Don't Cry Naru – chan

Story By : Blacknightskyeye Yue – Hime

Disclaimer : Naruto hanya milik Itachi selamanya#plak#abaikan. Naruto and other hanya milik Masashi Kishimoto.

Couple : ItaSasuNaru, FugaMikoMinaMada (flashback), etc.

Reted : M - T

Genre : DramaRomance | Family | Hurt/Comfort.

Warning : This Is Yaoi / Bl, OOC, Childish!Sasuke, Typo (S), Kalimat Tak Sesuai EYD, Lemon Kurang Asem, Nc – 17, dikit FlashBack, Umur Sasuke 13 tahun ya^^, Naruto 18 Tahun ^^, Itachi 19 tahun^^ dan akan berkembang sesuai cerita

Enjoy !

.

.

.

Chap 2 ItaNaru Moment and Haruno Sasuke

'Aku takkan menyesal 'Tachi, karna hatiku memilih dirimu. Suki yo 'Tachi.. Aishiteru '

Mendengar Naruto mendesah membuat libido pria berumur 19 tahun itu bergejolak. Bibir nya bergerak dari kanan ke kiri dan sebaliklnya.

Jilat. Gigit. Hisap.

Sluuuufffrrr

" Rasa mu terlalu manis Naru–chan " bisik seduktif Itachi di telinga Naruto membuat pemuda di bawah tubuhnya mendesah keras.

Itachi kembali melumat bibir merah muda yang mulai membengkak sedang tangan kirinya masuk kedalam kemeja yang di kenakan Naruto.

Tangannya menyusuri punggung yang masih berbalut pakaian putih. Sangat lembut. Bergerak kembali ke atas dan mendapatkan mainannya. Nipple Naruto yang mulai menegang. Memilinnya dan mencubit membuat desahan Naruto semakin keras.

Mmnnhhhckckckcpcppkkk

Mmmhhhtcaahhkckckcpkpkpknn

Bibir itachi turun ke dagu naruto. Menghisabnya sedikit. Kemudian turun kembali ke leher Naruto dan menghisapnya dengan keras, membentuk sebuah kissmark yang terlihat jelas di kulit putih susu milik Naruto.

" aahhhnnnn 'Tachi "

Desahan – desahan Naruto menggema keras di kamar mewah milik Itachi. Toh, hanya ada Itachi dan dia disini.

" Kau membuatku sangat 'tegang' Naru, hanya dengan mendengar desahan mu, kurasa "

Kembali bibir Itachi menyambar bibir pink yang mulai membengkak karna ulahnya itu, melumat kasar bibir menggemaskan yang selalu melontarkan kata-kata super pedas. Perlahan tangan Itachi membuka kemeja yang dipakai Naruto, dengan satu tangannya bergerak menuju selatan tubuh Naruto. Meremasnya pelan membuat erangan tertahan milik Naruto bergetar menuju bibirnya, sensasi aneh yang meggelitik lidahnya.

Walla ~

Kini terpampang lah kulit mulus putih bersih tanpa cacat milik Naruto dengan dua nipple pink mencuat tegang. Tangan–tangan nakal Itachi menyambar kedua nipple itu sedang bibirnya kembali mengeksplore leher penuh kissmark dan bitemarknya.

" Ita… Emmmhh.. jang-ahhh… bermain –main " ucap Naruto di antara desahannya. Namun Itachi tak menanggapi ucapannya, malah asik dengan kegiatan mari-membuat-kissmark.

" Ukkhhh " Naruto menggigit bibir bawahnya kuat kala ada sesuatu – tangan Itachi – yang meremas kejantanannya. Meremas kuat membuat kejantanannya terasa- sangat- sesak.

" Jangan di tahan Naru-chan " goda Itachi di telinga Naruto, menghembuaskan nafas hangatnya dan mengulu telinga mungil narutosebelum meraup nipple yang tadi di jamah oleh kedua tangannya. Sementara tangannya mencoba melepas celana yang di pakai Naruto.

" ahhnn–Tachii… hi-hisap.. lagi " Naruto membusungkan dadanya. Dia ingin lebih. Lebih dari forplay ini.

Naruto mendorong tubuh Itachi yang berada di atasnya. Membuat sang lelaki Uchiha itu oleng dan hampir terjerembab kelantai dibawahnya. Dengan singkat Naruto menduduki perut Itachi yang masih berlapis kemeja putih kotor.

Dengan cepat Naruto melepas seluruh kancing kemeja Itachi, bibir Heart roseberrynya menghisap keras leher putih Itachi. Mencoba membuat apa-yang-sudah-di-buat-itachi-padanya.

