PRINCESS'S STORY

.

AQUARYOUNG21

.

FAMILY, ROMANCE, FRIENDSHIP, HURT/COMFORT

.

CAST

SM FAMILY, GS for UKE

.

Terinspirasi dari drama The Heirs~~ aku suka banget ceritanya . tapi ini ada yang aku bedain~~ wkkw semoga suka ya. :3 RCL dong beb makasih

.

.

PRINCESS'S STORY CHAPTER 1

.

.

Life like a princess. Begitu mereka mengatakannya. Mereka mendambakan kehidupan yang seperti itu. seperti seorang putri raja. Selalu dilayani, punya kisah hidup yang mudah, dan berakhir dengan kehidupan cinta yang manis. Beruntungnya aku terlahir sebagai Choi adalah, aku bisa mendapatkan kehidupan itu. tidak semuanya, tapi sebagian besar aku bisa mendapatkannya. Seperti hidup yang selama 24 jam dalam seminggu terus dilayani, apa yang kuinginkan pasti terkabul dan yang ku mau juga pasti ku dapatkan.

"nona, air hangatnya sudah saya siapkan. Nona bisa memakainya sekarang. Apa ada yang nona butuhkan lagi?"

"eum, ani.. sudah cukup kau boleh pergi

"baiklah, saya permisi nona"

"ah kajima, eum ini untuk mu nam"

Aku memberikannya beberapa lembar uang. Dia menatapnya heran.

"nona ini berlebihan sudah sepatutnya aku melayanimu"

"ayah memberikanku lebih, ambil saja. Bukankah kau sedang mengumpulkan uang untuk kuliah? Ini sebagai tambahan, kau sudah sangat melayaniku"

Dia menerimanya ragu. Seakan akan aku memasukan bom dalam lembaran uang itu.

"kamshahamnida nona"

Tapi banyak hal tentang kehidupan putri yang orang orang itu tidak ketahui. Mereka hanya melihat sisi baiknya. Mereka tak pernah melihat sisi terkelam dari kehidupan seorang putri. Mereka tak pernah.

"yeobseo? Ah baekhyun wae?"

"kau jadi ikut ke club malam ini kan?"

"tentu. Aku tak mau melewatkannya"

"baiklah, kita ke club chanboo seperti biasa aku jemput kau pukul 8"

"itu berarti 2 jam lagi? Arraseo"

"oke aku tunggu aku, kbye"

"bye"

Aku menenggelamkan tubuhku ke dalam bathub. Hanya di saat seperti ini aku merasakan ketenangan yang sesungguhnya. Aku punya waktu untuk berpikir dan mengobrol dengan diri ku sendiri. Terdengar gila? Mungkin. Tapi inilah yang aku inginkan.

Aku bisa menunjukkan pada kalian, sisi terkelam seorang putri.

.

.

.

"nona kita sudah sampai di sekolah" ucap seorang pria paruh baya kepada seorang gadis muda yang duduk di jok belakang mobil mersi hitam itu.

"ah nde, kamsha ahjussi"

Seorang berjas hitam dari gedung sekolah itu terlihat sedikit berlari guna membukakan pintu mobil untuk nona muda tadi. Setelah membukakan pintu pria yang berlari itu sedikit membungkukkan badannya. Gadis itu lewat saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Tatapannya datar terkesan menusuk terpancar dari mata hazel nya. Dagunya diangkat, menyiratkan keangkuhan dalam dirinya. Dia berjalan pelan namun tak melepas kesan elegan dan high classnya. Setelan seragamnya rapi dan sangat licin. Dia berasal bukan dari keluarga sembarangan. Semua siswa sedikit minggir saat dia berjalan membiarkan 'putri' itu lewat. Matanya tak pernah melirik ke arah lain. Tetap focus ke depan, itu yang ia pelajari sejak kecil.

"yak! Choi Joonmyeon!"seru seseorang. Nona muda itu berhenti dan menoleh ke sumber suara yang tak lain adalah seorang gadis pemilik surai ikal berwarna brunette tengah mencoba menyusulnya. "mian, semalam aku meninggalkanmu. Kau benar benar kacau" ucap gadis itu kini dengan suara yang amat pelan. Mungkin hanya dia dan nona muda itu yang dapat mendengarnya.

