KIDNAP ME!

-My Sunny Prequel-

Author : Siira137

Character : Lee Sung Min as himself

Cho Kyu Hyun as himself

Jung Jessica as herself

Rated : M ( for mature content )

Genre : Action (rescue), Hurt/Comfort, Romance, MPreg, twoshoot.

Warning : Gaje, abal, typo(s), jauh dari EYD, diharapkan menjauh untuk yang tidak menyukai YAOI. Menggunakan sedikit kata tidak sopan. Hint of violence.

Desclaimer : Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik saya #dirajam. Baik, KyuMin belong to each other #SME protes #ga peduli. SUJU belong to theirself, their parents and GOD. #aku tetep bersikukuh Sungmin milikku #disate Kyu and Pumpkiners. All Sungmin POV. Finally, this story belongs to me

Summary : Di saat seorang keturunan mafia jatuh cinta pada korban penculikan kawanan ayahnya.

DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH! NO FLAME! NO SIDERS! Tapi untuk komen dan masukkan yang positif aku terima dengan tangan terbuka ^^/

.

.

.

Shoot sebelumnya :

Dia memelukku dan menghela nafas lega. Dan kembali, aku melihat tatapan benci pada mata yeoja itu. Bodyguard di sampingnya hanya diam. Tak berbuat banyak. Kemudian yeoja itu menjentikkan jarinya. Dan bodyguard itu bergerak mendekati arah kami.

Entah kenapa persaanku tak enak. Dengan segera aku memeluk erat Kyuhyun.

"Akhhh! Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan aku!"

Benar saja. Mereka menarik paksa Kyuhyun. Aku mencoba membantu melepaskan Kyuhyun dari mereka, namun salah satu dari mereka menahanku dan satunya menahan Kyuhyun. Kemudian Jessica mendekati kami dan menampar Kyuhyun.

"Kyu! Kau itu suamiku! Kenapa kau malah tidur dengan pelacur jelek seperti ini?!"

Apa katanya?

SUAMI?

Apa-apaan ini?

"Kyu…."

Aku benar-benar tak bisa melanjutkan kata-kataku ketika melihat dia hanya memejamkan matanya saat aku memanggilnya. Seolah dia adalah seorang pencuri yang telah tertangkap basah.

Kenapa?

Kenapa Kyu?

.

.

.

Shoot b : Believe me, I am in love with you

.

.

.

Sungmin POV

Aku benar-benar tak bisa mempercayai semua ini. Kebahagiaan yang baru saja kurasakan runtuh seketika. Lihat? Apa yang paling kutakutkan akhirnya terjadi. Bahkan aku sudah mengalami yang terburuk.

Aku bercinta dengan seorang keturunan mafia yang menculikku dan ternyata sudah beristri? Sudah puaskah takdir mempermainkanku? Apa aku begitu terkutuknya hingga harus mengalami semua ini? Apa aku ini hamba yang hina?

Aku benar-benar merasa jalang sekarang. Memikirkan bagaimana bisa dengan kata 'cinta' itu aku luluh dan menjadi seperti ini.

"Kyu...ukh.."

Airmata lagi-lagi harus keluar. Rasanya benar-benar ingin mati saat itu juga. Dan yang paling membuatku kecewa bahwa aku ternyata masih menginginkan sosok seorang Cho Kyuhyun. Betapa menjijikkannya diriku sekarang. Bagus sekali kau Lee Sungmin.

"Lihat? Kau memang sangat naïf! Kau pikir Kyu benar-benar mencintaimu? Hah? Kau pelacur!"

Hatiku panas mendengar penuturan yeoja bernama Jessica ini. Aku menatap Kyuhyun yang menatapku dalam, kemudian secara perlahan memejamkan matanya kuat.

"Kyu… kau.. ha-han..hanya.. ukhh..ngg…berpura-pura?"

Aku mencoba tersenyum. Suaraku bergetar hebat. Rasa-rasanya aku ingin menangis sekeras-kerasnya. Dia kemudian membuka kembali matanya perlahan. Mulutnya terbuka bermaksud mengucapkan sesuatu.

"Min, aku sungguh mencintaimu. Percayalah"

"Kyu! Kau! Kenapa kau malah berkata seperti itu? Kau itu suamiku!"

PLAK

Aku membelalakkan mataku. Kaget. Melihat Kyuhyun ditampar oleh yeoja ini. Rasanya hatiku benar-benar remuk melihat semua ini. Haruskah aku mempercayai kembali pernyataan cinta yang terlontar dari bibir itu. Sebagaimana ia terima saja ditampar oleh Jessica.

