Our High School Love Story
Warning: YAOI, FLUFF, crack pair, ngakak, typo, EYD berantakan, bahasa tidak baku, etc
Main Pair: KRISHO ^^ cameo: EXO other pair: find it by yourself
Rated: M ( direquest lagi, duh kapan balik T =.=)
Disclaimer: Idea and story ARE MINE, no plagiarism is allowed.
.
#KRISHO: author uda update "Rewind the past and start over again" silahkan dibaca :D ( bagi ide untuk kelanjutannya juga boleh) #bow
.
# don't be a silent reader please ^^ #
^^~Happy reading~^^
CHAPTER 11
" sudahhh.. ini sudah mangkok ke 11 yeol.. dompetku sudah beneran habis kau perasss" erang Chen sambil menelungkupkan kepalanya pada meja kantin dengan perasaan tidak rela, ia meratapi dompetnya yang awalnya yang tebal kini bersisakan dua helai 5000 won beserta beberapa recehan, sungguh miskin sekali rasanya. Gara-gara Kyuhyun saem sih, coba saja kalau tidak ada ujian mendadak, dia kan jadi tidak perlu mentraktir Chanyeol makan, mana uang makan Chanyeol dapat dikatakan setara dengan uang makannya selama empat hari.
Chanyeol yang kini sedang menikmati mangkok mie rasa shark fin yang terakhir hanya menyengir bodoh tidak peduli akan kerecehan sahabat dekatnya. " sekali kali tidak apa lah.. kalau aku yang makan kan mending aku bisa tambah tinggi daripada kamu yang makan.. gak makin gemuk gak makin tinggi, boros uang saja"
" yaa! Alasan apa itu.. aku makan untuk mengenyangkan perutku dan mempertahankan eksistensiku.. bukan untuk memberi makan babi langka tiang macem kamu¬.¬"
" apa? Hey..aku bukan babi okay? Aku ini tinggi macam jerapahhh." Siapa juga yang mau disamakan dengan babi yang kerjaannya makan tidur saja.
" jerapah apanya? Kamu lebih pantas disamain dengan babi..lihat itu perut gentong saja sudah berisi sampai segitu.. kamu sudah mirip seperti wanita hamil yeol!"
" yaaa! Ka…."
Chen yang bingung melihat sahabatnya yang kini berhenti bertekak dengannya, malah mata doe itu menatap tanpa berkedip akan sesuatu yang berada di belakangnya, lihatlah itu mulut pun terbuka lebar seperti hampir jatuh. Sangkin penasaran dengan apa yang dilihatnya Chen pun ikut membalikkan badannya penasaran, tahulah apa yang Chanyeol tatap tanpa berkedip tersebut.
" hey! Tutup mulutmu..nanti dia jadi ilffill tau" Chen menyikut sahabatnya yang akhirnya sadar akan terpesonaannya, ia menggelengkan kepalanya kemudian memukul kepalanya sendiri berulang kali. Biasa dia tidak begitu terbius akan crushnya yang satu ini, tapi hari ini orang itu tampakk begitu maniss, dengan rambut yang dicat pink muda layaknya gula-gula kapas jalanan dengan bando bunga yang melingkar di atasnya, juga dengan baju pendek serta celana biru muda di atas lutut, sepertinya dia sedang latihan untuk festival sekolah yang sebentar lagi akan diadakan.
" yaaaa! Byunnbaeekkk~" Chanyeol semakin memelotkan matanya bak ikan saat mulut cempreng sahabatnya dengan mudah memanggil nama crushnya, sejak kapan si rambut ramen ini kenal Byun Baekhyun pikirnya?
Namja yang keperawakannya hampir seperti wanita itu menoleh ke arah suara, kemudian tersenyum manis dan melompat-lompat riang ke arahnya " heyy! Sedang apa disini? Bukannya sedang ada kelas yaaa….." dihampirinya Chen kemudian berhigh five ria, sepertinya mereka berdua sangat dekat pikir Chanyeol. " ohhh atau jangan-jangan kalian sedang memboloss..hmmmm… " dengan gaya ala detektif Baekhyun memangut-mangut dan menaruh tangan kanannya pada dagunya sok tahu.
Chen merengut " ohh anda salah Tuan Baek..karena kita dikeluarin dari kelas… nah loh… jadi daripada jadi orang bego di depan kelas bediri dengan satu kaki mending kita mengenyangkan perut kita.. oh iaaaa Yeol! Ini Baekhyun satu eskul paduan suara denganku.. dan Baek.. ini perkenalkan, tuan makan super banyak tapi malas gerak ini namanya Park Chanyeol"
Chanyeol tersendak mie yang dimakannya " awas saja kau bebek berambut ramen sialan… beraninya kamu mengataiku di depan Baekhyun" pikirnya dalam hati, ia melirik pujaan hatinya yang sedikit tertawa mendengar penuturan Chen tapi tetap mengulurkan tangannya dengan ramah, membuat Chanyeol terbius akan kemanisannya dan membalas uluran tangan lentik yang rupanya-oh-begitu-lembutnya itu " Byun Baekhyun… diva kelas B, hehee.. aku tidak sepintar kalian bisa masuk kelas S"
" P..P..Park Chan..yeol" Chanyeol ingin menampar mukanya sekarang, bagaimana dia bisa terbata-bata seperti ini dalam memperkenalkan dirinya, belum lagi Chen yang duduk di depannya menutup mulutnya menahan tawa yang akan meledak.
" Yeolliee? Senang bertemu denganmuu heheh"
Yeollie?
Yeollieee~
Manisnyaaaaaa /
Chen ingin sekali menendang muka yang mendadak makin bego tersebut xD Rupanya namja setampan dan sekeren Chanyeol bisa salting juga di depan seseorang yang ia suka, Chen menepuk jidatnya, bisa-bisa ia meninggalkan hapenya di dalam kelas, dia jadi tidak bisa melakukan aksi mari-merekam-wajah-dungu-Chanyeol-yang-berlatar-bunga-bunga-karena-dipanggil-dengan-panggilan-sayang-sama-byun-baekhyun.
