Gemerlap lampu yang sedikit menyilaukan pandangan di tengah-tengah kegelapan pekat dan suara hingar bingar musik tidak mampu mengusik seorang pemuda yang duduk diam di pojok, di sudut meja bar, emanatap gelas kosong yang tadinya berisi grey goose martini. Memang bukan minuman kesukaannya, tetapi meminum wine saja tidak akan mampu mengusir penat hati seorang Cho Kyuhyun.

Kyuhyun kembali mendengus kesal, jemari lentiknya memainkan bibir gelas, tatapannya masih kosong, pikirannya menerawang entah kemana. Tidak lagi dipedulikannya tatapan lapar beberapa namja ke arahnya, tatapan bak serigala yang seolah menunggu sang mangsa lengah dan memakannya hidup-hidup. Salahkah para namja tersebut? Tentu tidak, itu hanyalah pengaruh normal hormone kelaki-lakian mereka melihat seseorang yang sangat menarik dan menawan seperti Cho Kyuhyun. Lihat saja tubuh semampai yang memiliki lekuk indah, tidak berlebihan namun terlihat sangat pas untuk didekap, kulit putih lembut bak porcelain mahal yang hanya terbalut kaus putih berleher V-neck sedikit transparan dan celana jeans gelap yang membalut paha dan pinggul yang ramping. Pipi yang terlihat menggemaskan, rambut yang terlihat lembut dan mengundang tangan para namja itu untuk meremasnya kuat, ah, dan tentu jangan lupakan collar bone, leher jenjang serta bibir plum memikat yang selalu bisa membuat fantasi liar bermunculan tanpa bisa dihentikan. Walau sayangnya sang pemilik tidak menyadari bahwa dirinya bisa benar-benar membuat orang mabuk kepayang menginginkannya setengah mati.

"Tambah lagi, manis?" Tanya bartender. Kyuhyun berdecak kesal. "Kau pikir aku kucing, kau panggil manis?" Sungutnya. Sedangkan sang bartender hanya tertawa, sangat tidak mungkin dia memanggil pelanggan didepannya ini dengan sebutan tampan kan? Kata tampan sangat tidak mendeskripsikan seorang Cho Kyuhyun, manis iya, bahkan mungkin cantik.

"Baiklah, beri aku satu gelas lagi.. grey goose martini, ah tambahkan lagi vodka dan dan olive didalamnya ya."

Kyuhyun jelas tidak memperhatikan, atau lebih tepatnya masa bodoh dengan sekitarnya sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa sekumpulan laki-laki menatapnya dengan tatapan buas mereka, bahkan si bartender sendiri sampai harus meneguk ludahnya ketika tanpa sengaja melihaut Kyuhyun menjilat bibir dan memajukan kedua bibirnya menyesap minuman beralkohol tersebut, detik berikutnya adalah detik neraka (atau surga?) bagi para seme ketika Kyuhyun memejamkan matanya, menjulurkan lidahnya sambil masih menyesap minuman tersebut, mendalami rasa kering martini yang terasa menggelitik indera perasanya. Kyuhyun membuka matanya dan menjilat bibirnya dengan gerakan seduktif (meski tanpa sengaja).

.

.

.

Sepasang mata elang, atau musang menatap pemandangan didepannya dengan tidak bberkedip. Harus ia akui, ia sedikit kaget ketika justru mendapati salah satu hoobaenya berada ditempat seperti ini, sendirian. Yah, meman saat ini seorang Jung Yunho, salah satu sunbae di dunia entertainment yangh telah berhasil menaklukan industri musik selama sepuluh tahun semenjak debut dan tetap kokoh menjalani rutinitas dan kepopulerannya bernaung group TVXQ meski diterpa berbagai macam masalah dan juga merupakan salah satu sunbae yang paling disegani meski umurnya msih terbilang muda memang sedang ingin bersantai dari segala kepenatan masalah karir dan juga percintaan. Dan betapa terkejutnya ia ketika ia mendatangi salah satu club ternama (dan sangat terjaga privasinya, karena club ini merupakan langganan orang-orang ternama dan hanya orang yang terdaftar sebagai anggota yang mampu masuk di tempat ini) justru mendapati magnae dari group hoobae nya Super Junior sedang menikmati liquor, dan perlu digaris bawahi, bahwa dia sendirian. Tidak ada kekasih over protectivenya-Choi Siwon, atau juga soulmate nya yang juga magnae group Yunho sendiri-Shim Changmin, atau juga anggota Kyuline lain yang terdiri dari Choi Minho dan Lee Jonghyun, atau bahkan hyungdeulnya di Super Junior atau lawan mainnya di drama musikal atau siapapun yang selalu saja menempel pada Cho Kyuhyun. Karena jujur saja, sangat jarang medapati Kyuhyun sendirian tanpa dikelilingi orang-orang yang entah sangat over-protective terhadap evil magnae tersebut atau mereka sekedar mencari perhatian dari seorang Kyuhyun.

