UNFORGETTABLE

.

.

Pairing : KYUMIN

.

Disclaimer : Semua cast milik Tuhan dan dirinya masing-masing

.

Rate : T

.

Warning : GS, OOC, typo dimana-mana, EYD yang tidak sesuai

.

.

Chapter 1

~Happy Reading~

.

.

Sebuah petikan gitar terdengar mengalun di sebuah taman kecil yang kini tampak sepi. Hanya ditemani suara desiran angin musim gugur, seorang pria berjaket hitam tampak sedang menarikan jemarinya diatas gitar yang mulai tua dimakan waktu. Namun hal itu sama sekali tidak mengurangi keindahan nada yang dihasilkannya. Sambil memejamkan matanya, sang pria mulai terhanyut dalam permainannya. Sesekali pria itu berhenti dan kemudian memainkannya kembali. Hingga tanpa sadar sebuah melodi tak bersyair itu sampai pada bagian akhir.

Suara tepukan tangan menyentakan si pria yang langsung membuka matanya lebar. Sesosok wanita sudah berdiri didepannya sambil tersenyum kagum masih dengan menepukan kedua tangannya.

"Permainan gitarmu bagus sekali" Puji sang wanita.

"Sedang apa kau disini? Aku kira tidak ada lagi orang yang mengunjungi taman ini kecuali aku?" Tanya sang pria heran.

"Suara gitarmu yang menuntunku kesini. Taman ini terlihat tidak buruk, tapi kenapa tidak ada yang datang? Apa karena udara masih dingin?". Si wanita mulai duduk, membuat si pria harus menggeser tubuhnya sedikit.

"Tidak. Taman ini memang selalu sepi. Tidak ada lagi orang yang mau mengunjungi taman kecil yang bahkan kini terlihat seperti kebun tak terawat. Mungkin aku satu-satunya"

"Dan aku" Sambung wanita itu cepat. "Oh iya kenalkan, aku Lee Sungmin" Wanita itu mrngulurkan tangan putihnya kearah pria yang duduk disampingnya.

Pria itu terdiam dan hanya memandangi tangan yang terulur padanya.

"Siapa namamu?" Tambah Sungmin.

Si pria terkesiap. Rasanya sudah lama sekali tidak ada orang yang mau berkenalan dengannya. Biasanya orang orang hanya akan memanggilnya si 'gitar kayu', karena kemanapun dia melangkah dia selalu membawa gitarnya.

Dengan ragu pria itu pun menyambut tangan Sungmin "Aku Kyuhyun. Cho Kyuhyun"

"Kenapa kau memainkan gitarmu di tempat seperti ini? Sayang sekali kan melodi seindah itu tidak ada yang mendengarnya"

"Aku selalu membutuhkan tempat ini saat berlatih, sepi dan tenang"

"Berlatih?"

"Iya. Seseorang menawarkanku untuk tampil di kafe barunya. Tapi aku merasa sangat gugup karena ini akan menjadi penampilan pertamaku di tempat seperti itu. Karena itulah aku perlu berlatih"

"Permainan gitarmu sangat hebat. Kenapa harus gugup?"

"Tidak semua orang berpikiran sepertimu kan. Lagi pula aku belum pernah tampil di kafe, biasanya aku hanya tampil di sudut jalan untuk mendapatkan sedikit uang"

"Wah. Kau pasti sudah menghibur banyak orang?" Wanita muda itu tersenyum. Kyuhyun mengernyitkan keningnya. 'Apa hal itu pantas dibanggakan?' Pikirnya.

"Aku tidak tahu mereka terhibur atau tidak, yang penting mereka masih mau memberikan sedikit uangnya untukku"

" Kapan kau tampil? Mungkin aku bisa melihatmu"

"Hari Sabtu ini jam 7 malam di kafe yang berada di ujung jalan ini. Kau yakin akan melihatku?"

"Tentu. Kenapa tidak? Tenang. Aku pasti datang untuk mendukungmu"

Pertemuan pertama di musim gugur itu terasa begitu hangat, berbanding terbalik dengan udara yang masih terasa dingin di kulit.

.

ooOoo

.

Satu persatu pengunjung mulai berdatangan di sebuh kafe tepat di ujung jalan untuk mencicipi menu yang tersedia. Kefe ini baru dibuka satu minggu yang lalu, itulah sebabnya belum banyak pengunjung yang datang.

"Gitar kayu... maksudku Cho Kyuhyun, apa kau sudah siap?" Tanya Kim Jongwoon, si pemilik kafe.

"Sudah"

"Kalau begitu lekaslah. Pelangganku butuh hiburan"

"Baik"

Kyuhyun pun mulai berjalan menuju panggung kecil di tepi kafe. Sedikit menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, pria itu mulai menggerakan jemarinya di atas senar gitar.

.

Jiwoonjul arasseo neoui gieokdareul

Chingudeul hamkke moyeo soore jwibhanbam

Ne saenggake nan himdeul gonhae

Geuron jae sarasseo neul honja yeotjanha

Handdaeneun neol guwonira mideosseosseo

Mereoji gi jeonen

.

Geugotmal hieokhae julsu itgeni

Naega neoui gyeotte jamsiratda neun geol

Gakkeum neol geori-eseo bolkabwa

Jorahan nal gyeo-ure bijwi danjanghagon hae

.

Apheuji nanhi? Manhi geokjeongdwae

Hengbokhagetjiman neorul wihae gidohalkke

Giokhae dareul saram mannado

Naega neoui gyeote jamsi saratda neun geol

.

