"Apa kau bahagia?" Tanya Sungmin sambil tersenyum manis kearah Kyuhyun

"Tentu saja. Selama kau tetap berada di sisiku, selama itulah kebahagianku terus hidup"Jawab Kyuhyun sambil tersenyum tulus

.

.

.

.

.

.

If I Must Suffer Like This

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Shim Changmin

Choi Siwon

Sorry for typo(s) u_u)v

This story is belong to me, no plagiat , no siders, welcome reviewers

KyuMin is belong to each other, in this story originally belong to me

( Song of this fict Super Junior KRY – Stop Walking By )

.

.

.

.

.

.

[ 2 years later ]

Kyuhyun melangkahkan kakinya perlahan di trotoar kota Seoul. Sesekali kakinya bermain dengan gundukan salju yang ia lewati. Uap nafas terus berlompatan dari hidung dan bibirnya, menandakan bahwa keadaan saat itu memang benar – benar dingin. Sudah 2 tahun sejak Sungmin meninggalkannya tanpa kabar, bahkan semua orang seolah menutupi keberadaan Sungmin. Sudah 2 tahun pula ia berusaha mencari Sungmin, tapi nihil. Apa Tuhan sedang mempermainkannya? Bagaimana keadaan Sungmin? Apakah dia baik – baik saja?

Kyuhyun mendesah pelan sambil memejamkan kedua manic tajamnya. Hatinya selalu berdenyut nyeri setiap kali mengingat Sungmin. Kyuhyun mempercepat langkahnya agar segera sampai di apartemen.

.

.

.

.

Setelah melepaskan mantel dan syalnya, Kyuhyun berjalan menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasurnya sambil memeluk sebuah kotak. Kotak berwarna babypink yang dititipkan untuk diberikan pada Kyuhyun. Kotak milik Sungmin.

Kyuhyun bangkit dan duduk diatas kasurnya, ia kembali membuka isi kotak itu seperti 2 tahun lalu saat Eunhyuk memberikan kotak ini padanya. Di dalam kotak itu terdapat sebuah foto. Foto yang diambil 5 bulan setelah Sungmin meninggalkannya. Foto USG. Ya, Sungminnya tengah mengandung buah cinta mereka. Kyuhyun tersenyum memandangi foto dua gumpalan daging itu. Babynya kembar. Dia adalah calon Ayah. Kyuhyun membaca kembali Surat yang ditulis oleh Sungmin untuknya.

Kyuhyun-aa.. menurut dokter baby kita kembar laki – laki..

Apa kau bahagia? Aku juga sangat bahagia Kyu..

Mari merawat baby Cho bersama – sama ^^

Air mata Kyuhyun menetes. Ini sudah surat 2 tahun lalu.. Sungminnya sekarang pasti sudah melahirkan baby mereka.

"hey baby.. apa yang sedang ummamu lakukan? Apakah dia masih cerewet?" bisik Kyuhyun lirih.

Ayah macam apa dia? Sungmin meregang nyawa melahirkan buah hati mereka dan Kyuhyun tidak tahu keberadaan mereka, bahkan hingga detik ini.

Air mata Kyuhyun terus menetes mengingat betapa bahagianya ia dan Sungmin dulu, bagaimana Sungmin yang cerewet selalu merecokinya, bagaimana Sungmin berusaha membuat Kyuhyun memakan sayuran, bagaimana Sungmin membawanya kembali menjadi namja normal seutuhnya, yah, Kyuhyun sudah berpisah dengan Changmin sejak kepergian Sungmin. Kyuhyun bersandar pada headboard kasurnya. Pikirannya kembali saat dia masih berdua bersama Sungmin.

"Ming.. kenapa begini?" bisik Kyuhyun

Kyuhyun tertawa getir,"Bahkan dalam mimpi pun, aku tak berpikir kita akan berakhir seperti ini" Kyuhyun kembali mentertawakan dirinya.

