AUTHOR : LEE EUN SAN

TITLE : PLEASE, DON'T JUDGE ME (Chanbaek ver)

GENRE : ROMANCE, ANGST,

MAIN CAST :

*PARK CHANYEOL (NAMJA)

*BYUN BAEKHYUN (YEOJA)

AND THE OTHERS….

LENGTH : TWOSHOOTS

GENDERSWITCH FOR UKE.

DISCLAIMERS

Semua cast yang ada di ff ini bukan milik aku, mereka milik diri mereka sendiri, keluarga ama tuhan YME. Aku cuma minjem nama mereka ajah. Terima kasih. NO SIDERS NO PLAGIAT!

This is the other story of please don't judge me. It has a same plot but different cast. I'll make each couple in from now. Are you agreeing with me..?

Story about a love story between an idol with his lover. Let's see how they find their love.

And this story begins…..

"sekarang aku Tanya padamu, park. Apa kau masih mau berkarir di dunia hiburan?"

Chanyeol mengangguk.

"baik, kalau begitu. Jalan satu-satunya kau harus menunda semua rencana indahmu bersama baekhyun."

Chanyeol lengsung mendongak "apa maksudnya hyung?"

"hhh.. kurasa pernikahanmu harus diundur.. atau kemungkinan terburuknya dibatalkan…" jawab minho pelan.

.

.

Chapter 3

Chanyeol membulatkan matanya kaget "hyung! Apa yang baru saja kau katakan,eoh? Kau tidak serius kan?" kata chanyeol panik

Minho memandang chanyeol iba "hhh.. entahlah aku juga pusing. Tapi jika kasusmu ini terus bergulir aku yakin pasti sajangnim akan mengambil tindakan itu." katanya.

"itu tak boleh terjadi hyung!" sela chanyeol gusar

Minho hanya bisa menghela nafasnya berat. Dia menepuk bahu chanyeol "inilah dunia hiburan, yeol. Kejam dan tak kenal ampun. Aku sudah memperingatkan kalian sejak awal, memiliki kekasih dengan profesi seperti kalian itu sulit." Katanya

Chanyeol diam. otaknya nyaris meledak saat minho mengtakan hal tadi. Dia tak ingin rencana indah yang telah hampir dua tahun ia nantikan harus hancur begitu saja kerena hal ini.

"tidak!aku tak akan membiarkan semua ini menghancurkan mimpiku dan baekhyun." Batinnya.

Dia berdiri dari kursinya dan melangkah pergi

"yak! Kau mau kemana?" seru minho.

Namun chanyeol masih melenggang tanpa berniat menjawab manager yang sudah dianggapnya kakak itu.

Sekali lagi pria tampan itu hanya bisa menghela nafasnya lelah. "semoga berhasil, yeol"

Chanyeol masuk kekamarnya sebentar untuk ganti baju, dia harus bertemu keluarganya untuk membahas semua masalah ini. Dia keluar kamarnya dan segera bergegas menuju rumahnya setelah tadi mengirim pesan pada ibunya bahwa ia akan pulang kerumah.

Chanyeol mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Sembari konsentrasi menyetir, fikirannya berkelana mencari solusi untuk masalah peliknya ini, demi tuhan dia tak rela pernikahannya batal. Hell no!

Mobil chanyeol memasuki pelataran rumahnya yang luas. Keluarga chanyeol adalah salah satu keluarga paling berpengaruh di korea. Ayahnya adalah pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus sebagai pemilik beberapa restoran mewah di korea.

"aigo nae adeul..wasseo.." sapa ibunya ramah lalu memeluk anak lelaki kesayangannya itu erat. Dia tahu pasti putra kesayangannya sedang menahan beban pikiran yang berat sekarang.

"eomma.." katanya lirih

Ibunya menepuk sayang punggung chanyeol "ne, adeul,,"

Chanyeol akan selalu terlihat seperti anak-anak saat ia bersama ibunya. Pelukan ibunya selalu membuatnya tenang. "eomma.." serunya lagi.