Yunho masih setia berdiri ditempatnya, bingung apakah dia harus menyapa juniornya itu atau tidak. Masalahnya adalah mereka memang tidak terlalu dekat secara personal. Dan Yunho juga tidak pernah bicara berdua dengan Kyuhyun jika tidak ada Changmin, bukan apa-apa tapi memang terasa canggung dan aneh. Yunho hanya mengenal Kyuhyun dari Changmin, tidak sedekat ia dengan Donghae yang sama sama berasal dari daerah yang sama dengannya.

Yunho masih setia memperhatikan Kyuhyun ketika ia akhirnya paham bahwa tidak hanya dia yang memandangi Kyuhyun, beberapa namja lain juga memandangi Kyuhyun dengan tatapan yang seolah mampu menelanjangi pemuda berkulit pucat itu. Yunho berdiri diam mengamati. Dia bukan orang yang akan langsung ikut campur jika memang tidak diperlukan atau situasi tidak mendesak.

Seorang namja yang Yunho ingat adalah salah satu dari artis terkenal, seorang sunbae didunia perfilman bangkit berdiri dan berjalan mendekati kearah Kyuhyun.

.

.

.

"Hey, kau Kyuhyunnie kan? Magnae dari Super Junior?" Sapa seseorang.

Kyuhyun menolehkan kepalanya, disebelahnya tiba-tiba saja sudah berdiri seorang ahjussi yang dia kenali sebagai teman main drama kekasihnya yang menyebalkan. Tidak ingin dianggap tidak sopan, Kyuhyun tersenyum (lebih tepatnya meringis) dan berdiri memberi hormat.

"Ah, tidak usah seformal itu, Kyuhyun-ssi... Aku ini adalah salah seorang penggemar suara emasmu.." Ahjussi itu tertawa sambil memegang bahu Kyuhyun dan mendudukkannya di tempat semula.

"Senang sekali aku berkesempatan bisa bertemu denganmu secara pribadi." Ucap ahjussi tersebut sambil meletakkan tangannya di paha Kyuhyun. Kyuhyun langsung berjengit, sungguh dia merasa risih dengan perilaku ahjussi tersebut, namun apa yang bisa ia lakukan? Terang-terangan menolak atau bahkan mendampratnya akan membuatnya dicap sebagai hoobae yang tidak sopan dan tentu saja akan menyulitkan nama Super Junior kedepannya.

"Bagaimana kalau kita saling mengenal lebih dekat lagi, hmm?" Ahjussi itu semakin berani mendekat kearah Kyuhyun, dan Kyuhyun sudah hampir akan mendorongnya ketika sebuah deheman keras terdengar tepat dari belakang ahjussi itu, membuat mereka berdua menoleh kearah datangnya suara.

"Maaf, Kyuhyunnie, hyung terlalu lama di toilet dan membuatmu menunggu lama. Ayo, kita sudah terlalu malam dan hyungdeulmu di Super Junior sudah memperingati agar kita kembali sebelum tengah malam, bukan? Besok kita ada jadwal latihan bersama." Suara berat itu terdengar jelas dan tegas, seper5ti tidak mengenal kata penolakan.

Kyuhyun mengerjapkan matanya sedikit bingung, orang tak terduga tiba-tiba muncul dan menyelamatkannya dari ahjussi menyebalkan. "Ah, benar.. Yunho hyung... Maaf, sunbae-nim, sepertinya aku harus pamit terlebih dahulu." Kyuhyun cepat menanggapi suasana dan berdiri sambil sekali lagi tersenyum sopan.

