Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto.


Namikaze Brothers

Chapter 1: Brother?


"People live their lives bound by what they accept as correct and true. That's how they define 'reality'. But what does it mean to be 'correct' or 'true'? Merely vague concepts ... their 'reality' may all be a mirage. Can we consider them to simply be living in their own world, shaped by their beliefs?"

~ Uchiha Itachi


Naruto membuka matanya sedikit. Hal pertama yang ia rasakan adalah, tubuhnya sangat sakit. Tubuhnya seperti ditiban batu besar. Tubuhnya seperti sangat hancur. Ia ingin membuka matanya lagi, tetapi sangat sakit, jadi, ia kembali menutup matanya. Ia masih bisa mendengar suster di depan pintu berbicara…

"Anak itu— Tes DNAnya menunjukan—"

"—Namikaze?"

"Yap. Dia kemungkinan adalah adik dari Namikaze Minato—"

Setelah perkataan itu, Naruto kebingungan. Seluruh dunia tahu kalau ia adalah anak dari Namikaze Minato, Yondaime Hokage. Tapi, ia mendengar bahwa suster ini mengecek darahnya, yang berarti mereka tidak tahu ia siapa. Lalu, adik Namikaze Minato? Yang benar saja. Orang tua Minato ayahnya meninggal saat ayahnya masih bayi, setahu yang dia ingat.

…Tunggu. Kenapa suster itu mengucap nama Namikaze Minato seenaknya? Setahunya, seluruh Konoha mengucap nama Namikaze Minato dengan Yondaime-sama, atau Namikaze-sama. Dimana dia? Ia yakin ia berada di Rumah Sakit. Tetapi, rumah sakit mana?

Mari kita beri pilihan. Konoha? Kalau ini di Konoha, Naruto tahu bahwa semua orang akan memanggil Minato Namikaze dengan nama Yondaime-sama, atau Namikaze-sama. Jadi, dia bukan di Konoha.

Iwa? Iwa, walaupun sangat benci ayahnya, mereka biasanya memanggil ayahnya dengan julukannya, Yellow Flash. Jarang sekali mereka memanggil ayahnya dengan nama Minato Namikaze. Lagipula, walaupun Perang Dunia Ninja ke-4 sudah selesai, dan kini ke 5 negarsa besar sedang damai, mereka juga pasti bakal mengucapkan nama Namikaze Minato dengan nada hormat. Tapi Naruto mendengar suster itu mengucapkannya dengan nama biasa.

Kumo? Kumo, sama seperti Iwa, lebih sering memanggil ayahnya dengan julukan namanya, Yellow Flash.

Suna? Ia sudah terkenal sebagai pahlawan di Suna karena Gaara. Kalau mereka memanggil nama ayahnya, pasti mereka memanggilnya dengan hormat.

Jadi, dimana dia?

Naruto harus menunggu jawaban ini dulu, sampai dia bertemu bangun, dan kemudian menanyakannya pada suster. Naruto, kini bukanlah anak yang ceroboh dan idiot lagi. Perannya di perang dunia ninja, membuatnya mempelajari strategi, dan bertindak tenang. Selama di perang juga, ia juga semakin dewasa. Mengenal betapa kerasnya dunia ini.

Ia kemudian mencoba mengingat apa yang terakhir kali ia lakukan.

Ia, yang sekarang berumur sekitar 25 tahun, sudah berhasil memasteritekhnik Hiraishin milik ayahnya. Memikirkan bahwa tekhnik milik ayahnya sangat keren, ia mencoba membuat jurusnya sendiri. Jurus yang akan membuatnya terkenal.

Iapun memilih untuk membuat tekhnik Jikukan (Space-Time Technique), tekhnik seperti Hiraishin milik ayahnya. Jadilah, selama beberapa tahun, ia mempelajari semua hal tentang Jikukan dan Fuinjutsu. Sayangnya, mempelajari dua hal itu sangat susah. Ia sudah membaca semua scroll tentang Jikukan milik ayahnya, yang sangat dikit, dan scroll Fuinjutsu. Scroll Fuinjutsu milik ayah dan ibunya sangat banyak, jadilah, ia membaca semua scroll dan mempraktikannya, sampai ia menjadi salah satu Seal Master di Konoha.

Belum puas, iapun pergi dari Konoha, dengan izin Tsunade tentu saja, untuk ke Uzushiogakure, dimana klannya, klan Uzumaki terkenal karena Fuinjutsunya. Iapun mempelajari semua scroll yang ia temukan di Uzushiogakure, yang tentunya sangat banyak, dan lebih hebat daripada scroll yang ada di rumah orang tuanya. Jadilah, selama beberapa tahun, ia menetap di Uzushiogakure.

Selama disitu, ia bertemu dengan seorang Uzumaki yang bernama, Uzumaki Jigen. Naruto bertemu dengannya beberapa bulan setelah ia sampai di Uzushiogakure.

Ternyata, orang itulah yang menjaga Uzushiogakure dari negara-negara lain yang ingin mengambil pengetahuan tentang Uzushiogakure untuk kepentingannya sendiri. Jadi, Jigen membuat Fuinjutsu, untuk hanya darah Uzumaki yang bisa memasuki Uzushiogakure.

