My Admirer, My Love

Cast: Xi Luhan

Kris Wu

Byun Baekhyun

Do Kyungsoo

Park Chanyeol

Kim Jongdae

Oh Sehun

Kim Jongin

Huang (Wu) Zitao

Disclaimer : Semua cast milik tuhan, agensi, keluarga dan tentunya diri mereka sendiri. Ide cerita murni punya author~

Warning : GS (bagi yang ga suka GS silakan di'close tab'), typo/misstypo(s) yang (pastinya) bertebaran, alur kecepetan, ceritanya ga jelas. xD

Author's Note:

Annyeong~

Yo yo yo author sarap balik lagi yo~

Semoga pada suka sama chapter ini yo~ *ini apaan dah*

Di sini author ga bakal banyak bacot, pokoknya yg penting cekidot~ Hohoho ^^

Monggo dibaca~

.

Chapter 4

.

Happy Reading~

.

Saat jam istirahat, seisi sekolah menjadi ribut setelah mengetahui tentang Kris yang menjadi murid baru di kelas 2-1. Para siswi berebut ingin melihat Kris yang kini masih duduk di dalam kelas. Namja tampan itu seharusnya duduk di bangku kosong di sebelah Chen, tapi Chanyeol yang duduk di sebelah Luhan iseng kabur ke sebelah Chen sehingga Kris bisa sebangku dengan Luhan. Tampak yeoja cantik itu menoleh ke belakang dan memelototi Chanyeol seraya menunjukkan kepalan tinjunya di depan wajah sang 'Happy Virus' yang langsung menutupi wajahnya dengan buku pelajaran. Kris yang melihatnya hanya tersenyum geli.

"Untuk apa kau pindah ke belakang segala?"

"Supaya Kris-ssi bisa bersebelahan denganmu, Lulu~" Chen yang menjawab. Chanyeol beralih menatap para siswi yang berdiri di sebelah meja Kris, berebut ingin bersalaman.

"Hooiii~ Acara jabat tangannya selesai! Kasihan Kris-ssi tangannya pegal nanti..." ucapan Chanyeol mau tak mau membuat para siswi itu menjauh dari meja Kris. Mereka berpikir, benar juga apa kata Chanyeol, apalagi Kris juga harus mencatat materi pelajaran nantinya. Kris tersenyum sopan lalu berbalik menghadap Luhan dan Chen yang sedang bermain rubik. Oh, lebih tepatnya Chen yang mengacak polanya dan Luhan yang mengurutkannya kembali. Kris ikut menatap gerak tangan Luhan yang sangat cepat dalam menyusun rubik. Matanya melebar penuh ketertarikan.

"Dari dulu aku ingin bisa main rubik tapi gagal terus. Bisa ajari aku?"

Luhan menoleh ke arah sang artis tanpa menghentikan gerak tangannya. Bibirnya mengukir senyum manis. "Tentu..."

Chen dan Chanyeol berpandangan, lalu serempak memanggil Kris.

"Kris-ssi..."

"Ne?"

"Sebelum ini kau bersekolah dimana? Di profilmu tidak disebutkan dimana kau bersekolah..." celetuk Chen yang diangguki Chanyeol. Kris tersenyum. "Tadinya aku homeschooling bersama adikku, dia juga yang menjadi managerku. Hanya saja dia ingin bersekolah di sekolah biasa. Ya sudah aku juga ikut masuk. Tapi itu bagus karena bisa bertemu kalian lagi..." ucap Kris ngawur. Karena pada dasarnya ia sendiri yang memang mengincar bersekolah di tempat yang sama dengan Luhan. Ia bahkan meminta staff yang mengurus kepindahannya agar bisa dimasukkan ke kelas 2-1.

"Tunggu. Tadi kau bilang adik? Adikmu juga pindah ke sini?" Luhan menatap Kris yang mengangguk.

"Namanya Wu Zitao. Dia–"

"JADI DIA ADIKMU?!" Chen heboh sendiri dan memotong perkataan Kris. Luhan menarik dasinya hingga namja pecinta bebek karet itu terbatuk. "Berisik!" Luhan mendekatkan wajah ke arah Chen dan memasang tampang beringasnya.