Yunho tidak bisa menahan seringaian kecil dimulutnya, untunglah Kyuhyun adalah orang yang cepat tanggap sehingga dia tidak mempermalukan dirinya sendiri jika sandiwara ini gagal.

"Terimakasih sudah. Menemani. Hoobae-ku, sunbae-nim. Aku sangat menghargainya." Ucap Yunho sambil membungkuk meski kata-katanya sedingin es, dan tangan kekarnya dengan cekatan menarik Kyuhyun dan menyingkirkan tangan si ahjussi dengan 'sedikit' tenaga tanpa sengaja. "Kami permisi."

.

.

.

.

Yunho dan Kyuhyun duduk diam didalam mobil Yunho yang masih terparkir, diam tak bergerak.

"Aku antar pulang." Titah Yunho singkat.

"Aku tidak mau pulang ke dorm." Kyuhyn menjawab tak kalah singkat. Yunho melirik sekilas kearah bangku penumpang. Kyuhyun menoleh ke jendela samping, menatap pemandangan gelap.

"Kyuhyun-ssi. Bagaimana kalau aku antar ke apartment Changmin? Atau kerumahmu?" Tanya Yunho lagi. Bagaimanapun dia merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan Kyuhyun dengan selamat, jika ia masih ingin hidup keesokan harinya tanpa dicincang anggota Super Junior atau menghadapi kemurkaan Changmin yang selalu mengklaim Kyuhyun sebagai 'my number one.'

"Aku tidak mau ke apartment Changmin atau ke Nowon atau ke tempat Minho, Jonghyun apalagi ke dorm Suju." Gumam Kyuhyun pelan meski tetap terdengar oleh Yunho. Yunho menaikkan alisnya. Ini sudah larut malam, tidak mungkin dia menurunkan Kyuhyun dipinggir jalan dan menilik keadaan pemuda tersebut, dia juga tidak mungkin ditinggalkan sendirian. Menghela nafas, Yunho kembali berujar.

"Baiklah." Ucapnya singkat. Dan Yunho mulai mengendarai mobil lambhorgini miliknya membelah keheningan malam, dan Kyuhyun, meski dia tidak tahu entah kemana Yunho membawanya, dia tidak peduli, asalkan tidak ketempat dimana ia akan bertemu Choi Siwon atau Shim Changmin, atau bahkan member Suju dan kedua orang tuanya.

.

.

.

.

"Kyuhyun-ssi... Kyuhyun-ssi, bangun.. kita sudah sampai.."

Kyuhyun mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba menelaah dimana dia berada sekarang. Menggeliat perlahan, Kyuhyun masih tidak tahu dimana dia berada, ini bukan terlihat seperti area parkir dorm Super Junior ataupun apartment sahabatnya.

"Kita berada di apartment ku." Terang Yunho. Membuat Kyuhyun menganggukkan kepalanya paham. "Tidak keberatankan menginap disini? Tidak mungkin aku membiarkanmu menginap di hotel sendirian di Seoul, bisa bisa nanti muncul pemberitaan yang mengada-ada lagi." Ucap Yunho. Kyuhyun kembali mengangguk. Mereka keluar dari mobil, menuju lift dan masuk kedalam apartment Yunho dalam diam, sibuk dengan pemikiran masing masing.

Jujur ini pertama kalinya mereka hanya berdua untuk waktu yang lama dan ini juga pertama kalinya Kyuhyun berada di apartment Yunho, ah lupakan, bahkan ini pertama kalinya ia menghabiskan waktu hanya berdua dengan sunbae yang merupakan hyung dari sahabatnya itu. Tapi biarlah, toh Kyuhyun juga tahu bahwa Jung Yunho bukanlah pria brengsek yang akan memanfaatkan waktu dan keadaan seperti pria brengsek lain yang ia temui tadi. Dan ia cukup percaya pada Jung Yunho, terlebih bukankah Yunho sunbae juga memiliki kekasih yang sudah sekian lama menjalin hubungan, Kim Jaejoong, pasangan fenomenal.

