membuat Gami kaget. Gami langsung memekik dan menarik tangan Yunho kembali.
Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian mengambil alih Gami dari Yunho sementara Yunho memegang Jaeyoon sekarang.
Mereka sibuk menyuapi anak mereka yang mempunyai nafsu makan yang cukup besar, sampai akhirnya Gami menggeleng dan selesai makan sementara Jaeyoon masih terus makan.
"Aku akan mengganti baju Gami terlebih dahulu," ucap Jaejoong sambil melirik baju Gami yang penuh dengan bubur bayi, Yunho menganggukkan kepalanya setelah melihat ceceran bubur dengan brokoli dan ayam yang sudah dicincang tipis di atas baju berwarna pink milik Gami.
Jaejoong menggendong Gami dan membawanya ke kamar, meninggalkan Yunho yang sibuk membersihkan bubur yang ada di bibir Jaeyoon.
"Eumm ppaaa," ucap Jaeyoon sambil menggelengkan kepalanya. Sudah kenyang rupanya.
"Anak Appa sudah kenyang eoh? Jja, kita bertemu umma dan kemudian ganti bajumu," Yunho langsung menggendong Jaeyoon dan membawanya ke kamar.
.
"Anak umma sudah cantik~," ucap Jaejoong sambil mengancingkan kancing baju atas dari jumper milik Gami. Dengan memakai jumper berwarna coklat dengan gambar beruang dan dia juga memakai topi beruang, membuatnya semakin imut.
Gami hanya tertawa saat Jaejoong menggesekkan hidungnya ke hidung Gami.
"Aigoo umma yang satu ini juga ingin pakai baju yang sama," ucap Yunho masuk sambil menggendong Jaeyoon.
Yunho langsung membaringkannya sementara Jaejoong mengambil baju Jaeyoon.
Jaejoong dengan cekatan mengganti baju Jaeyoon sementara Yunho bermain dengan Gami. Kedua orang ini benar-benar menjalankan peran mereka sebagai ayah dan ibu.
Selesai memakaikan pakaian kepada Jaeyoon dengan pakaian yang sama dengan Gami, mereka mengajak kedua buah hati mereka ke balkon untuk menikmati pagi yang indah.
Mereka duduk di kursi telur yang ada di depan balkon mereka.
"Udaranya sangat segar," ucap Jaejoong sambil menciumi kepala Gami, membuat yeoja kecil itu terkekeh.
"Ne, sangat segar," ucap Yunho sambil menciumi pipi Jaeyoon.
"Mmma mmaaa,"ucap Jaeyoon sambil melihat kearah Jaejoong, membuat namja cantik bermata doe itu mengalihkan pandangannya dari Yunho.
"Waeyo sayang?" tanya Jaejoong yang bingung melihat Jaeyoon yang ingin turun dari pangkuan Yunho dan meminta digendong oleh Jaejoong.
Yunho mengoper Jaeyoon ke Jaejoong sementara Gami diberikan ke Yunho.
Gami memainkan tangan Yunho dan menggigitnya pelan, sepertinya gigi yeoja itu sudah mulai tumbuh.
"Ppppaaaaa," pekik Gami sambil melihat kupu-kupu yang terbang melintasi mereka.
"Cantik kan kupu-kupunya, Gami?" Gami berusaha menggapai kupu-kupu itu namun tidak bisa.
"Hiks... Ppppaaaa," Gami memekik, tampaknya kesal karena tidak bisa menggapai kupu-kupu itu.
Jaejoong dan Yunho hanya terkekeh melihat wajah gemas Gami.
Dengan gemas Yunho terus menciumi pipi gembul yeoja kecil itu, membuat Gami yang tadinya kesal sekarang menjadi terkekeh riang karena geli terkena kumis halus Yunho.
"Mmmaa," Jaeyoon menyenderkan kepalanya ke dada Jaejoong dan menguap pelan. Kedua batita ini memang biasanya akan tertidur setelah makan.
"Jja, tidurlah sayang," ucap Jaejoong sambil menoel pipi anaknya. Jaeyoon yang terkenal tidak akan bangun meski dengan suara seberisik apapun dan apapun yang mengganggunya langsung memejamkan matanya dan tertidur. Dia hanya akan terbangun kalau dia lapar.
Yunho sampai dibuat bingung oleh Jaeyoon, bahkan namja bermata musang itu mengira Jaeyoon adalah anak dari Changmin. Jaejoong hampir dibuat menangis dengan asumsi aneh sang putra mahkota. Jelas-jelas yang jadi suami Jaejoong adalah Yunho, bukan?
Gami yang melihat kembarannya tertidur, juga sepertinya ikut tertular ngantuk.
Dengan cara yang sama juga yaitu menyenderkan kepalanya ke dada Yunho, yeoja kecil itupun ikut tertidur.