" Agresife uke, eoh..? so Naughty Naru… khekhekhek! " ucap Itachi. Dia terkekeh pelan melihat betapa agresifenya sang kekasih yang telah menawan hatinya.

Naruto mengangkat kepalanya. Melepaskan hisapan pada leher Itachi, mata birunya melihat sang kekasih yang kini malah menyeringkai terkekeh padanya. Bibir hatinya terpout, " Kau lamban " ucap Naruto memalingkan muka, malu. Pipinya bersemu merah.

" Karna aku tak ingin kau ke sakitan Naru dan aku hanya ingin membuat mu merasa nyaman "

Naruto terus menatap manik kelam itu, mencari setitik kebohongan di mata musang itu. mencoba menguatkan kembali keraguan yang telah menggrogoti hatinya. Namun nihil. Kebohongan tak tampak di mata musang itu. hanya kelembutan dan ketulusan yang terpancar. Membuktikan bila tulusnya hati sang Uchiha Itachi.

Bagaimana Naruto bisa tahu ? Apa aku belum menjelaskan bahwa Naruto lulusan KHS sekolah internasional khusus pria dan sekolah yang mengutamakan para siswa untuk mengetahui pribadi orang lain secara mendalam hanya lewat tatapan mata dan gerak gerik perilaku. Jangan lupakan tingkat ke displinan luas biasa yang di terapkan oleh sekolah KHS.

Back to story

Naruto tersenyum bahagia. Kelegaan hatinya mulai membuncah. Apa lagi di tambah oleh senyuman merekah milik Itachi yang hanya khusus untuknya. 'aku percaya'

" Bolehkan, onegaii~ ?" Tanya dan mohon Itachi tak perlu bagi Naruto untuk mencerna kalimat ambigu itu. perlahan kepalanya mengangguk. Sedangkan tubuhnya di rendahkan. Bibirnya mencapai bibir Itachi. Menempel lembut, melumat ringan, menghisap pelan, dan menjilat sensual. Gosh… Naruto benar–benar menggoda iman Itachi.

Itachi menahan tengkuk Naruto, memperdalam panggutannya. Menghisap lidah Naruto yang berada di dalam mulutnya. Lidahnya bergerak liar membelit lidah Naruto. Saliva mereka jatuh melewati sela–sela bibir Itachi.

Sebelah tangannya bergerak menuju bongkahan kenyal di bawah sana. Posisi Naruto yang rebah menungging memudahkannya meremas bongkahan padat kenyal bulat itu. perlahan celana dalam Naruto turun memperlihatnya pantat bulat yang benar–benar singkal. Putih dan bersih.

" Euungggghhh.. T-tachi… akh.. hmmppp " erang Naruto saat jari tengah itachi masuk perlahan ke dalam manhole nya. Rasa perih mulai menyerang Naruto, namun Itachi dengan sigap memperdalam panggutannya. Membuat Naruto berpaling dari rasa sakit di bawah sana.

Jari Itachi perlahan bergerak – gerak. Menusuk lebih dalam. Membuat Naruto mengerenyit tak focus pada pergerakan lidah Itachi.

.

Kini Naruto terlentang dengan hanya kemeja yang tergantung sampai sikunya. Mengangkang lebar dengan kepala Itachi berada tepat di tengah–tengah kakinya. Kakinya pun di letakkan di bahu lebar Itachi.

Di bawah sana tampak kejantanan Itachi yang keluar–masuk manhole Naruto.

" E-ummhhhh… T-tachi –kun.. Kissu~.. akh.. akh.." erangan dan desahan Naruto menggema di kamar mewah tersebut. Itachi dengan perlahan mencondongkan tubuhnya, meraih bibir merah yang semakin merah dan semakin membengkak milik Naruto. Mengecup dan melumat habis bibir merah itu. sedang gerakannya di bawah sana sama sekali tak berkurang kecepatannya.

Tak lama punggutan itu terlepas. Itachi menggeram nikmat saat kejantanannnya di remas kuat oleh manhole Naruto. Benar- benar membuat dirinya menggila.

"ahnn.. ahnnn.. ahnnn.. Fast-eeerr,, T-tachi… hard-err pleaseeeee "

" Fuck.. Kau… Errggghhh menyempit Naru.. angghh sempit… ketat.. " Itachi mengangkat tubuh Naruto membalik tubuh Naruto tanpa melepas kejantanannya yang mulai berdenyut hingga tumpuan Naruto berada di lutut dan bagian depan. " Eerrmmmmhhh " geram Itachi saat gerakan memutar tadi memijat seluruh bagian kejantanannya. Nikmat.

