Bedded By The Boss

.

gyumingracle present

.

KyuMin FanFiction!

Warn; GenderSwitch, Typo(s)

Disclaimer; KyuMin belongs to each other

A/N; Ini FF Remake dari Novel Bedded By The Boss karya Lynda Chance

.

.

.

BAB 6

Kyuhyun langsung menatap kearahnya sebelum kata-katanya menembus kabut tebal perasaan cemburu yang menerkamnya. Seketika itu juga dia bergerak kearahnya.

Dia melangkah memutari meja dan pada detik berikutnya sudah berada dihadapannya. Mengulurkan tangannya dan meraih Sungmin lalu mendorong punggungnya kebelakang. Dia menahannya dengan satu tangan sementara yang lain meraih keatas dan mencengkeram rambutnya lalu menarik wajahnya ke arahnya.

Matanya seakan mabuk penuh gairah saat ia mengaitkan mulutnya ke mulut Sungmin. Ciuman yang kasar, posesif, tanpa kompromi. Kyuhyun menahan tubuh Sungmin sambil mulutnya melahap mulut Sungmin.

Sungmin semakin menempelkan tubuhnya ke cengkeraman Kyuhyun saat sensasi melanda dirinya. Perasaan ganda menyelimuti dirinya. Perasaan bahagia membanjirinya, karena dia

sepenuhnya mengenali hasrat Kyuhyun. Dan dia merasa sakit, karena dia tahu dia tak akan berhasil mempertahankannya. Kyuhyun mengganggunya dan tidak ada pria lain sebelum dia yang melakukannya, dan Sungmin berpikir dia tidak memiliki apapun yang dibutuhkan untuk menjerat seorang pria se intens Cho Kyuhyun. Tapi itu tidak akan menghentikannya untuk menikmati pengalaman ini. Momen ini adalah sekali dalam seumur hidup, untuk merasakan gairah seperti ini. Dan dia sudah cukup dewasa, dan wanita seutuhnya, untuk mewujudkan hal ini.

Kyuhyun mengalami cengkeraman gairahnya yang paling intens yang pernah dia alami. Tubuhnya seakan berpikir untuk dirinya sendiri. Dia hampir tidak menyadari kalau ia tidak punya kendali. Dia hanya tak ingin melukai hati Sungmin. Dia hanya ingin melihatnya

telanjang, sekarang. Tapi ia tidak ingin melukai hatinya. Kata-kata itu seperti mantra di dalam benaknya.

Dia melepaskan tangan Sungmin dan menarik bajunya keatas dan mendorongnya keatas kepalanya lalu melepaskannya. Hal ini dilakukan dengan sangat cepat. Tidak bisa dilakukan dengan pelan-pelan. Tapi dia ingin menyentuh seluruh tubuh Sungmin. Melihat semua tubuhnya. Dia menjangkau diantara tubuhnya dan Sungmin lalu melepas kaitan bra-nya yang ada di depan. Payudara langsung Sungmin tumpah ketangannya. Kyuhyun mengerang dan menundukkan kepalanya lalu menarik puting merah muda yang sudah keras ke dalam mulutnya.

Sungmin dibanjiri oleh hasrat yang begitu cepat, dia merasa seperti akan tenggelam. Mulut Kyuhyun bergerak menghisap payudaranya, membuatnya basah diantara kakinya. Cairan panas tumpah diantara pangkal pahanya dan Sungmin mendorong tubuhnya kearah dia. Dia memegang kepala Kyuhyun di dadanya.

Hal ini tidak cukup bagi Kyuhyun dan ia mengangkat tubuh Sungminke dalam pelukannya dan membawanya ke kamar tidur. Dia membaringkannya di tempat tidur dan menarik kemejanya ke atas kepalanya. Dia menarik napasnya saat menatap Sungmin terbaring di sana, kakinya tergeletak terpisah dan kepalanya bersandar pada sikunya, dadanya terengah-engah.

Ya Tuhan, Kyuhyun nyaris ejakulasi di dalam celananya.

Dia berdiri di kaki ranjang dan mengulurkan tangannya lalu meraih kaki Sungmin. Dia menarik kearahnya dan memegang celana pendek Sungmin lalu menariknya keluar, kemudian menyeret celana dalamnya ke bawah pada saat yang sama.

Tiba-tiba gerakan ini membuat Sungmin cemas dan dia segera menggerakkan tubuhnya kembali ke atas, menjauh dari Kyuhyun. Dadanya terengah-engah dari gerakannya yang tiba-tiba dan juga karena gairahnya. Dia berbaring di sana, telanjang, kecuali masih ada bra yang sudah terbuka, sambil menatap Kyuhyun.

