In The Time

.

Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong, Yong Junhyung

Genre : YAOI/Shonen-ai/Fantasi

Pairing : YunJae, (Slight) JunJae

Note : Cerita ini terinspirasi dari salah satu film Korea. Namun saya lupa judulnya. Ini adalah FF dengan genre Fantasy pertama saya. Semoga kalian semua menyukainya.

Warning : Cerita pasaran, alur lamban, typo(s)bertebaran, bahasa tak sesuai EYD, judul yang tidak selaras dengan isi cerita

Chap : 10 (sepuluh)

.

.

.

Jaa, tanoshimi ni oyomi kudasai ^^

.

.

DOUZO

.

.

::

::

In The Time

::

::

Last chap

.

"Ne, itu nuna Min. Sini, Min kenalin sama nuna Min. Kajja hyung."

Changminpun dengan semangat menarik orang itu mendekat kearah Jaejoong, dengan senyum yang mengembang diwajahnya, iapun terus menarik tangan orang itu hingga sampai didekat Jaejoong.

"Nuna, ini hyung yang kemaren nolongin Min." teriak Changmin dan membuat Jaejoong terkejut lalu menolehkan wajahnya kearah Changmin.

"NUNA~"

Srettt

"Ne. Waeyo Min-"

Deg

Deg

Deg

.

.

.

Debaran jantung Jaejoong berpacu cepat ketika matanya menangkap sosok tegap seorang namja yang tengah ditarik oleh Changmin itu. Jantungnya terus menerus berdebar kencang kala matanya bersibobrok dengan mata tajam namja itu.

Namja itupun tak jauh berbeda dengan Jaejoong. Ia menatap tanpa berkedip sosok Jaejoong yang tengah berdiri kaku diseberangnya itu. Tatapan mata keduanya bertemu, mengalirkan berjuta rasa yang hanya masing-masing dari mereka yang merasakannya.

Tap

Tap

Tap

Waktu serasa berjalan sangat lambat saat dengan semangatnya Changmin menarik namja itu mendekat ke arah Jaejoong. Bagai adegan slow motion, seiring dengan menipisnya jarak diantara keduanya, jantung keduanya berpacu semakin cepat.

Tap

Deg

Tap

Deg

Tap

Deg

Keduanya masih terus berpandangan satu sama lain dengan jantung yang terus berpacu cepat. Bahkan keduanya bisa mendengar bunyi degup jantung masing-masing, saking kerasnya debuman itu.

"Nuna, ini hyung yang kemarin bantuin Min cari nuna~" teriak Changmin setelah dirinya sampai dihadapan Jaejoong. Dengan cengiran lebar diwajahnya dan tanpa merasakan suasana kikuk yang terjadi diantara dua namja dewasa itu.

"Nuna, kok bengong? Ini hyung yang kemarin~" kata Changmin lagi sambil menarik tangan kiri Jaejoong untuk menyadarkan 'nuna'nya itu.

"Eh? Nde? Ah, ne." jawab Jaejoong tak jelas dan tersenyum canggung.

"Hahh, nuna aneh." kata Changmin sambil geleng-geleng kepala. "Nah hyung, ini nuna Min. Namanya Kim Jaejoong. Nuna Min yang paling yeoppo."

Deg

Changmin memperkenalkan sang 'nuna' kepada namja itu dan seketika membuat jantung namja itu bereaksi saat mendengar nama dari 'nuna' Changmin.

"Dan nuna, ini hyung yang kemarin nolongin Min waktu nyari nuna, namanya-, eh, Min lupa nanya namanya hyung. Ah, hyung, nama hyung siapa?" tanya Changmin saat sadar kalau dirinya tak tahu nama namja itu, segera ia mendongak menatap namja itu yang masih saja menatap intens Jaejoong.

"Hyung-"

"Yunho, nama hyung, Jung Yunho."

Deg

Deg

Deg

Kali ini jantung Jaejoong yang bereaksi setelah mendengar nama dari namja itu-yang ternyata adalah Yunho. Sungguh ia tak menyangka jika akan bertemu dengan Yunho dengan cara seperti ini. Iapun menatap dalam Yunho yang kini sudah berada nyata didepannya. Yunho sudah menjadi namja tampan yang sangat mempesona.

Keduanya masih saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak menghiraukan Changmin yang berceloteh riang, keduanya masih sibuk saling menatap, menyalurkan berjuta rasa yang mereka rasakan.

Jaejoong rasanya ingin menangis saat dirinya bisa kembali melihat secara langsung sosok Yunho, namja yang sudah menyadarkan dirinya tentang cinta yang tulus. Ingin rasanya ia berteriak kencang saat kembali ia bertemu langsung dengan namja yang sudah dengan tulus mencintainya itu. Dan keinginan keinginan lainnya yang tak bisa Jaejoong ungkapkan lagi. Sungguh, ia benar-benar merasa beruntung karena bisa bertemu lagi dengan Yunho.

Namun, beberapa pikiran segera memenuhi otaknya. Tentang apakah rasa cinta Yunho yang dulu sempat Jaejoong abaikan itu masih bertahan sampai sekarang untuknya? Apakah rasa cinta itu masih bersemi dihati Yunho setelah sepuluh tahun berlalu diantara keduanya? Apalagi keduanya sama sekali tak pernah saling berhubungan lagi semenjak kejadian itu. Masihkah cinta tulus Yunho itu, bertahan untuknya? Masihkan janji Yunho yang dulu masih bertahan hingga sekarang?

"Apa kabar Jaejoong?"

Deg

Suara rendah Yunho segera menyadarkan Jaejoong dari pikiran liarnya. Iapun kembali menatap dalam mata musang Yunho yang tengah menatapnya, dan iapun tertegun saat kembali melihat senyum yang terlukis diwajah Yunho.

"N..ne, a..aku baik-baik saja. Ba..bagaimana denganmu, Yunho?"

'Yunho, ya dia adalah Yunho'

"Seperti yang kau lihat, aku, juga baik-baik saja."

Hmmmm

Senyum manis segera terlukis diwajah keduanya. Masih dengan saling tatap, mereka tersenyum satu sama lain.

"Sudah sangat lama." kata Yunho sambil terus tersenyum dan menatap Jaejoong.

