Tim tujuh sedang berada di training ground tujuh. Tempat biasa tim tujuh berlatih. Mereka sedang menunggu jounin pemimbing mereka. Simata satu itu meminta mereka berkumpul ditempat latihan. Sudah seperti biasa mereka menunggu lama untuk pembimbing yang paling menjengkelkan diantara para pembimbing lainnya.
Kakashi datang juga seperti biasa menggunakan Sunshin no jutsu. Kepulan asap muncul didepan mereka bertiga. Sakura yang sedari tadi mengumpat dalam hati kepada pembimbingnya itu, kenapa sensei mereka belum juga datang. Sekarang ia akan meluapkan amarahnya melalui teriakan untuk memaki si ninja peniru.
"Kau telat dua jam, sensei!" Sakura merupakan Kunoichi yang tak pernah bisa bersabar. Berbeda dengan dua lainnya. Sasuke tetap biasa dengan wajah temboknya? Sedangkan Naruto ia sedang tidur direrumputan training ground.
Naruto terbangun karena terkejut akibat luapan amarah dari Sakura tadi. "kau seperti biasa membuat kami menunggu." Ucap Naruto memandang pembimbingnya dengan wajah jengkel. Yah walaupun ia tidur bukan berarti ia tak bisa marah bukan?
"maaf, maaf." Kakashi memasang wajah serius khasnya. "Kita ada misi. Tidak tepatnya aku."
"lalu kenapa kau menyuruh kami untuk dating kesini?" Tanya Sakura ia kesal. Ia menunggu cukup lama hanya untuk mendengar sensei mereka berpamitan hanya untuk sebuah misi? Jangan bercanda.
"yah misiku ada hubungannya dengan kalian." Kakashi memberi jeda sejenak. "misiku melatih kalian."
"hah? Itu memang sudah menjadi kewajibanmu sensei." Naruto memberi opini. Diikuti anggukan Sasuke dan sebuah kalimat dari Sakura "yah Naruto benar."
"karena kalian sudah mengetahui elemen utama kalian, jadi aku akan memberikan ini." Kakashi mengeluarkan sebuah gulungan. "ini merupakan catatan untuk meningkatkan control chakra kalian. Disini ada beberapa metode dari yang paling dasar yang sudah kalian kuasai yakni memanjat pohon hingga tahap selanjutnya. Disini juga ada beberapa metode untuk mengontrol chakra dengan menggunakan elemen dasar kalian. Sehingga membantu kalian untuk lebih mengefesienkan jutsu di elemen utama kalian. Aku serahkan catatan ini kepada kalian. Kalian pelajari saja apa yang tertulis disini. Karena aku ada misi sesungguhnya dari Hokage sama. Dan untuk Sakura, kau juga harus banyak berlatih lagi. Meskipun kemarin kau gagal, namun masih ada kesempatan waktu lain." Kakashi menjelaskan isi singkat gulungan yang diberikannya kepada ketiga muridnya serta membangkitkan kembali semangat Sakura karena hasil pertarungannya dengan ino diakhiri dengan tumbangnya mereka dua, dengan kata lain tidak ada yang menang maupun kalah.
"Sensei bukankah mengatakan Sakura gagal itu agak keterlaluan?" Protes Naruto. "Mereka kan seri."
"Yah kurasa perkataaku sedikit kasar. Maaf Sakura."
"tidak apa, Sensei. Kurasa yang kau katakana ada benarnya."
"kalau begitu aku pergi. Kalian berlatih sendiri saja. Seperti yang kubilang, aku ada misi dari Hokage-sama. Aku pergi" Seperti biasa Kakashi kembali menghilang menggunakan Sunshin no jutsu.
"ha'I" jawab ketiga murid Kakashi itu.
"ayo kita buka!" suara semangat dari Haruno Sakura. Ia harus lebih kuat dari ini. Sakura berpikir bahwa 'Sakura Haruno tidak akan menatap punggung kedua rekan timnya sekaligus menjadi temannya.