Kyuhyun mengambil kesempatan itu untuk melepaskan seluruh pakaiannya. Dia terus menatap ke arah Sungmin, tatapannya berpindah dari rambut pirangnya yang begitu menakjubkan, lalu turun kebagian tubuh mungilnya yang sempurna, kuku kakinya dicat. Ereksinya semakin mengeras dan membesar hingga terasa sakit.

Sungmin memejamkan matanya saat melihat dia telanjang dengan sempurna. Seluruh tubuh

Kyuhyun berukuran besar.

Kyuhyun menempatkan salah satu lututnya di tempat tidur dan mulai melakukan sesuatu pada

Sungmin.

Sungmin benar-benar tersentak saat mengetahui hal itu sekarang. "Aku tidak memakai kontrasepsi." Dia mengamati garis miring merah terbentuk ditulang pipi Kyuhyun, dan berpikir sejenak bahwa Kyuhyun tidak mungkin akan berhenti. Dia menatap Sungmin penuh dengan rasa kesal. "Please. Disana. Ada di dalam laci itu." Sungmin memberi isyarat dengan tangannya kearah laci kecil di bawah kotak perhiasannya.

Dia memutar ke tempat yang di tunjuk Sungmin dan kembali lagi kepadanya beberapa saat kemudian, lalu dia menyelubungi miliknya.

Dengan segera Kyuhyun bergerak kembali kearahnya, menyambar kakinya lagi dan mendorongnya terpisah. Dia berdiri sejenak, menatap di antara kedua kaki Sungmin yang terbuka, dengan satu lutut di atas tempat tidur dan miliknya yang sudah membesar itu berdenyut di antaranya.

Sungmin mulai terengah-engah. Ketika Kyuhyun tidak bergerak, dia tersipu hingga merah padam dan memindahkan satu tangannya untuk menutupi dirinya sendiri dari tatapan Kyuhyun. Kyuhyun mendongak beralih menatap mata Sungmin. Ketegangan memantul di antara mereka.

Lengannya kekar dan ototnya keras. Wajahnya seperti mengancam, karena keyakinannya itu, pengejarannya seakan tercapai. Tangannya mencengkeram pergelangan kaki Sungmin. "Lepaskan. Ini milikku. Biarkan aku melihat." Suaranya parau sedikit mengeram, dan Sungmin cenderung tidak ingin membantah kata-kata Kyuhyun.

Sungmin meresponnya dengan memindahkan tangannya lalu menutupi matanya sehingga ia tidak akan melihat Kyuhyun saat melihat dirinya ke arah sana. Rasanya terlalu intim. Sesuatu yang sangat intim. Kyuhyun memintanya hal yang begitu intim padanya. Menuntutnya.

Kyuhyun bergerak di atas tempat tidur. Dia mendorong pergelangan kaki Sungmin ke atas, dan menekuk lututnya, seperti yang diinginkan Kyuhyun. Sungmin tertegun dan sangat terangsang dengan posisi Kyuhyun yang siap memasuki dirinya.

Dia menggerakkan kakinya yang kuat di antara paha Sungmin dan menggunakannya untuk menahan kaki Sungmin agar terbuka lebih lebar lalu dia mengulurkan satu tangannya dan menyelipkan jarinya ke dalam dirinya. Sungmin tersentak dan cairan panas membasahi seluruh jari Kyuhyun. "Ini milikku." Dia memainkan jari-jarinya di dalam diri Sungmin sambil mengawasi. Dalam hitungan detik, Sungmin langsung menegang dan mengangkat tubuhnya agar semakin dekat. Ia sudah mengalami orgasme seperti ini sebelumnya bersama Kyuhyun. Dia ingin merasakannya lagi.

Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Tepat ketika ia merasa seperti ada gelombang yang hampir mengantarkannya ke sana, Kyuhyun melepaskan tangannya. Untuk pertama kalinya, Sungmin menurunkan tangannya yang menutupi matanya dan menatap ke arah Kyuhyun.

Perhatian Kyuhyun telah berpindah ke klit Sungmin. Dia mulai membelainya di sana. "Kau begitu cantik. Sangat cantik." Kyuhyun memperhatikan tangannya saat dia memainkan milik Sungmin.

Sungmin terpesona oleh kejujuran dan kelembutan dari suaranya. Hal ini sudah cukup untuk mengirimnya kejalan menuju orgasme lagi.