Ibunya makin mengeratkan pelukannya "ahh,, nae adeul…nae adeul.." kata ibunya dengan mata berkaca-kaca.

Ibunya tahu benar masalah yang menimpa anaknya kini sangatlah berat. Chanyeol dan baekhyun saling mencintai tapi yang ia tak habis fikir kenapa dua insan yang saing mencintai harus terkekang dengan hal konyol semacam ini.

"kkokjonghajima, nae adeul.. eomma akan membereskannya untukmu.." kata ibunya sambil mengelus sayang punggung chanyeol yang bergetar.

Keduanya bertahan selama beberapa saat dalam posisi saling memeluk, kemudian saat di rasa chanyeol sudah semakin tenang ibunya melepaskan pelukannya dan beralih mengusap sayang wajah tampan anaknya. "tak usah kawatir, anakku. Kau masih punya eomma, appa dan noonamu. Kau tidak akan sendirian menghadapi ini semua. Kita akan menghadapinya bersama, arraseo?" kata ibunya mencoba menguatkan chanyeol.

Chanyeol menganguk lalu tersenyum kecil "gomawo eomma,,,"

"sebaiknya kau makan dulu,eoh. Eomma sudah memasakkan makanan kesukaanmu. Kajja.." ibunya menggandeng chanyeol menuju meja makan.

Ibu dan anak itu mekan siang dengan gembira. Chanyeol sealu menyukai keluarganya. Dia sungguh bersyukur lahir di tengah keluarga yang hangat seperti ini. Ayahnya yang meskipun sangat sibuk dengan segala persoalan perusahaannya selalu bisa hadir di tengah keluarga dengan segala tingkah konyol dan kelakar anehnya di rumah. Sedangkan ibunya, wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu adalah sosok ibu paling sempurna bagi chanyeol. Sikapnya yang lembut dan pengertian selalu bisa membuat chanyeol merindukannya setengah mati. Dan yang terakhir kakak perempuannya. Wanita yang kini berprofesi sebagai pembaca berita di salah satu stasiun televisi ternama korea itu adalah sosok kakak yang menyenangkan. Meskipun terlahir sebagai wanita, namun kakaknya selalu bisa mengendalikan chanyeol dan membuat namja itu mengurungkan niatnya untuk berulah jika kakaknyalah yang akan menjadi lawannya.

"appa pulang…!"

Tiba-tiba terdengar suara berat ayahnya dari arah pintu

"eh? Tumben appa sudah pulang?" gumam chanyeol

"eoh? Chanyeol ah? Kau datang?" sapa ayahnya.

"ne, appa." Jawabnya sambil tersenyum.

"waaahh,, kau makan besar dan kau tak mengabariku,eoh yeobo..?" ayahnya memicingkan matanya kearah ibunya.

"tsskk,, kau ini. Bukankah katamu kau baru akan pulang dari jepang besok sore,eoh?" cibir ibunya.

"memang seharusnya begitu, tapi aku sudah terlalu rindu padamu. Jadi aku pulang saja…" katanya polos.

"eoh omo…omo.. pria tua ini…! Yaish,,," ibunya tampak bersemu merah menahan malu.

Chanyeol tak bisa menahan tawanya melihat kelakuan kedua orang tuanya yang masih seperti pasangan pengantin baru.

"aigo.. kalian…" serunya sambil tertawa kencang.

Lalu mereka makan siang bersama dengan sesekali candaan yang keluar dari mulut ayahnya. Setelah makan mereka memutuskan untuk duduk bersama di ruang keluarga untuk membicarakan masalah yang dihadapi chanyeol.

"jadi, menurutmu bagaimana media bisa mengetahui hubunganmu dna baekhyun." Kata ayahnya sambil meminum teh hangat yang disiapkan sang istri untuknya.