" ehmmm"
" huh?"
" emmm.. ja.. jadi..kapan kau akan melepas tanganku?"
Akhirnya ngakak yang ditahan-tahan Chen meledak juga, sehingga Chanyeol yang menahan malu harus melempar dahinya dengan sumpit.
.
.
.
.
1 week later..
Sejak kejadian DO menembak Suho, namja squishy itu izin dari sekolah selama beberapa hari. Ketika Suho menanyakan perkara teman barunya kepada Kyuhyun saem, guru evil tersebut hanya mengatakan bahwa namja mungil itu sedang demam, orang tuanya sudah menelepon kyuhyun saem untuk meminta izin sakit selama 5 hari. Namja berkulit putih itu hanya terdiam mendengarnya, tentu saja Suho tahu dirinya lah yang menjadi penyebab teman barunya menjauhinya hingga tidak masuk kelas, perasaan bersalah yang menumpuk itu semakin menyerangnya ketika di hari ke 7, DO masih belum juga menampakkan batang hidungnya. Terlihat dengan jelas, namja manis itu memandang sendu ke seberang tempat duduknya yang masih kosong dan mulai berdebu karena tidak dihuni selama seminggu itu.
" saem.. ada apa memanggilku?" tanya Suho tergesa-gesa masuk ke dalam kantor guru setelah namanya dipanggil dari radio sekolah, sebagai ketua kelas yang mengemban banyak tanggung jawab, ia harus selalu siaga ketika ia dibutuhkan.
Kyuhyun saem tersenyum melihat anak didiknya yang mungil itu berlari kecil menghampirinya dan menundukkan kepalanya sopan, memang suho anak yang baik, penurut, menggemaskan, anak didik satu-satunya yang paling ia sayang, sedihnya sejak bergaul, ehm.. berpacaran dengan naga absurd nan yadong dari kelas seberang, perlahan kepolosan anak didiknya jadi ternoda, makanya Kyuhyun benci banget dengan naga bernama Kris Wu itu
" ini… saem mau menyuruhmu untuk mengantarkan kertas fotokopi ini untuk DO, alamatnya sudah kutulis di kertas ini… sepertinya dia belum sembuh sakitnya.. kasihan kalau dia sampai tertinggal pelajarannya, ujian kan tinggal 4 bulan lagi" Suho memanut-manut menerima surat dan seratusan kertas fotokopi itu dengan kewalahan, lengannya yang kecil sibuk menyusun kertas fotokopi itu agar tidak terjatuh, lucu sekali, hingga membuat kyuhyun gemas dan mengasak rambut anak didiknya yang sekarang malah dicat warna pink keorangean, tidak permanen tentunya
" ingat ya.. jangan karena mau dating sama Kris kamu jadi lupa sama teman sekelasmu itu… urus dulu DO baru setelah itu kalian boleh dating.. ehh ingat waktu juga, saem akan memukuli pantat kalian berdua kalau kalian pulang lewat dari jam curfew.. jangan sampai saem tahu kalian ke hotel, motel atau apapun itu.. kamu masih kecill jadi pikirkan masa depan dulu.. kamu juga harus jual mahal dikit hooo..jangan mau-mau aja diserang sama kekasihmu yang yadong itu.. blah blah blah" layaknya ibu-ibu yang cerewet, kyuhyun tidak usai mengomeli Suho yang sekarang merengut imut, yah.. dimarahi lagi deh…
Setelah puas menasihati Suho, yang sepertinya sudah muak mendengar omelan panjang guru magnae yang evil itu, ia diizinkan keluar dari ruang guru. Akhirnya.
" ehh.. chagiii~ kebetulannn! Sedang apa disini?" suara yang hampir selalu menyertai Suho 18 jam penuh (24 jam kurang waktu tidur) menghampiri pendengaran Suho ketika ia baru saja akan keluar dari ruangan tersebut.
" ahhh.. Krisseu~ kebetulan hehee.. padahal aku baru saja mau menemuimu.. ani.. ini kyuhyun saem menyuruhku untuk mengantarkan fotokopi ini… ke rumah teman sepulang sekolah.. hehe.." Kris menangkap suara kegelisahan dan kaku dari namja mungil itu, kekasihnya yang satu ini memang susah menutupi sesuatu, layaknya open book, segalanya seperti sudah tertulis jelas pada mukanya.
" teman? DO ya?" tanya Kris menaikkan sebelah alisnya, pertanyaan itu membuat kekasihnya menegang, dengan perasaan bersalah Suho perlahan mengiyakan dengan kepalanya tanpa berani menatap kedua mata kekasihnya, Suho kini sangat sensitive membicarakan DO kepada kekasihnya, takut sewaktu-waktu Kris akan meledak lagi seperti seminggu yang lalu.
Kris menghela nafasnya sambil tersenyum lembut, dielusnya sayang rambut kekasihnya sebelum meletakkan bibirnya di atas rambut yang berwangikan strawberry tersebut " jangan takut begitu chagi.. aku tidak marah kok.. aku tahu kamu tidak akan ngapa-ngapain dengannya.." Suho perlahan menengadah dengan kedua mata beningnya yang tadi berkaca menahan takut, namun rasa takut dan khawatir itu hilang setelah mendapati wajah tampan kekasihnya yang kini tersenyum lembut kepadanya.
" hehehe.. pabbo…. Kenapa malah menangis sihh.. aku kan tidak marahh chagii sayanggg~" dijilatnya ujung mata kanan Suho yang agak basah, agak merasa bersalah karena telah membuat kekasihnya yang mungil ini ketakutan, iya mengingatkan dirinya sendiri untuk dapat menahan diri lebih baik dan tidak memarahi serta membentak Suho ke depannya, apalagi hanya karena didasari oleh perasaan cemburu yang tidak berlandaskan bukti yang jelas. " jadi.. nanti mau kutemani ke rumahnya?"
