Terima kasih buat reader yang udah sempetin review,
Hanya itulah penyemangat Author buat berkarya ^^
.
~Happy reading~
.
chapter 2
.
.
"WUAAAAAAAAAAAA…" teriakan membahana terdengar ke seluruh apartemen Siwon, namja tampan yang kini masih berkutat dengan pekerjaannya itu kembali menghela nafas lelah,
BRUAKK..
PRANKK.
JDUARRR…
Baiklah, kali ini Siwon tak bisa hanya tinggal diam, sebaiknya dia harus segera menyelesaikan masalah-masalah lain yang akan terus ditimbulkan Kibum sejak pertama kali menapakkan kakinya di sana.
"APA-APAAN INI?" teriak Siwon syok melihat keadaan ruang tengahnya yang kini tak berbeda jauh dari kapal pecah, kemana ruang tengahnya yang selama ini selalu dijaga kerapian dan kebersihannya setiap hari?
Bantal kursi bertebaran, sofa yang sudah tak berada di tempatnya semula dan Siwon makin melotot tajam menyaksikan penampakan paling seram yang pernah dilihatnya,
Disana di sudut yang memunculkan sedikit asap, Kristal kesayangannya berada di tengah televise lcdnya yang sudah tergolek tak berdaya di lantai tanpa suara dan memar serta retak pada layar, dan semi dewa jaken bahkan mp4 playernya ikut menjadi korban kekerasan manusia primitive yang kini tengah menyembunyikan dirinya di balik sofa.
"yak, Kim Kibum apa yang kau lakukan?"
"APA KAU GILA?" Siwon sedikit terperanjat mendapati Kibum yang malah berbalik membentaknya marah,
"apa maksudmu?"
"SINGA PELIHARAANMU ITU HAMPIR SAJA MEMAKANKU TADI.!"
"Singa apa? Aku tak memelihara apapun?"
"kau memeliharanya dalam kotak hitam itu tapi aku tak tau kemana dia pergi, dia hilang sewaktu aku lempari tadi." Ucap Kibum kesal sambil menunjuk kea rah televisi tak berdosa yang sebentar lagi akan menjadi penghuni pasar loak.
Siwon bahkan hampir menangis lebay mendengar ucapan Kibum,
"Tuhan.. ini bencana." ucap Siwon melankolis sambil mengacak rambutnya kasar membuat Kibum memutar matanya malas akan tingkah Siwon yang dianggapnya kekanankan.
"hyung mau kemana? Jangan kesana nanti singanya muncul lagi?" Kibum berucap khawatir saat melihat Siwon yang sepertinya hendak berjalan ke arah kotak hitam tempat sang singa tadi berada, meski pada nyatanya namja berdimple itu hanya berusaha untuk membereskan semua kekacauan yang ditimbulkan Kibum.
"aku ingin singa itu memakanku sekarang saja." ucap Siwon sambil menatap nanar mp4 player barunya yang sudah terbelah dua.
"uweeee…ini harganya lima ribu dollar.!" dan sepertinya hanya dalam satu hari Siwon sudah bertingkah sangat ooc dari biasanya atau dia baru memunculkan sifat aslinya yang selama ini selalu ditutupinya? Entahlah, biarkan saja cerita ini bergulir sebagaimana nantinya karena kini Siwon tengah sibuk menangisi pemakaman barang-barang elektronik kesayangannya.
Harusnya dia mengansuransikan semua barang dalam rumahnya meski pada nyatanya hal itu tak mungkin bisa dilakukannya.
.
.
"baiklah, kau tak perlu membantuku memasak. Cukup cuci beras ini dan masukan air sebegini lalu masukkan ke dalam sana dan jangan lupa ditutup." Jelas Siwon sambil menyerahkan wadah penanak nasi pada Kibum yang kini mengannguk mantap seolah baru saja menerima titah dari sang kaisar. Kalau hanya begitu seorang Kibum yang belum pernah sekalipun masuk ke dalam dapur juga tak akan membuat masalah apapun.
Siwon mulai mengiris-iris bawang dan beberapa cabai untuk dicampurkan dengan telur dadar yang akan dibuatnya sebagai menu makan malamnya nanti, sesekali matanya menatap nanar pada kompor listriknya yang malang yang masih saja menghitam bekas dari menu kalbi yang lezat yang seharusnya menjadi menu makan malamnya,
Siwon merasa bodoh karena meminta bantuan Kibum untuk mengawasi kalbi yang sedang dipanaskannya karena dia ada sedikit urusan di belakang, dan benar saja Siwon harus terbirit-birit ke dapur saat hidung mancungnya mencium bau gosong yang dahsyat.
