Yo minaa, Rikudou balik lagi. Sorry kalau telat update. Ada banyak urusan. Tapi sekarang Rikudou hadir dengan capter baru. Sekali lagi sorry.

Oke.

Jake : of course. I'm not. I have plans for those two. So don't worry about that.

Kebolblack : anda mengadopsi pict lain

= maaf, ini bukan fict adopsian. Meskipun ada kemiripan, tapi ini fict berbeda. Jika anda tidak percaya terserah anda. Selain itu, fict ini terinspirasi dari turbulent tides, milik Tomhunt. dan Rikudou jamin jalan ceritanya beda.

infinityMask : apakah Naruto akan menjadi Ghoul ?

= tidak, Naruto tidak akan menjadi ghoul disini

Oke saya kira itu yang perlu dijawab. DAN terima kasih banya kepada para reviewer yang lain. ARIGATO

oke

His Vampire Her Ninja

By Rikudou Aziez Sama

Naruto x Akasha Bloodriver

Warn: OOC,Octypo, gaje, dll

Strong, calm, seriousNaruto

begin

capter 5

Pagi yang indah dan cerah menghampiri desa yang hijau, desa yang dikelilingi oleh pohon yang tumbuh menjulang tinggi itu, Konohagakure. Maskipun desa tersebut masih mengalami duka akibat kehilangan sosok pemimpin mereka, Sandaime Hokage, Hiruzen Sarutobi, desa tersebut masih tetap melanjutkan hari-harinya dengan senyum dan berkerja keras untuk membangun desa yang dalam keadaan rusak ringan tersebut dibawah pimpinan baru mereka, Godaime Hokage, Tsunade Senju. Namekuji no sanin, dan the last Senju.

Dua hari berlalu setelah moment dimana Naruto dan Akasha saling memberikan ciuman pertama mereka. kedua pasangan baru ini sedang asik-asiknya saling mendekap satu sama lain dalam kehangatan masing-masing, sampai seberkas cahaya mentari pagi menyentuh mereka yang membuat Naruto langsung mengutuk benda ciptaan Kami-sama tersebut. Tenang saja, kedua pasangan ini masih virgin, keduanya sepakat akan memberikan herta mereka ketika mereka sudah menikah.

"kenapa kau harus menciptakan benda menjengkelkan ini, Kami-sama". gumam Naruto sambil perlahan membuka matanya.

Mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam alat indranya, Naruto perlahan melihat ke sampingnya. Sebuah senyuman yang tidak bisa ia tahan langsung tercipta. Akasha, sang mighty Vampire terlelap di sampingnya dengan damai, sehingga menambah tingkat kecantikannya dari super menuju over-beautyfull.

Secara perlahan, mata sang vampire mulai terbuka dan secara perlahan menampilkan sepasang bola mata yang sangat indah menurut Naruto.

"ohayo, Aka-chan". Sapa Naruto sambil tersenyum

Akasha kembali menyamankan posisinya di samping Naruto. "ohayo kiiroi-kun". Balas Akasha.

"hai-hai, ayo bangun, baa-chan memintaku untuk menemuinya di kantornya". Ucap Naruto.

"apakah sepagi ini ?". tanya Akasha dengan nada sedikit kecewa.

Naruto hanya mengangguk kemudian memberi kecupan singkat di bibir Akasha dan langsung pergi menuju kamar mandi.

Akasha yang melihat Naruto menuju kamar mandi kembali merebahkan tubunya dan menatap langit-langit ruangan tersebut. Sebagian besar bebannya telah terangkat dari bahunya. Membuat Akasha mejadi sering tersenyum dan sedikit manja di hadapan Naruto.

'sejak kapan aku menjadi begitu manja ?'. pikir Akasha bingung, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. 'baka. Akasha no baka. Ingat kau adalah Vampire Akasha. Kau harus mengendalikan dirimu'. Pikir Akasha lagi, kemudian melihat dimana Naruto berada.

