Help… Help… Help…

Disclaimer: MASHAMI KURUMADA

Author: Istar Fantasy (Add my FB: IStar SrFantasy ...or Follow my Twitter : IS_magicgirl...)

...

Istar: "Saat ini aku gak bakalan ngomong apa-apa dulu…! Yang pasti selamat berimajinasi dengan Fic-ku ini…!"

Semua: "?!"

...

Chapter: 1

Malam semakin larut, kian lama kian gelap saja membuat suasana tak tentu, tak bersahabat dan tak diinginkan ini semakin menjadi.

"Kenapa kita kerumah ini sih ?"

"Dan kenapa tidak ada orang yang mau datang kesini ?"

Kedua pemuda itu berjalan semakin merapat satu sama lain dalam lorong gelap hanya bersama sebuah senter ditangan.

Oeaaaa… oeaaaaaa… oeaaaaa…

Samar-samar terdengar suara tangis bayi yang semakin lama semakin mendekat kearah mereka berdua.

"Kamu dengar itu ?"

"Bohong kalau aku bilang nggak dengar…!"

Slaaaaassssss…..

Sekelebat bayangan wanita berambut panjang dan bergaun putih melintas dibelakang mereka membuat keduanya kontan membalikan badan diiringi pancaran cahaya remang dari lampu senter yang meredup dan hampir padam.

Bayangan itu kembali melintas dibelakang mereka dan menghilang begitu mereka membalikan badan. Hal yang sama terus berulang beberapa kali.

Perlahan sebuah tangan putih pucat perlumuran darah menjulur kebahu mereka dari arah belakang. Dengan wajah horror dan keringat dingin bercucuran dari kepala mereka perlahan menoleh hingga saling bertatapan satu sama lain, dilanjutkan memutar kepala mereka lebih kebelakang lagi, lalu…

"Argggghhh…! Kyaaaaa…!"

"Malem jum'at begini emang paling seru nonton movie horror Indonesia…"

Ucap Mu yang belepotan Popcorn caramel dimukanya, tak lupa dia menyeruput kopi tubruknya sesekali untuk menghilangkan rasa kantuknya.

Saat ini Saint Aries itu memang tengah asik nonton film horror sendirian lewat DVD player. Saking tegangnya dia nonton lantai tempat itu kini sudah seperti trotoar yang dipenuhi cipratan kopi dan popcorn.

Psssss…

Ditengah asiknya nonton tiba-tiba listrik mati dan sempat membuatnya terkejut hingga menutup matanya sambil memeluk mangkuk besar tempat popcornnya bertumpuk.

Diluar hujan sedang turun dengan derasnya disertai angin kencang dan tak lupa kilat dan petir turut datang menemaninya.

"Koq tiba-tiba suasana mencekam kaya gini…!" Mu begidig dan memegangi belakang lehernya dimana bulu kuduknya terasa mulai berdiri diseratai keringat dingin.

"Kalo tahu kaya gini lebih baik tadi gak nonton film horror deh…! Mana Master Shion lagi berlibur kepemandian air panas lagi sama bestfriendnya…! Si Kiky juga malah ikut sama Marin dan Aiolia ketaman hiburan dengan alasan Marin pengen belajar ngurus anak dari sekarang…!"

"Arrrgggg… gue bicara apa sih koq jadi penakut gini ? Gue ini Saint… Gold Saint… kalo ketahuan yang lain bisa malu berat ni…!" Ucapnya seorang diri sambil memukul-mukul piupinya sendiri

Duaaaaaaaaarrrrrrrr…..

Suara petir menyambar.

Oeaaaaa…. oeaaaa… oeaaaaaaa…..

Terdengar suara tangis bayi dari arah pintu keluar yang sontak membuat Mu balik ngumpet kebelakang kursi.

Perlahan tapi pasti pintu mulai terbuka lebar. Cahaya dari kilat memperlihatkan sosok seorang berbaju putih dengan rambut panjang terurai berdiri didepan pintu sambil menggendong seorang bayi.

"Kyaaaaaaaaaa…!"

Mu menjerit sekencangnya lalu perlahan merangkak hingga sampai dibatas maksimum kecepatan dia mulai berdiri dan berlari.

Tidak mau kalah dari Mu sosok dibelakangnya ikut berlari kencang mengejar sang Aries sambil menjulurkan salah satu tangannya dan berusaha meraih Mu yang berlari didepannya.

