Halo~ Milkyta Here ^^ new here, biasanya saya upload FF di facebook atau WP pribadi.

saya author yang masih belajar dan selalu ingin belajar. belum sempurna dan tidak akan sempurna ^^

kritik dan saran selalu di terima tapi dengan bahasa yang sopan ya ^^

tidak menerima bash, flame dan kawan-kawannya.

enjoy~


DREAM

Your Dream, My Dream, His Dream and OUR Dream

Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae, Choi Siwon, Lee Sungmin, Cho Kyuhyun

Genre: Sad, Romance, Friendship

WARNING!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please, NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

THANKYOU ^^


"AND...GOOOOOOOAAALLLL!"

Lagi, komentator itu berteriak dengan seluruh tenaganya membuat kegaduhan di tengah-tengah kegaduhan. Ya benar, saat ini pertandingan sepak bola antar sekolah sedang berlangsung sengit. Skor 3-2 untuk tim tuan rumah, semua orang bersorak untuk kemenangan tim tuan rumah sementara dari tim lawan hanya menunduk sambil menggerutu tidak jelas dan sebagian lainnya mengumpat dengan lantang tidak terima sekolahnya kalah.

"Lee Donghae! Kita menang! Tim kita menang!"

Seorang lelaki manis menghampiri seseorang yang –mungkin- sedang merapikan barang-barangnya di loker klub sepak bola, lelaki manis itu begitu terlihat antusias dan tampak kelelahan terlihat dari nafasnya yang tersengal juga keringat yang bercucuran dari tubuhnya.

Lelaki yang di panggil Donghae itu tersenyum hangat, mata hazel sendunya tampak bersinar dibawah terpaan cahaya lampu.

"selamat Sungmin Hyung! Kau memang selalu membuat sekolah kita bangga"

Sungmin tersenyum malu-malu, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Namun tiba-tiba senyumnya hilang berganti dengan wajah cemas ketika ekor matanya melirik pergelangan kaki Donghae yang di balut perban. Sepertinya cedera yang dialami Donghae musim semi lalu belum sembuh juga. Entah apa yang terjadi pada Donghae saat itu, ia tengah menggiring bola namun pada saat penentuan tepat ketika ia berdiri tidak jauh dari gawang ia malah mematung tak pelak tim lawan langsung merebut bola itu dari kaki Donghae dan entah sengaja atau tidak tim lawan itu menendang kaki Donghae tepat di pergelangannya. Sejak saat itu Donghae hanya menonton kegiatan latihan timnya atau menonton di bangku penonton ketika timnya bertanding di karenakan cedera engkelnya yang dialaminya.

"apa masih teras sakit?"

Donghae melirik kaki kanannya yang terluka, ia tahu kemana arah pembicaraan Sungmin. Lagi-lagi Donghae hanya tersenyum hangat.

"sedikit Hyung, kau tidak usah khawatir. Sepertinya tim juga mulai terbiasa dengan absennya diriku"

"jangan bilang begitu! Kami sangat ingin kau segera kembali ke lapangan. Kami merindukan aksimu"

Sejujurnya Donghae sendiri juga sangat merindukan atmosfir pertandingan, merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya ketika ia berlari menuju gawang lawan, mendengarkan sorak sorak penonton yang mengelu-elukan namanya. Donghae ingin kakinya segera sembuh lalu kembali berlarian dengan teman-temannya. Namun apa daya, dokter bilang cederanya cukup serius membuatnya harus beristirahat cukup lama agar cedera engkelnya segera sembuh.

"kau melamun, mau pulang bersamaku?" tanya Sungmin membuyarkan lamunan Donghae.

"oh, bukankah kau pulang dengan Kyuhyun?" Donghae balik bertanya.