"gwaencaha" ucap nona muda itu singkat dan datar lalu kembali melanjutkan langkahnya. Gadis brunette itu mengikutinya.

"seharusnya aku merekamnya, supaya kau lihat betapa kacaunya kau saat mabuk, nona muda choi" goda si brunette. Si nona muda hanya terkekeh pelan.

"jangan lakukan hal itu sampai kapanpun, kalau rekaman itu sampai jatuh ke tangan ayahku.." ucapnya menggantung dan menghentikan langkahnya menatap gadis brunette itu lekat dengan tatapan dinginnya. "..kau tahu kan apa yang bisa ayahku lakukan?" ucapnya pelan dan datar yang entah kenapa terdengar seperti sebuah ancaman. Gadis brunette itu meneguk salivanya pelan.

"arraseo arraseo, mana mungkin aku melakukannya. Aku masih menginginkan hidup tenang"

"great"

Mereka kembali berjalan. Sampai ke kelas. Tapi ada satu hal yang membuat langkah si nona muda untuk memasuki kelas terhenti. Tak lain seorang namja berkulit tan yang baru saja keluar dari kelas itu.

"kim jongin" gumamnya pelan. Namja itu tak membalas sapaan si nona muda dan malah terus berjalan keluar seolah tak terjadi suatu apapun. Dan disinilah, si nona muda harus kembali ke sisi tergelapnya sebagai seorang putri.

.

.

"Aku masih ingat hari dimana kita bertemu. Rasanya hatiku sangat ringan dan seolah berkata "kau dari mana saja? Selama ini aku mencarimu". Kita melalui banyak hal bersama. Kurun waktu 1 tahun bukanlah waktu yang singkat bagiku. Tapi lagi –lagi, aku harus menerima resiko menjadi diriku. Aku ingat bagaimana sakitnya saat kau harus terpaksa pergi lagi. Rasanya seperti menabur garam dalam luka yang juga belum darah berhenti mengalir. Rasanya sangat sakit dan perih. Jika kau mau tahu apa yang kurasakan. Aku masih sama, aku masih merindukanmu."

-JM-

"ah joonmyeon darimana kau mendapatkan kata kata sebagus ini? Padahal kau tak terlihat orang yang seromantis ini"

"itu karena aku memang sengaja tak menampilkan sisi romantisku baek, aku dilarang menunjukannya.." ucap joonmyeon yang diakhiri dengan nada gumaman diakhir kalimatnya. Baekhyun mengusap tangan nona muda itu pelan.

"arraseo, jangan bersedih.. bagaimana kalau ke kantin?"

"baiklah"

2 sahabat itu berjalan bersama. Sesekali banyak yang menatap iri ke arah mereka. Bagaimana tidak, cantik, kaya dan terhormat itulah mereka. Gadis berambut kemerahan yang sangat kontras dengan kulit putih susunya adalah Choi joonmyeon. Putri bungsu dan keluarga pemilik kerajaan bisnis Hyundai. Saham mereka dimana –mana dan cabangnya juga tersebar di korea, jepang, cina, dan masih banyak Negara lagi. Yang satunya si gadis brunette, Byun Baekhyun. Putri pemilik galeri seni terbesar di korea. Banyak yang menyeganinya terlebih dia putri seorang hakim terkenal sekarang. Jadi wajar banyak yang menyegani mereka berdua. Dan yang semakin membuat iri adalah mereka bersahabat. Siapa juga yang menolak bersahabat dengan mereka. Ya mungkin mereka yang akan menolak bersahabat dengan sembarang orang.

Di saat makan mereka duduk di tempat tempat dimana semua orang bisa menatap mereka. Begitulah kebiasaan putri. Selalu ingin mendapat perhatian.

"sudah 2 tahun bersekolah di sini, mereka masih tak bosan menatapi kita dengan tatapan mesumnya" ucap baekhyun di sela makannya. Joonmyeon tersenyum kecut menanggapi ucapan baekhyun. Apakah baekhyun kehabisan hal untuk dipikirkan selain tatapan mesum putra manja pewaris kekayaan keluarga mereka disebrang sana itu? entahlah.

