Tittle : help me find my heart

Cast :-Huang Zi Tao

-Xi Luhan

-Wu Yi Fan

-Oh Sehun

-Kim Minseok

-Other

Genre :GS, Familly, Romance, Drama, Sadis(?) (Bisa bertambah)

Leght :Chaptered

Disclaimer :IDE PASARAN, TAPI CERITA INI MILIK SAYA.

TYPO, GAK SESUAI EYD DAN KBBI.

Yang gak suka GS Gak usa baca.

Mature content, Dirty talk yang belum cukup umur jangan baca!

Sebenernya ini rate M nya masih lebih ke Dirty Talk nya :D.

Saya sudah bilang


Help Me Find My Heart

Mature Content, Dirty Talk.

#chapter 7#


#Happy Reading

#Chap sebelumnya

"Kau punya hubungan khusus dengan Minseok? "Mata pandanya semakin menyipit.

"Kau cemburu? "Sehun balik bertanya.

"Jawab saja.. "Mata Zi Tao memutar malas.

"Sejak kita duduk di bangku menengah pertama tingkat satu.. "

"Jadi? "Tanya Zi Tao memastikan.

"Ya.. " Jawab Sehun datar.

"Dan apa hubunganmu dengan Lulu Jie selama ini? "Zi Tao mulai menatap emosi.

"Clam Down PanZi duduklah.. "Sehun bangkit dan menuntun Zi Tao duduk disampingnya.

Zi Tao menatap Sehun geram nafasnya mulai tidak teratur.

"Luhan pacarku, Minseok juga pacarku dan kau yang akan jadi istriku.. "Jelas Sehun santai.

"Demi Tuhan Sehun! Otakmu tidak beres! Jika kau mempermainkan aku itu tidak masalah tapi Minseok dan oh tuhan kau tega mempermainkan Jiejieku?! Kau hanya memberi harapan palsu pada Lulu Jie.. "Zi Tao menatap manik datar Sehun.

"Luhan sendiri yang mau.. "Ucap Sehun dan menghembuskan nafasnya kasar.

"Selama apapun hubunganku dengan Minseok, walaupun aku tidak memberi harapan palsu pada Luhan, jikapun aku benar-benar mencintai mereka berdua, bahkan jika aku memacari seluruh gadis didunia ini. Yang akan menjadi pendampingku itu kau Zizi... "Sehun menggenggam bahu Zi Tao yang bergetar.

.

.

.

#Chapter 6

Zitao mendongakan kepalanya, menatap manik tajam Sehun.

Zitao menghembuskan nafasnya kasar.

"Jadi... ya, yakin kita akan menikah? " tanya Zitao.

"Kenapa bertanya lagi? "dengus Sehun.

"Yak! Tapi kan kita, oh tuhan jangankan cinta! Menyukaimu saja tidak! Ayolah kau pasti juga 'kan? Aku tahu dirimu Pangeran Oh! "Kesal Zitao.

"Komitmen.. " lirih Sehun.

"ya? "

"Komitmen Zi, entah bagaimana kelak, setidaknya kita bisa menjadi teman dalam hubungan rumah tangga kita nanti.. " jelas Sehun.

"Tapi Yifan? "tanya Zitao

"Luhan? Minseok? "balas Sehun tak mau kalah.

Zitao mendecih

"ya ya ya! Kau ini! Atau mungkin ada idaman lainya? "ejek Zitao.

"Kau mungkin.. "goda Sehun.

"SIALAN! " teriak Zitao, sedangkah Sehun hanya tertawa melihat reaksi Zitao.

Dari jauh, terlihat Luhan dan Yifan yang sedang melihat interaksi antara Sehun dan Zitao.

Luhan, wajah cantik itu terlihat kesal namun tak melunturkan kesan anggunnya.

Yifan? Pangeran XiaoMei itu hanya mengepalkan tangannya.

'Grep' Luhan mengaitkan tangannya dengan lengan Yifan.

"Sekarang! "Ucap Luhan tajam.

Dengan anggun dan angkuh, Yifan dan Luhan berjalan kearah Sehun dan Zitao yang kini terlihat sedang duduk di pinggir kolam ikan sambil sesekali bercanda.

'Tap'

Zitao terdiam, Sehun menghela nafasnya, perlahan keduanya mendongak menatap Luhan dan Yifan yang kini berdiri angkuh di hadapan mereka.

