Main cast:
-Jeon Jeongguk
-Park Jimin
Main cast kedua/?:
-Kim Joonmyun
Support cast:
-Zhang Yixing
-Kim Taehyung
Alur: Kelambatan -_- agak gaje, Ngayal berat, terpikir ketika baca-baca tentang kerajaan Yunani /?
ANTI MAINSTREAM /?
"Wah karakter ini indah sekali."
Di saat anak ABG bernama Jeon Jeongguk atau kerap dipanggil Jungkook itu nonton televisi, ia melihat Pegasus, yaitu seekor kuda yang mempunyai sayap seperti malaikat sangat indah. Mungkin ini adalah yang membuatnya jadi terpukau.
"Kau menyukainya?"
Itu adalah pertanyaan dari orang yang saat ini berada di samping Jungkook, Suga. Ia memiliki usia 4 tahun lebih tua daripada Jungkook. Suga sebenarnya bukan saudara atau temannya, melainkan dia adalah seorang bodyguard.
Orangtua Jungkook tak serumah dengannya. Ayahnya sudah meninggal dunia karena kecelakaan, saat itu sebenarnya beliau kecelakaan bersama Jungkook, tapi untungnya Jungkook masih bisa hidup sampai sekarang. Sedangkan ibunya sangat sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri sudah sekitar 4 tahun, saat ini yang tersisa hanyalah anak semata wayang mereka. Sebelum insiden itu terjadi, Ibu Jungkook sudah mempercayakan pada Suga untuk menjaga Jungkook. Suga menyanggupinya, sudah cukup lama ia menjaga Jungkook meskipun di tengah-tengah itu kuliah menghambatnya.
"Aku sangat menyukainya, dia cantik sekali, hyung." Jungkook tersenyum menunjukkan giginya.
Suga mengerti perasaan majikan yang umurnya masih berumur 16 tahun itu. Makhluk itu hanyalah mitos, Jungkook terus memujinya, sampai Suga berpikir mungkin Jungkook berniat ingin memeliharanya.
"Tapi itu hanya mitos... dia tak nyata."
Jungkook menghela nafas. Ia bisa menerima jawaban dari Suga, namun ia tetap tak habis berharap tentang keberadaan Pegasus yang sebenarnya tak pernah dibilang 'ada'.
Ia lalu bangkit dari sofa meninggalkan Suga sendiri dan menuju ke kamar tidurnya.
Bodyguardnya tersebut tahu alasan mengapa majikannya tidak lagi mau duduk di sampingnya. Ia pun langsung menuju ke kamar mengikuti majikan mudanya yang sudah duluan ke kamar, lalu menutup pintunya dengan keras.
Cklek.
Dengan pelan Suga membuka gagang pintu kamar majikannya. Ia mendapati Jungkook yang langsung membelakanginya ketika Suga ingin masuk ke kamar pribadinya. Sang bodyguard menggeleng sambil tersenyum karena berpikir Jungkook masih sangat kanakan, ia lalu duduk di tepi ranjang.
"Kau kena[a? Astaga, itu kan hanya hal sepele." Suga bertanya disertai dengan tawa.
Tawa Suga yang memperlihatkan gusinya tersebut di respon oleh Jungkook dengan wajah yang setengah ngambek.
"Sesepele apapun menurutmu, menurutku itu menyindir." Jawab Jungkook tanpa menatap Suga.
Suga masih tertawa, ia berpikir majikannya tersebut masih bisa dibilang sangat kanakan walaupun sudah kelas 1 SMA. Pikirannya masih belum bisa dibilang dewasa.
Jungkook merasa bosan jika terus-terusan begini, ia ingin mencari hiburan. Tapi hiburan di luar pekarangan rumah mereka. Ia juga ingin di tempat yang ramai, karena ia selalu dibawa ke tempat sepi. Suga khawatir Jungkook yang masih belum dewasa tidak bisa menjaga diri, itulah alasannya.
Masih dipikirkan oleh Jungkook tempat yang lumayan ramai namun bisa membuatnya tak mengkhawatirnya bodyguard pribadinya tersebut.