Naruto harus memenangi tantangan dari Jigen terlebih dahulu sebelum bisa mempelajari semua yang ada disini. Setelah menang, iapun belajar dibawah Jigen. Jigen memberitahu Naruto semuanya tentang Fuinjutsu.

Ternyata, Jigen berumur 120 tahun. Ketika Naruto bertanya bagaimana Jigen selamat dari penghancuran Uzushio, Jigen menjawab bahwa rumahnya diberi Fuinjutsu agar tidak ada yang mengetahui. Jigen saat itu sedang tidur, jadi tidak tahu bahwa Uzushio hancur. Lucu, menurut Naruto.

Iapun, selama 4 tahun, belajar dalam arahan Jigen.

Setelah selesai, ia kembali ke Konoha. Iapun semangat untuk membuat Fuinjutsu-Jikukan karena menurutnya ia sudah lebih hebat daripada Master Seal. Iapun membuat membuat tekhnik Jikukan. Ia ingin tekhnik dimana ia bisa membuat sebuah dimensi, seperti jurus Kamui milik Obito. Dimana ia bisa menghisap semuanya ke dimensi miliknya.

Iapun bereksperimen lagi selama satu tahun.

Dan, itu yang membawa Naruto kesini. Ia membuat beberapa handseal, dan kemudian mengeksekusikan tekhnik Jikukan-nya. Tetapi, ia kemudian baru ingat dimana kesalahannya. Handsealnya salah. Saat ia ingin mengeksekusikan tekhniknya dengan 10 handseal, ia ingat saat ia ingin membuat handseal terakhir, rumahnya bergetar, pertanda ada ledakan. Ia tidak panik dan melanjutkan karena ia tahu bahwa itu adalah ledakan dari hasil latihan seseorang karena rumahnya di dekat Training Ground. Karena ledakan itu, handseal Naruto sedikit meleset, dan kemudian badannya sakit, dan semuanya berubah menjadi hitam.

Memgningat itu kembali, Naruto kemudian jadi panik. Itu adalah tekhnik Jikukan. Ada sebuah alasan kenapa tekhnik Jikukan sangat berbahaya. Yaitu, tekhnik itu menginvolvasikan waktu dan tempat. Kita bisa saja mengacaukan waktu, dan kemudian membuat lubang dimensi lain.

Naruto kembali panik. Bagaimana kalau ia berada di dimensi lain? Bagaimana kalau dia berada di dimensi dimana alien berada? Atau mungkin ia berada di dimensi dimana yang menguasai dunia adalah monster? Memikirkan itu membuat Naruto takut.

Ia kemudian menyadari, bahwa suster itu mengatakan Namikaze Minato, yang berarti ia berada di dunia ninja, membuatnya aman.

Ia membuka matanya lagi. Kali ini tidak terlalu sakit. Ia membuka matanya, dan melihat seluruh tubuhnya dibungkus oleh perban. Yang tersisa hanya rambut blondenya. Ia menaikan alisnya. Kenapa ia masih sakit? Biasanya Kurama yang menyembuhkannya. Ia menaikan bahunya tidak perduli, dan mengasumsikan bahwa itu hanyalah masalah kecil. Ia kemudian melihat ke tubuhnya lagi, dan matanya melebar.

Tubuhnya lebih kecil! Sangat kecil. Ia kemudian melihat tangannya. Tangannya sangat kecil. Naruto melebarkan matanya. Ia terlihat seperti 10 tahun. Tidak, kurang dari itu. Ia terlihat seperti berumur 3 tahun. Yap.. 3 tahun. Ia sangat kecil!

Ia kemudian berusaha berdiri, menahan sakitnya, dan berjalan dengan lemah ke kamar mandi. Setelah ada disana, ia melihat ke kaca. Benar saja, tubuhnya sangat kecil. Ia terlihat seperti 3 tahun. Rambut blonde spikynya masih terlihat sama, cuma lebih berantakan. Dan ia melihat juga, kumis kucingnya juga hilang. Naruto mengangkat alisnya melihat itu.

Ia menghela nafasnya, memproses segala situasinya. Kalau dulu, ia mungkin akan panik dan langsung berteriak 'Kai!' karena yakin ini adalah Genjutsu. Tetapi ia yakin, Ini bukan Genjutsu. Ia menghela nafasnya lagi, hal baiknya adalah, setidaknya ia kembali muda.

Sebuah pikiran muncul di kepalanya. Ia bisa saja membuat identitas baru, dan kemudian meminta masuk Akademi di umur 3 tahun. Ia akan memakai seluruh pengetahuannya, dan kemudian lulus akademi hanya dalam 1 tahun, yang berarti ia 4 tahun.

Dengan itu, ia mengalahkan rekor Kakashi! Sweet! Ia akhirnya bisa mengalahkan senseinya. Ia kemudian akan menjadi Chuunin di umur 6 tahun, Jounin di umur 7 tahun, dan kemudian menjadi ANBU di umur 9 tahun, dan menjadi Kapten ANBU di umur 10 tahun!

Oh, ia tidak sabar untuk melihat wajah semuanya ketika melihat Kapten ANBU berumur 10 tahun. Memikirkan itu membuat Naruto tertawa kecil. Jiwa keanak-anakannya masih ada.

