Title: Some

Author: exaxoxo

Cast: Tao, Kris, Sehun, Luhan, Kyungsoo and the other cast.

Hai, exaxoxo here! Ini ff pertama yang aku upload disini. Ini GS sih sebenernya -_-maaf klo gak suka, cerita ini kemungkinan akan menjaddi chapter. Kemungkinan loh ya '-')b oke dari pada banyak cuap yuk langsung.

Ini ff murni hasil otak ku sendiri, rasanya berasap maaf jika ada kesamaan-_- oke lah,

JANGAN PLAGIAT!

DO NOT BASH!

TAOHUN, TAORIS AND GS!

SOME

"Love is like the wind, you can't see it but you can feel it." – Nicholas Sparks, A Walk To Remember-

Huang Zi Tao memandang malas kearah jendela. Menatap jalan kota Guangzhou yang tak pernah mati selalu di penuhi oleh lalu lalang mobil atau pengendara motor.

Ia menghela nafas dengan berat lalu, menyeruput teh hangat-nya. Setumpuk berkas harus Tao selesai kan hari ini. Deadline membuatnya meresa seperti di kejar oleh serigala kelaparan yang siap memakanya kapan saja, Tao bekerja di Vogue majalah fashion yang terkenal. Ia sebagai designer tetap di majalah itu. Ia sangat menyukai pekerjaanya ini namun, ini membuat nya jenuh.

Tao memijat pelipisnya yang terasa pening, ia melirik sekilas ke arah jam yang bertengger di meja kerjanya. Waktu telah menunjukan waktu 10 bagian china, Tao membereskan laptop, berkas, sketch book, pensil warna, dan buku. Ia memasukan kedalam tas selempang kebanggaanya. Tao memutuskan untuk membawa pekerjaanya pulang dan besok ia harus memberikan semua deadline nya pada atasanya Zhang Yi Xing pada pukul 9 pagi.

Tao menyambar kunci mobilnya lalu menuju parkiran.


Tao memutuskan untuk mampir ke kedai kopi . ia memakirkan mobilnya dan masuk kedalam toko tersebut.

"Selamat malam nona, ada yang bisa saya bantu?" ucap penjaga kasir itu dengan ramah. Tao hanya tersenyum, matanya melirik ke arah menu.

"Frappucino dan cookies cream" ucap Tao lalu menujukan menu yang ia pilih.

"semuanya 100 Yuan".

Tao membuka tas dan mencari dompetnya. Ia mengernyitkan dahinya . ia tidak menemukan sama sekali dompet itu. Ia menepuk jidatnya dan menyesali diri sendiri bahwa ia lupa menaruh dompet coklatnya itu dimana.

Penjaga kasir itu berdeham kecil tapi, masih tersenyum dengan ramah.

"maafkan aku, sepertinya dompetku tertinggal" ucap Tao gugup. Ia sungguh malu dengan sifat pelupanya.

"Biar aku saja yang bayar" suara seorang di belakangnya mengintrupsi. Pemuda berperawakan tinggi bak model, berambut pirang –mungkin Tao berpikir bahwa pemuda itu bukan asli china- ….. dan Tampan.

"Tidak per-" perkataanya terpotong, pria itu memberi selembar uang 100 yuan.

"tidak apa, anggap saja ini hadiah untuk mu" jawab pemuda itu. Tao memiringkan kepalanya.

"maaf?".

"ya, hadiah untuk mu. Kau sangat cantik nona" pemuda itu tertawa pelan. Dan Tao bisa merasakan bahwa wajahnya memerah karna perkataan orang asing itu.

"nona pesananya" si penjaga kasir itu memberikan pesanan Tao.

"terima kasih bantuan mu Tuan" kata Tao dan membungkuk.

"ya, nona cantik. Aku harap kita bisa bertemu lagi" pria itu melambaikan tanganya lalu tersenyum manis. Tao tersipu oleh senyuman yang di berikan oleh pemuda pirang itu.


'Kriing…. Kriiing'

Alarm membangun kan, Kris. Dengan segera ia mematikan alarmnya dan membuka matanya perlahan.

"Honey… apa kau sudah bagun nak? Kalau sudah cepat turun makan sarapanmu, jangan lupa kau ada pemotretan hari" suara ibunya menyadarkan 100 persen nyawanya.