"bukankah pacarmu juga mesum? Siapa eum, park chanyeol"

"haha kau benar tapi dia sangat manis jika di depan ku" ucap baekhyun seraya tersipu membayangkan sikap manis chanyeol kepadanya.

"hentikan pikiran konyolmu baek, cepat makan lalu kembali ke kelas" sela joonmyeon ditengah lamunan baekhyun. Baekhyun menunjukkan senyum tak berdosanya.

"kau seperti eomma eomma, cerewet! Hihi~"ucap baekhyun. Tapi tak lama air muka joonnmyeon berubah, dan baekhyun menjadi merasa bersalah. Apa dibilang eomma segitu melukai perasaan joonmyeon. Rasanya tidak mungkin. Tapi kemudian dia mengikuti arah pandangan joonmyeon. Dan tepat. Siapa lagi yang bisa meruntuhkan keangkuhan Choi Joonmyeon selain dia. Namja berkulit tan yang sedang makan di ujung sana. Dengan seorang yeoja.

"choi joonmyeon, oh come on! You should move on now!" ucap baekhyun. Joonmyeon menatapnya datar.

"move on tak segampang yang dikatakan baek. Dia adalah salah satu dari sedikit kebahagiaan yang ku miliki, ku mohon jangan paksa aku melepaskannya" ucap joonmyeon pelan namun tetap terdengar jelas. Baekhyun lagi lagi hanya bisa mengelus tangan joonmyeon. Mencoba menyabarkan yeoja muda itu.

"aku mengerti.."

"kau tidak mengerti." Saat itu juga joonmyeon bangkit dari kursinya dan melenggang pergi. Melewati meja namja tan itu. dia melambatkan langkahnya ketika melewati meja itu.

"kasihan sekali kau Choi"

.

.

Seperti hari hari belakangan ini. Lee ahjussi, supir pribadi joonmyeon mendapati joonmyeon melamun selama perjalanan ke rumah. Pasti ada masalah besar yang dihadapinya sekarang.

"apa nona mau saya antarkan ke salon spa langganan nona? Nona terlihat sangat lelah"ucap lee ahjussi. Joonmyeon menggeleng pelan.

"berapa kali pun aku melakukan spa dan massage kalau pada akhirnya aku harus kembali ke rumah dan mengikuti semua permainan appa dan eomma aku akan terus terusan merasa lelah" ucap joonmyeon pelan. Lee ahjussi tersenyum.

"nona maaf sebelumnya, tapi saya pikir tuan dan nyonya hanya ingin yang terbaik untuk nona" ucapnya lagi. Joonmyeon tersenyum kecut.

"yang terbaik menurut mereka belum tentu terbaik untukku"gumam joonmyeon berusaha membatah semua yang dikatakan lee ahjussinya.

"hmm nona, apapun yang seharusnya menjadi milikmu pasti akan menjadi milikmu, termasuk kebahagiaan itu. percayalah" ucap lee ahjussi lagi. Joonmyeon berusaha tersenyum.

"aku iri dengan taemin eonnie karena memiliki ayah seperti mu ahjussi, heum. Kapan taeonnie akan pulang?"

"katanya lusa"

"oh arraseo, aku sangat merindukannya.."

Lee ahjussi tersenyum dan kembali focus ke jalanan yang ada di depannya. Tak berapa lama mereka akhirnya sampai di istana keluarga Choi. Bahkan garasi mobilnya saja terlihat seperti showroom. Berbagai jenis dan merk mobil terparkir rapi di sana.

Joonmyeon melangkah pelan memasuki istana nya dan disambut oleh 6 maid sekaligus. Yang kompak berkata 'annyeong' dan hal itu sebenarnya mengusik joonmyeon. Mereka mengatakan itu tepat di depan telinga joonmyeon dan hal itu sangat menganggunya. Dia melangkah pelan menuju kamarnya. Di pantry dia lihat eommanya, seperti biasa sedang meminum wine koleksi appanya. Dengan sahabat jetsetnya tentu saja. Dia juga bisa melihat eommanya baekhyun di sana. Joonmyeon menggeleng pelan. Prihatin. Ketika dia masuk ke kamarnya matanya berbinar.

"annyeong little girl!"