"Naruto Uzumaki. Kau memang brengsek, Kau membuatku menjadi seperti ini, kau telah menaklukan hati seorang Shinso vampire bahkan tanpa kau sadari, Apa yang spesial tentang dirimu."gumam Akasha, tapi langsung menggelengkan kepalanya lagi.

" Tapi Naruto Uzumaki. Kau adalah si brengsek yang sangat aku sayangi dan cintai. Cinta huh.. sepertinya aku menemukan sesuatu yang sepertinya hilang dariku. Dan akhirnya aku menemukan calon pasangan hidup yang sangat tepat. Aku tidak peduli itu manusia atau yang lainnya. Yang terpenting aku bersama Naruto, Naruto-ku seorang". Lanjut Akahsa sambil tersenyum. Entah keajaiban atau tidak, Akasha sang mighty blushing seperti schoolgirl.

.

Hokage Office

"baa-chan kau memanggilku ?". tanya Naruto yang berada di depan Tsunade.

"oh Naruto. Ya aku memanggilmu". Jawab Tsunade.

"ada sesuatu yang penting, Baa-chan ?". tanya Naruto.

Tsunade hanya mengangguk. "Naruto dengarkan. Sasuke Uchiha meninggalkan desa dua hari yang lalu. Dan aku mengirim tim untuk membawanya kembali yag terdiri dari Kagami Taiga, rekan setimnya, Neji Hyuuga, Shikamaru Nara, Kiba Inuzuka, dan Chouji Akimichi. Tapi sayang misi itu gagal total. Dan lebih parahnya. Kagami tewas dalam misi tersebut. Dan empat lainnya terluka parah". Ucap Tsunade menjelaskan dengan nada sedih.

Mendengar penjelasan Tsunade, amarah Naruto mulai menaik, tapi berhasil ia sembunyikan dangan ekspresi datarnya.

"jadi kau memanggilku untuk mencari dan menyeret si Uchiha itu kembali ?". tanya Naruto.

Tsunade langsung menggeleng. "bukan, bukan itu. Lagipula kami sudah kehilangan jejak bocah itu". Jawab Tsunade, membuat Naruto menatap Tsunade bingung.

Melihat tatapan bingung Naruto, Tsunade langsung menarik nafas panjang.

"aku memanggilmu karna hal lain gaki". Ucap Tsunade.

"apa maksudmu, Baa-chan ?". tanya Naruto

"sebenarnya aku yang menyuruh Hime untuk memanggilmu gaki". Tiba-tiba Jiraiya yang berada di jendela tersebut berbicara.

Naruto langsung menatap Jiraiya. "sensei !". ucap Naruto terkejut

"yo gaki. ". sapa Jiraoya.

"Jiraiya. aku saja yang menjelaskannya !". perintah Tsunade.

Jiraiya mengangguk dan menatap Naruto.

"gaki. Aku berencana untuk membawamu dalam training trip selama 3 tahun. Dan Hime menyetujuinya. Bagaimana menurutmu ?". tanya Jiraiya.

"kenapa harus training trip sensei. Kita bisa menggunakan salah satu TG di konoha ?". tanya Naruto.

"dengar gaki. Aku berencana untuk mengajarimu untuk menguasai hal itu, dan disini terlalu beresiko untuk melakukannya, apalagi jika tetua desa mengetahuinya". Jawab jiraiya

Naruto yang mengerti maksud Jiraiya langsung mengangguk. "baikah sensei. Kapan kita berangkat ?". tanya Naruto.

"siang ini". Jawab Jiraiya.

Naruto mengangguk. "kalau begitu, aku pergi untuk bersiap". Naruto langsung Shunshin menuju apartemennya.

.

"Jiraiya apa yang kau sembunyikan dariku ?". tanya Tsunade.

Jiraiya menatap Tsunade sambil berfikir. "bukan hal besar Hime". Jawab Jiraiya berbohong.

"jangan bohong Jiraiya. Naruto sudah aku anggap sebagai keluargaku. Jadi bisakah kau memberitahuku ! ". Ucap Tsunade.