"Ampun, Lulu..."

Kris tertawa pelan melihat tingkah ChenLu. "Kalian mengenal Tao?"

"Ne. Kemarin Lulu membantunya sewaktu mau memesan makanan di kantin. Lalu kami berenam juga ikut berkenalan..."

"Berenam? Bukannya kalian cuma berempat minus Luhan? Lalu siapa lagi?" Kris menatap Luhan, Chen, dan Chanyeol bergantian.

"Masih ada dua sahabat kami lagi, mereka anak kelas satu seperti Baekhyun dan Kyungsoo. Biasanya nanti kami berkumpul saat istirahat kedua dan kau bisa berkenalan dengan mereka..." Luhan menjelaskan setelah kembali duduk di bangkunya. Chen pun merapikan dasinya yang miring setelah ditarik sahabatnya itu.

"Coba saja tanya adikmu, siapa tahu ia sekelas dengan Baekhyun dan Kyungsoo..." usul Chanyeol. Kris mengangguk dan mengeluarkan smartphonenya, mengirim pesan untuk Tao yang langsung dibalas cepat. Dan benar saja, Tao sekelas dengan dua yeoja mungil itu. Setelah itu waktu istirahat pertama dihabiskan untuk mengobrol tentang banyak hal. Sebenarnya lebih banyak Chen dan Chanyeol yang mengoceh, sementara Luhan menimpali seadanya, dan Kris sibuk mencuri pandang ke arah yeoja berambut cokelat madu itu. Semua siswi di kelas 2-1 dan juga yang bergerombol di luar tampak iri melihat tiga sejoli itu bisa akrab dengan Kris. Sebagai fans, siapa sih yang tidak ingin dekat dengan idolanya?

.

.

Memasuki istirahat kedua, Luhan, Chen, dan Chanyeol langsung mengajak Kris menuju kantin. Mereka yakin teman-teman yang lain pasti sudah berkumpul di kantin.

"Eonni!" Baekhyun tampak melambai dari salah satu meja. Di sana sudah ada Kyungsoo, Sehun, Jongin, dan Tao.

"Noona~" begitu Luhan mendekat, Sehun refleks memeluk pinggang Luhan dan menekan wajahnya ke perut yeoja cantik itu. Luhan tersenyum seraya mengusap rambut hitam Sehun sayang. Kris yang melihatnya tanpa sadar merenggut tak suka dan memilih mengutak-atik smartphonenya. Tao sendiri hanya berkedip polos melihat sikap manja Sehun. Mereka tampak tak peduli dengan orang-orang, yang mayoritas siswi, yang mengelilingi meja mereka.

"Kalian sudah pesan makan?" tanya Luhan yang disambut gelengan dari 'adik-adik'nya. "Kami menunggu noona.." jawab Jongin yang langsung disambar Chen dan Chanyeol dengan protes.

"Jadi kalian cuma menunggu Lulu? Kalau begitu kalian tidak menunggu kami?"

Baekhyun dan lainnya mengangguk serempak. Luhan tertawa lepas sambil menepuk punggung dua teman sekelasnya itu. Ia lalu duduk di antara Tao dan Chen, sedangkan Kris duduk sejajar dengan Chanyeol, Jongin, dan Sehun.

"Kris..." suara lembut Luhan membuat Kris yang tadi sibuk dengan ponselnya langsung mendongak.

"Ini yang namanya Sehun dan Jongin. Mereka kelas satu tapi berbeda kelas dengan Baekhyun, Kyungsoo, dan Tao. Mereka ini juga fans beratmu..."

"Annyeong haseyo, hyungnim~" Sehun dan Jongin tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya. Kris tersenyum lalu mengulurkan tangannya ke arah dua namja itu.