" Arrgghhh.. Tachi.. pela-n –p-elan akh.. akh.. ahnnn.. yes there.. fast-err " Naruto yang awalnya merintih sakit mulai menikmati gaya bercinta Itachi.

Itachi semakin gencar menusuk dan menumbuk bagian kecil di dalam anal Naruto. Sesekali kepalanya mendongkak penuh nikmat serta geraman–geraman pelan menandakan dia menikmati sesi bercinta yang sungguh memabukkan.

Itachi kembali mengangkat tubuh Naruto membalik tubuh kecil itu menjadi setengah terlentang dengan tumpuan siku, mengangkat sebelah kaki Naruto di pundaknya dan kaki satunya memeluk erat pinggangnya. Dengan begini dirinya bebas melihat ekspresi Naruto.

.

" khhhekk… akh.. ahnn.. I-itachi.. " tatapan mata biru sayunya, bibir yang sudah membengkak dan merah, leher dan dada yang terbuka, bitemark dan kissmark, rambut raven yang berantakan, mulut yang terbuka memperdengarkan desahan seksi, kejantanan yang kalah besar darinya mengacung tegang. Dan hole yang mulai menyempit dan berkedut keras. Sekeras apapun dia menusuk Hole Naruto tetap saja sempit. Sungguh Nikmat –

Hell!

Hingga tak berapa lama mereka saling meneriaki nama pasnagan saat mencapai puncak bercinta yang menggairahkan.

"akh.. T-tachi.. I w-wanna c-cum angghhhh "

" T-togeth-er "

Naruto terkulai lemas. Dia menumpukan seluruh tubuhnya di atas bad yang sudah berantakan. Diatasnya Itachi masih setia menunggu nafasnya teratur dengan seringai yang masih terpatri apik di wajahnya.

" Ronde ke dua Naru–chan " ucap Itachi melebarkan seringainya. Alisnya bergerak naik turun menggoda Naruto. Tangan kanannya menggenggam kejantanan Naruto yang lemas tak bertenaga(?) menaik turunkan tangannya di selingi remasan pelan. Sedang tangan kirinya memilin nipple yang kemerahan menggoda iman.

Sedangkan Naruto kini tak memperdulikan gerakan Itachi yang semakin sensual menjamah tubuhnya. Nafasnya masih satu dua(?).

Tetapi saat Itachi menggerakkan kejantanannya pelan menyentuh prostatnya. Naruto tak tahan. Dia menyambar bibir Itachi yang berseringai lebar.

Heh! Mudah bukan menggoda gairah nekoNaruto-nya.

.

Senin pagi yang cerah di awali oleh kicauan burung di musim semi. Pucuk –pucuk daun mulai berkembang seiring dengan melelehnya butiran es yang tersangkut di dahan pohon. Bunga sakura pun berkembang indah. Berwarna pink lebut menebarkan aroma cinta yang menghangatkan seluruh Jepang.

Mentari pun menunjukkan kegagahannya. Bersinar terang menerang seluruh alam semesta.

Yah. Di salah satu apartment mewah milik resort Uchiha ini pun tak kalah cerah menerima sinar mentari. Wajah milik pemuda tampan bermata onyx tajam ini pun tak kalah cerah dengan mentari pagi. Terbukti dengan wajahnya yang berbinar kebahagian, senyuman bodoh yang selalu hadir di setiap hembusan nafasnya(?).

Mata onyx tersebut meneliti setiap bagian wajah milik pemuda yang tengah tertidur di kukungan, pelukan hangat tubuhnya. Bergelung manja, mendekap tubuhnya lebih rapat. 'Mencari kehangatan, eoh ? padahal sudah ku berikan puas tadi malam' pikir itachi mulai tersenyum–senyum mesum.

" Kau sungguh indah.. Naruto–chan " bisik Itachi pelan, hampir tak besuara. Tangannya terulur menyentuh pipi bergaris milik Naruto. Lalu beralih menelus rambut hitam raven lepek yang masih basah oleh keringat. Walau begitu wangi citrus masih menguar indah dari rambut Naruto. Wangi dan segar.

Satu sentuhan lembut nya membuat sepasang kepolak putih berhiaskan bulu mata lentik terbuka perlahan. Menyesuaikan dengan sinar matahari yang terasa menyengat tajam menyentuh kornea birunya.

" euungggghhh " erang Naruto merasa dingin dengan cuaca pagi di bulan maret. Walaupun di jepang telah musim semi namun es di luar tak langsung mencair, kan? .