Pertama, ia harus tahu ini berada dimana. Dari ruangannya, ia tahu ini adalah rumah Sakit Konoha. Tetapi, kenapa suster itu berkata soal Namikaze Minato tanpa hormat?

Naruto mengangkat bahunya tidak tahu. Iapun keluar kamar mandi. Setelah keluar kamar mandi, matanya menangkap kalendar. Iapun berjalan ke kalendar itu, ingin tahu sekarang hari apa, bulan apa, dan tahun berapa.

Ketika melihat kalendar, matanya melebar. Terlihat disana, 21 Juli, xxxx. What the hell?! Ia tidak ahli Matematika, tapi ia bisa perkirakan bahwa di tahun ini, Perang Dunia Ninja ke-3 bahkan belum mulai!

Ia menghela nafasnya. Mencoba untuk kembali tenang. Ia kemudian memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Pertama, ia melakukan handseal, sedikit salah dibagian terakhir dan boom! Iapun berada di masa lalu.

Ia memijat keningnya pusing. Ia kira, setelah Perang Dunia Ninja selesai, ia sudah tidak akan lagi mendapat masalah, tetapi, ternyata benar kata orang, ia magnet masalah.

Walaupun ia tahu Time-Travel kelihatannya seperti mustahil, ia tahu bahwa Time-Travel bisa dilakukan dalam tekhnik Jikukan, karena tekhnik Jikukan menginvolvasi waktu.

Iapun dengan pusing, kembali ke tempat duduknya dan tidur. Ia melihat ke luar jendela, dan ia tidak terlalu kaget ketika melihat 3 wajah di monumen Hokage. Ia merasa sedikit aneh tidak melihat wajah ayahnya di Monumen Hokage, atau melihat wajah Baa-chan Tsunade.

Ia memijat keningnya lagi. Semua ini, kalau menurut Shikamaru, menyusahkan. Tetapi hal baiknya, ia bisa memperbaiki sesuatu dari masa lalu.

Ia kemudian memikirkan… Ia pasti akan ditanyakan namanya. Apa ia akan memberitahu mereka bahwa namanya adalah Naruto? Kalau iya, bagaimana dengan 'Naruto' yang ada disini? Apa nanti 'Naruto' jadi tidak ada, apa 'Naruto' akan mempunyai nama baru?

Lagipula, ia ingat bahwa di tahun ini, buku Ero-sennin yang berjudul 'The Tale of Gutsy Ninja' sudah diterbitkan. Tokoh utama buku itu adalah Naruto, jadi, kalau ia memberitahu mereka bahwa ia bernama Naruto, mereka pasti curiga, dan tidak menganggap ini adalah kebetulan karena nama nama 'Naruto' sangat jarang.

Ia tidak bisa saja memberitahu mereka bahwa ia adalah seseorang dari masa depan kan? Kalau ia bilang begitu, ia langsung akan dikirim ke Inoichi untuk tes mental. Eh, Inoichi? Disini, Inoichi hanya anak keci, jadi dia mungkin akan dikirim ke ayah Inoichi.

Jadi, ia membutuhkan nama baru. Ia kemudian menyeringai. Ia selalu ingin nama baru! Bukannya ia tidak suka nama Naruto, sebaliknya, ia sangat suka nama Naruto, tetapi ia juga ingin menamai dirinya sendiri dengan nama yang menurutnya keren.

Hm, bagaimana jika Nicholas? Itu sangat keren. Tetapi, terlalu asing. Ia ingin nama yang keren. Yang langka. Yang tidak dipakai orang lain. Yang—

"Cklek."

Sebelum ia berpikir kembali, pintunya terbuka dan memperlihatkan Hokage. Matanya melebar dengan shock ketika melihat Hiruzen Sarutobi disana. Ia sedih ketika melihat orang yang ia anggap 'kakek'-nya itu. Tetapi, ia juga sekaligus menahan untuk tidak tertawa karena melihat Jiji-nya yang terlihat sangat muda. Iapun memutuskan bahwa ia harus berakting sebagai anak pemalu, kebingungan, dan sedih.

Hiruzen tersenyum baik pada anak di depannya, "Bagaimana keadaanmu, anak muda?" Tanya Hiruzen dengan nada baik.

Naruto melihat dengan sedikit ekspresi takut ketika melihat Hiruzen, "Ba-baik…" Jawabnya dengan agak takut.

Hiruzen tersenyum kembali, "Jangan takut, aku tidak bermaksud untuk melukaimu. Jadi, bisa kau jelaskan apa yang terjadi? Tim ANBU milikku menemukanmu terbaring di hutan dengan luka yang sangat parah." Tanya Hiruzen dengan nada baik, tetapi sekaligus dengan nada berwibawa.

Naruto berakting untuk terlihat sedih memikirkan itu lagi, ia berakting untuk seperti takut menceritakannya pada Hiruzen.

Hiruzen terlihat sedih melihat anak muda yang sangat takut. Ia asumsikan bahwa anak muda ini pasti baru saja mengalami sesuatu yang traumatis.

"Tidak apa, anak muda. Ceritakan saja.." Hiruzen menenangkan. Naruto tetap takut. Hiruzen menghela nafasnya. Ia akan bertanya tentang apa yang terjadi nanti saja. Pertama, ia harus membutuhkan informasi tentang siapa anak ini dulu. "Jadi, siapa namamu, anak muda?" Tanyanya.

