...

~ Me and My Brothers ~

..An Alternate Universe Fanfiction..

Cast : Yunho, Heechul, Siwon, Kyuhyun, Changmin

Warn : YAOI, Typo's, OOC, Don't Like? Don't Read!

Chapter 8 of ?

...

..

.

.

.

Yunho memperhatikan dengan seksama pahatan sempurna Tuhan pada sosok yang kini ada dalam dekapannya.

Bagaimana bisa seseorang yang tengah tertidur matanya tampak begitu indah dan mengagumkan sekali? Bahkan dengan mata yang menutup pun, Yunho masih dapat mengagumi keindahan mata itu. Mata yang selalu tak bisa ia tolak pandangannya. Mata yang selalu memerangkap kehadirannya selama ini.

Tangan Yunho yang semula melingkar di pinggang ramping Changmin kini mulai terangkat untuk membelai lembut pipi Changmin dengan punggung jari telunjuknya.

Chup~

Satu kecupan Yunho layangkan pada kening Changmin yang sedikit tertutup poni.

Chup Chup~

Kini giliran kedua pipi chubby Changmin yang mendapat kecupan Yunho.

Dan sosok malaikat manis itu nampaknya sama sekali tidak terganggu dengan kecupan-kecupan cinta tersebut. Karena justru kecupan-kecupan tersebut membuatnya tersenyum manis dalam tidurnya. Membuat Yunho ikut tersenyum dan kembali memeluk tubuh Changmin lebih erat dari sebelumnya.

Senyum yang selama ini selalu Yunho sembunyikan, kini tak bisa ia bendung lagi saat bersama Changmin.

.

..

...

...

"Kenapa Yunho lama sekali? Biasanya tak selama ini untuk menemukan Changminnie.."

Heechul berjalan mondar mandir dengan gelisah di ruang keluarga bersama dengan Kyuhyun dan Siwon yang duduk berseberangan.

"Ck! Kalau tahu begini, aku akan tetap berusaha mencarinya sedari tadi! Ini salahmu, Siwon hyung! Seharusnya kau tidak menyuruh untuk cepat-cepat pulang tadi!" sungut Kyuhyun yang kini menyalahkan Siwon.

Memang, Kyuhyun tidak bisa berdiam diri sementara ia tidak tahu adiknya, atau yang ia anggap sepihak sebagai kekasihnya, kini entah berada dimana.

Siwon yang merasa disalahkan kini mulai tampak gusar sambil memperhatikan jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam. Sudah lebih dari setengah hari namun Yunho tak juga memberi kabar tentang keberadaan Changmin saat ini.

Sejujurnya, Siwon mulai curiga bahwa Yunho membawa pergi Changmin dan menyembunyikannya. Tapi ia lebih memilih untuk berpikiran positif bahwa mungkin Yunho memang tengah kesulitan dalam menemukan Changmin.

"Wonnie, kau sudah berhasil menghubungi Yunho?" tanya Heechul pada Siwon yang tengah menimang-nimang telepon genggamnya tanpa sadar. Karena memang pikiran Siwon kini tengah mengawang memikirkan adik kecilnya.

Siwon kemudian menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Heechul.

"Handphone-nya tidak aktif dari tadi pagi.. Mungkin ia lupa mengisi baterainya.." jelas Siwon pada yang lain.

"Baiklah, kalau begitu aku akan ke hotel tempat Yunho menginap. Siapa tahu ia ada di sana.." balas Heechul yang sudah bersiap bergegas pergi.

"Tunggu! Aku ikut!" putus Kyuhyun yang kini bangkit berdiri menghampiri Heechul.

Dan entah mengapa, Heechul memiliki firasat yang tak baik dengan keikutsertaan Kyuhyun dengannya.

"Maaf Kyunnie.. Bukannya hyung tidak mau mengajakmu.. Hanya saja, harus ada yang tinggal di rumah ini untuk mengantisipasi jika nanti ternyata Changminnie pulang.." terang Heechul dengan selembut mungkin untuk menolak keikutsertaan Kyuhyun dengannya.