Kyuhyun melirik ke arah pengunjung. Tidak ada satupun yang terlihat memperhatikannya kecuali...

Kecuali seorang wanita yang duduk di sudut sebelah kanan. Wanita itu bahkan ikut terhanyut dalam penampilan si ' gitar kayu'. Kepalanya berayun mengikuti alunan lagu dan bibirnya tak henti-hentinya tersenyum.

Kyuhyun tersenyum ke arah wanita itu dan mulai menyanyikan lagunya kembali.

.

Apheuji nanhi? Manhi geokjeongdwae

Hengbokhagetjiman neorul wihae gidohalkke

Giokhae dareul saram mannado

Naega neoui gyeote jamsi saratda neun geol

Jamsi saratda... nneun geol

.

Sungmin pun beridiri sambil bertepuk tangan sesaat setelah Kyuhyun berhasil menyelesaikan lagu pertamanya. Mata para pengunjung langsung mengarah ke arah Sungmin dan Kyuhyun, barulah mereka ikut bertepuk tangan.

Kyuhyun tersenyum ke arah Sungmin. Setidaknya ada satu orang yang bertepuk tangan dengan tulus untuknya. Itu tidak buruk.

Si 'gitar kayu' pun memetik gitarnya kembali dan intro lagu 'Long Time No See' milik Lim Chang Jung mulai terdengar.

.

.

Sungmin menunggu Kyuhyun di luar kafe sambil mengeratkan mantelnya. Tidak lama, pria itu pun muncul dan langsung berjalan ke arah Sungmin.

"Penampilanmu benar-benar bagus" Pujinya seperti waktu pertama kali mereka bertemu.

"Tapi sepertinya hanya kau yang berpikir seperti itu. Pengunjung yang lain bahkan tidak memperhatikan sama sekali penampilanku"

"Itu karena mereka tidak memasang telinga mereka dengan baik. Mereka terlalu sibuk dengan obrolan dan makanan yang tersaji di depan mereka. Kalau saja mereka mendangarkan suara indahmu itu, aku rasa mereka akan bertekuk lutut memujamu"

"Kau berlebihan, tapi terima kasih kau sudah datang melihat penampilanku dan menjadi penonton pertamaku"

"Dan penggemar pertamamu" Sambung Sungmin.

"Ya, kau memang penggemar pertamaku". Keduanya pun tertawa. "Oh iya, dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu"

"Rumahku tidak jauh dari sini. Hanya dengan berjalan kaki juga sampai. Tapi kalau kau memaksa ingin mengantarku, apa boleh buat" Candanya. Dan keduanya kembali tertawa.

Sungmin dan kyuhyun pun mulai berjalan sesuai arah yang ditunjuk oleh sang wanita. Keduanya tampak akrab walaupun ini kali kedua mereka bertemu.

"Kyuhyun ah~? Bolehkah aku memanggilmu begitu?" Tanya Sungmin.

Kyuhyun menghentikan langkahnya membuat Sungmin juga terpaksa ikut berhenti. Wanita itu menatap wajah Kyuhyun seakan pertanyaan 'ada apa?' muncul dilekukan wajahnya.

"Kau juga teman pertamaku. Tentu saja kau boleh memanggilku begitu... Sungmin ah~"

"Kau mengagetkanku. Kupikir ada apa kau tiba-tiba berhenti?". Mereka pun kembali berjalan. "Dan maksudmu apa dengan teman pertamamu?"

"Ya kau adalah teman pertamaku. Aku terbiasa hidup sendiri tanpa teman. Agak tabu mendengar orang memanggil namaku seakrab itu. Tapi aku menyukainya"

"Ya mulai sekarang aku adalah temanmu, Kyuhyun ah~" Ucap Sungmin sambil mengapit lengan Kyuhyun. Kyuhyun pun hanya melihat tangan Sungmin yang melingkar di lengannya. Terasa hangat dan dekat.

.

ooOoo

.

"Gitarku ini sudah tua. Kalau aku mendapatkan uang, aku akan membeli gitar baru"

"Tapi gitarmu masih menghasilkan melodi yang bagus"

"Ya, itu karena aku yang terlalu pandai memainkannya"

Suara tawa terdengar dari kedua bibir mereka. Sore itu, di sebuah taman kecil milik mereka, keduanya kembali bertemu.

Sungmin sengaja menemani Kyuhyun berlatih untuk penampilannya nanti malam. Kini Kyuhyun memang bekerja di kafe itu, setidaknya dua kali dalam seminggu. Kafe itu memang mengadakan live music saat weekend.

"Apa nanti malam kau akan melihatku lagi?"

"Tentu saja. Aku kan penggemarmu"

"Kali ini kau harus duduk paling depan. Supaya aku mudah menemukan penggemarku"

"Kalau itu aku tidak janji" Ucap Sungmin sambil memalingkan wajahnya. Kyuhyun tersenyum dan mulai memainkan gitarnya.

"Nanti malam, aku akan menanyikan '7 years of love' kau yakin tidak mau duduk di depan?"

"Ummm, mungkin akan aku usahakan" Dan lagi-lagi mereka pun tertawa.

.

ooOoo

.

Tiga minggu sudah mereka saling mengenal dan selama itu pula mereka bertambah dekat. Mereka terlihat cocok dalam hal apapun. Bahkan mereka tidak segan untuk membanggakan diri mereka masing-masing. Setiap pertengkaran kecil yang terjadi selalu diakhiri dengan tawa.

Sungmin berjalan menuju kafe tempat Kyuhyun bernyanyi. Ini hari Sabtu minggu ketiga, itu artinya ini akan menjadi penampilan Kyuhyun yang ke lima di kafe itu.