Kyuhyun kemudian menatap tajam Jessica.

"Aku tak pernah mencintaimu"

Kini giliran Jessica yang membelalakkan matanya. Hatiku semakin pedih melihat semua ini. Aku benar-benar merasa hina. Aku menyerahkan raga dan jiwaku untuk sesosok lelaki yang sudah mempunyai pendamping hidup. Aku benar-benar sempurna jika diibaratkan sebagai perusak rumah tangga orang. Pilu.

"Tapi kau menikah denganku!"

"Itu hanya karena perjodohan yang memuakkan! Kau pikir aku mau kalau bukan karena ancaman si tua yang akan menyiksa ibuku?!"

Kami bertiga sama-sama terdiam. Aku melihat Jessica yang wajahnya sudah memerah menahan amarah. Alisnya mengernyit. Kemudian ia memandangku tajam dan mendekatiku. Tangannya terangkat ke atas. Ia akan menamparku kembali. sudahlah, toh ini memang salahku. Aku hanya memejamkan mata saja. Mungkin ini bisa sedikit mengurangi dosaku. Lagipula bodyguardnya masih menahan tubuhku.

PLAK

Aku hanya terdiam. Merasakan pipi kananku memanas.

BRAK!

PLAK!

"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?!"

Aku membuka mataku. Entah apa yang terjadi, aku kini ada dipelukan Kyuhyun yang membekapku dengan sangat erat. Kemudian aku melihat dua bodyguard itu sudah terkapar dilantai. Lalu pandanganku tertuju pada Jessica yang memegang pipi kirinya dan matanya yang sudah memerah.

Apa Kyuhyun menamparnya?

"Kyu! Kenapa kau menamparku?"

"Mudah, bukan? Kau menapar muse (insiprasi)ku!"

Aku memandang Kyuhyun tak percaya. Seringaian yang menyeramkan itu terpampang di wajahnya. Aku bisa merasakan beratnya aura yang terasa sangat mencekam yang menguar dari tubuh Kyuhyun. Kemudian aku kembali memandang Jessica yang hanya terdiam. Bahunya sudah bergetar hebat. Menahan tangisannya.

PLAK

Eh?

"M-Min…"

Kenapa aku menampar Kyuhyun? Kenapa airmataku mengalir lagi?

Aku terkejut dan terheran-heran dengan tindakanku sendiri. Aku memandang mereka berdua bergantian yang memandangku dengan tatapan tak percaya.

"Kyu, aku.. ak-"

BRAK!

"Keributan apa ini?!"

Aku kembali dikejutkan oleh bantingan pintu dan melihat seorang pria setengah baya namun penuh wibawa berdiri di ambang pintu dengan beberapa anak buahnya yang bertubuh besar. Kembali aku merasakan Kyu yang semakin erat memelukku. Aku melihat wajahnya yang kini menatap tajam pria setengah baya itu.

"Appaaaaaa~!"

Aku mendengar rengekan dari Jessica yang kemudian berlari kecil lalu memeluk pria itu. kembali aku melihat Kyuhyun yang kini tengah menyeringai. Aku benar-benar mendapat firasat tidak enak. Setelah semua ini, apa yang akan terjadi? Apa aku akan di bunuh? Oh Tuhan. Dan aku baru menyadari, aku tak memberontak dalam dekapan hangat Kyuhyun. Menenangkan sekaligus membuat dadaku semakin terasa sesak. Bagai lintah yang menjijikan. Aku masih bertumpu pada suami orang.

Tanpa aku ingin, aliran sungai mungkin kembali terbentuk di sepanjang pipiku. Aku menundukkan kepala, tak berani memperlihatkan wajahku pada mereka yang ada dihadapanku.

Lengkap sudah semua. Aku korban penculikan, ditidur oleh anak dari bos kawanan penculikku yang telah dinyatakan sebagai suami orang. Kini? Bos mereka mendapatiku dalam keadaan seperti ini. Apa kalian pernah melihat seorang namja yang cengeng dan hina sepertiku? Jika iya, aku akan sangat bersyukur, bukan hanya aku yang mengalami hal seperti ini. Hahaha…

"Kyuhyun-shii, kenapa kau melakukan hal menjijikan seperti itu?"

Aku semakin menundukkan kepalaku ketika mendengar suara berat yang menusuk dan dingin itu menggelegar di ruangan ini.

"Aku tak pernah menyuruh anda untuk menonton apa yang kami lakukan bukan?"

Eh?

"Kau sudah kelewatan batas! Aku hanya menyuruhmu menikahi Jessica! Dan kini kau meniduri namja korban penculikanku? Lalu kau menampar istrimu?! Apa kau sudah gila!"