"Ne sudah sangat lama." jawab Jaejoong tersenyum juga dan menatap Yunho.

"Kau, semakin cantik Jaejoong-ah." kata Yunho sambil tersenyum manis memandang Jaejoong dan seketika membuat Jaejoong tersipu, semburat merah tercetak jelas diwajahnya.

Blushhh

"Emmm, kau juga sudah berubah, semakin- tampan."

Blushhh

Lagi-lagi Jaejoong tersipu saat mengatakan Yunho tampan, entahlah, namun ia sangat menyukai tampilan Yunho saat ini.

Yunho sudah menjelma menjadi namja yang tampan, jauh dari image culunnya sewaktu SMA dulu. Lihatlah pakaian jas semi formal hitam ditambah kemeja biru kotak yang membalut tubuh atletisnya, rambut coklatnya yang sedikit panjang dan dipotong sedemikian rupa hingga membuatnya terlihat sangat menawan. Dan satu lagi, kaca mata butut yang dulu selalu menamaninya sepanjang hari saat SMA, kini sudah berganti menjadi kacamata modis dengan lensa kotak yang membingkai wajah tegasnya.

"..."

"..."

"..."

"..."

Kembali tak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya, masih merasa canggung dan tak tahu hal apa yang sebaiknya dibicarakan. Ssmentara itu, Changmin kini malah sudah asik kembali mengambil hidangan yang ada atas meja.

"Changmin, apa dia dongsaengmu?" tanya Yunho lagi saat teringat dengan Changmin yang masih setia menggenggam tangannya. "Neomu kyeopta." lanjutnya sambil mengusap sayang kepala Changmin.

"Ne, ia namdongsaengku." jawab Jaejoong dan ikut mengusap sayang kepala Changmin. "Gomawo kemarin sudah menolong Changmin." lanjut Jaejoong sambil menatap Yunho.

"Ne, cheonma. Tapi, kenapa ia memanggilmu-"

"Nuna?" potong Jaejoong cepat menyela ucapan Yunho, "Dia memang begitu. Sejak dulu ia selalu memanggilku begitu, padahal aku sudah sering menyuruhnya untuk berhenti memanggilku nuna, tapi ia sama sekali tak menghiraukannya." jawab Jaejoong sambil tersenyum kecut.

Perlahan rasa canggung keduanya mulai terkikis, seiring dengan bergulirnya percakapan diantara mereka.

"Habis nuna yeoppo kayak eommanya Kyu, makanya Min panggil nuna, nuna." kata Changmin yang rupanya mendengar percakapan dua namja dewasa disebelahnya itu.

"Ne, hyung juga setuju, nunamu memang yeoppo." kata Yunho sambil terkekeh saat melihat raut cemberut Jaejoong.

Blushhh

Jaejoong kembali berblushing ria saat lagi-lagi Yunho memujinya cantik.

'Apakah ini artinya kau masih mencintaiku Yunho? Bolehkah aku berharap? Berharap rasa cintamu masih sama seperti dulu? Dan janjimu, apa kau masih mengingat janjimu?'

::

::

In The Time

::

::

Suara canda dan tawa hangat terdengar nyaring dalam pesta reuni SMA Shinki. Bisa kita lihat semua orang tengah bersenda gurau bersama para sahabat lama. Disalah satu meja, nampak tiga namja dewasa dengan pesona masing-masing ditambah satu namja cilik, tengah berbincang hangat. Nampak sesekali tawa terdengar dari mereka, kelihatan sekali kalau mereka tengah berbahagia.

"Ne, dan dengan kacamata bututmu itu, semua orang jadi menganggap dirimu culun. Ditambah kau sering bersemedi diperpustakaan. Euy kyang kyang."

Tawa nyaring kembali terdengar, nampak Junsu yang tengah tertawa kencang sambil memegang perutnya yang sakit karena kebanyakan tertawa. Yah, sekarang mereka-Jaejoong, Yunho, Junsu-kembali mengenang kisah mereka saat SMA dulu.

"Ne, dan dulu juga kau sering sekali datang ke kelas kami untuk mencari Jaejoong. Kau berteriak seperti orang kesetanan, tanpa perduli jika suaramu itu membuat telinga kami semua sakit." balas Yunho menceritakan sosok Junsu saat masih SMA.

"Tapi justru itulah yang membuat kita semakin terkenal. Kau dengan keculunanmu, dan aku dengan suara seksiku." jawab Junsu dan kembali menghadirkan tawa diantara ketiganya.

Sementara ketiga namja dewasa itu bercerita dengan riang, satu-satunya namja cilik diantara mereka a.k.a Kim Changmin, tengah asik menyantap makanan dihadapannya. Makadari itu, sedari tadi tak ada suara apapun yang keluar darinya, karena ia tengah sibuk dengan makanan-makanannya. Iapun duduk dengan tenang tak memperdulikan ketiga namja dewasa itu.

"Haha, perutku jadi sakit karena kebanyakan tertawa." kata Junsu sambil terengah-engah.

"Ne, ternyata banyak hal lucu yang terjadi dulu. Aku jadi rindu masa-masa itu." kata Jaejoong sambil tersenyum menerawang. Yunhopun menoleh kearah Jaejoong, dan tertegun kala menatap wajah tersenyum Jaejoong itu.

"Youngwoong~"

Deg

Jantung Jaejoong berdetak cepat saat mendengar Yunho menggumamkan sesuatu. Walaupun sangat kecil, tapi Jaejoong bisa tetap mendengar lirihan Yunho itu.

"Nde? Kau mengatakan sesuatu Yunho-ah?" tanya Jaejoong harap-harap cemas. Yah, ia sangat tak menyangka jika Yunho akan teringat akan dirinya yang dulu menyamar sebagai Youngwoong. Iapun sedikit cemas jika benar Yunho mengingat semuanya.

"Ah, anio. Sepertinya aku familiar dengan warna rambut seperti rambutmu Jaejoong-ah." kata Yunho sambil menunjuk rambut Jaejoong, "Sepertinya dulu ada kenalanku yang menggunakan rambut dengan warna itu." lanjut Yunho sambil terus menatap Jaejoong.

"..."

"..."

