DEBT TO BRING TODAY
Maaf bila chapter ini menjijikan banyak adegan yang membuatmu ingin muntah-muntah karena saking jijiknya
Jadi tinggal kan tulisan ini sebelum kamu menderita
Afdofin terpaksa melakukan ini karena ingin mengeluarkan hasrat terpendam menyiksa di tulisanku daripada menyiksa orang sungguhan bisa di tuntut author ini ke polisi
Oh ya Hyull yang bertanggung jawab karena ia yang punya otak
Persetan dengan romance ceceurikan yang terpenting rasakan ketakutan kalian.
dilarang keras melakukan tindakan yang tertulis di bawah ini karena hukumnya tidak main-main kamu mati
Mengadung adegan kanibalisme jadi mohon di harap segera meninggalkan tulisan ini sebelum terlambat anda mual-mual atau kehabisan oksigen karena adegan di bawah ini.
Di sudut sebuah apartemen kecil di kawasan kumuh kota Konoha
Dua manusia sedang melakukan aktifitas membantai salah satunya.
Seorang perempuan berambut pink kini tengah menyekap seseorang perempuan berambut pirang yang tangan dan kakinya di ikat dengan tambang dan kondisi tubuh nya bugil tanpa busana dengan sayatan-sayatan benda tajam menghiasi tubuh telanjangnya.
"Bugghh...braghhhh...braghhh..."
"Aaaaaarghhhh...aaaaaarghhhhhh" jerit kesakitan seseorang berambut pirang karena kepalanya terus saja di bentur-benturkan ke tembok apartemen itu oleh seseorang perempuan berambut pink.
"Rasakan Ini Ino-buta kau harus menanggung akibatnya,hyattttttttt" ujar perempuan berambut pink yang kita ketahui bernama Sakura melakukan penyiksaan kepada seseorang perempuan bernama Ino itu dengan terus menerus tanpa ampun seakan membuang hati nuraninya sebagai manusia.
Sakura tanpa ampun terus saja membenturkan kepala Ino yang sudah di banjiri darah segar akibat benturan tadi walaupun Ino terus menerus memohon padanya supaya berhenti.
Belum puas sampai disitu
Sakura menyambak rambut Ino menyeretnya paksa menuju ranjang di kamar itu membuat Ino kelabakan mencari tumpuan agar ia tidak tertarik oleh tangan Sakura yang menyambak Rambutnya.
Sakura menyambak terus rambut Ino yang panjang itu sangat kuat membuat rambut itu rontok dan Ino menjerit tambah keras.
Helaian-helaian rambut pirang bertebaran di lantai apartemen itu akibat jambakan sakura tadi.
Ino yang kondisinya kurang meyakinkan tetap melakukan perlawanan walaupun hasilnya sia-sia.
Mendapat perlawanan dari mangsanya perempuan itu menendang tubuh Ino dengan tangannya masih menyambak rambut sanderanya itu membuat sang korban seperti mainan yoyo saja yang di tarik ulur.
Ino semakin kesakitan,tubuhnya sudah lebam-lebam kebiruan,kepalanya berumuran darah karena hantaman tadi dan sekarang rambutnya menjadi rontok karena jambakan sakura tadi yang begitu kencang membuat rasa nyeri menggelayuti kepala bagian atasnya.
Sakura seakan belum puas,ia mencubiti payudara sebelah kiri Ino dengan kukunya yang tajam lalu menariknya keras membuat sang korban semakin menjerit kesakitan dan payudaranya terus saja di tarik membuat Sakura semakin berani dengan menggigit payudara ino seperti karet bekel yang kenyal membuat Ino histeris menahan sakit atas tindakan Sakura yang tidak manusiawi.
Cukup lama sakura menggigit payudara sanderanya sebelum ia melepaskan gigitannya pada payudara korbannya itu.
Payudara Ino lecet putingnya berdarah akibat gigitan sakura yang begitu kuat dan apalagi sekarang ,apakah ia akan mati, oh Tuhan ia berharap semua kembali sebelum ia terperangkap jebakan Sakura hanya karena ia patah hati karena di khianati oleh laki-laki membuatnya menjadi menyalahi kodrat tuhan yang menciptakan manusia berpasang-pasangan laki-laki dengan perempuan.
Ia terjebak bujukan Sakura yang meyakinkannya bahwa seluruh laki-laki itu brengsek dan termakan rayuan Sakura yang akan memberinya cinta dan kasih sayang melebihi melebihi kasih sayang dan cinta yang diberikan laki-laki yang menurut sakura semuanya bajingan dan sekarang apa yang ia dapat?, akh kematian mungkin ia temui.