Chanyeol mengendikkan bahunya "entahlah appa. Aku juga tak habis fikir. Dari mana mereka mengetahui hal ini. Yang aku tahu, dua tahun ini aku selalu berhati-hati dan semuanya berjalan lancar."

Ayahnya mengangguk "hhmmm, apa kau pernah meninggalakn suatu barang yang bisa membuat orang mengetahui masalah ini. Misalnya laptop, sns ponsel atau apalah. Pokoknya barang yang bisa menunjukan kedakatanmu dan baekhyun.

Chanyeol tampak berfikir sebentar lalu mendadak berteriak. "astaga.. iya appa. Aku sempat kehilangan ponselku. Tapi aku sudah membuat mode proteksi yang rumit agar tidak sembarang orang bisa membukanya."

"tapi barang itu tetap hilang dan tak kembali bukan? Dan aku yakin di dalamnya pasti ada fotomu dan baekhyun." Kata appanya.

Chanyeol menepuk keningnya sendiri "aku menjadikannya sebagai wallpaper appa…"

Ayahnya mengangguk paham "baiklah, jad itulah akar masalahnya. "

"lalu aku harus bagaimana appa. Aku tak mau pernikahanku dan baekhyun harus ditunda apalagi di batalkan." Keluhnya frustasi.

Ayahnya memandang chanyeol heran "memang siapa yang mau membatalkanya eoh? Apa kau gila?"

"tsskk, bukan aku appa. Tapi tadi minho hyung mengatakan kemungkinan itu padaku. Aku tak mau appa.." rengeknya manja.

"aigo,, anakmu ini manja sekali suie-ya.." keluh ayahnya.

"tsskk,, seperti kau tidak saja." cibir sang istri.

"appa, jebal bantu aku." Kata chanyeol dengan wajah memelas

Ayahnya memukul pelan kepala chanyeol "dasar bodoh. Tanpa kau katakanpun aku pasti akan melakukanya anak nakal. Siapa yang ingin kehilangan menantu secantik dan sebaik baekhyun."

Senyum di wajah chanyeol merekah. Dia langsung memeluk ayahnya erat "appa.. kau jjang! Neomu neomu jjang! Saranghae appa…" katanya senang.

"tcih anak ini. Kapan kau dewasa eoh? Kau sudah akan menikah anak nakal." Kata ayahnya sambil mengelus sayang rambut chanyeol.

"nanti, setelah aku menkah dan punya nak sendiri.." jawabnya asal.

"dasar!" kata sang ayah sambil menepuk sayang kepala chanyeol lagi.

Chanyeol berada dirumahnya sampai malam dan sekalian makan malam bersama keluarganya. Sang kakak sudah pulang bebrapa saat yang lalu dan bergabung bersama mereka di meja makan. Keluarga bahagia itu saling bercerita satu sama lain dalam suka cita.

"aku pulang,eomma, appa noona," pamit chanyeol

"eung, hati-hati dijalan."pesan sang ibu.

Chanyeol mengangguk

"jangan kawatirkan apa pun, appa akan membereskan semuanya. Kau jangan bersedih lagi arra?" kata ayahnya.

Chanyeol lagi-lagi tersenyum. "arraseo, appa."

"hei! Tiang listrik! Tak usah kawatir dengan berita-berita aneh itu. kakakmu yang cantik ini tak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Kau lupa siapa park yoora eoh?"

Chanyeol terkikik"arraseo noona-ya. Nan kalke…" pamitnya lalu menaikki mobil dan melesat meninggalkan kawasan rumahnya.

Di jalan chanyeol mengambil ponselnya dan menghubungi baekhyun " kau sedang di apartemen kan?"

"eung, wae?"

"aku sebentar lagi pulang. Kau tunggulah."

"ne," jawab baekhyun.

Chanyeol menginjak pedal gasnya dalam sehingga laju kuda besinya meningkat tajam.

.

.

