Main cast: kris wu, suho, chanyeol and yunho
pairing : krisho
genre: fantasy, horor, romance
s
u
h
o
Di lautan northblue terlihat sebuah pulau kecil yang terlihat
sangat indah, pohon super besar tumbuh di tengah-tengah
pulau itu menutupi 1/4 bagian pulau, pohon itu sumber
kehidupan penduduk pulau karena akarnya bisa menyaring air
laut menjadi air tawar, buahnya juga berguna untuk membuat
makanan pokok, bukan hanya itu. badan pohon juga di jadikan
rumah, sekolah dan perpustakaan mengingat pohon itu lebih
besar dari 10 gedung berjejer.
Di atas pucuk pohon itu seorang anak yatim piatu berusia 8
tahun duduk termenung melihat orang-orang beraktivitas di
bawah sana, rambut merahnya menari-nari terkena hembusan
angin, kulit putih pucatnya tak akan menghitam terpapar pancaran
sinar matahari padahal siang itu sangat panas, ia menatap
sedih anak-anak yang sedang belajar di bawah sana, ia tidak
sekolah bukan karena tidak punya uang, sekolahan itu gratis
untuk siapa saja bagi yang mau belajar, tapi suho-nama anak
itu-tidak mau sekolah ( dia belajar di suatu tempat ) ia ingin
sekolah tapi dulu saat dia menginjakan kakinya di kelas semua orang
menjauhinya dan juga beberapa orang takut padanya. dia
bukan anak biasa, orang-orang menyebutnya monster karena
dia bisa bicara dengan ikan, bisa bicara dengan ombak,
menyelam berjam-jam dalam air tak takut kehabisan nafas
bahkan dia berteman dengan semua mahluk air. Suho memang bukan manusia biasa dia keturunan nimfa laut yaitu duyung, ayahnya nelayan dan ibunya seorang duyung, mereka meninggal di tembak mati oleh angkatan laut yang mengangap ibunya monster-sama seperti dirinya- ayahnya tentu berusaha melindungi tapi tetap saja orang-orang bersenjata itu memang tak mengenal belas kasihan.
Setiap hari dari pagi sampai sore suho selalu duduk di atas
puncak pohon menghindari gunjingan orang-orang yang
menyebutnya monster, setiap hari dia menghabiskan
waktunya di atas bahkan ia membuat rumah kecil agar tak
kepanasan dan kehujanan, dia akan turun setelah sekolah
sudah bubar dan anak-anak kembali ke rumah.
walau dia menjadi gunjingan bukan berarti tak ada yang
peduli , ia tinggal di rumah pohon bersama taeyeon noona
dan profesor park junsoo kepala sekolah dan pemilik rumah
pohon orangnya sangat ramah, merekalah yang merawatnya
sejak kecil dan mengajarinya menulis, berhitung dan
membaca. suho sangat menyukai buku terutama buku
dongeng little mermaid yang merupakan harta satu-satunya
yang ia miliki dari orang tuanya.
" suho-ah turunlah waktunya makan malam " teriak taeyeon
noona dari bawah, suho menyadarkan lamunanya tak terasa
langit sudah gelap dia melewatkan matahari terbenam, suho
bangkit dari tempat favoritnya lalu masuk ke lubang batang
yang ternyata itu perosotan panjang menuju ke ruang maka langsung.
syuuutttt
tap
Suho mendarat dengan sempurna di hadapan taeyeon, gadis
itu tersenyum lalu menuntunya ke meja makan.
" hari ini aku masak sup rumput laut kesukaanmu " suho
bersorak senang dan menyendok sup banyak-banyak ke
dalam mangkoknya sampai penuh, taeyeon tertawa
melihatnya, suho pasti takut supnya akan di habiskan oleh
profesor park .