"Ah, lupakan. Sepertinya hanya ingatan samar." kata Yunho lagi dan seketika membuat Jaejoong bernafas lega. Ia tak sadar jika sedari tadi menahan nafasnya mendengar jawaban Yunho.

"Haha, kau kebanyakan membaca buku sehingga pikiranmu terbagi-bagi. Mungkin itu tokoh fiksi disalah satu buku yang kau baca." kata Jaejoong berusaha mengalihkan perhatian Yunho.

"Ne, sepertinya begitu."

"Nuna, Min mau itu~" rengek Changmin sambil menarik-narik ujung baju Jaejoong, membuat Jaejoong yang tadinya masih mengobrol dengan Yunho seketika menolehkan wajahnya kearah Changmin.

"Ne? Oh kau mau ini?" kata Jaejoong sambil menarik sepiring kentang goreng kearah Changmin.

"Umm." sahut Changmin semangat dan setelahnya iapun kembali diam sambil memakan kentang goreng itu.

"Ngomong-ngomong Yunho-ah, sekarang kau bekerja dimana?" tanya Junsu sambil menyeruput coffe latte dihadapannya.

Jaejoong yang tadinya masih sibuk mengurusi Changmin, mau tak mau langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Junsu itu. Iapun juga penasaran dimana Yunho bekerja.

"Nde? Ah, kau sendiri bekerja dimana Junsu-ah?" tanya Yunho bertanya balik pada Junsu, ah, nampaknya Yunho tak ingin memberitahukan dimana diriya bekerja, maka dari itu ia mengalihkan perhatian Junsu.

"Ah, aku hanya seorang pegawai di Dee n D Corp." jawab Junsu sambil tersenyum.

"Kau sendiri Jaejoong-ah?"

"Aku bekerja di Namshin Corp." jawab Jaejoong yang sedikit kecewa karena Yunho tak kunjung menjawab pertanyaan Junsu.

"Namshin Corp?" ulang Yunho sedikit kaget mendengar Jaejoong bekerja disana.

"Ne. Waeyo? Kau nampak terkejut tadi."

Hmmmm

Yunho tersenyum kecil sebelum menjawab, "Anio, eopseo."

"..."

"Ngomong-ngomong, apa kau sudah punya yeojachingu Yunho-ah?"

Deg

Jantung Jaejoong bergemuruh cepat saat mendengar pertanyaan Junsu, ia benar-benar tak berfikir kearah sana tadi. Dan sekarang iapun semakin ragu akan perasaan Yunho, yah, sudah sepuluh tahun berlalu. Kemungkinan apapun bisa terjadi, termasuk Yunho yang memilih berpaling darinya.

"Nde?"

"Atau kau malah sudah beristri?" tanya Junsu lagi dan semakin mebuat Jaejoong merasa tak nyaman. Sungguh, ia berharap jawaban Yunho tak akan menyakitinya. Anggaplah ia egois sekarang.

Hmmmm

Yunho hanya tersenyum kecil saat mendengar pertanyaan Junsu, iapun mengangkat wajahnya dan menatap Junsu, "Anio. Aku belum menikah." jawab Yunho dengan suara tegas dan seketika membuat Jaejoong bernafas lega.

"Bagaimana dengan yeojachingu?" tanya Junsu lagi yang rupanya sangat penasaran dengan kehidupan Yunho.

Lagi-lagi Yunho hanya tersenyum kecil sebelum menjawab, "Anio. Aku juga tak mempunyai yeojachingu."

Deg

Jantung Jaejoong berdetak senang saat mendengar kalau Yunho belum mempunyai pendamping, segera ia mengangkat kepalanya-yang memang sedari tadi menunduk berpura-pura mengurusi cara makan Changmin-dan menatap Yunho.

"Tapi-"

Sret

Yunhopun mengalihkan pandangannya menatap Jaejoong, dan seketika membuat Jaejoong bersemu saat Yunho memberikannya senyuman manis, "Ada seseorang yang kusukai."

Deg

Deg

Deg

Jantung Jaejoong semakin bergemuruh kencang saat mendengar kalimat terakhir Yunho itu. Oh, bolehkah ia berharap? Berharap jika Yunho masih mencintainya? Apakah itu tandanya jika Yunho memang benar-benar memegang janjinya? Janji untuk selalu mencintainya sampai kapanpun?

Yunho masih mempertahankan senyumnya sambil menatap mata bulat Jaejoong, ia benar-benar tak bisa mengalihkan tatapannya dari wajah cantik Jaejoong yang tengah bersemu. Ia benar-benar merindukan wajah cantik Jaejoong, wajah yang sudah sepuluh tahun tak pernah dilihatnya secara langsung.

"Wah, siapa yeoja beruntung itu ne? Apa ia salah seorang teman kita? Apa aku mengenalnya?" tanya Junsu lagi yang kadar kekepoannya benar-benar tinggi.

"Ne, ia adalah teman kita, dan yah, kau mengenalnya. Bahkan sangat mengenalnya." jawab Yunho masih dengan senyum diwajahnya dan menatap Jaejoong dalam.

"Mwo? Jinjayo? Aku sangat mengenalnya? Nuguya?" kata Junsu sambil berfikir keras, kira-kira siapa yeoja yang disukai Yunho itu, tanpa tahu kebenaran dibalik semua itu.

Kembali lagi ke Yunho, kini ia sudah mengalihkan pandangannya dari Jaejoong, sekarang ia tengah mengobrol ringan dengan Changmin. Nampaknya Yunho menyayangi bocah gembul yang tak lain adalah dongsaeng dari Jaejoong itu.

Jaejoong sendiri sekarang tengah bimbang. Disatu sisi ia merasa sangat senang dengan pernyataan Yunho barusan, ia sangat mengharapkan jika yang dikatakan Yunho itu adalah benar adanya. Ia sangat berharap jika rasa cinta Yunho pada dirinya masih sama seperti dulu. Sungguh, ia sungguh berharap akan hal itu. Apalagi melihat sikap Yunho padanya, ia merasa yakin jika pemikirannya tepat.

Namun disisi lain, ia juga merasa takut jika semua pemikirannya itu salah. Ia takut jika Yunho hanya mempermainkannya, mengingat dulu ia bertindak sangat jahat kepada Yunho. Apalagi ini sudah lewat sepuluh tahun. Dalam rentang waktu yang tak bisa dikatakan sebentar itu, kemungkinan-kemungkinan lain bisa saja terjadi.