Baekhyun menutup ponselnya lalu kembali membaringkan tubuhnya di sofa empuk apartemen hadiah chanyeol untuk pernikahan mereka kelak. Ya, sejak adanya skandal itu baekhyun sengaja chanyeol ungsikan ketempat itu, chanyeol berfikir tempat itu lebih aman dari pada flat milik baekhyun. Lagipula baekhyun juga tak akan merasa kesepian karena kyungsoo yang sejak sebulan lalu resmi menjadi nyonya kim alias istri dari kim jongin aka kai juga tinggal satu lantai dengannya.

Belum lagi beberapa kekasih member exo yang lain yang entah kebetulan atau tidak memiliki rumah di area ini. Tao, kekasih kris yang seorang model itu tinggal di lantai diatas baekhyun. Sedangkan luhan, pacar si makne sehun tinggal selantai dengan dorm anak-anak exo. Entahlah mungkin sehun yang baru saja bertunangan dengan gadis asal cina itu tak sanggup lama-lama jauh dari kekasihnya yang super cantik itu. lalu ada lagi yixing si guru piano yang sangat lembut dan polos kekasih leader exo itu tinggal selantai dengan yang terakhir xiumin, yeoja cantik ber pipi bakpao itu tinggal selantai dengan luhan.

"chanyeol?" Tanya kyungsoo yang sedang duduk sambil memakan pop cornnya.

Baekhyun mengangguk "ne," jawabnya singkat lalu kembali duduk.

Kyungsoo menepuk bahu baekhyun lembut. "kau harus sabar baek. Aku tahu ini sulit tapi yakinlah semuanya akan baik-baik saja."

"eeung…"

"dulu aku dan kai juga pernah mengalaminya. Kami bahkan nyaris putus jika bukan karena kau dan yang lain aku tak yakin aku akan bertahan bersamanya."

Baekhyun memandang kyungsoo yang sedang bercerita. "kau bahagia kyungsoo ya?"

"pertanyaan macam apa itu ,eoh? Tentu saja aku bahagia." Jawab kyungsoo.

"tapi bukankah ini semua berat. Kau dan aku mungkin nantinya tak akan bisa mudah menjalni kehidupan layaknya pasangan lainya." Tanya baekhyun.

Kyungsoo tersenyum maklum. "byunbaek, sahabatku yang cantik. Apapun yang terjadi dalam hidup kita akan terasa indah jika dari awal kita sudah mensyukurinya. Seperti aku, aku bersyukur aku terlahir sebagai do kyungsoo gadis biasa yang sekarang bisa bersanding dengan seorang kim jongin sang idola. Meskipun aku harus sedikit menunggu untuk mengumumkan pada dunia bahwa namja tampan itu milikku tapi aku tidak kecewa. Karena aku tahu dan sadar benar keputusan itu aku ambil tanpa paksaaan siapapun. Aku mencintai jongin dan aku wajib menerima konsekuensinya."

"apa kau menyesal?"

Kyungsoo menggeleng. "tidak pernah sedikitpun. Aku justru bahagia. Bisa bersanding selamaya dengan namja pilihanku. Membagi suka dan dukaku bersamanya dan bila kelak tuhan memberi kami keturunan, kami akan mengurus mereka hingga kami menua. Bukankah itu indah?"

"hhh,, kau ini.."

"kau harus yakinkan dirimu baek, inikah yang kau inginkan? Dan sanggupkah kau bertahan jika kau akhirnya memutuskan untuk bersamanya? Atau mungkin meninggalkannya" saran kyungsoo.

Kyungsoo memeluk baekhyun sekilas "cha,, aku harus pulang. Si hitam itu sudah menungguku."

Bekhyun tertawa mendengar ejekan kyungsoo pada suaminya. "kau bisa dihajar fans fanatic kai jika kau mengatainya, kyungie ya."

Kyungsoo mengendikan bahunya acuh "siapa peduli. Dia memang hitam. Aku pergi.." katanya lalu melenggang pergi begiu saja.

"tsskk.. dasar burung hantu itu..!" decihnya.