Naruto harus menahan matanya agar tidak melebar. Ia belum memikirkan itu! Ia terlalu sibuk akting untuk tidak kembali memikirkan namanya. "E-em…" Gumamnya. Ia masih memikirkan nama yang cocok. "Na-namaku… Shi-shisui.." Ucapnya. Mata Naruto kemudian sedikit melebar karena kaget. Ia tidak sengaja mengucapkan nama itu! Itu hanyalah nama yang ada di pikirannya.

Naruto kemudian memikirkan lagi, lagipula, di 'era' ini, nama Shisui sangat jarang. Jadi, ia tidak yakin bahwa akan ada yang mempunyai nama yang sama dengannya.

Dan kemudian sebuah nama muncul. Uchiha Shisui. Oh! Ia tidak memikirkan itu! Bagaimana jika ia, menggunakan nama Shisui, Shisui Uchiha di sini akan mati, atau Shisui Uchiha disini akan tidak mempunyai nama atau nama yang berbeda? Oh shit oh shit oh shit oh shit.

"Berapa umurmu?"

Suara Hiruzen kembali menyadarkannya dari pikirannya. "Ti-tiga…" Jawabnya dengan malu-malu.

Hiruzen mengangguk, "Dimana orangtuamu?" Tanyanya lagi.

Naruto terlihat sedih, "Ti-tidak ada… Kata Jiro-jiji dan Suki-baa, orangtuaku meninggal…" Ucapnya dengan sedih. Naruto kemudian menemukan suatu alasan. Jiro-jii dan Suki-baa adalah dua orang yang mengurusnya. Mereka menyiksa Naruto. Naruto diperlakukan seperti pembantu disana. Lagipula, nama Jiro dan Suki juga cukup umum.

Hiruzen menaikan alisnya, "Siapa itu Jiro-jii dan Suki-baa?" Tanya Hiruzen penasaran.

Naruto kemudian langsung membuat ekspresi takut lagi. "Jiro-jii.. da-dan Suki-baa sangat jahat padaku… Me-mereka se-selalu menyuruh Shisui me-melakukan sesuatu! Da-dan ka-kalau Shi-shisui salah, Shi-shisui salah Shishui a-akan di-dihukum ka-karena Shi-shui anak nakal! Shisui ti-tidak ingin kesana!" Seru Naruto dengan takut.

Hiruzen cemberut. Kalau ada satu yang sangat ia benci, itu adalah Kekerasan pada anak seperti Shisui muda ini. Ia berdo'a bahwa siapapun itu Jiro-jii dan Suki-baa, semoga mereka terbakar di neraka. Itupun menjelaskan tentang luka-luka yang diterima di tubuh anak ini. Mereka menyiksa anak ini. Hiruzen kembali cemberut. Anak ini pasti trauma.

Hiruzen kembali tersenyum lagi ketika Shisui menatap dengan takut kepadanya, semoga, ketika ia memberitahu kepada Shisui bahwa ia mempunyai kakak disini, ia semoga akan gembira dan sembuh dari trauma.

"Shisui-kun," Ucap Hiruzen dengan lembut, "Kami tidak akan membawamu kembali ke orang jahat itu," Lanjutnya. Mendapat tatapan harapan dari Shisui yang membuatnya tersenyum. "Apa kau ingin tinggal disini?" Tanyanya lagi. Shisui terlihat mengangguk semangat.

Hiruzen kembali tersenyum, "Dan, kau mempunyai kakak disini." Ucapnya.

Naruto berakting untuk kebingungan dengan memiringkan kepalanya, "Kakak?" Tanyanya kebingungan, walaupun ia tahu siapa yang dimaksud.

"Saat kau masih tertidur, kami mengambil sampel darahmu, dan mengetesnya kepada sampel penduduk Konoha untuk mengetahui orang tuamu. Dan ternyata, sampelnya tidak ada yang cocok, dan hanya cocok pada seorang Minato Namikaze. Kami duga bahwa ia adalah kakakmu. Ia berumur 4 tahun saat ini, lebih tua satu tahun darimu dan berada di Panti Asuhan Konoha," Jelas Hiruzen.

Naruto dengan mata penuh harapan, tersenyum lebar. Walaupun cuma pura-pura, ia juga sangat ingin bertemu dengan ayahnya.

"Baiklah. Besok kau akan bertemu dengan kakakmu, Shisui-kun, dan besok kau akan keluar dari rumah sakit. Sampai jumpa, Shisui-kun." Dengan itu, Hiruzen pergi keluar dari kamar Naruto.

Naruto menghela nafasnya dan kembali tidur. Ia tidak sabar untuk menemui ayah— ehem, kakaknya.


-Timeskip, 2 Years Later-

Sudah 2 tahun semenjak Naruto terjebak di masa lalu. Ia sekarang bukan Uzumaki Naruto, tetapi Namikaze Shisui. Dan ternyata, walaupun ia tidak ingin mengakuinya, ia lebih senang di masa lalu. Disini, ia tidak sendirian. Ia mempunyai kakaknya, yang kadang sangat overprotektif padanya. Disini juga, ia tidak selalu mendapat pandangan benci sewaktu ia kecil.