Ia suka menonton, tapi film yang ingin ditontonnya tersebut terlalu lama ditunggu untuk tayang perdana di layar kaca.
Bioskop.
Itulah yang keluar di pikiran Jungkook langsung. Tapi sebenarnya Jungkook belum pernah sama sekali ke tempat tersebut, dan ini saatnya ia harus mencobanya.
"Hyung, bisakah aku ke bioskop? Ini hari Minggu, dan hari ini aku tak ingin jadi hari yang kosong..."
'Khawatir' adalah yang pertama kali terpikir oleh Suga. Sepertinya sifat over protective nya tersebut perlu sedikit dikurangi karena ia mengerti, sang majikan pasti ingin bebas kemana saja dan bebas berinteraksi dengan orang lain.
Tampak Suga yang sedang berpikir, tapi ia langsung menjawab. "Hm... Baiklah, kau mau kutemani?" tawar Suga setelahnya.
Setelah itu, ia langsung terpikir, Jungkook ingin bebas. Itu berarti kali ini ia tak perlu bimbingan dari sang bodyguard. Jadi mungkin Suga berpikir untuk membiarkan Jungkook sendiri disana.
"Tidak, hyung. Tapi terima kasih. Aku ingin mencoba sendirian dulu..." Jawaban Jungkook sangat sama seperti yang dipikir oleh Suga.
"Jaga dirimu baik-baik, ya. Jangan ikuti orang yang memiliki tampang mencurigakan." Suga menasehati layaknya orang tua.
"Sippo, hyung, Jungkook udah besar, hyung jangan khawatir!"
Suga hanya membalas dengan senyuman, dia lalu meninggalkan Jungkook di bioskop dan mencari tempat lain untuk menunggu sang majikan selesai menonton.
BIOSKOP
Jungkook POV
Aku masuk dengan sedikit tegang ke bioskop, tak ada sama sekali yang ku kenal disini. Aku lalu mengambil tempat duduk di belakang karena di depan sudah diambil semua, yah, kesialan berpihak di tanganku untuk saat ini.
Suara teriakan terdengar, apalagi untuk orang di sebelahku. Film yang ku tonton sekarang horror. Memang lumayan seru dan menyeramkan, tapi tak nyaman jika tak ada Suga hyung...
Aku hanya diam, meskipun hantu di layar membuat orang teriak sangat keras. Hmmm, ternyata nonton film di televisi dan bioskop umum TAK BERBEDA SAMA SEKALI.
Tiba-tiba aku merasa diperhatikan seseorang, ku pikir ia akan mengajakku untuk ngobrol.
"Hey, kamu."
Dugaan ku benar ternyata, tapi dia kali ini menyapaku dulu.
Aku menoleh ke arahnya, "Ya, kenapa?"
Sontak aku sedikit terkejut, jarang sekali aku ngobrol sama orang tak dikenal, apalagi di tempat umum seperti ini.
"Filmnya tak seru? Aku saja sampai teriak."
Beberapa saat aku terdiam melihat namja tersebut. Ya... tubuhnya kekar, tangannya berotot, wajahnya juga lumayan. Yang kulakukan hanya menatapnya, disertai dengan keheningan tempat tersebut.
"Hey!"
ASTAGA jantungku hampir copot saat dia meneriaki telingaku.
"Eh, maafkan aku. Iya, filmnya gak serem, aku tak takut sama sekali." ujarku sedikit cepat.
"Haha, kau berani sekali, ya. Aku takut sekali ketika melihat makhluk tersebut muncul di layar."
Aku masih tetap memandangi tubuhnya dari atas ke bawah, dengan tatapan yang menunjukan kata 'WOW'.
"Ku lihat-lihat badanmu bagus, tapi kenapa takut? Sifatmu tak sesuai dengan bentuk tubuhmu yang sangat kekar ini, harusnya kau bisa berani sepertiku karena mereka hanya layar." aku langsung panjang lebar tanpa berpikir.