Mendengar ucapan Tsunade, Jiraiya langsung menarik nafas panjang.

"dengar hime, informasi ini tidak boleh bocor. Ini antara aku, gaki dan kau saja, mengerti !". ucap Jiraiya.

Tsunade hanya mengangguk mengerti.

"dua tahun lalu, aku menemukan sesuatu yang menarik tentang Naruto. Naruto memiliki kekkai genkai". Ucap Jiraiya.

"NANI !" ucap Tsunade shock. "apa itu ?!". tanya, lebih tepatnya paksa Tsunade.

Jiraiya hanya menyebutkannya tanpa bersuara. Sehingga Tsunade tidak bisa mengetahui apa yang dimaksud Jiraiya, dan Jiraiya langsung pergi dari hadapan Tsunade.

"JIRAIYYAAAAA".

.

Time skip

"ayo gaki, aku tidak punya waktu untuk melihat kalian bermesraan !". ucap Jiraiya sambil melihat Naruto dan Akasha yang saling berpelukan dengan sangat erat.

Naruto melepaskan peluakannya dan lagsung menatap wajah Akasha dengan semyuman.

"sampai bertemu tiga tahun lagi, Aka-chan. ". ucap Naruto.

"kau harus kembali hidup-hidup. Jika kau berani mati, maka aku akan membangkitkanmu dan membunuhmu lagi dengan sangat menyakitkan. !". ancam Akasha.

"hai-hai,". Ucap Naruto kemudian mengecup pelan bibir milik Akasha.

"jaa ne, Baa-chan, Aka-chan."

Naruto dan Jiraiya kemudian langsung melakukan perjalan jauh mereka.

.

Melihat kedua orang yang berharga baginya sudah tak terlihat, Tsunade kemudian menatap Akasha.

"sepertinya kau begitu menyeyanginya eh.". goda Tsunade.

"urusai, Hokage-sama". balas Akasha kemudian berbalik pergi.

"ha... ha... dasar anak muda". Gumam Tsunade kemudia ikut berbalik pergi.

.

Time skip

Seminggu berlalu setelah Naruto pergi bersama Jiraiya dalam training trip. Keadaan konoha sudah seperti sedia kala, meskipun ada bangunan-bangunan baru terlihat di beberapa tempat.

Hokage office

"anda memanggil saya, Hokage-sama ?". tanya Akasha.

Tsunade menatap Akasha dan mengangguk. "ya, aku memanggilmu untuk misi". Jawab Tsunade.

"baik misi ini adalah hanya simple C-rank, yaitu mengeliminasi kelompok bandit yang belakangan ini yang sering mengacau di Nami no kuni". Ucap Tsunade. "apa kau mengerti ?". tanya Tsunade.

Akasha mengangguk. "ha'i, Hokage-sama".

Akasha langsung pergi menuju Nami no kuni. Berbicara tentang desa gelombang, Akasha tidak bisa menahan senyumannya. "Nami no kuni, Huh.". gumam Akasha.

Beberapa jam berlari dan melompat dari dahan satu kedahan yang lain, Akhirnya Akasha sampai di Nami no kuni dan langsung disambut oleh jembatan besar, "The Great Naruto Bridge".

Melihat jembatan yang berada di depannya, Akasha langsung teringat ke salah satu misinya bersama tim 11, yaitu misi back-up tim 7. Akasha juga mengingat pertarungan mereka melawan Zabuza dan muridnya Haku.

"sebaiknya aku menemui mereka dulu, sudah lama aku tidak bertemu mereka". gumam Akasha sambil berjalan menuju kediaman Tazuna.

Beberapa menit berjalan, akhirnya Akasha sampai di depan kediaman Tazuna, disana ia melihat Inari sedang duduk di depan rumahnya sambil menatap langit.

"sumimasen, apakah Tazuna ada di rumah ?". tanya Akasha, sambil merubah suaranya.