"Sehun itu yang albino dan cadel, Jongin hitam pesek..." celetuk Luhan yang membuat lainnya tertawa. Baekhyun, Chen, dan Chanyeol yang tertawa paling keras. Kris tersenyum geli. Tao cekikikan dan menutup sebagian wajahnya dengan buku. Kyungsoo sendiri hanya menelungkupkan wajahnya di meja, bahunya bergetar tanda ia juga tertawa.

"Aku tidak albino! Cuma terlalu putih saja! Aku juga tidak cadel!" Sehun mengerucutkan bibirnya. Tangannya memukul-mukul meja.

"Aku ini eksotis, noona! Eksotis! Bukan hitam dan aku tidak pesek!" seru Jongin lebih heboh dari Sehun. Luhan hanya memeletkan lidah sebagai jawaban.

"Ngomong-ngomong..." ujar Kris setelah tawa mereka berhenti. "..kulihat Sehun dan Luhan akrab sekali?"

"Tentu saja! Luhan noona itu kakakku~" Sehun berucap dengan nada lucu.

Diam-diam Kris menghela napas lega. Ia tadi berpikir kalau Sehun memeluk Luhan seperti itu karena menyukainya atau mereka itu sepasang kekasih.

"Sehun ini ingin sekali punya kakak perempuan, sayangnya dia ini anak tunggal. Dari pertama kenal, Sehun sebenarnya tidak berani dekat-dekat Lulu, tapi lama-lama dia akhirnya jadi manja..." jelas Chen seraya menepuk bahu Sehun yang mengangguk mengiyakan. Kris ber-ooh tanpa suara. Jam istirahat mereka habiskan untuk makan siang dan mengobrol ini itu, diselingi dengan mengajari Tao beberapa kosakata yang masih belum dia ketahui. Luhan dan teman-temannya juga harus mulai membiasakan diri dengan keberisikan para siswi yang heboh melihat Kris.

Dalam satu hari ini Kris dan Tao pun bisa akrab dengan Luhan dan teman-temannya. Mereka sudah tidak saling menggunakan embel-embel formal lagi, dan yang unik Tao memanggil semua yang lebih tua 'gege' dan 'jiejie', bukan dalam bahasa korea. Ia juga memanggil Chen menjadi 'ChenChen ge' karena katanya lebih terdengar lucu. Chen sendiri terima-terima saja dengan panggilan barunya itu.

Saat pulang sekolah, Luhan, Kris, dan Chanyeol menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing sementara enam orang lainnya menunggu di depan parkiran. Mereka menyempatkan diri untuk saling say goodbye sebelum akhirnya pulang menuju arahnya masing-masing. Mobil Luhan dan Chanyeol belok ke kiri, sedangkan Kris belok ke kanan.

"Gege, Luhan jie cantik sekali, ya?" Tao membuka percakapan. Kris tersenyum kemudian mengangguk. "Sangat..."

"Luhan jie juga sangat baik..." Tao tak berhenti memuji Luhan. Kris mengangguk lagi. Senyumnya bertambah lebar. Sang adik ikut tersenyum lebar melihat Kris. "Gege tahu? Selama ini gege tak pernah tersenyum selebar itu. Gege hanya mau tersenyum saat di depan kamera dan berhadapan dengan fans. Jujur saja aku rindu dengan senyum gege ini..." ucapan Tao sukses membuat senyum Kris menghilang. Ia menghentikan mobilnya saat lampu menyala merah. "Kamu tahu apa yang membuatku tidak pernah tersenyum, Taozi..." ujarnya pelan. Tao mengangguk. "Aku sangat tahu, gege. Tapi aku beruntung bisa bertemu Luhan jie. Semenjak bertemu dengan jiejie, gege jadi sering tersenyum, kan? Aku harus berterima kasih pada Luhan jie..."

Kris tersenyum lagi lalu mengusap kepala Tao sayang. Ia menjalankan mobilnya kembali saat lampu sudah hijau. "Kamu benar. Mungkin aku memang harus berterima kasih bukan hanya pada Luhan tapi juga teman-temannya, karena mereka bisa membuat hidup kita jauh lebih menyenangkan. Ya, kan?"

.

.

.