" jangan rakus begitu, bagi profesor supnya " tegur taeyeon,
suho mempoutkan bibirnya tanda ia tidak mau membaginya,
taeyeon tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan anak itu
" hei, kau masih tidak mau membaginya padaku? " profesor
park tiba-tiba muncul dan duduk di depan taeyeon, profesor
park mengambil sendok dan pura-pura akan mengambil sup
milik suho, suho segera mengamankan supnya, 2 orang
dewasa itu tertawa.
malamnya
Taeyeon berada di kamar suho, setiap malam ia selalu
menemani suho membacakan cerita sebelum tidur, yaitu
cerita tentang little mermaid, dia sangat penasaran dengan
sosok duyung walau dirinya juga keturunan duyung tapi
dirinya tak bisa mengubah kakinya menjadi ekor ikan ( dia
menangap gen manusia lebih mendominasi dari pada gen
ikan ), dia juga tak menemukan sosok duyung di dasar lautan
padahal ia sudah berkali-kali menyelam mencari keberadaan
mereka.
" sudah malam kau harus tidur " kata taeyeon menaikan
selimut suho hinga sebatas dada lalu mematikan lampu
nakas, mencium keningnya, taeyeon beranjak keluar
membiarkan suho sendirian di kamar .
taeyeon berjalan menuju ruang kerja profesor, terlihat pintu itu
tak tertutup sepenuhnya, taeyeon memasuki ruangan itu
dengan pelan. terlihat beberapa kertas bertebaran di lantai, buku-buku
bertumpuk-tumpuk di atas meja, taeyeon melangkah lebih
dekat mencari keberadaan sang profesor.
" profesor park " panggilnya lirih dan terdengar suara
dembuman buku yang terjatuh dan kursi yang berderit buru-
buru, sepertinya sang profesor terkejut, taeyeon mendekatinya
dan ia melihat sang profesor terlihat sedang menyembunyikan sesuatu " profesor? "
" ya, taeyeon ada apa?" jawab profesor dengan senyuman
yang di paksakan, taeyeon menatapnya curiga " apa ada
sesuatu yang salah? " tanya taeyeon " tidak " jawab profesor
tapi taeyeon menangkap kegugupan di nada bicara profesor "
ada apa profesor?, apa ada sesuatu hal yang terjadi ? "
" tidak ada " elak profesor
" profesor? "
" tidak ada apa-apa ok " taeyeon tidak menyerah dia merasakan sesuatu yang tidak wajar, tidak biasanya profesor park memiliki rahasia.
" apakah ada sesuatu? "profesor park menghela nafas,ia menyerah,
membohongi taeyeon memang tak semudah membohongi
suho, pikirnya.
" ini " profesor menyerahkan secarik kertas pada taeyeon,
taeyeon menerimanya dengan tangan gemetar, dia tahu itu
berita buruk walau dia belum membacanya.
" besok pemerintah pusat akan datang meminta pulau ini
untuk di hadiah ulang tahun putra mahkota " kata profesor
pelan, taeyeon membelalakan matanya tak percaya " dia
menyuruh kita semua segera pindah sebelum di usir paksa "
katanya lagi.
" kita akan pergi besok aku sudah mengepak barang-
barangmu dan suho, aku sudah memanggil orang dermaga
menyiapkan kapal untuk mempersiapkan kita pindah "
" aku tidak mau pergi" kata taeyeon tiba-tiba " suho pasti
akan sedih bila meninggalkan pulau ini, baginya pulau ini
adalah orang tuanya "
" lebih baik aku mati dari pada menyerahkan hartaku pada
mereka, mereka adalah pemerintah yang munafik yang tak
pernah peduli pada kami, mereka selalu merampas harta
kami, mereka juga selalu membunuh orang-orang yang
menentangnya, aku tidak rela menyerahkan pulau ini. lebih
baik aku mati " teriak taeyeon marah. profesor park menghela nafas.
" tapi suho harus tetap hidup "
" iya. tenang saja aku akan membujuknya menaiki kapal yang terpisah dengan penduduk, dia pasti takut menaiki satu kapal dengan para penduduk " jawab taeyeon lalu mereka mulai berkemas
membereskan barang-barang profesor yang berserakan.