Inari menatap sebentar pemilim suara tersebut, kemudian langsung kembali menatap langit cerah. "dia ada di dalam bersama Kaa-san". Jawab Inari, tidak menyadari siapa orang didepannya.

Sementara Akasha, berusaha untuk menahan tawanya.

1..

2...

3...

Mata Inari langsung terbuka lebar, kurang dari satu detik Inari langsung menatap kembali Akasha.

"Akasha nee-chan !". ucap Inari dengan terkejut.

Sementara, langsung terkekeh. "yo, Inari-kun". Sapa Akasha.

"Kaa-san, Oji-san. Akasha nee-chan disini !". teriak Inari

Beberapa saat kemudian, Tazuna dan Tsunami keluar karna teriakan Inari.

"Inari-kun,kenapa kau berteria... . Akasha-san, !". ucap Tsunami terkejut.

Akasha hanya tersenyum, " lama tidak bertemu, Tsunami-san, Tazuna-san". Ucap Akasha sambil tersenyum

"ya, sudah berapa lama. Silahkan masuk !". ucap Tsunami.

Mereka berempat langsung memasuki rumah tersebut.

"Akasha nee-chan. Naruto nii-chan mana ?". tanya Inari yang duduk disamping Akasha.

"hmm, Naruto. ?. dia sedang dalam misi jangka panjang". Jawab Akasha, kemudian meminum tehnya.

"syukurlah kau datang Akasha., akhir-akhir ini para bandit itu terus mengganggu penduduk sini, karna itu, aku meminta bantuan Ninja Konoha. Awalnya aku meminta Naruto. Tapi sepertinya kau saja sudah cukup". Ucap Tazuna

Akasha hanya mengangguk. "baiklah sepertinya, aku harus segera pergi untuk menyelesaikan misiku.". ucap Akasha sambil berdiri. "lain kali aku akan mampir". Lanjunya.

Akasha langsung pergi menuju perkemahan para bandit yang berada tak jauh dari jembatan 'The Great Naruto Bridge'

.

.

*tap*. Akasha berhenti di cabang pohon yang berada tak jauh dari perkemahan para bandit targetnya.

"lebih cepat, lebih baik". Gumam Akasha sambil merepal handseal.

"Ninpo : Ikazuchi no kiba". Ucap Akasha pelan.

Diatsas perkemahan bandit tersebut, tiba-tiba tercipta awan mendung, yang menutupi wilayah sekitar perkemahan.

"Hakai".

*Booommm*. Petir yang berjumlah banyak dari awan tersebut langsung menghancurkan perkemahan tersebut dan langsung memanggang orang yang berada di dalammnya.

"Know your place". Gumam Akasha.

"Suiton : suiryuudan no jutsu"

Akasha langsung terbelalak, Sebuah naga air langsung menyerang dari belakang. Akasha langsung melompat untuk menghindari naga air tersebut. Tapi sayang, Akasha kurang cepat, ujung kakinya menyentuh air tersebut. Tubuh Akasha langsung seperti tersetrum dangan tegangan tinggi.

"gaaaaahh. Sialan !". rutuk Akasha sambil berusaha menjaga keseimbangannya.

"suiton : mizu teppodama".

Ratusan peluru air melesat menuju Akasha yang kaki kanannya masih kaku.

Melihat rarusan peluru air mengarah kepadanya, Akasha langsung merepan handseal. "katon : Goukayu no jutsu". Akasha menembakkan bola api raksasa ke peluru air tersebut, membuatbpeluru air tersebut menghilang.

"sepertinya mau lumayan hebat". Ucap seeorang dari atas cabang pohon tak jauh dari Akasha.

Akasha langsun gmenatap kearah asal suara. "siapa kau ?". tanya Akasha.

"hahaha, perkenalkan. Misaki, sebaiknya kau menyerah. Dan ikut bersamaku untuk bersenang-senang. Tubunmu itu terlihat sangat bagus". Ucap Misaki dengan menyeringai.

"tsk, dobe. Sepertinya kau butuh diajari untuk menyadari tempatmu, sampah. !". balas Akasha.