"Emm..Yu..Yunho~" panggil Jaejoong pelan dengan deguban jantung yang semakin menggila. Yah, Jaejoong sudah berfikir keras, dan ia rasa ia harus segera meluruskan semua ini. Ia harus tahu dan harus memastikan perasaan Yunho padanya.

"Nde?"

"Emm..i..itu, a..apa kau ma-"

"Jaejoong-ah!"

Deg

'Suara ini- ja..jangan-jangan'

Sret

Deg

Deg

Deg

"Junhyung?"

::

::

In The Time

::

::

Jaejoong dan Junhyung kini tengah berada di balkon salah satu ruang dihotel tempat acara reuni itu dilaksanakan. Nampak keduanya yang hanya terdiam canggung dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Yah, tadi saat Jaejoong ingin menanyakan bagaimana sebenarnya perasan Yunho padanya, pertanyaannya sudah lebih dulu dipotong oleh Junhyung. Ya, Junhyung! Ternyata Junhyung juga hadir ke acara reuni akbar SMA Shinki ini, dan tadi saat ia melihat keberadaan Jaejoong, iapun segera menghampiri 'mantan' namjachingunya itu.

Jaejoong menghembuskan nafas pelan, ia benar-benar tak menyangka jika akan bertemu Junhyung ditempat ini. Ia kira Junhyung tak akan datang, mengingat kesibukan namja itu beserta bandnya.

"Apa yang mau kau katakan Yong Junhyung-ssi?" tanya Jaejoong dengan suara sedingin es, bahkan ia sama sekali tak memalingkan wajahnya saat bertanya pada Junhyung.

Junhyung sempat tertegun saat mendengar suara Jaejoong yang sangat dingin itu, ia tak menyangka jika perbuatannya akan berdampak sangat buruk.

"Ne, Joongie-"

"Jangan panggil aku dengan panggilan menjijikkan itu Yong Junhyung-ssi, aku sangat muak mendengarnya." kata Jaejoong lagi bahkan kini suaranya sedikit meninggi.

Deg

Junhyung terdiam, sungguh tak menyangka jika sikap Jaejoong akan berubah sedrastis ini kepadanya. Iapun terdiam tak tahu harus bersikap seperti apa.

"..."

"..."

"Kalau kau tak bicara juga, lebih baik aku pe-"

"Mianhae."

"..."

"Mianhae, jeongmal mianhae Jaejoong-ah. Mian atas sikapku yang kemarin. A..aku, aku sungguh menyesal." kata Junhyung dan membuat Jaejoong mengurungkan niatnya. Iapun hanya diam membelakangi Junhyung.

"Aku tahu sikapku kemarin benar-benar keterlaluan dan membuatmu kecewa, aku akui aku sangat bersalah padamu."

"..."

"Aku tahu, aku sangat tak pantas untuk mendapatkan maaf darimu. Kau pasti sangat kecewa dan benci padaku. Aku terima semua itu, karena memang semua adalah kesalahanku."

"..."

"Mianhae."

"..."

"..."

"Sudah?" tanya Jaejoong sambil membalikkan badannya menghadap Junhyung. Junhyung hanya diam menatap Jaejoong.

"Kau tahu? Disini sangat sakit." kata Jaejoong sambil menyentuh pelan dada kirinya, "Apa kau tahu bagaimana sakitnya itu ha?"

"..."

"Melihat kekasihmu sendiri tengah bermesraan dengan yeoja lain dan parahnya pura-pura tak mengenal dirimu, kau tahu betapa sakitnya itu ha?"

Jaejoongpun tak kuasa menahan amarahnya, bahkan suaranya kini sudah meninggi sambil menatap tajam kearah Junhyung. Ia hanya ingin melepaskan semua rasa kecewanya dan rasa sakit hatinya pada Junhyung, agar tak ada lagi rasa sesak didadanya.

"Kau benar-benar menorehkan luka yang besar dalam hatiku, dan kalau kau memang dengan sengaja untuk melakukan itu, selamat, kau sudah berhasil melakukannya dengan baik."

"..."

"..."

"Mianhae, aku sungguh menyesal."

"Tak ada gunanya, penyesalan memang selalu berada diakhir."

"..."

"Aku tak akan mungkin memaafkanmu dengan mudah Yong Junhyung-ssi." ucap Jaejoong dengan suara yang datar dan menatap Junhyung dengan datar pula.

"..."

"Tapi dibalik rasa sakit yang kau torehkan itu, aku menemukan ketulusan yang sebenarnya."

"Jaejoong-"

"Akhirnya aku bisa menemukan siapa yang benar-benar dengan tulus mencintaiku. Dan tentu orang itu bukankah dirimu."

"..."

"..."

"Selamat tinggal."

::

::

In The Time

::

::

Jaejoong mempoutkan bibirnya kesal saat kembali kedalam guna menemui Yunho dan Junsu plus Changmin, ia justru disuguhi pemandangan yang membuat matanya iritasi dan emosinya meningkat. Padahal baru saja perasaan lega menyusup ke hatinya setelah memutuskan hubungannya dengan Junhyung, namun saat ia kembali lagi ke meja tempatnya berkumpul tadi, ia malah mendapati Yunho sudah dikerubuti oleh yeoja centil teman SMAnya dulu.

"Ck." decakan kesal segera terdengar darinya kala matanya menangkap adegan yang cukup membuat hatinya panas. Saat tangan seorang yeoja centil-yang seingatnya bernama Jessica-tengah menggenggam hangat lengan Yunho, sembari tertawa dan menatap kagum ke arah Yunho. Padahal seingatnya dulu Jessica sangat anti terhadap Yunho.

Namun yang lebih membuat emosinya naik, Yunho yang malah nampak tak risih terhadap kelakuan Jessica, malah nampaknya ia begitu senang dan menikmati kehadiran yeoja itu. Benar-benar membuat emosi Jaejoong semakin tinggi.

Tap

Tap

Tap

"Jaejoong-ah!" teriak Jessica begitu dilihatnya Jaejoong yang berjalan mendekat kearah mereka. Yunho yang mendengar teriakan Jessicapun akhirnya ikut menolehkan wajahnya dan mendapati wajah tak bersahabat yang ditunjukkan oleh Jaejoong.