Jaejoong dan Yunho terkikik pelan. Kedua buah hati mereka begitu imut saat tidur. Berbeda dengan Jaeyoon, Gami akan terbangun apabila ada yang mengagetkannya dengan cara menyentuh bagian tubuhnya saat tidur. Yunho sering mengerjai putrinya itu dengan cara menoel noel pipinya, namun alhasil setelah itu Jaejoong mengambek padanya selama 2 hari karena Gami terbangun dan menjerit histeris saat Yunho jahil.
Saat ini Yunho tidak ingin mengerjai anak mereka. Kedua anak mereka tadi malam terbangun karena lapar dan tidak tidur lagi sampai akhirnya sekarang baru tertidur setelah makan.
"Hoamm aku mengantuk," ucap Jaejoong sambil membekap mulutnya.
Yunho membelai rambut Jaejoong,"Jja, kita tidur di kamar." Jaejoong menganggukkan kepalanya dan langsung menuju ke kamar mereka untuk tidur.
Jaejoong membaringkan badannya disebelah Gami sedangkan Yunho membaringkan Jaeyoon di samping kanannya, sehingga buah hati mereka tidur ditengah-tengah keduanya.
"Tidur lah Boo," ucap Yunho sambil membelai rambut Jaejoong. Istrinya itu sepertinya cukup lelah setelah mengasuh Jaeyoon dan Gami.
Jaejoong mengangguk dan mulai memjamkan matanya. Dengan lembut Yunho mengusap pipi lembut Jaejoong sampai napas namja cantik itu teratur, tanda dia sudah tidur.
Yunho ingat dahulu saat Jaejoong mau melahirkan anak mereka.
Flash back
Saat itu Yunho kedatangan tamu yang cukup mendadak dari Jepang, pangeran Jepang yang sengaja berkunjung dan memberikan Yunho hadiah. Dengan kunjungan itu mau tidak mau Yunho harus mendampingi sang pangeran karena merasa tidak enak dengan tamu kenegaraannya itu selama hampir 3 hari.
Jaejoong terus merasa kesal karena menurut dokter sudah hampir waktunya Jaejoong melahirkan namun Yunho masih sibuk saja dengan pekerjaanya.
Pada hari ketiga kunjungan pangeran negeri matahari terbit itu, Jaejoong mengalami kontraksi. Dia benar-benar ingin melahirkan saat itu juga.
Para dokter istana langsung membawa Jaejoong ke rumah sakit sedangkan Yunho yang saat itu sedang makan siang bersama dengan Pangeran langsung melesat pergi meninggalkan pangeran negeri Jepang itu yang terbengong-bengong melihat Yunho.
Pangeran negeri Jepang itu marah-marah dan hendak kembali ke negaranya.
Namun saat itu juga sekretaris kerajaan memberitahu sang pangeran kalau istri putra mahkota melahirkan. Pangeran negeri Jepang langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui Yunho.
Sang pangeran negeri Jepang itu juga menunjukan wajah khawatirnya karena dia juga pernah mendampingi istrinya saat akan melahirkan. Dia melihat wajah istrinya yang begitu kesakitan. Istrinya adalah seorang wanita, bagaimana dengan Jaejoong yang seorang pria?
.
Jaejoong tampak merintih sangat kesakitan saat itu dan dia menunggu Yunho datang.
Yunho datang pada waktu yang tepat. Jaejoong sudah tidak kuat dan para dokter langsung melakukan operasi saat itu juga.
Singkatnya, Jaejoong melahirkan dengan cara caesar dan Yunho mendampinginya saat itu. Ditambah juga dengan sang pangeran negeri Jepang itu menunggu di luar sampai selesai persalinan.
Dan lahirlah Jaeyoon dan Gami. Keduanya digendong bergantian oleh Yunho sementara Jaejoong maish terlelap dalam pengaruh obat bius.
Yunho tidak bisa menapik rasa senang yang ada di dalam dadanya dan tidak bisa menahan air mata kebahagiaan jatuh dari kedua mata musangnya.
Anaknya, darah dagingnya kini sudah tiba di dunia.
Bibir musangnya melafalkan untaian kata terima kasih untuk istrinya dan tidak berhenti mengecup kedua anaknya.
Dia benar-benar bahagia.
Flash back end
"Bahagianya aku..," ucap Yunho sambil mengecup dahi Jaejoong.
Jaejoong menggeliat plan saat merasakan bibir di dahinya dan kemudian memeluk kedua anaknya.
"Aku sayang kalian semua," ucap Yunho yang juga mengecup kedua anaknya.
.
Siang menjelang.
Kedua bayi mungil menggeliat saat merasakan bibir cherry sang Ibu yang mengecup seluruh permukaan pipi kedua bayi itu.