Namja imut yang tidak lagi menangis itu menggeleng keras " anii.. tidak usah Krisseu… aku mau berbicara dengannya sebentar.. nanti dia malah tidak mau menerimaku dalam rumahnya pula kalau dia melihatmu" Kris mengangguk-ngangguk, benar juga kata Suho, dari dulu DO memang tidak suka dengan Kris karena menganggapnya rival untuk mendapatkan Suho, begitu juga sebaliknya, Kris merasa terancam dengan kehadiran DO yang berusaha mendekati Suho dengan segala upaya. Apalagi sekarang setelah Suho menolak pernyataan atas cintanya, DO pasti sangat awkward dengan Suho, dan kehadirannya menemani Suho tentu akan memperparah keadaan. " ya sudah kalau kamu bilang begitu chagi.. aku percaya kamu akan dapat memperbaiki hubunganmu dengannya.." mata Suho berbinar-binar mendengar izin Kris, tidak menyangka kekasihnya itu kini dapat menjadi dewasa menerima kehadiran DO sebagai sahabatnya.
" beneran Kris? Kamu tidak akan marah? 0.0" ulang Suho yang meragukan pendengarannya.
Kris terkekeh melihat kekasihnya yang lugu itu " iyaa.. ga percaya banget sih.. aku tidak marah.. eits.. tapi… cuma sebagai teman…teman! Jangan berfikir untuk menyelingkuhiku Suho chagiiii~"
" ihh.. dari kemarin-kemarin aku juga sudah bilang pacarku yang paling the best yaa cuma kamu Kris.. aku tidak perlu yang lainnn.. hehehee… makasih ya Kris… sayangg dehh~" Suho akan memeluk tubuh jangkung kekasihnya sebelum ia menyadari kedua tangannya sudah penuh, jadi ia cuma menubrukkan tubuhnya pada dada bidang yang selalu memeluknya tersebut, karena tidak dapat memeluk maka Kris yang berinisiatif memeluk tubuh mungil yang sangat pas di pelukannya, membiarkan namja mungil itu mengesek-gesekkan pipi chubbynya dengan manja.
" ehemmm.. bisa tidak.. jangan mesra-mesraan di depan kantor guru.. bikin sakit mata tahu?"
Glek
Kedua insan itu segera melepaskan tautan satu sama lain dengan salting, sambil ber-hehehe ria menunduk kepala meminta maaf kepada siapa lagi kalau bukan guru evil yang selalu merusak moment krisho tersebut.
" haahh.. jangan tegas seperti itu Kyu.. kasihan mereka… seperti tidak pernah muda saja" di belakangnya tampak pria berkharisma yang tampan, Siwon, sambil mengetuk kepala Kyuhyun saem dengan kepalan tangannya, tentu saja dengan hati-hati supaya tidak menyakiti kekasihnya. Kyuhyun membalikkan kepalanya memelototi Siwon dengan kesal karena apanya yang tidak pernah muda, ketika ia muda pacaran saja tidak diperbolehkan oleh kedua orang tuanya, sirik ceritanya.
" Kris masuklah.. tadi kamu mau menanyakan tentang pamphlet universitas kan?" Kris mengangguk kemudian mengikuti langkah Siwon saem yang berjalan kembali ke dalam ruangan gurunya.
" byeee chagii~ nanti aku akan pergi ke kelasmu pas makan siang" tubuh hangat itu memeluk Suho sekali lagi dengan erat kemudian meninggalkan jejak basah pada pipi mulus kekasihnya yang montok. Kris tentu saja dipukul kepalanya oleh sang wali kelas s1 itu karena mencuri kesempatan dalam kesempitan mencipok sayang anak didiknya di hadapannya.
" kamu jugaa hoo… kalian sudah harus memikirkan universitas apa yang kalian mau tuju… jangan sampai salah pilih kemudian menyesal kedepannya" Suho mengangguk pelan mendengar nasihat dari wali kelasnya, sedikit rasa kesepian menyergap hatinya saat mengingat tinggal empat bulan lagi ia sudah akan tamat dari sekolah yang dipenuhi sahabat-sahabat yang menyenangkan seperti Luhan, Jongdae, Chanyeol, juga Baekhyun, Sehun, Kai dan Lay. Suho menatap dengan ujung matanya sebentar pada pundak lebar Kris yang berdiri memunggunginya, sedang membahas pembicaraan serius dengan wali kelasnya, satu hal yang pasti—Suho ingin tetap selalu bersama-sama dengan Kris dimanapun kekasihnya berada.
.
.
.
" jadii Kris.. sudah tau mau memilih universitas yang mana?" tanya Suho saat keduanya sedang makan siang di atap sekolah, namja manis itu melahap sandwichnya dengan santai, kedua kakinya ia julurkan supaya ia dapat bersandar dengan lebih leluasa pada dada Kris di belakangnya.
Kris dengan santai merangkulkan tangan kirinya pada perut rata kekasihnya sesekali mengelus permukaan lembut itu membuat Suho mendengkur nyaman. " hmmm.. apa ya? Aku belum pasti sih… setelah kutanya siwon saem rupanya banyak universitas bagus.. kalau jurusan sih mungkin aku ambil enterpreneurship saja"
Suho menatap Kris kemudian iseng menekan-nekan pipi yang berada di atasnya dengan ujung telunjuknya " muka ganteng seperti ini mau jadi entrepreneur? Sayang banget… sepertinya kamu lebih cocok di kejuruan modeling atau jadi idol saja deh" ujar Suho jujur, kekasihnya ini memang ganteng, terlalu ganteng malah, bahkan idola-idola di teve yang pernah ia lihat pun kalah sama ketampanan Kris.