Dan lalu yang paling menggembirakan, tidak ada Kurama. Yah, walaupun Naruto dan Kurama bisa dibilang partner, Naruto juga kadang berpikir bagaimana hidupnya tanpa Kurama. Tidak ada beban menjadi Jinchuuriki. Menjadi normal.

Memikirkan Kurama, membuat Naruto berpikir apakah Kurama ikut terbawa ke masa lalu? Kalau iya, ia berpikir bahwa ia pasti sekarang terperangkap di tubuh Kushina.

Omong-omong soal Kushina ibunya, ia belum pernah bertemu dengannya. Ia duga, Kushina masih berada di Uzushio karena ibunya bilang ia ke Konoha saat sekitar pertengahan Akademi.

Naruto juga sempat melihat ibu Sasuke, Mikoto, lalu Fugaku, dan lainnya. Hell, ia bahkan sempat melihat Orochimaru! Ia kadang merasa sedikit aneh melihat Orochimaru tanpa senyuman seramnya itu.

All-in-all, Naruto sangat menyukai disini. Konoha lebih besar daripada di masa depan, karena Konoha belum diserang Kurama dan Pain. Ia bahkan sudah terbiasa dengan nama barunya, dan sifat yang ia buat.

Ia, berusaha agar ia semakin mirip dengan kakaknya, mencoba berakting tenang, kalkulatif, dan pintar sama seperti kakaknya. Karena terlalu lama berakting, sifatnya juga berubah seperti itu. Ia sekarang bukanlah idiot, cerewet, dan ceroboh.

Iapun kadang juga latihan pagi hari dengan Jogging bersama kakaknya mengelilingi Konoha. Walaupun Naruto masih mempunyai memori jurus-jurusnya, ia harus melatih badannya agar fit.

Ia tak menyangka, ayahnya, yang ia kira sangat jenius, di umur segini sangat suka menjahili orang, sama seperti Naruto. Naruto kira sifat itu ia ambil dari ibunya, tetapi ternyata itu dari ayahnya.

Seminggu lalu, Hokage mengumumkan untuk para anak yang ingin mengikuti Akademi, mereka harus datang besok pagi untuk menerima tes. Minimum umurnya 6 tahun.

Naruto mendapat kabar bahwa beberapa bulan yang lalu, Konoha masuk ke dalam perang. Awalnya, perang ditimbulkan karena Sandaime Kazekage hilang. Walaupun Naruto tahu bahwa Sasori pelakunya, ia tidak bisa memberitahunya. Suna mencurigai Iwa, dan langsung mengadakan perang skala besar pada Iwa. Konoha ingin neutral, tetapi, lama-lama, mereka juga terbawa perang dengan Iwa dan Suna. Mereka juga harus perang dengan Kumo soal masalah wilayah. Jadilah, program Akademi dipercepat karena Konoha butuh tentara.

Naruto masih ingat pertama kali reaksi Minato. Minato sangat semangat. Minato, saat diberitahu ia mempunyai adik, langsung berjanji padanya bahwa ia akan melindunginya selamanya dan tidak akan membuat mereka terpisah lagi. Membuat Naruto tersenyum.

"Shisui!"

Suara panggilan kakaknya membangunkan Naruto dari tidurnya. Ia kini berada di kamar panti asuhan. Setiap kamar berisi dua kasur, dan Naruto tentunya sekamar dengan kakaknya.

Naruto menengok kearah kakaknya, "Ada apa, Nii-chan?" Tanyanya dengan suara childish. Sejak dari minggu lalu, kakaknya tidak berhenti meloncat-loncat untuk menjadi ninja. Ini juga pertama kalinya ia akan terpisah dari kakaknya. Tetapi, ia mungkin akan mendiskusi ini pada Sandaime untuk mengikuti tes, dan diletakan di kelas yang sama dengan kakaknya.

"Ayo! Nanti kita akan telat pergi ke Akademi! Aku sudah tidak sabar!" Seru Minato. "Kita akan menjadi ninja!" Serunya lagi.

Naruto menghela nafasnya, "Kenapa Nii-chan sangat semangat menjadi ninja?" Tanya Naruto penasaran.

Minato tersenyum besar, "Aku ingin menjadi ninja, agar aku diakui oleh seluruh penduduk! Dan juga, aku ingin menjadi ninja untuk melindungimu!" Serunya dengan nada penuh determinasi.

Mata Naruto melebar. Itu adalah kata-kata yang sama dengan apa yang ia ucapkan ketika ia ditanyakan kenapa ia menjadi ninja. Naruto tersenyum, "Aku yakin Nii-chan akan menjadi ninja yang hebat. Nii-chan akan menjadi Yondaime, dan aku akan menjadi asisten Nii-chan!" Seru Naruto. Walaupun sebenarnya apa yang dikatakannya benar tentang kakaknya yang menjadi Yondaime.

Minato tersenyum besar pada Naruto, "Aku akan menjadi Hokage, dan aku kemudian akan melindungimu. Itu adalah janji seumur hidup." Ucap Minato.

Mata Naruto melebar ketika mendengar itu lagi. Ternyata, sifat protektifnya pada teman dan sifat pantang menyerahnya ia ambil dari ayahnya. "Aku akan menjadi ninja yang lebih kuat daripada Nii-chan! Dan aku yang akan melindungi Nii-chan!" Seru Naruto.