Ia melirik jam di nakas samping tempat tidur, dan benar saja waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi dan berarti 1 jam lagi ia harus sudah berada disana, HELL! HURRY UP KRIS!

Kemudian ia berlari untuk mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi, dengan kecepatan yang ia milik ia memkai baju dan turun kebawah, mencium kedua pipi ibu dan ayahnya yang sedang sarapan.

" aku tidak sempat sarapan mom aku harus di Vogue tepat jam 10, I love you mom dad" kris lalu berlari ke arah mobilnya.


"maafkan aku, aku terlambat. karena tadi macet" kris membungku kan badan nya, seorang gadis langsing, dengan Dress hitam dan belahan pada belakang roknya sangat pas dengan kulitnya yang putih, bokongnya terlihat berisi. Ia terlalu tepaku apa yang ada di hadapanya, Sehingga ia tak dapat mendengar seseorang berbicara kepadanya.

"Tuan… Astaga!" pekik gadis yang ia pandangi itu. Dan ia baru menyadari bahwa gadis itu yang semalam ia tolong. Ia tersenyum manis.

"kau Kris Wu?" Tanya gadis itu, rambut panjang berwarna hitam dan lurus, ingin sekali rasanya Kris menyentuh rambut gadis cantik dihadapannya ini.

" ya nona cantik, kita bertemu 2 kali tanpa ketidak sengajaan. Kalau kita ketemu lagi dan tidak sengaja aku akan mengajakmu kencan" Kris mengerlingkan matanya untuk menggoda gadis cantik itu. Gadis cantik itu tertawa. Ya Tuhan, Kris terpana dengan suara tawanya.

"umm… ini baju mu untuk pemotretan, ruang gantinya di ujung sana" Gadis cantik itu menunjuk ke arah ruang gantinya.

"kita akan mengambil tema apa nona?" Tanya Kris.

"jangan panggil aku nona, panggil aku Tao saja. Kris gege" ucap gadis itu, namanya Tao.

"gege?" Kris mengernyitkan dahinya.

"aku 3 tahun lebih muda darimu, Tema kali ini kita mengusung tentang olahraga. Bisa kita percepat?" kata Tao. Ia membaca kertas yang di tanganya.

"ya bisa, Tao cantik" jawab Kris, ia tersenyum saat wajah tao bersemu merah.


Tao tersenyum sepanjang ia bekerja, " Tao apa kau baik?" Tanya teman kerjanya, Luhan. Gadis itu memandang Tao heran. Lalu meminum kopinya.

"y- ya aku baik baik saja Luhan jie jie." Tao tersenyum lalu focus kembali pada sketsa nya.

"ah! Kau berbohong pada ku Peach. cerita lah" Luhan mendesak Tao untuk bercerita padanya. Dan pada akhirnya Tao menceritakan semua tentang pertemuan malam itu dengan Kris Wu yang ternyata seorang model.

"jadi kau jatuh cinta?" tanya Luhan, dan di sertai anggukan dari Tao. Luhan tersenyum senang.

"aku harap kalian bisa bertemu untuk ketiga kalinya Peach" Luhan berbisik


Kaki kecil Tao menyusuri jalanan kota Guangzhou, ini sudah pukul 12 siang dan waktunya untuk isirahat. Ia dan Kyungsoo memilih restaurant Korea yang dekat dengan kantor mereka. Kyungsoo bilang ia merindukan Seoul dan pada akhirnya mereka memilih restaurant masakan Korea.

"ini sangat enak Kyungsoo, apa ini namanya?" Tao melahap makanan itu lagi, matanya berbinar dan terus memakan. Kyungsoo yang melihat itu hanya tertawa kecil, Tao seperti orang yang tidak makan selama 1 minggu.

"Sundubu jigae, enak kan?" jawab Kyungsoo tersenyum kecil lalu mengacungkan jempolnya.

"umm... enak sekali, setiap hari kita harus makan ini" ucap Tao.

"maaf... bisa aku duduk disini? Tempat yang lain sudah penuh"suara seorang pemuda berkulit putih, bahkan sangat putih, dengan rambut berwarna coklat. Menambah ketampananya.