Sakura semakin membabi buta, terus saja ia menyiksa sanderanya itu tanpa belas kasihan.
Memukul,menendang,menyambak,dan yang membuat korbanya tambah histeris adalah sakura menusukkan jarum rajut yang panjang ke kaki ino membuat jarum itu menembus telak kaki Ino.
"Aaaaaarhhhhh...arhhhhhhhhhh" jeritan Ino terdengar lagi membuat kesadarannya berkurang sehingga tubuhnya luyu dan lemas tak ada tenaga lagi untuk melawan Sakura yang semakin bertindak di luar nalarnya.
"Hahaaahaaaaa...rasakan itu jalang, mati saja kauuuuu"
"Jlebbbb...jlebbbb"
"Aaaaaarghhhhh...arghhhhh..."
Sakura kembali menusukan lagi jarum rajut kedua ke kaki sanderanya yang belum di tusuk olehnya.
Sakura memaju mudurkan jarum rajut yang menusuk kaki ino itu.
Perlahan ia memulai memaju mundurkan jarum itu kemudian lebih cepat semakin cepat dan akhirnya konsisten dengan tempo yang ia lakukan memaju mundurkan jarum yang menusuk kaki ino itu.
"Aaaaaaarghhhh...aaaaarghhh"
"Teruslah bernyanyi sayang buat nafsuku ingin membunuhmu semakin bertambah haaaaaahaaaaaahaha.."
Sakura terus memaju mundur kan jarum rajut itu membuat daging kaki ino bagian betis terkoyak-koyak akibat jarum itu yang merusak melubangi kaki Ino yang terikat oleh tali itulah penyebab ino tak berkutik menghadapi perlakuan sakura yang begitu biadab padanya melubangi kakinya dengan jarum rajut yang besar dan panjang.
Nafsu sakura untuk mengakhiri hidup sanderanya semakin besar sang korban rupanya akan kehilangan kesadarannya, sakura meludahi sanderanya telak di muka sanderannya dengan air liurnya yang bau karena sudah tiga hari ia tidak menyikat giginya.
"Uuughh...uuughhhh" lenguhan Ino merasa jijik dengan liur sakura yang mengenai wajahnya.
"Jangan bertampang jijik begitu babi, kau harusnya bangga kekasihmu ini melakukan itu padamu" ujar Sakura tersenyum setan
"Hahaha...inilah kenikmatan menyiksa, sungguh luar biasa rasanya" Sakura bersiap lagi menyiksa sandera nya tentunya tanpa ampun lagipula ia sedang butuh uang sekarang untuk berfoya-foya bersama pasangan lesbinya yang lain selain ino sanderanya .
Sakura berencana membunuh ino setelah menyiksanya dengan tidak berprikemanusiaan setelahnya ia akan mengambil organ tubuh sanderanya itu seperti mata,jantung, ginjal dan hatinya untuk di perjual belikan di pasar gelap penjualan organ tubuh manusia.
Sadis
Tidak menurutnya itu wajar.
Psikopat
Ya itu menguntungkan untuknya bila tertangkap polisi ia bisa berkilah dengan alasan ia psikopat membuatnya bisa terbebas dari tuntutan hukuman mati dan hanya akan direhabilitasi kondisi kejiwaannya di Rumah sakit jiwa berkumpul bersama orang-orang gila ,itu bukan masalah baginya, yang terpenting ia harus membunuh sanderanya sekarang demi mendapatkan uang banyak dengan cara yang cepat dan mengasyikan baginya.
Sekarang adalah finishing penyelesaian akhir penyiksaannya menjadi pembunuhan.
Ia berlari menuju dapur nya untuk mengambil pisau daging dan peralatan membedah miliknya ,nantinya benda- benda itu akan ia pergunakan untuk mengambil organ tubuh ino yang di butuhkannya.
Ino mendapati sakura pergi hanya bisa terdiam pasrah mati sudah pasti apalagi yang ia harapkan sekarang sebelum jiwanya melayang ,tidak ada semuanya sudah terlalu sulit untuk mengulangi kembali kehidupannya yang dulu tenteram dan bahagia.