Tapi dia melepaskan tangannya lagi. Sungmin terengah-engah. "Please."

Kyuhyun mengulurkan tangannya dan membelai dengan lembut ke puting yang berwarna merah muda itu. "Oke, Sayang."

Dia turun ke bawah dengan menyangga kedua tangannya yang kuat lalu membuka lebar-lebar kaki Sungmin. Tatapannya berpindah kearah Sungmin tepat sebelum ia mendorong kepalanya di antara kedua kaki Sungmin dan mulai menyapukan lidahnya. Seakan ada aliran listrik memukul dirinya. Lidah Kyuhyun ada di antara pangkal pahanya, mengikisnya. Bergerak keatas-kebawah, terus berulang-ulang. Mulutnya mengunci clit Sungmin dan dia mulai mengisapnya sambil menyelipkan dua jari di dalam dirinya. Kyuhyun menggunakan mulut dan jari-jarinya pada diri Sungmin tanpa berhenti, menuntut orgasme dari dirinya. Sungmin tahu momen ini yang membuat dia kehilangan pikirannya ketika ia seakan mengambang di udara sebelum dilemparkan kedalam sebuah orgasme yang sangatlah erotis dibandingkan apapun yang pernah dia kenal.

Kyuhyun terus mendorong kedalam dirinya dengan mulut dan jarinya sampai otot internal Sungmin melonggar. Sungmin mereda dari ketinggian yang diberikan Kyuhyun dan kesopanan kembali berperan padanya. Dia memejamkan matanya dari tatapan Kyuhyun dan mencoba untuk menggerakkan kakinya merapat.

Kyuhyun tak peduli. Dia mendorong kaki Sungmin berbuka dengan satu gerakan halus dan bergerak naik diatas tubuhnya. Kyuhyun memposisikan dirinya di diantara pangkal pahanya dan mengangkat salah satu kaki Sungmin di atas lengannya. Dia terkesiap saat Kyuhyun membuka tubuh Sungmin sepenuhnya dihadapannya.

"Buka matamu, Sungmin." Dia mendorong miliknya ke arah celahnya yang basah.

Mata Sungmin langsung terbuka. Dia terpesona dengan apa yang dilihatnya. Wajah Kyuhyun yang arogan, memancarkan rasa posesif saat dia menempatkan miliknya di gerbang masuk tubuhnya. Tatapannya mengeras. Gairah primitif terpampang diwajahnya. Dia sedikit menghujam dan pelan-pelan mendorong ke dalam tubuh Sungmin. Ia mengeram dan mengangkat kaki Sungmin untuk menyesuaikan posisinya untuk mengakomodir dirinya agar lebih nyaman. Dia meluncur masuk satu inci lagi kedalam dan Sungmin memejamkan matanya.

Kyuhyun melihat mata Sungmin terpejam tapi dia terlalu jauh melayang untuk menuntut perhatiannya. Tubuhnya benar-benar terpisah dari pikirannya dan ia mulai melakukan dorongan pelan, mendorongkan dirinya kedalam. Milik Sungmin terasa begitu basah dan lembut meyelimutinya. Dan mencengkeram dirinya. Ya Tuhan, dia begitu sempit. Dia mendorong masuk seluruh miliknya dan menikmati setiap detiknya saat dia mengisi diri Sungmin sepenuhnya. Milik Sungmin begitu lembut dan basah menyelubunginya. Otak Kyuhyun seakan dibius dan ia mulai bergerak ke dalam dirinya lagi. Dia mengulurkan tangannya ke bawah dan mengangkat pantat Sungmin keatas agar dirinya lebih dalam lagi. Kenikmatan yang begitu intens. Dia mencoba untuk melakukannya dengan perlahan tapi kontrolnya telah hilang. Dia mendorong Sungmin begitu keras. Kyuhyun berpikir mungkin dia mendapatkan kembali kontrolnya namun kemudian tangan Sungmin yang lembut memeluk bahunya dan aroma femininnya masuk ke dalam hidungnya.

Kyuhyun seakan melayang ke atas dan melewati batas jurang saat ia ejakulasi di dalam diri Sungmin.

Kyuhyun memeluk Sungmin sementara detak jantung mereka perlahan-lahan kembali normal. Otak Kyuhyun mulai terurai dan pikirannya kembali tersusun. Sial. Dia tidak bisa percaya apa yang baru saja terjadi. Ya Tuhan, jika Sungmin tidak menghentikannya dan meminta untuk menggunakan kondom, ia tidak akan memikirkan tentang hal itu. Dan itu belum pernah terjadi pada Kyuhyun sebelumnya. Belum pernah.