" khekhekhekhekhek " Itachi terkekeh pelan melihat sang anak rubahnya yang malah bergelung semakin manja dan memeluk erat tubuhnya yang hanya berbalut selembar selimut tipis. Itupun telah merosot menampilkan dada bidang dengan abs di perutnya yang mengintip malu(?).

'kuharap waktu berhenti sekarang Naru. Agar aku bisa selalu bersama mu dan selalu mencintai mu dan di cintai oleh mu'

.

.

'Jepang, Negara metropolitan yang tak pernah tidur. Haaa~h semoga suruhan orang-orang itu tak sampai mencariku di sini'

Seorang dalam balutan mantel hitam hitam keluar perlahan menuju jembatan kecil yang berada di deck kapal barang. Rambut hitamnya berkibar di sela topi hitam bermotif kotak-kotak yang di kenakannya.

" HEI " bentak seseorang dengan badan besar, bermuka sangar, bertubuh tinggi dan berotot. Dia tengah memanggul kotak kayu besar dan terlihat berat. Terikan bassnya sungguh mengagetkan pemuda bermantel hitam.

" MINGGIR SANA. KAU MENGHALANGIKU. DASAR ORANG ANEH " teriaknya lagi sedikit mendorong badan yang jauh lebih kecil darinya –mungkin hanya sepundak orang kekar tersebut.

" Maaf " gumam nya dia menunduk kan kepalanya. Merapatkan mantel hitam yang di kenakan, perlahan kaki kecil berbalut sepatu boot panjang hingga mencapai setengah lutut itu melangah pelan menuju kota Tokyo. kota yang menjadi mimpi bagi seorang mangaholic sepertinya. Namun tujuannya demi mengungkapkan rahasia sesungguhnya dari clan nenek moyangnya. yaitu UCHIHA.

Perlahan namun pasti kaki itu melangkah menjauhi pelabuhan kumuh tersebut. Dia melihat transaksi –transaksi illegal dari tempatnya melangkah. Namun dia mengacuhkan segalanya. Termasuk pandangan aneh yang di layangkan padanya.

Huh ? Bagai mana tidak ? Di cuaca cukup panas di pelabuhan kumur terisolisir dari perkotaan seorang pemuda atau bisa di katakan remaja, berjalan pelan memakai mantel hitam yang menutupi lututnya, berlengan panjang dan berkerah tinggi. Memakai topi hitam dan sepatu boot tinggi yang juga berwarna hitam. Bukan kah mencolok di hari yang lumayan terik ini.

Pluk

Dari tempatnya berdiri ada yang melempar sepotong roti padanya. Dan jatuh tepat di bawah kakinya. Di sebrang jalan tempatnya berdiri seorang anak perempuan memakai pakaian lusuh dan robek di sisi punggungnya. Tampak berlari kecil. Mata hijau gadis kecil itu hanya tertuju pada roti tawar di bawah kaki remaja tadi. Namun saat jarak mereka kurang dari satu meter. Gadis cilik tersebut berhanti melangkah. Dia menatap takut pada remaja tersebut. Namun rasa laparnya mengalahkan rasa takutnya hingga dia sampai di depan remaja tersebut.

" N-niisan b-bolehkah aku me-meminta roti itu ?" Tanya nya dengan takut. Rambut pinknya menutupi ekspresi takutnya sekarang. Dia menunduk tak siap apabila sang remaja itu menampar pipinya. Sama dengan hal yang sering di perbuat kakaknya.

" Tidak boleh " jawab remaja tersebut. Dia menginjak roti tawar itu hingga lepek dan kotor.

Perlahan mata hijau milik gadis cilik itu berair. Dia terisak saat memikirkan perutnya yang belum di isi sejak kemarin pagi. Dan hanya roti itu yang di dapatnya setelah membantu di kedai ramen milik seorang janda tua.

" Kau hanya boleh makan bersama ku. Lagian roti itu tak sehat. Bagaimana ? " tawar remaja tersebut dia menatap teduh gadis cilik itu.

Kaget. Tentu saja. Gadis cilik itu mengangkat kepalanya. Memperlihatkan linangan air mata yang sempat jatuh tadi.

Remaja tersebut terkekeh pelan. " Siapa namamu ?" dia menelus puncak kepala sang gadis.

Mendengar pertanyaan itu membuat sang gadi menunduk. Dia meremas kain lusuh yang menjadi penutup tubuhnya itu. perlahan kepalannya menggeleng. " A-aku t-tak tau Nii-san. S-semenjak kecil ayah dan k-kakak selalu me-memanggil ku s-sia-sialan. Apa itu yang d-disebut nama ?"

