Campursari
Fandom : Kuroko no Basuke / Kuroko no Basket
Rated : T – indonesia
Genre : Romance
Pairing : NijiHai, ImaSaku, MoriIzu
Warning : Yaoi, AU, Bahasa daerah (Jawa)
Disclaimer : Kuroko no Basuke / Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi-sama. Tidak ada keuntungan materil yang diperoleh dari membuat ataupun mempublikasikan fanfiksi ini. Fanfiksi ini dibuat hanya untuk kesenangan dan penyaluran hobi pribadi.
Summary : Lagu campursari yang dinyanyikan mereka untuk pasangan masing-masing. NijiHai, ImaSaku, MoriIzu
####
Tali Kutang
Nijimura namanya. Pemuda yang tengah duduk di pojokan Maji Burger itu kini menatap jalanan dengan tatapan kosong. Dia menumpukkan kepalanya pada tangan kanan. Makanan yang tadi dia pesan sama sekali tak tersentuh sedikitpun. Bahkan gesekkan biola yang dimainkan salah satu anggota Kiseki no Sedai – yang sedari tadi menguntitnya – pun tidak Nijimura hiraukan.
"Ndek mbiyen wes tak tukokke wujud tali sak kotange… (Dari dulu sudah ku belikan berwujud tali dengan bra-nya)
Sak ikine lha kok ilang sak slirane…(sekarang kok hilang orangnya)
lungo menyang ngendi (pergi kemana ?)
tanpo pamit ra ngabari (Tanpa pamit tidak member kabar)
opo lali kowe karo aku iki (Apa lupa kamu sama aku ini)
Najan regane 6 ewu (Meskipun harganya 6 ribu)
kuwi wujud katresnanku (Itu bentuk rasa cintaku)
Jare kowe melu aku (Katanya kamu ikut aku)
lha kok mlayu… (Lha kok lari)
Opo kurang larang pungkase kowe ilang (Apa kurang mahal, akhirnya kamu menghilang)
Neng ngendi anggonku golek i tali kotang….(Dimana harusku cari tali bra)"
– sebuah tissue terjulur padanya.
"Sampun, Mas Nijimura. Minangka Mas Haizaki sampun bungah, Mas Nijimura kudu saged nglilaake.(Sudahlah, Nijimura-senpai. Jikalau Haizaki-kun sudah bahagia, Nijimura-senpai harus bisa merelakan.)" Kuroko menepuk bahu kaptennya itu dan diikuti lima temannya yang lain.
Mbah Dukun
Imayoshi Shoichi hanyalah seorang pemuda biasa yang sedang duduk di tingkat akhir SMA Too. Semenjak 18 tahun hidupnya, jujur saja dia belum pernah merasakan jatuh cinta seperti sekarang ini. Pada sosok anggota di tim basketnya.
Sakurai Ryou.
Sore itu sepulang sekolah, dia dengan diam-diam dan sudah memastikan tidak ada yang mengikutinya pergi ke tempat terpojok di sebuah gang yang dekat dengan sekolahnya. Gang itu memang sempit, namun siapa sangka di dalamnya kau akan menemukan sebuah tempat dengan nama "Mbah Shintarou."
Imayoshi membuka pintu tempat itu dengan perlahan.
"Kula nuw –. (Permi – )"
"Mas Imayoshi ? (Imayoshi-san ?)" Sebuah panggilan untuknya membuat dia mengerjap pelan. Matanya terus berusaha fokus ke depan dan menangkap salah satu lawannya di lapangan tengah tersenyum dan menatapnya.
"Err…Takao saking Shuutoku (Err…Takao dari Shuutoku) ?" Tanya Imayoshi yang hanya dibalas anggukan oleh Takao.
"Mas Imayoshi badhe taken-taken kalian Dek Shin nggih (Imayoshi-san mau Tanya-tanya sama Shin-chan ya) ?"
Imayoshi kembali mengerjap – yang tidak terlalu terlihat – dan mengernyitkan dahinya, 'Dek Shin (Shin-chan) ?'