"Ya Jaejoong-ah, kemana saja? Sudah lama tak bertenu eoh." kata Jesscia sambil tersenyum manis menatap Jaejoong tanpa melepaskan genggamannya dilengan Yunho.

"Ne."

Jaejoong hanya menanggapi datar ucapan Jessica dan kini mulai mendekati Changmin yang sedari tadi menguap, nampaknya bocah itu sudah mengantuk.

"Ah, apa kau mengingat Yunho? Si culun dari kelasmu itu. Ini, namja disebelahku ini adalah Yunho, dia sudah bertransformasi menjadi namja tampan. Ne, Yunho-ah, kau benar-benar tampan." kata Jessica lagi yang dengan terang-terangan memuji Yunho, tanpa ada rasa malu sedikitpun.

'Aku sudah tahu yeoja centil. Dan bisakah kau tak bergelayut seperti monyet dilengan Yunho hah!'

Jaejoong hanya memutar matanya malas mendengar ocehan Jessica, iapun sudah muak melihat Yunho yang nampak santai-santai saja. Ia hanya menggerutu dalam hati karena tak bisa mengeluarkan protesannya itu.

"Hoaahmmm..nuna Min ngantuk~~"

"Eoh? Kau mengantuk? Kka, sebaiknya kita pulang ne." ajak Jaejoong saat melihat sang dongsaeng yang benar-benar sudah mengantuk.

"Junsu-ie, aku pulang duluan ne. Minie sudah mengantuk. Kau tetaplah disini, biar aku pulang sendiri."

"Eh, biar ak-"

"Anio, gwencanha. Kau nikmatilah acaranya, aku bisa pulang sendiri." kata Jaejoong lagi sambil perlahan menggendong Changmin yang sudah mulai memejamkan matanya.

"Biar aku yang mengantar kalian."

Deg

Jaejoong segera mendongak menatap Yunho saat didengarnya suara berat namja itu menawarkan bantuan padanya. Bisa dilihatnya kini Yunho tengah tersenyum teduh padanya dan perlahan menyingkirkan tangan Jessica dilengannya, dan mulai berjalan pelan kearah Jaejoong.

"Kka, biar aku mengantar kalian." kata Yunho lagi setelah berada tepat dihadapan Jaejoong.

"Ne, lebih baik Yunho yang mengantarmu Joongie, kasihan Minie." kata Junsu sambil manggut-manggut setuju dengan perkataan Yunho.

"Sudahlah, biar saja Jaejoong pulang sendiri. Dia itu namja kan, jadi ia bisa menjaga dirinya sendiri." kali ini Jessica yang berbicara sedikit kesal, karena Yunho malah lebih perhatian kepada Jaejoong.

"Ne, kau tak perlu mengantarku. Aku bisa pulang sendiri." jawab Jaejoong sambil menatap tajam kearah Jessica. "Annyeon-"

Srett

"Aku tak menerima penolakan."

Happp

"Jja, annyeong yeoreobeun."

Yunhopun mengucapkan salam perpisahan setelah sebelumnya mengambil alih tubuh Changmin dari gendongan Jaejoong, dan setelahnya iapun berpamitan dan tak lupa menggandeng hangat tangan Jaejoong, menuntunnya keluar dari tempat itu.

Deg

Deg

Deg

Jantung Jaejoong berdetak kencang saat merasakan tangan besar Yunho yang menggenggam erat tangannya. Iapun terus menatap tautan tangan mereka lalu beralih menatap punggung tegap Yunho yang tengah menggendong Changmin dihadapannya.

'Aku bahagia, sungguh bahagia. Apakah ini pertanda kalau kau masih mencintaiku? Bolehkah? Bolehkah aku menyimpulkan jika kau masih mencintaiku Yunho-ah?'

::

::

In The Time

::

::

Suasana canggung begitu kental terasa didalam mobil audi hitam yang tengah melaju pelan dijalanan kota Seoul. Nampak dua namja yang berada didalamnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dua namja itu-Jaejoong dan Yunho-hanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Jaejoong yang sibuk mengurusi Changmin yang tertidur dipangkuannya, sementara Yunho yang sibuk fokus dengan kendaraannya.

"Emm, ngomong-ngomong, rumahmu dimana Jaejoong-ah?" tanya Yunho yang baru sadar jika dirinya belum menanyakan alamat tinggal dari namja cantik disebelahnya.

"Nde? Emm, aku tinggal di apgujeong-do." jawab Jaejoong cepat tanpa melihat Yunho.

"Baiklah."

"..."

"..."

Kembali, tak ada perbincangan apapun yang terjadi diantara mereka. Sebenarnya yang terjadi adalah, Jaejoong yang sibuk menenangkan debaran jantungnya yang semakin menggila. Ia sungguh senang karena Yunho mau mengantarnya pulang. Namun disisi lain, ia sebenarnya hanya grogi, mengingat ini kali pertamanya ia bisa berduaan saja dengan namja tampan itu. Sementara Yunho sendiri nampak tenang-tenang saja dan masih fokus dengan kemudinya.

Sesekali Jaejoong melirik Yunho yang mengemudi disebelah. Yunho benar-benar tumbuh menjadi namja yang menawan. Semua kesan culun, cupu dan lugu yang dulu melekat sempurna dalam dirinya, kini seakan terhapuskan dan digantikan dengan perwujudan yang amat sempurna.

Yunhopun sebenarnya merasa sedikit gugup saat pertama kali bertemu dengan Jaejoong tadi. Ia sungguh tak menyangka akan bisa bertemu lagi dengan namja cantik yang dulu sangat dikaguminya itu. Bahkan sekarang ia merasakan degup jantungnya yang berdetak tak seirama, sungguh tak menyangka jika hari ini ia berkesempatan untuk mengantar pulang namja cantik itu.

"Yunho/Jaejoong-"

Keduanya terkesiap, saat dengan tak sengaja mereka malah saling memanggil satu sama lain. Merekapun terkekeh geli saat menyadari itu.

"Kau duluan." kata Yunho mempersilakan Jaejoong untuk berbicara terlebih dahulu.

"Anio, lebih baik kau saja duluan." jawab Jaejoong masih dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

"Emm, baiklah."