Sesungguhnya ia ingin sekali pulang dengan Sungmin, ia ingin Sungmin menceritakan detail pertandingan tadi. Tapi sebagai seorang sahabat ia cukup mengerti Sungmin, mungkin Sungmin ingin berduaan saja dengan Kyuhyun –kekasihnya-karena sudah hampir sebulan ini mereka tidak bertemu. Kyuhyun sibuk dengan olimpiade matematikanya dan Sungmin sibuk dengan pertandingan sepak bolanya, jelas sudah mereka pasti saling merindukan satu sama lain. Donghae cukup tahu diri agar tidak menganggu quality time dua sejoli itu.

"tidak usah, kau duluan saja aku akan naik bus saja" tolak Donghae halus.

"tapi kakimu?"

"Hyung, kakiku cedera bukan lumpuh, aku tidak akan apa-apa. Kau nikmati saja waktu bersama Kyuhyun, bukankah sudah hampir sebulan ini kalian tidak bertemu?"

Sungmin mengangguk, ia menunduk semakin dalam ketika mendengar untaian kalimat yang Donghae lontarkan kepadanya membuat pipi chubbynya memanas. Ia malu jika seseorang membahas tentang dirinya dan Kyuhyun.

"ya sudah kalau begitu aku duluan ya, jika ada apa-apa di jalan kau harus menghubungiku"

"yakin kau akan mengangkat panggilan dariku sementara Kyuhyun sedang men–"

"YA LEE DONGHAE! HENTIKAN!" jerit Sungmin memotong kalimat ambigu Donghae. Sementara Donghae tampak terkejut sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.

"mendiktemu bagaimana cara hidup sehat, kau tahu Kyuhyun paling anti dengan yang jorok-jorok sementara kau orang yang jorok, sehabis pertandingan kau selalu malas mandi, baju kotormu selalu berceceran. Oke, itu yang mau katakan tadi. Kenapa kau menjerit?"

"aku..."

"ah, ternyata Sungmin Hyung sedang memikirkan yang iya-iya"

"diam kau! Kuharap lain kali mulutmu yang cedera supaya kau tidak bicara yang tidak-tidak lagi! Aku pergi duluan. Bye"

Sungmin menghentakan kakinya kesal bibir mungilnya mengerucut lucu. Donghae terkikik geli melihat ekspresi Sungmin yang menggemaskan, usianya sudah 18 tahun tapi ia masih terlihat seperti bocah 5 tahun. Donghae terus menatap punggung Sungmin hingga sosoknya menghilang dari pandangannya setelah itu ia mendesah panjang sambil menyandarkan punggungnya ke pintu loker.

Kejadian musim semi tahun lalu kembali berputar dikepalanya, ia tidak tahu kenapa seluruh tubuhnya membeku ketika melihat sosok laki-laki yang sangat ia cintai berdiri diantara ratusan penonton yang bersorak-sorak dengan wajah sembab seperti habis menangis sambil memegang kaos tim yang sangat familiar di mata Donghae dan ketika pikiranya sedang kacau tiba-tiba saja engkelnya terasa sangat ngilu, ia ambruk begitu saja dan kemudian semuanya gelap.

Donghae menutup kedua matanya, ia terisak begitu saja. Entahlah airmatanya jatuh begitu saja jika ia teringat dengan kejadian musim semi tahun lalu.

"Donghae?"

Donghae menghapus jejak airmata di pipinya tergesa-gesa ketika suara yang sangat ia kenal memanggil namanya. Lee Hyuk Jae, atau ia lebih suka di panggil Eunhyuk, laki-laki manis berperawakan kecil dia adalah sahabat terbaik Donghae sejak kecil.

"teringat kejadian itu lagi? Sudahlah, jangan dipikirkan terus fokuslah pada pengobatan cederamu agar kau bisa kembali bertanding di lapangan" Eunhyuk menyerahkan handuk kecil di tangannya pada Donghae dengan wajah yang sama sekali datar, tidak menunjukan ekspresi apapun. Wajahnya memang seperti itu sejak kejadian musim semi.

"dengar, kita harus meneruskan mimpi kita mewujudkan semua impian kita meski hanya tinggal kau, aku, Sungmin Hyung, dan Kyuhyun"


TBC

gimme your review please reader-nim ^^

thankyou~ and love you~