Sekarang apa yang ino akan lakukan? , kabur?,hah itu tak mungkin dengan kondisinya saat ini yang bugil tak berbusana, kedua kaki nya yang tertembus jarum rajut, kaki dan tanganya terikat dan ia sudah terlalu lelah hanya untuk sekedar bergerak manamungkin ia bisa melarikan diri
Ia menyesal sungguh tak ia sangka bakal menjadi seperti ini. Dulu ia dan sakura bercumbu mesra tapi sekarang menyiksa paksa, apakah ini karma? Ino bingung sendiri memikirkannya dan akhirnya memejam kan matanya menghadapi kepasarahannya di habisi oleh penyandranya.
Sakura menjinjit mengambil peralatannya yang tersimpan di rak piring bagian atas untuk membendah dan mengeksekusi ino tempat.
Setelah mendapatkan peralatan yang di butuhkannya, ia berjalan ke arah kamarnya untuk melakukan penyelasaian akhir yang sempurna untuk korbanya.
"Tapp...tap..tap..." suara ketukan kaki sakura terdengar semakin terdengar semakin mendekat, ino yang masih sadar ketakutan matanya melebar dan suhu tubuhnya mendingin.
Sakura tersenyum iblis setelah tiba di kamarnya melihat sang korban ketakutan melihatnya yang baru datang di kamar tempat penyiksaan ino berlangsung.
Sakura kini memegang peralatan bedahnya yang terbungkus rapi dalam kotak berlogo medis di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menenteng ember berisi cacing tanah dan pisau dapur ia lilitkan dengan tali di lehernya.
"Saa-saku-ku...raaaa"
"Hihihiiii... Ino ku sayang inilah penghakimanmu mengkhiatiku dan kau..." kata sakura dengan senyumannya bagai iblis mendapatkan tumbalnya.
"Skatmat di sini" imbuhnya lagi dengan intonasi yang mengintimidasi.
Sakura menjatuhkan ember yang terisi penuh cacing tanah di tangan kanannya serta melepaskan pisau yang mengalungi di lehernya serta kotak peralatan bedahnya masih ia pegang di tangan kirinya.
Sakura mendekati Ino yang ketakutan melihatnya, ia menatap ino dengan tatapan yang tidak dapat diartikan oleh Sanderanya itu. Sakura menyeringai ia lalu membuka kotak peralatan bedahnya untuk mengambil alat pertama untuk menyiksa sanderanya yaitu...
Suntikan
Sakura mengambil suntikannya lalu menusukan jarum suntikan ke lengan ino dengan cepat tanpa peduli ino mengerang keras karna kesakitan.
Ia lalu menarik tungkai suntikan itu untuk mengambil darah sanderanya itu,lalu darah yang ia ambil itu akan ia tuangkan dalam gelas setelah nya ia akan meminumnya sebagai tanda perayaan keberhasilannya membunuh sanderanya.
Sakura mencabut suntikan itu tanpa babibu membuat Sanderanya mengerang kesakitan.
Sakura membedah kotaknya kembali mengambil gelas untuk menampung darah segar yang berasal darah sanderanya.
Sakura mendorong tungkai suntikan itu menuangkannya ke dalam gelas perlahan- lahan sampai habis darah yang tersisa di suntikan itu.
Sakura kembali menusukan jarum suntikan lagi pada lengan ino berulang kali sampai gelas yang di gunakan untuk menampung darah segar ino penuh akan darah segar untuk di minum manusia keji ini.
"Ha...haha...dengan darah ini aku persembahkan eksekusi kematian indah untukmu setan ha...ha..."
Sakura mengangkat gelas yang penuh darah itu menengguknya sampai habis menyisakan ceceran darah di lantai apartemen miliknya.
"Segarnya darah perawan memang berbeda terasa lebih manis dan bau amisnya terasa gurih untuk dinikmati"
"Bagaimana Ino kau mau darah segarmu sendiri...aku berikan tang untuk mempercantikan tampilan mengenaskanmu ini" ucap sakura sembari mengelus pipi ino yang lebam dan lumuran darah menghiasi kepalanya.
"Kau cantik sekali dengan kondisi mengenaskan begini tapi sayang hidupmu sebentar lagi kandas di tanganku , di tangan Haruno Sakura seorang psikopat yang takkan puas sebelum membunuh korbannya."
Sakura membalikan badannya merangkak mengambil ember penuh cacing yang sempat tadi ia lupakan keberadaannya.
"Maa-mau apa ka-kau dengan hewan ko-kotor itu" tanya ino terbata-bata menahan perih dan sakit di sekujur tubuhnya akibat penyiksaan yang di lakukan sakura padanya.