Sasuke membuka gulungan pemberian Kakashi. "langsung saja ke metode control chakra. Pertama memanjat pohon. Kita sudah bisa melakukannya kan?." Sasuke membacakan serta bertanya. Tidak ia hanya memastikan bahwa temannya sudah mampu melakukannya. "kemudian dilanjutkan dengan berjalan diatas air. Tunggu.. apa kita langsung mencoba saja?" Sasuke mengeluarkan ide.
"Kenapa tidak kau bacakan saja seluruh isinya?" Tanya Naruto sedikit heran. Biasanya Sasuke tidak banyak bertanya seperti sekarang ini.
"Tidak bisa. Kita semua harus bersama-sama menguasai ini. Tidak ada satu dari kita bertiga yang tertinggal. Jika ada yang tertinggal maka kita akan bahu membahu membantunya. Kalau kubacakan seluruh isinya mungkin ada salah satu dari kita yang sudah menguasainya duluan. Itu tidak adil. Kita menjad kuat harus bersamaan dan lemah juga bersamaan." Sasuke mengeluarkan perjanjian lisan bersama anggota timnya. Tangan kanan Sasuke mengepal kedepan.
"setuju!" seru Naruto dan Sakura dan tak lupa melakukan hal yang sama dengan Sasuke.
"ah kuralat aku tidak setuju dengan lemah bersamaan. Karena itu menjengkelkan." Ucap Naruto dengan jengkel.
Kakashi sebenarnya sedang mengawasi ketiga muridnya dari salah satu pepohonan yang lumayan jauh dari mereka. Senyuman sumringah terlihat dari balik masker yang ia kenakan. 'aku senang kalian sekarang bisa sedekat ini.' Kemudian menghilang menggunakan sunshin no jutsu.
"sebenarnya aku sudah hampir menguasainya. Tapi kupikir aku masih harus banyak berlatih. Karena bagiku sangat sulit berjalan diatas air. Walaupun caranya hampir sama dengan memanjat pohon tapi berjalan diatas air membutuhkan takaran chakra pada kaki lebih sedikit dari memanjat pohon."
Sasuke dan mengangguk dengan penjelasan Naruto. Sasuke kemudian menunjuk sebuah sungai dibelakang mereka untuk media berlatih control chakra menggunakan 'water walk'.
"Kau dulu Naruto. Biar aku dan Sakura memperhatikanmu." Naruto mengangguk mendengar permintaan salah satu teman baiknya.
Naruto berjalan diatas air, ia mash berusaha menyeimbangkan badannya yang sedikt oleng. "kita harus bisa mengukur porsi chakra secukupnya. Jika berlebihan atau…" Naruto tak dapat melanjutkan lagi karena sang Jinchuriki tengah jatuh kedalam air.
.
.
.
Lagi-lagi Naruto dan Sasuke terpaksa dibuat iri. Control chakra Sakura lebih baik dibandingkan kedua rekan setimnya. Terbukti Sakura sedang berdiri diatas air dengan wajah tersenyum jahil kepada dua rekannya kepada kedua temannya dengan tangan membentuk pose 'Nice guy'. "ukh aku merasa dejavu dengan gaya Sakura" gumam Naruto pada Sasuke.
"hm. Kau benar." Sedikit berbisik.
Melanjutkan latihan dengan giat dan penuh semangat masa muda seperti sebuah semboyan dari shinobi berambut mangkok. Namun kita tidak sedang membicarakan shinobi berambut mangkok. Tapi semboyan itu tidak hanya berlaku kepada shinobi bermabut mangkok. Tim tujuh adalah salah satu yang mengamalkan semboyan itu. Mereka berlatih keras untuk bisa berdiri diatas air di danau sebelah tempat latihan mereka. Memang terlihat mudah, namun tidak bagi yang belum terbiasa. Bagi pemula seperti mereka tentu ini bukan hal yang mudah, tapi sekarang usaha keras mereka tak sia-sia. Sekarang mereka sudah mulai menguasai trik ini. Mengalirkan chakra chakra dikedua kaki dan seimbangkan. Kedengaran simple tapi sulit diperaktekkan.