Ujung dress hijau mudanya tampak bergerak setiap dia melangkah. Perlahan langkah kakinya mulai mendekati pintu masuk kafe yang ternyata sudah banyak antrian dan sebagian dari mereka adalah anak remaja.

Sungmin pun berdiri di antrian paling belakang. Tidak aneh sebenarnya, karena mulai minggu kedua pengunjung mulai banyak yang datang saat weekend untuk menyaksikan penampilan Kyuhyun. Tapi ini benar-benar kemajuan yang pesat, setidaknya kemarin dia tidak perlu mengantri seperti ini hanya untuk masuk.

Akhirnya bagiannya pun tiba. Donghae— si pelayan kafe pun langsung menyambutnya.

"Ah Sungmin, kenapa kau ikut mengantri? Kau bisa langsung masuk kesini tanpa harus mengantri bersama para anak sekolah itu"

"Benarkah?"

"Tentu. Kau kan sudah masuk ke dalam pelanggan tetap kami. sudah pasti akan ada perlakuan istimewa. Kalau begitu aku akan menunujukkan mejamu"

Donghae pun membimbing Sungmin menuju mejanya. Seringnya Sungmin kesini, membuat wanita itu juga akrab dengan karyawan disana. Bagaimana pun semua karyawan kafe adalah teman Kyuhyun sekarang, jadi mereka juga akan menjadi teman Sungmin.

"Disini mejamu. Aku sudah menyiapkan tempat spesial karena aku yakin kau pasti akan datang. Dan Kau tahu? Kyuhyun akan menampilkan sesuatu yang istimewa malam ini"

"Benarkah? Dia tidak bilang padaku"

"Karena itu kejutan. Jadi sekarang kau duduklah. Dan oh iya, kau ingin pesan yang biasa atau ada yang lain?"

"Yang biasa saja. Terima kasih"

Pria bernama Donghae itu pun memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Sungmin. Tempat ini memang spesial karena berada tepat di depan panggung kecil dan pasti Kyuhyun akan langsung bisa menemukannya di antara puluhan pengunjung yang dari tadi sudah tidak sabar untuk melihat penampilan sang 'gitar kayu'.

Akhirnya si 'gitar kayu' pun keluar dan langsung duduk di kursi sambl memangku gitar andalannya. Pria itu tersenyum saat menemukan Sungmin duduk di deretan paling depan. Kyuhyun meraih mic nya dan mulai menyapa para pengunjung yang lansung dibalas dengan teriakan histeris khas remaja.

"Hari ini, saya akan menampilkan sesuatu yang sedikit berbeda dari biasanya. Saya harap kalian menyukainya"

Kyuhyun mulai memetik gitarnya dan mendekatkan bibirnya pada ujung mic.

.

Isn'tshe lovely
Isn't she wonderful
Isn't she precious
Less than one minute old
I never thought through love we'd be
Making one as lovely as she
But isn't she lovely made from love

Sambil bernyanyi, sesekali Kyuhyun melirik ke arah Sungmin dan tersenyum pada gadis cantik itu.

Isn't she pretty
Truly the angel's best
Boy, I'm so happy
We have been heaven blessed
I can't believe what God has done
Through us he's given life to one
But isn't she lovely made from love

Kyuhyun berhenti memainkan gitarnya dan mengambil sesuatu dari saku bajunya. Sebuah harmonika. Pria itu memainkannya dengan begitu baik, membuat semua orang ikut terbawa dalam melodi yang dihasilkan dari harmonika tersebut. Kyuhyun pun kembali memetik gitarnya.

Isn't she lovely
Life and love are the same
Life is Aisha
The meaning of her name
Londie, it could have not been done
Without you who conceived the one
That's so very lovely made from love

.

Kyuhyun mengajak pengunjung untuk bernyanyi bersama. Dengan kompak mereka pun bernyanyi. Kyuhyun kembali memainkan harmonikanya dan kali ini dengan melodi yang lebih panjang dari sebelumnya. Dan lagu itu pun diakhiri dengan suara lengkingan harmonika yang begitu pas.

Semuanya bertepuk tangan dan bersorak menyebut namanya setelah dia berhasil menyelesaikan penampilan pembukanya dengan begitu baik.

.

.

Seperti biasa, setelah Kyuhyun tampil maka lelaki itu akan mengantar Sungmin pulang dan kini mereka sedang berjalan berdampingan.

"Aku lihat tadi kau mendapat tempat yang sangat bagus"

"Ya. Donghae sangat baik memberikan tempat itu untukku karena dia tahu aku pasti datang"

"Tentu saja kau pasti datang. Kau kan penggemar pertamaku" Canda Kyuhyun.

"Aku benar-benar terkejut saat baru sampai kafe. Aku pikir apa aku salah masuk, kenapa banyak sekali orang yang mengantri? Tapi ternyata mereka semua itu penggemarmu. Yaa! Kau sekarang sudah punya banyak penggemar Kyuhyun ah~" Sungmin sedikit memukul lengan Kyuhyun.

"Tapi aku tetap ingin penggemar pertamaku hadir di setiap penampilanku"

"Kau pikir aku selalu punya banyak waktu untukmu" Sungmin melangkah cepat meninggalkan Kyuhyun.

"Ya kau selalu punya banyak waktu untuk melihatku, Min" Kyuhyun sedikit berteriak mulai mengejar Sungmin dengan berlari kecil.

Mereka pun akhirnya kembali berjalan berdampingan diselingi dengan obrolan kecil dan tawa yang selalu keluar dari bibir mereka selama perjalanan menuju rumah Sungmin.