"Duduklah.." Yunho beranjak ke mini bar yang ada ditengah ruangan. Dengan patuh Kyuhyun mendudukkan diri disana, mengamati benda-benda sekelilingnya, apartment itu tergolong rapi meskipun tidak serapi apartment Changmin atau Siwon (yah mereka berdua itu kan sedikit freak untuk masalah kebersihan jadi wajar saja), warna hitam putih dan krem mendominasi setiap sudut ruangan, simple namun maskulin, cocok dengan kepribadian seorang Jung Yunho batin Kyuhyun. Sederhana tapi elegan.

"Maaf, tidak ada wine disini." Yunho tersenyum sambil meletakkan gelas berisi cocktail dihadapan Kyuhyun. Sebagai pecinhta wine, Kyuhyun tidak begitu paham akan jenis-jenis cocktail, dan dia hanya terdiam sambil menatap cairan dalam gelas didepannya dengan penuh tanda tanya.

"Itu adalah Long Island Iced Tea Cocktail.. perpaduan antara rum, gin, vodka dan tequilla, serta coke dan lime." Ucap Yunho menjelaskan minuman yang berwarna kuning-orange yang berada di depan Kyuhyun. "Aku sudah mengurangi kadar campurannya sehingga tidak terlalu kuat." Tambahnya lagi.

"Terimakasih, sunbae. Lalu, milik sunbae sendiri?" Tanya Kyuhyun penasaran dengan cairan berwarna pekat digelas Yunho.

"Oh, ini adalah black russian cocktail. Campuran vodka dan kopi russia."

Kyuhyun mneyesap minumannya, memang tidak seenak wine kesukaannya tapi tidak bisa ia pungkiri bahwa Yunho adalah peracik yang hebat.

Mereka berdua kembali berada dalam keheningan meskipun Kyuhyun sebenarnya tahu bahwa Yunho menginginkan penjelasan darinya, walau pria bermata elang itu tidak menanyakan apa-apa. Namun Kyuhyun berpikir mungkin ia memang berutang penjelasan setelah semua kebaikan Yunho.

"Aku.. aku tidak ingin kembali ke dorm, atau kerumah atau juga ke tempat Changmin, tempat aku biasa melarikan diri.. karena. Well, aku sedang tidak ingin bertemu dengan mereka. Terutama Siwon hyung dan Changminnie."

Yunho diam sambil mendengarkan dengan seksama.

Kyuhyun menatap sosok sunbae yang selalu dikaguminya ini.

Mungkin, mungkin tidak ada salahnya jika ia menceritakan permasalahannya, toh Yunho sunbae bukan orang yang senang menertawakan penderitaan orang lain dan sepanjang pengetahuan Kyuhyun, Yunho sunbae adalah satu dari sedikit orang yang benar-benar tulus, gentleman dan sangat bisa dipercaya sekaligus diandalkan.

"Aku.. aku bertengkar dengan Siwon hyung. Memang kami sering bertengkar karena hal-hal kecil karena kecemburuannya yang terlewat batas atau karena sikapku yang tidak bisa ditebak. Kami memang sama-sama egois. Namun kali ini bolehkah aku merasa lelah sunbae? Sunbae sedikit banyak pasti tahu bagaimana perasaanku, saat kita begitu mencintai seseorang namun tidak bisa bersikap seperti kekasih kebanyakan karena status kita sebagai public figure dengan masyarakat yang masih memandang percintaan sesama jenis sebagai hal yang menjijikkan." Kyuhyun meringis menatap minumannya sendiri, dia tidak sanggup menatap wajah Yunho, takut melihat ekspresi bagaimana yang akan ditunjukkan oleh Yunho. Tapi Kyuhyun tidak bisa berhenti, sekali saja ia ingin berkeluh kesah, ingin menumpahkan segala uneg-uneg yang selalu menghantuinya selama ini.

"Aku mencintai Siwon hyung dari awal, dari sejak semula. Walau pada awalnya dia menganggapku remeh bahkan menganggapku tidak ada akhirnya aku bisa memenangkan hatinya. Tapi ternyata aku tidak bisa selega itu. Walaupun Siwon mengucapkan kata cinta untukku, aku selalu tidak bisa tenang sunbae, kau tahu kenapa?"

"Karena aku tidak mengerti hatinya. Saat ini dia mengucapkan cinta padaku, memeluk dan mendekapku dan di waktu yang sama dia akan merindukan masa lalu nya. Aku tahu tetapi aku diam, aku selalu berfikir bahwa tidak apa, toh itu semua hanya kenangan..."