"..."

"Apa sekarang kau masih berhubungan dengan Junhyung-ssi?" tanya Yunho hati-hati sambil menolehkan sebentar wajahnya kearah Jaejoong.

Jaejoong sedikit terkejut, tak menyangka jika Yunho akan bertanya hal ini padanya. Iapun sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab, "Anio. Aku, sudah tak berhubungan dengannya."

Deg

"Dia, sudah menghianatiku, dan aku sudah tak mau lagi memikirkan apapun lagi tentangnya."

"..."

"Dia, sudah menjadi masa lalu untukku."

"..."

"..."

"Ah, mian. Aku terbawa emosi." kata Jaejoong saat sadar jika ia sedikit emosi saat menceritakan tentang hubungannya dengan Junhyung. Iapun sedikit menaikkan tubuh Changmin yang merosot dari pangkuannya.

"Anio, aku yang harusnya minta maaf. Aku tak tahu kalau kau sudah tak berhubungan lagi dengannya." jawab Yunho sambil tersenyum pada Jaejoong. Entah senyum yang bermakna seperti apa, senyum untuk menengkan hati namja cantik itukah, atau justru senyum kemenangan setelah mendengar kenyataan yang membuatnya bahagia?

"Ne, gwencanha."

"..."

"..."

"Lalu, kau sendiri ingin mengatakan apa tadi?" tanya Yunho yang teringat akan Jaejoong yang tadi juga ingin bertanya padanya.

"Ah? Oh ne."

Jaejoong menarik nafas sebentar, mengumpulkan keberanian dan memantapkan hatinya. Yah, ia sudah memantapkan hatinya untuk bertanya, bertanya tentang perasaan Yunho padanya.

"Yunho-ah-" panggil Jaejoong dan membuat Yunho menolehkan wajahnya menatap Jaejoong.

'Sekarang Jaejoong, atau tidak sama sekali'

"Yunho-ah, sebenarnya-"

"Nde?"

"Sebenarnya-"

"Eumm-, nuna Min mau pipis!"

"Eh?"

Yunho dan Jaejoong sama-sama terkejut saat mendengar suara Changmin, merekapun serempak menolehkan wajah mereka kearah Changmin yang kini nampak memegangi celananya dengan mata yang sedikit terbuka.

"Omo, Minie. Kau mau pipis? Sebentar ne, kita sudah mau sampai." kata Jaejoong sambil membangunkan Changmin lalu mendudukkannya dipangkuannya.

"Eh? Hyung? Kok hyung ada disini?" tanya Changmin saat sadar jika Yunho juga ada disebelahnya.

"Ne, hyung mau mengantar Minie pulang. Jja, tahan sebentar ne, kita sudah hampir sampai." jawab Yunho sambil tersenyum manis pada Changmin dan mengusap sayang kepala Changmin.

Jaejoong diam-diam tersenyum melihat perhatian yang diberikan Yunho kepada Changmin. Ia benar-benar bisa merasakan kalau Yunho benar-benar tulus saat melakukannya. Tak terasa senyum manispun segera terukir diwajahnya. Yah, walaupun karena ini ia harus mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada Yunho.

'Kau adalah orang yang berhati mulia Yunho-ah. Aku sungguh menyesal tak dari dulu saja aku mengenalmu. Kau benar-benar tulus dalam melakukan hal apapun. Gomawo Yunho-ah, gomawo'

::

::

In The Time

::

::

Changmin segera berlari kencang sesaat setelah mereka sampai, ia sungguh tak tahan untuk pergi kebelakang menuntaskan hasrat buang air kecilnya.

Brakkk

Tap

Tap

Tap

"Yah, Changminie, pelan-pelan! Aisss!" Jaejoongpun tak tahan untuk tidak menggerutu saat melihat Changmin yang berlari bagai kesetanan.

"Ah, kajja Yunho-ah, masuklah." ajak Jaejoong lagi mempersilakan Yunho masuk ke dalam kediamannya.

"Ne."

"Mian, sedikit berantakan. Aku hanya tinggal berdua dengan Minie." kata Jaejoing lagi sambil menyingkirkan sebuah boneka gajah yang mengganggu jalannya.

"Tinggal berdua? Bumonimmu?"

"Mereka sudah bahagia bisa bertemu diatas sana." jawab Jaejoong sedikit memaksakan senyumnya.

"Ah, mianhae. Aku tak tahu." kata Yunho yang merasa tak enak saat kembali mengingatkan Jaejoong kepada bumonimnya.

"Anio, gwencanhayo. Itu sudah lama terjadi, dan sekarang kami sudah hidup dengan baik." jawab Jaejoong sambil menggelengkan pelan kepalanya. "Ah, kau mau minum apa?"

"Emm, apa saja. Asal tak merepotkan."

"Ne, tunggu sebentar." kata Jaejoong lagi dan setelahnya iapun beranjak menuju dapur.

Sepeninggal Jaejoong, Yunhopun bangkit dari duduknya dan mulai menelusuri ruang tamu itu. Bisa dilihatnya berbagai macam foto menghiasi dinding kediaman Jaejoong, dan ada juga beberapa bingkai foto yang berjejer rapi disalah satu meja.

Hmmmm

Yunhopun tersenyum saat matanya menangkap sebuah foto didalam sebuah frame berwarna merah, sebuah foto dengan Jaejoong dan Changmin sebagai objeknya. Sebenarnya foto itu terlihat biasa saja, foto antara dua kakak beradik, namun lain halnya jika dalam foto itu terlihat Jaejoong yang tengah memasang wajah masam lengkap dengan telinga kelinci menghiasi kepalanya dan dengan Changmin yang terlihat menempel dipunggung Jaejoong sambil menampilkan senyum lebar hingga menampakkan deret giginya.

"Hyung, Hyung masih disini?"

Yunho segera mengalihkan tatapannya saat didengarnya suara Changmin yang memanggil dirinya. "Ne, apa kau sudah selesai?" tanya Yunho dan mulai mendekat kearah Changmin.

"Ne. Min udah selesai." jawab Changmin dan kini menarik Yunho untuk duduk disofa. "Hyung temenin Min bobok yah~" kata Changmin dan menatap Yunho dengan puppy eyesnya.