Sesak. Sakit. "Aku merindukanmu ming.. Aku tidak sanggup jika begini.. kemana lagi aku harus mencarimu? Apa kau masih berada di langit yang sama denganku? Kenapa kau meninggalkan aku? Bukankah sudah kukatakan padamu jika aku akan bahagia jika kau tetap disampingku?" apa yang kau inginkan Tuhan?" Isak Kyuhyun sambil memeluk foto USG yang di berikan Sungmin 2 tahun lalu. Kyuhyun merasa dunianya sudah lama hilang bersama Sungmin. Apakah tak ada kesempatan untuknya? Semenit saja?.

.

.

.

.

Keesokannya setelah pulang kuliah, Kyuhyun menyempatkan mampir membeli beberapa Buku managemen di toko buku. Saat sedang asik memilih buku, ponsel Kyuhyun bergetar ada panggilan masuk. Kyuhyun menatap layarnya sebentar sebelum menjawab panggilan itu.

"Yo Hae!" sapa Kyuhyun

"….."

"Apa?! Hey! Katamu dosen itu tidak akan ke kampus hari ini!" Kyuhyun Panik

"….!"

"ahmm.. oke, aku sampai kampus 20 menit lagi, tahan dosen itu sampai aku kembali, bye!" Kyuhyun menutup panggilannya dan berlari kekasir untuk membayar buku yang dibelinya.

"Semuanya 30.000 won" Ucap si penjaga Kasir.

Kyuhyun meraih dompetnya dan membayar buku yang dibelinya tanpa menoleh, Kyuhyun segera melesat keluar untuk menemui dosen mata kuliahnya, padahal jika Kyuhyun mau tenang dan menunggu sebentar lagi..

"Seulgi-aa, Shiftmu sudah selesai, sekarang shiftku.."

Seulgi –si penjaga kasir- menoleh dan tersenyum kearah "eonnienya"

"Ahh.. Sungmin Eonni, kau mengagetkanku.. dimana babymu? Aku merindukan mereka" Ucap Seulgi penuh semangat.

Sungmin tersenyum,"mereka dirumah, nanti mampirlah jika sempat.. sekarang pergilah, kekasihmu sudah menunggu" ucap Sungmin sambil menyorongkan dagunya kearah seorang namja.

Seulgi tersenyum kikuk,"Eonni,aku duluan ya dengan Jaehyun oppa?" Pamit Seulgi

Sungmin mengangguk dan tersenyum,"Oke, hati – hati ya.." Ucap Sungmin sambil membalas lambaian tangan Seugli dan Jaehyun.

"Selamat sore, Semua totalnya 50.000 won nona.." Jawab Sungmin sambil tersenyum manis.

Andai saja Kyuhyun mau bersabar dan menunggu sebentar, dia akan menemukan Sungminnya hari itu juga.

Kyuhyun duduk sambil mencoret – coret kertas polos di bindernya. Entah apa saja yang di torehkan pada kertas itu. Tangannya bergerak, tetapi matanya tidak mengamati tulisannya sendiri.

"Kyu!"

Seruan dan tepukan di bahunya menyadarkan Kyuhyun dari lamunan panjangnya. Matanya bergerak tak fokus dan berkedip cepat beberapa saat

"uuhh.. ya?"

Pria yang tadi membuyarkan lamunan Kyuhyun berdecak pelan sebelum akhirnya terkekeh

"Apa yang kau pikirkan sih?" Tanya Donghae –pria tadi- sahabat Kyuhyun

"tidak ada" jawab Kyuhyun singkat

"Siapa gadis itu?" Tanya Donghae to the point sambil sedikit menggeser kursinya mendekati kursi yang Kyuhyun duduki

Kyuhyun menoleh kea rah Donghae, satu alisnya naik dan wajahnya mengerut bingung "Gadis apa?"