Seolah bisa membacanya, Takao berdehem pelan sebelum menjelaskan kalau Dek Shin itu adalah Mbah Shintarou serta membawa Imayoshi untuk segera bertemu dengan Shin-channya.
"Err…anggap wae dewe gel ora pernah kenal sadurunge iki.(Err…anggap saja kuta belum pernah kenal sebelum ini.) " Ucap Imayoshi yang begitu di setujui oleh Midorima. Dengan sikap profesionalitasnya, Midorima langsung bertanya ada apa gerangan yang membawa Imayoshi kemari.
"Permisi mbah, si mbah dukun (Permisi Mbah, Si Mbah dukun)
Trima kasih alias matur nuwun (Terimakasih alias terimakasih)
Sakit kulo pun mantun (Sakitnya saya sudah saya beritahu.)
Diparingi Ryou (Diberi Ryou)
Sak niki kersane kepripun (Sekarang harus bagaimana ?)
Kulo niki mbah (Aku ini Mbah)
Anake wong tani yutun (Anaknya Juragan sawah)
Sugih beras sugih pantun (Kaya beras dan kaya pantun)
Pripun mbah, pripun (Gimana Mbah, Gimana ?)
Mbah dukun ampun ampun terus ngelamun (Mbah dukun jangan terus melamun)
Duh aduh aduh ampun mbah (Duh..aduh aduh sudah Mbah)
Niki tumbasanipun (Ini yang dipersyaratkan.)
Andhuk kaleh sabun (Handuk sama Sabun)"
Midorima mengangguk-angguk mendengar pernjelasan Imayoshi. Dia lalu meramalkan beberapa mantra dan berkata setelahnya, "Pelete sampun dikirimake marang Sakurai Ryou.(Peletnya sudah dikirimkan ke Sakurai Ryou)"
Jangan Dirayu
Izuki Shun, 17 tahun dan berkelamin seorang pria tidak pernah mau dan tidak akan pernah mau untuk berangkat latihan tanding dengan tim basket dari SMA Kaijo. Seperti sekarang ini, sang kapten dan sang pelatih sampai menyeretnya dari rumah menuju ke gym SMA mereka untuk melaksanakan latihan tanding itu.
Sesampainya di sekolahan,
"Dik cah ayu, sopo jenengmu dik (Adik cantik, Siapa namamu Dik )
Izuki manis, kemayu nggudho atiku (Izuki manis, cantik menggoda hatiku)
Mung senajan, sepisan aku ketemu (Meskipun baru pertama aku bertemu)
Nanging nyatane, gawe deg-degan jantungku (Namun kenyataannya membuat deg-degan jantungku)"
Izuki menatap pemuda yang tiba-tiba berlari menuju pintu gym saat dirinya masuk dengan tatapan super datar diselipi rasa sebal yang kentara.
Dengan segera, Izuki menyentak lengan Hyuuga dan Riko, lalu berjalan untuk kembali ke rumah. Namun ternyata, lengan kanannya ditahan oleh seseorang dengan aura bunga-bunga blink-blink yang menyilaukan.
"Ojo ojo ngunu dik, aku bener cinta (Jangan begitu, Dik. Aku bener cinta)
Ojo kuatir, aku ini paling setia (Jangan khawatir, aku ini paling setia)"
Jujur Izuki tengah menggerutu dalam hatinya saat ini. 'Dereng setia wae aku wegah sanget. Apa maning setia, tiap dina bareng terus bakal mateni awake dewe ngko (Belum setia saja aku sudah ga mau banget. Apa lagi setia, setiap hari bersama terus bisa bikin bunuh diri nanti).'
A/N:: Ini buruk. serius demi apa. meski Chalengge bahasa daerahnya udah kelar, saya pengen bikin aja XD
bisa dipencet tombol dibawah ini untuk yes /heh err..silahkan kalau berkenan meninggalkan jejak~ ;)