Sekali lagi dia merasa terganggu saat ia melepas pengaman dari dirinya. Maksudnya itu bukan karena dia tidak sabar pada penundaannya. Sialan, bukan karena itu. Rasanya ini jauh lebih buruk. Itu adalah perasaan kesal karena ada sesuatu yang menghalangi diantara mereka. Sesuatu yang memisahkan dirinya dengan Sungmin.

Dia tidak ingin sesuatu menghentikannya untuk memiliki dan mendapatkan Sungmin.

Pikiran Kyuhyun melayang ke peristiwa tadi. Pada awalnya dia tidak punya rencananya. Dia hanya ingin bertemu dengan Sungmin. Dia hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengannya. Dan kenyataan ini yang membuatnya begitu kesal.

Kemudian ia mendatangi rumahnya dan melihat si brengsek Siwon melakukan pendekatan padanya dan ia benar-benar kehilangan kesadarannya. Menjadi sangat marah. Hanya seperti itu, kecerdasannya meninggalkan akal sehatnya dan testosteron-nya yang mengambil alih. Rencananya sudah kacau. Sial, dia tidak punya suatu rencana. situasi ini membutuhkan perencanaan yang tepat dan yang berkaitan dengan strategi. Dan ia memutuskan sesuatu sambil berjalan tanpa perencanaan sama sekali. Sial, dia bahkan tidak tahu apa yang ia inginkan lagi. Dia masih ingin tidur dengan Sungmin. Bahkan lebih dari itu, sekarang ia tahu bagaimana rasanya saat bagian tubuh Sungmin yang indah menyelubungi dirinya dengan ketat serta kelembutannya ketika mencengkeram miliknya.

Namun, dia tak tahu kemana langkah ini akan berakhir. Dalam beberapa hari terakhir ia merasa benar-benar egois karena ia berusaha menyuruh Sungmin mengundurkan diri dari pekerjaannya. Itu benar-benar apa yang dia inginkan, dan ia tak pernah memperhatikan kebutuhan Sungmin atau kehidupannya. Dan sekarang dia bahkan tidak yakin dia ingin Sungmin mengundurkan diri. Tidak bisakah dia memiliki semuanya? Tidak bisakah dia memiliki dia di tempat tidur dan di kantornya? Asalkan Sungmin bersedia, apa ada aturan yang mengatakan bahwa Kyuhyun tidak bisa memiliki semuanya? Dan tidak diragukan lagi Sungmin sangat kompeten pada pekerjaannya. Dia jelas membutuhkannya. Dia membutuhkan uang.

Gambaran kondominium kecil ini muncul dalam pikirannya. Ia telah berbagi kamar tidur satu-satunya ini dengan putrinya selama lima belas tahun. Belum yang lain-lain. Dia teringat kembali waktu kemarin malam saat Sungmin membungkus sisa-sisa makanan dan menempatkannya di dalam lemari es. Ya Tuhan, apakah Sungmin menyimpan mie ramen untuk nanti?

Perutnya mengepal. Kemauan Sungmin yang begitu keras, begitu cantik. Terlalu cantik untuk mengkhawatirkan begitu banyak tentang uang.

Sebuah gambaran mantan istrinya datang merasuki pikirannya. Wanita jalang yang tamak dan serakah yang belum pernah mengenal kerja keras seharipun dalam hidupnya. Dia selalu menuntut lebih, sesuatu yang lebih baik, yang paling baru. Rumah, pakaian, mobil. Dia telah membuat hidup Kyuhyun menjadi sengsara sejak hari pertama ia telah memasangkan cincin di jarinya. Dan dia telah memerasnya sejak saat itu. Pengacara mantan istrinya telah memerasnya, dan benar-benar memerasnya habis-habisan, meskipun mereka tidak memiliki anak selama pernikahannya.

Sungmin bukanlah wanita seperti itu. Dia membaca CV-nya dimana dia sebelumnya sudah pernah bekerja selama sepuluh tahun di sana. Dia tidak tergantung pada seorang pria, dan tidak pernah terjadi. Jika ada, mungkin hanya ayah dari anaknya yang berkewajiban memberinya untuk anaknya.

Dia sudah banyak melakukan sesuatu,dan semua itu hanya dengan pendidikan SMA. Dia sudah dibebani dengan seorang anak sejak awal, tapi semua itu hanya membuat Sungmin lebih kuat. Dia sudah membeli sebuah rumah untuk mereka berdua di sini, dan selanjutnya dia sudah melakukannya tanpa ada bantuan, dan hanya dengan uang yang sangat sedikit.