Ke-kenapa dia bisa tahu semua kejadian ini?

"CCTV yang aku pasang di ruangan ini membuatku ingin segera mencekikmu bocah tengik!"

Itu menjelaskan semua. Haha.. kejadian sejak aku berada di sini sudah dimatai oleh orang tua ini. Aku benar-benar merasa rendah sekarang. Aku benar-benar tak kuat.

"Kau tahu tua Bangka? Kau tak akan bisa mengikatku lagi!"

Kucengkramkan tanganku pada baju bagian dada Kyuhyun. Mengeratkan kepalanku. Berusaha keras menahan rasa sakit dan terhina yang terus menerus menghujam nuraniku. Berusaha keras menahan tangisan dengan mengigit bibir bawahku. Walau asin dan bau karat sudah kukecap, aku tak peduli. Sakitnya terlalu dalam. Hingga aku mati rasa.

"…."

Mataku terbelalak kaget mendengar bisikannya.

DEG

Aku merasakan pukulan yang cukup keras pada tengkukku.

Kyu?

Perlahan mataku berkunang-kunang. Kemudian gelap dan aku tak sadarkan diri.

Di mana aku masih dalam keadaan sadar, saat itu aku melihat Kyuhyun mengeluarkan sebuah pisau. Kemudian mengecup pelan keningku.

'Saranghae Minnie-ya'

.

.

===Kidnap Me===

.

.

Entah apa yang terjadi tadi ketika aku pingsan. Aku tak tahu apapun. Begitu aku sadar tadi, di sinilah aku. Di sebuah ruangan yang sangat gelap. Aku bahkan tak tahu aku ada di mana. Aku memegang kepalaku yang masih sedikit pusing.

DEG!

Aku kembali teringat kejadian itu.

TES

Oh, Tuhan. Tak cukup banyakkah aku menangis setiap mengingat seluruh rentetan kejadian ini? Bahkan Kyuhyun pun tak ada di sampingku ketika aku tersadar. Sudahlah, aku tak peduli. Dia bahkan memukul tengkukku dan membuatku pingsan. Entah bagaimana aku bisa ada di ruangan yang sangat gelap ini. Gudangkah?

Aku tak peduli! Air mata ini tak mau berhenti walau sudah kuhapus berkali-kali! Sial!

KRIET

Aku langsung menolehkan pandanganku pada asal suara itu. Seberkas cahaya yang sangat silau menegenai kornea mataku. Aku harus menyipitkan mata untuk melihat sosok yang tengah berdiri di pintu itu. Ditambah mataku yang sedikit buram, aku tak yakin apa itu memang sosok yang terus kutangisi.

Tanpa kuminta, mulutku berujar sendiri.

"Kyu?"

Tiba-tiba kulihat sosok itu berlari ke arahku dan membekapku erat.

"Sungmin…Minnie…Minnie…syukurlah, kau sudah sadar! Terima kasih..ughh…"

Kurasakan bahuku sedikit basah. Sosok ini menangis. Sosok yang membuatku merasa gila saat ini. Aku perlahan membalas pelukannya. Ikut menangis. Rasa senang, sedih, shock, kecewa bercampur menjadi satu. Aku tak tahu harus berkata apa. Bibrku serasa kelu. Tak bisa mengucapkan sepatah katapun.

"Sungmin, aku membawamu. Aku membawamu. Kini kau milikku…"

Kata-kata yang keluar dari mulutnya mengiris hati perlahan. Mengingat semua kejadian dari awal kami bertemu hingga menjadi seperti ini. Kisah cinta yang bahkan aku tak berani menebak ahirnya.

Kupaksakan mulutku untuk bergerak. Ayolah! Mulut sialan! Berbicaralah!

"K-kyu.. ki..ta.. di.. mana?"

"Kau di rumahmu chagi~"

Mataku langsung terbelalak kaget saat mendengar suara merdu yang entah kenapa bisa aku lupakan beberapa hari ini.

Sosok itu berjalan ke arah samping, lalu terlihst sedang meraba sesuatu di dinding.

CTAK

Mataku kembali menyipit. Cahaya yang terang dan tiba-tiba kembali membuatku aku merasa pusing. Setelah sekian detik, aku mengerjapkan mataku pelan.

Ini…

Kamarku…

.

.

==Kidnap Me==

.

.

Baiklah.

Hanya satu kata yang bisa melukiskan persaanku saat ini ketika melihat situasi ini.

BINGUNG.