Remaja tadi terbelalak kaget. Siapa yang tega memanggil anak kecil polos dengan sebutan kasar itu. dia menggelengkan kepalanya sebentar. " Bagaimana bila….. Sakura ?. Nama itu cocok untuk gadis manis sepertimu. "

Kepala pingky itu mendongkak. Menatap tak percaya pada sang remaja yang masih menelus kepalanya. Tersenyum lembut padanya. Sungguh senyum menawan.

" Uhmmm " kepala pingky itu mengangguk senang dia tersenyum lebar, meski air matanya masih mengalir. Ini kebaikan pertamanya di usianya ke 7 tahun. Ada yang menelus lembut rambut pinkynya dan tersenyum lembut padanya.

" Baiklah Sakura. Aku ingin kau menunjuk jalan setelah kita makan. Aku harus mencari penginapan atau mungkin hotel. Tapi setelah kita ke toko baju. Bagai mana ?"

" A-apa nii-san akan pergi ?" Tanya sakura, menggigit pelan bibir bawahnya. Segenap rasa takut merayap ke hatinya. 'Jangan ini kebahagian ku. Ku mohon jangan pergi'.

Sang remaja itu terdiam sebentar. " Sebenarnya aku mempunyai tujuan ke Jepang. Aku harus mengungkap kebenaran di sini. Dan kebenaran itu yang akan menunjukkan siapa ayah dan ibu ku sebenarnya " jelas remaja tadi. " oh. Nama ku Sasuke. Haruno Sasuke. Salam kenal ne Sakura "

.

" Haruno ?"

" etto.. Apa kau tahu sesuatu Sakura ?"

Sasuke bingung. Dia tampak tak mengenal gadis ini. Namun sepertinya Sakura mengenal clan Haruno yang telah merawatnya dari kecil.

" Ayah pernah bilang bila ibuku dari Haruno. Dan ayah ku juga seorang Haruno " terang Sakura membuat Sasuke membelakkan mata onyx besarnya.

" Benarkah ? Aku harus menemui ayah mu siapa tahu dia petunjuk awalku. Onegai~ Sakura kau mau mengantar ku ?"

Sakura tampak menimang –nimang permintaan Sasuke. Bukan hal yang sulit memang. Tetapi ayahnya adalah seorang yang keras kepala dan jarang mau menemui orang asing. Apa lagi yang sedikit – aneh …?

" Onegai~ ?"

" B-baiklah " ucap Sakura agak ragu. Sebenarnya dia tak mau Nii-san yang baik ini harus berakhir babak belur di tangan ayahnya. Pukulan ayahnya itu sangat sakit.

" Benarkah ? Kalo begitu saa kita makan. Aku akan menlaktir Sakura apapun "

" Yosshhhhaaaa~"

.

.

Di hari yang sama dengan hari ini ( 17 maret ) musim semi dan bunga-bunga sakura menghiasi halaman belakang Uchiha Mansion. Seorang wanita muda tengah duduk di tepi danau yang indah. Danau yang di kelilingi oleh pohon sakura yang mulai mekar, ada pula jembatan yang membelah danau dan sebuah perahu kayu kecil di pinggiran danau. Air danaunya pun sangat jernih hingga kau bisa melihat ikan-ikan di dalamnya.

Suasana romantic, tenang, dan menyejukkan. Tetapi ekspresi wanita muda tersebut Nampak tak menyenangkan. Tangan kecil dan halusnya, menelus perut besar yang mungkin telah menunggu hari, dengan berurai air mata.

Yah, dia menangis tepatnya menangisi nasib dan takdir hidup yang membelenggunya. Tentang clannya yang hampir musnah saat perang berlangsung tepat setahun yang lalu di Hiroshima (a/n : maaf jika penulisanya salah !). Menangisi takdir cintanya yang pergi bersama hatinya. Seorang yang di cintainya, Seorang yang di sayanginya, Dan seorang yang telah mati di tangan ayahnya.

Dari kematian seluruh anggota clannya –kecuali dirinya, ayah, dan adik lelakinya– telah merubah takdir hidupnya. Dan mungkin akan merubah seluruh takdir anak-cucu nya kelak.

'Semoga kalian memafkannya, seperti aku yang telah memafkannya. Dia bukan lah orang jahat. Dia hanya orang baik yang tersesat di jalan yang salah.

anak-cucu ku kelak, semoga kalian menyadari, semoga kalian tak tersesat di jalan yang sama dengannya.

Mencintai saudara maupun anak mu sendiri ialah kesalahan.

Tak terkecuali kau terpaksa melakukannya.

Seperti diriku.'