Minato cemberut, "Baka. Walaupun kau lebih kuat dariku, tetap saja aku yang akan melindungimu. Melindungi adiknya adalah tugas seorang kakak." Ucap Minato. Ia kemudian kembali tersenyum, "Ayo Shisui! Yang terakhir sampai di Akademi harus mentraktir makan siang!" Dengan itu, Minato langsung lari keluar meninggalkan Naruto yang belum mandi dan masih berantakan.

"Nii-chan kau curang!" Seru Naruto.


-Academy-

Naruto kini sudah sampai di Akademi. Ia melihat ke arah sekeliling, untuk melihat siapa saja yang masuk Akademi. Matanya hanya menangkap orang-orang asing, tetapi ada beberapa yang ia kenal.

Pertama, ia melihat Uchiha Mikoto. Ibu dari Sasuke. Kalau bisa dibilang, Naruto berhubungan baik dengan ibu Sasuke. Mereka pertama kali bertemu dengan Mikoto di taman Konoha satgu tahun yang lalu, dan sejak saat itu, ia, Minato, dan Mikoto sering bermain bersama.

Walaupun Mikoto berasal dari klan Uchiha, klan elite, orang tua Mikoto memperbolehkan ia dan Minato untuk bermain dengan Mikoto. Mikoto dan orang tuanya bukan seperti Uchiha lain yang sombong. Naruto sempat kaget ketika mengetahui nama ayah Mikoto adalah Itachi. Ia sekarang tidak bingung kenapa Mikoto menamai anaknya Itachi.

Jadi, bisa dibilang Naruto, Minato dan Mikoto adalah sahabat. Sebenarnya, Mikoto seumuran dengannya. Mikoto berkata ia akan ke Akademi lebih dulu karena ia seorang Uchiha. Tidak ingin ditinggal kedua temannya, Naruto juga ingin memasuki Akademi walaupun 5 tahun. Lagipula, ia sudah yakin ia akan lulus karena ia mempunyai pengetahuan seorang kage dari masa depan.

Ia tahu menggunakan pengetahuannya dari masa depan itu curang tetapi hey! Sewaktu dulu, ia sudah pernah menjadi seorang dead-last, sekarang ia ingin dihormati sebagai prodigy. Ia ingin merasakan apa jadinya menjadi prodigy seperti Itachi.

Naruto melihat ke sekelilingnya. Ada beberapa wajah yang ia kenal juga. Ada Yamanaka Inoichi, yang Naruto sangat ketahui adalah ayah Ino. Terlihat sekali Inoichi tidak mempunyai sifat seperti Ino. Inoichi terlihat ramah, kalem, dan rada pendiam juga kalau tidak bersama dengan teman-temannya.

Di samping Inoichi, ada seseorang yang Naruto sangat kenal sebagai Nara Shikaku. Ia tidak terlalu kaget ketika melihat Shikaku mempunyai sifat yang sama dengan Shikamaru, dan wajah yang sama seperti Shikamaru. Ia, walaupun dari kejauhan masih bisa mendengar Shikaku mengucapkan 'Mendokusei.'

Di samping Inoichi dan Shikaku, bisa terlihat member Ino-Shika-Cho yang di masa depan akan melegenda terakhir, yaitu Akimichi Chouza. Wajah Chouza terlihat chubby. Ia memakai kaus berwarna merah dengan kanji untuk makanan, dan celana pendek berwarna abu-abu. Di tangannya terlihat sebuah bungkus kripik kentang seperti biasa.

Naruto mengalihkan perhatiannya dari situ, dan kemudian ke arah lainnya. Ia kemudian melihat dua orang yang ia ketahui juga, walaupun sedikit susah mengetahuinya.

Hyuuga twins. Hyuuga Hiashi dan Hyuuga Hizashi. Mereka sama-sama menampilkan wajah stoic. Mereka memakai kimono formal berwarna putih. Mereka terlihat identik, dan yang membedakan mereka hanyalah Hizashi memakai perban di dahinya untuk menutupi Caged-Bird Seal yang ada di dahinya.

Naruto mengalihkan pandangannya dari Hyuuga twins, dan kembali melihat seseorang yang ia ketahui Inuzuka Tsume dan Nara Yoshino, yang Naruto ketahui adalah ibu dari Kiba dan Shikamaru. Tsume, terlihat memakai baju yang sama seperti Kiba saat Kiba menjadi Gennin. Rambut acak-acakan Tsume juga terlihat. Jika kau tidak mengetahuinya, kau bisa mengasumsikan dia adalah lelaki.

Lalu, Nara Yoshino, sama seperti Nara lainnya, mempunyai rambut yang dikuncir kuda. Ia memakai fishnet, dan dilapisi jaket berwarna hijau. Simbol klan Nara ada di lengan jaketnya. Ia juga memakai celana pendek berwarna putih.

Dan, Naruto juga melihat seorang Aburame, yang kalau Naruto benar, adalah Aburame Shibi. Ayah Shino. Tetapi, Naruto tidak terlalu tahu karena semua Aburame menutupi wajahnya. Shibi memakai jaket berkerah panjang seperti Aburame lainnya berwarna hitam, rambut coklat spiky, dan memakai kacamata hitam. Ia memakai celana panjang coklat.