Tak terasa sudah hampir satu bulan Kris dan Tao bersekolah di SM International High School. Mungkin karena tak terbiasa, para siswi masih saja ribut ketika melihat atau berpapasan dengan Kris. Hal itu mau tak mau membuat Luhan dan teman-temannya terbiasa dengan suasana berisik di sekeliling mereka. Apalagi Kris dan Tao selalu bersama mereka ketika di sekolah.

"Akhir minggu ini, bagaimana kalau kita jalan-jalan?" usul Chanyeol.

"Kemana?" Luhan bertanya malas sambil mencomot kentang goreng di piring Chen.

"Ke mall saja. Kita shopping!" seru Baekhyun semangat. Kyungsoo mengangguk setuju. Luhan menoleh ke arah Tao yang duduk di depannya dan sedang mengaduk jusnya. "Tao mau ikut?" tanyanya menggunakan bahasa korea supaya Tao terbiasa. Yeoja bermata panda itu mengangguk senang. "Tapi jiejie juga ikut, kan?" tanyanya dengan nada kaku.

"Tentu saja. Setiap berpergian, aku kan supir dua anak ini..." Luhan mengusap rambut Baekhyun dan Kyungsoo yang duduk mengapitnya.

"Maklum saja. Aku dan Kyungsoo kan belum bisa membawa mobil sendiri..." Baekhyun nyengir. Tao tersenyum manis. Sehun yang duduk di sebelah yeoja itu diam-diam meliriknya beberapa kali. Ia suka sekali saat melihat Tao tersenyum karena menurutnya wajah Tao itu imut. Luhan yang menyadarinya tersenyum geli melihat wajah Sehun yang memerah. Namun ia tetap diam dan membiarkan Sehun memandangi Tao sepuasnya.

"Berarti kita jadi shopping hari sabtu nanti, ya~" seru Baekhyun semangat. Yang lain juga mengangguk setuju. Setelah itu para yeoja (kecuali Luhan) tampak ribut tentang apa yang akan mereka beli saat shopping nanti. Chanyeol, Chen, dan yang lainnya juga ikut menimpali. Luhan sendiri memilih menghabiskan makanannya. Sehun sendiri matanya masih tetap beberapa kali melirik Tao yang saat ini tengah tersenyum manis.

'Sepertinya aku benar-benar menyukai Tao...'

.

.

Semenjak bersekolah di sekolah umum, Kris mulai mengurangi jadwal panggungnya dan menunda untuk mengeluarkan album baru. Tapi ia tetap melakukan pemotretan dan wawancara untuk majalah dan juga syuting iklan. Seperti hari ini, saat pulang sekolah, Kris mengajak teman-temannya ke tempat pemotretannya. Mereka bisa mengetahui seperti apa suasana di studio, bagaimana proses pemotretan untuk majalah, mereka juga bisa melihat ketika Kris sedang di-make up. Saat Kris memulai sesi pemotretannya, tujuh orang lainnya duduk di tempat yang sudah disediakan sementara Tao tampak berdiri di belakang kru.

"Uwaah~ Kris oppa tampan sekali~" Baekhyun dan Kyungsoo mulai heboh. Biar sudah berteman akrab dengan sang idola, rupanya kedua yeoja itu masih belum bisa menghilangkan kebiasaan mereka yang memekik senang seperti ketika melihat Kris di televisi. Luhan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya.

Begitu pemotretan selesai, Kris segera berganti baju dan menghapus make upnya lalu kembali bergabung dengan teman-temannya. Mereka berniat makan malam dulu sebelum pulang. Setelah berpamitan, mereka pun keluar dari studio pemotretan dan menuju ke restoran yang berada di seberang jalan. Mereka mesti susah payah berjalan karena sekitar mereka ramai dengan fans Kris yang saling berdesakan. Baekhyun dan Kyungsoo aman karena berjalan diapit Chanyeol, Chen, Jongin dan Sehun. Sementara Tao sendiri berjalan di belakang mereka. Kris menoleh ke belakang dan melihat Luhan yang tertinggal. Ia berhenti menunggunya dan ketika jarak mereka sudah dekat, namja tampan itu langsung menggandeng tangan Luhan kemudian menerobos gerombolan fans itu dan menyusul yang lainnya. Mereka segera masuk ke restoran. Salah seorang pelayan menghampiri Kris dan menyapanya sopan.