Ia menghela nafas. "Aku memang begini. Sifatku sangat bertolak belakang pada diriku yang sebenarnya. Bentuk tubuh tak pernah mempengaruhi sifat yang sebenarnya." Ia membalas dengan cukup detil. Tapi aku tetap belum puas dengan jawabannya
Aku terdiam, dan film yang kita tonton pun selesai. Itu memotong pembicaraan kami yang lumayan lama. Semua penonton keluar dari tempat dan pulang ke tempat asal masing-masing. Aku masih penasaran kenapa lelaki bertubuh kekar itu takut pada hantu. Untungnya saja kami keluar bersama, masih ada kesempatan untuk menyanyainya.
"By the way. Apa pengalamanmu menakuti hantu? Kenapa kau nonton juga?"
Jungkook POV end
Lelaki tersebut sedikit berat rasanya untuk mengatakan kata yang ingin ia jawab.
"Tidak, aku hanya pernah bertemu hantu saat masih kecil dulu." ujarnya berbohong.
"Ah, jadi itu masalahnya? Ya ampun, kau tetaplah harus jadi pemberani dan lupakan hal itu." Jungkook sedikit tertawa, dan seolah percaya dengan alasan tersebut.
"Haha, ya, baiklah. Saatnya aku kembali, aku pulang duluan ya." Ujarnya lalu meninggalkan Jungkook.
Jungkook melihat namja tersebut pergi.
Jauh...
Jauh...
Dan menghilang.
"HEY AKU BELUM TAU NAMAMU?"
Terlambat, sia-sia Jungkook berteriak keras tapi tak ada respon apapun sama sekali. Lelaki itu sangat membuat Jungkook penasaran dan ia tak tahu alasannya, namun Jungkook berpikir untuk mengacuhkannya saja. Dia memilih jalan untuk menelpon bodyguardnya.
Tak perlu mengeluarkan ponsel lagi, Suga sudah mengejutkannya dengan memegang bahu Jungkook dari belakang.
"Ah hyungie... kau mengejutkan ku saja." ujar Jungkook seraya membalikkan badan yang hampir sama tingginya itu.
Suga hanya memperlihatkan senyumannya yang semanis gula itu sambil memberi isyarat pada Jungkook supaya cepat-cepat masuk ke mobil untuk kembali pulang ke rumah.
Cukup jauh perjalanan dari bioskop sampai ke rumah. Apalagi sekarang jalan sedang macet karena hari Minggu. Hanya terdengar suara klakson dari mobil yang diisi oleh 2 orang tersebut, hening, tak ada suara manusia.
"Hyung, aku ingin bertanya, sebenarnya mitos itu nyata atau tidak?" Jungkook memulai pembicaraan dengan nada yang lumayan cepat disertai wajah yang serius.
"You know what? Mitos itu bukan nyata anak kecil." jawab Suga sambil sedikit tertawa mendengar pertanyaan tidak masuk akal Jungkook.
Jungkook merasa sedikit kesal karena dirinya dianggap masih belum dewasa.
Karena Jungkook sangat menyukai Pegasus. Ia masih belum percaya sepenuhnya jika ada yang mengatakan bahwa Pegasus itu tidak ada.
"Aku bukan anak kecil, hyung, umurku sudah 15 tahun sekarang!" ujar Jungkook dengan nada sedikit kesal.
"Kau masih kecil, hanya bisa bermimpi-mimpi saja." pertegas Suga. "Dan berharap mitos itu kejadian yang nyata."
"Akan ku buktikan saja kalau impianku yang bersifat mitos itu nyata." jawab Jungkook dengan sangat meyakinkan.
"Terserah."
Sesampai di rumah, Jungkook masih kesal karena dirinya dianggap anak kecil hanya karena berimpi-impi untuk bisa menemukan sesuatu yang dianggap tidak nyata oleh orang lain.
- Jungkook POV
Pagi, 06.00AM
Aku terbangun dari tidur yang berlangsung tak sampai 6 jam.