Kyungsoo menatap Tao "ah! Ya! Kau boleh duduk di sini. silahkan" Pria tersebut menaruh nampan dan duduk disamping Tao. Pemuda tersebut menatap Tao dengan intens. Tao menoleh ia merasa risih jika harus dipandangi seperti itu.

"ada apa?" tanya Tao ragu, Kyungsoo ikut memandang pemuda itu dengan tatapan tak suka.

"tidak... kau sangat cantik" jawab pemuda tersebut tanpa sadar.

"maaf, aku tidak mendengarmu" ucap Tao, pemuda tersebut mengerjabkan matanya berkali kali lalu tertawa dengan bodohnya.

"lupakan apa yang aku katakan tadi, Aku Oh Sehun. Kalian?" tanya pemuda yang bernama Sehun. Sehun memakan makananya lalu menatap Tao dan Kyungsoo bergantian.

"kau orang Korea? Aku DoKyungsoo, dan dia Huang Zi Tao. Senang berkenalan dengan mu Oh Sehun" Kyungsoo menatap Sehun dengan senang, dan tanpa sadar Kyungsoo memakai bahasa ibu mereka (baca: bahasa korea).

"aku tidak tau apa yang kalian bicarakan" Tao mengernyitkan dahinya bingung, menunjuk sehun dan kyungsoo dengan sumpit.

"maaf aku kelepasan berbicara, dia Oh Sehun" jawab Kyungsoo lalu tersenyum bodoh.

"hmm... Sehun, senang berkenalan dengan mu" Tao melemparkan senyum manisnya kepada pemuda di sampingnya.

Dan Sehun merasakan bahwa jantungnya berdetak dengan cepat, bahkan ia bisa merasakan jantungnya turun hingga perutnya.

Sehun, Love at the first sight.


"dimana kunci apartemen ku?" Tao mengacak rambutnya frustasi, ia tak menemukan kunci apartemenya di dalam tas nya.

'krek' terdengar bunyi suara pintu terbuka.

"Tao?" Tao meresa bahwa ada yang memanggil namanya, tubuhnya menegang ketakutan.

"jangan – jangan ada hantu, ku mohon Tuhan" ucap Tao ia tak berani menoleh ke samping.

"Tao" suara itu terdengar lagi, Tao ingin pingsan rasanya.

Suara derap langkah seseorang mendekatinya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA... PERGI KAU?! HANTUUU?!" pekik Tao, ia berjongkok dan menelungkupkan kepalanya di antara tangan kecilnya.

"HAHAHAHAHA Tao, ini aku Sehun" Sehun berjongkok dan menepuk pundak gadis yang ada di depanya ini.

Tao memeluk Sehun lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang sehun. "aku takut..." isak Tao, Sehun mematung dan merasakan bahwa jantungnya berdetak jauh lebih cepat bahkan lebih. Tanganya memberanikan diri untuk membelai rambut gadis di depanya.

"du bu qi... aku menakuti mu, aku bahkan tak bermaksud untuk menakutimu tadi." Ucap Sehun ia sangat menyesal telah menakuti gadis cantik yang di pelukanya ini.

Tao terdiam, lalu menatap Sehun dengan mata sembab "bantu aku mencari kunci apartemen ku Sehun" pinta Tao, mata kucing Tao seakan mengunci mata Sehun, pemuda itu hanya mengangguk.

Mata sehun menatap benda berwarna perak, dan mendekatinya. Ia mengambil kunci di bawah karpet itu diam diam. Lalu menyembunyikan. "Tao jika aku menemukan kunci itu apa yang akan kau berikan padaku?" tanya Sehun. Tao menoleh dan tersenyum.

"apa saja yang kau ingin kan".

"baikalah, berkencan lah denganku. Bagaimana?" sehun menyandarkan punggung nya di pintu apartemen Tao.

"baiklah, kau menemukanya?" tanya Tao. Matanya mengerjab lucu.

" selama 1 bulan, kau setuju?" Sehun tersenyum evil.

"tidak mau! Itu terlalu lama. Aku saja hanya meminta mu untuk membantuku mencari kunci. Sehun" tolak Tao, ia memicingkan matanya. Sehun hanya tersenyum remeh dan beranjak untuk pergi.