"sialan kau. !". Misaki yang sudah terpancing amarahnya langsung menyerang Akasha dengan tanto di tangannya.

"pilihan salah. . Ninpo : Ikazuch no kiba". Gumam Akasha sambil melihat Misaki mendekat.

Misaki berusaha untuk menebas leher Akasha, tapi Akasha langsung mengelurakan kunai dan menahannya, tidak lebih tepatnya mengalihkan arahnya. *trank*.

Misaki kembali mengayunkan tanto-nya untuk menusuk Akasha. Tapi Akasha langsing mengubah arah tusukan tersebut dengan kunainya. Dan langsung menghantam wajah Misaki dengan tentangannya membuat Misaki terlempar kebelakang tetapi masih bisa mempertahankan keseimbangannya.

Seringaian Akasha langsung tercita ketika melihat posisi Misaki berdiri.

"kena kau. Know your place.". gumam Akasha. "Hakai". Lanjutnya.

"Suiton : teppod...". ucapan Misaki langsung berhenti saat mendengar suara petir diatasnya, dan langsung melihat keatas.

*Kaaabooomm*.

"misi selesai !". ucap Akasha sambil berbalik pergi.

'menjengkelkan sekali. Menggunakan kelemahan sebagai serangan yang efekif'. Pikir Akasha.

Pada dasarnya, Ninpo : ikazuchi no kiba merupakan serangan gabungan antara suiton dan raiton. Suiton untuk membuat awan sebagai medium. Dan Raiton sebagai serangan utamanya. Ironisnya, suiton adalah kelemahan Akasha secara alamiah, kelemahan semua vampire.

.

Kediaman Tazuna

"terima kasih sudah membantu kami lagi, Akasha-san.". ucap Tazuna.

"jangan dipikirkan. Itu adalah tugas saya sebagai shinobi untuk menyelesaikan misi". Ucap Akasha. "baik, sepertinya aku harus segera pergi". Lanjut Akasha kemudian berbalik pergi.

"Akasha-neechan, sampaikan salamku kepada Naruto-niichan !". teriak Inari.

.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya Akasha sampai di depan gerbang Konoha.

"aku penasaran, apa yang sedang dilakukan si idiot itu ?". gumam Akasha sambil menatap langit konoha yang berwarna orange senja.

Setelah menyapa dua chunin penjaga gerbang abadi, Akasha memasuki gerbang besar terserbut.

"well sebaiknya menemui si nenek tua ". Gumam Akasha kemudian melompat menuju kantor Hokage.

.

Setelah selesai melaporkan detail misinya, Akasha langsung kembali menuju apartemennya dan mengambil sekantung darah segar dari kulkasnya dan langsung meminumnya.

Beruntung bagi Akasha, Tsunade memahami status Akasha yang sorang Vampire. Meskipun setelah mendengar penjelasan Akasha dan Naruto, Tsunade tidak henti-hentinya meminum sakenya. Selain itu, kalau bukan karna Naruto, entah apa yang akan dilakukan Tsunade kepadanya.

'kenapa perasaanku begitu tidak enak, seperti sesuatu akan terjadi malam ini'. Pikir Akasha sambil melihat matahari yang sudah tenggelam setengah.

Akasha Menggeleng-gelengkan kepalanya untuk membuang jauh perasan tersebut, 'pasti hanya perasaanku saja'. Pikir Akasha lagi, sambil melepas pakaian ninjanya dan menampilkan tubuhnya yang super berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa saat setelah Akasha memasuki bak mandi, ia langsung tertidur, entah karna kelelahan, atau yang lainnya, hanya Akasha dan author yang mengetahuinya.

.

Entah kebetulan atau apa, sore itu, bukan hanya Akasha yang merasa gelisah, Tsunade, Godaime Hokage juga merasakan hal yang sama dengan Akasha.

"aku harap tidak ada sesuatu yang buruk akan terjadi". Ucap Tsunade pelan.