" hahahaa.. nanti kalau aku jadi idol nangis kamu tiap hari lihat aku didekatin cewe-cewe cantik :P" balas Kris bercanda dan tentu saja dihadiahi pukulan-pukulan kesal oleh kekasihnya " ihhh! Awas yaa Kris… gak jadi ihh.. gak jadi… aku gak izinin kamu jadi idol.. nanti aku malah dilupain pula.. gak mauu~ " Suho menggembungkan pipinya sebal, tentu saja sesayang-sayangnya Kris kepadanya manatahu dapat membuat Kris khilaf karena idola-idola cantik yang merayunya, apalagi kekasihnya ini sudah rupawan, tubuhnya yang tinggi semapai dan agak tebal benar-benar bikin yeoje-yeoja tergila-gila, ditambah kalau Kris sudah bermain basket, sudahlah… Suho merasa sudah tidak ada harapan lagi.
" hahhaa.. iyaa chagiii~ makanya aku jadi entrepreneur saja.. bangun perusahaan sendiri terus bekerja membahagiakanmuu sayangg… apalagi kalau aku jadi idol pun aku tidak bakal meninggalkan kelinci mungil yang menggemaskan ini x3, yang lain mah kalah" balas Kris sambil memeluk tubuh kecil yang daritadi memperlakukannya seperti bantal, membuat Suho tertawa kegelian karena nafas hangat yang dihembuskan Kris mengenai leher dan telinganya.
" haha.. dasar gomball ihh… ahhh.. hahaha.. hentikan kris pabbo ahh..gelii!" dipukul-pukulnya paha Kris yang berada di sisinya sampai namja puas mengusilinya itu akhirnya merenggangkan pelukannya dan mengakhirinya dengan satu gigitan terakhir pada cuping telinga Suho yang memerah akibat ketawa yang berlebihan.
" lihatlah.. sampai telingamu saja menggemaskan sekalii.." Kris mencium pelan telinga kecil kemerahan itu dari belakang, segalanya yang menyangkut Suho benar-benar menggemaskan hingga membuat Kris lupa diri, dari wajahnya yang imut, pipi gembul yang suka sekali bersemburat kemerahan hingga ke telinganya, tubuh yang berwangikan vanilla dengan rambut yang berwangikan strawberry manis, kelakuannya yang manja serta tubuh putih yang agak kecil dan lemah sehingga membuat Kris ingin melindunginya. " aku saja bingung bagaimana melepaskan diri darimu chagiii~"
Mendengar pengakuan jujur dari Kris membuat Suho bernafas lega, lihatlah bukan cuma dirinya saja yang menginginkan Kris, namja tampan itu juga membutuhkan dirinya di sisinya dan tidak dapat berpaling meninggalkannya. " hehee.. siapa dulu donkkk! Suho~ ^o^.. ehh kris.. bagaimana kalau kita pilih universitas yang sama saja? Jadi kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama-sama lagi nanti…"
Kris yang kini memainkan cincin couple yang tersemat di jari manis Suho berhenti sejenak dan menatap kekasihnya dengan kebingungan, " loh.. bukannya itu sudah pasti yaa, chagi? Kita harus seuniversitas pastinya.. Aku juga tidak mau berpisah darimu barang sedetik saja..bisa-bisa aku mati duluan karena rindu"
Suho tertawa nyaring, Kris makin lama makin cheesy saja, bukan berarti Suho tidak menyukainya sih, siapa yang tidak suka digombali pacar sendiri " memangnya kamu kelinci mati karena kesepian? Hahaha… ada-ada saja… jadi mau universitas yang mana? SNU? Todai?"
Kedua mata elang itu menatap Suho tidak percaya " SNU? Todai? Ga ketinggian tuh.. memangnya kamu sanggup chagi? English aja harus kuajar sampai susah payah.. apalagii ouuchhh!" dicubitnya pipi si ganteng yang dengan kurang ajarnya melukai harga diri seorang Kim Suho yang sangat sensitive " ngomong lagi kulakban nihh mulutnyaa.. iyaa kamu pinter.. tapi aku tidak sebodoh itu jugaaa kaliii~ kalau aku belajar pasti diterimaa" balas Suho tidak mau kalah, ia masih menggoyangkan cubitannya hingga kekasihnya yang masih menerima cubitan maut itu mengerang kesakitan sambil memohon maaf.
" iya deh iyaaa dehh… maaf.. aduhh sakit chagiii~ iyaa deh chagii pintarr kok.. kris yang bodohh ouuuhh!" dielus-elusnya pipi kanannya yang memerah, cubitan kekasihnya tidak main-main rupanya, ditatapnya wajah manis Suho yang kini mengeluarkan pout andalannya kemudian berdiri dan hendak berbalik meninggalkan Kris dengan kesal.
" he..hey.. mau kemana chagii? Jangan marahh dongg aduh! Jangan marah yaa.. aku cuma bercanda kok… nanti kita daftar SNU sama-sama deh" pinta Kris panik, ia tidak menduga kekasihnya benar-benar marah padanya. Sedangkan di sisi lain, tanpa Kris ketahui, terdapat senyum yang berusaha ditahan-tahan oleh sang empunya. Suho tentu senang melihat gelagat kekasihnya yang ketakutan, yang segera berdiri dari duduknya kemudain setengah berlari mengejari Suho dan memeluk tubuh itu dari belakang.
Tanpa menoleh ke belakang,pura-pura enggan membalas tatapan Kris, Suho melancarkan actingnya dengan baik " gak mau.. kris jahat sih… masa sama kekasih sendiri saja tidak sayang.. malah ngolok-ngolok..bilang pendek lah..bodo lah… dasar kris ngeselin"
" tuh kan beteee.. mulutmu sih" pikir Kris menceramahi dirinya sendiri, ia bingung harus merayu bagaimana lagi supaya kekasihnya ini tidak ngambek lagi.