"Ya gadis itu.." Jawab Donghae

"Itu apa?" Kyuhyun makin bingung

"Gadis yang disitu.." Ucap Donghae

"Disitu dimana?" Ucap Kyuhyun gemas. Pasalnya, dia tidak paham dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini

"Kau ini ternyata bodoh ya kalau di luar kelas ckckck" sinis Donghae

"Bukan aku yang bodoh, kaunya saja yang kelewat idiot!" maki Kyuhyun dengan sadisnya

"Luar biasa sekali.." Jawab Donghae kesal

Kyuhyun menaikkan kedua bahunya tanda tak acuh, ia kembali mencoret – coret kertasnya tanpa mempedulikan Donghae.

"Aku penasaran, siapa gadis itu.. sepertinya dia bukan mahasiswi kampus kita.." Celoteh Donghae

"Sebenarnya yang kau maksud itu gadis yang mana sih?" ucap Kyuhyun kesal

Donghae memutar malas kedua bola matanya dan merebut kertas yang tadi Kyuhyun coret – coret

"Gadis ini.. yang selalu kau gambar.." Ucap Donghae sambil menunjukkan hasil gambar Kyuhyun

Kyuhyun sedikit tersentak kaget melihat hasil coretannya. Ia menunduk menatap kedua telapak tangannya. Bahkan tanpa sadar tangannya mengingatnya. Sungmin.

Kyuhyun tersentak kaget dan mengerang sakit saat merasakan benda keras menghantam kepalanya.

"HEY!" marah Kyuhyun pada Donghae

"Berhenti mengacuhkan aku tuan sok tampan! Aku bertanya, siapa gadis ini?" Tanya Donghae

"Berhenti bersikap seolah kau itu istriku ikan badut!" gerutu Kyuhyun

"Aku serius Cho! Sejak tahun pertama kuliah, kau selalu menggambar gadis ini dalam keadaan melamun.. aku ini sahabatmu, bisakah sedikit terbuka?" marah Donghae

Kyuhyun mendesah berat. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi dan memejamkan matanya. Tiba – tiba ia merasa lelah.

Donghae masih disana. Sabar menunggu jawaban Kyuhyun

"Namanya Sungmin.. Lee Sungmin.." Jawab Kyuhyun lirih

Donghae masih diam. Memilih menjadi pendengar yang baik sambil sesekali mengamati sketsa wajah cantik seorang gadis yang sedang tersenyum manis itu.

"Aku bertemu dia saat kami kelas 2 SMA.. dia.. gadis yang cantik.. dia.. ibu anakku.." lanjut Kyuhyun lirih. Tenggorokannya tercekat dan matanya memanas

"Ibu anakmu? Kalian sudah menikah?" Tanya Donghae kaget

"Jika aku bisa, itulah yang akan aku lakukan 2 tahun lalu saat tahu dia tengah mengandung anakku.. tapi sayangnya.. kami berpisah.." Jelas Kyuhyun dengan wajah tertekan

"Kenapa?" Tanya Donghae

"Dia pindah ke sini.. ke seoul.. aku sudah mencarinya.. kemanapun.. tapi.. Tuhan menyembunyikannya dariku.." Kyuhyun tersenyum getir mengingat perpisahannya dengan Sungmin yang terjadi hanya dalam sekejapan mata.

Donghae menatap prihatin temannya itu. Ia menepuk bahu Kyuhyun untuk menguatkan namja Cho itu.

.

.

.

.

.

"Kau yakin?" Tanya Nyonya Lee –Ibu Sungmin-

Sungmin mengangguk mantap. "Ne eomma, aku hanya sehari semalam disana, besok pagi pulang" Jawab Sungmin sambil tersenyum

Nyonya Lee ikut tersenyum, tapi jelas tergambar guratan sedih disana. Tangannya terulur mengusap pipi chubby putrid semata wayangnya ini

"Jangan lupa rajin minum obatmu.. arraso?"

Sungmin mengangguk,"ne eomma..aku pergi sekarang ne? maaf merepotkan eomma dengan si kembar.." Ucap Sungmin sungkan

"Anak nakal! Merepotkan apa? Mereka cucu eomma kan?" balas Nyonya Lee

Sungmin terkekeh geli. Ia menghampiri kedua aegya kembarnya

"Eomma pergi ne? jangan nakal arraso?" pesan Sungmin sebelum mengecup kening kedua buah hatinya.