"baiklah. Kita sudah hampir menguasai cara berdiri diatas air." Kata Naruto mengamati rekannya. Kedua rekannya mengangguk setuju.
"selanjutnya. Menggunakan daun sebagai media untuk mengkonsentrasikan chakra dibagian tertentu. Kuncinya kalian harus tetap tenang dan memusatkan chakra pada daun yang ditempelkan didahi kita. Daun itu harus tetap menempel, jika terjatuh maka kau gagal. Yosh aku akan mengambilkan beberapai helai daun untuk kalian. Tunggulah disini." Ucap Naruto beranjak dari tempatnya menuju pepohonan terdekat untuk mengambil beberapa helai daun.
"yosh ayo kita lakukan."
Ketiganya menempelkan masing-masing sehelai daun pada jidat mereka. Mereka mulai berkonsentrasi menjaga agar daun tetap pada tempatnya. Namun diluar dugaan, daun milik Naruto malah berkibar menjauh dari tempat semula. Belum ada satu menit Naruto gagal. Kemudian ia mencoba lagi.
Dilanjutkan daun Sasuke bernasib sama dengan daun milik Naruto tadi. Berbeda dengan Sakura. Jika dilihat Sakura yang sekarang bukanlah Sakura yang mereka kenal diwaktu akademi yang selalu berisik memperebutkan Sasuke. Ia sekarang seperti bertekad akan menjadi kunoichi yang hebat.
Sasuke tersenyum simpul melihat Sakura telah sedikit berubah. Jika boleh jujur sudah dari academy Sasuke menyukai Sakura. Lamunan Sasuke harus berhenti ketika sebuah daun menutupi matanya. Ia menggunakan tangannya menyingkirkan daun dari matanya. Matanya memandang tajam Naruto seolah berkata 'Apa maksudnya dengan ini'
Mengabaikan delikan Sasuke, Naruto kembali mulai mengambil sehelai daun dari tumpukan daun didepannya. Ia malas mengambil kembali daun lamanya. Kemudian ketika ia akan melakukan lagi sebuah ide usil muncul dari batok kepalanya. Kedua rekannya yang masih dalam posisi serius dalam latihan control chakra akan mendapatkan keusilan dari seorang Uzumaki Naruto. Ini biasa ia lakukan ketika ia merasa kesepian. Ia akan dengan senang hati bertindak usil jika ia sedang merasa kesepian ataupun bosan.
Naruto mengeluarkan dua ember cat. Dengan kemampuannya menguasai mokuton, meskipun mokutonnya hanya berupa akar,berbeda dengan Shodaime Hokage. namun jangan ditanya kuatnya akar tersebut dalam melilit. Kemudaian akar tersebut mengikat ember cat kemudian dinaikkannya sampai kedua ember cat itu hingga sampai diatas kepala Sasuke dan Sakura kemudian…
BYUUUR!
Naruto kemudian lari dengan Sunshin menuju apartemennya.
Sasuke dan Sakura tersadar bahwa sesuatu yang mengguyur mereka adalah cairan.
Membelalakkan mata kemudan keduanya tertawa secara tiba-tiba.
"haha.. ada apa denganmu? Sasuke kun" Tanya Sakura dengan wajah geli.
Sasuke mengernyit heran. "dan kenapa kau memakai pewarna?"
"Tunggu! Pewarna? Kau juga!" Sakura dan Sasuke meneliti kembali tubuh mereka. Dan suara jeritan keluar dari gadis Haruno serta mata melebar dari Uciha Sasuke.
"siapa yang berbuat seperti ini?" suara Sasuke sekarang terdengar marah.
"aku yakin ini ulah Naruto! Buktinya dia tidak ada disini. Naruto no BAKA!" geram Sakura.
Sasuke Menghela nafas lelah. "biar aku yang membawa gulungan ini. Kau tak keberatan?" Sakura menggelengkan kepala. "sebaiknya kita pulang. Ternyata sudah petang."
Keduanya beranjak dari tempatnya. Menuju rumah masing-masing.
.
.
.