"Eh? Waeyo hmm? Apa Minie takut tidur sendiri?" tanya Yunho dan langsung mendapat jawaban cepat dari Changmin.

"Aniyo! Min ga takut!" jawab Changmin sambil mempoutkan bibirnya, "Min cuma mau rasain gimana rasanya tidur bareng hyung." jawab Changmin lagi sambil tersenyum lebar.

"Loh, bukannya Minie juga sudah punya hyung. Jaejoong hyung?"

"Jaejoong nuna, bukan hyung. Min udah bosen tidur bareng nuna, Min juga pengen bobok bareng hyung, kayak temen Min yang lain yang punya hyung."

"Yak, apa katamu bocah? Kau bosan tidur denganku eoh?"

Tiba-tiba saja Jaejoong datang dan segera menyahut ucapan Changmin, ia rupanya mendengar semua perkataan Changmin dan sedikit kesal saat dongsaengnya itu mengatakan bosan tidur bersamanya.

"Sebenarnya siapa yang ingin tidur bersama hyung eoh? Bahkan kau sendiri yang meminta hyung untuk menemanimu tidur. Ckck, kau ini sungguh pintar membolak-balikkan fakta." omel Jaejoong panjang-pendek dan menatap kesal ke arah Changmin.

"Huh, nuna jangan bohong. Min ga pernah minta nuna buat temenin Min bobok." jawab Changmin sambil menatap masam kearah Jaejoong.

"Oh ya? Haruskah hyung merekamnya saat kau ingin agar hyung menemanimu tidur Kim Changminie~~?" Jaejoongpun terus meledek Changmin, melupakan kehadiran Yunho yang kini sedikit terhibur dengan pertengkaran konyol dua makhluk manis dihadapannya ini.

"Hei, sudah-sudah. Kenapa kalian jadi bertengkar begini eoh?" kata Yunho mencoba menengahi pertengkaran diantara Jaejoong dan Changmin.

Jaejoongpun tersentak saat baru sadar jika masih ada Yunho diantara mereka. "Omo, Yunho-ah. Mianhae. Kami sampai melupakan keberadaanmu." kata Jaejoong sambil tersenyum kaku memandang Yunho.

"Anio, gwencanha. Aku cukup terhibur dengan pertengkaran kalian." jawab Yunho sambil terkekeh kecil.

"Ya, Yunho hyung, mau yah temenin Min bobok~ mau yah~" rengek Changmin terus membujuk Yunho untuk mau menemaninya tidur.

"Yah, Minie, jangan memaksa begitu. Kau ini, sudah sana tidur. Besok kau harus sekolahkan?" kata Jaejoong yang jengah juga karena Changmin memaksa Yunho begitu.

"Huh, nuna nappeun. Wee~"

"Ck, dasar bocah!"

"Ya udah, kalo hyung ga mau nemenim Min bobok, gimana kalo hyung ajak Min jalan-jalan?" kata Changmin sambil menatap Yunho.

"Eh? Jalan-jalan?" ulang Yunho sedikit tak mengerti dengan perkataan Changmin.

"Ne, hyung ajak Min jalan-jalan. Min pengen jalan-jalan sama hyung~" jawab Changmin sambil tersenyum lebar pada Yunho. Nampaknya Changmin mulai menyukai Yunho aniya?

"Yah, mana bisa begitu. Yunho hyung juga harus bekerja Minie, mana bisa mengajakmu jalan-jalan." jawab Jaejoong yang sedikit heran karena Changmin ingin berjalan-jalan dengan Yunho.

"Nuna diam, Min ga ngomong sama nuna. Huh!"

"Aiss, dasar bocah nakal!"

"Ne Yunho hyung, mau yah~ ajak Min jalan-jalan ne~"

"Emm, baiklah. Aku tak keberatan." jawab Yunho akhirnya dan langsung membuat Changmin berteriak girang.

"Yaaayyy, Yunho hyung yang terbaik, jjang jjang!"

Changminpun melompat kepangkuan Yunho, lalu dengan semangat memeluk tubuh besar Yunho itu. Nampak senyum ceria menghiasi wajahnya.

"Nah, sekarang kau tidur ne. Ini sudah malam, hari minggu hyung akan jemput dan kita akan jalan-jalan bersama." kata Yunho dan mendapat anggukan dari Changmin.

"Eh, apa kau tak sibuk Yunho-ah? Biarkan saja, mungkin Changmin hanya bercanda." kata Jaejoong lagj merasa tak enak.

"Ani! Pokoknya Min mau jalan-jalan sama Yunho hyung! Titik!" Changminpun berteriak keras merasa tak terima, padahal ia benar-benar merasa sangat ingin pergi bersama Yunho, karna menurutnya Yunhk adalah namja yang baik, dan ia bisa merasakan kalau Yunho juga menyayanginya.

"Gwencanha Jaejoong-ah, aku tak keberatan. Aku juga sangat ingin untuk jalan-jalan bersama Changmin." jawab Yunho sambil tersenyum memandang Jaejoong.

"Dan aku juga ingin menghabiskan waktu bersama denganmu, Jaejoong-ah!"

Deg

Jantung Jaejoong berdetak kencang saat mendengar suara rendah Yunho, iapun segera mendongakkan wajahnya lalu menatap Yunho.

"Bagaimana? Apakah kau mau menghabiskan hari minggu nanti bersamaku Jaejoong-ah?" tanya Yunho lagi sambil tersenyum manis kearah Jaejoong. Ah, apakah ini ajakan kencan terselubung dari Yunho?

Jaejoong terdiam sebentar sebelum manjawab, ah, nampaknya Jaejoong juga masih tak menyangka atas ajakan Yunho itu.

"Bagaimana hmm?"

"..."

"Jaejoong-ah?"

"N..ne. Aku mau." jawab Jaejoong akhirnya dan menghadirkan senyum manis diwajah Yunho.

Nampaknya ini adalah awal dari kisah yang akan bergulir diantara keduanya. Kisah yang sudah mulai bersemi setelah pertemuan keduanya tadi. Penatian panjang Yunho akan cintanya yang tulus kepada Jaejoong, dan Jaejoong yang akhirnya menemukan siapa sosok yang dengan tulus mencintainya.