"Hm... kau penasaran rupanya?"
"Dan kau tahu untuk apa cacing yang ku bawa ini.. hmmmm" jawab sakura menggantung namun pada akhirnya" TENTU SAJA UNTUK MENYUMPAL MULUT BUSUKMU BABI...PRUKKK..
Prukkkk" Sakura tanpa ampun memasukan cacing tanah yang banyak itu ke mulut Ino seperti menyuapi kudanil yang kelaparan.
"Ugkhh...oekhhhk.." Ino merasa mual dengan cacing-cacing yang menyumpal mulutnya membuat beberapa cancing tanpa sengaja masuk kepercernaannya sehingga rasa eneg dan mual terasa sesaat cacing-cacing itu di masukan oleh penyanderaanya itu.
Sakura berhenti menyumpal mulut ino dengan cacing yang ia bawa menatap puas dengan hasil karyanya yang begitu spektakuler di matanya.
"Makanlah sebanyak -banyaknya cacing laknat itu sayang, kau merasakannya bukan itu nama nya penderitaan sedetik terasa penderitaan di neraka...hahaha"
"Ugkhhh...oekhhh" Ino berusaha keras memuntah kan cacing-cacing tanah yang menyumpal mulutnya namun dengan sigap sakura menyumpal lagi mulut ino dengan cacing yang masih tersisa di embernya..
"Percuma kau memuntahkan itu semua Ino, ini hanya permulaan dan ronde kedua segera di mulai" setelah mengucapkan kata-kata tadi sakura mengorek-ngorek kotak bedahnya lagi mengambil Tang untuk mencabuti kuku-kuku terawat sanderanya.
Ino masih berusaha memuntahkan cacing-cacing tanah yang masuk di mulutnya , tangan dan kaki yang terikat membuatnya sulit untuk mengeluarkan cacing-cacing di dalam mulutnya dengan cepat.
Sakura membuka ikatan tali ino dengan pisau daging yang ia tadi bawa dari dapur.
Ino yang merasa ikatan tangannya telah terbuka berusaha menggerak-gerakan tangannya namun nihil hasilnya karena tangannya sulit di gerakan mungkin terlalu lama terikat dan juga tenaga nya yang sudah habis membuat tangannya sama sekali tak bisa digerakan olehnya.
"Kuku-kuku yang indah tapi sayang semua akan rontok dengan Tang ku"
"A- hah..hahhh..apa ya-yang akan kau la-laku-kukan sa-sakur-a"
"Hahahaha.."
Sakura memegang tangan ino yang kaku dan mengarahkannya ke wajahnya untuk di absen olehnya kuku-kuku yang ia akan congkel terlebih dahulu.
"Hmmm...yang ibu jari lebih mudah rasanya" sakura memegang jempol tangan ino, perlahan-perlahan tang ia pegang mendekat ke arah jempol ino untuk di congkel kukunya yang terawat itu.
Ino menutup matanya seakan tak ingin merasakan sakit yang lebih lagi. Sakura sudah menempelkan tang di kuku sanderanya untuk mencabutnya paksa.
Sakura menjempit kuku sanderanya lalu
"Aaaaarkkh...aaarkhhh" ia mengcongkelnya
"Satu " Sakura lalu memegang telunjuk ino lalu"aaarkghh...argkhhh" lalu mengcongkel kembali kuku Ino"dua" satu persatu kuku-kuku jari Ino di congkel dengan tang tanpa ada belas kasihan dari sakura.
"Dua puluh" habislah sudah tak tersisa kuku -kuku yang terawat itu.
"Aaarghhh...argkhhh"
Sakura menyeringai iblis mendapati korbannya kepayahan melayani siksaannya
"Jarum rajut takkan pernah setajam ini untuk membunuh kalau bukan sakura yang menggunakannya" sakura mengambil kotak jarum rajut yang berada di dalam kantung celananya lalu mengeluarkan 15 jarum dari kotak tersebut.
Panjang jarum yang di pegang sakura berkisar 8 cm dan diameternya 0.08cm cukup panjang dan runcing bukan? Bisa menusuk sampai tembus hidung siapapun di muka bumi.
"Kau tahu babi, pipi mulusmu ini sebentar lagi akan..." Sakura mencengkram rahang ino lalu pipi lebam ino setelah itu ia...
"Jlebbb...jlebbbb" sakura menusukkan salah satu jarumnya ke pipi Ino tanpa ada aba-aba ia sudah menusukkannya membuat Ino mengerang kesakitan.