"Hai... " sapa Luhan dengan senyum cantiknya.

Zitao mendengus, ia tahu itu senyum yang dibuat-buat.

Mata panda gadis itu memicing, saat dilihatnya Luhan yang kini mengalungkan tangannya intim di lengan Yifan.

Luhan tersenyum miring, ia tahu arah pandang mata adiknya.

"Oh iya... kuberi tahu... "Ucap Luhan dengan gaya anggunnya.

"Kami sudah lelah mengikuti alur hubungan kita berempat yang sudah jelas akan berakhir berantakan! "

"Sebelumnya, selamat atas pernikahan kalian yang akan segera berlangsung.. "Ucap Yifan memotong perkataan Luhan.

Zitao mendelik kaget, jadi Yifan sudah tahu.

"Yi- yifan aku bisa je.. "Gugup Zitao.

"Kita akhiri! Sekarang Luhan kekasihku! "Tegas Yifan, Luhan tersenyum dalam hati saat dilihatnya mata panda adiknya yang terlihat berkaca-kaca.

"Ka- kalian bercandakan? A- apa buktinya? "Ucap Zitao terbata.

Sehun terdiam, begitupun Yifan yang meringis dalam hatinya, melihat gadis yang dicintainya mulai berkaca-kaca.

"Bukti? "Ucap luhan sinis.

Tangan Yifan bergetar, ingin sekali jemarinya mengusap pipi Zitao yang dipastikan sebentar lagi air mata yang menggenang di mata indahnya akan tumpah.

Namun saat Yifan akan menjuluskan tangannya, dengan gerakan cepat Luhan merarik tangan Yifan dan meletakan telapak tangan Yifan di pipi halus Luhan.

Dan entah bagaimana yang jelas hanya dalam beberapa detik Luhan menarik tengkuk Yifan dan kini bibir mereka saling bertautan dengan luhan yang melumat kasar bibir Yifan.

Yang mereka lihat pasti kini Luhan dan Yifan sedang berciuman panas, namun Yifan tahu... sebenarnya cara luhan menciumnya juga karna emosi Luhan yang kini memuncak.

'Grep' Sehun menarik pinggang ramping Zitao, Sehun mengerti tubuh Zitao yang kini menegang melihat adegan Yifan dan Luhan dihadapannya.

Sehun semakin mengeratkan rengkuhannya saat dilihatnya kini air mata Zitao sudah tumpah.

Luhan mengatur ekspresi dan emosinya, perlahan Luhan melepaskan tautan bibirnya di bibir tebal Yifan dengan senyum miring karna ia melihat kini Zitao yang berdiri mematung dengan air mata yang menetes.

Luhan hampir saja mengeram saat dilihatnya Sehun merengkuh tubuh Zitao, namun dengan segera boneka cantik itu mengatur mimik wajahnya.

"Butuh lebih? "Ucap Luhan santai.

"Tidak! Terimakasih.. itu sudah cukup panas... "Komentar Sehun.

Sehun menatap Zitao, pipi Zitao kini sudah basah oleh air matanya.

'Slurp'

Zitao menegang, Sedangkan Luhan dan Yifan mengepalkan tangannya emosi melihat bagaimana Sehun menjilat pipi Zitao untuk menghapus air matanya.

"Se- Sehun... "Lirih Zitao.

"Pergilah temui Mama... "Ucap Sehun.

"Se- "

"Sekarang! "Tegas Sehun, dan dengan segera Zitao berlari meninggalkan Kolam itu.

"Aku ke toilet.. "Ucap Yifan yang ikut berlalu.

Kini hanya tinggal Luhan dan Sehun yang berdiri saling berhadapan.

Sehun berjalan kearah Luhan yang masih berdiri angkuh.

"Putri Lu... "Lirih Sehun dengan suara beratnya, Luhan masih berdiri dangan tatapan angkuh tanpa ada niatan menatap Sehun yang kini berdiri di belakangnya.

"Kau tak bisa bohongi aku! Aku tahu seperti apa dirimu.. "Ucap Sehun tajam.

"Mana mungkin kau bersama Yifan sedangkan orang yang kau cintai hanya aku.. " Ucap Sehun yang kini berbisik di teliga Luhan dengan menyibakan helaian surai panjang Luhan.

"Jangan sok tahu! "Lirih Luhan.