Keesokan harinya tim tuju minus Naruto sedang berkumpul ditempat latihan mereka. Mereka hanya duduk dibawah pohon menunggu Naruto yang belum datang.
"yo!" suara riang keluar dari sosok yang menuju tempat latihan tim tujuh.
Sakura yang melihat Naruto berjalan santai kearah mereka menggeram kesal. Ia belum melupakan kejadian kemarin. Ia memiliki sesuatu untuk Naruto.
"Naruto! Aku punya hadiah untukmu. Cepat lah." Mendengar kata hadiah, Naruto mulai berlari kearah Sakura. Ia tidak sadar jika Sakuar memiliki niat tersembunyi.
Jarak antara Naruto dan Sakura semakin dekat. Tangan kanan Sakura disembunyika dibelakang punggungnya. Jaraka Naruto dan Sakura sudah dekat. Naruto berhenti didepan Sakura. "Apa Sakura?." Tanya Naruto.
"Ini!" Seru Sakura dengan meninju wajah Naruto dengan dialiri Chakra yang lumayan banyak hingga membuat Naruto terpental beberapa meter. Jika dilihat wajah Naruto langsung membengkak besar dipipinya. Sasuke melihat itu tersenyum tipis.
"kami butuh penjelasan!" teriak Sakura masih jengkel.
"eh? Penjelasan apa?" ucap Naruto memasang wajah polos.
"kami kemarin sedang berlatih. Namun tiba-tiba ada yang menyiram kami.." ucapan Sasuke dipotong oleh Sakura. "dengan zat pewarna. Ini pasti ulahmu kan?" sakura dengan nada marah yang tak bisa disembunyikan.
"hahaha… seharusnya aku punya kamera dan memfoto kalian. Yah itu salah satu caraku mengingatkan kalian jika sudah sore dan waktunya pulang dan mandi. Jika aku tak menyiram zat pewarna itu, pasti kalian tidak mandi."
"A..APA KAU BILANG?" Sakura berteriak dengan nada jengkel atas penghianan secara tidak langsung bahwa mereka tidak mandi. Sementara Sasuke mendelik tajam terhadap Naruto
Sakura menggerakkan segel tangan dan meneriakkan nama jutsunya. Tanah disekeliling Naruto berubah menjadi lumpur yang lengket dan menghisap tubuh Naruto hingga batas lehernya.
Narutopun berteriak minta tolong kepada Sakura agar dilepaskan dari hisapan lumpur yang diakibatkan Sakura. "Sakura! Tolong bebaskan aku!"
Namun Sakura malah tersenyum kepada Naruto dan berkata " hm? Aku tak bisa melakukan apapun untuk menolongmu. Maafkan aku Naruto!"
Narutopun menghela nafas. Ia memikirkan cara agar terlepas dari jutus Sakura dan ide itu datang menghamipri dirinya. "Sakura yang manis dan baik hati, bersediakah kau menolongku dari lumpur ini?"
Namun sepertinya Sakura tak terpengaruh rayuan Naruto. Sakura masih tetap tersenyum. "Terima kasih untuk pujiannya. Tapi aku tak punya banyak waktu aku duluan Naruto. Sasuke-kun ayo pergi!"
Sasuke yang sejak tadi diam dengan senyum seringai memperhatikan siksaan Sakura kepada Naruto hanya mengangguk kepada ajakan Sakura. Dan merekapun meninggalkan Naruto sendirian.
.
.
.
Tak terasa telah satu bulan berlalu sejak babak seleksi untuk ujian chunin tahap ketiga. Terlihat para peserta yang berhasil hingga sekarang sudah lebih siap untuk ujian ketiga ini, mereka pasti telah berlatih keras untuk ujian kali ini.
"Saya Genma. Kali ini saya yang akan menjadi wasit dalam babak ketiga ini. Dikarenakan wasit yang dulu sedang sakit parah hingga tidak dapat menjadi wasit di ujian ini. SEMUA PESERTA DIHARAPKAN MASUK KEDALAM ARENA!"