"Tetapi... ketika Siwon lebih bahagia dengan mengingat kenangannya bersama mantan kekasihnya yang dulu telah disetujui bahkan oleh keluarganya, ketimbang berada di dunia nyata bersamaku, lebih bahagia ketika ia menatap foto lama, mendengarkan lagu memori dan menimang boneka teddy bear itu, terjebak dimasa lalu daripada mencoba mencari celah untu membuat masa depan bersamaku, bolehkah aku merasa tersakiti, sunbae?"

"Siwon hyung memang memilihku, tetapi hatinya juga masih menginginkan masa lalunya. Aku mencoba mengerti bahwa kenangan tidak akan bisa terganti. Namun tidak kah itu berlebihan jika ia memilih untuk mengenang sesuatu yang telah berakhir ketimbang memperjuangkanku?" Kyuhyun terisak.

"Rasanya sesak sunbae... Dan Changmin... aku bertengkar dengannya kemarin sore. Dia menyebutku bodoh. Dia menyebutku bodoh karena selalu membela Siwon hyung. Dia menyebutku bodoh karena tidak bisa menyelamatkan hatiku sendiri. Aku tahu maksud Changmin baik, karena dia selalu menyayangiku.."

'Changmin mencintaimu Kyuhyunnah,,, bukan menyayangimu..' batin Yunho , tetapi Yunho juga tidak berniat mencampuri urusan perasaan mereka yang baginya cukup memusingkan. Sepanjang yang dia ketahui, selama bertahun-tahun ini, walaupun Changmin sesekali berpacaran dengan yeoja, sebenarnya dihatinya hanya ada nama Kyuhyun seorang meskipun Kyuhyun terlalu tidak peka untuk mengetahuinya karena hati dan matanya sudah tertambat pada Choi Siwon.

"Tapi sunbae, aku marah ketika Changmin bilang, aku lebih baik tanpa aku marah karena dia menganggap enteng perasaanku pada Siwon hyung dan hubungan kami atau karena kata-kata dia memang benar."

"Aku butuh waktu.. untuk sendiri..." Kyuhyun menelungkupkan kepalanya di meja bar. Dahinya menempel ke meja dan bahunya sedikit bergetar.

Yunho mendekati Kyuhyun. Diletakkannya gelas yang sudah setengah kosong itu di meja bar. Satu tangannya mengelus puncak kepala Kyuhyun. "Panggil saja aku hyung, Kyuhyunnie, kau sudah kuanggap sebagai dongsaengku sendiri, lebih tepatnya kembaran dongsaeng evil."

Kyuhyun sedikit terkejut, Yunho hyung memang orang yang hangat, namun dia hanya akan bersikap hangat pada orang-orang tertentu yang dikenal dekat dengannya, dan jujur saja Kyuhyun merasa aman dan nyaman didekat Yunho, dia merasa terlindung. Seperti inikah perasaan Jaejoong hyung? Sungguh bahagia sekali menjadi Jaejoong hyung.. batin Kyuhyun.

"Kau tahu Kyu, hubunganku dengan Jaejoongie juga tidak semulus yang diduga orang kebanyakan. Kami bertengkar, kami mengalami berbagai masa sulit dan kami juga sampai detik ini masih berusaha saling memahami satu sama lain. Keluargaku yang awalnya sulit menerima Jaejoongie, dan kebiasaan Jaejoongie yang senang berdekatan dengan orang lain, kami yang sama-sama bersifat possessive, dan dan entah apa lagi."

Yunho menarik kuris dan duduk disebelah Kyuhyun, menyilangkan kaki panjangnya dan tangannya menggenggam tangan Kyuhyun. Dia tersenyum teduh.

"Namun pada akhirnya kami juga paham akan satu hal, kami mampu saling mengerti, kami sama-sama memberikan ruang dan kepercayaan satu sama lain, kami saling mengikat hati kami masing-masing. Jika awalnya jarak dan perspektif menjadi hambatan, sekarang bukanlah sesuatu yang besar. Aku tidak lagi mengamuk jika dia bermalam bersama namja sahabatnya, walau kau tahu mungkin mereka tidak hanya sekedar bermalam. Karena aku tahu, hati Jaejoong hanya untukku. Dan itu adalah kesenangan sesaat. Kami sama-sama dewasa dan mencapai titik kesepahaman yang mungkin bagi orang lain aneh. Tapi suatu hubungan memiliki caranya sendiri-sendiri. Jaejoongie juga tidak lagi cemburu jika aku sekali waktu bersama dengan orang lain, karena aku tidak bisa membagi hatiku lagi, walau kebutuhan tubuh dan biologisku tidak mungkin dibendung dengan setia kepadanya, apalagi dengan jarak yang memisahkan kami."