" Bukan kah udara masih dingin Narumi(oc), udara dingin tak baik untuk baby dan dirimu " ucap seseorang di belakang wanita itu. lelaki itu nampak memeluk posesive wanita tersebut.

Sang wanita berambut raven dan bermata onyx yang merupakan ciri khas dari clan Uchiha tersebut hanya menghela nafas lelah dan berat. Dirinya mencoba menghapus sisa air mata yang telah mengering di pipi putihnya. Senyum miris dan gurat lelah menjadi ekspresinya kali ini. Dia menengok ke belakang tetapi hanya rasa sakit di hatinya dan perasaan tak rela saat lelaki itu menyambar bibir pink pucatnya.

Tak rela.

" Ya ayah " ucap Narumi saat kecupan di selingi oleh lumatan-lumatan lelaki itu terlepas. Namun dirinya terlalu lemas hanya untuk berdiri, menyebabkan lelaki itu tersenyum dan mengangkat tubuh kecil berbalut kimono merah dengan sekali ayunan. Mengendong Narumi ala bridal menuju mansion mewah.

Seberapa dalam pun perasaan tak rela dan jijik pada tubuhnya sendiri karna telah berulang kali membiarkan sosok lelaki yang seharusnya menjadi panutan keluarga dan menjadi seorang ayah yang dapat di banggakan telah menjajah tubuhnya. Membuat sang kekasih nya meninggal. Dan kini dia pun harus melahir kan anak-anak dari ayahnya sendiri. Tetapi, Tetap saja perasaan kasihan dan iba mengalahkan perasaan jijik dan tak rela tersebut.

Bagaimana pun juga darah murni Uchiha harus tetap mengalir tanpa ada campuran darah lainya. Yah tanpa terkecuali. Membuatnya rela tak rela dia harus melakukannya. Membuat darah murni Uchiha tetap mengalir ialah anugrah terbesarnya sebagai perempuan.

Walaupun harus menjadi istri dari ayah/saudara mu sendiri.

.

.

Ding

Suara yang berasal dari computer di apartment mewah milik Uchiha Itachi, mengagetnya sang empu yang terlalu sibuk dan terfocus pada layar datar di tangannya.

Perlahan di arahkan kursor, membuka email yang ternyata resmi dari universitas yang akan menjadi sekolah lanjutan sang kekasih.

Mata onyx tajamnya meneliti tiap baris email tersebut hingga sebuah kalimat membuat pemilik mata onyx tajam tersebut terbelalak lebar, kaget.

Sebuah baris kalimat yang mengatakan bila sang kekasihnya tak dapat bersekolah lanjutan di universitas Jerman, sebuah alasan yang cukup classic namun – menyakitkan.

Seorang Namikaze-Uchiha Naruto sang genius dari KHS ber IQ 145 tak di terima masuk oleh universitas dengan alasan nilai yang di kirim oleh pihak sekolah tak memadai.

Damn! Seharusnya kekasih hatinya, Naruto-nya dapat masuk dengan mudah di universitas tersebut. Namun, lagi-lagi tua Bangka yang tak suka dengan Naruto kembali berulah. Tak cukup kah siksaannya. Atau mereka ingin di tambah lagi.

Cih! Sekali lagi Uchiha akan turun tangan. Menghancurkan Shimura Danzo yang telah menghalagi kekasihnya, bukan lah hal yang sulit. Dendam pribadi yang Danzo rasakan pada Kushina menggelapkan hatinya. Padahal pun Naruto bukan anak dari Kushina.

" Hidan, hancurkan Shimura Danzo sekarang. Lenyapkan seluruh keluaganya. Bunuh seluruhnya tanpa tersisa "

.

.

Naruto pov

" Hidan, hancurkan Shimura Danzo sekarang. Lenyapkan seluruh keluaganya. Bunuh seluruhnya tanpa tersisa "

Itachi, mau apa dengan orang tua itu ?. Apa ada masalah lagi ?. Atau orang tua itu berulah lagi padaku. Cih padahal aku tak ada hubungan apapun pada wanita yang bernama Kushina (a/n : peace ) Kenapa dia ngotot untuk membuat ku menderita ?.

Hell! Apa dia tak tahu aku di lahirkan oleh Rahim buatan seorang lelaki. Lagi pula ibu ku gay mana mungkin dia mencintai wanita.

End Naruto pov

Cklek!

Naruto membuka pintu ruang kerja Itachi yang tepat bersebelahan dengan kamar mereka.

" Apa yang terjadi Itachi ?" Tanya Naruto. Dia perlahan memasuki ruangan yang di dominasi warna hitam dan putih tersebut. Dia melihat sang CEO tengah tertunduk lemas di kusri dengan bantalan punggung yang tinggi.