"Di tempat biasa?"

Kris mengangguk. Pelayan itu lalu membawa mereka ke sebuah ruangan luas yang lebih tertutup, sehingga tidak langsung terlihat dari luar restoran tempat para fansnya berkerumun. Tanpa disadari, Kris dan Luhan masih terus bergandengan tangan. Bahkan ketika mereka hendak memilih tempat duduk.

"Cieee~" celetuk Chen diiringi siulan dari Chanyeol. Sedangkan sisanya sibuk cekikikan dan berdehem menggoda. Baik Kris maupun Luhan masih tidak sadar sampai akhirnya melihat tangan mereka yang masih bertautan. Luhan cepat-cepat menarik tangannya. Kris mengusap tengkuknya kikuk.

"Mianhae, Lu..."

Luhan hanya mengangguk. Ia sibuk memelototi semua temannya seolah dari tatapan matanya mengatakan, "Duduk yang manis dan berhenti bersiul, atau kulempar kalian ke laut!"

Semua serentak hening ketika menyadari tatapan Luhan. Tak ada siulan, cekikikan, atau suara 'cieee~', tapi masih saling menujukkan cengirannya. Mereka duduk melingkar dengan urutan Luhan, Chen, Jongin, Sehun, Baekhyun, Kyungsoo, Tao, Kris, dan terakhir Chanyeol. Sebenarnya Chanyeol sudah duduk bersebelahan dengan Chen. Sayangnya Luhan meminta tukar tempat duduk dan mengancamnya dengan kepalan tinju di depan wajahnya, akhirnya Chanyeol bergeser ke sebelah Kris.

Tak lama makanan dan minuman pun dihidangkan dan mereka mulai makan sambil mengobrol santai. Melanjutkan obrolan tentang shopping hari sabtu nanti. Mereka tak sabar menunggu akhir pekan. Ditambah ini baru hari Selasa.

Luhan tidak ikut mengobrol melainkan sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia teringat dengan tingkah Sehun saat istirahat makan siang tadi. Diam-diam dia menyusun rencana untuk membuat Sehun dan Tao dekat. Tapi sepertinya ia butuh bantuan Kris dan yang lainnya.

'Nanti beri tahu Kris saja, deh...' Luhan membatin seraya menyuap makanannya.

.

.

.

Hari sabtu pun tiba. Mereka semua janji bertemu di depan pintu masuk utama mall agar lebih mudah berkumpul. Luhan, Baekhyun, dan Kyungsoo yang duluan sampai karena Baekhyun yang (tumben) bangun lebih awal dan sudah ribut mau memakai apa untuk shopping nanti. Kerusuhan itu yang membuat Luhan dan Kyungsoo terbangun dan mau tak mau mulai ikut bersiap.

"Baek, kita janji kumpul di sini pukul sebelas, dan sekarang masih pukul sepuluh lewat..." Luhan melirik arlojinya.

"Biarkan saja, lebih baik duluan daripada terlambat, kan?"

"Dan daripada hanya berdiri diam tidak jelas, bagaimana kalau kita beli es krim dulu?" ajak Kyungsoo. Luhan dan Baekhyun mengangguk setuju.

Mereka menikmati es krim masing-masing sambil menunggu yang lain datang. Lima belas menit menunggu, Chanyeol, Chen, Sehun, dan Jongin datang. Lalu disusul Kris dan Tao tak lama setelahnya.

"Semuanya datang cepat, ya..." ucap Tao seraya tersenyum manis. Ia melepaskan gandengannya pada Kris lalu menghambur memeluk Luhan. Semakin lama, Tao jadi semakin manja pada yeoja asal Beijing itu. Bahkan mengalahkan Sehun. Tak jarang mereka berebut untuk memeluk Luhan yang biasanya hanya diam dan merelakan dirinya ditarik ke sana-sini.