Semua peserta yang lolos memasuki arena sesuai perintah dari sang wasit. Terlihat Naruto, Sasuke, Neji, si rambut merah dengan tato berkanji Ai di dahinya, seorang yang berwajah coretan dan peserta lainnya memasuki stadium yang akan menjadi arena di ujian ini.
"baiklah sepertinya sudah semuanya berkumpul." Gumam sang wasit.
"Ujian kali ini sama seperti babak penyisihan yakni bertarung satu lawan satu. saya akan membacakan siapa lawan kalian. Pertama Uzumaki Naruto melawan Hyuuga Neji. Kedua Nara Shikamaru melawan Sabaku Temari, selanjutnya Aburame Shino melawan Sabaku Kankuro,… dan terakhir Uchiha Sasuke melawan Sabaku Gaara. Peraturan sama dengan babak penyelisihan dulu. Apa ada yang ingin ditanyakan?"
Semua peserta hanya diam.
"baiklah, Langsung saja kita mulai. Urutan pertama Uzumaki Naruto melawan Hyuuga Neji. Peserta yang lain silahkan menunggu diatas."
Semua peserta selain Naruto dan Hyuuga Neji meninggalkan arena dan menunggu untuk gilirannya sambil melihat pertarungan peserte lainnya.
"aku melihat takdirmu, kau akan kalah disini!" Neji mulai berbicara tentang ap yang mungkin ia percayai.
"kau bisa melihat masa depan?" Naruto ikut menimpali.
"menyerahlah. Takdirmu adalah kalah dariku. Kau pasti menyesal jika melanjutkan pertarungan ini." Neji tak menjawab pertanyaan Naruto, malah ia masih berbicara mengenai takdir Naruto.
"Kau tak tahu sebelum mencoba" Naruto mengambil posisi bertarungnya.
"kalian siap?" Tanya sang wasit dan mendapat jawaban "ya" dari kedua peserta. "MULAI!"
Neji mengambil kuda-kuda milik klannya menunggu Naruto menyerang. Sementara Naruto, ia sudah tahu bahwa klan Hyuuga hebat dalam taijutsu. Salah satu kemampuan Hyuuga yang Naruto tahu adalah mereka dapat menghentikan aliran chakra dengan menggunakan gabungan dari taijutsu khas Hyuuga dan Byakugan mereka.
Naruto maju menyerang terlebih dahulu. Ia menggunakan kaki kanan untuk menyerang bagian dada Neji. Namun berhasil berhasil dihindari Neji kesamping kanan.
"heh, hanya itu?" provokasi yang berasal dari Neji. Naruto hanya diam tak membalas perkataan Neji. Neji bersiap dengan kuda-kuda klan Hyuuga untuk menyerang Naruto.
Neji mulai berlari kearah Naruto dengan tangan dalam pose siap menotok. Neji mulai dengan tangan kanan mengarah pada bagian bawah leher. Naruto berusaha menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh Neji. Namun semakin lama Naruto menangkis, ia merasa seolah chakranya bergerak tak beraturan.
Naruto berdecih kesal. Dalam pikirannya ia yakin bahwa terdapat beberapa aliran chakra yang sudah ditutup oleh Neji.
'Apa yang harus dilakukan sekarang? Serangannya cepat dan yang pasti tepat pada titik chakra.'
BRUAKH
Naruto terseret kebelakang hingga terbentur dengan dinding pembatas. Ia terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya. 'Sial!' batin Naruto meringis terkena beberapa serangan dari Neji yang tak sempat ia halau. Naruto menyeka sisa darah yang keluar dari mulutnya.
"Menyerahlah sekarang. Takdirmu sudah ditentukan. Kau akan kalah dariku."Ucap Neji dengan penuh prcaya diri.
"Ini baru saja dimulai, Bodoh!" ucap Naruto. Ia berdiri kembali, namun kembali terjatuh ke tanah. 'Sial. Untuk berdiri saja. Sangat berat. Sial!"
"Bocah! Akan kupulihkan titik chakramu!" Suara Kurama menggema dalam pikirannya.