Malam pun datang menyelimuti Konoha, menggantikan siang yang menghangatkan desa hijau tersebut, para shinobi dan peduduk desa tersebut kembali kerumah masing-masing untuk bertemu dengan keluarga mereka. tidak menghiraukan bahaya yang sewaktu-waktu bisa mengunjungi mereka. moment yang sangat terlihat damai.

Atap Hokage office

Dibagian atap dari kantor Hokage, disana terdapat beberapa pilar yang menjulang tinggi dan tentu saja sepi sunyi dan terlihat damai. Tapi tiba-tiba sebuah portal berwarna merah langsung merusak kesunyian tempat tersebut. Dari dalam portal tersebut, seorang laki-laki terlihat berumur 40-an memiliki tubuh besar dan kekar, rambut berwarna putih, mata dengan iris merah dangan pupil vertikal. Pakaiannya seperti seorang bangsawan eropa, yang sangat elit.(silahkan bayangkan ssendiri, sesuai dengan kemampuan imajinasimu).

"jadi disini kau selama ini, Akasha". Suara baritone pria tersebut, sambil menatap kearah apartement Akasha.

*shuussshh*.

Setik berikutnya, pria tersebut telah dikepung oleh beberapa ANBU yang berpatroli di wilayah kantor Hokage.

"siapa kau, dan apa maumu ?". tanya Tenzou sang pemimpin ANBU tersebut.

Pria tersebut, menatap sekelilingnya. 'hm, manusia tapi spertinya mereka berbada . tak kusangka Akasha melakukan lompatan dimensi'. Pikir pria tersebut yang tak lain adalah lord Shinso.

"jika kau tidak menjawab, terpakasa kami akan menangkap dan mengintrogasimu !". ucap Tenzou lagi, kali ini dengan nada mengancam

Bukannya menjawab, lord Shinso langsung melesat menyerang Tenzou dengan kecepatan tinggi.

Tenzou sedikit terkejut dengan kecepatan lawannya, hingga ia tidak dapat menghindari serangan lawannya.

*buakkh*. Lord Shinso dengan sukses mendaratkan tendangan supernya di dada Tenzou.

*boft*. Mata milik Lord Shinso sedikit melebar terkejut melihat lawannya berubah menjadi log kayu.

"menarik sekali !". ucap Lord Shinso.

Sementara itu, ANBU bawahan Tenzou yang melihat kapten mereka diserang langsung menyerang lord Shinso dengan taijutsu.

With Tsunade

Tsuande yang sedang menatap desanya melalui jendela kantornya tiba-tiba merasakan ada pertarungan di atap menara Hokage. Tanpa membuang-buang waktu, Tsunade langsung menuju atap bangunan tersebut.

Atap Hokage Office

Lord Sinso langsung melompat kebelakang menghindari serangan kunai yang diarahkan kepadanya. Tapi insting nya langsung mangatakan bahaya di belakang. Dengan cepat ia memutar tubuhnya menghadap Tsunade yang sudah bersiap dengan kepalan tangannnya. Lord Shinso langsung menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya untuk menahan pukulan Tsunade.

*boom*. Lord Shinso langsung terseret kebelakang akibat kerasnya pukulan milik Tsunade.

Para ANBU yang melihat pemimpin mereka datang, mereka langsung memposisikan diri mereka di belakang Tsunade.

"Hokage-sama". ucap Tenzou.

"siapa dia Tenzou ?". tanya Tsunade tanpa menglihkan perhatiannya dari Lord Shimso.

"kami juga tidak mengetahuinya, Hokage-sama". jawab Tenzou,

"siapa kau dan untuk apa kau mengacau di desa ini ?". tanya Tsunade ke lord Shinso

"siapa aku itu tidak penting. Dan alasan aku disini untuk membawa Akasha pulang". Jawab lord Shinso.

Tsunade langsung terkejut mendengar jawaban lord Shinso.

"asal kau tau, Akasha adalah bagian dari kami sekarang, jadi aku tidak akan membiarkan kau mengambil Akasha begitu saja". Ucap Tsunade.