"Ayo!" Baekhyun sudah lebih dulu berjalan meninggalkan rombongan. Kelewat bersemangat untuk shopping. Tao juga ditarik Kyungsoo agar cepat menyusul Baekhyun. Luhan yang sekarang berjalan sendiri berkesempatan untuk bicara ke Kris tentang rencananya. Ia menghampiri namja tampan itu lalu berbicara dengan nada pelan agar tidak terdengar oleh yang lainnya.

Kris sebenarnya terkejut ketika Luhan menghampirinya. Ia kira yeoja itu masih risih berdekatan dengannya setelah kejadian di restoran tempo hari. Tapi di sisi lain dia senang bisa berjalan beriringan dengan orang yang disukainya itu. Ia mendengarkan seksama semua yang Luhan katakan tentang Sehun dan Tao. Ia tersenyum dan mengangguk setuju dengan rencana Luhan. Mereka berdua lantas menghampiri Chen dan Chanyeol dan memberitahu mereka. Terus saling sambar sampai Baekhyun dan Kyungsoo, tapi tetap berhati-hati agar Sehun dan Tao tidak mendengar.

Mereka awalnya memasuki toko buku karena Tao memang ingin membeli beberapa buku bacaan. Semuanya (kecuali Sehun dan Tao) pura-pura sibuk melihat-lihat. Mereka tertawa tanpa suara melihat Sehun yang terus berjalan bersebelahan dengan yeoja manis itu dan sesekali mencuri pandang ke arahnya.

"Kita berpencar saja, setelah itu kita kabur keluar dari sini..." bisik Luhan. Semua setuju dan mulai kabur satu persatu. Sampai di luar toko buku, Baekhyun, Kyungsoo, Chanyeol, Chen, dan Jongin langsung pergi meninggalkan Kris dan Luhan. Ternyata mereka juga berencana untuk membuat Kris bisa berduaan dengan Luhan.

"Mana lima anak itu?" Luhan menatap ke sekeliling. Begitu juga dengan Kris.

"Mungkin mereka sudah kabur entah kemana..." Kris menatap Luhan yang juga balik menatapnya.

"Lalu sekarang kita mau apa?"

"Kita cari cemilan saja. Bagaimana?" ajak Kris. Mendengar kata cemilan, Luhan langsung setuju kemudian pergi ke lantai atas yang biasanya khusus untuk food court. Soal makanan, Luhan pasti tidak akan menolak. Makanya Kris langsung mengajak Luhan membeli cemilan. Dalam hati ia berterima kasih pada Baekhyun dkk yang kabur duluan dan membuatnya bisa jalan berdua dengan Luhan. Anggap saja ini kencan yang sebenarnya. Suasana mulai ramai dengan fans Kris yang mulai berkumpul, memfoto namja serta meneriakkan namanya tanpa tanpa henti. Luhan pun maklum dengan situasinya mengingat yang berjalan bersamanya ini adalah seorang idol.

"Oppa! Apa itu kekasihmu?" salah seorang fans bertanya. Kris menggeleng.

"Oh, aku ingat! Dia yang menjadi fans beruntung itu kan?" tanya seorang fans lainnya. Kali ini Kris mengangguk.

Drrt... drrt... drrt...

Smartphone Kris bergetar tanda panggilan masuk. Dari Tao. Kris pun me-loudspeaker teleponnya suapay Luhan bisa dengar.

"Gege dimana?"

"Aku dan Luhan sedang mencari cemilan. Kamu masih di toko buku? Baekhyun dan yang lain dimana?"

"Aku tidak tahu, ge. Di sini tinggal aku dan Sehun saja. Kupikir Baekhyun dan yang lainnya juga bersama gege..."

"Tidak. Tadi kami pergi duluan..."

"Ya sudah. Aku dan Sehun mencari mereka dulu..."

"Oke.."

Begitu sambungan telepon terputus, Kris dan Luhan tertawa sambil ber-high five. Rencana awal mereka berhasil.

