Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : T

Pair : SasuHina, SasuShion

Warning : AU, OOC, OC, Typo, Ide pasaran, dll.

If you don't like? So don't read! Happy reading all

please RnR.

Naurovhy Present

Chapter 1: Pertemuan Kembali

Apakah kita ... telah salah?

Kalau tahu akan berat seperti ini ..

Mungkin lebih baik ..

Dulu kita ta pernah berjumpa

"Panaaasssss ... hah, ingin cepat-cepat minum Pocari ... hah"

Saat Hinata ingin memasukan uang koin itu dalam mesin minuman ada tangan lain yang melakukan hal sama aku mendongak dan amethys bertemu onix ..

"Silahkan duluan" katanya

Eh ... itulah awal pertemuan kami 'klontang' dari sekaleng Pocari Sweet

!

-HABIS-

"Ini untukmu" kataku menyodorkan minuman itu

"Itu punyamu" katanya

"Di mesin lain juga habis"

"Kamu minum saja"

"Tidak ..! Kamu saja! " aku tetap bersikeras saat sadar aku bersemu merah

"..."

"..."

Akhirnya tidak ada yang mengulurkan tangan untuk minuman itu, saat itu .. kami baru sadar bahwa kami 1 klub atletik sosoknya saat berlari, saat terhenti, berkilau di mataku

"Uchiha Sasuke itu murid pindahan, di kelas sebelah" kata temari

"Murid pindahan? Hmm..."

Tapi nasib ta bisa diramalkan ... setahun kemudian dia menjadi pacarku, saat itu aku duduk di kelas tiga ..

"Gomen ne, tadi di panggil ketua klub sih" sasuke melambaikan tangan padaku

"Sakuke! Terlambat deh, kamu pikir sekarang hari apa? "

"Ha'i! Hari perayaan dengan Hyuuga Hinata"

"Lalu? "

"Kita ke pesta kembang api? "

"nah, coba kamu mengerti kan bisa lebih cepat datang, soalnya ke shonan makan waktu 2 jam, dasar mana jam kereta api pulang sudah mepet "

"Ayo naik kereta berikutnya" aku berbalik dan berlari meninggalkannya

"Hei! Hinata tunggu dong" sasuke berseru

Aku berbalik dan menjulurkan lidahku padanya

'Dasar' pikir sasuke

Dan tiba-tiba sret ..

"Hahaahaha" sasuke tertawa lepas

"Curaanngggg! Jangan serius begitu dong! "

-PINTU SEGERA DITUTUP- hyyaaaa

"Fuhh" aku menghela nafas

"Hn, bisa juga" sasuke mengacak rambut pendekku

Kereta kami terus melaju ...

"Saat ini keluargaku .. sedang membangun rumah di konoha" sasuke bercerita

"Oh karena itu pindah ya? "

"Karena orang tuaku sering pindah kerja, jadi sering pindah rumah dan pindah sekolah Hinata juga akan pindah sekolah? "

"Mm .." aku tersenyum padanya

"karena setengah tahun lagi lulus, maka pindahnya setelah lulus dan setelah tes masuk"

"Eh, jadi sasuke-kun ... smu yg top nih! "

Sasuke menyeringai padaku, siku-siku muncul di kepalaku, lalu aku mencubitnya

"Asik juga kalau punya bakat, nanti di smu bisa lari sampai puas ya"

Dia mengangkat kedua jarinya padaku

-Katase Higashihama-

"Aku .. setelah smu nanti, aku ingin ikut turnamen atletik .. kalau sudah punya tujuan begitu, bisa mulai berlatih lari dengan semangat dari sekarang, kalau soal keinginan aku selalu nomer satu" sasuke menuturkan mimpinya sambil menatap langit membuatnya terlihat mempesona

'Tunggu Hinata dong' inner ku berteriak

"Bagiku tujuan utamaku itu ... (sasuke-kun menatapku) Hinata"

Pesssss rona merah itu menyebar secara merata aku berbalik dan meninggalkannya

"Eh, Hinata!?"

Tap tap tap Aku terus berlari menjauhinya

"Hi-hinata" dia memegang pundakku

"Lepaskan sakit nih"

"Kenapa? Malu ya?" Dia kembali menyeringai padaku

"Iie"

!

Ternyata aku berlari ketempat yang salah

-semen basah dilarang di injak-

Der siuut der der!