"oppa!" pekiknya senang. Sudah 6 bulan joonmyeon tak melihat oppanya. Yah oppanya kuliah di luar negri. Sementara joonmyeon harus menetap di seoul ini. Gadis muda itu segera berlari memeluk oppanya yang sudah berdiri dengan merentangkan tangannya.

"kapan kau pulang eoh? Aku merindukanmu~ bagaimana bule di sana?" Tanya joonmyeon tanpa basa basi. Oppanya tersenyum penuh arti. "yak jangan melirik gadis lain, aku lebih senang taemin eonnie yang menjadi kakak iparku" ucap joonmyeon seraya memukul pelan bahu oppanya.

"aniyo~ aku bukan playboy, ah aku merindukanmu chagi~" ucap oppanya.

"nado, berapa lama kau disini?"

"entah, 3 bulan mungkin. Aku ingin pergi liburan"

"aku belum libur, haa siswi SMA itu payah dan tidak keren"

Oppanya menatapnya lekat dengan senyuman aneh.

"mwo? Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"aku suka dirimu yang seperti ini. Yang lucu, kekanakan.. bukan joonmyeon yang bersikap sok tua" ucapnya mencubit hidung joonmyeon. Joonmyeon cemberut mempoutkan bibirnya.

"huh.. aku bukan sok tua, tapi aku memang dewasa" ucap joonmyeon. Dan mereka tertawa bersama. Sekali lagi joonmyeon merasa bahagia. Salah satu kebahagiaannya kini kembali ke sisinya. Oppanya.

.

.

Joonmyeon mengendap -ngendap saat ingin keluar malam hari.

"yak choi joonmyeon, kenapa mengendap ngendap?" ucap oppanya yang berdiri sambil bersandar di bingkai pintu kamarnya. Joonmyeon menoleh dan memperlihatkan cengiran polosnya. "kau kenapa menggunakan pakaian seperti itu?" lanjutnya lagi.

"ahaha~ oppa aku mau ke.. pesta ulang tahun teman" ucap joonmyeon. Minho menautkan alisnya. Dia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya.

"pukul 9 malam?"

"uh, midnight party oppa"

"dengan siapa?"

"baekkie, kau ingat baekkie kan? Si mata eyeliner berambut brunette.."

"ohya aku ingat dia akan datang menjemput? Dimana dia sekarang?"

"ya eum.. dia di luar sekarang"

"arraseo, aku antarkan sampai keluar"

Joonmyeon berdoa semoga baekhyun datang sendiri bukan sama kekasih mesumnya. Dia takut oppanya akan ilfeel duluan. Dan benar sebuah mobil Chevrolet berwarna hitam terparkir di pekarangan rumah choi. Perlahan kaca mobil itu terbuka dan terlihatlah si gadis brunette dengan gaun merahnya.

"hai joon kajja!" ucap baekhyun –si gadis brunette-. Joonmyeon tersenyum canggung.

"oppa itu baekhyun" ucap joonmyeon. Minho sedikit menunduk untuk melihat baekhyun.

"oh! Ya ampun, minho oppa!" pekik baekhyun. Dia segera keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri minho dan joonmyeon.

"annyeong oppa, kapan kembali?" ucap baekhyun seraya membungkuk sopan. Minho tersenyum.

"annyeong nona byun, aku baru datang hari ini, dan apa benar kalian akan menghadiri pesta ulang tahun teman kalian?"ucap minho menyelidik. Baekhyun terkesan sedikit bingung. Hello? Ulang tahun? Siapa? Ini kan acara clubbing tiap minggu atau tiap hari mereka. Joonmyeon mencoba memberi kode ke baekhyun berharap baekhyun memahaminya.

"ooh.. nde oppa, Nicole ulang tahun malam ini, I –iya kami akan ke pestanya sekarang"ucap baekhyun pada akhirnya.

"oh baiklah aku percaya, jaga adikku baik baik baekhyun, jangan terlalu mabuk. Aku tahu kalian mau clubbing bukan ke pesta ulang tahun, semoga malam kalian menyenangkan~" ucap minho seraya masuk ke rumahnya. Sementara joonmyeon dan baekhyun melongo mendengarnya.