Baekhyun kembali diam dan berfikir. Siapkah dia dengan semua konsekuensi yang harus ia tanggung jika tetap bersama chanyeol. Ingnin rasanya ia berkata tidak sanggup tapi hatinya sekali lagi mencoba menguatkannya. Hati itu berkata bukankah baekhyun mencintai cahanyeol? Bukankah dia sudah bersedia menjadikan lelaki itu suaminya? Lalu kenapa dia harus ragu? Bukankah selalu ada jalan jika kita berusaha?

"ya! Aku mencintainya! Aku tak akan meninggalkanya."putus baekhyun.

"aku pulang…!" seru chanyeol membuyarkan angan baekhyun.

"eoh? Sudah datang?" sapanya lalu berdiri dan memeluk chanyeol sekilas.

Chanyeol mendekap tubuh mungil baekhyun erat lalu mencium keningnya. Kebiasaanya yang tak pernah di tinggalkannya sejak mereka pacaran dua tahun lalu.

"dari mana?" Tanya baek sambil membantu chanyeol melepas mantelnya.

"rumah, aku mengunjungi eomma tadi." Katanya sambil meyerahkan matelnya pada baekhyun. Baekhyun dengan sigap menerima lalu menngantungkan matel chanyeol di gantungan lalu beralih ke dapur. "sudah makan?" tanyanya

Chanyeol menganguk.

"mau teh?" tawar baekhyun

"boleh, cuaca agak dingin diluar."

Chanyeol membaringkan tubuhnya di sofa dan menumpukan tangan dibawah kepalanya. Tak lama baekhyun datang dengan dua buah teh hangat dan beberapa cookies.

Baekhyun mengalihkan kepala chanyeol kepangkuannya. "seharian kau tak ada jadwal?" tanyanya sambil membelai sayang rambut chanyeol

Chanyeol mengangguk

"seharian ini aku menghabiskan waktu bersama keluargaku di rumah. aku membahas masalah kita dengan mereka."

"lalu?"

"menurutmu apa yang sebaiknya kita lakukan?"

"eh? Kau bertanya pendapatku?"

Chanyeol mengangguk "ne, aku ingin mendengar jawabanmu. Apa yang akan kau lakukan jika masalah ini makin berkembang."

Baekhyun menghembuskan nafasnya pelan. "aku akan bertahan. Mungkin kau akan menganggap aku egois. Tapi aku akan bertahan semampuku. Dan jika nanti pada akhirnya aku harus mengalah aku akan berjalan menjauh darimu dengan kepala tegak.

"jadi pada akhirnya kau akan mengalah dan pergi?" Tanya chanyeol serius.

"jika itu untukmu, aku rela. Jika itu membuatmu bisa bertaha di dunia yang kau cintai aku tak mengapa. Melihatmu tertawa bahagia diatas panggung bersama yang lainnya adalah hal terindah untukku. Menjadi kekasihmu mungkin bonus lebih dari tuhan untukku." Kata baekhyun sambil mengusap lembut pipi chanyeol.

Matanya sudah memerah menahan tangis. Sungguh ini berat untuknya. "kau adalah segalanya untukku. Melihatmu tertawa bahagia adalah anugrah bagiku. Dan jika aku harus sedikit berkorban untuk mepartahankan itu semua, aku rela." Katanya sambil terisak.

"baek…" panggil chanyeol lirih.

Baekhyun berusaha tersenyum disela tangisnya "gwaenchana…aku bahagia. Setidaknya sekarang kau masih jadi milkku namun jika nammpphhmmm….."

Chanyeol mengentikan semua ocehan baekhyun dengan ciumannya. Dia membungkam bibir mungil itu dengan lembut dan penuh cinta. Namja tampan ini seolah berusaha menenangkan kegundahan hati kekasihnya itu lewat sentuhannya.

"mmmhhh…"

Deru nafas mereka beradu manis setelah menyudahi ciuman itu.

"sekarang dengarkan aku nyonya park!"kata chanyeol

Baekhyun mendongak dan menatap mata chanyeol "eung..?"