Banyak pasangan yang datang kesini dan ahhh aku jadi ingin ice cream

"Hinata, cantik deh!" Sasuke menunjuk langit penuh warna

"Sasuke-kun aku beli ice cream dulu" kataku

"Lho? Tadi katanya mau lihat kembang api? "

"A-aku segera kembali ko, tadi waktu kesini aku lihat mesin penjualnnya"

Aku berlari menuju penjual ice cream tadi, sesaat kemudian aku sudah mendapatkannya 'wah ternyata kembang apinya dilihat dari sini juga bagus, mana ta begitu banyak orang, nanti ku ajak sasuke-kun ke sini saja' aku terus menatap langit lalu

"! .. kyaaa"

Sementara itu sasuke ...

Der der der! Siuutt der! Sasuke berulang kali melihat arlojinya 'lama sekali? Ngapain saja dia? Sudah setengah jam'

"A-ad-duh kakiku ta bisa digerakan" Hinata memegangi pergelangan kakinya yang terkilir

"Hinata ... HINATA! " sasuke kembali berteriak mencari gadisnya

'Ba-bagaimana ini? Kembang apinya sudah habis' inner hinata

!

Perasaan ini, aku merangkak mendekati jalan

"Hinata!" Sasuke berlari ke arah ku

"Sasuke-kun"

Melihat kondisiku dia langsung menaikanku di punggungnya dan berlari mencari pertolongan ..

'Klinik kami sudah tutup'

'Pemeriksaan hari ini sudah selesai'

Aku menangis di punggungnya "su-suke .."

"Tidak apa-apa Hinata, jangan khawatir ya "

Sasuke pov

Langkahku terhenti tempat ini pasti masih menerima tamu, tapi ... aku ragu, tidak tidak Hinata jauh lebih penting, aku membulatkan tekat dan melangkahkan kakiku memasuki gedung itu -hotel shiori-

End sasuke pov

"Ittai" sakit sekali waktu aku menggerakkan kaki ku

"Baka .. jangan bergerak dulu, sudah dapat pertolongan dari pelayan"

"Ah sasuke-kun"

Dia menunduk dan bergeser menjauh

"Apa boleh buat, kereta terakhir sudah berangkat, dengan kaki seperti itu kamu tidak bisa apa-apa, sudahlah kita ta bisa pulang" sasuke menjelaskan

'Kami ta bisa pulang ... kami terdiam ta bisa berbuat apa-apa, di kamar ini?' Inner ku berbicara

"Hinata, baju ganti" sasuke menyodorkan sebuah piyama padaku

"Ta-tapi"

"Dengan baju itu kamu pasti ta bisa tidur, aku ta melihat ko, aku akan menghadap ke sana" dia mengerti keraguanku

Deg deg 'aku dan Sasuke melewati malam ini berdua' sret sret aku mulai melepas pakaian ku, saat hampir selesai

"Aaaa! " sasuke berteriak

"Sasuke-kun kenapa? "

"Tidak ada" katanya dengan wajag penuh penyesalan

"Apanya yang tidak ada? "

"Hadiah perayaan untuk Hinata"

Jreng iya ya hari ini kan hari jadiku dengan sasuke, sampai lupa

"Pasti jatuh waktu mencari Hinata tadi" kacau batin sasuke

"Su-sudahlah sasuke-kun jangan difikirkan, niat saja sudah cukup bagiku" aku mencoba menenangkannya

Sasuke tidak medengarkanku, dia terus menatap kaleng minuman di atas meja

"?"

Srek srek dia bekutat dengan kaleng itu

"Hinata pejamkan matamu" katanya menghampiriku

"Begini" kataku memejamkan mata

"Ya, ya pejamkan betul" deg deg deg

'Apa sasuke-kun akan mencinumku? ' deg deg jantungku bedegub kencang sasuke menarik tanganku, srrtt '!' Ehh

"Sudah, coba buka mata mu" perintahnya

Cling .. benda itu berkilauan cincin pembuka kales jus

"The best ... seperti cincin perak, sasuke-kun pintar" aku berseru lalu menubrukan tubuhku padanya hingga kami terjatuh berdua

"Aku memang ingin menerima cincin dari cowo"

"Aku tau, maka aku ingin menyenangkanmu biarpun dengan cincin pembuka kaleng"

"Eh! " aku sadar dengan posisi kami,

"Suatu saat pasti... " katanya menatapku wajahnya semakin mendekat, aku memejamkan mataku

"Pasti ..." dia mencium pipiku

"Kubelikan cincin perak yang asli" bisiknya di bibirku dan benda lembut itu tertanam disana

Suatu saat nanti pasti ...