"Ughhh...urghhhh"
Jarum itu menembus telak pipi ino dari luar sampai lidahnya juga tertusuk jarum rajut yang runcing itu.
Sakura masih belum puas ia lalu memaju mundurkan jarum rajut tersebut membuat lubang di pipi ino .
"Arghhhh...tooo..lonnggg"
"Percuma kau melolong babi, karena kau akan MATI"
''''Mati~mati~mati"""
Aksi melubangi pipi ino masih terus barlangsung tapi terhenti ketika sakura mengambil tali jemuran untuk menjerat leher ino di kantung celananya.
Sakura lalu menyimpul tali jemuran itu supaya dapat menjerat leher sanderanya dan melakukan eksekusi secepatnya.
"Eksekusi kematian di mulai"
Sakura mencengkram kepala Ino lalu memakaikan tali jemuran yang sudah di simpulnya di leher ino setelah itu ia menarik tali itu membuat ino kelabakan lehernya tercekik lidahnya menjulur matanya melontot dan ia terseret dengan tragisnya menggunakan tali itu.
"Erkhhh...erkhhkk" Sakura terus menarik tali jemuran itu seperti memancing ikan yang sudah terjerat, ia berlari-lari di kamar itu tertawa histeris seperti kesetanan menyeret tali yang menjerat leher ino membuat ino mati seketika karena tercekik tali yang menjeratnya.
Sakura mendekati Ino yang sudah tak bernyawa memeriksa detak nadinya memastikan sang korban sudah mati atau belum.
Setelah mengetahui korbannya sudah tak bernyawa sakura menyuncungkan pisaunya menebas kepala Ino lalu ia memajangkan di depan meja riasnya.
Sakura mengambil peralatan bedahnya, ia lalu membedah tubuh ino mengambil organ tubuh berharga korbannya yang bisa ia jual nanti.
Sakura mulai menyobek perut ino dengan pisau bedah nya mengeluarkan isian di dalamnya, usus ino ia keluarkan, ia menggunting saraf yang menghubungkan dengan ginjal Ino lalu mengambil ginjal korbannya memasukannya kedalam kotak khusus yang bersuhu rendah untuk menyimpan ginjal yang tadi baru ia ambil.
Sakura beralih ke dada ino memotong payudara ino lalu membedah dada ino untuk mengambil jantung dan hati ino.
Sakura memegang hati ino yang ia telah ambil dari tubuh Ino.
Sakura melihat hati itu, perlahan-lahan tangannya mengarah ke mulutnya setelah itu ia memakan hati ino mentah-mentah hingga mukanya merah di penuhi ceceran darah akibat hati yang sakura makan masih di penuhi darah yang banyak.
Sakura mengunyah hati itu penuh nafsu dan kenikmatan tanpa merasa bersalah telah mengobak-abik tubuh pacar lesbinya sendiri.
Sakura terus memakan hati itu sampai habis sebelum ia mengambil jantung ino selanjutnya.
"Harga jantung di pasaran akhir-akhir ini melonjak tinggi mencapai 10 juta yen hmm ginjal rata-rata 5 juta yen perbuah sedangkan aku memiliki dua buah lalu mata 8 juta yen sepasang jadi total keseluruhan uang ku peroleh sekitar ya 28 juta yen cukuplah untuk keperluan hidupku selama 6 bulan ke depan" Sakura menghitung-hitung jumlah uang yang ia akan peroleh ketika ia telah menjual organ tubuh korbanya.
Sakura bersiap lagi dengan alat bedahnya mengambil jantung ino yang belum sempat ia ambil karena terlebih dahulu memakan hati Ino penuh kepuasaan.
Sakura mengobrak-abrik lagi tubuh ino mematahkan beberapa tulang rusuk yang menghalangi tangannya untuk mengambil jantung ino.
Selang beberapa menit ia telah berhasil mengambil jantung dalam tubuh ino dengan penuh usaha lalu memasukan jantung yang ia dapat kedalam sebuah kotak khusus yang bersuhu rendah untuk menjaga agar organ tubuh itu tetap fresh dan masih bisa di gunakan lagi tentunya.
Setelah mengambil beberapa organ tubuh yang penting di tubuh ino, sakura lalu memegang pisau daging nya untuk memotong beberapa bagian tubuh ino memasaknya nanti.
Daripada ia buang di sembarang tempat jasad tak bernyawa itu lebih baik ia memakankan jasad itu untuk menghilangkan jejak-jejak pembunuhan kejinya.