"Sudah sampai" Ucap Sungmin. Keduanya kini sudah sampai di pertigaan jalan.

"Sebenarnya dimana rumahmu? Kenapa kau selalu memintaku untuk mengantarku sampai jalan ini?" Tanya Kyuhyun. Mulai dari hari pertama Kyuhyun mengantar Sungmin hingga hari ini, gadis itu selalu minta diantar sampai ujung jalan ini bahkan Kyuhyun belum tahu dimana rumah Sungmin sebenarnya.

"Rumahku tidak jauh dari sini. Hanya jalan sedikit dan akan sampai. Flatmu kan berlawanan arah dengan rumahku, kalau kau mengantarku benar-benar sampai rumah akan terlalu jauh saat kau pulang"

"Baiklah. Kalau begitu sampai jumpa"

"Sampai jumpa"

.

ooOoo

.

Taman kecil itu kembali dikunjungi oleh dua insan yang bahkan kini mengaku sebagai si pemilik taman. Dua manusia yang hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama di taman yang mulai terlihat seperti taman pada umumnya karena mereka berdua berinisiatif untuk merapikan taman tersebut. Setidaknya taman itu menjadi tempat rahasia mereka, tidak ada salahnya untuk membersihkannya kan?

"Semakin hari penampilanmu semakin baik dan penggemarmu juga semakin banyak. Aku bahkan harus berebut tempat dengan mereka karena Donghae kewalahan untuk mengaturnya"

"Mereka pasti menyusahkanmu ya?" Tanya Kyuhyun dengan wajah khawatir yang dibuat-buat, membuat Sungmin mengerucutkan bibirnya.

"Ya begitulah"

"Mereka begitu karena ingin melihat idola mereka yang tampan ini dari dekat"

"Tampan?"

"Iya. Kau setuju kan dengan ucapanku itu?" Dan mulailah Kyuhyun dengan kalimat narsisnya.

"Kau benar. Kau memang tampan" Ucap Sungmin sambil tersenyum. Ya kalau dilihat dengan seksama, Kyuhyun memang pria yang tampan. Dia tinggi, berkulit putih dan berkharisma. Semua orang pasti stuju dengan pikiran Sungmin itu.

"Dan kau cantik" Sambung Kyuhyun.

"Benarkah?"

"Ya. Rambutmu yang membuatmu cantik"

"Rambutku? Hanya rambutku?"

Kyuhyun mengangguk pasti. "Kau cantik karena rambutmu yang indah itu. Coba saja kalau kau tak berambut, kau pasti terlihat jelek" Ejek Kyuhyun membuat Sungmin mendengus sebal.

"Kau memang menyebalkan" Kyuhyun terkekeh geli melihat sikap Sungmin. Ya tentu saja bukan hanya karena rambutnya. Sungmin sangat cantik. Dengan suaranya yang lembut, tutur katanya yang sopan dan senyumannya yang tulus. Gadis itu begitu cantik bukan hanya secara fisik tapi juga secara psikis.

"Min, apa lagu yang ingin kau dengarkan? Aku akan menyanyikannya sabtu ini untukmu. Spesial untuk penggemar pertamaku"

"Lagu ya?" Sungmin tampak berpikir.

"Iya, katakan lagu apa dan aku akan usahakan untuk menyanyikannya sabtu ini. setidaknya aku harus memberikan penampilan spesial untuk orang yang selalu hadir dalam setiap penampilanku. Ini akan menjadi penampilanku yang ke tiga belas. Itu artinya kau sudah hadir sebanyak dua belas kali"

"How Am I Supposed To Live Without You, apa kau bisa nyanyikan lagu itu untukku?"

"Lagu itu? Aku pikir kau akan meminta lagu yang lebih ceria. Tapi baiklah akan aku usahakan. Apa lagu itu punya kenangan untukmu?"

Sungmin menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin mendengar kau menyanyikannya" Lirihnya.

"Umm... baiklah"

Keduanya terdiam, entah kenapa suasana tiba-tiba saja terasa canggung.

"Kyuhyun ah~,apa impianmu?" Tanya Sungmin tuba-tiba.

"Impianku? Untuk sekarang ini aku ingin menjadi penyanyi terkenal"

"Sekarang pun kau sudah terkenal"

"Belum Sungmin. Aku ingin menjadi penyanyi terkenal yang tampil di layar kaca. Dulu orang tuaku membuangku dan temanku di panti entah kenapa enggan berteman denganku. Aku hanya ingin menunjukan pada mereka bahwa aku bisa berhasil"

Kyuhyun menengadahkan kepalanya ke atas seakan dirinya melihat sesosok bocah kecil yang selalu sendiri. Sosok itu adalah si Kyuhyun kecil. Sungmin hanya memandang Kyuhyun dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Ini bukan sebuah rahasia lagi untuknya. Kyuhyun benar-benar menganggap Sungmin sahabat baiknya sehingga lelaki itu menceritakan semua alur hidupnya pada Sungmin.

"Mereka pasti menyesal sudah melakukan hal itu padamu"

"Dan satu lagi kenapa aku ingin menjadi terkenal" Ucap Kyuhyun. Sebuah pertanyaan 'Apa lagi?' muncul di mimik wajah gadis cantik itu. "Aku ingin sekali bertemu dengan Hyuna" Sambung Kyuhyun sambil tersenyum aneh.

"Hyuna?"

"Iya. Kau pasti mengetahuinya kan? Hyuna trouble maker? Jangan bilang kau tidak—"

"Tentu saja aku tahu. Aku pikir kau akan mengatakan alasan yang lebih penting dari pada itu" Dengus Sungmin.