"Biar aku saja yang menjaga rumah.. Kalian bisa pergi berdua.." ucap Siwon pada Heechul yang kini mengerutkan alisnya dan memberi isyarat mata pada Siwon. Oh ayolah, seharusnya Siwon paham jika Heechul tidak ingin Kyuhyun ikut bersamanya. Bukannya malah mendukung Kyuhyun untuk ikut bersamanya.

Siwon yang memang tak paham maksud Heechul tidak menggubris isyarat mata Heechul. Membuat Heechul hanya bisa menghela nafas pasrah dan mengamini permintaan Kyuhyun.

"Kajja! Kita pergi.."

Dengan lemah Heechul menggandeng lengan Kyuhyun untuk berjalan bersama.

Dan selama perjalanan menuju hotel tempat Yunho menginap, perasaan Heechul sungguh tak menentu.

Batinnya seperti meneriakinya bahwa ada yang salah terjadi saat ini. Namun Heechul tak tahu apa itu. Dan firasat tak enak itu semakin menjadi ketika Kyuhyun ikut bersamanya.

'Apakah ini ada hubungannya dengan Changminnie? Atau dengan Yunho?' batin Heechul ketika ia duduk berdampingan dengan Kyuhyun di dalam taksi.

Kyuhyun memilih untuk mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil dan menatap kerlap kerlip lampu jalan dengan bungkam.

Sementara Heechul kini tengah mengamati wajah Kyuhyun yang hampir cantik sama seperti dirinya. Dengan kulit putih pucat, pipi berisinya, hidung mancung, serta bibir penuhnya yang merah.

Jika Heechul terlihat cantik karena ornamen-ornamen tambahan yang menghiasi dirinya, Kyuhyun terlihat cantik apa adanya. Hanya saja, Kyuhyun selalu menyangkal jika dirinya lebih mengarah cantik dibanding tampan.

'Apakah firasatku ini menandakan kehancuran keluarga ini? Keluarga yang selama ini kujaga? Tapi mengapa ya Tuhan? Mengapa takdirmu tidak menghendaki keluarga ini bersatu layaknya sebuah keluarga yang harmonis?'

Heechul memejamkan matanya sambil menekan dadanya yang terasa sesak.

"Hyung.. Kita sudah sampai.." suara lembut Kyuhyun membuat Heechul kembali membuka matanya dan tersenyum lembut. Berusaha menghalau firasatnya yang semakin kuat mengatakan ada yang tak beres terjadi.

.

..

...

...

"Mmmhh.. Ngghh..."

Bunyi kecipak saliva terdengar di dalam kamar dengan label nomor 206 di hotel bintang tiga itu.

Lantunan lenguhan dan gumaman mendesah tertahan bersautan di antara dua lelaki berselisih umur delapan tahun yang kini saling memagut mesra di atas ranjang.

"Hhh.. Yunho hyung.." Changmin tampak menghela nafasnya satu-satu sambil menatap manik kelam milik Yunho di atasnya.

"Shh.. Jangan tolak aku Minnie.." Yunho menempatkan jari telunjuknya di depan bibir Changmin yang kini merah membengkak, sebelum akhirnya menggantikan jari telunjuk itu dengan bibirnya sendiri.

.

..

...

...

Heechul dan Kyuhyun berjalan berdampingan melangkahkan kakinya menuju kamar bertuliskan 206 di pintu kamar hotel tersebut.

"Mmmhh.. Ahhh.. Nghhh.."

DEG!

Jantung Heechul berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya saat dirinya tiba di hadapan pintu kamar 206 tersebut.

Dari sudut matanya, Heechul melirik Kyuhyun yang terlihat sama gelisah dengan dirinya yang menatap pintu kamar tersebut.

Mereka yakin, yang baru saja mereka dengar adalah suara desahan. Dan suara itu.. Mirip sekali dengan suara adik kecil mereka.

"Hyung, buka pintunya! Bukankah kau punya kunci duplikatnya?" desak Kyuhyun dengan wajah panik.

"A-ah Ne.."

Dengan gugup dan perasaan sangsi, Heechul meraih kunci kamar tersebut dari saku celananya.

Walau dengan tangan yang gemetar, Heechul akhirnya berhasil memutar pengunci pintu di hadapannya.

Cklek!

.

..

...

TBC