Kenapa Kyuhyun berbicara begitu santai dengan kedua orangtuaku. Wajah mereka begitu bahagia dan terlihat sangat akrab. Tadi ketika aku masih berada di kamarku, Ibuku langsung memelukku dan menangis bahagia. Dia mengucapkan terima kasih banyak pada Kyu. Kyu hanya tersenyum. Kulihat perban di beberapa bagian tubuhnya. Lalu bagian pelipis dan bibirnya yang membiru. Namun dia bisa tersenyum dan berbicara walau terkadang meringis kesakitan.

Setelah itu, Ibu mengajakku ke ruang bawah untuk membicarakan sesuatu hal yang ingin di sampaikan oleh Kyuhyun.

Syukurlah, jika aku tak diberi penjelasan, bisa-bisa aku mati penasaran. Baiklah, itu berlebihan.

"Chagi~"

Ibu memanggilku dan menggenggam tanganku perlahan.

"Ne, eomma?"

"Appa dan eomma-mu ini sudah sangat berhutang budi pada Cho Kyuhyun-shii. Karena itulah, kami menuruti permintaannya. Dia sudah sangat berjasa. Bahkan nyawanya hampir melayang ketika membawamu kemari. Namun ia tetap memohon untuk menyelamatmu duluan."

Aku memandang Kyuhyun dalam diam, diapun memandangku dengan tatapan yang entah mengapa kini terasa begitu hidup.

"Karena itu, kami mengabulkan permintaan Cho Kyuhyun-shii untuk memintamu"

Seketika, aku memutar kepalaku dan memandang eomma-ku ini dengan kaget.

Hening…

"Appa memang agak keberatan dengan semua ini. Kau masih punya masa depan. Tapi mau bagaimana lagi, hal ini tak akan bisa kami halangi. Mengingat kau sedang mengandung"

"….."

"…."

"…"

"APAAAAAAAAAAA?!"

Aku melihat eomma ku yang tersenyum bahagia.

"Saat kalian berdua datang dengan berlumuran darah. Ani, kau berlumuran darah nak Kyuhyun. Kami langsung membawamu ke rumah sakit. Kyuhyun terbaring selama tiga hari. Tapi dia terus-menerus memanggil namamu. Begitu dia sadar, kami langsung menginterogasinya. Secara jujur, dia memberitahu kami semua"

"Secara jujur?"

"Ne, anak dari penculik yang menyelamatkanmu. Awalnya kami ragu saat ia mengatakan hal itu. namun ketika ia mengatakan siapa nama kawanan penculik itu, di mana markas mereka, kami langsung mempercayainya ketika dia meminta untuk menghubingi polisi. Dan memang, seorang pria paruh baya mengumpat saat kami ada di sana. Meyumpahi pemuda tampan yang menyelamatkanmu ini"

Eomma berkata sambil memandangku dan Kyuhyun bergantian. Kulihat Appa hanya diam dan cemberut saja. Di samping Appa kusadari adik semata wayangku terkikik melihat wajah Appa. Sedangkan Kyuhyun masih menatapku dalam diam ditemani senyum yang membuatnya terlihat begitu bersinar.

"Lalu kami sangat terkejut saat dia meminta restu dari kami ketika kawanan Ayahnya tertangkap. Kami pikir dia akan meminta uang sebagai imbalan. Tapi dia malah meminta dirimu. Saat itu Appa mu mengamuk dan langsung memukulinya hingga wajahnya seperti itu."

Eomma ku hanya terkikik geli, kemudian ia melanjutkan

"Namun, ia tetap diam dan menerima semua pukulan itu. Hingga dokter masuk ke ruangan kami dan mengatakan. 'Kami tahu bahwa kasus seperti ini memang pernah terjadi, tapi kami benar-benar tekejut saat melihat hal ini secara nyata. Lee Sungmin-shii tengah mengandung lima hari saat kami mengecheck semua organ seperti yang anda minta. Dia memiliki rahim istimewa. Dan pasangannya berhasil menembus dinding rahim tersebut'. Saat itulah, kami semua tak bisa berkata apa-apa. Dan Kyuhyun-shii mengatakan kalau ia yang bertanggung jawab. Ketika ia mulai bercerita tentang kalian berdua. Yah, Appa mu itu hampir pingsan mendengarnya."

Kulihat eomma hanya tersenyum geli.

Grep

Kurasakan tiba-tiba sebuah dekapan hangat membaluti perasaan haru yang entah mengapa sangat membuncah seperti ini. Aku tahu siapa pemilik tangan besar dan hangat ini.

"Kyuhh..ughh.."

"Aigooo! Kalian berdua ini! Padahal sama-sama namja dan sudah dewasa! Jangan menangis seperti itu..hikss"

Aku hanya tersenyum melihat mata eomma yang sudah berkaca-kaca. Kemudian Omma memeluk kami berdua.