Kris mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil yang berdiri tanpa membalas pelukannya tersebut " miann chagii.. kris yang salah dehh tidak pekaan… tapi aku sayang kok sama chagi.. sayang banget malah.. pendek kan karena kamu imut banget chagi.. mungil gemesinn gitu, aku kadang jadi ga tahan jadi keceplosan ngomongnya.. terus nanti kita belajar sama-sama deh buat masuk SNU.. ya yaaa? Udahan dong marahnya.. kalau marah gini aku kan jadi tidak tenang… nanti di kelas mikirin kamu terus terus nanti dikeluarin siwon saem dari kelas gimana? Kamu ga kasihan sama aku?" rengek Kris ala sinetron banget, karena sudah tidak tahan dengan suara Kris yang memelas manja akhirnya Suho mau juga berbalik menghadap tubuh jangkung yang masih memeluknya. Dielusnya pipi kanan memar yang warnanya menjadi lebih merah itu dengan lembut, sepertinya tadi Suho terlalu keras mencubitnya
Suho agak merasa bersalah melihat namja tampan itu sedikit meringis ketika memarnya disentuh " masih sakit? Mian kris.. kris sihhh ngeselinn.. poppo dehh" permintaan maaf itu jelas diterima Kris karena setelahnya kekasihnya itu berusaha berjinjit kemudian menciumnya di pipi bekas luka memar itu, meski cuma sekedar sih tapi jelas membuat Kris senang bukan kepalang. " yang ini engga kebagian? =3="
" ishh.. iya iyaaa… sini!" diturunkannya kepalanya supaya mempermudah akses Suho untuk bertemu dengan bibirnya, kasihan kan Suho harus berusaha menjinjit mati-matian karena postur tubuh Kris yang terlalu tinggi, Kris tersenyum ketika Suho menarik tengkuknya untuk memperdalam ciumannya yang masih sangat amatiran itu, sedangkan kedua tangan Kris melingkar pada tubuh Suho untuk menyeimbangkan jinjitannya.
" uhh" lenguh Kris tiba-tiba karena ia tidak menduga Suho akan memasukkan lidahnya yang panjang ke dalam mulutnya, anak ini rupanya sudah makin mahir pikir Kris dalam hati, dengan senang hati ia pun membalas intrusi lidah Suho yang masih tidak tahu harus menjalar ke mana, kemudian dengan arahan Kris kedua lidah itu akhirnya bertarung dan membelit satu sama lain.
" emhh.. k..ris..sudahh hhh…" karena tidak mau mengalah Kris semakin sengit membalas perlawanan Suho yang semakin lama semakin lemah, tidak sanggup lagi menahan berat badannya karena terlalu lama berjinjit, kedua kakinya semakin bergetar dan hampir terjatuh. Kris yang sadar akan hal itu segera menyelipkan pahanya pada selangkangan Suho, menahannya agar tubuh kecil itu tidak tersungkur. " mnghh k…risss.. jangghhhnn~" lenguh Suho yang sudah lemah di pelukan Kris, pasrah membiarkan kekasihnya mendominasi permainan mulutnya, kewalahan bernafas dengan sisa-sisa kesempatannya ketika Kris mengigit-gigiti lidahnya dengan kedua tangannya yang kini tidak lagi berada di pinggangnya melainkan pantatnya, memeras lembut kedua bongkahan sintal itu sesekali menamparnya sayang. Ia bahkan tidak sadar ketika salah satu tangan Kris yang nakal menyelusup ke kemejanya, mengelus perut absnya yang mengenjang tertahan sebelum memelintir nipplenya yang sudah mengeras layaknya kacang, horny akibat frenchkiss Kris yang memabukkan.
" k..krishh.. ti…dak..kuatthhh…" Kris yang belum begitu puas itu terpaksa melepaskan hisapannya pada bibir manis yang sekarang membengkak indah, ia tentu tidak mau kekasihnya pingsan karena frenchkiss yang terlalu berlebihan.
- warning-
Namja manis yang masih lemas dalam kukungan Kris itu segera menghirup udara sebanyak-banyaknya, membiarkan kris mengelus pundaknya selagi ia menetralkan pernafasannya, wajah yang semula sangat merah karena kekurangan oksigen itu sudah agak mereda ronanya hingga akhirnya ia sadar akan tubuhnya yang awut-awutan, dengan kemeja keluar masuk yang terbuka kancingnya, belum lagi nipplenya yang keras itu tercetak jelas pada kemejanya serta ereksinya yang sangat membengkak, masih tertahan oleh paha Kris yang menahan selangkangannya.
" mau lanjut?" tanya Kris bersmirk ria sambil iseng menekan dan menggesekkan pahanya pada benda imut yang sudah mengeras tersebut, Kris menyadari tubuh yang ia peluk bergetar keras menahan nafsu yang tertahan pada area yang kini ia mainkan.
Suho menutup ereksinya dengan ujung kemejanya sambil menegadah melihat Kris, dengan mata yang berkaca-kaca mengkilat oleh nafsu birahi " nghh..henti..kan krish.. nghh.. lagi di..sekolahhh~" ohh ucapan yang keluar dari mulut tipis itu tidak sama dengan kelakuannya.
" yakin? Tapi pinggulmu bergerak loh… mupung tidak ada orang.. aku bisa membantumu cum disini" balas Kris santai ketika ia menangkap pinggul Suho sedikit bergoyang ke atas dan bawah membalas rangsangan paha padat Kris pada ereksinya yang ingin tertuntaskan. Sexy~
Suho mengangguk lemah, tidak tahan lagi dengan rangsangan nikmat namun tidak cukup memuaskannya tersebut " ..k..kalau begitu.. yang cepat..kris" pinta Suho menanggalkan rasa malunya. Tanpa meminta pun Kris sebenarnya sudah tidak tahan, segera diangkatnya tubuh kecil itu ke pojok atap tersebut, merasakan tiada orang yang datang, Kris segera menarik celana panjang Suho hingga terisa celana dalamnya yang berwarna putih, sedikit basah oleh cairan precum yang baru meleleh, sehingga warna kulit junior Suho tercetak pada kain tipis tersebut, membangkitkan birahi seorang Kris Wu.