Ting ting ting .. dip amethysku perlahan terbuka saat aku menoleh tangan sasuke masih menggenggam ku

"Sasuke-kun" dia membuka matanya

"Ohayo" katanya tersenyum membuat pipiku bersemu kembali

"Sasuke-kun, kamu tidur disitu terus? "

"Yah" katanya "Hinata lihat, di luar cuaca cerah sekali"

'Sasuke' dia menjagaku .. tiba-tiba aku teringat sesuatu

"Gawat, kemarin lupa menelepon ke rumah" kataku

'Dasar bodoh! Anak smp keluyuran, kita sampai lapir kepolisi, semuanya repot' tou-san sangat marah padaku

"Bagaimana ini? Jadi kacau" kataku pada sasuke

"Di tempatku juga sama, Hinata sekarang cepat kita pulang"

Aku akan bicara keadaannya pada orangtua mu.. kata sasuke-kun dalam perjalanan pulang kami

Keesokan harinya ..

"Operasi?! " kataku terkejut, hari ini aku memeriksakan kakiku ke dokter

"Urat pergelangan kakinya putus, kalau tidak diobati sekarang nanti tidak bisa lari lagi" dokter kabuto menjelaskan padaku

Sebulan kemudian ...

Ruang 3-3 greet aku menggeser pintu kelasku

"Ohayoo" sapaku pada kelas

Srrtt seluruh kelas menatapku 'eh!' Srtt srrtt srtt srrtt

'? Aneh' pikirku 'ada apa dengan mereka?' Oh ya, lama ta jumpa sasuke-kun, kutemui dia saja, ada ga ya? Aku terus melangkahkan kaki ku menelusuri koridor saat akan melewati toilet ..

"Eh .. dengar! Hinata masuk lho, aku jadi kaget"

"Ku pikir tidak akan datang lagi, eh anak itu menginap dengan pacarnya kan? "

"Yang benar? "

'Ten-tentang aku? '

"Iya, orang tuanya menghubungi semua teman sekelas, jadi beritanya tersebar"

"Tapi wajah Hinata tanpa rasa brsalah ya, hebat "

"Kelas 3 smp .. sudah melakukan aborsi"

Deg, amethys ku sempurna membulat apa-apaan ini! Aku terus berlari sasuke-kun dan aku, apa maksudnya? Kami! Kenapa sampai ada gosip seperti itu?

"Sasuke" aku memanggilnya

"Hai, hinata kelihatan sehat deh, waktu menengok kemarin .. tidak seceria ini"

Aku mencengkeram kemejanya

"Hinata ..? "

"Sasuke-kun"

"Ko wajahmu begitu? "

'Stt sst lihat dua anak itu'

'Wahh..'

'Hebat, orabg tidak dapat dinilai dari luarnya ya'

Sstt sttt

"Hinata" sreett sasuke menarik tanganku dia membawaku ke belakang sekolah dan tiba-tiba sret!

"Sasu .." sasuke memelukku deg deg deg

"Merasa juga ya? " eh..

"Gosip itu bohong, abaikan saja anak-anak itu" sasuke meyakinkan ku

Sasu .. ternyata sasuke-kun juga tau

"Ta usah kau khawatirkan apa pun, mengerti Hinata? Karna kita tidak melakukan hal yang buruk"

'Apa pun ...

Karna kita ta melakukan hal yang buruk, ya kami ta melakukan apapun, lebih baik sama seperti biasanya, selalu berlaku sebagai pasangan .. ta ada yang berubah .. satu pun!

-Ruang staff-

"Sensei tugas harian saya sudah selesai" aku menyerahkan tugasku pada kakashi sensei

"Oh bagus" ..

...

"Sasuke sebenarnya.." suara itu, ibiki sensei

Sasuke ...

"Sungguh sulit dikatakan, terus terang saja, rekomendasimu jadi jelek.."

"Ke .. kenapa tiba-tiba hal itu" sasuke mengebrak meja

"Tidak .. itu .. emm cerita tentangmu .. "

"Hinata" sasuke melihatku, Ibiki sensei ikut menatapku

Aku berlari meninggalkan ruang guru, 'gara-gara gosip itu ..! Aku .. kalau masuk smu nanti ingin ikut turnamen atletik ... mimpi sasuke jadi berantakan, mimpi sasuke-kun hiks

"Hinata .." sasuke mengejarku aku terus menangis dan berlari

"Hinata apa apaan ini dalam rapat orang tua soal kamu jadi masalah" kaa-san memarahiku

"Karena hura hura dengan cowo, gosip seperti itu jadi muncul benar-benar memalukan, sekarang lebih baik cepat pindah ke sekolah baru"

"Tou-san"

"Kamu pindah sekolah"

Aku ...