Dia mendapati Kibum yang tersenyum manis sambil meminta maaf karena sudah hampir membakar apartemennya karena namja manis yang menjadi adik iparnya itu tidak mengerti cara mematikan "benda itu", bahkan dia tak tau kalau "benda itu" yang ditunjuknya adalah kompor.
Takkk…takkk..takk..
Siwon dengan kasar mencincang bawang mengingat kejadian beberapa menit lalu, mungkin sebentar lagi tatanan yang menjadi alasnya mungkin juga akan ikut tercincang.
"baunya enak sekali, cepat hyung aku lapar!" teriak Kibum yang kini tengah duduk manis di meja makan sambil menghentakkan sendok dan garpunya di atas meja menimbulka suara kecil berirama yang malah membuat empat sudut siku-siku muncul di kepala Siwon.
"sejak kapan aku jadi pembantu dirumahku sendiri?" gerutu Siwon sambil membawa telur dadar spesialnya ke atas meja makan
"ambil nasinya." Tunjuk Siwon pada Kibum yang kini malah hampir menerkam habis masakan mahakaryanya
"aku?" Tanya Kibum sambil menunjuk hidungnya sendiri, sesekali berkedup seolah apa yang dikatakan Siwon barusan hanyalah candaan semata semoga saja namja tampan itu menarik kembali kata-katanya barusan dan berbelas kasih dengan dirinya yang sudah kelaparan.
"tentu saja kau!" desis Siwon tajam dan langsung saja Kibum beranjak dar kursinya tanpa mau berdebat lebih jauh lagi dengan sosok yang siap menelannya hidup-hidup.
Ah, Siwon sudah lapar rupanya.
"ada yang aneh hyung." teriak Kibum dari arah dapur
"apanya?" balas Siwon sambil juga berteriak dari ruang makan, terlalu malas untuk menghampiri Kibum.
"berasnya tak jadi nasi."
"kau lupa menutup penutupnya?"
"tidak"
"kau lupa memindahkan tombol warm ke cook?"
"tidak"
"lalu kenapa ?"
"mana aku tau, ini pertama kali aku memakai ini."
"kau tak mencolokannya ke listrik?"
"eh? Memangnya harus?"
Dug.. ..
Siwon membentur-benturkan kepalanya sendiri di atas meja makan, andai ini adalah dunia anime mungkin awan gelap sudah menyelubungi tubuh Siwon saat itu.
"hyung, apa yang kau lakukan? kepalamu bisa terluka nanti."
.
.
Sesekali Siwon melirik ke smartphone yang tergeletak di sebelahnya, matanya tak lagi focus hanya pada pekerjaannya seperti biasa.
Sepuluh menit lagi jam makan siang kantor tapi sudah cukup aneh baginya karena sejak pagi tak ada satupun panggilan masuk dari Kibum,
Ya kemarin Siwon sudah mengajarkan Kibum cara memakai smartphone, tak mengajari sepenuhnya hanya memberitahukan cara menerima telpon darinya dan cara melakukan panggilan ke nomor Siwon jika terjadi sesuatu yang gawat di apartemennya, setidaknya jika Kibum membakar sesuatu dengan segera ia akan bisa menelpop petugas gedung untuk memadamkan api itu.
Tapi ini sudah setengah hari, dan tak ada satupun panggilan masuk. Oke, ini mencurigakan bagi seorang Choi Siwon mengetahui tak ada satupun kejadian aneh yang mungkin terjadi.
Pik..pik..
Anggap ini suara Siwon yang yang sedang mengotak-atik smartphonenya, mencari nama di kontak yang pastinya kalian tak akan mengatakan bahwa Siwon menyimpan nomor Kibum dengan nama aslinya kan.
WANTED!
Ya nama itu yang baru saja dial oleh Siwon sebelum kemudian membatalkan panggilannya sampai hampir menghempaskan smartphonenya takut-takut Kibum sudah menganggkat panggilannya.
"aish.. mungkin dia mendengar pesanku untuk tak menyentuh apapun di apartemen." gumam Siwon meyakinkan dirinya sendiri tapi baru beberapa saat namja tampan itu kembali menatap kea rah smartphonenya yang masih belum menerima panggilan masuk.
"mungkin si bodoh itu tak mengerti." Sebuah senyum menghiasi wajah tampan Siwon saat namja itu membayangkan Kibum yang panik karena benda kotak miliknya berbunyi dan bingung dengan apa yang harus diperbuat.