" hhh~ k..kris… lebih dalam" Suho mengangkangkan kakinya lebar setelah Kris mengeluarkan juniornya dari lubang celana dalamnya kemudian menjilati cairan precum manis yang sangat sayang untuk disia-siakan, setelah kepala junior itu cukup bersih perlahan Kris memasukan semua kepala junior itu ke dalam gua hangatnya, mengesekkan perineum sensitive itu dengan giginya sambil menghisap kepalanya pelan, membuat Suho mengerang rendah menerima godaan memabukkan tersebut dan sedikit menjambak surai blonde di bawahnya " kris… please… kamu suka sekali menggodahh Ahhh~" erang kepuasan menggema di atap itu ketika Kris akhirnya memasukkan seluruh kepunyaannya dalam mulut lihai nan hangat tersebut.
Tentu saja kris yang lihai dalam mencumbu itu dengan ahli memainkan junior Suho yang menegang keras di dalam mulutnya. Suho selalu sangat suka dengan blowjob kekasihnya, benar-benar ahli dalam memuaskan hasratnya, lihatlah lidah lihai itu tidak pernah lupa untuk membelit kepala juniornya dan menekan-nekan lubang kencingnya, menghisap lembut lubang gatal tersebut untuk memancing precum lain keluar, sesekali menghisap kuat.. kemudian lembut lagi… kuat… dan badan mungil itu melengkung menahan nikmat " ngh… kris ahh..jangan hhh..mainin teruss.. mnnhh.."
Junior mungil itu berkedut, Kris menyadarinya kemudian dengan sengaja ia melambatkan lagi blowjobnya, menghisapnya lembut sesekali mengigit-gigit urat-uratnya hingga membuat kekasihnya mengerang sengsara, ingin mengeluarkan hasrat yang sudah di depan mata namun tertahan " sabar chagiii~" dihembusnya junior kecil yang sudah berdiri sangat tegak dengan lelehan pre cum yang banjir tak menentu, dengan jari kirinya yang mengambil lelehan precum tersebut untuk memasukkannya pada lubang Suho, satu jari… dua jari… dan ia pun melenguh kencang saat jari panjang itu menusuk prostate yang berada di sebelah kanan, daerah yang beberapa kali Kris jamah hingga menjadi sangat sensitive akan rangsangan.
Kris dengan terburu-buru membuka tali pinggang serta resleting celananya untuk mengeluarkan pusakanya yang sedari tadi akan meledakkan rudalnya " nhhh" desah Suho pelan ketika ia mendapati juniornya kembali dirangsang oleh junior besar Kris, lelaki itu mengerakkan pinggulnya beberapa kali mengesek juniornya di atas junior Suho—panas—itulah yang dirasakan Suho terhadap junior Kris, membuat juniornya ikut berkedut gatal membalas humping nikmat Kris sedangkan tiga jari Kris sekarang menyenggamahi anusnya hingga merenggang, memerah dan berkedut siap dimasuki.
" krishh ahhh..palliihh~ ahhh!" dipeluknya tubuh jangkung itu ketika Kris akhirnya melakukan kegiatan finalnya, memasukkan rudal panasnya ke dalam tubuh kekasih yang menunggu lama, dari keluar masuk hingga gerakan memutar kemudian merimming anus Suho tanpa meringankan rangsangan pada prostate Suho yang teraniaya.
" krissh..dekathhh.. ahh.. se..ragam..kuhh~" Kris menatap junior mungil yang tertahan di antara perut miliknya dan Suho, basah oleh precum yang menetes dan berkedut-kedut keras, tanda akan keluar sebentar lagi. Tanpa menghentikan pompaannya pada lubang yang semakin kuat mengigit juniornya, Kris mengeluarkan sapu tangan yang ia bawa kemana-mana kemudian dengan gesit membungkus ujung kemaluan Suho " chaa~ keluarkann..bersama-sama chagii aahh!" dengan terburu-buru Kris mengeluarkan miliknya ketika dirinya orgasme, menahan sedikit hasratnya agar tidak menyembur mengotori seragam Suho sehingga cum itu tersembur sedikit ke atas keramik dan sisa-sisa putih itu menetes membasahi batang juniornya yang masih berkedut-kedut.
"c..cumhh!" Suho yang memang daritadi dekat juga sampai pada orgasmenya, tubuhnya melengkung dengan perut mengenjang, memuncratkan hasratnya pada sapu tangan Kris beberapa kali yang dibantu oleh tangan Kris mengocoknya dari ujung ke pangkal dengan cepat.
" wah..banyak juga" Kris terkagum melihat betapa banyak cairan kental kekasihnya yang mengotori sapu tangannya tersebut, bingung apa kekasihnya tidak pernah beronani mengingat mereka memang terakhir kali melakukannya seminggu yang lalu. Kalau saja Suho memintanya tentu Kris dengan senang hati memuaskannya, sedihnya kekasihnya itu memang pemalu dan hanya dengan sabar menunggu Kris memanjakan tubuhnya.
" ba..balikinn Kris sini… ih jangan dilihat seperti itu dongg" tuh kan pemalu, Suho yang sudah merapikan seragamnya hampir saja menarik sapu tangan itu dari tangan Kris, namun kalah cepat soalnya namja jangkung itu menaikkan sapu tangannya tinggi-tinggi hingga Suho dengan pasrah meloncat-loncat demi mendapat sapu tangan tersebut, tentu saja sia-sia mengenang kependekannya yang kalah jauh dari Kris, bahkan tangan Kris saja panjang.
"krisssss~" rengeknya, masih berusaha berjinjit untuk mendapatkan barang nista tersebut, sumpah Suho malu sekali melihat warna putih kental miliknya masih melekat jelas pada kain bermotif petak biru tua dan hitam tersebut.