"oppa mu sudah tahu, kenapa harus berbohong?" ucap baekhyun. Joonmyeon kembali memasang wajah datar nan dinginnya.

"molla, kajja"ucapnya mendorong tubuh baekhyun untuk masuk ke mobilnya.

.

.

"wuhu~ attention guys! Choi's here!" pekik baekhyun dan semua mata langsung mengarah ke mereka. Tepatnya ke joonmyeon. Banyak yang mengagumi dirinya hari ini.

"wah bukankah ini gaun terbaru dari designer terkenal itu? ini kan gaun limited edition, kau hebat bisa mendapatkannya" puji seorang gadis yang entah siapa.

"tentu saja, itu karena aku seorang Choi. Aku selalu bisa mendapatkan apa yang ku inginkan"ucap joonmyeon datar dan angkuh. Ia kembali berjalan melewati yeoja tadi.

"chanboo~" seru baekhyun mendahului joonmyeon menuju kekasih mesumnya chanyeol.

"ah baekbee.. kau datang"

"ya tentu saja, bersama nona muda Choi" ucap baekhyun seraya menatap joonmyeon. Joonmyeon tersenyum kaku.

"hai chanyeol"ucap joonmyeon datar.

"ah duduklah nona muda, hem.. chen ambilkan minuman terbaik untuk nona Choi"ucap chanyeol menyuruh bartendernya meracik minuman untuk joonmyeon.

"ah chanboo~ kau berjanji mau memperkenalkan DJ baru mu pada teman baikku ini, kau tidak berbohong kan soal ketampanannya?" ucap bekhyun. Chanyeol tertawa.

"tentu saja benar, lihat di sana. Si DJ berambut blonde itu dia DJ baruku. Aku bertemunya di China, dan kami bersahabat baik" ucap Chanyeol. Diam diam joonmyeon memperhatikan DJ baru itu. tampan juga. Dan malam itu joonmyeon hanya duduk meminum minumannya di bangkunya. Sementara chanyeol dan baekhyun berjoged di lantai dansa sana.

"hai, nona Choi Joonmyeon" ucap sebuah suara berat. Joonmyeon menoleh ke arah pemilik suara itu. si DJ baru berambut blonde.

"oh hai, kau tahu namaku? Padahal aku sama sekali tidak tahu siapa kau" ucap joonmyeon sarkastis. Pria blonde itu tersenyum.

"aku suka gadis angkuh seperti mu. wu yifan tapi kau bisa panggilku Kris" ucap DJ baru itu, Kris. "chen aku minta minumanku" ucap nya lagi. Dan bartender bernama Chen itu mengantarkan minumannya.

"this is yours kris" ucap Chen. Dia masih diam menatap Kris dan joonmyeon bergantian. "mencoba menggoda nona ini Kris? Oh nona jangan tertipu rayuannya, dia cassanova" ucap Chen tertawa. Begitu pun dengan Kris.

"whoa kalian sudah kenal?" ucap Chanyeol dan baekhyun sekembalinya dari lantai dansa. Joonmyeon turun dari kursinya.

"aku pulang baek, chanyeol dan kris" ucap joonmyeon lalu berjalan melewati mereka bertiga.

"kajima, kau pulang dengan apa? Ini sudah tengah malam" ucap baekhyun.

"kau masih ingin tinggal? Aku bisa pulang dengan taxi"

"ah kau gila joon, aku bisa dipenggal Choi sajangnim"

Joonmyeon melempar tatapan datarnya. Tersenyum kecut.

"dia pulang bersamaku" ucap Kris menarik joonmyeon pergi. Joonmyeon menatap namja yang baru dikenalnya itu bingung? Terkejut? Entahlah.

"lepaskan. Apa maksudmu?" ucap joonmyeon kali ini menatap kris tajam.

"pakai jaketku, kau ini tengah malam keluar dengan gaun pendek seperti itu" ucap kris tak memperdulikan joonmyeon yang mulai meradang.

"jja naiklah ke motorku, tunjukkan alamatmu yang benar" ucap kris seraya memasangkan helm kepada joonmyeon. Dengan berat hati joonmyeon akhirnya naik ke motor ducati itu.

"kau menyebalkan" ucap joonmyeon. Kris tersenyum lagi.

TBC