.
.
ke esokan harinya
sebuah kapal besar berlayar di lautan atlantik menuju pulau
kecil di daratan northblue, mereka orang-orang pemerintahan
yang sedang mejalani tugas mengambil lahan/pulau untuk
hadiah ulang tahun sang putra mahkota yang ke 10 tahun.
" tuan muda, anda tak seharusnya ikut dalam pengambilan
pulau, sebaiknya anda melihat saat kami sudah selesai
merenovasinya " kata kepala pelayan yang setia menemani
sang tuan muda, namja kecil berusia 10 tahun mendengus kesal.
" itu miliku jadi terserah aku " ucapnya ketus, kepala pelayan membungkuk dan meminta maaf.
" kris. paman kang benar seharusnya kita datang setelah
semuanya sudah selesai di bangun " kata chanyeol temanya
yang juga ikut karena di paksa kris untuk menemaninya,
membenarkan perkataan paman kang si kepala pelayan tadi.
" aku tidak mau chanyeol... itu terlalu lama " kata kris sang tuan
muda jengah , chanyeol mendesah dia memang tidak pernah menang
berdebat dengan tuan muda yang keras kepala itu.
laksamana kapal jung yunho menghampirinya, berdiri angkuh di depan putra mahkota, ia memang tak pernah mengangap kris tuanya dia juga tak pernah memberi hormat padanya, baginya kris hanya seorang anak kecil jadi seharusnya dia yang menghormatinya dan bukan sebaliknya itulah yang membuat kris tak menyukai laksamana jung ini.
" ada apa jung ?" katanya dengan sangat tak sopan,
laksaman jung mencoba sabar dengan sikap anak muda ini "
tidak, hanya ingin menanyakan apakah anda nyaman dengan
perjalan dengan kapalku?" tanya laksamana jung.
" sangat membosankan, tak ada pelayan-pelayan wanita di sini, tak
ada musik dan tempat permainan " jawab sang pangeran dengan nada congkak yang menjadi ciri khas pangeran sombong ini
" tak ada hal seperti itu di sini karena ini kapalku dan aku tidak
suka membawa sesuatu yang tidak perlu " jawab laksaman
jung datar, sepertinya dia ingin beragumen dengan sang tuan
muda, kris mengeram kesal, laksamana jung tersenyum
kemenangan.
" satu lagi... kita sebentar lagi sampai jadi bersiaplah " katanya lagi lalu pergi begitu saja meninggalkan pangeran .
" ingatkan aku chanyeol untuk memecatnya saat
nanti aku menjadi raja " katanya dengan marah. chanyeol yang
mengerti mood tuanya tidak baik segera menganguk.
.
.
Orang-orang berjalan berbondong-bondong memasuki kapal.
berita itu memang sudah di bertahukan kepada penduduk
sejak subuh tadi sehingga mereka punya waktu berkemas.
" suho-ah kita harus menaiki kapal ini jadi jangan takut oke "
kata taeyeon yang mengengam tangan suho,mereka sedang
berjalan menuju kapal yang akan membawa mereka ke pulau
baru, suho berjalan di belakang taeyeon dia masih takut
dengan orang-orang di sekitar yang selalu mengunjingnya
walau ini bukan waktu yang tepat.
Suho mengoyang-goyangkan tangan taeyeon yang
mengengam tanganya, taeyeon berbalik dan menatap bocah
itu, ia tahu suho masih belum mengerti kenapa dia harus
pergi.
" kau akan mengerti nanti, kita hanya pergi sementara, tenang
saja semuanya baik-baik saja " jelas taeyeon menenangkan
anak itu, suho mengeleng kuat-kuat , dia tahu taeyeon berbohong, ia
tahu mereka tak akan kembali ke pulau ini ,suho melepas
gengaman tangan teoyeon dan berlari menjauhi dermaga,
taeyeon berteriak.