"Itu kan juga penting. Lalu kau? Apa impianmu?" Kini ganti Kyuhyun yang bertanya.

Sungmin tampak menghela nafasnya. "Impianku— ingin hadir di konser pertamamu. Konser tunggal pertamamu"

"Konser pertamaku? Impian terbesarmu hanya itu?"

"Ya"

"Kalau impianku tercapai aku akan mengusahakan impianmu juga tercapai"

"Kau harus berusaha"

"Haaah, impianmu terdengar sepele tapi begitu sulit dilakukan. Bagaiamana caranya aku bisa terkenal?"

"Kau hanya perlu berusaha, Kyu" Ucap Sungmin.

.

ooOoo

.

Lagi dan lagi Kyuhyun membius pengunjung kafe dengan suaranya yang merdu juga petikan senar gitar tuanya yang begitu apik. Setelah Kyuhyun berhasil menyanyikan lagu permintaan Sungmin, semua orang beridiri dan bertepuk tangan untuk pemuda berbakat itu.

Senyum tak henti-hentinya merekah di bibir tebal Kyuhyun. Apakah dengan ini semuanya akan menjadi awal?

Semoga saja...

.

.

Sungmin menemui Kyuhyun di ruangan pribadi milik Kim Jongwoon. Disana Kyuhyun sedang beristirahat dan berbincang dengan si pemilik kafe.

"Hai Sungmin" Sapa Jongwoon.

"Hai oppa"

"Kau kesini pasti ingin bertemu dengan si pembawa uang ini ya?" Ucap Jongwoon sambil melirik ke arah Kyuhyun. Pembawa uang? Ya itu adalah julukan baru untuk Kyuhyun karena bagaimanapun kafenya akan ramai pelanggan saat Kyuhyun tampil.

"Aku rasa lebih tepat kalau kau bilang si pembawa gadis remaja. Lihat saja pelangganmu didominasi oleh gadis remaja"

"Kau benar" Mereka pun tertawa sebelum seseorang mengetuk pintu ruangan dan membukanya. Donghae masuk ke dalam diikuti oleh seorang pria paruh baya dibelakangnya.

"Orang ini bilang ingin bertemu dengan Cho Kyuhyun" Ucap Donghae.

Jongwoon sedikit melihat ke arah pintu sebelum mempersilahkan pria paruh baya itu untuk masuk.

"Duduklah, Tuan. Ada perlu apa sebenarnya?" Tanya Jongwoon pada pria berjas itu.

"Perkenalkan saya Lee Sooman. Saya tidak sengaja mengunjungi kafe milik Anda ini dan melihat penampilan Kyuhyun ssi~ yang begitu bagus. Saya dari SM Ent ingin menawarkan Cho Kyuhyun untuk audisi di kantor kami" Ucapan pria itu membaut ketiganya menganga.

SM Ent? Siapa yang tidak tahu tempat apa itu? Semua orang berbondong-bondong mengikuti audisi yang diadakan perusahaan itu untuk bisa menjadi artis di bawah naungan production house sebesar itu. Dan hari ini, detik ini seseorang menawarkan Kyuhyun untuk audisi.

"Maksud Anda?" Tanya Kyuhyun.

"Anda sangat berbakat. Saya hanya ingin menawarkan kepada Anda untuk audisi disana dan mungkin bisa menjadi artis dibawah bimbingan kami"

"Benarkah?" Kyuhyun masih tak percaya bahkan nada bicaranya terdengar bergetar.

"Iya. Kalau Anda tertarik, Anda bisa datang besok ke kantor kami jam dua siang. Saya harap Anda bisa datang"

"Ya, saya akan memikirkannya"

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu"

Sepeninggal Lee Sooman ketiganya masih diam membatu dan sebuah teriakan menyentakan mereka.

"KYUHYUN! INI BENAR-BENAR BERITA BAIK. AKU BANGGA PADAMU" Teriak Sungmin sambil memeluk tubuh Kyuhyun erat.

"Kau pasti akan menjadi orang yang lebih terkenal" Ucap Jongwoon sambil menepuk bahu Kyuhyun.

Ini kah awal dari impian itu? Impian Kyuhyun dan Sungmin?

.

ooOoo

.

"Haruskah kau membeli gitar baru? Gitarmu masih enak didengar"

"Aku harus menampilkan yang terbaik, Min. Lagi pula aku sengaja mengumpulkan uang untuk membeli gitar baru. Aku pernah bilang padamu kan"

Keduanya pun kembali mengelilingi toko alat musik untuk mencari gitar yang cocok untuk Kyuhyun. Memang gitar milik Kyuhyun sudah begitu tua mengingat gitar itu diberikan oleh pemilik panti sebagai hadiah ulang tahunnya yang kesepuluh.

"Bagaimana dengan yang ini?" Tanya Kyuhyun sambil menenteng sebuah gitar kayu yang masih tampak mulus.

"Itu bagus. Bagiku semuanya bagus"

"Coba dengar" Kyuhyun memetik gitar itu. "Bagaimana suaranya?" Tanyanya lagi.

"Bagus. Tapi entah kenapa aku lebih suka suara gitar tuamu itu"

"Itu karena gitar ini masih baru. Lama-lama juga akan terbiasa. Baiklah aku ambil yang ini saja"

.

.

Keduanya berjalan berdampingan setelah keluar dari toko alat musik. Kyuhyun tampak menenteng gitar barunya sedangkan Sungmin membawa gitar lama milik Kyuhyun.