"tidak akan ada yang berubah. Kau akan tetap menjadi istriku, dengan atau tanpa berita ini muncul kerena sejak awal di tetapkannya hidup kita oleh tuhan, dia sudah menggariskan kita untuk hidup bersama. Aku akan menemanimu saat kau akan melahirkan putra pertama kita bahkan sampai cucu pertama kita kelak. Kau dan aku tak akan bisa terpisah."

Baekhyun terisak lagi. Dia sungguh terharu mendengar impian chanyeol. Chanyeol mengusap lembut air mata yang mengalir deras di pipi baekhyun.

"aku berjanji padamu sayangku, kita tak akan berpisah. Kita kan tetap menikah!" putusnya lalu memeluk baekhyun erat.

Baekhyun menangis lagi dan lagi. Dia bahagia tapi juga takut dan ragu. Dia sungguh mencintai namja ini namun apalah dayanya jika semuanya jadi sepreti ini.

Akhirnya keduanya saling berelukan sampai keduanya terlelap kealam mimpi.

.

.

Pagi tiba dan baekhyun sudah rapi dengan bajunya. Dia sudah mandi dan mnyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Chanyeol? Oh tuan tampan itu masih sibuk bermimpi di alamnya. Namja itu baru akan bangun jika manager atau baekhyun berteriak. Setelah meletakkan supnya di meja dan yakin semuanya sudah lengkap. Baekhyun beralih ke kamar untuk membangunkan chanyeol.

"irona yeollie..!" teriaknya sambil mengguncang badan chanyeol.

"tsskk.. aku masih ngantuk sayang…!" rajuk chanyeol

"yak! Bangun atau aku pukul!"

"tsskk..arraseo..!"jawab chanyeol lemah sambil berusaha membuka matanya yang setengah terpejam.

"nah begitu baru anak baik." Baekhyun tersenyum lalu tanpa aba-aba naik di atas perut chanyeol yang langsung membuat namja itu membuka matanya lebar.

"b,,baek..?"

Baekhyun mengalungkan tangan lentiknya keleher chanyeol lalu menariknya sehingga mempertemukan kedua bibir mereka. Chanyeol yang mendapatkan serangan tiba-tiba hanya bisa mengedipkan mata bulatnya berkali-kali. Saat chanyeol mulai menikmati ciuamn baekhyun, gadis itu sengaja melepas tautan mereka dan tersenyum puas. "morning kiss untukmu sayang…" katanya ceria.

"yak! Kenapa singkat sekali eoh? Aku bahkan belum sempat membalas?" seru chanyeol tak terima.

Baekhyun mendecih "tsskk,..! sudah baik aku mau menciummu yang belum gosok gigi."

Yeoja itu hendak berdiri namun dia kalah cepat dengan chanyeol. Pemuda itu langsung meraih pinggang baekhyun dan membanting baekhyun keranjang.

"yyak!" seru bakehyun gemas.

Chanyeol yang ada diatasnya menyeringai "kau tahu apa yang sudah kau lakukan pagi-pagi begini nyonya park?"

Baekhyun mulai kawatir chanyeol akan melakuakn yang iya-iya padanya. "aa,,apa?"

"kau tentu tahu benar jika di pagi hari sesuatu di tubuh lelaki akan mengalami sesuatu bukan?"

Wajah baekhyun memerah. Dia tahu benar apa itu.

"dan kau harus tanggng jawab karena dia sudah bangun akibat ulahmu.."

"mwo… shirro!" tolak baekhyun.

Chanyeol semakin mendekatkan wajahnya ke tubuh baekhyun dan baru berhenti di samping telinga gadis itu.

"kau fikir aku peduli? Katanya. Lalu mulai menciumi baekhyun

"aku tak mau hamil dulu sebelum kita menikah park dobi!" teriak baekhyun.