"kau tidak memberikanku pilihan.". ucap lord Shinso, kemudian menjentikkan jari nya.

Tiba-tiba portal-portal yang berwarna merah tercipta di sekitar wilayang kantor Hokage. Dan dari dalam poertal tersebut keluar pasukan vampire dari Shinso family dan Suzen Family yang berjumlah puluhan lebih,

"Tenzou cepat lakukan evakuasi dan kumpulkan shinobi Jounin dan Chunin. Disini serahkan padaku !". perintah Tsunade.

"hai Hokage-sama !". jawab Tenzou.

Tenzou dan ANBU yang lainnya lasung pergi meninggalkan Tsunade dan Lord Shinso.

With Akasha.

Akasha yang masih memejamkan matanya sambil berendam di bak mandinya langsung membuka membuka matanya dengan sangat cepat. Ekspresi shock dan hawatir nampak dari wajah cantiknya. Dengan sangat cepat, Akasha langsung melompat keluar dari bak mandinya dan langsung pergi untuk memakai pakaian kunoichinya.

'masaka,Tou-sama, ariyenai !'. pikir Akasha terkejut, saat merasakan youki milik ayahnya.

Dengan terburu-buru, Akasha langsung melompat pergi menuju asal youki milik ayahnya.

with Tsunade.

Tsunade langsung menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya, untuk menahan serangan Lord Shinso. Tapi Tsunade langsung terdorong kebelakang karna kuatnya serangan tersebut.

"gyaaaaaaaahhh".

Perhatian Tsunade langsung teralihkan suara jeritan milik salah satu penduduk sipil Konoha.

sementara itu, lord Shinso yang melihat Tsunade tidak fokus langsung menyerang Tsunade dengan kecepatan tinggi. Lord Shinso mengayunkan kepalan tangannya untuk memukul Tsunade. Tsunade yang sempat kehilangan fokus, tidak bisa mengelak.

*buakkh*. *poft*. Tsunade langsung berubah menjadi log kayu. Sedangkan lord Shinso, ia masih terkejut, menandakan ia masih belum terbiasa dengan teknik yang ia angggap asing tersebut.

*buakkh*. Tsunade kembali muncul di samping lord Shinso dan langsung menghantam lord Shinso hingga terlempar.

"aku akui kau cukup hebat, manusia !. aku akan senang bertarung melawanmu. Tapi aku kesini bukan untuk betarung dengannmu, tapi membawa kembali putri yang kabur. Akasha.". ucap loed Shinso.

"sudah kubilang. !. Akasha adalah bagian dari kami, kunoichi Konoha. Jadi jika kau ingin mengambilnya. Kau harus berhadapan denganku !". ucap Tsunade.

*tap*. Tiba-tiba Akasha mendarat di samping Tsunade.

"seprtinya ayah tidak perlu susah payah mencarimu, Akasha". Ucap lord Shinso sambil tersenyum.

Sementara itu, Akasha masih terkejut dengan kedatangan Ayahnya, berbagai pertanyaan seakan menari-nari di otaknya.

"a-apa, yang T-Tou-sama lakukan disini ?". dan akhirnya, hanya itu pertanyaan yang keluar dari mulut Akasha.

Lord Shinso hanya tersenyu,,"kau sudah terlalu lama pergi dari rumah Akasha. Sudah saatnya kau kembali". Jawab lord Shinso.

Mendengar jawaban ayahnya, Akasha menggeleng pelan. "tidak, Tou-sama. disini, di desa ini adalah rumahku sekarang". Ucap Akasha sambil menatap desa konoha.

"jadi kau lebih memilih tinggal dengan ningen itu dari pada ayahmu. Ingat Akasha, ningen adalah musuh alami kita, para vampire.". ucap loed Shinso.

"Go-gomenasai, Tou-sama.". ucap Akasha sedih.