"Apa nanti kau benar-benar tidak bisa menemaniku ke SM?"

"Siang ini aku ada urusan, jadi aku tidak bisa. Tapi kau tenang saja, aku pasti mendoakanmu supaya berhasil"

"Terima kasih. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi padamu Sungmin. Kau banyak membantuku. Dan berkat lagu pilihanmu, aku bisa mendapat tawaran seperti itu"

"Percayalah itu karena usahamu, Kyu"

.

ooOoo

.

Tiga bulan sudah berlalu, dengan begitu masa training Kyuhyun berakhir. Pria muda berbakat itu sudah mempunyai beberapa jadwal yang diatur oleh manajemennya. Mengisi beberapa ost drama dan yang paling utama adalah debutnya dengan single pertamanya. Bila lagu single itu sukses, maka dia akan meluncurkan album. Dan Kyuhyun sangat berharap itu terjadi.

Setelah selesai berlatih vocal, Kyuhyun memilih untuk beristirahat diruangan itu sambil meminum air mineral. Matanya mengedar ke seluruh ruang latihan, tidak terasa dia sudah berada disini selama 3 bulan bahkan dia masih mengingat saat dia pertama kali datang kesini. Begitu gugup dan linglung. Tapi akhirnya semua kegugupan itu sirna saat semua orang diruang audisi itu memuji kehebatannya.

Kyuhyun tersenyum kecil mengingatnya. Entah kenapa semua terasa lucu baginya sekarang. Disini dia benar-benar dibimbing bagaimana caranya menghibur banyak orang, dan itu sangat membantunya.

Pintu ruang latihan terbuka. Seorang pria masuk dan langsung duduk di dekat Kyuhyun. Pria itu adalah Park Jungsoo, manajernya.

"Kyuhyun ah~, aku ada sesuatu untukmu" Pria bernama Jungsoo itu memberikan sebuah kotak pada Kyuhyun.

Kyuhyun membuka kotak itu dan tersenyum. "Terima kasih, hyung" Ucapnya.

"Kau pasti sangat membutuhkan ponsel jadi aku membelikanmu sebagai hadiah berakhirnya masa trainingmu. Kau sudah berusaha dengan sangat baik"

Kyuhyun mengeluarkan ponsel itu dari dalam kotak dan mengaktifkannya. Kontak ponsel itu ternyata sudah diisi.

"Aku sudah memasukan nomerku dan nomer-nomer penting lainnya" Sambung sang manajer.

"Kau banyak membantuku, hyung" Kyuhyun tersenyum. Sedetik kemudian dia kembali manatap ponselnya.

'Aku bahkan tidak tahu nomer ponsel Sungmin' Batinnya.

Kyuhyun sangat menyesal kenapa dia tidak meminta nomer ponsel gadis itu sebelum kesini. Walaupun dia dulu tidak memiliki ponsel, dia kan bisa mencatatnya di kertas. Kyuhyun benar-benar merasa begitu bodoh saat ini.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu ke dorm. Ayo" Ajak Jungsoo.

.

ooOoo

.

Kyuhyun begitu sibuk akhir-akhir ini. Seperti harapannya, pria itu sukses dengan ost yang dinyanyikannya di beberapa drama sekaligus begitu juga dengan single pertamanya yang berjudul 'Love Dust'. Semuanya menuai sukses. Dan saat ini pria itu sedang sibuk menyiapkan album pertamanya yang berisi sepuluh lagu. Lagu itu memang hampir semuanya ber-genre ballad karena Kyuhyun sangat piawai dalam genre itu.

Kyuhyun benar-benar sibuk dari pagi sampai malam bahkan bisa sampai pagi lagi. Tapi itu semua dijalaninya dengan tekun. Setidaknya harus bersusah-susah dahulu sebelum bersenang-senang. Semua kesempatan sudah ada di depan mata dan dia hanya berkewajiban untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

.

ooOoo

.

Lagu utama dalam albumnya sudah rilis dua hari lalu, dan saat ini Kyuhyun sedang latihan untuk penampilan pertamanya hari ini di sebuah stasiun tv. Dirinya benar-benar gugup. Ini pertama kalinya dia akan tampil secara langsung di televisi dan semoga saja semua sesuai dengan harapannya.

"Kyuhyun ssi~, silahkan check sound sekali lagi" Seorang staff menyuruh Kyuhyun untuk check sound. Pria itu pun kembali ke atas stage.

Hari ini dia akan menyanyikan lagu yang berjudul 'Love Again'. Lagu itu sengaja dijadikan lagu andalan karena sama dengan judul albumnya.

Kyuhyun menyanyikan lagunya tanpa kesalahan sama sekali. Matanya mengedar ke seluruh ruangan yang masih tampak kosong. Dia begitu tidak sabar, melihat tempat duduk didepannya terisi penuh dengan penonton terutama penggemarnya yang sudah berbaik hati menjadikannya idola.

Mengingat soal penggemar, pria itu jadi teringat Lee Sungmin. Apakah hari ini gadis itu akan datang ke studio untuk melihat penampilannya? Bagaimanapun Sungmin sudah mendaulatkan dirinya sebagai penggemar Kyuhyun, jadi seharusnya gadis itu datang kan?

Kyuhyun hanya tersenyum memikirkan Sungmin. Ah betapa dia sangat merindukan gadis baik hati itu.

.

.

"Hyuk, kita harus cepat. Aku ingin mendapat tempat duduk paling depan" Sungmin sedikit berlari sambil menarik tangan gadis disebelahnya.