" SUHO-AH!" teriaknya dan mengejar suho, suho berlari ke rumah
pohon melewati tangga rahasia yang menghubungkan ke
tempat favoritnya di atas pucuk pohon. taeyeon mendesah ia
tak bisa mengejar suho karena tangga rahasia itu sangat kecil
dan sempit orang dewasa tak akan bisa melewatinya.
" taeyeon kenapa kau masih disini? " tanya profesor park yang
tiba-tiba muncul, dia terkejut melihat taeyeon masih di rumah
yang seharusnya sudah menaiki kapal.
" suho tidak mau pergi " jawab taeyeon pelan, profesor
menghela nafas
" seharusnya tidak kau katakan alasanya "
" aku tidak mengatakan yang sebenarnya" taeyeon mulai
marah dan langsung terdiam menyesal " jika dia masih disini,
mereka pasti akan membunuhnya " kata profesor park lirih "
aku tahu"
" ayo kita mencarinya " taeyeon lalu beranjak
hendak mencari suho.
tok
tok
tok
Tiba-tiba suara ketukan pintu menginterupsi mereka, profesor berjalan mendekati pintu lalu membukanya, profesor terkejut mendapati sejumlah orang di depanya, para tentara angkatan laut mengawal sang utusan pemerintah yang berdiri di tengah-tengah mereka,
" selamat siang tuan park joongso, kami datang atas perintah " sapa sang laksamana sopan memperlihatkan senyum menawanya, dia masih terlihat muda, tampan , berwibawa, dan tenang " namaku jung yunho " profesor dan taeyeon hanya diam tak menangapi orang itu.
" lama tak bertemu " desisnya .
.
sementara itu
Suho kesal, ia tidak mau pergi dari pulau, seharusnya itu hal
yang bagus semua orang telah pergi jadi dia bisa bebas di
pulau ini tapi kenapa taeyeon noona malah menyuruhnya
pergi juga? ,pikirnya kesal lalu memukul-mukul boneka taddy
bearnya yang sudah usang melampiaskan kekesalanya, begitu
kekesalan terlampiaskan ia mendadak ingin menangis tapi ia urung, dia sudah berjanji tak akan pernah menangis, suho memaksa tersenyum lalu menatap buku dongeng kesayanganya, buku itu selalu berhasil meredakan emosinya lalu mendekapnya erat seolah dia sedang mendekap orang tuanya, bocah kecil itu tidak memang mengetahui kemana orang tuanya pergi.
DHUUUU
Suho mendongak mendengar suara keras dari pantai dia tahu
itu suara kapal, ia menghela nafas lega, dia menduga kapal
yang mengankut penduduk pulau sudah berangkat jadi ia tak
perlu ikut mereka tapi dugaanya salah, di dermaga sana 5 buah
kapal super besar baru menepi yang sepertinya bukan kapal
yang mengangkut penduduk pulau melaikan kapal milik
pemerintah terlihat dari layar dan bendera di atas kapal itu,
tanganya mengepal kuat ia tak menyukai mereka karena
mereka telah membawa pergi orang tuanya 5 tahun yang lalu dan
sampai sekarang mereka tak mengembalikanya ( mereka tak
pulang )matanya membulat begitu melihat 2 orang yang
sangat di sayangi di seret paksa oleh orang berseragam itu
menuju kapal , suho mendadak takut ia teringat ke jadian 5 tahun yang lalu kejadian yang sama saat orang tuanya di seret paksa menuju kapal oleh mereka .
