Title : Marry me?

Main Cast : Chanyeol || Baekhyun || Other

Summary :

Hanya permintaan kecil dari Chanyeol kepada sahabatnya Baekhyun.


Semua anak punya teman bermain, mereka punya seorang atau... beberapa orang yang bisa menjadi satu kumpulan kecil. Terkadang mereka akan bermain di taman bersama atau belajar di salah satu rumah diatara mereka dengan remahan-remahan roti di setiap bibir.

Chanyeol punya banyak teman,sedangkan Baekhyun tak punya seorang pun.

"Siapa dia?"

Jongin seorang teman kecilnya tak mengerti. "Ha?"

"Anak laki-laki itu!" Chanyeol sedikit kesal, dia menarik lengan baju Jongin.

"Oh.. entahlah, aku tak mengenalnya." Jongin kembali sibuk dengan kartu-kartunya yang mulai berserakan di bawah lantai kelas.

Chanyeol kecil mulai penasaran, diliriknya sekilas wajah itu. Dia tak kenal. Terlalu asing di kelas kecilnya yang hampir semua orang dia hapal nama dan wajahnya.

Chanyeol berjalan perlahan kedepan kelas, di pojok lemari buku dekat pintu "eh, namamu siapa? Nama ku Chanyeol," dia mencoba menebak wajah yang kini menunduk dalam itu.

10 menit kemudian wajah itu tak kunjung terangkat, tak ada suara bahkan lengan Chanyeol mulai sakit karena tak juga di sambut.

"Aku Chnayeol," dia mencoba lagi.

Chanyeol punya teman, semua orang ingin berteman dengannya.

"Kau tak punya teman?" wajah itu mulai jengah, Chanyeol tersenyum manis.

Chanyeol mengulurkan tangannya lagi, sesaat kemudian...

"Aku –aku Baekhyun, Byun Baekhyun."

Chanyeol suka Baekhyun.


"Ambilah bekalku, eomma membuat banyak hari ini"

Chanyeol meletakkan sepotong sandwich besar dengan 2 lapis keju di atas tissue di meja kantin siang itu.

"Ah.. kau tak usah melakukannya, Chan" suara itu sangat kecil, Chanyeol harus menajamkan telinganya.

" Tak apa, ambillah Baekhyun~ah. Chanyeol suka memberikan sandwich ini untuk mu"Baekhyun mengambilnya dengan malu-malu. Poninya menutup sebagian wajahnya ketika dia menunduk untuk mencoba sandwich Chanyeol.

"Ini enak."

"Benarkah? Hahaha" Chanyeol mengambil sepotong lagi dan melahapnya dengan cepat.

"Hua.. eomma benar-benar hebat!" teriaknya.

"Terimakasih Chanyeol" semburat merah menutupi wajah Baekhyun.

Chanyeol kecil tersedak, dia tak paham apa yang terjadi. Mengapa bagian tubuh di bawah lehernya sakit, sakit yang aneh. Chanyeol kembali tak mengerti saat tiba-tiba wajahnya memanas ketika bibir mungilnya mengatakan dengan sangat pelan –

"Chanyeol suka Baekhyun."


Baekhyun tak pernah mengenal apa itu teman atau untuk apa punya seorang teman saat dia bisa belajar dan bermain dengan dirinya sendiri.

Baekhyun tak suka teman,

Baekhyun tak suka saat orang lain mencoba untuk memasuki dunianya, mencoba untuk mencari tahu tentang apa hobinya atau di mana rumahnya. Dia benci itu!.

Dia benci saat teman-teman mulai datang ke kehidupannya, karena mereka akan benar-benar berisik. Mereka akan memasuki kamarnya dan menanyakan semua yang ada di sana tanpa jeda.

Baekhyun tak pernah memasukkan kata teman dalam daftar keinginannya selama ini sebelum seorang bernama byun baekhyun menyentil pemikirannya.

Ya..Chanyeol.

"Kau suka bunga?" Chanyeol bertanya dengan seikat bunga lyly di tangannya.

"Aku tak suka" Baekhyun memegangi hidungnya dengan sebal.

"Aku alergi dengan bau mereka," dia menambahkan.

Chanyeol memajukan bibirnya dengan cara yang lucu "Oh, sayang sekali. Aku sangat suka dan aku membawakan beberapa untuk Baekhyun" dia menatap bunga itu dengan sedih.

"Maaf" Baekhyun menatap sepatunya lekat.

"Tapi aku juga membawakan coklat dan permen untukmu," dia berjingkat-jingkat ke sisi Baekhyun yang sedang berdiri di tepi kolam kecil di depan kelas. Dia mulai kewalahan dengan jumlah coklat dan permen yang melebihi kapasitas tangannya, bunga itu... entahlah dia sudah membuangnya entah dimana.

"Kau baik sekali?" semburat sewarna tomat menempeldi wajah Baekhyun.

Chanyeol mual seketika, sekumpulan kupu-kupu sepertinya sedang berada di perutnya.

"Eh iya. Sama-sama Baekhyun" pipinya juga memanas.

Chanyeol meletakkan semua coklat dan permen itu di kursi kayu di tepi kolam. Selanjutnya mereka mengambil tempat di sisi bagian lainnya.

"Baekhyun, kau tahu. Semalam aku pergi ke pernikahan paman dengan ibu dan ayah."

Chanyeol membuka ceritanya siang itu.

"Mereka menikah, kau tahu apa itu menikah?"

"Tidak" Baekhyun menjawab dengan satu kata paling masuk akal yang dia tahu. Dia tak mengerti, tentu saja.

"Aku juga tak tahu, tapi kata ibu menikah akan membuat dua orang tidak akan terpisahkan. Saat dua orang ingin terus bersama-sama mereka harus menikah. Ayo kita menikah!"

Chanyeol segera berdiri. Kakinya mengetuk-ngetuk tanah dibawahnya dengan semangat.

"Menikah?" Baekhyun tak pernah mengerti apa maksud Chanyeol sejak semula.

"Iya, aku dan Baekhyun akan menikah. Chanyeol suka Baekhyun, kita suka bermain bersama, belajar bersama dan kita tak mau terpisahkan. Jadi kita harus menikah. Baekhyun mau menikah dengan Chanyeol kan?" Chanyeol menunjukan wajah paling penuh harap yang selama ini pernah Baekhyun lihat.

Baekhyun memegangi ujung bajunya dengan gugup, dia tak tahu apa arti menikah dan untuk apa orang harus menikah. Tapi, Baekhyun suka bermain dan belajar bersama Chanyeol, maka itu –

"Baiklah" ucapnya.

Chanyeol tersenyum sangat lebar, kemudian dia menautkan jemari-jemarinya dengan jemari Baekhyun.

"Ayo kita ke gereja, semua orang menikah disana!"

.

.

.

.

tbc


Hai! ini fiction ke dua aku disini.

Aku udah lama buat account tapi baru post lagi (Hahahaha)

Aku udah pernah post fiction ini di blog, tapi castnya bukan Chanbaek.

Karena aku suka banget sama Chanbaek, so aku ganti cast nya.

Dan ini akan menjadi fiction chapter pertama ku. Happy reading! :D