Dia tidak terobsesi mencari seorang pria untuk merawatnya, meskipun dia cukup cantik yang mana dia bisa dengan mudah mewujudkan hal itu. Itu sangat jelas. Choi Siwon mengatakan bahwa Sungmin sudah menolaknya, dan si brengsek itu mungkin memiliki lebih banyak uang dari pada dirinya. Tidak, dengan semua bukti ini, Sungmin benar-benar seorang wanita mandiri, dan dia menyukai jalan seperti itu. Kyuhyun mengagumi Sungmin untuk itu. Menghormati apapun tentang dia. Karena pengalamannya, gambaran tentang wanita mandiri begitu memabukkan. Tapi kemudian, gambaran evokatif Sungmin yang bergantung pada dirinya muncul dalam pikirannya. Gagasan tentang Sungmin sepenuhnya menjadi tergantung pada dirinya terasa sangat menarik. Sudah pernah terpikirkan mengenai gagasan halus Sungmin yang membutuhkan gaji yang diberikan Kyuhyun kepadanya mulai mendesak. Gambaran erotis untuk memiliki Sungmin dalam kekuasaannya, kontrolnya, diam-diam menyerang pikirannya. Dia tidak tahu apa yang dia inginkan.

Kecuali padanya.

Dia menginginkan Sungmin.


.

-oOo-

.


Sungmin masih berbaring di bawahnya dan mencoba untuk tidak membiarkan rasa takut menyerang inderanya. Ia tidak bisa berpura-pura menjadi korban di sini, atau menangis karena pemerkosaan, karena sudah jelas bagi Kyuhyun, bahwa mereka sudah melakukannya bersama sepanjang proses. Seratus persen, bersama dengannya.

Ya Tuhan, Sungmin bahkan tidak bisa menyalahkan Kyuhyun atas semua ini. Sejak hari pertama, Sungmin sudah tergila-gila. Pria itu begitu menarik, begitu memikat, pria yang begitu maskulin. Ia melakukan sesuatu padanya, menekan sesuatu kedalam dirinya, dan ia tidak bisa mengontrolnya. Sungmin sudah bersumpah pada dirinya sendiri, bahwa ia tidak akan membuat hal ini mudah bagi pria itu, dan disinilah ia, telanjang dibawahnya lagi.

Kenyataan itu mengguncang dirinya. Ia mulai mendorong tubuh Kyuhyun sebagai upaya melepaskan dirinya sendiri. Ia butuh ruang. Ruang untuk berpikir. Kebingungan mencengkram dirinya, dan ia mendorong lebih keras lagi tubuh itu.

Kyuhyun merasa sikap Sungmin berubah, dari tenang kemudian mendorong panik tubuhnya. "Hei, diamlah sebentar. Kau sudah memberiku kesulitan membuatku harus memakai kondom ini, aku tahu kau tak ingin ada kecelakaan di sini,"

Sungmin menegang. "Apa maksudnya itu?"

Kyuhyun merasa dirinya mulai membesar lagi karena gerakan wanita itu. "Bukan apa-apa. Bukan sesuatu yang buruk. Tapi diamlah." Perlahan-lahan ia menarik diri darinya, menarik kondom itu keluar bersamanya. Ia memutar tubuh besarnya, dan meraih tisu dari meja samping tempat tidur, dan melepaskannya.

"Selesai. Senang sekarang?" pertanyaan singkat Kyuhyun mengikis perasaannya. Sungmin tersentak menjauh darinya.

"Ya. Bagus," ia menarik ujung selimut keatas tubuhnya, menutupi tubuh telanjangnya dari pandangan Kyuhyun.

Kyuhyun memandangnya dengan tatapan gelap yang sulit dipahami. "Kau membuang-buang waktumu. Aku sudah melihat semuanya," suaranya datar, tanpa emosi.

Sebuah ketegangan yang baru menyerang tubuhnya ketika Kyuhyun terus mengawasinya. Kupu-kupu dalam perutnya beterbangan ketika Kyuhyun mengulurkan tangannya dan mencengkram selimut diantara payudaranya, dan menariknya.

Sungmin memegangnya erat-erat.

"Lepaskan," Kyuhyun bisa saja dengan mudah menarik selimut itu darinya, tapi ia ingin Sungmin sendiri yang menyerah, dan melepaskannya.

Sungmin menggelengkan kepalanya dan terus bertahan.