Suho bergegas turun tak lupa membawa bukunya, dia pikir dia bisa mencegah mereka. suho berlari menghampiri mereka, dia tak bisa teriak lalu mengejar mereka, taeyeon terus memberontak.
taeyeon tersentak begitu ada tangan mungil yang mengengam
tanganya
" SUHO-AH!?" pekiknya terkejut, tidak menyangka anak itu
tiba-tiba ada di sana
' noona jangan pergi' katanya mengunakan bahsa isyarat lalu
beralih menatap profesor ' profesor juga '
BRUK
Taeyeon jatuh berlutut di depan suho dan tiba-tiba menangis "
kenapa kau kemari? " bentaknya denga marah suho terkesiap "
kau anak nakal! seharusnya kau mendengar kata-kataku "
kata taeyeon membentak suho " kalau kau nakal, tak ada lagi
sup rumput laut untukmu, tak ada lagi hadiah natal untukmu,
tak ada lagi sweter biru untukmu tak-...hiks..." taeyeon tak
leluasa bicara lagi, dia sengaja membentak suho agar anak itu
pergi, tapi anak itu diam tak bergeming bibirnya bergetar
matanya berkaca-kaca.
" wah. sudah cukupkah dramanya? " laksamana jung
memberinya apluse dengan drama dadakan itu " sepertinya
dia anak duyung itukan? " katanya lagi dengan aura menyeramkan lalu mendekati suho " oh benar. dia rambutnya aneh merah terang, kulitnya juga terlalu lembab, kau seperti seo-"
plak
" jangan menyentuhnya " taeyeon menyentak tangan pria itu
kasar dan menarik suho bersembunyi di belakangnya " biarkan
dia pergi " laksamana jung menyeringai " maaf nona. itu tidak
bisa, tugasku bukan membunuh duyung kali ini, jadi bisakah
aku tahan dulu? "
" TIDAK AKAN AKU SERAHKAN! " teriak taeyeon murka
DOR!
" TAEYEONNNN " profesor membelalak tak percaya laksaman
berhati dingin itu menembak taeyeon, taeyeon tergeletak di
hadapan suho dengan kepala berlumuran darah, suho tentu
terkejut dan hanya bisa terdiam.
" aku tidak suka dengan orang-orang bodoh yang sok
melindungi nyawa orang yang akan membawa petaka " ucap
laksaman jung dingin " dan kau park joongso salah satunya "
kali ini pistol itu di arahkan tepat di kepala profesor park,
profesor park memenjamkan matanya sudah siap mati, ia tahu
pria di depanya jung yunho adalah pembunuh berdarah dingin
yang tak segan-segan membunuh siapapun.
DOR
" HUWAAAAAAAAAA PO,PO! " tangis suho histeris, kali ini ia
tahu 2 orang tersayangnya kesakitan ( dia belum mengerti
kematian ), suho mendekati profesor park yang tergeletak tak berdaya di atas pasir merah, yunho tak menembak kepalanya sama seperti taeyeon dia sengaja menembak lengan kirinya.
" pergi! pergi! " usir profesor park menyuruh suho pergi walau
percuma, suho mengeleng masih sambil menangis, suho
memang tidak bisa bicara dengan lancar , para penduduk
mengancam akan memotong lidahnya kalau dia bicara karena
keturunan nimfa adalah pemikat yang menjerumuskan
manusia oleh suara/nyayianya yang berarti petaka.
.
.
" chanyeol. ingatkan aku untuk memecat jung yunho "
" iya... aku tahu kris. kau sudah mengatakanya berkali-kali dan aku
tak mungkin lupa jadi tak usah mengingatkanya lagi " jawab
chayeol jengah, kris mengerutu sepanjang jalan karena yunho
tidak mau menepikan kapalnya dan terpaksa kris dan chanyeol
memakai sekoci agar sampai pulau.
" akan kubunuh si jung itu " gerutunya, chanyeol hanya
geleng-geleng kepala melihat sahabatnya yang sedang kesal
itu " bukankah tunanganmu juga bermarga jung ?" celetuk
chanyeol, kris melotot menatap chanyeol dengan pandangan
membunuh
" tunangan? siapa yang mau bertunangan dengan
si jung itu! sampai kapanpun aku tidak akan menikahi jessica"
serunya lantang " baiklah tak usah kau kesal begitu" gerutu chanyeol lalu diam mengikuti sahabatnya yang entah mau kemana.