"Jadi jika kau boleh memberimu saran, Cho Kyuhyun.. bebaskanlah hatimu. Bebaskan perasaanmu, cinta itu bukan untuk dipaksakan. Kau dan Siwon (dan juga Changmin, tambah Yunho dalam hati) mungkin akan menemukan titik dimana kalian akhirnya akan paham jalan seperti apa yang akan kalian pilih. Namun ingatlah, you have to be happy, because in the end that's the only thing matters."

Yunho mendaratkan lengannya di bahu Kyuhyun, memeluknya dari samping. Sedikit terkaget mendapati bahwa tubuh Kyuhyun begitu lembut dan begitu pas dipeluk. Wangi perpaduan almond dan madu tercium, berbeda dengan wangi kekasihnya, Jaejoong, yang semanis cinamon dan vanilla. Tapi Yunho harus mengakui ia juga menyukai aroma tubuh Kyuhyun. Inikah yang selalu dicium oleh indera penciuman Siwon dan juga Changmin?

"Hmm.. ta-tapi... my happiness is to see everyone I love to be happy..." Kyuhyun menguap lebar. "Tidak ada gunanya aku bahagia jika... orang yang berharga bagiku... tidak bahagia,..." Kyuhyun sedikit bergumam, perasaan lega setelah menceritakan segala hal yang membuatnya sesak. Dan entah bagaimana pelukan Yunho terasa sangat nyaman.

Pluk.. Tanpa sengaja Kyuhyun menyandarkan kepalanya didada bidang Yunho, tertidur pulas, gabungan antara efek alkohol dan efek lega.

Yunho bergeming. Dia menatap wajah tidur Kyuhyun dengan intens, "So beautiful..." Ucapnya tanpa sadar. Menggelengkan kepalanya kuat, Yunho langsung teringat, namja dipelukannya ini adalah namja yang sangat dicintai oleh dongsaengnya, dan namja ini juga hatinya sudah memilih namja lain bernama Siwon. Dan dia sendiri juga telah memilih kekasih yang sangat dicintainya sampai mati, BooJae nya.

Menghela nafas untuk kesekian kalinya Yunho mengangkat tubuh Kyuhyun dan menidurkannya di kamar tidur tamu. Mengusap pelan wajah cantik Kyuhyun, menyelipkan rambut di telinga magnae Super Junior itu. "Hey Kyunnie.. akhirnya aku tahu apa yang mereka lihat darimu, bagaimana kau bisa membuat mereka benar-benar jatuh hati padamu. Berbahagialah... May love find you.." Dan Yunho mencium dahi Kyuhyun lembut penuh sayang sebelum akhirnya mematikan lampu kamar dan meninggalkan kamar tamu.

.

.

.

.

"Yoboseyo.. Kangin hyung.. Ya, jangan khawatir, Kyuhyun ada bersamaku, bilang pada Siwon. Oke."

"Yoboseyo Changmin-ah, Kyuhyunmu ada diapartmentku, tenang saja. Yah! Tentu saja aku tidak memanfaatkannya. Kau mau aku diamuk Boojae, huh?"

.

.

.

.

"Hey, Boojae... kau tahu, Kyuhyun kesayanganmu itu menginap di apartmentku... Dia sepertinya tertekan dengan masalahnya. Yah, kau tahu Siwon pabo itu, dan Changmin pabo..."

"Ya, aku tahu kau juga sangat mengaguminya.. Aku juga sekarang tahu kenapa banyak sekali yang menyayanginya meski orangnya sendiri tidak sadar... "

"Ahahahaha, ya aku ingat, dulu kita pernah berfantasi liar tentang Kyuhyunna. Kita bertiga, threesome.. Sepertinya sangat menyenangkan, ne? Hahahahaha."