"Sankyu! Baka-Kitsu!"
Tak ada balasan dari si Kyuubi, namun Naruto yakin si ekor sembilan sedang marah-marah di kandangnya. Naruto menatap tajam si pengguna Byakugan yang memandang remeh terhadapnya.
Dimention Lost : Creating: Taju Shuriken no Jutsu
Dari mata Naruto yang telah berubah Doujutsu miliknya mengeluarkan banyak sekali Shuriken yang menuju kearah Neji.
Neji yang melihat senjata yang begitu banyak datang kearahnya segera membentuk kuda-kuda khas klan Hyuuga.
Kaiten!
Sebuah gelombang chakra berputar-putar dengan Neji yang menjadi pusatnya menangkis semua senjata yang dikeluarkan Naruto. Setelah semua senjata yang membahayakan dirinya telah berhasil ditangkis, Neji menghentikan jurusnya.
"Hanya itu kah? Sebaiknya kau menyerah! Takdir ini sudah ditentukan sejak manusia lahir. Dan takdirmu adalah kalah." Neji berseru keras. Neji berlari menuju kearah Naruto dengan kuda-kuda klan Hyuuga.
Naruto yang mendengar perkataan Neji mulai memanas. Darahnya mendidih menahan emosi yang sejak tadi ia tahan. 'Takdir?' "heh jangan bercanda! Apa kau tak tahu bahwa takdir terjadi setelah manusia melakukan sesuatu? Bodoh! Akan aku buktikan dengan pertarungan ini!" Balas Naruto.
Kage Bunshin no Jutsu
Naruto menciptakan satu kloning dirinya. Naruto dan Bunshin Naruto berlari sejajar menuju kearah Neji. Naruto menggerakkan tangannya bermaksud memukul Neji, namun dapat ditangkis dengan mudah oleh Neji. Namun bunshin Naruto telah siap dibelakang Neji, mendaratkan tendangan di punggung Neji. Naruto yang melihat Neji mulai kehilangan keseimbangan segera ia mendaratkan pukulan yang telah dilapisi oleh chakra.
Buakkh!
Pukulan dari Naruto tepat mengenai wajah Neji hingga menyebabkan Neji terpelanting beberapa meter.
Para penonton yang melihat Neji terpukul mulai bersorak riuh, pasalnya Neji sang genius dari klan Hyuuga belum pernah ada yang bisa menyentuhnya.
"heh hebat juga bocah iblis itu" salah satu bisikan dari penonton.
"Lumayan juga kau. Untuk seorang yang akan kalah." Neji kembali bangkit.
Naruto kembali menyerang dengan cloning dirinya yang kini berjumlh 4 Naruto. Keempat Naruto mengambil posisi empat arah dari Neji dan dimulai dari melempar kunai secara bersaman. Kemudian keempat Naruto maju menyerang Neji.
Neji yang melihat itupun kembali mengeluarkan jurusnya. Kaiten!
Kunai yang dilempar keempat Naruto terpental krena Neji kembali membuat putaran. Bukan hanya kunai dari cloning Naruto yang terpental namun cloning Naruto juga menghilng karena masuk kedalam wilayah serangan Neji.
Neji mulai menghentikan putarannya. Ini adalah kesempatan Naruto untuk menghajar Neji yang sombong dengan perkataan takdir yang membuatnya muak.
Buakh!
Neji berhasil dipukul Naruto. Ia sedang tidak siap menerima serangan.
'sial! Dia berhasil menemukan celah kaiten.' Batin Neji kesal.
Naruto tidak membiarkan Neji terjatuh ke tanah. Ia langsung menyerang Neji dengan cepat dan diahiri dengan tendangan keatas mengenai wajah Neji.
Neji kembali bangkit membalas serangan Naruto. Naruto tidak membiarkan Neji menutup titik chakranya. Karena itu sangat berbahaya jika ia sampai kehilangan titik chakra lagi.
Beberapa serangan Neji dapat ditangkis oleh Naruto, namun dampak titik chakra yang telah diputus oleh Neji dapat Naruto rasakan. Naruto terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya. Naruto mulai limbung akibat darah yang keluar kali ini lebih banyak dari sebelumnya.