" kudengar dari ibuku di pulau ini ada seekor duyung yang
sangat cantik, wah aku tidak pernah melihat duyung,
bukankah duyung itu mahluk mitos? kalaupun ada dan dia
mendarat ke pulau itu pertanda bahaya, dia memiliki suara
ultra sonic yang menyeramkan dan juga mampu menciptakan
badai "celetuk chanyeol mengisi keheningan perjalanan mereka , kris tak menghiraukan ocehan chanyeol dia menghentak-hentakan kakinya, sepatu boots mahalnya basah dan kemasukan pasir karena dia harus berenang ke tepi menarik sekocinya, chanyeol tak bisa berenang.
DOR!
Dua bocah itu terdiam mendengar letusan senjata api
" suara apa itu? " bingung chanyeol padahal lagi asyik bercerita
" sepertinya si jung sedang makan " jawab kris cuek,
chanyeol menatapnya bingung dan berfikir ' kenapa laksamana
jung makan sambil membunyikan pistol? pikir chanyeol
bingung, kris tak peduli ia tahu yunho adalah orang yang
kejam dan dingin membunuh siapapun yang di anggapnya
penghalang tapi aneh dia sangat setia pada raja.
" kris. apa kita perlu kesana? " tanya chanyeol menunjuk ke
pohon besar arah terdengarnya suara tadi " untuk apa? tidak
usah biarkan saja itu urusan jung " jawab kris acuh, chanyeol
menganguk paham, tuan mudanya memang paling malas
mencampuri urusan orang lain
" tap-"
DOR!
Suara itu terdengar lagi,kris mendesah " oke! si jung sepertinya mulai kelewatan " ucap kris, chanyeol mulai ngeri dia mulai tahu yang di maksud kris, chanyeol merapat ke kris, ia takut. kris mengerut keningnya " kau kenapa? " tanya kris heran
" kris kita harus patuh padanya kalau dia tidak ingin membunuh kita" kata chanyeol dengan gemetar, kris tertawa " haha dia tidak akan membunuh kita" chanyeol memanyunkan bibirnya.
Dari arah terdengarnya suara , seorang anak kecil berlari tergesa-gesa dibelakangnya segerombol orang-orang berseragam berlari mengejarnya. chanyeol menatapnya heran dia mengira anak itu pencuri dan mereka mengejarnya, lain lagi dengan kris, dia memandang heran anak itu, kenapa dia sampai di kejar oleh anak buahnya jung, apa dia membuat masalah dan membuat jung murka?, batin kris.
Kris menyeringai dia mempunyai ide dan ingin bermain-main sebentar dengan mainan yunho.
" chanyeol. siapkan sekocinya, kita akan ke kapal! " perintah
kris tiba-tiba, chanyeol heran tapi dia mengiyakan saja karena
itu tujuanya kembali ke kapal " oke," jawab chanyeol lalu
melepas tali sekocinya dan mendorongnya ke laut, kris berlari
menghampiri anak itu lalu menarik tanganya , anak itu terkejut ada seseorang yang menghampiri. kris menyeretnya dan berlari ke arah chanyeol
" ayo ikut denganku " seru kris dan anak itu terpaksa ikut denganya,
mereka berlari ke pantai dan berenang ke sekoci, chanyeol membelalak tak percaya tuanya malah mengajak anak itu.
" kenapa kau membawa dia ?"
" naik kesekoci " kris tak menghiraukan chanyeol dan membantu anak itu menaiki sekoci, chanyeol masih menatapnya bingung dan penasaran lalu kris duduk di sebelah chanyeol , sekelompok orang yang tadi mengejarnya mendesah kecewa dan berteriak lalu mereka
kembali ke tempat laksaman jung melaporkan kenakalan tuan
muda yang malah membawa buronanya, yunho menghela
nafas.