"Sungmin. Sweetheart. Kau tidak berpikir bahwa keadaan ini bisa ditarik mundur, kan?" ia melepaskan cengkramannya dan menyentuh tulang selangkanya yang terbuka. Jarinya bergerak maju mundur. "Ini sudah terjadi. Dan ini akan terus terjadi. Kau harus memahami hal itu." tangannya bergerak kebelakang lehernya dan membawa mulut Sungmin untuk bertemu miliknya sendiri.

Ia menciumnya dengan lembut, begitu tak terduga. Begitu berbeda dengan apa yang sudah ia tunjukan pada Sungmin malam tadi. Pikiran Sungmin melayang ketika Kyuhyun menyentuhnya. Sebuah kelemahan yang berbahaya menyerang sistemnya. Matanya tertutup dan tubuhnya bergetar ketika ia merasa tegukan ringan tersedot dari mulutnya. Bibirnya bergerak ke pipi Sungmin, naik ke dahinya, kemudian ketelinganya.

Nafasnya tersenggal. Perlahan-lahan tangannya melepaskan cengkramannya pada selimut itu, dan bergerak melingkari kepala Kyuhyun.

Kyuhyun tahu saat ini Sungmin sudah menyerahkan dirinya, dan darahnya mengalir deras ke pangkal pahanya, mengeraskan miliknya sepenuhnya lagi. Matanya terbuka, dan mulutnya bergerak turun kepayudaranya, Sungmin masih memakai bra berendanya yang menggiurkan, dan kilatan nafsu yang murni menghantamnya.

Kyuhyun meletakan kepalanya di payudara Sungmin, dan menghisap putingnya dengan mulutnya. Ia menusukan lidahnya. Rasa manis tubuhnya menjalar ke kepala Kyuhyun seperti wishki. Ia memindahkan mulutnya ke payudara Sungmin yang penuh dan lembut dan mulai menghisap, bemaksud untuk memberi tanda kepemilikan pada dirinya. Ia terus menerus menghisap dengan kuat sampai tubuh Sungmin mulai bergetar dibawahnya.

Tanpa melepaskan Ambrosia(makanan dewa mitologi Yunani) dari mulutnya, ia mulai bergerak ke antara paha wanita itu dan mendorong kakinya terbuka.

Sungmin tersadar dari gairah yang mencengkramnya ketika ia merasa Kyuhyun mulai mendorong masuk ke dalam dirinya. Dengan panik ia berusaha menjauh darinya. Ia benar-benar merasa panik ketika Kyuhyun mencengkram kedua pergelangan tangannya dan menempatkannya diatas kepalanya sendiri. Sungmin membuka matanya, dan menatap wajah maskulinnya tampan yang begitu panas.

Bibirnya ditarik menempel kegiginya, dan setetes keringat menetes dari tulang pipinya. Kekuatan terpancar dari dirinya. Sungmin harus menerobos sifat dominasinya. "Berhenti. Kyuhyun. Berhenti."

Kyuhyun tidak menunjukan tanda-tanda kalau ia mendengarnya, atau akan berhenti dan Sungmin mulai melawan. Ia menarik pergelangan tangannya dan memperketat tubuhnya melawan Kyuhyun. "Berhenti. Ambil kondom. Ya Tuhan. Kyuhyun. Berhenti." Ia meneriakan kata-kata terakhirnya.

Kyuhyun tersadar dari kabut nafsunya dan cukup untuk memahami kata-katanya. Amarah sekali

lagi merobek dirinya dan ia kesal pada kebutuhannya untuk menahan diri. Ia sepenuhnya tersentak dalam kesadaran oleh tubuh kaku dibawahnya, dan wajahnya benar-benar berpaling. Kyuhyun melepaskan tubuhnya dari Sungmin, dan berdiri di samping ranjang.

Sialan! Dia telah melakukan hal itu lagi. Merasakannya lagi. Kebutuhan untuk melakukan tanpa kondom dengannya adalah sebuah hal yang tidak bisa dikuasainya. Begitu mendasar. Bodoh. Apa yang salah dengan dirinya? Ia tidak pernah bercinta tanpa pelindung. Bahkan ia menolak untuk berpikir tentang hal itu. Dan sekarang, disinilah ia, merasa putus asa untuk merasakan ketelanjangan Sungmin. Kyuhyun ingin telanjang di dalam dirinya, terhadap dirinya.

Kyuhyun menunduk, menatap sosok Sungmin yang berbaring tak berdaya, tangannya bergerak untuk menutupi wajahnya. Mata Kyuhyun menatap tubuhnya. Lebam berwarna ungu yang gelap menutupi payudara kanannya.