'Yunho-ah, gomawo. Gomawo karna masih menyimpan rasa cinta itu untukku. Walaupun takdir tak akan pernah bisa diubah, namun aku yakin kau adalah takdir terakhirku. Saranghae, Yunho-ah'

.

.

.

.

.

.

.

Kore de owari

(END)

Huwaaa,, ga yakin dengan chap ini~ bagaimana ? Mian kalo kalian ga puas.. T_T

Banyak yang bener ne tebakannya kalo namja yang ditarik Changmin itu adalah Yunho. Gimana, pertemuan antara YunJaenya? Sesuaikah dengan keinginan kalian?

Terimakasih bagi kalian yang review di chap kemaren :

YunJaeee Shipper | fuwaliyaah | littlecupcake noona | dachisshi | rinayunjaerina | manize83 | cminsa | YunHokic | ShinJiWoo920202 | Cho Sungkyu | SimviR | Guest | min | bearnya jung | Vic89 | akiramia44 | Hana - Kara | jaena | Guest | Selena | ShadowCrush | L-chanLee | azahra88 | Dhea Kim | UKnowBooJae | miu sara | dex indra | Merry | Guest | AyuClouds69 | yoon HyunWoon | FiandYJ | Chanbaek4ever | WinterAqua17 | Red Sky | Shanzec | rizqicassie | Ellesar Berry | Misscelyunjae | Cho Kyu 549 | flutterfloop | auchiha Tachi'4'Sora nggak login | boojaebear2601

Ini balasan review kalian :

YunJaeee Shipper : haha, ne itu Yunho. Emm, kira2 luntur nggak yah? Setelah melihat kelakuan Yunho dichap ini, menurut kamu bagaimana? #koo balik nanya

fuwaliyaah : waa, jangan tendang saya. Nanti siapa yang lanjutin cerita ini hayooo?

littlecupcakes noona : hejm, saya juga suka. Haha, iya dia sempet keinget, tapi cuma bentar. Ne ini diupdate

dachisshi : iya dong. Kecuali Dongwoon. Dia cuma punya eonni seorang ^^ oh gitu~ sayang banget ga sempet kesana. Hee, iya itu emang Yunho. Nggak kenal, kan udah lewat 10 tahun~ cuma kebayang2 dikit

rinayunjaerina : haha, iya. Ini dilanjut

manize83 : iya, semoga cepet yah. Itulah kekuatan cinta. Cinta yang tulus lebih tepatnya ^^ iya, semoga ga berpaling

cminsa : iya dia udah balik. Haha, ne. Berkat baby Changminie. Nggak ken sindrom males koo~~ hee

YunHolic : iya, itu Yunho

ShinJiWoo920202 : ne, begitulah. Itu Yunho. Haha, iya, biarkan Changmin dengan kekasihnya a.k.a makanan, dan sang nuna dengan beruangnya ^^

Cho Sungkyu : sabar, ini sudah saya buatkan YJ moment, heee, walaupun masih kurang

SimviR : iya itu Yunho koo

Guest : iya ini update. Ne, cheonma. Terimakasih juga sudah baca

min : ini dilanjut

bearnya jung : iya, itu Yunho. Hehe, itulah tujuannya. Supaya kalian penasaran, kee~ apa ini chap final? Tergantung kalian sebenarnya~ haha

Vic89 : yes, he is(?) ga paham english

akuramia44 : haha, mungkin aja. Yup, itu Yunho yang sudah membuat Jaejoong terpesona

Hana - Kara : iya, itu Yunho. Pastinya makin tampan dan bikin jantung Jaejoong dugun dugun

jaena : hehe, gonawo. Yap itu uri leader uknow~ menurutmu Yunho itu presdir Toho? Hmmm

Guest : iya, itu Yunho. Pastinya mereka akan bersatu. Junhyung buat saya aja, lumayan~

Selena : hehe, mian. Emang porsinya diputus disitu XD Ne, ini dilanjut

Shadow Crush : ini next chapnya

L-chanLee : iya, iya, itu Yunho ^^ ini chap berikutnya

azahra88 : yap, itu Yunho

Dhea Kim : itu Yunho

UKnowBooJae : sabar~ sebentar lagi jadian~haha. Emm, gimana yah. Kalo masih ada yang minat, ya mungkin saya akan tambah 1 chap lagi, tergantung tanggapan kalian nantinya~

miu sara : iya, itu Yunho

dex indra : iya, itu Yunho. Tetep inget Jaejoong dong, walau dia sempet keinget Youngwoong sebentar

Merry : iya itu Yunho

Guest : yap, itu Yunho

AyuClouds69 : ne semangat!

yoon HyunWoon : ini next chapnya

FiabdYJ : iya, ini Yunho. Hooh, semua berkat Changminie~

Chanbaek4ever : gomawo~

WinterAqua17 : iya, itulah cinta sejati. Iya, akhirnya balik. Haha, itu emang Yunho. Iya, saatnya membalas perasaan Yunho ^^ tapi dengan catatan perasaan Yunho masih tetap sama seperti dulu, haha, ini dilanjut

Red Sky : yap, itu Yunho. Ini dilanjut

Shanzec : yap, iyu Yunho. Yap, cute banget ^^

rizqicassie : hehe, mian~ yap, itu Yunho. Ini dilanjut

Ellesar Berry : iya, ini update lagi. Hehe, waduh, jangan culik Yunhonya

Misscelyunjae : ne, gomawo. Haha, iya. Disini umur Minje 10tahun ^^ iya, pastibya Minie bakal berjaya

Cho Kyu 549 : iya, reuni tiba~ yap, itu Yunho, ini update

flutterfloop : gwencanha. Haha, gomawo. Waaa, kamu sempet berfikiran gitu yah, hehe. Iya, karena takdir nggak bisa diubah, makanya tetap seperti itu. Iie, daijoubu ^^ gomawo reviewnya

Uchiha Tachi'4'Sora nggak login : yup, mereka ketemj. Ini dia reaksinya, bagaimana?

boojaebear2601 : ne, gomawo. Iya, itu Yunho. Ini dilanjut

.

Gomawo atas reviewnya, jangan kapok baca ceritanya dan jangan lupa juga untuk tinggalkan review lagi ne~~

Minna, review onegaishimasu ^^

.

Denpasat, 7 Mei 2014