" ayo kita kembali ke kapal tapi sebelumnya kuburkan mereka
di tempat yang layak " titahnya, anak buahnya menganguk
dan melaksanakan perintahnya.
yunho menatap datar 2 mayat yang tergeletak di depanya, dia
berfikir 2 orang itu telah menyia-nyiakan nyawanya untuk
mahluk yang tak seharusnya hidup di daratan, yunho memejamkan matanya lalu brdoa untuk mereka, air matanya tiba-tiba mengalir.
.
di atas sekoci
Kris dan chanyeol memandang heran anak yang tadi di tolongnya, dia terus duduk memeluk lututnya sambil membenamkan kepalanya, mungkin dia masih takut' pikir dua bocah itu, tapi mereka masih heran dengan anak itu dia sedikit aneh memiliki rambut merah terang.
Chanyeol menyengol kris yang sedari tadi diam menatap anak itu, chanyeol menyuruhnya menyapanya, chanyeol yakin kris pasti berani bicara.
Kris bangkit dari duduknya yang tadinya duduk di depanya
dengan chanyeol lalu mendekati anak itu.
" hei...siapa namamu ?" tanyanya pelan, anak itu tidak bergeming dia masih duduk memeluk lututnya " hei...kau tidak tulikan? " kesabaran kris sedikit berkurang, anak itu tetap tak meresponya, mengankat kepala dan menatapnya saja tidak apa lagi menjawabnya " baiklah kau bocah yang tidak tahu terimakasih silahkan kau lompat ke laut " katanya frustasi, chanyeol melotot ngeri. sifat buruk temanya muncul lagi.
" kris..." bisik chanyeol menegurnya, anak itu bergerak lalu melepas tangan yang tadi memeluk lututnya, kris masih memandangnya jengkel , anak itu tiba-tiba terisak dan bergumam " po,po "
kris melunak, anak itu tentu sedang bersedih keluarganya
barusan di bunuh oleh jung sialan itu, ambisi kris makin kuat untuk memecat yunho setelah nanti tiba di istana tak perlu menunggu
dirinya menjadi raja itu terlalu lama.
" kris, popo itu siapa? " bisik chanyeol bingung " ssst " kris
mendesis menyuruh chanyeol diam. kris bergerak mencoba
menegurnya lagi, ia juga merasa aneh dengan dirinya kenapa dia tiba-tiba iba pada anak ini padahal dirinya orang yang yang angkuh tak pernah peduli dengan siapapun, chanyeol juga heran dan ini merupakan hal yang langka.
" hei...? " ucap kris menyentuh pundah kecil anak itu, anak itu
mendongak menatap kris dengan mata bulatnya yang basah.
DEG
Kris merasa jantungnya berhenti berdetak, tatapan mata anak itu
seolah telah menyihirnya. mata itu berbeda dengan mata manusia begitu dingin dan sejuk seperti air, chanyeol memandang kris heran yang tiba-tiba mematung.
" kr-"
DUARRR
" UWAAAA "
3 bocah itu terjungkal, tiba-tiba ada tembakan meriam
menyerangnya dan membuat sekoci yang di tumpangi mereka hampir terbalik , kris mengeram marah dia tahu siapa pelakunya
" JUNG YUNHO APA YANG KAU LAKUKAN! "
teriaknya marah, orang yang berada di atas kapal induk sana menyeringai.
" laksaman jung, aku mohon jangan sakiti tuan muda " mohon
tuan kang yang merupakan pelayan pribadinya kris " aku tidak
akan membunuh bocah nakal itu, hanya memberinya pelajaran
" jawab yunho acuh dan memberi kode anak buahnya
menembaknya lagi " tapi jika tuan muda terluka kau akan di
pecat dan di hukum yang mulia wu " ancam tuan kang, seakan tuli yunho tetap menyerangnya lagi.