'Slurp'

"Anghhh... "

"Kau bahkan masih menyukai ini deer... "

'Bruk'

"Berengsek! "Desis Luhan tajam setelah mendorong tubuh tegap Sehun.

"Baiklah! Aku ikuti permainanmu... "bisik Sehun dan segera meninggalkan Luhan yang membisu.

.

.

"Arghhhh kenapa jadi begini! " Zitao mengusak kepalanya kasar.

Zitao membenci jiejienya yang merebut Yifan dan mengutuk tindakan Sehun.

Zitao menghela nafas, dengan kasar Zitao menubrukkan punggungnya di dinding salah satu sudut istana yang sepi.

"Zi.. "

Suara ini, Zitao menghapus air matanya dan menatap Yifan yang kini berdiri di depannya.

"Kenapa? "Lirih Zitao menatap Yifan nanar.

"... "

"Kenapa kau berciuman dengan Lulu jie? "

"... "

"Kenapa Yifan? "

"... "

"JAWAB! PANGERAN BERENGSEK WU! "Teriak Zitao mencengkram kerah baju Yifan.

'Chu~ '

Dengan cepat Zitao menyambar bibir Yifan.

"Zi- zitao tenanglah! "Ucap Yifan bermaksud menenangkan Zitao dan mengajak gadis yang sedang melumat bibirnya ini untuk bicara dengan kepala dingin.

Namun seolah tuli, Zitao tetap melumat kasar bibir Yifan, bahkan kini terasa Zitao lebih kuat dari pada Yifan, dengan jemari lentik itu menekan kasar kepala Yifan untuk memperdalam ciumannya.

Yifan yang terhasut oleh tindakan Zitaopun akhirnya mengikuti apa yang Zitao lakukan.

'Bruk'

Didorongnya Zitao ke dinding untuk membalik keadaan.

Kini Yifan yang mendominasi ciuman panas itu, dilumat, hisap, dan dijilatnya bibir peach Zitao.

Bahkan tangan kekar itu kini mulai menggerayangi dada sintal Zitao.

Ciuman itu semakin terasa panas karna Yifan kini mulai menurunkan ciumannya di leher jenjang Zitao.

"Aahh... "Desah Zitao saat Yifan menjilat lehernya.

"Ohohh.. Yifan... "

Gadis itu tersenyum nakal dibalik desahannya.

"Kau hanya miliku Yifan... "Lirih Zitao.

.

.

Pukul tujuh petang.

Gadis cantik bersurai coklat gelap itu duduk dengan anggun di kursi salah satu rumah makan Chinese di salah satu sudut ramai kota Seoul.

Disilakanya kaki jenjangnya yang tertutup jas panjang musim dinginnya, tangan lentiknya berputar di pinggir cangkir teh yang ada di meja.

Anggun, sangat anggun, namun berbeda jika dilihat tatapan matanya.

Mata rusa itu menatap tajam pemuda dengan balutan kemeja hitam di hadapannya.

Sedangkan pemuda yang ditatap tajam itu memilih menengguk teh panas miliknya berharap dapat sedikit menenangnkan pikirannya.

"Wu stupid Fan... "Ucap gadis itu masih dengan tatapan tajamnya, bahkan sepertinya gadis cantik itu tak berkedip sama sekali.

"Lu... "

'Brak '

Digebraknya meja kaca itu masih dengan raut wajah tanpa ekspresi.

Yifan menghela nafasnya kasar.

"Kenapa masih mendekati Zitao?! KAU BODOH ATAU APA?! "Nada suara gadis itu meninggi.

"Lu, kau tahu kan aku sangat mencintai Zitao, begitupun kau yang mencintai Sehun "Jelas Yifan dengan tenang.

"Persetan dengan cinta! Apa dengan cinta aku bisa menikah dengan Sehun dan kau dengan Zitao?! Tidak Wu! Cinta yang kita rasakan itu tidak ada artinya! "Desis Luhan tajam, namun tak menghilangkan kecantikan wajahnya.

"Ha- haruskah kita saling mencintai juga? "Ucap Luhan dengan wajah yang mulai terlihat frustasi, bahkan senyum hambar tersuing saat bibir merah muda itu mengucapkan kalimat yang menurutnya konyol.

"Aku dan kau? Saling mencintai? "Jawab Yifan turut tersenyum kecut.

"Tak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya... "Lirih Luhan.