"baiklah kalau begitu, keu tidak memberikanku pilihan.". ucap lord Shinso kemudian menjetikkan jarinya.

Puluhah portal tercipta di di pelosok desa dan dari dalam portal tersebut keluar ratusan Vampire dari Shinso house dan Suzen House bahkan Issa Suzen juga ikut andil dalam operasi tersebut.

,

"Gyaaaahhh- gyaaaaaaahh-gyaaaaaaaaaa". Suara teriakan kesakitan menjulang tinggi dari berbagai arah.

"Akasha, ayah beri kamu pilihan. ikut ayah pulang dan akan ku tarik pasukanku. Atau akan kupastikan semua ningen di desa ini akan terbunuh, mungkin yang kalian sebut shinobi itu bisa bertahan tapi tidak untuk penduduk biasa. Jadi pikirkanlah baik-baik".

Akasha kini tengah dilanda kebingungan tingkat tinggi. Antara cintanya atau keselamatan penduduk.

"Gyaaaaaaaa".

Akasha kembali menggigit bisir bawahnya saat mendengar jeritan kesakitan yang terus saja bermunculan.

"apa ayah berjanji ?". tanya Akasha.

"Akasha !. apa yang kau lakukan !. kita selesaikan ini bersama !". teriak Tsunade.

"Gomenasai, Hokage-sama.". ucap Akasha. Kemudian menatap kembali ayahnya. "apa ayah berjanji akan menarik pasukan ayah ?". tanya Akasha lagi.

Lord Shinso mengangguk. "apa kau pernah mendengar ayah berbohong ?". tanya balik lord Shinso.

Akasha menggeleng. "baiklah. Aku akan ikut bersama ayah". Ucap Akasha tanpa disadari, setetes air mata menetes dari mata indah Akasha. 'maaf kan aku, Naruto-kun'. Pikir Akasha.

Mendengar jawaban Akasha, lord Shinso langsung tersenyum kemudian memberi sinyal untuk mundur kepada paukannya.

Para pasukan lord Shinso kembali masuk kedalam portal dan menghilang.

"Akasha. Apa kau gila !, apa kau mau pergi bagitu saja. Akasha !. lalu bagaimana dengan Naruto ?". teriak Tsunade dengan marah.

Akasha sudah tidak bisa menahan lagi air matanya. Akasha kemudian mendekati Tsunade. Kemudian melepas hitai-ate nya dan menyerahkannya kepada Tsunade.

"maaf, Tsunade-sama". ucap Akasha dengan pelan. Air mata terus mengalir di pipinya.

"Akasha, kita bisa melewati ini bersama. Kau tidak perlu pergi". Ucap Tsunade pelan.

Akasha menggeleng. "tidak Hokage-sama, ini adalah jalan satu-satunya". Ucap Akasha.

"lalu... bagaimana dengan Naruto. Kau adalah orang selain aku, Jiraiya, Teuchi dan Ayame yang sangat berharga bagi Naruto ". ucap Tsunade pelan.

Kesedihan Akasha semakin membesar saat membayangkan Naruto. Akasha langsung memeluk Tsunade.

"maaf". Hanya itu kata yang terus Akasha ucapkan.

"hokage-sama. permintaan terakhirku. Berikan Hitae-ste miliku kepada Naruto dan katakan padanya,... aku sangat mencintainya.". ucap Akasha.

,

Dan pada saat itu juga, malam itu. Akasha Bloodriver pergi dari konoha meninggalkan orang yang dicintainya demi menyelamatkan penduduk Konoha Untuk waktu yang hanya author yang mengetahuinya.

Tobe continued

Yo minaa. Akhirnya selesai juga. Dan bagaimana menurut kalian. ?. silahkan tinggalkan kesan.

Dan Tsunade masih belum mengetahui kekkei genkai milik Naruto.

info capter depan, akan ada time skip yang sangat panjang mungkin.

Dan mungkin capter depan kekkei genkai milik Naruto akan terungkap.

So silahkan review, fav, or foll.

Sampai ketemu di capter depan

jaa