"Sekarang kita lanjut cari cemilan. Aku lapar..." celetuk Luhan membuat Kris tersenyum. Para fans histeris melihat senyuman itu. Mereka berangan-angan senyuman Kris yang seperti itu ditujukan untuk mereka, bukan pada yeoja di sebelahnya itu.

"Ayo!"

Keduanya berjalan santai mencari makanan yang mereka mau. Sesekali ada fans yang menghampiri Kris, meminta tanda tangan dan foto bersama. Itu membuat Kris tertinggal jauh di belakang Luhan.

"Luhan, tunggu! Jalannya sama-sama!" Kris berlari kecil mengejar Luhan yang saat ini sudah menikmati semangkuk kecil tteokboki. Yeoja cantik itu nyengir. Ia menyodorkan mangkuk tteokbokinya ke arah Kris. "Ini..."

"Tusukannya cuma satu?"

Luhan menepuk dahi. "Biar kumintakan lagi..." belum sempat Luhan berbalik, Kris memegangi bahunya. "Tidak usah..." ia mengambil garpu kecil di tangan Luhan dan menyuapkan tteokbokinya dengan garpu itu. Luhan sendiri sebenarnya tidak masalah, tapi bagi Kris itu sama saja indirect kiss.

'Curi-curi kesempatan tidak masalah, kan?'

Oh...

Rupanya Kris modus.

Pantas saja...

Kembali ke Baekhyun dan yang lainnya. Mereka berlima rupanya diam-diam mengikuti Kris dan Luhan, lalu mengabadikan momen-momen keduanya dalam foto. Sayang mereka merasa kesulitan karena banyaknya fans yang mengerubungi Kris dan menghalangi pandangan.

"Mereka seperti sepasang kekasih..." Jongin asal celetuk. Kyungsoo menyahuti. "Kris oppa kan menyukai Luhan eonni..."

Jongin membelalakkan mata. "Serius? Kukira kalian cuma menggoda mereka saja..."

"Justru itu kita menggoda mereka karena tahu kalau Kris oppa menyukai Luhan eonni..."

Jongin hanya bisa ber-'ooh' tanpa suara. Sepertinya dia satu-satunya yang ketinggalan dengan hal itu.

Oh tidak, bukan satu-satunya. Tapi dia dan Sehun yang tidak tahu tentang hal itu.

.

.

.

"Mau makan apa lagi, ya?"

Kris melongo menatap Luhan yang sedang memakan potongan terakhir sundaenya sambil menatap kesana kemari, mencari makanan lain. Dari tadi mereka berkeliling, yeoja cantik itu sudah membeli tteokboki, bosam, beberapa jenis keripik, dan sekarang sundae. Dan dia masih mau cari makanan lagi.

"Kamu... belum kenyang?"

Luhan menggeleng. Mulutnya menggembung karena sedang mengunyah dan Kris mendapati itu lucu. Tanpa sadar tangannya terulur dan mencubit pipi Luhan. Sebuah senyum terukir di bibirnya.

"Kamu imut..."

Luhan, masih dengan mulut menggembung, mengerjapkan matanya beberapa kali dan lurus menatap ke arah mata Kris. Ia menyelesaikan kunyahannya lalu mengatakan, "Baru kali ini ada yang bilang kalau aku imut..."

"Mungkin karena kamu biasa terlihat galak di depan teman-temanmu?"

Luhan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Mungkin saja..."

Hening beberapa saat. Luhan lantas memperhatikan sekelilingnya dan baru menyadari jika suasana sekitar semakin ramai dengan jumlah fans yang terus bertambah dan ikut berkerumun di sekeliling Krisdan dirinya. "Ngg... Kris."

"Ya?"

"Sepertinya jumlah fansmu yang berkumpul makin banyak..."

Kris yang dari tadi cuma asyik menatap Luhan kini beralih melihat ke sekitarnya. Benar apa yang Luhan katakan. Beberapa fans itu ada yang Kris tahu merupakan sasaeng dan sudah beberapa kali mencoba bertindak nekat, seperti menyelinap ke apartemen Kris, atau mengejar mobil Kris menggunakan taksi yang sudah mereka sewa, dan tindakan nekat lainnya.