"Dengar! Bagaimanapun juga Zitao pasti akan menikah dengan Sehun! Aku sadar, kita tak bisa menghancurkan rencana pernikahan itu Wu! "

"Setidaknya tunjukan kalau kita baik-baik saja tanpa mereka Yifan... "lanjut Luhan tersenyum manis sambil mengusap wajah tampan Yifan.

Sedangkan Pangeran tampan itu mulai memikirkan perkataan Luhan.

~000~

Tengah malam Sehun berjalan mengendap-ngendap ke ruang pelayan pribadinya.

Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan Sehun dari dulu.

Sehun menengok ke kanan dan ke kiri sebelum menggeser pintu kayu di hadapannya, dirasa aman, digesernya perlahan pintu kamar itu.

Minseok tersenyum manis saat dilihatnya pangerannya berjalan mendekat kearahnya yang sedang duduk di lantai menghadap cermin.

'Grep' direngkuhnya tubuh kecil itu kedalam dekapan hangatnya.

Minseok tersenyum menatap Sehun yang kini sedang menenggelamkan kepalanya diceruk lehernya melalui cermin di hadapannya.

"Sebentar lagi pangeran menikah, Pangeran tak bisa seperti ini terus... "Ucap Minseok masih memandang cermin.

Sehun menghentikan aktifitasnya, dibalinya bahu Minseok agar menghadap kearahnya.

"Sudah kubilang! Aku tak bisa lepas darimu! Berapa lama kita bersama? Kau tahu aku Min... "Ucap Sehun.

Minseok tersenyum datar, jemari itu perlahan mengusap surai Sehun dan turun ke pipi tirusnya.

"Putri Lu dan Zitao, jangan sakiti mereka... "Ucap Minseok menatap manik tagas Sehun.

Sehun menyamankan posisi duduknya di kasur lantai Minseok, dibalasnya senyum manis Minseok dan membawa Pelayan chubby itu kedalam pelukannya.

"Aku mengerti.. "Lirih Sehun di balik punggung Minseok.

Minseok tersenyum, namun setelahnya Minseok menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara yang akan keluar dari mulutnya.

Dirasanya Sehun yang kini sedang menyapukan lidahnya di perpotongan lehernya, membuat Minseok menahan desahan yang akan keluar dari bibir merahnya.

Sehun menghentikan aktivitasnya, dan menatap Minseok yang masih menggigit bibir bawahnya.

Minseok terdiam, ia mengerti arti tatapan Sehun yang yang duduk dihadapannya.

Perlahan jemari Minseok menarik tali hanbok putih tipisnya, disikapnya baju tidurnya itu sampai sebatas pinggang Minseok, memperlihatkan bagian atas tubuh Minseok yang memang tidak mengenakan pakaian dalam apapun.

'Bruk'

Setelah menjatuhkan Minseok ke kasur lantainya, dengan lembut Sehun memainkan dada Minseok, menghisap puncak dada Minseok seolah benda itu mengeluarkan cairan.

Sedangkan Minseok hanya berekspresi datar, tangan itu mengusap surai Sehun yang sedang menghisap dadanya persis seorang ibu yang sedang memberikan asi untuk anaknya.

"Maafkan aku... "Batin Sehun desela aktifitasnya.

.

.

.

.

Bersambung


Bagaimana Chap ini?

Maaf lama banget gak update, aku terlalu fokus sama FF Why.

Maafya kalo Chap ini Jelek.

Typonya juga mengganggu, dan maaf kalo pendek

Maaf ya bikin Sehun yang jadi tokoh antagosisnya? wkwkwk.

Masih banyak rahasia yang belum Saya kasih tahu ke Reders.

Dan rahasia terbesar bakal saya jabarkan di detik-detik(?) terakhir ini FF Nanti.

Ada yang tau? Hoho.

Dan mungkin FF Why bakal update besok. Stay aja OK.

Oke Reviewnya buat semangat Author.

Please jangan jadi Silent Reders.

Kalo ada yang nanya ini Crack atau Offical?.

Lihat saja nanti ya say, Pairing bisa berubah.

Dan yang naya NC wkwk sabar ya.

Itu aku kasih dikit, tapi Minseok sama Sehun hehehe

Makasih yang udah Review.

Maaf gak aku sebut heheh aku update di hp sih.

Hehe aku makasih banget baik yang udah Review, Favorite & Follow.

Ayo segera di =Review=