" Maaf " gumam Itachi. Dia menunduk tak menatap warna biru cerah yang selalu dapat melihat isi kepalanya.

" Aku tak diterima oleh pihak Universitas di Jerman ?. Kukira ada apa. Kau ini seharusnya bilang saja. Toh aku pun tau. Aku pasti tak di terima di Universitas bergengsi itu." ucap Naruto dengan santai dan tersenyum lembut. Dia duduk di sofa tepat berhadapan dengan Itachi. Menyilangkan kaki, membuat sebagian paha putih tersikap. Hell! Naruto hanya memakai kemeja kebesaran milik Itachi. Membuatnya yang seksi menjadi semakin seksi.

" Apa kau tak sedih ?" Tanya Itachi. Dia tak memperhatikan bagaimana hot nya posisi duduk Narutonya.

" Untuk apa ? toh di Tokyo masih banyak Universitas. Oh ayolah Tachii, kau tau aku sangat tak ingin berpisah dengan mama. Walau aku tahu beberapa minggu setelah dia meninggal, bila dia adalah mama ku. Aku senang walaupun hanya makam darinya yang tersisa." Jelas naruto. Dia tersenyum lembut dan menutup mata nya. Mencoba mengingat senyuman manis dari sosok lelaki yang telah merawatnya dulu. Yang telah bersedia menjadi punggung saat dia tertimpa masalah. Benar-benar sosok yang mengagumkan.

" Aku bahagia. Aku bahagia bila dia adalah ibuku. Orang yang melahirkan ku. Yah walaupun 'laki-laki'. Tapi itu bukan jadi penghalang ku untuk tetap menyayanginya. Dan menghancurkan orang yang telah membunuhnya " jelas Naruto di selingi seringai mengerikan di akhir kalimatnya.

" Kau yakin ?" Tanya Itachi yang masih tak melihat Naruto.

Hal kecil tersebut membuat rasa kesal di hati Naruto. " Apa aku menakutkan untuk di lihat ?. Hingga kau tak mau melihat ku Tachii~ ?"

Itachi mendongkak. Menatap rubah kecil yang ngambek padanya. Senyum terukir manis di bibirnya. Perhalan dia mendekati Naruto yang masih mempoutkan bibir hati berwarna pink alami itu.

" Hmmm! Aku hanya takut lepas kendali saat melihat ke seksian rubah kecil nan manis ku di sini " ucap Itachi tanpa memerdulikan tatapan maut dari Naruto. Dia melepas jas yang di kenakannya, memberikan kepada Naruto guna menutupi paha putih yang terdapat bercak merah keunguan. Tanda miliknya. Itachi menyeringai mesum.

" Hentikan senyum mesum mu itu Itachi. Kau sangat menyebalkan kau tahu. " ucap Naruto kesal. Dia masih memiliki jiwa lelaki untuk hanya sekedar di bilang manis. Walau kenyataan nya pun begitu.

Itachi tak mendengarkan perkataan Naruto. Matanya kini tertuju pada bayangan nipple merah yang terjiblak sempurna di balik kemeja putih yang di kenakan Naruto. Seksi.

Itachi perlahan membisik " Aku juga mencintaimu Naru–chan. Hell! Kenapa tuhan menciptakan makhluk cantik nan seksi sepertimu. Kau bisa selalu membuat ku 'hard' Naruto–chan"

Bisikan Itachi di selingi oleh jilatan sensual itu membuat pipi Naruto bersemu memerah hebat melewati merona. " Dasar mesum " ucap Naruto menunduk malu. Dia menutupi wajahnya dengan tangan. Membiarkan kekehan mesum keluar dari mulut Itachi.

" Tapi kau suka kan ?"

" Menyebalkan "

Chup

Kini kedua bibir kembali bersatu. Naruto yang tak asing dengan ciuman Itachi. Mulai membalas lumatan-lumatan Itachi. Membuka belahan bibirnya. Membiarkan benda lunak dan basah memasuki rongga mulutnya, mendominasi dan menginvasi seluruh rongga mulutnya. Berbagi saliva. Dan saling meraba tubuh pasangan.

" Suki yo Naruto–chan "

TBC

Nyan~ :3 . chap 2 update #ngelap keringat.

Gomen bila lemonnya kurang hot atau memang singkat banget. Mohon di maklumi Hime masih di bawah umur yang belum boleh membuat Lemonnya. But, walaupun ngetik secara sembunyi-sembunyi Hime akhirnya bisa mengetik seluruhnya. Walau kurang asem.