Naruto kembali melihat kakaknya yang kini sudah berbaris diantara para murid dengan senyuman besar di wajahnya. Naruto langsung berlari ke arahnya, "Minato-nii!" Serunya.

Minato menghadap kearahnya, dan melambaikan tangannya. Naruto langsung lari ke arahnya, dan berbaris di belakangnya.

"Jadi, apa kau sudah minta izin pada Hokage-sama?" Tanya Minato.

Naruto menggeleng, "Tidak. Hokage-sama belum datang, tetapi aku sudah meminta izin pada proktor dan diperbolehkan." Ucapnya.

Minato tersenyum besar, "Baiklah! Dengan begitu, kita bisa satu kelas! Aku harap kau bisa lulus tesnya, Shisui!" Seru Minato semangat.

Naruto tersenyum, "Tentu saja. Lihat saja, aku akan mengalahkanmu!" Seru Naruto balik.

Mereka kemudian mengobrol untuk beberapa saat untuk mempercepat waktu. Mereka berhenti mengobrol ketika nama salah satu dari mereka dipanggil.

"Namikaze, Minato!" Sang proktor mengumumkan. Minato memberi senyum besar ke arah Naruto, dan langsung maju.

Sang proktor memberikan 10 shuriken ke Minato, dan mengatakan sesuatu yang Naruto tidak dengar dari posisinya, dan Minato mengangguk dengan wajah determinasi.

Minato melempar semua shurikennya, dan 6 dari 10 Shuriken mengenai sasaran. Sang proktor memberikan Minato nilai 80, karena melemparkan 6 shuriken tepat sasaran saat pertama kali mencoba adalah hal yang bagus. Apalagi untuk seorang civilian yang tidak mempunyai latihan dari klan.

Mereka kemudian masuk ke arena untuk sparring. Naruto melihat ayahnya yang sekarang adalah kakaknya, berhadapan dengan seorang Genin dari Konoha.

Sang protor itu membisikan beberapa aturan pada kontestan, dan Minato dan sang Genin, yang Naruto sempat dengar bernama Takagi.

"Hajime!" Seru sang proktor.

Tidak seperti kontestan lainnya yang dimana Naruto lihat langsung melesat ke arah lawannya, kakaknya, diam saja dan menganalisis lawannya dulu. Naruto tahu bahwa kakaknya adalah seorang jenius. Ia hanya bisa terkekeh ketika ia merencanakan untuk mengalahkan kakaknya, dan menjadi prodigy di kelas. Tetapi ia akan membiarkan kakaknya menang di beberapa materi.

Tidak sabar, Takagi langsung melesat ke arah Minato dengan pukulan, yang Takagi sangat yakin langsung menyelesaikan pertandingan.

Minato, dengan mudah memblok pukulan Takagi, mengagetkan Takagi. Minato kemudian langsung mencoba menendang pertu Takagi, tetapi Takagi meloncat ke belakang. Takagi langsung melesat ke arah Minato lagi, melayangkan berpuluh pukulan.

Minato dengan susah payahnya menghindari dan memblok pukulan Takagi, walaupun ada beberapa yang mengenainya. Minato melihat Takagi mengayunkan tangannya ingin memukul kepala Minato. Minato langsung menunduk, dan melihat kesempatan, menendang perut Takagi, membuat Takagi sedikit terloncat kebelakang, dan pertandingan selesai karena Minato berhasil mengenai Takagi pukulan atau tendangan.

Minato diberi skor 8 lagi, karena memukul Genin adalah tugas yang sangat susah untuk seseorang yang belum menerima edukasi ninja. Apalagi seorang civillian.

Minato langsung diberitahu bahwa ia lulus, dan kemudian kembali ke barisan lagi.

Setelah memberi Minato ucapan selamat, Naruto mendengar namanya dipanggil.

"Namikaze, Shisui!"

Dengan itu, Naruto langsung maju.

"Aku akan memberikanmu 10 shuriken. Kau melemparnya ke arah target. Aku akan memberimu sedikit basic melempar Shuriken terlebih dahulu. Kaki kiri ke belakang satu langkah kalau kau tangan dominanmu adalah tangan kanan. Lempar shurikennya dengan mengayunkan pergelangan tanganmu seperti ini," sang proktor mempraktikannya pada Naruto. Naruto mengangguk, dan sang proktor memberikan Naruto 10 shuriken.

Naruto harus menahan seringaian. Ia ingin melihat wajah semua orang disini ketika melhat seorang anak, yang hanya 5 tahun, bisa mengenai 10 bullseye.

Naruto kemudian melempar shuriken pertama ke target pertama, yang tentunya mengenai bulsseye, membuat sang proktor melebarkan matanya, sebelum menggumam, "Beginners luck," Naruto kembali menyeringai. Ia kemudian melempar sisa shurikennya ke 9 target yang lain, dan tentunya, semuanya mengenai bullseye.

Naruto bisa mendengar seluruh orang yang melihatnya melebarkan matanya, dan membuka mulutnya karena shock. Termasuk sang proktor. Ia juga melihat beberapa Ketua Klan di Konoha yang selalu hadir untuk menyambut murid baru juga melebarkan matanya dengan shock. Ketua klan Hyuuga dan Uchiha juga.