"Min, pelan-pelan saja. Nanti kau terjatuh"

"Tidak ada waktu lagi, Hyuk" Gadis yang dipanggil Hyuk itu akhirnya pasrah ditarik kuat oleh Sungmin.

Hari ini Sungmin sudah mempersiapkan dirinya sekuat mungkin untuk mendapatkan tempat duduk paling depan. Dengan ditemani oleh sang sepupu bernama Lee HyukJae, Sungmin berusaha menyingkirkan orang-orang didepannya. Akhirnya setelah lelah berlari, kedua gadis itu pun berhasil mendapat duduk di deretan paling depan.

"Hyuk, apa menurutmu Kyuhyun bisa melihatku kalau kiita duduk disini?" Tanya Sungmin.

"Ini sudah yang paling depan, Min. Tentu saja dia bisa melihatmu"

"Semoga saja" Doanya.

.

.

Kyuhyun sudah bersiap dibelakang stage. Setelah penampilan ini maka gilirannya untuk tampil. Suara tepukan tangan sudah terdengar, itu berarti si penampil sebelumnya sudah selesai. Mendengar namanya disebut, Kyuhyun pun menghela nafasnya sejenak sebelum melangkah menuju stage.

Sambil terus mengembangkan senyum, pandangan Kyuhyun mengedar, kini semuanya terisi penuh. Penggemarnya bahkan bersorak memanggil namanya dengan begitu lantang.

Pandangannya terus mengedar menelusuri semua penonton yang masih bisa dijangkau oleh matanya hingga tiba-tiba saja dia menangkap siluet gadis cantik yang begitu familiar baginya.

Gadis itu duduk dideretan paling depan. Walaupun tidak begitu jelas, tapi Kyuhyun sangat yakin gadis itu sedang tersenyum padanya. Senyum khas seorang Lee Sungmin, dan itu adalah senyuman yang begitu disukai Kyuhyun. Kyuhyun pun tersenyum ke arah gadis itu.

.

.

Sungmin bersorak saat Kyuhyun mulai memasuki stage dan berdiri ditengah. Entah kenapa rasanya Kyuhyun sangat pas berdiri disana dan itu sangat membanggakan. Sungmin tersenyum. Sahabatnya sudah berhasil meraih impiannya, akankah impiannya juga akan tercapai?

Mata Sungmin mengerjap saat tanpa sadar Kyuhyun yang berdiri di tengah stage melihat ke arahnya dan tersenyum padanya. Ini rasanya sama seperti saat pertama kali Kyuhyun bisa menemukannya diantara penonton yang lain. Hal itu membuat Sungmin kembali tersenyum.

Suara intro musik mulai terdengar. Sang idola bersiap untuk mulai menyanyakan lagu miliknya.

.

Yeogikkajiin geot gatasseo naui gieogi
Dasin mot bol eolguldeulman seuchyeoga
Amugeotdo hal su eobseotdeon kkeute seoseo
Du son moa gidoman haesseo

I thought this was the end of my memory
The faces I'll never see again pass me by
I stood at the end where I couldn't do anything
I put my hands together and just prayed

Ajik motdahan nae maeumeul jeonhal su itge

So I could show you my heart, That still hasn't done everything

Dasi ireona nal gidaryeojun geudael bogo sipeo
Dasi doraga hago sipeun mal saranghamnida

Get up again, I want to see you who has waited for me
Go back again, I want to say "I love you"

Meomchwobeorin geotman gatasseo sesangi da
Haengbokhaetdeon sigandeulman seuchyeoga
Naegen eobseul geotman gatatdeon kkeute seoseo
Geureoke nan gidoman haesseo

I thought the entire world stopped
Only the happy times pass me by
I stood at the end I thought I wouldn't have
I just prayed like that

Jinachyeo watdeon sarangdeureul neukkil su itge

So I can feel the love, That I've passed by

Dasi ireona nal gidaryeojun geudael bogo sipeo
Dasi doraga hago sipeun mal saranghamnida

Get up again, I want to see you who has waited for me
Go back again, I want to say "I love you"

Moreun chae sarawasseo eolmana sojunghaesseonneunji

I've lived without knowing, How precious you are

Dasi ireona nal gidaryeojun geudael bogo sipeo
Dasi doraga hago sipeun mal saranghamnida

Get up again, I want to see you who has waited for me
Go back again, I want to say "I love you"

.

Kyuhyun berhasil menyanyikan lagunya dengan sangat baik. Semua orang bertepuk tangan untuknya dan berteriak menyebut namanya. Pria itu melirik ke arah Sungmin dan kembali tersenyum pada gadis itu sebelum dirinya melangkah menuju belakang stage.

.

.

Setelah penampilannya, Kyuhyun beristirahat di ruang ganti. Terdengar suara beberapa orang di dekat ruangannya. Kyuhyun berencana melihat keadaan diluar sebelum sang manajer menghentikannya.

"Jangan keluar! Pasti itu para fansmu. Biar staff yang mengurusnya" Ucap Jungsoo. Kyuhyun pun menurut dan kembali duduk.

"YA! LEPASKAN KAMI! SUDAH AKU BILANG GADIS INI ADALAH TEMAN KYUHYUN. SETIDAKNYA IJINKAN DIA MASUK!"

Sebuah teriakan dari luar membuat Kyuhyun menajamkan pendengarannya.

"CHO KYUHYUN! KAU DENGAR AKU? DISINI ADA LEE SUNGMIN DAN DIA INGIN BERTEMU DENGANMU. YAAA! AISH! AKU BILANG LEPASKAN TANGANMU"

Kyuhyun kembali berjalan menuju pintu dan Jungsoo langsung memelototinya dengan matanya yang sipit.