"Mu…!"

Seruan itu membuat Mu semakin ketakutan dan menambah kecepatan berlarinya.

"Tu setan tahu nama gue lagi…!"

Katanya sembari terus berlari dengan air mata yang perlahan berderai dari matanya lalu berlinang kearah belakang.

"Siapa yang kamu panggil setan ?"

Sang hantu (?!) rupanya berhasil menyusul disebuah tikungan dan langsung saja melepaskan sebuah pukulan kekepala saint berambut violet itu.

"Kyaaaaa…..!"

Mu sempat menjerit kencang sebelum akhirnya berhenti dalam hitungan menit. Dia memengangi dadanya yang masih bergejolak, matanya tak berkedip dan tak henti melotot kepada orang yang baru saja memukulnya.

"Eh loh koq… Shiryu ya ?" Tanya Mu perlahan.

"Bukan, gue Setan !" Suara dan face distel seseram mungkin.

Mu yang semula sudah agak tenang segera kembali histeris lalu berusaha kabur kembali walaupun kini syal yang membelit lehernya tengah ditahan dengan kuat.

"Woi becanda-becanda… gue emang Shiryu…!"

Ucap Saint Naga itu sambil menahan Mu supaya tidak lari lagi dengan hanya sebelah tangannya diikuti suara tangisan sang bayi yang kembali memecah suara hujan.

Mu kembali mengatur nafasnya dan debaran jantungnya yang sesaat membuat seluruh tubuhnya memanas. Ditambah cucuran air keringat yang dia sapu dengan syalnya bekas lari maraton dalam ruangan barusan.

"Beneran ? Loe beneran Shiryu…?"

Tanya Mu masih saja curiga dengan keaslian sosok didepannya. Takutnya dia hantu yang menyamar.

"Iya beneran…!"

"Sumpah ?"

Masih belum percaya juga.

"Terserah dech mau nganggep gue apa, yang pasti ni titip…!"

Shiryu yang sudah kelewat kesal tanpa basa basi langsung saja membaringkan bayi yang dibawanya kepangkuan Mu.

"Apaan ni ?" Tanya Mu yang baru saja menerima bayi itu dengan muka yang digambari sengan sebuah tanda Tanya besar.

"Bayi lah…! Masa nangka…! Sekali lihat juga tahu kali…" Lanjut sang naga yang kini tengah sibuk menurunkan beberapa buah tas yang dia bawa yang semuanya berisi perlengkapan bayi.

"Bukan gitu tapi ngapai dititipin sama gue ?" Tanya Mu masih kebingungan.

"Shunrei lagi pergi nginep dimall yang besok mau ngadain sale besar-besaran…! Kalo guru lagi pergi kepemandian sama bestfriendnya…!" Jawabnya sambil mengeringkan rambut panjangnya dengan sehelai handuk dari dalam tas yang dia bawa.

"Loe sendiri…?"

"Gue ada misi, seperti biasa ! Ini sekalian peralatannya, popok susu formula semuanya lengkap…!"

Shiryu mulai membongkar isi tas yang dia bawa lalu dia taruh sembarangan diatas meja dan dalam lemari setelah sebelumnya menyingkirkan barang-barang Mu terlebih dahulu.

Mu: "Tapi…"

Shiryu (Nyamber): "O… iya… Dia namanya Shoryu ! Jangan dipanggil Ujang… Asep… apalagi udin (?)…"

Mu: "Tapi…"

Shiryu: "Gue pergi dulu ya…! Takut keduluan si Ikki…! Entar gue ngambil julukannya dia sebagai pahlawan kesiangan !" (Berlari keluar)

Mu: "Tapi…"

Shiryu: "Jaga baik-baik ya Mu…! Dah… Shoryu…!"

Dan Shiryu pun menghilang ditengah derasnya hujan malam itu meninggalkan Mu dengan pekerjaan rumah yang bakalan menguras banyak tenaganya.

To Be Continue

Behind the scane

Istar: "Mu mau jagain bayi…! Kira-kira gimana ya ?"

Shaka: "Disini Mu sendirian ?"

Istar: Tenang aja entar bakal ada yang bantuin dia koq !"

Aiolos: "Siapa ?"

Istar: "Rahasia…!"

Ikki: "Siapa juga yang pahlawan kesiangan ?" (gak suka)

Istar: "Hehe... Sebenarnya itu julukan dari teman-temanku buat kamu…!"