DUARRR
" UWAAAAA "
BYURRRR
Sekoci itu terbalik terkena serangan meriam bertubi-tubi dari yunho , 3 bocah itu terombang-ambing berenang mengerak-gerakan kakinya agar tidak tengelam, mereka sudah menjauhi pantai dan percuma
berenang ke pantai kapal induk juga tepat berada di depanya.
" JUNG YUNHOOOO " teriak kris murka, menatap pria yang
berdiri di atas dek, yunho menyeringai menatap tuan kecilnya yang tidak berdaya di bawah sana.
" kris..." teriak chanyeol melambai-lambai, kris menoleh dan
melihat chanyeol yang berusaha berenang, tanganya terus bergerak mengapai-gapai air , mata kris melebar sepertinya ia sadar chanyeol tidak bisa berenang, kris berenang mendekati chanyeol dan memegang pinganganya agar tidak tengelam " terimakasih kris kau menolongku " katanya dengan nafas pendek-pendek, dia masih tersegal-segal karena terlalu banyak menelan air laut, kris mulai panik baru menyadari ada seorang lagi bersama mereka anak berambut merah itu, kris meliarkan pandangan mencari anak itu ' tidak ada. anak itu tidak ada? apa dia tengelam? ' batinya kalut.
sret
Tiba-tiba ada yang menarik mereka berdua, mendekapnya
dengan erat dan membawanya terbang , terbang?, tidak!
orang itu pria dewasa bertubuh kekar yang mendekapnya dan
membawa mereka ke kapal mengunakan tangga darurat.
" kalian jangan pernah ikut campur urusanku! seharusnya kalian menurut menunggu di kapal sebelum aku mengurus pekerjaanku, kalian telah merusak semuanya " omel yunho memarahi dua bocah itu, kris dan chanyeol menunduk takut lebih tepatnya chanyeol yang ketakutan di marahi yunho, sedangkan kris dia menunduk karena menyesal , anak yang di tolongnya tenggelam dia merasa bersalah tidak bisa menyelamatkanya. baru kali ini ia peduli dengan orang lain,
baru kali ini ia bersedih dengan kepergian orang lain dan baru kali ini
hatinya kosong hanya karena anak berambut merah itu yang padahal tidak sampai 30 menit mereka bertemu, kris mengutuk dirinya sendiri.
" kris..." panggil chanyeol khawatir kris tiba-tiba pendiam, biasanya dia akan adu mulut kalau yunho mengomelinya " kau baik-baik saja? " tanya chanyeol pelan takut temanya trauma tapi itu tidak mungkin kris yang ia kenal tak pernah takut memegang api ( maut ), kris mengeleng, chanyeol mendesah lega tapi tetap saja ada yang aneh dengan sahabatnya ini. kris masih diam dengan tatapan kosong, dia seperti orang linglung yang tak menyadari dirinya dimana padahal para awak kapal mondar-mandir dan yunho terus berteriak memerintah anak buahnya mengendalikan kapal.
Kris tersentak ada sesuatu di dekapanya, sebuah buku. sejak kapan aku memegang buku? ' batinya bingung, seingatnya ia turun dari kapal tak membawa apapun kenapa tiba-tiba ada buku di dekapanya? itu buku dongeng cerita little mermaid yang sudah usang itu tidak mungkin miliknya , semua buku koleksinya bagus-bagus dan bersampul emas jadi tidak mungkin buku itu miliknya, apa buku ini milik anak itu? ' batinya masih bertanya-tanya tentang sosok anak aneh berambut merah, matanya biru laut, bibirnya merah seperti warna rambutnya, kulitnya sangat putih dan pucat, diam-diam kris tersenyum yakin anak itu masih hidup dan mereka pasti akan bertemu lagi.
.
TBC
.
.
ff ini terinspirasi dari manga one piece vol berapa lupa, yang
menceritakan masa lalu nico robin ngak sepenuhnya mirip sih
ada terinspirasi dari film avatar dan aquamarine dan romeo
and juliet.