Hokage yang hadir juga melebarkan matanya dengan shock. Naruto mendengar orang-orang membisikan kata 'Prodigy', 'Genius' dan lain-lainnya, membuat senyuman Naruto semakin melebar. Ia akhirnya merasakan menjadi seorang prodigy.

"Ehem," Sang proktor membatukan mulutnya, untuk kembali berkonsentrasi, "Namikaze Shisui, mendapatkan nilai 10. Baiklah, selanjutnya tes sparring dengan Genin Konohagakure. Lawanmu adalah Genin dari Team 13 yang bernama Ichiro." Sang proktor mengumumkan. Naruto mengangguk.

Naruto kemudian berjalan ke arena. Ia juga melihat lawannya yang bernama Ichiro masuk ke arena juga.

"Baiklah, peraturannya adalah, jika sudah terlalu lama, Namikaze-san akan didiskualifikasi. Untuk memenangkan pertandingan, setidaknya Namikaze-san harus memberi Ichiro sebuah pukulan." Sang proktor mengumumkan kepada Naruto. Naruto mengangguk.

"Hajime!"

Naruto mengobservasi musuhnya dengan mata inten. Ia mengambil kuda-kuda asal-asalan tipe civillian yang tidak mempunyai gaya bertarung.

Setelah beberapa menit, Ichiro tidak sabar dan menggeram. Ichirou langsung melesat ke arah Naruto dan mengayunkan tangannya ke arah Naruto. Naruto dengan mudah menunduk, sambil menangkap tangan yang dipakai Ichiro untuk memukulnya. Ia melakukan side-stepping untuk berada di belakang Ichirou, sekaligus menarik tangan kanan Ichirou ke belakang tubuhnya.

Naruto kemudian menendang kedua lutut Ichiro, membuat Ichiro jatuh dengan wajah di bawah. Tangan kanannya masih dipegang Naruto. Naruto kemudian menaruh tangan kanannya di belakang punggung Ichirou, dan menginjaknya dengan kaki kanan, sambil melihat ke arah proktor dengan wajah innosen.

Lagi-lagi, orang-orang kembali dibuat shock oleh Naruto. Ini dia, seorang yang belum masuk Akademi, bisa mengalahkan Genin tanpa berusaha. Apalagi, anak ini adalah civillian.

Sang proktor kembali membatuk untuk berkonsentrasi, "Namikaze Shisui, mendaatkan skor 10," sang proktor mengumumkan. Ia kemudian memberitahu bahwa Naruto lulus dengan skor sempurna.


-Hiruzen Point of View-

Hiruzen menatap figur Shisui kecil dengan pandangan bangga di wajahnya. Waktu pertama kali Shisui diumumkan, Hiruzen ingin menstopnya. Tetapi ia langsung dibuat shock ketika Shisui membuat skor 10/10. Shisui kecil juga mengalahkan seorang Genin dengan mudah.

Hiruzen asumsikan bahwa, Shisui kecil pasti sudah biasa hidup dalam kekerasan, sehingga ia bisa tahu bahwa Genin itu meremehkannya, dan memanfaatkannya. Lagipula, Shisui kecil mempunyai hidup yang keras. Tidak diragukan lagi ia harus bertingkah dewasa, meskipun umurnya masih muda.

Hiruzen menghela nafasnya. Ia tidak menyangka anak pemalu dan penakut yang ia temui dulu sekarang menjadi seperti ini. Tidak diragukan bahwa ini semua karena kakaknya, yang bernama Minato yang membantunya.

Tidak ada yang pernah melewati ujian tes Akademi dengan nilai sempurna. Hell, Orochimaru melewati tes ujian Akademi dengan nilai 7 di Shuriken, dan 8 di sparring. Orang yang terakhir yang melakukan itu adalah Uchiha Kagami, rekan satu timnya, dan murid dari Senju Tobirama. Itupun karena Kagami adalah Uchiha, dan sudah dilatih dari kecil.

Kakaknya, Minatopun juga prodigy. Tidak diragukan lagi bahwa mereka berdua berlatih keras sebelum ujian ini dimulai.

Ia tahu, bahwa dalam beberapa tahun, mereka berdua akan membuat nama di dunia ninja, dan menjadi orang yang ditakuti. Entah kenapa ia tahu.

Well, Konoha mendapat dua prodigy baru. Namikaze Shisui, dan Namikaze Minato. Konoha akan menjadi lebih menarik ketika dua pasangan kakak-adik ini lulus Akademi.

'Aku akan menunggu kalian untuk membuat nama di dunia ninja, Shisui-kun, Minato-kun. Mungkin saja, aku akan memberikan topi ini pada salah satu dari kalian berdua.'

To Be Continued…


A/N: Hai lagi! Ini pertama kalinya aku buat fic Time-Travel. Semoga bagus ya. Untuk kalian yang bingung, ketika Naruto Point of View, author akan memanggil Naruto dengan 'Naruto'. Tetapi kalau Point of View orang lain, Naruto akan ditulis sebagai 'Shisui.' Kenapa nama Shisui? Aku suka aja nama Shisui, dan aku gabagus dalam ngambil nama. Tadinya mau aku namain Izana, tetapi gajadi karena gak pas.

Untuk pairing, pairingnya akan menjadi Naruto/Mikoto.

Sayonara!