Kris berdecih pelan, tak suka melihat gerombolan sasaeng itu.

"Mungkin kita lebih baik mencari Baekhyun dan yang lainnya..." selesai berkata demikian, Kris langsung kabur seraya menggandeng tangan Luhan dan para sasaeng tersebut mulai mengejarnya. Mereka berlari menuju lift dan memilih untuk langsung menuju parkiran kemudian bersembunyi di mobilnya.

Keduanya juga sempat bertemu dengan Sehun dan Tao saat di dalam lift dan memberi tahu mereka kalau dirinya dan Luhan akan kembali ke mobil lebih dulu.

Luhan terengah-engah setelah berlari mengikuti Kris. Ia beruntung para sasaeng itu tidak cukup cepat larinya untuk mengejar sang idol lebih jauh. "Hidup sebagai idol itu sulit, ya?" Luhan bersandar di jok penumpang setelah mereka masuk ke mobil. Kris sendiri segera menyalakan AC. Ia tersenyum menatap Luhan yang minum hingga menghabiskan satu botol air. Pastinya yeoja cantik itu capek karena diajak lari begitu.

"Maaf, Lu..." Kris mengusap rambut panjang Luhan.

Ia diam menatap wajah cantik temannya itu. Dalam hatinya, ia sibuk berdebat sendiri tentang sesuatu dan itu memakan waktu cukup lama. Kris menoleh ke arah Luhan lagi dan mendapati yeoja cantik itu memejamkan matanya. Sampai akhirnya ia kembali nekat seperti ketika mereka jalan-jalan ke pantai tempo hari, namja tampan itu mendekatkan wajahnya ke arah Luhan lalu mencium pipinya.

"Eh?" Luhan membuka lebar matanya lalu menoleh ke Kris hanya untuk bertatapan dengan mata elang namja itu.

Deg.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Luhan akhirnya merasakan dadanya berdebar karena bertatapan dengan lawan jenis. Rasa capeknya pun mendadak tak dirasakannya lagi.

"K-Kris..." Luhan terbata saat mendadak Kris menggenggam tangannya.

"Luhan."

"Y-ya?"

"Tidak salah kan... kalau aku menyukaimu?" tanyanya dengan nada serius.

"Hah?"

Wajah tampan Kris semakin mendekat. Tangannya beralih mengusap pipi Luhan yang merona hebat. Melihat hal itu, Kris tersenyum.

"K-Kris, kau sedang m-menghafal naskah drama atau bagaimana?" Luhan berusaha melucu namun suara yang keluar justru semakin tergagap.

Tanpa menjawab apapun, Kris menutup jarak antara mereka dan mencium Luhan tepat di bibirnya. Ia memejamkan mata menikmati saat bibirnya menyentuh bibir cherry Luhan, melumatnya lembut untuk menunjukkan perassaannya pada yeoja cantik itu. Luhan sendiri hanya bisa terdiam dengan mata terbelalak, tak menyangka kalau Kris akan menciumnya. Namun ia sama sekali tidak menunjukkan tanda jika dirinya menolak ciuman itu. Tubuhnya terasa kaku dan sulit digerakkan sehingga ia hanya diam.

Tanpa keduanya sadari, Baekhyun dan yang lainnya sudah berkumpul di parkiran, berdiri tak jauh dari mobil Kris, dan melihat saat-saat dimana namja itu mencium Luhan.

"Oh... my... GOD!"

Sepertinya kali ini Kris benar-benar nekat.

.

TBC

.

.

Untuk di chapter ini, ga ada balesan review dulu yak... Dan untuk keterlambatan apdet yg emang super lelet, jangan timpuk author plis~

Big thanks buat semua yg udah mau baca, ngelike, dan ngefollow cerita ini. Huhuhu~

See you next chapter!

Gomawo^^

_Author Labil a.k.a Kim Hime_