"Hyung, aku rasa ada temanku diluar. Ijinkan aku menemuinya sebentar saja" Pinta Kyuhyun.

"Tidak bisa, Kyu. Kalau sampai semua fans yang lain tahu kau menemui seseorang pasti akan menjadi kacau. Mereka juga pasti akan berebut ingin bertemu denganmu dan akan menyusahkan para staff"

"Tapi—"

"Kau bisa menemuinya nanti. Tapi tidak ditempat seperti ini" Dan Kyuhyun pun hanya bisa menurut untuk kesekian kalinya.

'Maafkan aku Sungmin. Sebenarnya aku juga ingin menemuimu' Batinnya.

.

.

Hyukjae semakin meronta dalam hadangan para staff tv dan sebelah tangannya masih setia menggandeng tangan Sungmin yang mulai terasa dingin.

"CHO KYUHYUN! KAU DENGAR AKU? DISINI ADA LEE SUNGMIN DAN DIA INGIN BERTEMU DENGANMU. YAAA! AISH! AKU BILANG LEPASKAN TANGANMU" Teriak gadis itu sekali lagi. setidaknya dia berharap Kyuhyun mendengarnya dan mau menemui sepupunya ini.

"Sudah, Hyuk. Sepertinya memang tidak bisa" Desah Sungmin pada akhirnya. Kedua gadis itu beserta penggemarnya yang lain digiring untuk keluar.

"Nona, jika kalian ingin menemui Kyuhyun setidaknya jangan disini karena akan menjadi kekacauan kalau kami memasukkan kalian ke ruang ganti. Kalian mengerti kan? Kami hanya bekerja sesuai prosedur" Ucap salah satu staff.

"Kami permisi. Terima kasih" Ucap Sungmin sambil membungkukan kepalanya. Akhirnya mereka pun pulang.

.

.

Sungmin memutuskan untuk mampir ke Mobit kafe. Sudah lama sekali rasanya dia tidak datang kesana. Setelah Kyuhyun secara sah berhenti, dia pun sudah tidak pernah datang lagi.

Sungmin membuka pintu kafe dan langsung disambut si pelayan tampan, Donghae. Pria itu tersenyum lebar saat tahu siapa tamunya.

"Hai Sungmin! Sudah lama sekali kau tidak kesini. Sudah berapa lama? Setahun? Atau bahkan seabad?" Sindir Donghae yang membuat Sungmin malah tertawa.

"Aku benar-benar sibuk. Jadi aku tidak bisa kesini"

"Oh hai Sungmin" Sebuah suara dari belakang menyapa Sungmin. Kim Jongwoon si pemilik kafe baru saja masuk.

"Hai oppa. Oppa dari mana?" Tanya Sungmin.

"Aku baru saja bertemu dengan temanku. Dan oh iya kau sudah lama tidak datang kesini, kemana saja kau?"

"Aku ada urusan yang harus aku selesaikan"

"Oh begitu. Lalu ada angin apa tiba-tiba kau datang hari ini?"

"Aku hanya mampir. Aku baru saja pulang dari stasiun tv untuk melihat Kyuhyun"

Jongwoon pun mempersilahkan kedua gadis itu duduk dan ikut duduk di meja yang sama.

"Lalu kau bertemu dengannya?" Tanya Jongwoon.

"Kami tidak bisa bertemu" Lirih Sungmin.

"Para staff menghadang kami seperti bodyguard. Mereka benar-benar tidak mengijinkan kami masuk karena takut akan terjadi kekacauan" Sambung Hyukjae dengan intonasi berapi-api.

"Itu hal yang wajar" Ucap Jongwoon. "Min, apa kau sakit? Wajahmu terlihat pucat?" Tanya Jongwoon tiba-tiba. Sebenarnya Jongwoon sudah merasa dari awal jika wajah Sungmin pucat tidak seperti biasanya. Dan lebih jelas terlihat saat dia berada dekat dengan gadis itu.

Sungmin terkesiap. "Ne? Aku merasa baik-baik saja. Mungkin karena kelelahan. Kalau begitu aku pulang saja. Sepertinya aku butuh istirahat"

Jongwoon pun mengangguk. "Iya aku rasa kau butuh istirahat"

Sungmin pun mulai melangkah keluar sebelum semuanya menjadi gelap dan gadis itu pun terjatuh.

Jongwoon dan Hyukjae segera mendekat dan membantu Sungmin yang sudah tak sadarkan diri.

"Sungmin" Panggil Hyuk sambil menepuk palan pipi Sungmin. "Lebih baik aku membawanya pulang. Akhir-akhir ini ketehanan tubuhnya memang melemah jadi dia sering pingsan"

"Donghae ah~" Panggil Jongwoon. Donghae pun keluar dari dalam dan terkejut melihat Sungmin sudah tak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi?" Tanya Donghae.

"Bawa mobilku dan antarkan Sungmin pulang kerumahnya. Cepat!" Donghae pun berlari menuju mobil setelah Jongwoon memberikan kunci mobil padanya.

Jongwoon mengangkat tubuh Sungmin dan memasukannya ke dalam mobil dengan hati hati. Hyuk duduk tepat disebelah Sungmin sambil berusaha menyadarkan Sungmin.

.

.

TBC

.

.

.

A/N:

Long time no see

Long time no see

ini cuma sekedar mengisi waktu luang, makasih yah yang udah mau visit, baca, apalagi sama review

tambahan nih ya, kalo mau liat visualisasinya bisa buka blog aku di kyuminisours . wordpress . com