"baiklah, kalau kau tak mau. Selamat tidur diluar dengan hantu. Nona Huang" kata Sehun tertawa kecil. Tao mendelik tidak suka lalu menarik tangan Sehun.

"baiklah, 1 bulan. Berkencan dengan mu. Ayo bantu aku lagi." Ucap Tao, ia mencari di dompetnya, file dan pot di samping pintu.

Sehun melambaikan kunci apartemen Tao, dan gadis itu tersenyum lalu merebut kunci itu. "dan kau akan berkencan selama 1 bulan kedapan, biarkan aku mengantar dan menjemputmu pulang, kita akan makan bersama. Apa pun yang kau lakukan dengan ku. Good Night princess" ucap Sehun dan mengecup pipi Tao dan berlari kedalam apartemenya.

Tao mematung, dan menepuk pipinya dengan keras.


Minggu pagi dengan udara segar memenuhi ruang kamar Tao. Gadis cantik itu menatap jendela kamarnya lalu menguncir rambut panjangnya. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan menatap jam di dinding. 8 Pagi, ia memutuskan untuk menggosok gigi, mencuci muka dan joging.

'Ting... Tong...'

Tao menatap pintu apartemen nya bingung, siapa pagi pagi begini yang datang ke apartemenya.

Ia menatap monitor di samping pintu. Oh Sehun berdiri disana, dengan kaos putih dan training abu abu. Tersenyum bodoh di depan kamera.

Tao membuka pintunya "ada apa?"tanya Tao, ia berkacak pinggang.

"Selamat Pagi princess, kau lupa semalam. Kita akan kencan pagi ini" ucap Sehun lalu melabaikan tanganya.

"OH GOD!"pekik Tao lalu membanting pintunya. Sehun hanya menggeleng, lalu mengetuk pintunya berkali kali.

"SEBENTAR OH SEHUN!" teriak Tao, Sehun hanya terkekeh. Mungkin joging pagi ini akan menyenangkan pikir sehun.


"kau lelah princess?" tanya Sehun, ia melihat ke belakangnya dan Tao terduduk. Ia mengerucutkan bibirnya "Kau terlalu cepat Sehun, aku lelah!" ucap Tao sedikit berteriak.

Sehun menghampiri Tao lalu berjongkok membelakanginya, gadis cantik itu hanya memandang punggung sehun bingung. "untuk apa?" tanya Tao.

"cepat naik aku akan menggendongmu sampai kedai bubble tea" jawab sehun, Tao beranjak dan menaiki punggung Sehun. Sehun merasakan jantungnya berdetak cepat sekali. Tao menaruh kepalanya di pundak kokoh sehun. Dan sehun bisa menghirup wangi vanila di rambut Tao.

Selama perjalanan hening, dan tentu saja canggung.

"Sehun, kenapa kau mengajak ku berkencan selama 1 bulan?" tanya Tao memecahkan keheningan.

"entahlah, mungkin aku menyukaimu" jawab Sehun serius. Tao hanya tertawa pelan lalu mengangguk,

"ya ya... turunkan aku sehun" perintah Tao.

Sehun menurunkan Tao dan mereka berjalan beriringan.

"Tao?" seseorang memanggilnya, dan Tao menoleh. Ia merasakan perutnya di penuhi oleh kupu kupu. Itu Kris!

"oh..h... hai Kris" ucap Tao gugup. Kris melambaikan tanganya lalu, mendekati Tao. Sehun menatap Kris dengan tidak suka bahkan bisa jadi ia membenci lelaki pirang itu.

"kita bertemu 3 kali dan tidak sengaja. Kau ingat janji ku?" tanya Kris, Kris tidak melihat Sehun yang sedang bersama Tao. Gadis cantik itu hanya mengangguk pelan, ia tersipu.

"besok jam 7 malam, restaurant Italia dekat kantor mu" Ucap Kris lalu menarik tangan Tao dan menggengamnya.

"Tidak! Ia ada acara denganku!" ucap sehun yang merebut tangan Tao dari genggaman lelaki pirang sok tampan itu. Kris menatap sehun tidak suka begitupun dengan Sehun yang menatap Kris tak suka.

Ya... persaingan mereka baru saja di mulai

TBC or END

WAKAKKAKA ff nista-_- aku end apa TBC ? bingung. Oke review ya :*