Kyuhyun merasakan tendangan pada perutnya ketika ia melihat kerusakan yang telah ia lakukan padanya. Dan mengapa ia melakukannya. Kyuhyun hanya ingin memberi tanda padanya. Mengecap sebagai miliknya. Menidurinya tanpa pelindung. Pemikiran itu seharusnya menenangkannya, namun nyatanya tidak. hal itu hanya menambah provokasi pada dirinya.

Ia berbalik dan memasangkan kondom yang lain, kembali mengikuti keinginan Sungmin. Tapi tidak akan lama lagi.

Waktunya akan tiba.

-oOo-

Lima minggu telah berlalu.

Sungmin terlempar kedalam pusaran pola aktivitas yang terdiri dari hubungan pekerjaan dan seksual. Ia tidak bisa melawan Kyuhyun tentang hal ini, karena sesungguhnya ia sendiri tidak bisa melawan dirinya sendiri.

Hari-harinya dihabiskan untuk mempelajari hal-hal kecil dari pekerjaan yang dipindahtugaskan oleh padanya. sebagian besar malamnya dihabiskan di rumah Kyuhyun.

Minggu pertama adalah minggu yang terjal. Membuatnya menggunakan kondom selalu menjadi pertengkaran sengit diantara mereka. Alasannya adalah bahwa ia bersih, begitu pula dirinya, jadi mengapa harus menggunakannya? Kyuhyun hanya akan terdiam murung ketika Sungmin mengungkit tentang kehamilan, dan Sungmin memiliki perasaan tidak enak, bahwa sebenarnya Kyuhyun tidak peduli jika ia hamil atau tidak. Akhirnya, selama pertikaian sengit tentang menggunakan kondom itu, Sungmin menemukan alasannya. Ini sesederhana alasan mengapa terjadi banyak sekali kehamilan yang tidak direncanakan di dunia ini. Kyuhyun tidak ingin memakainya. Ia ingin merasakan seluruh tubuhnya. Itu tidak ada hubungannya dengan pro kontra dari alat kontrasepsi. Ini semua lebih mendasar dari pada hal itu. lebih primitif. Sisi kebinatangan. Kyuhyun membenci apapun yang memisahkan mereka.

Setelah perdebatan yang sangat mengerikan, akhirnya Sungmin pergi ke dokter dan meminum pil. Ia tidak pernah bermasalah dengan meminum pil sebelumnya, dan jika memang mereka berniat untuk menjalin sebuah hubungan, ia pikir ini adalah jalan terbaik. Tapi Sungmin tidak

suka menggunakan istilah berhubungan atau istilah lain dengannya. Jadi ia tidak menggunakannya. Ia hanya meminum pil, dan ketika ia aman, ia mengatakan kepadanya.

Hubungan mereka mulai membaik sejak saat itu. Seks yang fantastik, dan Sungmin masih mengingat saat pertama kali Kyuhyun mendorong masuk kedalam dirinya tanpa penghalang apapun. Saat itu sangat hingar bingar, gila, dan cepat.

Dan, YaTuhan, semuanya semakin terasa lebih baik dan lebih baiklagi.

Pil KB itu sudah menenangkan Kyuhyun, atau lebih tepatnya, ketidakharusannya menggunakan kondom sudah menenangkannya. Memang tidak menenangkannya secara keseluruhan, tapi setidaknya sebagian darinya. Ia menjadi lebih santai, dan menikmati setiap aspek dari permainan cinta mereka.

Kyuhyun juga tidak pernah mengungkit lagi agar Sungmin berhenti dari pekerjaannya. Sungmin tidak beranggapan bahwa Kyuhyun lupa akan hal itu, tapi itu bukanlah prioritasnya lagi. Kebutuhan seksualnya sudah terpenuhi, dan hari-hari di kantornya menjadi lebih stabil.

Sampai suatu hari Choi Siwon berjalan ke kantornya.

"Hai Cantik," senyuman dan keangkuhannya tentu akan menjadi sebuah ekstasi untuk seorang wanita beruntung suatu hari nanti, tapi dia bukan wanita itu.

Sungmin balas tersenyum. " Hai, bagaimana kabarmu?" ia mendekati mejanya, membungkuk dan melepaskan senyum yang menawannya memancar.

"Hampa tanpa dirimu, sweetheart." Ia mengedipkan matanya pada Sungmin.

"Benarkah. Apakah kau pikir kata-kata itu akan berhasil?" senyumannya menular, dan Sungmin balas tersenyum kearahnya.