You know what? Aku melihat ada kuda Pegasus di mimpi. Dia spesies yang lumayan... cantik, haha, aku berimpian sekali bisa bersamanya dan menungganginya sampai ke langit ketujuh.
Bodoh sekali.
Aku mencintai sesosok hewan.
Tak nyata pula.
Terus ini apa maksudnya?
Jebal, manusia masih banyak di muka bumi ini, kenapa aku malah memilih untuk tetap menyukai spesies tak nyata itu?
Sudah, jangan dipikirkan.
Aku normal dan akan bahagia bersama sesosok manusia.
Itu pun kalau Tuhan menakdirkannya,
Bagaimana jika tidak?
Lebih baik aku berangkat saja ke sekolah sekarang juga.
Aku menaiki sepeda, karena jaraknya tak jauh dan pagi-pagi juga tidak ada kemacetan, tak susah pula mencari tempat parkiran karena sekolah masih belum banyak murid yang datang.
Aku melihat sesuatu...
Sesuatu yang tak asing bagiku...
Apa itu?
Pegasus...
Ya! Aku terbohongi oleh sepeda milik murid lain!
Sialan, benar-benar sialan sekali. Andaikata itu pegasus asli aku akan mencurinya lalu menungganginya dan tak peduli atas siapa pemiliknya.
Tak penting berada di tempat parkiran, parkiran bukan tempat yang layak untuk memulai pelajaran.
Jungkook POV end
Dengan cepat, Jungkook berlari menuju kelasnya agar bisa mendapat tempat duduk yang paling depan.
Akhirnya dia dapat duduk dengan teman sebangku yang juga salah satu teman baiknya, Kim Taehyung.
"Jungkook!" sapa Taehyung dengan senyuman yang ramah.
"Eh, hai, Taehyung, kau cepat sekali datangnya. Biasanya tak pernah secepat ini." jawab Jungkook heran.
"Aku... Aku... Aku ingin menunggu seseorang yang belum datang." jawab Taehyung sambil menyembunyikan wajahnya.
"Biar kutebak? Kim Seokjin."
Tebakan Jungkook ternyata benar.
Taehyung memang sangat mencintai Seokjin. Seokjin adalah kakak kelasnya yang tampan dan sangat cool. Tapi ada fakta dibalik itu, Seokjin atau biasa dipanggil Jin itu selalu dipanggil dengan sebutan 'Princess' oleh Taehyung, karena Jin sangat menyukai warna pink. Oleh karena itu Jin berhasil menarik perhatian Taehyung dan mereka resmi berpacaran kemarin.
"Kau hebat sekali menebak! Aku baru saja kemarin jadian dengannya..."
Percakapan Jungkook dan Taehyung terpotong karena kedatangan seseorang yang tak asing bagi Taehyung.
"Hey, Taetae..." sapa Jin di depan kelas mereka disertai senyuman.
Taehyung mendengar suara Jin, ia langsung mengalihkan penglihatan kepada seseorang yang memanggilnya."Jin hyung, aku tau kau akan kesini." ujar Taehyung lalu merangkulnya.
"Tak kusangka kau akan berpacaran dengan kakak kelas setampan dia, tapi dia adalah uke bagimu." Jungkook mengatakannya sambil tertawa.
"Kau mengejekku? Bagaimana sendiri denganmu?" Taehyung berkata disertai dengan senyum jahat.
Jungkook melebarkan matanya."Aku? Aku masih belum mau punya pacar." Jawab Jungkook sedikit sendat. "Dan itu juga tidak berarti aku akan berpacaran dengan sesama jenis."
Jin yang heran melihat adik kelasnya ini mencoba menghentikan pembicaraan mereka.
"Sudah, sudah. Taehyungie, aku kembali ke kelas dulu ya." Jin lalu meninggalkan mereka berdua di kelas.
Tak beberapa lama setelah itu, pelajaran di mulai, semua berjalan dengan sangat datar. Tak ada yang istimewa untuk hari ini. Yang ada hanya kejengkelan lagi karena Jungkook diejek tidak memiliki pacar oleh teman sebangkunya sendiri.