"memang siapa yang mau menghamilimu. Aku hanya kan menidurimu sayang.!" Katanya bodoh

"PARK CHANYEOL!1 MATI KAU…!"kesal baekhyu lalu mulai memukuli chanyeol memababi buta.

Dan akhirnya sepanjang pagi mereka asik dengan dunia mereka sendiri.

.

.

Other place.

Seorang namja paruh baya terlihat melenggang santai memasukki kantor SM Ent.

"tuan Lee sudah menunggu anda tuan Park," sapa seorang wanita sopan.

Namja bermarga park itu mengangguk lalu masuk kedalam ruangan. Didalam dia sudah di sambut seseorang yang dia sangat kenal.

"kau sudah datang Yoochun ah.." sapanya.

"tidak perlu basa-basi denganku hyung. Aku datang hanya untuk membereskan masalah anakku." Katanya tegas.

Namja yang tadi menyapanya Nampak tersenyum. "arraseo. Lalu apa maumu?"

"aku ingin kau tak mengusik anak dan menantuku atau aku akan mencabut sahamku di perusahannmu. Aku tidak main-mani hyung." Ancamnya.

"tapi ini diluar tanggung jawab perusahaan." Balasnya.

"aku tak peduli. Anakku tak boleh kau sentuh atau kau dan semua orang yang terlibat di dalamnya akan aku hancurkan." Kata yoochun tegas.

"baiklah, aku tahu. Kau tak perlu emosi begitu yoochun-ah."

Namja bernama Park Yoochun itu menatap datar namja yang ada di hadapannya"sejauh itu menyangkut keluargaku, aku tak akan segan melakukan apapun hyung. Tidak hanya dengan kau, denga siapapun aku tak akan gentar. Keluargaku adalah harta terpenting dalam hidupku. Kau atau yang lain tak akan aku biarkan menyentuhnya." Lalu namja itu melenggang pergi begitu saja meninggalkan pimpinam perusahaan itu didalam kantornya yang megah.

"tsskk,, dia masih tetap arogan!" katanya lalu meraih gagang telponnya

"singkirkan semua berita tentang chanyeol. Aku tak mau tahu buat semuanya kembali seperti rencana awal. Chanyeol harus bersih dari skandal." Katanya

.

.

Chanyeol mengusap peluh di wajah baekhyun "aku berjanji akan menjadikanmu pendampingku selamanya park baekhyun."

Baekhyun tersenyum "aku tahu…"

"saranghae…"

"nado.."

Keduanya kembali berciuman mesra sampai waktu yang tak di tentukan.

.

.

Meski sedikit terhalang masalah, pernikahan baekhyun dan chanyeol tetap berjalan sesuai rencana. Meski terutup dan sangat rahasia. Namun pasangan baru itu dan semua tamu yang hadir Nampak sangat bahagia.

"bersulang untuk kebahagian pasangan baru kita…' seru jongin heboh.

Semua mengangkat gelas mereka "cheers…!" seru mereka serempak.

Baru saja baekhyun ingin menenggak minumannya namun tiba-tiba rasa mual menyerangnya "hhooeeekkk…." Baekhyun menutup mulutnya cepat

Sontak semua mata memandang baekhyun dan chanyeol curiga.

"baek?" panggil ibu chanyeol.

Baekhyun memandang mertuanya sambil mengerjab lucu "hhoek…hoek…" namun alih-alih menjawab yeoja cantik itu justru kembali diserang rasa mual.

"astaga…baek? Kau hamil?"

Dan semua mata sontak membulat seketika..

The end

Akhirnya.. satu lagi ff aku end.

Seneng banget karena ini berarti utang ff aku tinggal beberapa lagi. Yooshh! Semangat!

Thanks buat yang sudah nunggu ini ff dan repiu juga buat ini ff. aku gag bisa ngucapin kata-kata lain selain gomawo buat kalian.

Semoga bisa segera bertemu di ff aku yang lain ne.. annyeog..! ppyyong!

Sign

Lee Eun San

EunhyukLegalWife

.