Siwon tersenyum senang tapi tak lama wajahnya berubah cemas dan khawatir.
"bagaimana kalau si bodoh terluka? Dan tak sempat menghubungiku?"
"tidakk..tidak mungkin begitu tapi bagaimana kalau ada pencuri masuk? Aish.. tidak mungkin, keamanan disana sangat ketat dan lagi dia sudah kuperingatkan untuk tidak sembarangan."
"dia kan bodoh? Bagaimana kalau dia—agh…kenapa Kyu bisa menikah dengan namja bodoh begitu?" gerutu Siwon sambil memaki-maki smartphone yang tak kunjung berbunyi.
Ayolah tuan Choi katakana saja kau sedang khawatir,
"TIDAK! AKU TIDAK KHAWATIR!" teriak Siwon tapi hanya kata hatinya saja yang berteriak, ayolah dia masih sadar akan keberadaanya di kantor.
"aku melakukan ini karena khawatir pada apartemenku bukan pada si bodoh itu." tegas Siwon pada dirinya sendiri sebelum menarik nafas dalam dan menekan layar hijau di smartphone miliknya.
"KAU SUDAH MENIKAH?" suara lengkingan terdengar dari sebelah Siwon, membuat namja tampan berlesung pipi itu sedikit tersentak kaget.
"a..apa-apaan kau ini Hyuk?" gerutu Siwon sambil mengusap-usap dadanya yang masih berdentum kencang, sementara Hyukjae hanya tersenyum cengar-cengir meminta pengertian dari teman satu sahabatnya itu.
"benarkah? Pantas saja kau menolak Jessica kemarin." Seorang namja berface nemo ikut bergabung meramaikan suasana,
"aku belum menikah!"
"benarkah? Padahal aku tadi mendengar kau berteriak menyesal menikahi namja bodoh itu?"
Bagus—kali ini sang raja gossip Shindong ikut bergabung bersama mereka, entah nasib sial apa yang menimpa Siwon hari ini sehingga ketiga raja gossip yang notabene adalah teman kerja Siwon juga bisa mendengar celotehannya karena seingatnya dia tak berbicara terlalu keras tadi.
Kedua namja lainnya kita sebut EunHae couple membulatkan mulutnya lucu setelah mendengar ucapan Shindong dan menatap Siwon dengan pandangan yang sedikit membuat namja itu merinding ngeri.
"a..apa?"
"oh.. pantas kau selalu menolak yeoja yang mendekatimu ataupun yang kami jodohkan."
"ternyata kau GAY!" teriak mereka bertiga berbarengan dan saat itu juga Siwon merasa bahwa tak ada harapan lagi baginya untuk menggaet yeoja cantik di kantornya.
Andai trio gossip itu menyadari awan mendung yang menggelilingi Siwon saat itu saat menyadari bahwa masa depannya akan hancur sebentar lagi, mungkin mereka tak akan tertawa bahagia diatas penderitaan namja berdimpel itu saat ini.
"tapi itu tak masalah karena sudah biasa dan yeoja-yeoja itu pasti akan senang mendengarnya." Eunhyuk menepuk pundak Siwon seolah memberikan kekuatan pada namja yang separuh roh dalam tubuhnya sudah menghilang itu.
"nah, bagaimana kalau pulang kantor nanti kita akan berkunjung ke rumah Siwon hyung untuk menemui kakak ipar kita." Usul Donghae yang langsung membuat Siwon seolah mendapat serangan jantung saat itu juga, tapi tak boleh. Siwon masih muda dan dia belum menghambur-hamburkan uang tabungannya yang banyak dan dia juga belum menikah.
Dan dengan segenap hati, Siwon membatalkan acara mati surinya saat itu. Setidaknya dia harus mencegah kiamat yang mungkin akan menyerangnya.
"aku akan mengabari yang lain!" ucap Shindong riang, dan sebelum Siwon sempat berkata satu katapun tubuh gempal itu sudah melesat jauh.
Dan demi Tuhan, Siwon belum bisa menghubungi Kibum.
Dan hari itu untuk pertama kalinya Siwon berharap semoga Kibum benar-benar berlaku ceroboh dan membakar apartemennya.
.
.
.
Tbc..?
.
Hallo reader cemua..
Mianhe baru update. Ini sudah cepet kan? #pasang puppyeye
Author ketik secepatnya setelah target review sudah terpenuhi
Apa ini membosankan? Hayoo ngaku!
Review ya ? boleh juga kasih masukan dan ide cerita ke depannya ,
.