"Santai saja bocah! Akan kupinjamkan chakra milikku."
"Sankyu! Kurama."
Naruto yang melihat sekitar tubuhnya berpendar chakra berwarna merah has Kurama mulai menyeringai. Chakra ganas tak terkendali itu mulai membentuk rubah dengan ekor yang sangat banyak.
'kurama! Itu tadi terlalu berlebihan.' Ucap Naruto dalam batinnya.
"Maaf bocah! Anggap saja itu adalah bukti bahwa aku akan meminjamkan chakra milikku jika kau membutukan."
Semua orang terbelalak kaget melihat chakra yang berwarna merah tadi. 'apakah Kyuubi akan lepas kendali?'
Perlahan namun pasti chakra liar tadi perlahan meyusut masuk kedalam tubuh Naruto. Tubuh Naruto berpendar chakra berwarna merah bukan lagi chakra biru yang biasa digunakan Shinobi.
"Mustahil! Seharusnya dia tidak memiliki chakra lagi."
Naruto yang melihat Neji terkejut menyeringai. Ia mengubah chakranya menutupi tubuhnya dan maju menyerang Neji. Sementara Neji yang melihat Naruto mulai menerjang dirinya dengan kecepatan yang sangat mustahil itu mulai mengeluarkan chakra dan berputar dengan Neji sebagai pusatnya.
Kaiten!
Dua chakra yang saling bertabrakan itu menjadi ledakan chakra yang cukup menyilaukan mata. Setelah ledakan energy mereda dapat dilihat sosok Neji yang terbaring dengan nafas yang memburu. Sementara didepan Neji terlihat Naruto yang masih berdiri dengan nafas yang juga tersenggal-senggal memegangi lututnya.
Neji yang sepertinya sudah tidak mampu berdiri hanya pasrah. Ini adalah kekalahannya yang pertama kali. Sebelumnya ia tidak pernah kalah bahkan di klan Hyuuga ia adalah sosok yang kuat di generasinya. Namun ia kalah oleh sosok yang tidak disangkanya. Sosok yang paling dianggap remeh olehnya. Sosok yang bukan merupakan klan terhormat. Klan yang sudah mati. Ini benar-benar memalukan untuk dirinya. Apakah ini takdirnya untuk kalah atau ini karma untuk dirinya yang selalu memandang kebawah dengan ekspresi meremehkan?
"Pemenangnya Uzumaki Naruto!" Teriak sang wasit.
Suara penonon begitu ramai. Membuat tenaga Naruto yang tinggal sedikit serasa kembali lagi. Ia berlari menuju tempat tunggu dengan semangat. Ini adalah langkah awalnya untuk bisa diterima di Konoha. Tempat ia dilahirkan, tempat orang tuanya tinggal dan tempat orang tuanya meninggal. Disini di Konoha.
"Uzumaki Naruto. Kau akan menjadi makanan untuk mama!" seorang Genin sepertinya berasal dari Sunagakure berbisik pada dirinya sendiri dengan seringai penuh hasrat membunuh.
TBC
Halo Minna-san! Genki desu ka? Ah sudah lama saya tidak Update. Bagaimana menurut kalian tentang pertarungannya? Saya sudah berusaha agar pertarungannya jadi sengit antara Naruto dan Neji, tapi sepertinya saya gagal. Hm.. saya ucapkan Terima kasih bagi yang sudah menunggu update fiksi Naruto ini. Saya merasa lega akhirnya saya bisa update lagi haha… saya ingin meminta maaf karena saya telah meninggalkan fict ini lama sekali. Nah karena sekarang bulan rhamadan, maka biarkan saya mengucapkan selamat berpuasa bagi yang menjalankan. Semoga apa yang kita lakukan mendapat pahala oleh Allah Swt. Sekarang waktunya bagi saya untuk berpisah. Sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya.
Silahkan ketik pada kolom review untuk mengkritik ataupun memberi saran kepada saya.
Jaa ne