Ne ~ balasan review Minna-Tachii :

Zara Zahra : Salam kenal juga Zahra-chan :3. Ini fict ItaNaru dan SasuNaru. Ini dah update walau gak kilat. Ehehehe XD. Jadi makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Mifta. Cinya : Ini sudah lanjut Mifta-san :D. makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Gothiclolita89 : Ehehehehe.. Fugaku di fict Hime di pastikan Mandul. Dan Itachi anak siapa ? nanti bakalan Hime jelasin ehehehe XD. Jadi makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Fatayahn : Banyak rahasianya ? Pasti dong. Ehehehe. Uhumm but untuk flashback bakalan masih terus berlanjut. Eoh ? Pairnya memang ItaSasuNaru kok. Ehehehehe pasti bakalan Hime usahain kok. Jadi makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Siapasaya : Etto … Kalo buat siapa sebenarnya ayah dan ibu Naruto masih Hime rahasiakan. And warna rambut Naruto memang darkblue. Ehehehe ini udah lanjut reader-san. Jadi makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Heiwajima Shizaya : Ehehehe Fuga-chan emang pervert kalo udah tentang Mina-chan #plak.. ehehehe.. Hime sih kalo di bilang Kpop'ers sih iya. Kalo di bilang Jpop'ers juga iya. Ehehe menggangu kah Shi-san?. Hime emang sengaja masukin jadi biar agak beda gitu. But kalo di suruh hilangin pasti Hime hilangin deh. Siapa Tou-chan dan Kaa-chan Naruto ? Masih rahasia kok but yang pasti bukan Fugaku Tou-chan nya Naruto. Ne~ ini settingnya masih di Jepang kok. Oh ya makasih atas saran penulisannya, Hime kebantu banget. Arigatou na~. makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Zen Ikkika : Oooohhh~.. Maaf jika kata atau ada sedikit bahasa korea yang menggangu. Soalnya Hime kurang kosa kata bahasa jepang. Ehehehe maklum biasanya cuman ngandelin translate doang ehehehe… Arigato na~ Zen-san, kosa kata Hime tambah satu lagi. Ehehehe ini udah lanjut makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Axa Alisson Ganger : Ini udah lanjut Axa-san. makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Harukichi Ajibana : Ribet ? Banget Haru-san… kalo Sasuke muncul di chap ini. Gomen telat. Ehehehehe… Perasaan Fuga-chan ? hanya Hime, Fugaku, dan Tuhan yang tau.. ehehehe… Siapa yang mencium Kushina ? yang pasti dari salah satu Uchiha. Dan untuk pemberitahuan Mpreg bakal hime cantumin di saat yang tepat. But ini bakalan ada satu orang ajha kok yang positive Mpreg. Dan ituuu~ rahasia #plak. Ehehehe… dan untuk pertanyaan Haru-san selanjutnya pasti bakal Hime jawab lewat cerita yang pasti bakalan lanjut terus. Ehehehe makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Funny Bunny Blaster : Kyaaaa #teriakbareng…. Ehehehe Funny-chan ini memang pair utamanya ItaNaru dan SasuNaru… kalo kenapa Mina-chan meninggal itu memang belum Hime jelasin di chapter yang lalu. Tapi Funny-chan apa udah bisa menebak kenapa Mina-chan meninggal. Salam kenal juga Funny-chan :D … makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Hatakehanahungry : Gyaaahhh #teriakbareng… Etto tentang kisahnya Mina-chan memang belum Hime jelasin seluruhnya kok. Gomen bila Hana masih belum mengerti. Ehehehe ini udah lanjut kok Hana-chan… tapi kalo di bikin menderita Hime gak akan sanggup negliat airmata Mina-chan tumpah #lebay… ehehehehe… makasih banyak udah mampir di kotak review.. mampir lagi ya #lambai'in tangan.

Rylietha. Kashiva : hehehe salam kenal juga –eerrr(?)… Kashiva-san… panggil ajha Hime nee~… eheee kalo soal siapa orang tua asli naruto.. tentu ajha Rahasia dong (dilemparsandal)… tebak ajha kashiva-san …

Ohhh Ne~ minna-chan… di fict Hime bakalan ada satu tokoh lelaki yang berstatus positive Mpreg.. dan siap itu silahkan Minna-Tachii menebanya~ ehehehe/

Yoooossshhhh Big thanks buat Minna-chan yang Udah review, Follow, Favorit, Reader–san , atau pun Silent Reader yang udah mau baca fict Milik Hime.

Review Lagi Yaa~^^

#ojigi

BatalangXDpeach