.

.

.

.

Kyuhyun turun dari kereta sambil membetulkan letak mantel dan syalnya. Sesekali tangannya bergerak membetulkan letak tali tasnya.

Kyuhyun berjalan kaki keluar dari stasiun sambil matanya mengamati kesana kemari. Senyuman tak pernah lepas dari sudut bibirnya saat mengingat masa – masa SMAnya dulu, kelam tapi bahagia. Karena dalam kekelaman itu, ada Sungmin. Sungminnya.

Kyuhyun tersenyum getir mengingat Sungminnya. Kenapa sekarang Sungmin seperti mencuri hidupnya?

Langkah Kyuhyun terhenti saat ia sampai di depan gerbang SMAnya dulu. Tempat ia bertemu Sungmin, jatuh cinta dengan Sungmin, dan tempat dia kehilangan Sungmin.

Kakinya terayun begitu saja memasuki halaman sekolah. Tidak banyak yang berubah dari sana. Kaki kembali berjalan, kali ini menuntunya menuju Rumah kaca, tempat ia dan Sungmin dulu merawat bunga bersama – sama. Apa takdirnya?

.

.

.

.

.

Sungmin menatap takjub bunga – bunga di depannya. Cantik. Ia tidak pernah berpikir tempat ini akan menjadi secantik sekarang. Kerja kerasnya kah? Sungmin menggeleng sambil terkekeh geli dengan kenarsisan dirinya sendiri. Sungmin menunduk dan memetik dua tangkai bungan mawar berwarna merah biru keunguan.. Mawar Teddybear. Sungmin ingat dulu dia dan Kyuhyun selalu menggerutu karena bunga ini tak kunjung kuncup, tapi sekarang..

"Sungmin?"

Tubuh Sungmin membeku seketika. Suara itu.. mungkinkah..

"Kau.. Lee Sungmin kan?" Tanya Suara itu.

Suara langkah kaki itu makin cepat menuju kearahnya dan meraih bahunya dan memutar tubuhnya begitu saja.

Manic keduanya membulat sempurna saat bertatapan satu sama lain.

"Kenapa.. kau.. disini?" Tanya Sungmin lirih

Pria itu langsung merengkuh tubuh Sungmin dan memeluknya erat.

"Aku merindukanmu.. Minnie-ku" jawab Pria itu.

.

.

.

.

.

TBC

Next Chapt..

"Apakah aku sudah memberimu waktu yang berat? Apa kau lelah menungguku?"

"Sekeras apapun aku berusaha melupakanmu, semakin besar hati dan pikiranku menginginkanmu"

"Tidak cukupkah hanya ada aku untukmu? "

"Apa kau ingin aku membunuh diriku sendiri Lee Sungmin?"

"DIA ANAKMU!"

Annyeong! ^^

Author balik, adakah yang kangen ff ini? #gkada ._.

hehe, udah lama gk update ff ini u,u sampe jamuran/?

mian ya readerdeul, author lagi banyak tugas kuliah, jadi ya begitulah #alibi

hehe, maaf ya chap ini pendek u,u idenya cuma sampai situ karena 2 chapt lagi ff ini tamat ^^

Gomawo, thanKYU, terima kasih banyak banyak banyak ya buat yang udah komen dari readerdeul :'3

komen kalian bener2 masukan buat saya :'3

adakah yang belum paham alur ceritanya? end chapt bakal admin jelasin, tanya aja bingung dibagian mana ^^

next chap janji bakal dipanjangin ^^v

sekian ya cuap cuap author kacangan ini

sekali lagi terima kasih banyak buat semua komentator atau reviewer -bow bareng ChangKyuMin-

Last, mind to Review or Comment at Comment box down below ^^

See-ya at the next Chapt ^^