"Kau akan terkejut, Sungmin. Walaupun Kyuhyun mengalahkanku kali ini, katakan saja bahwa aku tidak datang di saat yang tepat. Bahkan, aku sudah terpikat pada wanita bartender kecil—"

Tiba-tiba pintu terbanting dengan kasar dan Kyuhyun masuk ke dalam ruangan. Sungmin mendongkak dan melihat kerutan mengancam muncul di wajahnya.

Kyuhyun berjalan diantara mereka. ia membanting folder manila kepada James dan berkata. "Itu dokumen yang kau perlukan. Sekarang keluar."

Siwon tertawa. "Demi Tuhan, Cho. Bagaimana kau bisa terus ada dalam bisnis ini jika kau selalu memperlakukan klienmu seperti kau memperlakukanku?"

Kyuhyun berusaha untuk mengendalikan dirinya ketika Siwon terus mencacinya. "Kau sangat beruntung karena aku adalah orang yang sangat santai, atau mungkin aku sudah lama tidak memakai jasamu sejak dulu. kenapa kau tidak menikahinya saja, sehingga kau bisa mengendalikan kecenderungan sifat membunuhmu? Mungkin dengan begitu kau tidak akan merasa takut seseorang akan mencurinya darimu. Ikatlah ia bersamamu" Siwon melirik folder itu dan mengangguk puas dengan apa yang ia lihat disana. kemudian ia memandang

Sungmin.

"Semoga beruntung dengan yang satu ini. Aku akan menemuimu sekitar enam minggu lagi," ia berbalik dan meninggalkan gedung itu.

Sungmin menatap Kyuhyun. Ia mengawasinya dengan ekspresi tertegun di wajahnya. Akhirnya ia berkata. "Aku harus melakukan hal itu"

Sungmin merasa jantungnya menyumbat tenggorokannya ketika ia menatap Kyuhyun. Ia mendengar batuk kecil dari lorong dan mereka berdua berbalik untuk melihat wajah Mrs. Kim yang tersenyum mengatakan, "Ya, mengapa kau tidak menikahinya? Itulah mengapa aku menyewanya untukmu. Sungguh sulit menemukan wanita yang tepat untukmu. Aku harap kau menghargai seluruh kerja kerasku anak muda."

Wajah Kyuhyun perlahan berubah dari frustasi menjadi ekspresi puas. Ia tersenyum ketika

menjawab pernyataan sekretaris lamanya. "Ya. Akan kulakukan."

.

.

.

.

.


.

.

.

Epilog

.

.


Tiga minggu kemudian, Sungmin dan Kyuhyun tengah duduk-duduk di sofa, tangannya memeluk tubuh wanita itu. jari-jari mereka bertautan, dan Kyuhyun memasangkan cincin perkawinan, berlian tunggal dua karat di jemarinya.

Suaranya terdengar serak ketika bicara. "Aku masih tidak percaya dia bisa punya rencana seperti ini,"

Sungmin tertawa. "Dia menyayangimu Kyuhyun. Kau sudah seperti anaknya, dan ia sudah mengurusmu dalam waktu yang lama,"

"Ya, aku tahu. Tapi merencanakan plot terhadapku di dalam kantorku sendiri—" Sungmin berbalik kedalam pelukannya. "Rencana plot terhadapmu?" suara Sungmin begitu

lembut, masuk kedalam aliran darahnya dengan irama yang menenangkan. "Dia hanya merencanakannya untukmu. Bukankah itu semua berjalan lancar? tidakkah kau senang jika aku mengurusmu dirumah dan juga di kantor?"

"Ya, aku menyukainya." Kepuasan terdengar dari suaranya, dan tangannya menariknya lebih dekat. "Aku sangat menyukainya."

Sungmin tersenyum dengan senyuman yang mampu menenangkan jiwanya. "Itu bagus karena aku akhirnya bisa melewati hari kesembilan puluhku. Aku menang." Suaranya penuh humor dan kebahagiaan. "Kau tidak bisa memecatku sekarang."

"Tidak akan pernah terjadi, aku mencintaimu, sayang."

Sungmin mendesah kecil penuh kepuasan. "Aku juga mencintaimu."

.

.

.


END


Yes. Last Chap hadir. Maaf lama ga update ya hehe.

semoga puas dan ga mengecewakan. maaf NC garing.

terimakasih buat para readers yang sudah setia menunggu FF ini. dari yang memfollow, memfavorite, meriview, hingga silent reader. saya mencintai kalian /ala ryeowook/

beri komentar untuk last chap ini ya.

sign,

gyumingracle