PLOK

"Baiklah! Kita akan langsung membicarakan kapan pernikahan kalian berdua sesuai keinginan nak Kyuhyun."

Kembali, aku merasa sangat terkejut.

Tidakkah ini semua terlalu tiba-tiba?

.

.

==Kidnap Me==

.

.

"Minnie-ah~"

Aku menoleh ke asal suara bass yang sangat aku kenal itu. kemudian tersenyum geli melihat dia memakai dress berwarna pink dan mengikat poni depannya.

"Jangan tertawa Min! Kau ini!"

Dia kemudian berlali ke arahku dan langsung menerjangku. Menghujani wajahku dengan ciuman. Terakhir melumat bibirku lembut.

Yah, di sinilah kami sekarang. Di sebuah apartemen yang Kyuhyun beli. Aku tak tahu darimana dia mendapatkan uang untuk membeli apartemen seperti ini. Walau biaya menikahnya orangtuaku yang membayar. Tapi itu tak seberapa. Toh tak banyak mengundang tamu. Hanya sanak saudara dan teman terdekat. Kupikir aku akan dicemooh karena bisa seperti ini. Tapi mereka justru memberikan selamat pada kami.

Harus kuakui, aku kini sangat bahagia. Kami tinggal terpisah dengan Appa dan eomma. Kyuhyun berseikeras ingin tinggal berdua saja. Katanya sih tak mau merepotkan dan ingin belajar mandiri karena kami sudah menjadi pasangan suami-istri. Atau suami-suami? Entahlah~

Tapi kurasa itu hanya kamuflase belaka.

Setelah aku tahu, mengapa ia membeli apartemen di lantai paling atas dan memasang kedap suara pada kamar kami.

.

.

.

"Ohhh! Kyuh! Nggahh! Ahh! Ah! Kyuhh~~! Pe..pelan! Ahhh~~! Ahh! Ohh"

Aku tak bisa mengatakan apapun atas kelakuan namja tampan yang telah menjadi suami ku selama empat bulan ini. Entah sudah berapa kali ia menggenjotku, bahkan pagi, siang, malam. Seolah tak mengenal waktu. Disetiap ada kesempatan, dia akan langsung menyerangku.

Memang sangat nikmat bermain dengannya. Tapi tak bisakah suami mesumku ini melihat tempat? Kami sedang di dapur dan aku sedang memasak saran pagi.

"Ohh! Pelan kyuuhh! Pelan sajaaahh! Ahhh! Ohhh! Ohh!"

"Kau memang sangat nikmat Min"

Batang besar dan gemuk yang tak pernah puas aku rasakan itu menggenjotku kasar dan ganas, seolah aku akan habis jika tak dilakukan sekarang. Oh Tuhan! Ini terlalu nikmat!

Aku kembali hanya bisa melenguh pasrah. Ketika kebiasaan barunya muncul kembali.

"Min, kau tak mau baby punya kolam berenang yang penuh dengan air?"

Basi!

.

.

==Kidnap Me==

.

.

Kandunganku sudah hampir memasuki lima bulan ketika telepon di rumahku berdering. Aku yang saat itu sedang menonton film action yang selama mengandung menjadi film kesukaanku berbalik dan berusaha bangun sambil memegang perutku.

Aku berjalan perlahan dan mengangkat telepon itu.

"Yeoboseo?"

"Min chagi?"

"Ne Omma? Ada apa menelepon?"

"Kau tak terlalu sering melakukannya dengan Kyuhyun kan? Kalau terlalu sering nanti cucu eomma bisa kenapa-kenapa. Sesekali, suruhlah dia menahan nafsunya itu chagi~"

"Haaaaahhhhh?!"

.

.

.

.

.

FIN

Nah, Kidnap Me nya udh tamat tuh. Ini Preqeul My Sunny yang dulu.

Lalu, bagi para pembaca, wajib hukumnya meninggalkan jejak di sini! Ocreeeee!

Salam hangat~

Ppai-ppai~~~

And all BIG THANKS to: Ammyikmubmik, ayyu. annisa. 1, sissy, Kyumin pu, Yefah, ShinJiWoo920202, Guest, AnjarHana137, abilhikmah, Kyumin joyer, Guest.

maaf bila ada salah pengetikan nama ._. #bow

Aku cinta Kaliannnnnn! :* ^^

'Setidaknya, aku telah berusaha sebaik-baiknya dan menutupi kekurangannya dengan belajar lebih giat dalam membuat sebuah cerita'