Sakura memotong -motong beberapa bagian tubuh ino dengan rapi bagaikan jagal kurban professional.
Ia potong jari-jari tangan dan kaki ino dengan rapi lalu memasukannya ke dalam ember bekas cacing tadi.
Ia lalu menebas ke dua tangan ino, memutilasi kedua kaki ino setelahnya ia memasukannya juga kedalam ember bekas cacing tadi.
Setelah selesai memotong-motong tubuh ino menjadi beberapa bagian, sakura lalu menghampiri kepala ino yang tadi ia pajang di meja riasnya, setelahnya ia mencongkel mata ino dengan alat bedahnya setelah mata di kepala ino sudah tiada, ia lalu melempar kepala itu ke dalam ember kaleng yang berisi zat pengawet mayat untuk mengawetkan kepala itu supaya tak membusuk dan setelah di awetkan ia akan memajang kepala itu di dinding kamar apartemen miliknya.
Sakura mengambil plastik khusus lalu memasukan mata ino ke dalam plastik khusus itu, setelahnya ia mengambil ponsel dalam saku celananya lalu ia menelepon seseorang untuk menjemput barang yang ia peroleh lalu ia menjualnya pada orang itu.
"Cepatlah ular busuk, ambil organ tubuh nya di apartemen ku ,secepatnya kau datang sebelum pada orang lain." sakura menutup percakapannya dengan orang itu lalu membawa mata ino dari meja riasnya lalu ia masukan plastik yang berisi mata itu ke dalam kotak khusus penyimpanan organ tubuh yang tadi sudah di isi dengan ginjal dan jantung ino.
Sekarang ini kondisi apartemen sakura sangar mengenaskan dengan banyak darah yang membajiri tempat itu dan bau amis menyengat di mana-mana.
Untung saja gedung apartemen yang di tempati sedikit penghuninya jadi ia tak usah merasa khawatir dengan adanya orang yang mencurigainya.
Lalu sakura membawa ember berisi potongan jari, kaki, dan tangan ino ke dapur untuk ia masak menjadi hidangan makan malam di hari itu.
Sementara itu di tempat yang berbeda
Dua insan manusia sedang bercumbu mesra di sebuah kasur.
Si pria penuh nafsu melumat bibir sang perempuan pasangannya dengan semangat menggebu-gebu penuh gairah.
Sedangkan sang perempuan hanya pasrah menerima perlakuan si laki-laki padanya tanpa ada niatan untuk melawannya.
Saat ini jam dinding menunjukan pukul 11 malam waktu konoha.
Ini saatnya dua manusia ini untuk tidur mengistirahatkan tubuh agar esok punya banyak tenaga aktivitas-aktivitas melelahkan di sekolahan.
Si pria beranjak dari kasurnya untuk berdiri ingin menuju ruang tengah untuk menonton pertadingan tim sepak bola favoritnya STOKE CITY MELAWAN KLUB PALING IA BENCI ARSENAL YANG DILATIH oleh pelatih yang TAK TAHU DIRI ITU di televisi.
"Tuan mau kemana?" Tanya si gadis yang berambut pirang kepada si laki-laki ketika gadis itu melihat si laki-laki beranjak bangun dari tempar tidurnya.
"Hn, tidurlah Naru-koi aku hanya ingin melihat pertandingan sepakbola di televisi" jawab si laki-laki penuh kelembutan di setiap kata-katanya pada si perempuan yang bernama Naruto itu.
"Bolehkah aku ikut tuan?, aku juga ingin melihat pertandingan sepakbola itu bersama tuan karena sekarang tim favoritku bertanding" ujar Naruto menundukan kepalannya takut-takut tuannya akan marah karena permintaannya tadi.
"Baiklah" Sasuke lalu mengangkat tubuh Naruto dengan kedua tangannya membawa tubuh itu ke ruang tengah -sama melihat pertanding klub sepakbola favorit masing-masing.
Tanpa tahu di luar sana nyawa mereka terancam oleh orang gila bernama Sakura psikopat tingkat langit.
Bagaimana semua
Kurangkah?
Berlebihankah?
Atau biasa-biasa saja basi dengan adegan di atas tadi
Mohon maaf tadi banyak typo dan alur yang tak jelas di mana-mana
Haha maaf ya kalau tadi ada yang mual baca adegan tadi
Tapi lumayan kan dapat pencuci mulut yang garing
Ok sampai bertemu lagi di lain kesempatan dadah kawan-kawan