TING TONG TING TONG~
" bel uda bunyi tuh..ayuk masuk" ajak Kris tanpa memperdulikan rengekkan Suho, ia mendorong tubuh mungil yang masih nekat melompat-lompat kecil itu ke depan pintu atap " kriss… biarkan aku yang mencucinyaaaa~ itu kan bauu bangettt…"
" sudah jangan dipikirkan..ini kan sapu tanganku, nanti bisa kucuci sendiri… lagipula kalau tidak segera masuk nanti Kyuhyun saem marah loh" Kris berusaha mengubah fokus Suho dan tentu saja berhasil karena muka kekasihnya kini pucat ketika Kris sengaja membawa nama Kyuhyun-saem-yang-super-evil-tapi-gak-jomblo-lagi itu.
Namja kecil itu segera berlari sekencang-kencangnya meninggalkan Kris, tidak sampai lima detik, Kris melihat kekasihnya berbalik lagi ke arahnya dan mencium pipi kirinya sekilas " sampai besok yaa Kris~" dengan tidak rela Suho kembali berlari meninggalkan namja blonde yang tersenyum ganteng sambil memegang pipi kirinya itu, kris menggeleng sejenak kemudian memasukkan sapu tangannya ke dalam blazernya, readers tahu lah sendiri apa yang akan kris lakukan kepada sapu tangan bekas ehem ehem itu nantinya- kris memang nakal, dasar naga yadong sejagat raya ¬.¬
.
.
.
Suho menegadah menatap rumah mewah yang berdominan warna biru muda, mengecek ulang alamatnya dengan kertas yang diberikan Kyuhyun saem kepadanya
" sepertinya tidak salah.." Suho menghirip nafas sedalam-dalam kemudian menghembuskannya untuk menetralkan degup jantungnya yang tidak tenang, dengan hati-hati ia menekan tombol bel yang ada di hadapannya, tidak lama keluarlah sesosok bayangan yang sangat dikenalnya.
" DO yahh.."
lelaki yang berbibir love itu melihatnya dengan tatapan kaget 0_0, mata bulatnya menatap Suho dengan pandangan menyakitkan, Suho tahu akan itu.. ia tahu dirinya yang membuat DO tidak mau ke sekolah, bahkan menolak untuk tinggal satu asrama dengannya.
" ada apa mencariku?" Suho dapat menemukan nada kedinginan di dalamnya, ia tahu dari semua orang yang ia kenal, mungkin DO paling tidak ingin bertemu dengan Suho sekarang, tapi fakta bahwa bila Suho tidak menuntaskan masalah mereka, maka mereka tidak dapat menjadi sahabat lagi membuat Suho harus menghadapi DO seorang diri.
Namja manis itu tanpa sadar menaut-nautkan kesepuluh jarinya gelisah " a..anu.. kyuhyun saem memintaku untuk mengantarkan ini padamu"
DO perlahan melirik tangan Suho yang menyodorkan kertas-kertas print itu dengan bergetar, tanpa banyak bicara ia segera menerima sodoran kertas itu " thanks…" ujarnya pendek sambil berjalan kembali ke dalam rumahnya.
Suho menatap punggung itu sedih.. apakah karena telah menolak DO.. mereka tidak dapat menjadi sahabat lagi? Bagaimana pun DO pernah menjadi sahabat yang lumayan dekat dengannya, kehilangannya tentu saja membuat Suho sedih. Namja manis itu mencekram pintu perkarangan DO, dikerahkan seluruh keberaniannya " a… aku.. aku menunggumu untuk kembali ke sekolah DO yahh!"
DO yang mendengar suara jeritan yang lumayan keras itu kembali berbalik menghadapnya, melihat bukan saja tangan namun tubuh itu semakin bergetar dengan sirat kekhawatiran yang jelas terpatri di muka tampan nan manis itu, seperti biasanya, namun yang berbeda adalah sinar kesedihan yang terpancar pada kedua mata sayu yang indah menurut DO, meski telah ditolak tapi rasa sayang tentu tidak mudah untuk ditanggalkan.
Namja berbibir tebal itu menghela nafasnya lelah, lelah akan perasaannya pada Suho namun masih enggan melepaskannya, perlahan didekatinya kembali cinta pertamanya itu kemudian dibukakan pintunya "a.. aku.. akan kembali ke sekolah.. kalau kau membiarkan aku menciummu sekali"
Suho tidak mempercayai pendengarannya, ia bergerak agak menjauhi pemilik rumah tersebut " a..aku sudah punya Kris DO yah.. jangan begini…" pinta Suho dengan hati-hati tanpa melukai perasaan DO. Ia bergerak mundur hingga DO memojokkan tubuhnya, dihantamnya tangan kirinya pada dinding di samping kepala Suho, membuat kelinci itu bergidik menghadapi DO, padahal namja itu sedikit lebih pendek darinya namun aura DO yang gelap mampu mendominasinya.
Suho menutup kedua matanya berusaha menyampingkan wajahnya dan menahan berat tubuh DO yang semakin memajukan wajahnya mendekati wajah yang penuh ketakutan tersebut " j..jangan begini… kamu sahabatku yang baik DO… aku tidak ingin menyakitimu.."
Kedua pualam yang daritadi tertutup rapat itu terbuka lebar mendengar pengakuan Suho, seperti tersadar akan perbuatan gila yang dilakukannya ia perlahan mengambil jarak dari Suho
Menyakiti?
Menyakiti katamu?