"Mmmaaaa," ucap Gami sambil mengucek matanya sedangkan Jaeyoon menepuk nepuk pipi Yunho yang masih tertidur.
"Pppaaaaa!" teriak Jaeyoon yang berusaha membangunkan appanya yang masih tidur dengan mulut terbuka lebar.
"Ya!? Ada apa!?" Ucap Yunho kaget mendengar pekikkan anaknya.
Jaejoong hanya terkikik melihat tingkah lucu kedua anaknya yang kaget dan kemudian terkikik geli melihat Yunho yang cengo.
"Ya! Jagoan Appa bandel eoh? Appa kelitiki nih," ucap Yunho yang langsung mengelitiki Jaeyoon, membuat bayi itu terkikik dan terpekik riang.
Gami hanya bisa mempoutkan bibirnya, tampaknya dia juga ingin bermain dengan Yunho dan Jaeyoon. Jaejoong yang melihat Gami merajuk langsung ikut menggelitiki pinggang Gami.
Gami langsung memekik senang, terlebih lagi saat Jaejoong mengecupi pipi Gami.
Yunho juga ikut mengecupi pipi Jaeyoon sampai akhirnya Yunho bertemu pandang dengan Jaejoong dan mereka menyentuhkan bibir mereka berdua.
Jaeyoon dan Gami hanya bengong melihat aksi ciuman live yang ada di depan mereka walaupun Yunho dan Jaejoong hanya berciuman selama 10 detik, namun cukup menarik si kembar untuk menonton.
"Ada apa sayang?" tanya Jaejoong saat melihat kedua anaknya bengong saat mereka.
Yunho hanya terkikik. Anak-anak mereka sangat menggemaskan. Keempat manik hitam anak-anak mereka masih mengerjab bingung. Yunho dan Jaejoong langsung mencium bibir anak-anak mereka satu per satu bergantian. Benar-benar hari yang menyenangkan untuk mereka.
.
"Boo," sapa Yunho saat Jaejoong duduk di depan teras mereka saat malam hari. Malam hari itu begitu indah, bulan purnama bersinar begitu terang, seakan menarik orang-orang untuk menikmati malam.
Jaejoong bergumam, masih melanjutkan menikmati bulan yang terang benderang di atas sana.
Yunho memeluk Jaejoong dan menciumi puncak kepala namja cantik itu.
"Wae mmm?" tanya Jaejoong setelah Yunho berhenti menciumi dirinya.
"Aku hanya bahagia. Aku bahagia memilikimu dan anak-anak kita," ucap Yunho sambil menompangkan dagunya di bahu Jaejoong.
"Aku juga bahagia memilikimu, anak anak kita, dan...," ucap Jaejoong sambil mengecup puncak kepala Yunho, "tidak mau kehilanganmu dan anak-anak kita."
Jaejoong memeluk Yunho dengan erat, "Aku tidak mau kehilanganmu kedua kalinya."
"Tidak akan, sayang."
"Aku menyayangimu."
"Aku juga menyayangimu."
"Lalu..."
"Lalu apa Yun..?"
"Kita buat adik buat Jaeyoon dan Gami?"
"Ya! Pervert!"
Pletak.
Sebuah jitakan lembut mendarat di kepala Yunho.
"Aish, apa salahnya Boo?"
"Tidak mau."
Jaejoong mempoutkan bibirnya.
"Arra arra, kita akan membuatnya nanti," ucap Yunho sambil mengusap kepala Jaejoong.
Jaejoong mengangguk. Hamil itu bukan perkara mudah bukan? Apalagi dia namja.
"Yang terpenting kita bersama," ucap Yunho sambil mengelus tangan Jaejoong.
Jaejoong mengecup bibir hati milik Yunho, mengiyakan.
"Aku milikmu."
" Dan aku juga milikmu, Rajaku."
"Dan semoga kita tidak terpisahkan lagi sayang."
"Aku mencintaimu Jung Yunho."
"Aku juga mencintaimu Jung Jaejoong."
.
Fin
.
Hello readers ^^ maaf ya baru update hehehe
Karena satu dan lain hal ff ini jadi tertunda updatenya dan maaf kalau endingnya aneh hehehe
Merespon pertanyaan mengapa di episode sebelumnya 'Apakah alat test packnya rusak?' dan 'Mengapa Jaejoong seperti banci di sini?' Semuanya sudah terjawab di atas ^^
Terima kasih untuk semuanya yang sudah membaca ff ini dari awal sampai akhir dan selalu menunggu update chapternya ^^
Jangan lupa baca ff saya yang terbaru 'Holding Back The Tears' yang bergendre fantasi ^^ Terima kasih ^^ saya tunggu kesan kalian di ff saya yang baru ^^ *bow*
Maaf apabila saya tidak bisa menuliskan nama kalian di episode ini ^^
Saya harap kalian membaca ff saya yang lain. Terima kasih ^^