Esok hari ...

"Minna Hyuuga Hinata belajar di sekolah sampai hari ini" Kurenai sensei memveri pengumuman

Sttt stttt kelas kembali ramai ..

Aku melangkahkan kakiku ke gerbang sekolah, melihat sasuke-kun untuk terakhir kalinya, dia sangat fokus dengan pelajarannya seperti biasa ..

Aku tersenyum melihatnya walaupun pada saat yang bersamaan amethys ku berair ..

'Maafkan aku sasuke-kun, kita putus sampai disini ...'

Bersama itu aku mengirimkan surat kepada kepala sekolah

- Kepada Kepala Sekolah -

Antara saya dan Sasuke tidak ada apapun, seperti yang gosip yang selama ini beredar waktu itu saya tidak masuk sekolah karna kaki saya cidera, bersama ini saya lampirkan diagnosa tentang kaki saya

- Hyuuga Hinata kelas 3-3 -

Dua tahun kemudian, aku melanjutkan ke smu putri dan latihan laripun sudah dimulai ...

"Hinata-chan~" shion memanggilku "sudah ada rekor bagus"

"Shion-chan" aku melambai ke arahnya

"Hina-chan waktu kamu lari kelihatan senang deh"

Aku tersenyum padanya dan mengelap keringatku

"Mau minum pocari? " tawarnya padaku

"Hontouni arigato shion-chan" aku menerimanya

"Senang ya, badan ku lemah sih, biar ingin lari tapi ta bisa lari"

Aku menatapnya, "eh Shion-chan tumben ada di sekolah sampai jam segini? "

"Hehehe setelah latihan klub, pacarku mau jemput sih.."

! Aku tersedak minumanku

"Minuman ini manisekali" kata ikut tertawa bersamanya

"Dia anak kos, jadi hari ini akan kusediakan makan malam di rumah"

"Sugoiii~ memang sudah di restui orang tua? Baru kenal 1 bulan kan? "

Dia hanya tertawa "Sekolah kami berbeda, jadi khawatir .. lihat ini! Supaya kapanpun bisa kontak dia memberikanku ponsel ini" shion menunjukan ponselnya padaku

"Ya ya" kataku ikut senang karnanya

Kami berjalan menuju pinggir lintasan ...

"Ngomong-ngomong hina-chan, kenapa ta pacaran sih? "

"Eh ... "

"Aku tak pernah nendengar cerita tentang Hinata-chan, memangnya ta ada? Tapi rasanya ada deh"

"A-aku .." kenapa ya? Sekarang ini ta ada keinginan seperti itu .. sejak saat itu

"Rasanya sekarang ta apa, bagiku lari sudah cukup" jawabku

"Eehhh ...coba katakan lagi, kalau hina-chan jatuh cinta pada lari .. bisa-bisa seumur hidup tidak menikah lho?! "

"Eh? Ti-tidak sampai begitu"

Drrtt drrtt ponsel shion bergetar

"Ah, mungkin dia akan segera datang, aku ke gerbang sekolah ya "

"Ya ya " kata melambai padanya

Huh aku ingin pocari lagi ...

Shion yang sedang jatuh cinta mirip denganku 2 tahun yang lalu ... setiap hari bersenang-senang jalan-jalan, perasaan bahagia terus, berdebar-debar, saat-saat seperti itu pernah ada, jadi muncul lagi dalam kenangan ...

Klontang, saat aku mengambilnya kaleng itu terlepas dari genggamanku

'Oh ti-tidak' trang trang kaleng itu terus bergulir dan prok! Berhenti karna sepatu seseorang

"Go-gomen" ucapku

Deg!

Eh, orang itu ... Sasuke kah?

"Sa .."

"Hi .." ucap kami berbarengan, dia menyodongkan kaleng pocari itu padaku ...

"Hinata-chan~~ hoi kenalkan nih, pacarku" kata shion

Sret trangg kaleng itu terjatuh untuk kedua kalinya dari genggamanku

"Shi-shion-chan" oh .. pacar shion, rasa sakit itu menyebar keseluruh hatiku

'Sasuke ... masih ingatkah kau padaku? ' ...

Tbc