'Mengesalkan sekali hari ini.' batin Jungkook.
Sekarang Jungkook sendiri di koridor kelas. Karena dialah yang mengunci kelas lalu menitipkan kunci kelas tersebut pada satpam sekolahnya. Tak lama setelah itu, Jungkook mendapati guru yang sangat dekat dengannya sejak awal masuk, namanya adalah Kim Joonmyun. Lalu Joonmyun berjalan mendekatinya yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Katakan pada teman sekelasmu. Hari sabtu kita ada field trip, semua murid wajib ikut, ini kegiatan belajar di hutan." Joonmyun berucap secara tiba-tiba.
Jungkook terkejut, belajar ke hutan? Guru kurang kerjaan saja yang memilih hutan sebagai tempat untuk field trip batin Jungkook.
"Kau yakin di hutan? Apa itu tempat yang pantas, guru?"
Raut wajah Jungkook kini berubah menjadi menunjukkan ekspresi tak setuju atau lebih tepatnya tak menyukai. Namun ini adalah ketetapan guru.
"Kami semua guru telah sepakat, murid hanya bisa menerima. Kita akan tinggal di hutan selama 2 hari. Siapkan tenda, pakaian, makanan, dan keperluan lainnya. Kalian harus mengurusnya sendiri, guru hanya mengurus kegiatan belajar kalian nanti." Jelas guru Joonmyun panjang lebar disertai muka yang serius.
"Baiklah guru Kim..." jawab Jungkook dengan nada menolak.
"Good job, aku percayakan padamu!" ujar Joonmyun sambil menepuk sekali punggung Jungkook.
'Padahal sudah terdengar nada yang tak bisa menerima, tapi mengapa Guru Kim tetap mengatakan good job? Astaga.' Kesal Jungkook dalam hati. Kini Jungkook hanya bisa pasrah lalu pulang ke rumah menaiki sepedanya.
Sesampai di rumah, Suga lah yang menyambutnya di teras, setelah itu membantu Jungkook menaroh sepedanya di garasi rumah yang cukup mewah tersebut.
"Hyung, hari Sabtu aku akan field trip selama 2 hari, kau ku tinggal gak papa kan?" Izin Jungkook jauh-jauh hari pada Suga.
Sifat Khawatir Suga menjadi-jadi lagi, ia sebenarnya tak bisa melepaskan Jungkook. Tapi karena hal itu adalah kepentingan sekolah, ia hanya bisa menerima dengan lapang dada.
"Ku percayakan padamu. Temanmu ada banyak, aku yakin kau bisa menjaga dirimu baik-baik. Kau adalah laki-laki yang pemberani, kaulah satu-satunya orang yang menemaniku di rumah ini, aku akan kesepian jika kau berlama-lama." Nasehat Suga yang panjang lebar, dibalas anggukan yang tegas oleh Jungkook.
Hari Sabtu
Jungkook sudah menyiapkan segala keperluannya mulai dari baju, selimut, sikat gigi, baju hangat, dll. Sekarang dia hanya tinggal pergi, tapi Jungkook masih grogi karena tak ingin hal yang berbahaya menimpanya nanti. Meskipun begitu, dia tetap memberanikan dirinya untuk pergi karena kepentingan sekolah.
Suga melepas Jungkook di depan rumahnya dengan senyuman disertai lambaian tangan.
"Kau jaga diri baik-baik, ya. Semoga sukses!" ujar Suga sedikit teriak karena Jungkook sudah cukup jauh mengayuh sepeda.
"Baik, hyung!" jawab Jungkook sambil tak berhenti mengayuh sepedanya di luar komplek mereka.
Saat perjalanan, masih ada rasa takut yang membebani pikirannya. Namun Jungkook berpikir lebih dalam, ia tak mungkin sendirian ke hutan. Banyak teman yang pasti takut seperti dirinya kalau bahaya akan menimpanya. Meskipun begitu, Jungkook tetap yakin kalau dia akan terselamatkan jika ada hal tak diinginkan terjadi pada dirinya.
TBC~