Tak tahukah kamu bahwa aku yang berniat menyakitimu…
" D..DO yah.. kamu tidak apa-apa?" dengan khawatir Suho berusaha menggapai namja yang terlihat hancur itu, dengan satu tangan menutup kedua matanya dan tangan yang lain menghalau kedua tangan Suho yang hendak meraihnya, tidak—ia tidak mau memperlihatkan air matanya pada Suho, tidak mau terlihat lemah di hadapan seseorang yang ia masih kasihi—DO merasa malu, sungguh sangat malu, padahal tanpa memikirkan perasaan Suho ia berniat untuk mempergunakan kebaikkan Suho sebagai kelemahannya, namun tidak demikian dengan namja itu, yang masih memikirkan dan mengkhawatirkannya sebagai seorang sahabat. DO sangat merasa tidak pantas, mengatakan bahwa dirinya mencintai Suho tapi malah melakukan perbuatan serendah itu.
Suho menatap sedih punggung lesu sahabatnya yang kini kembali menapak ke kediamannya dalam diam, dengan satu tangan yang masih menutup kedua matanya, "apakah keinginan ini tidak dapat tersampaikan?" ratap Suho yang masih tidak bergeming dari tempatnya berdiri, namun sebelum pintu itu tertutup rapat, mata Suho yang agak memerah itu berbinar mendengar apa yang terlontar dari bibir berbentuk hati tersebut.
" baiklah.. kemu tahu aku tidak dapat menolakmu bukan? Aku akan datang lagi ke sekolah besok… jadi… tetaplah menjadi temanku ya?"
Mata yang dari tadi menahan air mata itu tumpah " umh! aku menunggumu chingu yahhh.. jangan lupaa"
Rupanya..
Keinginan itu tersampaikan.
TBC (mian sudah lama bgt ga update T_T dr dl ga mood nerusin ini, sbnrnya dr smua ff aku plg suka nerusin ff ini soalny school au! sih)
~ readers yang baik.. Review again ne (0_0)/ gomawo!
welcome new reviewers!~
Chap lalu uda ada beberapa readers yang nebak ya.. orang yang nabrak suho itu siapa?:p yep itu tao.. chingu ada yang ingat ga xiutao pernah nongol sebentar di chap 6.. kkk~
nah banyak nih yang ikut voting xD kkk~ author akan membacakannya
jadi pemenang yang udah dipastikan: kaihun-14 votes ( tetap dan tidak berubah), lumin-13, chanbaek-10. Author ga mau ubah lagi ya.. ntr aku pusing :/ ad yg mau nambahin? Kyungsoo belum ada yang punya~
Chensoo-1, Hansoo-1, xiulay-1, Taohun-4, baektao-1, kaisoo-5, chenyeol-4
Special Thanks to: v3( yg uda review dari awal smpe akhir, thanks ^^), roro, yh3810, guest, hanjikyung, narsihhamdan ( yg juga sudah review dari awal smpe akhir), babywolfjonginiekim ( makasih sarannya ^^ akan aku coba, emh.. dyo seme mungkin/? Sekarang uda daddy bgt dia, aku jrg banget pake twitter hehe), jstnkrbll (yixing? Mhh entahlah lihat ntar jln ceritanya gmn xD), krishohyemi, jonginDO, gigichanyeol, littlerabbit, lolamoet( haha suho anakmu ya xD haha ngakak bacanya), ohchaca, waterangelL, 100leaderline(yang nulis gitu panjang xD sori2 author kemarin pada mood kelam jadi agak melankolis gtu jalan ceritanya.. dan yeah..chingu bacanya sedih dan author mewek pas nulisnya T.T.. xD akan author perjuangkan), Farindpussy( gpp chingu :D yang penting ad leave reviewnya.. kkk~ wah baca 10 chap lngsg dunx, daebak!^^ 20? Garuk2 kepala*), littlerabbit (ikut kibar), nyoonya( makasi uda mau vote), babychennie(sayangnya voting ikut majoritas), rachell yoo( gawat.. nanti jadi bener2 rated M buangets ff ini xD.. nanti kalo ada waktu yang pas buat chap tersebut author selipin deh.. makasih idenya :), hyebinbaekyeolshipper ( busyeh.. kalo cmuanya NCan bisa penuh 1 chap semuanya M xD), WaterAngelL( makasih dah kch review dari chap2 sebelumnya), DiraLeeXiOh( Ga dunx.. author bisa mewek qlu cepet putus krishonya xD sama! Author malah suka pas sehun nyium kaca.. author byginnya romantiss bangetz), sithasparkyusnowersELF( kai emang gila xD), DragonAqua( yeah.. daddy pinter #plak pengen? Kubuatin nih :p), hae15( uyee..paket lengkap.. rencananya emang gitu tapi sabaar dunx :p), urikaihun( ga kok ^^ emang vote kbykn pengen mempertahankan kaihun.. jujur author pun lebih suka kaihun sih daripada kaisoo :/ meski huntao pun ga jelek2 amat), kimtaehyung vsii ( xD kkk~ author buatin nih :p), wufan( :/ iya.. do ngejomblo terus.. xD author buatkan deh chingu), jimae407203( :/ kalo krisho putus akhir cerita dunx :( yeah.. pinter ah chingu.. ga ada character laen yang bisa author pake :/ author uda usahain kurangi nih.. dari 2x hingga 1x saja dari chap lalu.. tapi banyak yang minta porsi "ehemnya" tuh-_-), minha ( makasih juga uda mau review :D emang sengaja ga bikin konflik runyam.. abz author ga mau ilangin genre comedynya supaya readers ga stress bacanya), guest( xD kkk~ seme needs to be hot :p ya deh.. ^^), emmasuho ( cukup romantis? Syukurlah… author malah pikir chap lalu kurang banget moment krishonya :/), jennypark( rencananya begitu kok chingu ^^ xD waduhh! Beli rinso anti noda*), jung eunhee ( author sebenarnya mau buat cerita kai nyoli di depan sehun tapi takut readers stress maka ga author buatkan NCnya.. bayangin sendiri xD), liezxoticVIP( joonma jadi ga polos lagi T.T yup! Bener chingu :D doakan sja mereka ga putus wasweswos* baca mantra*), sayakanoicinoe ( biar greget :p), parkregolas(sip xiuhan), wereyeolves ( akibat otak yadongnya xD).